Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Rosari Sesanti
"Lansia adalah sebuah kondisi akhir dalam kehidupan manusia yang ditandai dengan adanya perubahan fisiologis dan juga psikososial. Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha adalah lansia yang dikategorikan terlantar. Pelayanan kesehatan diperoleh lansia di Panti Sosial Tresna salah satunya adalah perawatan yang mendukung spiritual. Spiritualitas mencegah lansia melakukan tindakan maladaptive. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat spiritualitas dan kualitas hidup pada lansia di Panti Sosial Tresna Budi Mulia 2. Sampel penelitian adalah 160 responden lansia diatas 60 tahun, Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan tekhnik Stratified Random Sampling. Analisis data menggunakan Chi-Squre yang menunjukkan hasil terdapat hubungan tingkat spiritualitas dan kualitas hidup pada lansia (p-value = 0,000 < 0,005 dan X2 = 21,774). Hasil analisis juga menunjukkan nilai OR sebesar 4,745 yang berarti bahwa tingkat spiritualitas rendah berisiko sebanyak 5 kali lipat memiliki kualitas hidup rendah. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pelayanan keperawatan, institusi pendidikan dan perkembangan ilmu keperawatan, serta penelitian keperawatan terkait peningkatan kualitas hidup dengan meningkatkan spiritualitas lansia.

Older adult is a final condition in human life which is characterized by physiological and psychosocial changes. The Older Adult in the Tresna Werdha Social Institution is a place for those who are categorized as neglected older adult. One of the health services available to the older adult at the Tresna Werdha Social Institution is spiritual support. Spirituality prevents the older adult from taking maladaptive actions. This study aimed to identify the relationship between the level of spirituality and quality of life in the older adult at the Tresna Werdha Budi Mulia 2 Social Institution. The research sample was 160 older adult respondents over 60 years. The research design used cross sectional with Stratified Random Sampling technique. Data analysis used Chi-Squre resulted there is a relationship between the level of spirituality and quality of life (p-value = 0.000 <0.005 and X2 = 21.774). This results also showed OR value of 4.745 which means that a low level of spirituality is at risk of 5 times having a low quality of life.. The results of this study are expected to be useful for nursing services, educational institutions and the development of nursing science, as well as nursing research related to improving the quality of life by increasing the spirituality of the older adult."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Rosari Sesanti
"Lansia adalah sebuah kondisi akhir dalam kehidupan manusia yang ditandai dengan adanya perubahan fisiologis dan juga psikososial. Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha adalah lansia yang dikategorikan terlantar. Pelayanan kesehatan diperoleh lansia di Panti Sosial Tresna salah satunya adalah perawatan yang mendukung spiritual. Spiritualitas mencegah lansia melakukan tindakan maladaptive. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat spiritualitas dan kualitas hidup pada lansia di Panti Sosial Tresna Budi Mulia 2. Sampel penelitian adalah 160 responden lansia diatas 60 tahun, Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan tekhnik Stratified Random Sampling. Analisis data menggunakan Chi-Squre yang menunjukkan hasil terdapat hubungan tingkat spiritualitas dan
kualitas hidup pada lansia (p-value = 0,000 < 0,005 dan X2 = 21,774). Hasil analisis juga menunjukkan nilai OR sebesar 4,745 yang berarti bahwa tingkat spiritualitas rendah berisiko sebanyak 5 kali lipat memiliki kualitas hidup rendah. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pelayanan keperawatan, institusi pendidikan dan perkembangan ilmu keperawatan, serta penelitian keperawatan terkait peningkatan kualitas hidup dengan meningkatkan spiritualitas lansia.

Older adult is a final condition in human life which is characterized by physiological and psychosocial changes. The Older Adult in the Tresna Werdha Social Institution is a place for those who are categorized as neglected older adult. One of the health services available to the older adult at the Tresna Werdha Social Institution is spiritual support. Spirituality prevents the older adult from taking maladaptive actions. This study aimed to identify the relationship between the level of spirituality and quality of life in the older adult at the Tresna Werdha Budi Mulia 2 Social Institution. The research sample was 160 older adult respondents over 60 years. The research design used cross sectional with Stratified Random Sampling technique. Data analysis used Chi-Squre resulted there is a relationship between the level of spirituality and quality of life (p-value = 0.000 <0.005 and X2 = 21.774). This results also showed OR value of 4.745 which means that a low level of spirituality is at risk of 5 times having a low quality of life. The results of this study
are expected to be useful for nursing services, educational institutions and the development of nursing science, as well as nursing research related to improving the quality of life by increasing the spirituality of the older adult.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah Nur Illahiyah
"Depresi merupakan masalah psikologis paling umum pada lansia yang dapat mengakibatkan kualitas tidur lansia terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan depresi dengan kualitas tidur pada lansia. Studi cross sectional dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Cengkareng, Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah responden sebanyak 62 lansia. Instrumen yang digunakan ialah GDS (Geriatric Depression Scale) 15 pertanyaan untuk mengkaji depresi dan PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) untuk menilai kualitas tidur. Hasil penelitian menunjukan 67.7% lansia mengalami depresi dan 62.9% lansia mengalami kualitas tidur buruk. Ada hubungan yang signifikan antara depresi dengan kualitas tidur (p = 0.004, OR 5.943). Lansia yang depresi memiliki peluang 5.943 kali untuk mengalami kualitas tidur yang buruk daripada lansia yang tidak depresi. Saran dari penelitian ini ialah perlunya peran perawat untuk melakukan screening kesehatan khsusnya terkait depresi dan kualitas tidur pada seluruh lansia yang tinggal di panti
Depression is the most common psychological problem among elderly whict can result in disturbed sleep quality’s elderly. This study purposes to determine the relationship between depression and sleep quality in the elderly. This cross-sectional study was done at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Cengkareng, Jakarta Barat. This research used total sampling method with 62 elderly as respondents. The instrument used was GDS (Geriatric Depression Scale) 15 questions to assess depression and PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) to assess sleep quality. The results showed 67.7% of elderly experienced depression and 62.9% of elderly has poor sleep quality. The results of the study showed there are a significant relationship between depression and sleep quality (p = 0.004, OR 5.943). Elderly with depression were 5.943 time to have bad sleep quality than elderly without depression. The suggestions of this study that is need the role of nurses to do health screening specifically related to the depression and sleep quality problem in all elderly at nursing homes."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Amye Dedio
"Perubahan akibat menua pada lansia yang tinggal di lembaga institusi menyebabkan lansia rentan mengalami penurunan fungsi kognitif dan risiko jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kualitas latihan fisik diiringi musik dengan fungsi kognitif dan risiko jatuh pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha PSTW Budi Mulia wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional pada 106 lansia yang rutin mengikuti senam selama dua kali seminggu dalam delapan minggu terakhir. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan instrumen MoCA-Ina untuk menilai fungsi kognitif, MFS untuk mengukur risiko jatuh, dan instrumen KLFDM untuk menilai kualitas latihan fisik diiringi musik pada lansia.
Analisis multivariat regresi logistik menunjukkan kualitas latihan fisik diiringi musik yang buruk berhubungan bermakna terhadap risiko jatuh p=0.035; OR=2,521 setelah dikontrol oleh konsumsi obat. Temuan ini menyarankan lansia untuk melakukan kualitas latihan fisik yang baik dan melakukan pengontrolan konsumsi obat untuk mencegah risiko jatuh pada lansia.

Changes due to aging cause the elderly in institutional are susceptible to decreased cognitive function and the risk of falls. This study aims to identify the relationship between the quality of physical exercise accompanied by music with cognitive function and the risk of falling to the elderly at the Panti Sosial Tresna Werdha PSTW Budi Mulia of DKI Jakarta. This study used cross sectional design in 106 elderly that regularly follow gymnastics for two times a week in the last eight weeks. The data were collected using an interview technique using the MoCA Ina instrument to assess cognitive functioning, MFS to measure fall risk, and KLFDM instruments to assess the quality of physical exercise using music in the elderly.
Multivariate analysis of logistic regression showed that the poor quality of physical exercise using music was associated with fall risk p 0.035 OR 2,521 after being controlled by drug consumption. These findings suggest the elderly to perform good quality physical exercise and to control the consumption of drugs to prevent the risk of falling in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Febriyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keaktifan mengikuti senam lansia dengan keseimbangan tubuh lansia di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional menggunakan 75 responden lansia di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung yang dipilih dengan teknik purposive sampling.
Hasil uji analisis menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keaktifan mengikuti senam lansia dengan keseimbangan tubuh lansia di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur (p=0,004, α= 0,05). Peneliti merekomendasikan supaya program senam lansia dapat diikuti oleh seluruh lansia sehingga dapat menjaga tingkat keseimbangan tubuh lansia.

This study aims to determine the relationship between elderly gymnastic activity and elderly body balance in PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, East Jakarta.The study design is a descriptive correlation with cross sectional design using 75 respondents whom selected by purposive sampling technique.
Analysis test results showed that there is a significant correlation between the elderly gymnastic activity and elderly body balance in PSTW Budi Mulia 1 Cipayung (p = 0.004, α = 0,05). Researchers recommend that elderly gymnastic program can be followed by all elderly to maintain the body's balance level of the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindiya Fitriana Sari
"Depresi merupakan gangguan psikologis yang sering terjadi pada lansia yang berdampak pada penurunan kesehatan lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada lansia. Desain penelitian yang digunakan adalah deskripsif korelatif. Sampel berjumlah 103 lansia yang tinggal di PSTW Budi Mulia 1, 2, 3, dan 4 Jakarta dengan menggunakan metode quota sampling untuk melihat jumlah sampel setiap PSTW.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 58,3% responden memiliki dukungan sosial yang buruk dan 47,6% responden mangalami depresi dengan rincian 9,7% mengalami depresi berat sebanyak dan depresi ringan sebanyak 37,9%. Pada hasil uji Chi-Square menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan tingkat depresi pada lansia di PSTW Budi Mulia Jakarata (p value = 0,000).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dukungan sosial dapat meningkatkan resiko depresi pada lansia. Berdasarkan penelitian ini disarankan pihak PSTW untuk lebih meningkatkan dukungan sosial pada lansia guna mengurangi tingkat depresi pada lansia.

Depression is a psychological disorder that often occurs in the elderly that can impact to the health of elderly. The purpose of this study was to determine the relationship of social support and the level of depression in the elderly. The design study is descriptive correlative. The number of samples were 103 elderly who live in PSTW Budi Mulia 1, 2, 3, and 4 Jakarta using quota sampling method to see the number of samples every PSTW.
The results showed that 58.3% of respondents have a poor social support and 47.6% respondents had depression with details of 9.7% had severe depression and mild depression as much as 37.9%. At the Chi-Square test results showed a significant relationship between social support and the level of depression in the elderly in PSTW Budi Mulia Jakarata (p value = 0.000).
The conclusion of this study is the social support may increase the risk of depression in the elderly. Based on this study also suggested the PSTW to further improve social support to the elderly in order to reduce the level of depression in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amma Rahmala Sari
"

Masalah kulit, xerosis dan pruritus merupakan masalah umum yang terjadi pada lanjut usia seperti yang terjadi di Panti Sosial Tresna Werdha 1 Jakarta (PSTW). Faktor yang mempengaruhi masalah tersebut yaitu penurunan fisiologis tubuh dan lingkungan. Masalah tersebut jika tidak diatasi akan menimbulkan masalah lain seperti gangguan tidur dan luka garuk. Gangguan kulit dapat ditangani dengan intervensi skin care menggunakan pelembab yang dilakukan pada tiga lansia di PSTW. Karya ilmiah ini akan menjelaskan mengenai intervensi skin care menggunakan ceramide dan filaggrin pada lansia dengan gangguan integritas kulit. Pemberian intervensi dilakukan selama lima minggu secara rutin sebanyak satu kali setiap hari baik pagi atau sore hari. Instrumen evaluasi yang digunakan sebelum dan sesudah intervensi adalah Overall Dry Skin (ODS). Hasil akhir menunjukkan terjadinya penurunan skor ODS yang dibuktikan dengan peningkatan kelembaban kulit, berkurangnya pengelupasan kult, berkurangnya retak-retak pada kulit, dan berkurangnya rasa gatal pada klien yang mengalami gangguan integritas kulit. Adanya perubahan yang terjadi pada klien menunjukkan bahwa intervensi ini perlu diaplikasikan secara terus menerus pada lansia. Pihak panti diharapkan dapat memberikan perhatian lebih pada masalah kesehatan lansia dengan cara menyediakan fasilitas, alat, dan bahan yang dapat menurunkan gangguan kulit pada lansia. Petugas dan mahasiswa praktikkan juga dapat melakukan intervensi minimal satu kali sehari pada lansia yang berisiko maupun yang mengalami gangguan integritas kulit.


Skin problems, xerosis and pruritus are common problems that occur in the elderly as heppened in the Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Jakarta (PSTW). Factors that influence the problem are decline in the body function and environtment. If the problems is not treated, it will cause other problems such as sleep disturbance and scratching wounds. Skin problems can be treated with skin care interventions using moisturizers, carried out on three elderly people at PSTW. This scientific work explained skin care interventions using ceramide and filaggrin in elderly people with impaired skin integrity. The intervention was carried out for five weeks on a regular basis once a day, either morning or evening. The evaluation instrument used pre and post intervention was the Overall Dry Skin (ODS). The final results showed a decrease in the Overall Dry Skin score as evidenced by an increase in skin moisture, reduced exfoliation of the skin, reduced cracks in the skin, and reduced itching in clients who experienced impaired skin integrity. The changes that occur to the client indicate that intervention needs to be applied continuously to the elderly. PSTW is expected to give more attention to the health problems of the elderly by providing facilities, tools, and materials that can reduce skin problems in the elderly. Practical staff and nursing students can also intervene at least once a day for elderly at risk and elderly with impaired skin integrity."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Judyca Sarinah
"Masalah kemandirian dapat mempengaruhi munculnya masalah harga diri pada lansia. Hal itu disebabkan karena adanya etiologi intrinsik seperti kondisi fisik, kognitif, dan jiwa serta persepsi negatif lansia dan etiologi ekstrinsik seperti suasana tinggal di panti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik responden usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan kondisi kesehatan, tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, tingkat harga diri, dan hubungan antara tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan tingkat harga diri lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan pada 75 responden dengan panduan instrumen Barthel Index dan Rosenberg Self-Esteem Scale dengan desain cross-sectional.
Hasil penelitian menunjukkan 76 tergolong mandiri, 56 memiliki harga diri tinggi, dan tidak ada hubungan antara tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan tingkat harga diri p value 0,051; CI 95 . Penelitian berikutnya disarankan untuk meneliti hubungan antara tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dasar dan aktivitas kehidupan sehari-hari instrumental dengan tingkat harga diri pada lansia di panti sosial yang berbeda.

The independence problem can affect self esteem problem in elderly. It is caused by intrinsic etiologies such as the physical, cognitive, and mental conditions and the negative perception of elderly and extrinsic etiology namely the situation about living in elderly institution. The purpose of this research is to identify the characteristics of participants age, gender, education level, and health condition, the independence level of doing activities daily of living, the self esteem level, and the correlation between the independence level of doing activities daily of living with the self esteem level of elderly in Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 South Jakarta. This research was done for 75 participants by using Barthel Index and Rosenberg Self Esteem Scale with cross sectional design.
The result shows 76 participants are independent, 56 participants have high self esteem, and there is not correlation between the independence level of doing activities daily of living with the self esteem level p value 0,051 CI 95 . The next research is recommended to identify the correlation between the independence level of doing basic and instrumental activities daily of living with the self esteem level in different social elderly institution.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasiholan, Bonardo Prayogo
"Lansia merupakan kelompok usia yang sudah mengalami degenerasi di berbagai aspek seperti antropometri dan kemampuan fisiologis. Namun peralatan yang dipakai lansia dalam kegiatannya masih cenderung disamakan dengan kondisi usia dewasa. Ketidakcocokan peralatan dan kemampuan tubuh dapat memicu risiko kesehatan dan keselamatan bagi lansia yaitu jatuh. Lokasi yang memiliki tingkat risiko tinggi jatuh diantaranya adalah kamar mandi dan kamar tidur.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan semi-kuantitatif. Sasaran penelitian yaitu lansia yang bertatus mandiri di PSTW Budi Mulia 1 berjumlah 80 orang. Lokasi yang menjadi fokus penelitian adalah Wisma Catelya dan Wisma Edelweis. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran pada antropometri, tingkat pencahayaan, dimensi fasilitas pada kamar mandi dan kamar tidur. Selain itu, pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara untuk mendapatkan kemampuan fisiologis lansia, aktivitas yang dilakukan, tata letak, dan keadaan lantai.
Hasil penelitian menunjukkan masih ditemukan aspek-aspek pada fasilitas di kamar tidur dan di kamar mandi yang tidak ergonomis bagi lansia. Oleh sebab itu diperlukan perbaikan di beberapa aspek agar lebih aman digunakan oleh penghuni lansia.

Elderly is a population that degenerates in various aspects such as anthropometry and physiological abilities. However, the equipments that are used still tend to be made for general adult condition. The incompatibility of the equipments and the ability of the elderly can trigger a health and safety risk for the elderly such as fall. Locations with high risk of falling are the bathrooms and bedrooms.
This research is a descriptive with semi quantitative approach. The research target is elderly with independent status in PSTW Budi Mulia 1 which amounts to 80 people. This study focuses on Catelya House and Edelweis House. Data collection was done by measuring anthropometry, lighting level, facility dimension in the bathroom and bedroom. Additional data was collected through observation and interview to get the physiological ability of elderly, daily activities, layout, and floor condition.
The results showed that the facility in the bedroom and in the bathroom is not ergonomic for the elderly. Therefore, it is necessary to improve in some aspects to be safer for elderly residents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Andriani
"ABSTRAK
Lansia mengalami perubahan pada kualitas hidup dan tidak terlepas dari
kebutuhan dasar salah satunya ialah spiritualitas. Spiritualitas dipandang mampu
meningkatkan kualitas hidup pada seseorang termasuk lansia. Penelitian ini
merupakan penelitian analisa korelasi yang menggunakan metode kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat
spiritualitas dengan kualitas hidup lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi
Mulya 01 Cipayung, Jakarta Timur dengan responden sebanyak 75 orang. Analisa
data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian
menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat spiritualitas dengan
kualitas hidup (p value < α 0,05). Sedangkan untuk karakteristik responden yang
meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, dan tingkat pendidikan,
menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna signifikan dengan kualitas
hidup (p value = 0,215; 0,261; 0,384; 0,317). Berdasarkan hasil tersebut, aktivitas
kegiatan spiritual (pembinaan, pemantauan, dan kerja sama) perlu dipertahankan
dan ditingkatkan untuk dapat menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi
lansia.

ABSTRACT
Elderly had an experience of changes in quality of life and could not be separated
from the basic needs, one of them is spirituality. Spirituality was deemed to
improve the quality of life in a person, including the elderly. This research is a
correlation analysis using quantitative methods with cross sectional study to
determine the relationship between the level of spirituality with the quality of life
of the elderly in Social House of Tresna Werdha Budi Mulya 01 Cipayung by
respondents as many of 75 people. Data were analyzed using univariate and
bivariate with chi square test. These results showed a significant relationship
between the level of spirituality with significant quality of life (p value < α 0,05).
As for the characteristics of the respondent which include age, gender, marital
status, and education level, showed no significant relationship with quality of life
significantly (p value = 0.215; 0.261; 0.384; 0.317). Based on these results,
spiritual activities (establishment, monitoring, and cooperation) need to be
maintained and enhanced in order to create a better quality of life for the elderly."
2016
S63722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>