Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146737 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Neena Audina
"Baru-baru ini efek dari pakaian telah terbukti kinerja ditingkatkan melalui kognisi enclothed. Fasilitasi sosial juga dikaitkan dengan meningkatkan kinerja. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah kombinasi kognisi enclothed dan fasilitas sosial dapat mencapai kinerja yang optimal. Empat puluh University of Queensland siswa (20 laki-laki 20 perempuan) direkrut sebagai peserta dalam 2 (penonton, tidak ada penonton) oleh 2 (jas, tidak ada suit) antara peserta desain. Hasil penelitian mengungkapkan tidak ada efek utama penonton atau enclothed kognisi pada kinerja. Sebaliknya, hasil mengungkapkan kinerja yang lebih baik dari tidak ada penonton dengan jas dibandingkan dengan penonton dengan kondisi baju. Maka dari itu, disimpulkan bahwa ada pengaruh interaksi, karena baik penghambatan sosial atau perbedaan individu. Hasil studi dapat diaplikasikan di kantor bisnis, di mana kinerja yang lebih baik terjadi di ruangan pribadi dibandingkan di kubus.

Recently the effect of clothing has been proven to enhanced performance through enclothed cognition. Social facilitation was also associated with enhance performance. Thus, present study aims to see if combination of enclothed cognition and social facilitation can achieve optimal performance. Forty University of Queensland students (20 males 20 females) were recruited as participants in a 2(audience, no audience) by 2(suit, no suit) between participants design. Result revealed there was no main effect of audience or enclothed cognition on performance. Instead, result revealed better performance on no audience with suit compared with audience with suit condition. Concluding that there was an interaction effect, due to either social inhibition or individual differences. Study is applicable in business offices where performance is better in personal room than in cubical. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara Adjani
"Studi ini bertujuan untuk melihat apakah kehadiran audiens fisik dan virtual saat melakukan tugas yang mudah mempengaruhi performa individu. Partisipan terdiri dari 30 mahasiswa yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik convenience sampling dan dibagi menjadi tiga kondisi yaitu kondisi tidak ada audiens, kondisi audiens dalam satu ruangan, dan kondisi audiens virtual. Setiap kondisi terdiri dari sepuluh peserta. Peserta diminta untuk membalik dengan benar sebanyak mungkin huruf di tabel dalam waktu dua menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta dalam kondisi audiens fisik dan virtual merasa lebih teramati daripada peserta tanpa audiens. Namun demikian, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pengamatan peserta terhadap kondisi fisik dan virtual saat mengerjakan tugas. Selain itu, hasil yang diharapkan peserta untuk melihat perbedaan kinerja peserta dalam kedua kondisi audiens menjadi lebih baik dan melihat fasilitasi sosial yang tidak ditemukan dalam penelitian ini. Saran untuk penelitian selanjutnya diulas lebih lanjut.

The study aims to see if the presence of the audience, both physical and virtual while doing an easy task impacts individual performance. Participants included 30 university students recruited using the convenience sampling
technique and divided into three conditions, namely no audience condition, physical audience condition, and virtual audience condition. Each condition consists of ten participants. Participants were asked to perform a letter inversion task within two minutes. The results showed that participants in both physical and virtual audience conditions felt more observed than participants in the no audience condition. However, there was no significant difference in how observed the participants feel between the physical and virtual conditions while
doing the task. Moreover, the expected results of a difference in participants’ performance in the audience conditions as a function of social facilitation was not found in this study. Suggestions for future research are further discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatina Nidhia Septianie
"ABSTRACT
Crowding atau kesesakan merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kinerja pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari audience effect dan kesesakan terhadap performa dalam mengerjakan tugas. Penelitian ini memprediksi bahwa kelompok partisipan dalam kondisi kesesakan akan memiliki performa yang lebih buruk dibandingkan dengan kelompok partisipan dengan pengamat dan tidak ada pengamat. Peneliti merekrut 30 mahasiswa dan membagi mereka ke dalam tiga kelompok untuk mengerjakan tugas spiral dengan waktu pengerjaan dicatat oleh peneliti. Partisipan di kelompok pertama mengerjakan tugas tanpa pengamat namun ditemani oleh
seorang peneliti. Kelompok kedua mengerjakan tugas dengan pengamat yang berdiri secara tersebar dalam jarak
sekitar 1,5 meter. Kelompok terakhir mengerjakan tugas dengan pengamat yang secara ramai berdiri di dekat partisipan dalam jarak kurang dari 1,5 meter. Hasil independent group t-test menunjukkan bahwa kelompok kesesakan memiliki performa yang lebin buruk dibandingkan dengan kelompok pengamat dan kelompok tidak ada
pengamat. Namun peneliti tidak menemukan perbedaan antara kelompok pengamat dan kelompok tidak ada pengamat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesesakan memengaruhi performa secara negatif.

ABSTRACT
Crowding found to have impact on workers performance. In this study, we examined audience effect and crowding
on performance. We hypothesised that in audience crowding condition, participants would perform worse than
participants in audience present and no audience conditions. We recruited 30 university students to complete spiral
task in three different experiment conditions and recorded the time. First condition is no audience, where
participants have to complete the task alone only accompanied by experimenter. In the audience present condition,
audience was present and scattered within 1.5 metres distance. In audience crowding condition, audience was
present and crowding around the participants in less than 1.5 metres distance. Independent groups t-test revealed that
participants in audience crowding condition performed worse than in audience present and no audience conditions.
However, there was no significant difference between audience present and no audience. The findings suggested that
crowding impacted individual performance negatively."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Naya Anindya
"The present study expands on focal research by Zajonc (1965) and Cottrell (1972) and aims to replicate audience effects in terms of an evaluation apprehension model using an independent measures experiment design. Forty university students were allocated to either an audience or no audience condition, completing both a time-based task and a short survey afterwards. Participants were measured on the time spent on completing the task as well as their self- reported evaluation apprehension. The results showed a significant difference in the time needed for participants to complete the task between the two conditions. Participants spent more time on the task in the no audience condition. Furthermore, the evaluation apprehension of participants in the audience condition did not differ significantly from those in the no audience condition. These findings only partly replicate audience effects but do not suggest evaluation apprehension as the mechanism behind it.

Penelitian ini melanjutkan kajian utama oleh Zajonc (1965) dan Cottrell (1972) dengan tujuan mereplikasi pengaruh audiens dengan kerangka kerja evaluation apprehension dengan menggunakan desain studi independent-measures. Empat puluh mahasiswa dialokasikan ke dalam dua kondisi, yaitu antara kondisi dengan audiens dan tanpa audiens, dengan menyelesaikan sebuah tugas berbasis waktu dan sebuah survei pendek setelahnya. Partisipan diukur pada waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas ini dan juga pada laporan evaluation apprehension mereka sendiri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan pada waktu yang dibutuhkan partisipan untuk menyelesaikan tugas di antara kedua kondisi. Partisipan membutuhkan waktu lebih banyak pada kondisi tanpa audiens. Selain itu, evaluation apprehension partisipan dalam kondisi dengan audiens tidak berbeda secara signifikan dari mereka yang berada dalam kondisi tanpa audiens. Penemuan ini mereplikasi adanya pengaruh audiens tapi tidak mengindikasi adanya sebuah mekanisme evaluation apprehension di baliknya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Avissa Nadindra
"Penelitian lampau menunjukkan bahwa kehadiran penonton dan kompetisi dapat meningkatkan kinerja individu dalam pekerjaan fisik yang mudah. Namun, pengaruh dari kehadiran penonton dan kompetisi pada kinerja individu belum pernah diteliti dalam pekerjaan mental yang sulit. Penelitian ini menganalisa bagaimana kehadiran penonton dan kompetisi dapat mempengaruhi kinerja individu dalam pekerjaan mental yang sulit. Attention-overload model menunjukkan bahwa pekerjaan sulit dapat menghambat kinerja individu karena hal tersebut akan memicu beban kognitif. 30 sampel partisipan diminta untuk mengerjakan sebuah pekerjaan mental dengan menduplikat huruf secara terbalik. Partisipan secara random ditempatkan dalam tiga kondisi: kondisi tidak ada penonton dan tidak ada kompetisi, kondisi dengan penonton dan tidak ada kompetisi, atau kondisi dengan penonton dan dengan kompetisi. Desain 3-tingkat antar subjek digunakan untuk membandingkan rata-rata skor dari tiap kondisi. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja individu dari masing-masing kondisi. Kehadiran penonton dan kompetisi tidak mempengaruhi kinerja individu dalam pekerjaan mental yang sulit. Oleh karena itu, penelitian ini tidak mendukung attention-overload model.

Past literatures revealed that the presence of audience and competition had been shown to be advantageous upon individual performances on simple physical tasks. However, the effect had not been explored further for complex mental tasks, such as the ones depicted on university exams. This study examined how the presence of competition and audience impacted individuals’ complex mental task performance. Attention-overload model proposed that complex tasks would impair individual performances as it triggered cognitive overload. 30 samples of participants were asked to perform a letter-copying task individually. They were randomly assigned to three conditions: no audience-no competition condition, audience-no competition condition, or audience-competition condition. 3-level between subjects design was used to compare means of score accuracy for each condition. Results showed that performance did not differ regardless conditions they were assigned to. The presence of audience and competition had no impact in the individual performance. Therefore, this showed no support for attention-overload model.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adizsa Nurulhuda Noerwitjaksono
"Model Attentional-Overload menjelaskan bagaimana kehadiran audiens menjadi faktor fasilitatif yang dapat meningkatkan performa pada tugas sederhana. Di sisi lain, teori Process-Efficiency menganggap kehadiran audiens sebagai faktor yang menghambat performa. Namun, masih sedikit studi yang meneliti hubungan antara kehadiran audiens kecemasan sesaat, serta efek keduanya pada performa kognitif.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami apakah kehadiran audiens dan kecemasan sesaat dapat mempengaruhi performa kognitif pada tugas aritmatika sederhana. Partisipan riset adalah mahasiswa dari University of Queensland (N = 40, laki-laki = 14) yang direkrut menggunakan metode convenience sampling. Partisipan dikelompokkan ke dalam empat kondisi eksperimental (n =10) lalu ditugaskan untuk menjawab serangkaian pertanyaan aritmatika sederhana selama satu menit.
Hasil analisis independent t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada performa kognitif peserta dalam kondisi audiens dan kondisi non-audiens. Selain itu, hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan performa kognitif peserta di kondisi anxiety-audience dan no anxiety-audience. Studi ini menunjukkan pentingnya bagi studi lain untuk meneliti lebih dalam faktor perbedaan individu yang dapat mempengaruhi performa kognitif.

The Attentional-Overload Model has outlined the presence of an audience as a facilitative factor of performance on simple tasks. On the other hand, the Processing Efficiency Theory views the presence of an audience as an inhibiting factor of performance. Yet, a limited amount of studies has discussed the relations between the presence of an audience and state anxiety, and their combined effects on cognitive task performance.
This study aims to investigate whether the presence of an audience, as well as state anxiety, influences cognitive performance on a simple arithmetic task. Students from the University of Queensland (N=40, males = 14) were recruited through convenience sampling and tasked to answer a set of simple arithmetic questions under one minute in one out of the four experimental conditions (n=10).
An independent sample t-test indicated that there were no significant differences in performance between participants in audience condition and in no audience condition, as well as between participants in anxiety-audience and in no anxiety-audience condition. The study highlights the necessity for future studies to explore factors of individual differences that may influence cognitive performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Christa Levania
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penonton dan stereotype threat pada pengukuran ketelitian hasil performa partisipan. Partisipan studi ini terdiri dari 40 mahasiswa perempuan, yang dibagi ke dalam empat kondisi yang berbeda. Peneliti hanya merekrut partisipan perempuan untuk menyederhanakan desain studi. Kondisi 2 (efek penonton: tidak ada penonton, ada penonton) x 2 (adanya presentasi stereotype threat: tidak ada presentasi stereotype threat, adanya presentasi stereotype threat) desain grup independen digunakan untuk mengukur hasil performa dari tugas yang diberikan. Partisipan diminta untuk menyortir kartu ke empat grup kartu sesuai bentuknya secepat yang mereka bisa, dengan memanipulasi adanya stereotype threat dan kehadiran penonton. Peserta diberi kuesioner setelah menyelesaikan tugas mengurutkan kartu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh dari penonton, tapi tidak ada pengaruh stereotype threat atau kombinasi dari keduanya. Kesimpulan diambil bahwa fenomena stereotype threat terlalu berlebihan dan pada studi ini justru bertindak sebagai reaktan.ABSTRACT This study aimed to investigate audience effect and stereotype threat on a timed accuracy performance. Participants included 40 female students, divided into four different conditions. The experimenter only recruited female participants to simplify the study design. A 2 (audience effect: no audience, audience) x 2 (presentation of stereotype threat: no stereotype threat, stereotype threat) independent groups design was used to measure task performance. Participants were asked to sort cards into four different suits as fast as they can, manipulated the stereotype threat and presence of audience. Participants were given a questionnaire to complete afterwards. Results showed that there was an effect of audience, but no effect of stereotype threat or combination of the two. It was concluded that robust phenomena of stereotype threat was overly exaggerated and might act as reactant. Future research needed to further develop this study and examined its effect carefully., This study aimed to investigate audience effect and stereotype threat on a timed accuracy performance. Participants included 40 female students, divided into four different conditions. The experimenter only recruited female participants to simplify the study design. A 2 (audience effect: no audience, audience) x 2 (presentation of stereotype threat: no stereotype threat, stereotype threat) independent groups design was used to measure task performance. Participants were asked to sort cards into four different suits as fast as they can, manipulated the stereotype threat and presence of audience. Participants were given a questionnaire to complete afterwards. Results showed that there was an effect of audience, but no effect of stereotype threat or combination of the two. It was concluded that robust phenomena of stereotype threat was overly exaggerated and might act as reactant. Future research needed to further develop this study and examined its effect carefully.]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Poetry Arrum Kesuma
"ABSTRAK
Upaya persuasi aten lebih efektif pada saat seseorang tidak merasa sedang dipersuasl.
Pendapat itul^ V^ng ingin dilihat pada tulisan ini. Jika pemirsa biasanya menghindari
iklan dengan cara mengganti saluran televisi pada saat jeda iklan tfca, maka kini muncul
strategi pemasaran banj dimana pesan komersiaJ justai disisipkan kedalam program
televisi. Penyisipan merek kedal^ program televisi ini disebul program hibrida.
Penefrtian ini ingin membuktikan pendapat Bhatnagar, Aksoy & Malkoc (2002) bahwa
program hibrida lebffi unggul daripada iklan dalam mempersuasi pemirsa. Saat ini
muncul genre program baru yang potensial untuk dijadikan program hibrida yartu
program reality show.
Dua bentuk penyajian pesan yaibi secara iklan atau program hibrida bert)entuk reality
show ini tentu menimbulkan respon-respon dari pemisa antara lain ingatan terhadap
mereK asosiasi merek, sikap terhadap bentuk pesan. sikap terhadap merek dan intensi
membeli merek. Respon-respon inilah yang ingin dilihat dan dibandlngkan Selain itu
menurut Solomon & Englis (1994) terjadi beliefperseverance, sil^ dan interrsi pemirsa
tidak berubah setelah diberttahu bahwa merek membayar pada program agar bisa
muncul kedalam program.
Sebanyak 82 orang mahasiswa Fakuitas Keguruan dan llmu Pendidikan Unika Atmajaya
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang menyaksikan program dengan iklan
unthuk mengukur respomne ntyerahkasdiakpa nt apyraonggrana,m pahritbirsiidpas wbi edribmeinnttau km ernegaliistiy ksuheoswio.n Kere.
Dari hasil perbandingan dapat disimpulkan bahwa program hibrida reality show memang
lebih efektif daripada iklan dalam ha! sikap terhadap bentuk pesan komersial, sikap
terhadap merek dan intensi membeli merek tapi tkjak pada brand recaU dan asosiasi
rrierek Belief perseverance sikap dan intensi membeli merek juga terjadi. Saran yang
diberikan adalah bagi penelitian selanjutnya dan implikasr praktis bagi pihak production
house atau perusahaan yang ingin memasarkan produknya dalam menyusun program
hibrida berbentuk rea/rfy show."
2004
S2826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Mathilda Victoria
"Efek penonton terhadap perilaku manusia adalah topik yang menarik dalam bidang psikologi sosial. Eksperimen ini dilakukan untuk mereplikasi efek penonton, sebuah fenomena yang berasal dari drive theory oleh Zajonc, serta evaluation apprehension theory oleh Cottrell. Empat puluh mahasiswa dari Fakultas Human Movement and Nutrition Sciences University of Queensland secara acak dipilih untuk melakukan push-up sebanyak banyaknya dalam kondisi tanpa penonton dan dengan penonton dalam waktu 60 detik, serta menjawab kuesioner singkat setelah selesai melakukannya. Variabel dependen yang diukur dalam penelitian ini adalah performa dan evaluasi ketertekanan. Hasil menunjukkan bahwa peserta dalam kondisi dengan penonton menunjukan performa yang lebih tinggi dibanding peserta dalam kondisi tanpa penonton. Di sisi lain, tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat ketertekanan dalam dua kondisi tersebut. Meskipun tidak ada temuan baru, penelitian ini tetap berguna untuk penelitian selanjutnya, khususnya efek penonton dalam bidang performa olahraga.

Audience effect towards human behaviour is an intriguing topic in social psychology. This experiment was conducted to replicate audience effects, a phenomenon derived from Zajonc’s drive theory and Cottrell’s evaluation apprehension theory. Fourty students from the University of Queensland’s Human Movement and Nutrition Sciences (HMNS) faculty were randomly allocated to either no audience or audience conditions and were instructed to perform the maximum number of push-ups within 60 seconds, as well as to answer a short questionnaire following the completion of the task. The dependent variables measured in the current study were task performance and evaluation apprehension. Results showed that participants in the audience condition scored higher in task performance. On the other hand, there was no significant difference between the level of evaluation apprehension in the two participant conditions. Although there are no new findings, this study remains beneficial for future research, specifically audience effects in sports-related task performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tando Natanegara
"Maraknya live streaming di ruang hiburan gim Indonesia melahirkan cara-cara baru untuk mengikat penonton. Riset ini mengobservasi dan menganalisis personal branding Windah Basudara beserta interaktivitasnya terhadap penonton, sekaligus proses gratifikasi yang dialami penonton. Selain itu, riset ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa metode pengumpulan data sekunder, khususnya dalam bentuk observasi postingan konten video digital pada platform YouTube. Ditemukan bahwa dalam live streaming yang dilakukan oleh Windah Basudara, personal branding yang dikonstruksi oleh dirinya efektif dalam meningkatkan interaksi dengan penonton. Proses interaktivitas yang berlangsung memberikan gratifikasi kepada penonton, persisnya secara kepuasan dan kesenangan penonton. Melalui personal branding dan interaktivitas, tercipta efek yang lebih dalam dengan penonton, yaitu loyalitas terhadap konten Windah Basudara.

The advent of live streaming in the Indonesian game space gave birth to new ways of engaging the audience. This research observes and analyzes Windah Basudara's personal branding and its interactivity toward his audience, as well as the gratification process that is experienced by his audience. Aside from that, this research utilizes a qualitative approach in the form of secondary data collection, specifically via observing videos on YouTube. It was found that in the live streaming conducted by Basudara, the personal branding constructed by him was effective in increasing interaction with his audience. The ongoing process of interactivity was effective in achieving audience gratification, precisely in terms of audience satisfaction and delight. Through personal branding and interactivity, a deeper effect was formed with the audience, and that effect was audience loyalty to Basudara’s content. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>