Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 224818 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Fadillah
"Diabetes mellitus saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan perkotaan yang berdampak pada produktivitas dan menurunkan mutu sumber daya manusia. Peningkatan terjadi akibat bertambahnya populasi penduduk usia lanjut dan perubahan gaya hidup, mulai dari pola makan/jenis makanan yang dikonsumsi sampai berkurangnya kegiatan jasmani. Hal ini terjadi terutama pada kelompok usia dewasa ke atas pada seluruh status sosial-ekonomi. Dengan adanya faktor risiko tersebut dan ketidakpatuhan terhadap penatalaksanaan DM, keadaan DM akan berakibat pada komplikasi akut maupun kronik jika tidak cepat ditangani. Komplikasi kronik dari DM adalah ulkus kaki diabetikum yang apabila tidak dicegah dengan perawatan ulkus kaki yang baik dan tepat, diketahui 50-75%, yang memerlukan tindakan amputasi. Kata kunci: diabetes mellitus, keperawatan kesehatan masalah perkotaan, perawatan luka.

with diabetic foot ulcers in Melati Atas ward, Persahabatan Hospital, Jakarta Diabetes meliitus is one problem in urban health nursing impacted on productivity and decrease quality of human living. The increase is due to the increasing elderly population and changes in lifestyle, from diet/ type of food consumed to reduced physical activity. It occurs mainly in older age groups up to the entire socio- economics status. Given these risk factors and poor adherence to treatment of DM, DM circumstances will result in acute and chronic complications if not treated quickly. Chronic complications of DM is diabetic foot ulcer which, if not prevented by treatment of leg ulcers is good and proper, known to 50-75%, requiring amputation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2014
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Conny Marthafanny
"Upaya pemulihan kondisi pasca-amputasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mobilisasi dini. Mobilisasi yang tidak tepat meningkatkan morbiditas perioperatif dan lama rawat, serta memperlambat proses penyembuhan luka. Tujuan penulisan untuk menganalisis intervensi mobilisasi secara aman pada pasien pasca- amputasi bawah lutut menggunakan metode Metode yang digunakan dengan menerapkan latihan mobilisasi selama 6 hari berturut-turut, sebanyak 2 kali dalam sehari, serta dilakukan selama 30 menit setiap kali latihan. Latihan meliputi latihan tungkai, perubahan posisi, berdiri seimbang dan berpindah posisi. Hasil evaluasi hari ke 6 klien mampu latihan gerak tungkai, berubah posisi serta posisi secara mandiri. Berdiri seimbang dan berpindah posisi dari tempat tidur ke kursi roda dengan bantuan serta terdapat peningkatan kekuatan otot pada ekstremitas bawah. Mobilisasi dini pasca- amputasi diperlukan sebagai upaya pemulihan kondisi pasien dan melatih kemampuan berjalan.

Efforts to restore post-amputation conditions can be done in various ways, one of which is early mobilization. Improper mobilization increases perioperative morbidity and length of stay, and reduces wound healing. The purpose of this paper is to analyze the interventions of safely mobilization to post below knee amputation using SAFEMOB method. This study used method which applied mobilization exercises for 6 consecutive days in 2 times a day, for 30 minutes each exercise. Exercises involve leg exercises, position changes, dangling, standing balanced and moving positions. The results of the 6 day evaluation, the patient was able to train joint movements, change position and dangling independently. Standing in balance and shifting from bed to wheelchair with help also lies in increasing strength in the lower extremities. Early mobilization post- amputation is needed as an effort to restore the patients condition and practice walking skills. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Puspitasari
"Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis dimana kadar gula dalam darah tinggi (> 200 mg/dL) yang disebabkan karena kerusakan fungsi pankreas atau kurang sensitifnya reseptor insulin. Salah satu faktor risiko diabetes melitus adalah gaya hidup tidak sehat yang banyak ditemukan pada masyarakat perkotaan, seperti pola makan tidak baik dan jarang berolahraga. Diabetes melitus yang tidak terkontrol akan menyebabkan komplikasi ke organ-organ tubuh lainnya seperti jantung, ginjal, bahkan mengenai saraf. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan yang diberikan pada Ny T (39 tahun) dengan diabetes melitus tipe 2 di ruang rawat Melati Atas RSUP Persahabatan Jakarta khususnya intervensi olahraga. Intervensi olahraga yang dilakukan pada Ny T selama tujuh hari menunjukkan bahwa pasien merasa lebih nyaman dan gula darah stabil. Dengan demikian, diharapkan perawat ruangan mengembangkan program olahraga yang sesuai dengan kondisi pasien sebagai salah satu upaya untuk mengontrol kadar gula darah.

Diabetes mellitus is a chronic disease characterized by high blood glucose level (> 200 mg/dL) due to the impairment of pancreas functions or the decrease of insulin sensitivity. One of the risk factor of diabetes mellitus is unhealthy lifestyle which is commonly found in urban communities, such as bad eating habit and infrequent exercise. Uncontrolled diabetes mellitus can cause complications in organs like heart, kidney, and nerves. This report aimed to analyze nursing care to Mrs. T (39 years old) with diabetes mellitus type 2 on Melati Atas Ward, Persahabatan Hospital, especially the physical exercise. Intervention in seven days shown that patient felt more comfort and the blood glucose level were stable. Therefore, nurses are expected to develop physical exercise program in room care as an effort to control blood glucose level."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Sarma Suryani
"[ABSTRAK
Diabetes Mellitus merupakan penyakit degeneratif yang terus mengalami
peningkatan pada masyarakat perkotaan. Hal ini disebabkan oleh pola hidup yang
tidak terkontrol. Perubahan pola hidup membuat penderita diabetes mellitus
mengalami stres dan kecemasan yang mengakibatkan peningkatan kadar gula
darah. Karya akhir ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis implementasi asuhan
keperawatan relaksasi otot progresif pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 yang
mengalami ketidakstabilan kadar glukosa darah. Evaluasi intervensi relaksasi otot
progresif (PMR) menujukkan adanya penurunan kadar glukosa darah. Pelaksanaan
PMR sebagai intervensi mandiri perawat secara teratur dapat menurunkan kadar
glukosa darah pada pasien DM tipe 2.

ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a degenerative disease that is increasing in urban
communities. This disease is caused by the uncontrolled lifestyle. Lifestyle changes
has made people with DM experiencing stress and anxiety that cause increasing in
blood glucose levels. This case study aimed to analyze the implementation of
nursing care, especially the progressive muscle relaxation (PMR) effect in
instability blood glucose levels of patients with type 2 DM. The evaluation has
shown that PMR interventions can decrease blood glucose levels. Implementation
of progressive muscle relaxation as an independent nursing intervention regularly
can lower blood glucose levels in patients with type 2 diabetes., Diabetes Mellitus (DM) is a degenerative disease that is increasing in urban
communities. This disease is caused by the uncontrolled lifestyle. Lifestyle changes
has made people with DM experiencing stress and anxiety that cause increasing in
blood glucose levels. This case study aimed to analyze the implementation of
nursing care, especially the progressive muscle relaxation (PMR) effect in
instability blood glucose levels of patients with type 2 DM. The evaluation has
shown that PMR interventions can decrease blood glucose levels. Implementation
of progressive muscle relaxation as an independent nursing intervention regularly
can lower blood glucose levels in patients with type 2 diabetes.]"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desyanti Eka Ernawati
"Diabetes mellitus merupakan penyakit degeneratif dengan gejala hiperglikemia kronis akibat defisiensi maupun resistensi insulin. Kejadiannya terus meningkat terutama di perkotaan akibat perubahan gaya hidup seperti pola makan tinggi kalori rendah serat, aktivitas kurang, obesitas, merokok, konsumsi alkohol dan stress. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan yang diberikan pada Tn.S (59th) dengan diabetes, khususnya perawatan kaki untuk mencegah ulkus kaki. Intervensi perawatan kaki yang dilakukan kepada Tn.S selama tujuh hari menunjukkan bahwa kaki bersih, lembab, tidak ada luka, terasa lebih nyaman dan kesemutan sudah berkurang. Dengan demikian, perawatan kaki perlu dilakukan pada pasien diabetes baik saat di rumah sakit maupun di rumah.

Diabetes Mellitus is a degenerative disease whose symptom chronic hyperglycemia because of deficiency or insulin resistance. The incidence of diabetes rapidly increasing trough years, especially in urban areas due to changes in lifestyle like a high calorie low fiber in diet, less activity, obesity, smoking, alcohol consumption and stress. This paper was made to analyze nursing care that was given to Mr.S (59 yo) with diabetes, especially footcare to prevent foot ulcer. Footcare which given to Mr.S for seven days indicated that the feet clean, moist, no injuries, feels more comfortable and nomb has decreased. Thus, footcare must be done by diabetic patients both in the hospital or at home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Wahyu Cahya Ningsih
"Diabetes mellitus merupakah salah satu masalah kesehatan yang terjadi di daerah perkotaan. Salah satu komplikasi serius pada diabetes mellitus adalah ulkus kaki diabetik yang dapat mengakibatkan infeksi. Infeksi yang tidak tertangani dapat menyebar ke seluruh tubuh dan berakhir dengan kematian. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisa intervensi keperawatan yang dapat diberikan pada pasien dengan ulkus kaki diabetik diantaranya pengontrolan glukosa darah, perawatan luka, dan perawatan kaki. Hasil dari intervensi pada pasien tersebut terbukti dapat meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga dalam mengendalikan perburukan penyakit. Rekomendasi penulisan ini adalah agar perawat mengajarkan pengontrolan glukosa darah, perawatan luka, dan perawatan kaki kepada pasien dengan ulkus kaki diabetik untuk menurunkan risiko amputasi kaki.

Diabetes mellitus is one of the health problem in urban area. Diabetic foot ulcer has become one of the serious complication in diabetes mellitus which may cause an infection. The uncontrolled infection is probability spread systematically to all body parts, thus can be the leading cause of death. This article is aimed to analyze nursing intervention programmed to the patient with diabetic foot ulcer, those are blood glucose control, wound dressing, and diabetic foot care. The results proved that these nursing interventions effectively improve the patient’s and family’s ability to manage disease deterioration. It is recommended for the next writer to educate the patient about how to control blood glucose, wound dressing, and diabetic foot care in order to minimize the risk for lower limb amputation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fauziah
"Diabetes mellitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia). Kejadian diabetes mellitus di perkotaan terus meningkat akibat perubahan pola perilaku masyarakat yang kurang sehat seperti pola makan tinggi lemak, kurang aktifitas, dan stres. Penulisan ini bertujuan menganalisis asuhan keperawatan Ny. S dengan DM dan edukasi kesehatan terkait nutrisi. Hasil asuhan keperawatan menunjukkan perbaikan nutrisi dengan gula darah terkontrol serta nafsu makan meningkat, dan pengetahuan pasien dan keluarga meningkat terkait nutrisi serta mampu mengikuti anjuran diit. Pengembangan program edukasi diabetes perlu dilakukan secara berkelanjutan melalui diskusi dan demonstrasi yang diadakan rutin di ruang rawat RSUP Persahabatan.

Diabetes mellitus (DM) is heterogeneous group of disorders characterized by elevated blood glucose level (hyperglycemia). Incidence of diabetes mellitus is increasing due to changes in community behavior patterns such as high-fat diet, lack of activity, and stress. This research aims to analyze nursing care of diabetes mellitus and health education about nutrition. The results shows improved nutrition with blood glucose control and good appetite, improved family knowledge and patient dietary compliance. Development of diabetes education program has to be sustainable with discussion and demonstration methods in every ward of RSUP Persahabatan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Widowati
"Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit tidak menular yang banyak ditemui di kawasan perkotaan. Faktor risiko penyakit tersebut di wilayah perkotaan antara lain obesitas, penurunan aktivitas, dan tingkat stres. Glukosa darah yang tidak terkontrol dalam waktu yang berkepanjangan akan menimbulkan komplikasi jangka panjang, salah satunya, yaitu masalah kaki. Salah satu bentuk intervensi aktivitas fisik yang dapat diberikan kepada penderita diabetes melitus tipe 2 antara lain senam kaki. Senam kaki bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan mencegah terjadinya komplikasi kaki yang masih jarang diterapkan di rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis intervensi senam kaki untuk menurunkan glukosa darah dan meningkatkan sensitivitas kaki pasien diabetes melitus tipe 2 di Lantai 5 Utara, Gedung Teratai, RSUP Fatmawati. Hasil analisis intervensi menunjukan aktivitas fisik khususnya senam kaki efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah hingga 36 mg/dl. Intervensi keperawatan berupa senam kaki perlu dilakukan pada pasien dengan diabetes mellitus sebelum pemberian terapi medikasi.

Type 2 diabetes mellitus is a noncommunicable diseases that is mostly found in urban areas. The risk factors of diabetes in urban areas are obesity, decreased activity, and stress levels. Uncontrolled blood glucose in a prolonged time will cause long-term complications, one of them is foot problems. One of physical exercise intervention that can given to diabetes mellitus is foot exercise. Foot exercise can help blood circulation and prevent foot complication that is rarely applied at the hospital.
This study aimed to analyze the foot exercise intervention to improve blood glucose and increase patient’s foot sensitivity with type 2 diabetes mellitus at 5th North Floor, Teratai Building, Fatmawati Hospital. The analysis of foot exercise intervention for diabetes patient shows that it can lower the blood glucose levels down to 36 mg/dl. Nursing intervention such as foot exercise is necessary to be given before medication therapy administration in diabetes mellitus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wafa Rahmatina
"Latar Belakang: Penyakit tidak menular diketahui menjadi penyebab 41 juta kematian di dunia setiap tahunnya. Diabetes merupakan satu dari empat jenis utama penyakit tidak menular di seluruh dunia. Pada tahun 2018, Kota Depok memiliki prevalensi diabetes melitus sebesar 2,17% dan menjadi kabupaten/kota dengan prevalensi diabetes melitus tertinggi kedua di Jawa Barat. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 pada penduduk Kota Depok tahun 2023. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari Sistem Informasi Penyakit Tidak Menular (SIPTM) Kota Depok tahun 2023 dan dilakukan analisis univariat serta bivariat menggunakan uji chi-square. Variabel independen terdiri dari faktor sosiodemografis (usia, jenis kelamin, riwayat diabetes keluarga, obesitas, obesitas sentral, dan hipertensi) serta faktor perilaku (merokok, kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi sayur buah, konsumsi alkohol, dan konsumsi gula berlebih). Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya prevalensi diabetes melitus tipe 2 sebesar 21,9% pada penduduk Kota Depok tahun 2023. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah usia > 45 tahun (POR 1,225; 95% CI: 1,197—1,254), jenis kelamin laki-laki (POR 1,379; 95% CI: 1,347— 1,411), memiliki riwayat diabetes keluarga (POR 0,297; 95% CI: 0,267—0,330), obesitas (POR 1,524; 95% CI: 1,487—1,562), obesitas sentral (POR 0,908; 95% CI: 0,886—0,930), hipertensi (POR 0,500; 95% CI: 0,488—0,511), merokok (PR 1,289; 95% CI: 1,244—1,335), kurang aktivitas fisik (POR 1,218; 95% CI: 1,189—1,247), kurang konsumsi sayur buah (POR 0,846; 95% CI: 0,812—0,881), dan konsumsi gula berlebih (POR 1,879; 95% CI: 1,828–1,932). Sedangkan, faktor konsumsi alkohol tidak terbukti memiliki hubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2. Kesimpulan: Faktor sosiodemografis dan perilaku terbukti memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk pembuatan program pencegahan dan pengendalian diabetes melitus tipe 2 sehingga dapat menurunkan prevalensi diabetes di Kota Depok.

Background: Non-communicable diseases (NCDs) are known to cause 41 million deaths globally each year. Diabetes is one of the four major types of NCDs worldwide. In 2018, the city of Depok had a diabetes mellitus prevalence of 2.17%, making it the second-highest prevalence of diabetes mellitus in West Java. Objective: To identify the factors associated with type 2 diabetes mellitus among the residents of Depok City in 2023. Methods: This study is a quantitative research with a cross-sectional study design. The data used are secondary data obtained from the Non-Communicable Disease Information System (SIPTM) of Depok City in 2023 and analyzed using univariate and bivariate analysis with the chi-square test. Independent variables include sociodemographic factors (age, gender, family history of diabetes, obesity, central obesity, and hypertension) as well as behavioral factors (smoking, lack of physical activity, insufficient consumption of vegetables and fruits, alcohol consumption, and excessive sugar consumption). Results: This study showed a prevalence of type 2 diabetes mellitus of 21.9% among the residents of Depok City in 2023. The factors associated with the incidence of type 2 diabetes mellitus are age > 45 years (POR 1.225; 95% CI: 1.197—1.254), male gender (POR 1.379; 95% CI: 1.347—1.411), having a family history of diabetes (POR 0.297; 95% CI: 0.267—0.330), obesity (POR 1.524; 95% CI: 1.487—1.562), central obesity (POR 0.908; 95% CI: 0.886—0.930), hypertension (POR 0.500; 95% CI: 0.488—0.511), smoking (POR 1.289; 95% CI: 1.244—1.335), lack of physical activity (POR 1.218; 95% CI: 1.189—1.247), insufficient consumption of vegetables and fruits (PR 0.846; 95% CI: 0.812—0.881), and high sugar consumption (POR 1,879; 95% CI: 1,828–1,932. However, alcohol consumption was not proven to be associated with type 2 diabetes mellitus. Conclusion: Sociodemographic and behavioral factors are significantly associated with type 2 diabetes mellitus. This study is expected to serve as a consideration for the development of prevention and control programs for type 2 diabetes mellitus to reduce the prevalence of diabetes in Depok City.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Mohammad Nuzul
"Tingginya prevalensi diabetes mellitus tipe 2 dan makanan khas daerah yang mengandung cukup banyak lemak menyebabkan peningkatan resiko peripheral arterial disease di Kota Palu. Latihan Buerger Allen merupakan salah satu cara mencegah dan mengatasi penyakit ini. Akan tetapi, latihan tersebut kurang digunakan karena belum adanya penelitian terkait latihan ini yang dipublikasikan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan ini terhadap sirkulasi perifer pada ekstremitas bawah pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini merupakan quasi-experimental, model pretest?posttest nonequivalent control group dengan 24 responden. Latihan ini diberikan kepada kelompok perlakuan selama 4 hari, 3 kali sehari, 2 siklus latihan selama 22 menit. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna nilai ankle brachial index antara pretest dan posttest pada kelompok perlakuan (p = .047; α .05), sebaliknya tidak ada perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol (p = .083; α .05). Secara statistik disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna antara nilai ankle brachial index posttest kelompok perlakuan dengan kontrol (p = .045; α .05), sehingga disimpulkan latihan ini efektif meningkatkan sirkulasi arteri perifer ekstremitas bawah. Disarankan agar latihan ini diberikan kepada pasien diabetes mellitus tipe 2.

Patient with diabetes mellitus have high risk of peripheral arterial disease. The risk increased on Palu City due to high prevalence of diabetes mellitus type 2 and food culture with high amount of fats. The Buerger-Allen exercise studies showed positive effect to improve lower extremity perfusion among patients with type 2 diabetes mellitus. However, this exercise gradually has been dropped in recent decades due to lack of published study in Indonesia. The study aimed to identify the effectiveness of this exercise to improve peripheral circulation of lower extremity. This study is the quasi-experimental with a pretest-posttest nonequivalent control group model, which enrolled 12 experimental and 12 control participants. Exercise had provided for 4 days, 3 times a day, and 2 cycles exercise for 22 minutes. The result showed significant difference of ankle-brachial index between the experiment and control group (p = .045; α .05). This study recommends Buerger-Allen exercise to be applied to patients with type 2 diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>