Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118779 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahrotul Lina Andarwati
"Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024, dengan Sasaran Program Terselenggaranya layanan 9 Penyakit Prioritas di RS pendidikan. Salah satu layanan penyakit prioritas yaitu, Pelayanan Jantung Terpadu (PJT). Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/1965/2022 tentang RS jejaring pengampuan layanan kardiovaskuler, RSUD dr. M. Yunus Bengkulu yaitu RSUD tipe B Pendidikan milik pemerintah provinsi Bengkulu, ditetapkan sebagai RS pengampuan PJT strata level utama. Mengingat tingginya kasus penyakit jantung beberapa tahun terakhir di Bengkulu dan PJT merupakan layanan baru di Bengkulu sehingga menjadi rujukan tunggal kasus kardiovaskular untuk Provinsi Bengkulu. Maka, perlunya dilakukan analisis kesiapan PJT. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah analisis data interview dengan Direksi RS, stakeholder dan tenaga medis terkait PJT, analisis data dokumen internal sebagai pendukung. Hasil Penelitian, penyelenggaraan PJT RSUD dr. M. Yunus telah memenuhi legal aspek dengan telah ditetapkannya Keputusan Menteri Kesehatan RI untuk mendukung PJT, ketersediaan alokasi anggaran pada rencana strategis, komitmen pemerintah dan manajemen RS, terpenuhinya dokumen perizinan RS, aspek SDM sebesar 79,76% (siap), aspek alkes terpenuhi 61, 9% (siap), untuk kekurangannya dalam proses pengusulan DAK, APBD 2024. Kesimpulannya RSUD dr. M. Yunus Bengkulu telah siap dalam penyelenggaraan PJT.

With the stipulation Regulation of the Minister of Health, Republic of Indonesia No. 13 of 2022 concerning Changes to the Strategic Plan of the Ministry of Health for 2020-2024, with the Target Program for the Implementation of 9 Priority Disease services in educational hospitals. One of the priority disease services is Integrated Heart Services (Cardiovascular Center). In the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. HK.01.07/MENKES/1965/2022 concerning cardiovascular service support network hospital, RSUD dr. M. Yunus Bengkulu, namely the type B Education Hospital belonging to the Bengkulu provincial government, was designated as a PJT strata primary level support hospital. Given the high cases of heart disease in the last few years in Bengkulu and PJT is a new service in Bengkulu, it has become the sole reference for cardiovascular cases for Bengkulu Province. Thus, it is necessary to carry out a Cardiovascular Center readiness analysis. This study uses a qualitative approach. The research subjects were analysis of interview data with Hospital Directors, stakeholders and medical staff related to Cardiovascular Center, internal document data analysis as a support. Research results, implementation of Cardiovascular Center RSUD dr. M. Yunus has fulfilled the legal aspects with the enactment of the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia to support PJT, the availability of budget allocations for strategic plans, the commitment of the government and hospital management, the fulfillment of hospital licensing documents, the human resource aspect of 79.76% (ready), the medical equipment aspect is fulfilled 61.9% (ready), for deficiencies in the process of proposing DAK, 2024 APBD. In conclusion RSUD dr. M. Yunus Bengkulu is ready to organize the Cardiovascular Center."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Fitridin
"Kepuasan pasien adalah salah satuindikator untuk mengukur mutu pelayanan dirumah sakit. Kepuasan pasien yang rendah menggarnbarkan ketidak-sesuaian persepsi antara pasien dan penyedia layanan. Keadaan ini dapat mendatangkan image yang kurang baik terhadap suatu pelayanan kesehatan, khususnya milik pemerintah yang selama ini sering dianggap berkualitas rendah.
Penelitian. ini bertujuan memperoleh gambaran tentang tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD DR. M YUNUS Bengkulu sesuai dengan karakteristik pasien terhadap pelayanan rawat inap. Pengukuran tingkat kepuasan dilakukan terhadap 100 responden dari berbagai tingkatan kelas dan ruang perawatan melalui pengisian kuesioner secara self administered . Jenis penelitian adalah cross sectional. Menggunakan data primer dengan analisa univariat, bivariat, multivariat dan tingkat kesesuaian antara harapan dan kenyataan tentang pelayanan yang diterima pasien diruang rawat inap yang tergambar dalam importance performance analysis.
Hasil penetitian menunjukkan proporsi pasien yang puas terhadap pelayanan rawat inap sebesar 49% dan yang tidak puas 51%. Dari aspek pelayanan rawat inap, proporsi pasien yang puas terhadap pelayanan dokter 67%, pelayanan perawat 66%, pelayanan makanan/menu 35%, fasilitas sarana medik dan obat-obatan 17% dan .lingkungan perawatan 41%. Karakteristik pasien yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan pelayanan adalah pekerjaan dan kelas perawatan. ,p = 0,041, p = 0,034 sedangkan yang mempunyai hubungan yang dominan adalah kelas perawatan dengan OR =1,756 . Rata-rata harapan pasien adalah 3,6 dari rata-rata kenyataan yang diterima pasien adalah 2,9 dengan rata-rata tingkat kesesuaian $2%.
Tidak ditemukan faktor-faktor yang menyebabkan inefisiensi (kuadran D) pada pelayanan diruang rawat inap RSUD DR M YUNUS Bengkulu. Dua faktor yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan keberadaannya yaitu aspek pelayanan dokter dan pelayanan perawat (kuadran B) sebagai kekuatan yang dimiliki rumah sakit. Hasil diatas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat, inap di RSUD DR. M YUNUS Bengkulu masih rendah.

Patient satisfaction is one of indicators to measure the quality of service in hospital. The low of patient satisfaction describes the inappropriateness perception between patient and service provider. This condition can invite bad image to a place where provide health service, especially to State Owned Enterprises, where presently considered having low quality.
The objective of this study is obtain the description on Patient satisfaction level factor-factor in influence at inpatient ward of Dr. M. Yunus Bengkulu general hospital, based on characteristic and class of inpatient service. The measurement of satisfaction level was conducted to 100 subjects or variety classes and wards through self-administered questionnaire.
The result of study stewed that proportion of patient that satisfied to inpatient ward service was 49% and unsatisfied %vas 51%. When it seen from inpatient service aspect, proportion of patient that satisfied to doctor service was 67%, nursing service 66%, menu service 35%, care facility 17% and care environment 41%. Characteristic of patient that having significant relationship at classroom and occupation (p = 0,041) and (p = 0,034) influence that dominant with patient satisfaction level was classroom.
The average of patient wish was 3, 6 and average fact that accepted by patient was 2,9 with the appropriateness level were 82%. It has no found yet the factors that become main priority (quadrant D), which become weakness in patient service at Dr. M. Yunus Bengkulu General Hospital. There also nine factors that should be maintained and improved its availibility (quadran B) as power that owned by hospital. The above result shows tahat patient satisfaction level to inpatient service at Dr. M. Yunus Bengkulu General Hospital as still tower.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henni Febriawati
"Rumah Sakit merupakan jaringan pelayanan kesehatan yang sangat penting. Di Indonesia problem keuangan menyebabkan kemampuan pemerintah pusat untuk membiayai pembangunan kesehatan menjadi berkurang sehingga rumah sakit semakin dilepas kearah system pelayanan yang berbasis pada prinsip private goods (ekonomi) dengan salah satu cirri yang menonjol, yaitu bersifat kompetitif. Untuk meningkatkan pendapatan fungsional rumah sakit, maka rumah sakit tidak dapat menolak perkembangan asuransi yang berarti juga perkembangan piutang. Saat ini RSUD Dr. M. Yunus menerima pasien jaminan perusahaan yang berjumlah 33 perusahaan. Piutang merupakan sumber penerimaan dan perlu pengelolaan piutang pasien (patient account receivable), karena apabila tidak akan menjadi piutang tidak tertagih.
Penelitian ini dilakukan di unit keuangan RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu pada bulan Maret dan April 2009 dengan tujuan untuk mengetahui Sistem Manajemen Piutang Pasien Rawat Inap Jaminan Perusahaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian operasional dengan pendekatan secara kualitatif dalam kasus manajemen piutang di RSUD Dr M Yunus Bengkulu dengan melakukan pengamatan langsung serta wawancara mendalam terhadap sumber daya manusia yang terlibat langsung dalam proses manajemen piutang. Dari data piutang pasien rawat inap 33 perusahaan menunjukkan ada peningkatan nilai piutang yang signifikan, yaitu tahun 2007 rata-rata piutang Rp. 21.227.763,63 dan tahun 2008 rata-rata piutang Rp. 30.198.696,96.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada kebijakan khusus yang mengatur piutang pasien rawat inap jaminan perusahaan, tidak ada syarat-syarat kelayakan bagi perusahaan untuk dapat berhutang, tidak ada unit khusus prapenerimaan, perawat yang bertugas merangkap mengisi setiap tindakan yang dilakukan, penata rekening ada di setiap ruang perawatan (perawat), petugas penagihan hanya 1 orang yang dirangkap oleh bendahara penerima, tidak ada kendaraan khusus untuk penagihan piutang, jumlah tagihan yang di terima sering lebih kecil dari yang di klaimkan, penutupan rekening dilakukan bila pembayaran lunas oleh perusahaan, penghapusan belum pernah dilakukan.
Saran yang diberikan adalah rumah sakit harus menetapkan syarat-syarat kelayakan bagi perusahaan untuk dapat berhutang, membuat prosedur tetap yang mengatur manajemen piutang pasien rawat inap jaminan perusahaan, membuat unit khusus untuk prapenerimaan, segera dibentuk kembali tim khusus penagihan, disediakan kendaraan khusus untuk penagihan, untuk tagihan yang dibayar lebih kecil, segera ditelusuri penyebabnya ke perusahaan dan diselesaikan.

A hospital is a very important public health service system. In Indonesia, the financial problem causes the central government to reduce their defray in health construction so hospitals are more freely to give services based on the principal of private goods with its main character, competitive. To increase the functional income of the hospital, it can?t refuse the raise of assurance which means there will also be an increase in the credits. Now the RSUD Dr. M Yunus has accepted patients who have assurance from their company, as much as 33 companies. Debt is a source of income and needs to be managed (patient account receivable), if not it will be an unclaimed credit.
This research was done in the financial unit of RSUD Dr. M. Yunus, Bengkulu on March and April 2009 with the purpose to know the overstay patients credit management system with company assurance. This type of research is a operational reseach using a qualitative approach with doing a direct observation also an interview with the people who are involved directly in the process of credit management. From the overstay patients credit data of 33 companies, it shows that there is a significant increase of debts, in 2007 the average of debt reaches up to Rp 21.227.763,63 and in 2008 it reaches Rp 30.198.696,96.
From this research we can conclude that there is no particular policy that controls the debts of an overstay patient, no requirements of expediency whether the company is allowed to be given credit or not, no special unit that controls before accepting the patients, the nurse who do double jobs to watch over everything that happened, no administrator in every nursing room, there is only one debt collector who is also as the income treasurer, no vehicle supplied by the company for the debt collector, the amount of debt that has been paid is usually much smaller than it is claimed, closing an account after the debt has been settled by the company, rescission has never been done before.
We suggest that hospitals should set the conditions of expediency for the companies whether they are allowed to be in debt or not, settling the procedure to control the credit management of overstay patients with company assurance, make a special unit for the accepting of patients, to rebuilt a special team of debt collector, facilitate a vehicle for the debt collectors, allow the companies to owe in a smaller amount, find out the cause of this owing and finish the problem.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T41306
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiani Septika Sari
"Indonesia merupakan negara terbanyak keempat kematian akibat diabetes Mellitus dan penyakit jantung diantara negara-negara Asia Tenggara. Penelitian dengan desain studi cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui gambaran biaya akibat sakit serta kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan penyakit jantung dengan sampel 110 orang di RSUD Dr.M.Yunus Bengkulu. Rata-rata biaya pasien akibat sakit diabetes mellitus tipe 2 dengan penyakit jantung selama setahun adalah Rp. 6.081.572 dimana komposisi biaya langsung adalah (81,54%) dan biaya tidak langsung (18,46%). Proporsi terbesar adalah biaya obat (37,05%). Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya akibat penyakit tersebut adalah Lama Hari Rawat (LHR) dan jenis pekerjaan sedangkan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien adalah Lama/durasi sakit. Disarankan agar RSUD.dr.M.Yunus Bengkulu menyusun clinical pathway dan formularium rumah sakit. Pemerintah perlu merevisi formularium nasional dengan memperhatikan kondisi lokal dan mengembangkan program peningkatan kualitas hidup pasien.

Indonesia is the fourth most deaths due diabetes mellitus and heart disease among south Asia countries. This study with cross-sectional design is aiming to describing the cost of illness and quality of life of patients with type 2 diabetes mellitus with heart disease in dr.M.Yunus public hospital. Number of samples was110 patients. The annual cost of illness due to type 2 diabetes mellitus with heart disease perpatient was Rp. 6,081,572, with direct cost is reached (81.54%) and indirect cost (18.46%). The largest proportion of the cost was drug (37.05%). Factors that affect COI were Length of Stay (LOS) and the type of work, and factor affect quality of life was duration of illness. It is recommended that dr.M.Yunus Public Hospital Bengkulu should prepare clinical pathways and hospital formulary. The central government needs to revise national formulary with considering variability of country situation and develop program to improve quality of DM patient."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviandi Sayuti
"Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara lingkungan kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan Instalasi Farmasi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode cross sectional menggunakan kuesioner dan lembar penilaian oleh atasan. Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu pada bulan April 2014 dengan sampel berjumlah 64 orang. Analisis hubungan menggunakan uji somers'd gamma dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan lingkungan kerja fisik dan non fisik serta kepuasan kerja mempunyai hubungan signifikan dengan kinerja karyawan. Instalasi Farmasi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu harus meningkatkan lingkungan kerja dan kepuasan kerja agar kinerja karyawan meningkat.

This study aims to determine the relationship between the work environment and job satisfaction and employee performance at the Hospital Pharmacy Dr. M. Yunus Bengkulu. This type of quantitative research with cross sectional method using questionnaires and assessment form by the supervisor. The study was conducted at Hospital Pharmacy Dr. M. Yunus Bengkulu in April 2014, with a sample totaling 64 employees. Analysis of the relationship using gamma somers'd test and logistic regression.
The results showed the physical and non physical work environment and job satisfaction has a significant relationship with employee performance. The Hospital Pharmacy should improve the work environment and job satisfaction in order to increase employee performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermansyah
"Terdapat banyak faktor yang berhubungan dengan keputusan pasien dalam memantaalkan pelayanan rawat inap rumah sakit. Dimensi mutu dan pemasaran pelayanan keperawatan diprediksi berhubungan dengan rencana pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dimensi mutu pelayanan keperawatan dengan rencana pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, dengan jenis deskriptif korelasional rancangan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 171 pasien yang diambil dengan teknik acak proporsional. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Untuk menguji hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen digunakan uji r Independen, selanjutnya digunakan analisis diskriminan dan analisis regresi logistik berganda pada analisis multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien (83,6%) merencanakan pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.
Hasil analisis Uji I Independen pada α 5% one tail didapatkan hubungan yang bermakna antara reliability, responsiveness, confidence, emphary dan tangible dengan rencana pemanfataan kembali pelayanan rawat inap rumah sakit. Hasil analisis diskriminan menunjukkan bahwa variabel confidence merupakan variabel yang paling membedakan rencana pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Hasil Analisis regresi Iogistik berganda menunjukkan bahwa variabel confounding yang mempengaruhi hubungan dimensi mutu dengan rencana pemanfataan kembali pelayanan rawat inap rumah sakit adalah umur, sumber pembiayaan, domisili, dan tingkat ketergantungan. Untuk meningkatkan pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, maka disarankan adanya pelatihan pelayanan keperawatan profesional, pelatihan terikait bidang tugas perawat., peningkatan pendidikan perawat, dan melakukan uji kompetensi secara berkala.

There are several factors related to patient's decision in utilization of inpatient facility of a hospital. Quality and marketing dimensions of nursing care predicted related to rcutilization of inpatient facility of a hospital. The aim of this study is to know the relationship between dimensions of quality nursing care with reutilization of inpatient facility of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. This Study is a descriptive correlational with cross-sectional design. The population of this study is all of inpatient facility of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. The sums of samples are 171 patients. This study used a randomized proportional sampling method technique. Data collected using questioner which was filled by thc patient him/herself In order to test the relationship between independent variable with dependent variable were used independent t-test, afler that were used discriminant analysis and multiple logistic regression analysis in a multivariate analysis.
The result of the study showed that the majority of patients (83, 6%) plan to utilize again Inpatient Facility of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. The independent t-test in 5% one tail ot showed that there is a relationship between reliability, responsiveness, confidence, empathy, and tangible with the reutilization of inpatient facility of a hospital. Discriminant analysis showed that confidence the most cletemiinant variable. Multiple logistic regression analysis was showed the confounding variable which interfere the relationship between dimensions of nursing care quality with utilization of inpatient facility of a hospital is age, source of found, domicile, and level of dependency. To increase the utilization of inpatient facility of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu researcher recommended professional nursing care training, a nurse specific job training, increase of nursing education level, and scheduled competency examination.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusran Hasymi
"ABSTRAK
Dukungan sosial keluarga dan intimasi merupakan dukungan psikologis bagi pasien dalam bentuk
bantuan nyata atau tindakan nyata, pemberian informasi, nasehat verbal dan non verbal yang
diperoleh dengan kehadiran orang terdekat. Dukungan sosial keluarga dan intimasi dapat
diberikan oleh pasangan, keluarga, dan teman dekat pasien. Pasien merasa diperhatikan, dicintai,
dihargai, sehingga meningkatkan kestabilan emosi yang akan mempermudah pasien menyesuaikan
diri terhadap situasi stres yang mempengaruhi persepsi nyeri pasien. Tujuan penelitian untuk
mengidentifikasi pengaruh dukungan keluarga dan intimasi terhadap persepsi tingkat nyeri pada
pasien miokard infark di ruang rawat ICCU RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Desain penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi experimental. Sampel penelitian berjumlah
26 orang, terdiri dari 12 responden sebagai kelompok intervensi dan 14 responden sebagai
kelompok kontrol. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling. Pengujian perbedaan
penurunan rata-rata skor nyeri pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah uji t-test.
Hasil penelitian umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan sosial ekonomi adalah setara. Penurunan ratarata
nyeri setelah mendapat dukungan sosial keluarga dan intimasi pada kelompok intervensi tidak
ada perbedaan dengan kelompok kontrol (p value=0,284). Hasil penelitian didapatkan bahwa
kombinasi terapi standar dengan dukungan sosial dan intimasi sama efektif dengan kelompok
kontrol untuk menurunkan persepsi tingkat nyeri pasien miokard infark. Implikasi penelitian ini
dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pasien miokard infark.serta mendorong kemandirian
perawat sehingga tidak berfokus pada tindakan farmakologis.

ABSTRACT
Social support of family and intimacy are psychologist to patient could be given by spouse, family and friend. Patient get caring, love, prestige, that could be increased emotion stability, so helped to adaptated with stress that affect the pain. The objective this study was to identify family sosial support and intimacy to pain perception on patient with acute myocard infarc in ICCU room at RSUD Dr. M. Yunus in Bengkulu. Research design was quantitatif with quasy experiment method. The sample were 26 respondent, 12 respondent were intervention group and the remaining were as control group. The concecutive sampling was used to sampling methods. Ttest was used to examine the mean of pain score between intervention and control group. The decrease of pain score after get social support and intimacy in intervention group not different with control group ( p value = 0,284). The result show the combination of standart therapy with social support and intimacy as effective ascontrol group to decrease pain perception on patient with myocard infarc. The implication was directy used to reduce pain perception on patient with
myocard infarc, also to encourage nurse ability, in order doesnot farmacologist therapy oriented. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aminuddin
"Mutu sebuah rumah sakit ditentukan oleh faktor manusia. Oleh karena itu, manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam upaya mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, disamping pengelolaan sumber daya manusia yang baik, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain adalah iklim kerja yang ada di tempat mereka bekerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat dan iklim kerja dengan kinerja perawat pelaksana. Jenis penelitian desktiptif analitik dengan rancangan crass sectional. Populasi penelitian seluruh perawat diruang rawat inap yang berstatus pegawai negeri yaitu 97 orang. Instrumen penelitian, telah diuji cobakan di RSU Kabupaten Bengkulu Utara dengan basil validitas dan reliabilitasnya baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perawat tidak berhubungan dengan kinerja, sedangkan perawat yang mempunyai persepsi baik terhadap iklim kerja, mempunyai kinerja baik pula. Sub variabel iklim kerja yang mempunyai hubungan bermakna dengan kinerja antara lain: Kepemimpinan, kesesuaian, tanggungjawab, Struktur organisasi dan rekan kerja. Sedangkan sub variabel iklim kerja yang tidak berhubungan dengan kinerja adalah penghargaan dan standar. Dari uji regresi linear ganda diketahui bahwa struktur organisasi adalah sub variabel iklim kerja yang mempunyai hubungan paling bermakna dan dapat meningkatkan kinerja 1,24 kali setelah dikontrol dengan sub variabel iklim kerja lainnya.
Saran yang diberikan kepada Direktur RSUD Dr.M.Yunus Bengkulu adalah karena manajemen sumber daya keperawatan. penting, maka perawat pelaksana yang relatif umurnya masih muda mempunyai potensi untuk dikembangkan lewat pelatihan-pelatihan keperawatan sesuai dengan kebutuhan ruangan. Kepada Kepala Bidang Keperawatan perlunya perbaikan dan mengkaji ulang penerapan standar kerja di ruangan rawat inap.
Untuk peneliti lain perlunya melakukan penelitian terhadap beberapa topik yang terkait dengan kinerja perawat misalnya: meneliti beban kerja perawat dengan kinerja. Penelitian ini terbatas pads perawat yang berstatus pegawai tetap (PNS), maka perlu dilakukan penelitian dengan rancangan desktiptif komparatif dengan perawat yang berstatus kontrak karya/honorer yang jumlahnya relatif sama banvak. Penelitian ini dapat dilakukan di rumah sakit lain yang karakteristiknya relatif lama.

The quality of hospital depended on the human factor. So, they were very important resources to reach the goal. For that we need to know the related factors like-work climate at they work place.
The purpose of the research is to know correlation of nurses characteristic and work climate with nurse staff performance. This study was descriptive analytic. with cross sectional design. The population were all nurse (97 person) in the ward with government status. The research instrument has been tested at KSU Kabupaten Bengkulu Utara and the result of validity and reability is good.
The result of research show that nurses characteristic is not have correlation with performance the nurse who have goal perception with work climate have a good performance also. Work climate sub variable which have the meaning relationship with work performances: leadership, adaption, responsibility, the structure of organization and work team. The work climate sub variable which not have relationship with performance are reinforcement and standard. The linear regression test determine the structure of time after controlled by the other sub variable of work climate.
The sugestion for director of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu is because of nursing human resources management was very important, so the young nurse staff who have potention should be developed through the nursing training. For work standard in the ward.
For the other research need to do research about nurse performance such as nurse work load and performance. This research just for government nurse, so may be need to do comparative research for on job training nurse with the large population. This research can be do at the other hospital with the same characteristic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adnan Al Kadly Kanedy
"Tesis ini membahas penerapan kebijakan efisiensi anggaran RSUD dr. M. Yunus pada tahun penganggaran 2019 – 2021. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskirptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efisiensi anggaran RSUD dr. M. Yunus Bengkulu dimana implementasi kebijakan yang mencantumkan pengelolaan anggaran dan program kerja pada tahun 2019 – 2021 memiliki variasi yang berbeda serta faktor pendukung yang mempengaruhi pengelolaan anggaran RSUD Dr. M. Yunus. Terkait pembiayaan, pada tahun penganggaran 2019 terdapat pembiayaan yang dikeluarkan selain dengan program kerja adalah terkait hutang RSUD dr. M. Yunus yang berakibat adanya beban anggaran yang perlu ditanggulangi dan dibebankan secaraberkala dan terjadi pula di tahun penganggaran 2020 dan 2021. Perbedaan yang mendasar terjadi pada tahun penganggaran 2020 dan 2021 dimana pandemi COVID-19 terjadi sehingga yang mempengaruhi struktur anggaran serta besaran anggaran yang telah dialokasikan terkhusus pada tahun penganggaran 2020 – 2021. Efisiensi anggaran perlu dilakukan mengingat pengaruh dari perubahan prioritas program kerja yang semula adalah peningkatan pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh berganti menjadi fokus penanggulangan pasien COVID-19. Hal ini juga berpengaruh kepada beberapa pelayanan yang dialih fungsikan serta berdampak pada refokusing anggaran yang ada. Selain itu, adanya faktor pendukung dalam pengelolaan anggaran dinilaimemiliki peran yang penting dengan melihat aspek politis yang terjadi maupun secara struktural serta adanya batasan dan nilai publik yang dapat mempengaruhi efisiensi anggaran RSUD Dr. M. Yunus

This thesis discusses the application of budget efficiency policies at RSUD dr. M. Yunus in the 2019 – 2021 budget year. This research is qualitative research with a descriptive design. The results of this study indicate that the budget efficiency of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu where the implementation of policies that include budget management and work programs in 2019- 2021 have different variations as well as supporting factors that influence the budget management of RSUD Dr. M. Yunus. Regarding financing, in the 2019 budget year there was financing issued other than the work program, which was related to the debt of RSUD Dr. M. Yunus which results in a budget burden that needs to be addressed and charged periodically and also occurs in the 2020 and 2021 budget years. The fundamental difference occurred in the 2020 and 2021 budget years where the COVID-19 pandemic occurred so that affected the budget structure and the amount of the budget that was has been allocated specifically for the 2020 – 2021 budget year. Budget efficiency needs to be done considering the effect of changing the priority of the work program which was originally to improve overall health services to change to focus on treating COVID-19 patients. This also affected several services that were transferred and had an impact on the refocusing of the existing budget. In addition, the existence of supporting factors in budget management is considered to have an important role by looking at the political aspects that occur as well as structurally as well as the existence of limits and public values that can affect the efficiency of the budget of RSUD Dr. M. Yunus"
Jakarta: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Nyoman Diah Redyardani Sutantri
"Kesehatan merupakan hak setiap individu untuk mau dan mampu hidup sehat, serta memanfaatkan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tentu saja menyumbang salah satu faktor keberhasilan dalam pemerataan pelayanan kesehatan di Indonesia. Pelayanan terapi pengganti ginjal (TPG) di Indonesia juga menghadapi tantangan dari segi pemerataan pelayanan. Permintaan pelayanan dialisis meningkat seiring dengan meningkatnya kejadian Penyakit Ginjal Kronis. Pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 8 tahun 2022 mengatur agar pasien dengan penyakit ginjal kronis stadium akhir mendapat terapi pengganti ginjal yang merata. Upaya pemerataan pelayanan dialisis ini salah satunya adalah dengan mulai memanfaatkan pelayanan CAPD maka RSUD Kota Bogor perlu melakukan persiapan pelayanan CAPD di instalasi hemodialisa. . Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesiapan dan upaya penyelenggaraan pelayanan CAPD di RSUD Kota Bogor. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik yang digunakan untuk mengkaji lebih dalam mengenai persiapan dan kesiapan RSUD Kota Bogor dalam memberikan pelayanan CAPD. Sebagian besar instrumen penilaian kesiapan pelayanan CAPD di RSUD Kota Bogor berdasarkan PMK no.8 tahun 2022 telah terpenuhi, yaitu sebesasr 81%, namun masih perlu penyiapan sarana dan prasarana serta berkas SPO yang belum terpenuhi agar pelayanan CAPD dapat berjalan. Dengan terpenuhinya persyaratan tersebut maka RSUD Kota Bogor siap memberikan pelayanan CAPD.

Health is the right of every individual to want and be able to live healthily, and utilize health services. The availability of health service facilities certainly contributes to one of the success factors in equitable distribution of health services in Indonesia. Kidney replacement therapy (TPG) services in Indonesia also face challenges in terms of equitable distribution of services. The demand for dialysis services is increasing along with the increasing incidence of Chronic Kidney Disease. The government through Minister of Health Regulation (PMK) No. 8 of 2022 stipulates that patients with end-stage chronic kidney disease receive kidney replacement therapy that is evenly distributed. One of the efforts to equalize dialysis services is by starting to utilize CAPD services, so the Bogor City Hospital needs to prepare for CAPD services at the hemodialysis installation. . The purpose of this study was to analyze the readiness and efforts to provide CAPD services at RSUD Kota Bogor. This type of research is a qualitative research with an analytic descriptive approach that is used to examine more deeply the preparation and readiness of Bogor City Hospital in providing CAPD services.

Most of the CAPD service readiness assessment instruments at Bogor City Hospital based on PMK no. 8 of 2022 have been fulfilled, which is 81%, but it is still necessary to prepare facilities and infrastructure as well as SPO files that have not been fulfilled so that CAPD services can run. With the fulfillment of these requirements, Bogor City Hospital is ready to provide CAPD services."

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>