Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124519 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wan Devy Indhira Syahfitri
"Era industri pada saat ini didominasi oleh generasi Milenial sebagai tenaga kerja dibandingkan generasi lainnya. Penelitian ini menguji hubungan antara optimisme dan kesuksesan karir subjektif dengan job crafting sebagai variabel mediasi pada karyawan generasi Milenial. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan teori konservasi sumber daya (COR) untuk menjelaskan perilaku individu berdasarkan kebutuhan masa depan dalam memperoleh dan memelihara sumber daya yang berasal dari diri sendiri dan sosial dalam mencapai tujuan yang dihargai secara pribadi. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu Subjective Career Success Inventory, Psychological Capital Questionnaire (PCQ) dan he Job Crafting Questionnaire (Slemp,Vella-Bredrock 2013). Responden dalam penelitian ini 295 orang karyawan milenial. Pengolahan data menggunakan SPSS Process Hayes Model 4. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa job crafting memediasi secara penuh hubungan antara optimisme dengan kesuksesan karir subjektif.

The current industrial era is dominated by the Millennial generation as a workforce compared to other generations. This study examines the relationship between optimism and subjective career success with job crafting as a mediating variable in Millennial generation employees. The approach in this study used the theory of resource conservation (COR) to explain individual behavior based on future needs in obtaining and maintaining resources derived from self and social in achieving goals that are valued personally. This research was quantitative research by using the Subjective Career Success Inventory (SCSI) by Shockley et al (2015) which has been translated into Indonesian by Ingarianti, Suhariadi and Fajrianthi (2022) for subjective career success variables; The Psychological Capital Questionnaire (PCQ) by Luthans, Avolio, Avey, & Norman (2007) for the optimism variable and The Job Crafting Questionnaire by Slemp and Vella-Bredrock (2013) for the job crafting variable. Respondents in this study were a total of 295 respondents. Data processing used is using SPSS with Process Model 4 to see the mediating relationship between job crafting on optimism on subjective career success. The results in this study indicate that the effect of job crafting fully-mediated the role of optimism on subjective career success."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Halvireski
"Generasi milenial merupakan generasi yang diprediksi akan mendominasi jumlah angkatan kerja. Karakteristik milenial yang memiliki harga diri dan rasa optimis yang tinggi membuat mereka cenderung mencari pekerjaan yang mampu memberikan pengembangan, kepuasan hingga kesuksesan karier secara subjektif bagi mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh optimisme dan harga diri terhadap kesuksesan karier subjektif pada karyawan milenial melalui environmental career resources sebagai mediator. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel 237 karyawan milenial dengan menggunakan alat ukur Subjective Career Success Inventory (SCSI), Psychological Capital Questionnaire (PCQ), Rosenberg Self-Esteem Scale dan Career Resources Questionnaire (CRQ). Pengolahan data menggunakan analisis mediasi melalui aplikasi Jamovi. Hasil penelitian ini menunjukkan optimisme dan harga diri memiliki pengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap kesuksesan karier karyawan milenial. Akan tetapi peranan environmental career resources sebagai mediator hanya signifikan pada pengaruh optimisme terhadap kesuksesan karier subjektif. Karyawan yang memiliki perasaan optimis akan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan karier dan mampu menjalin kualitas hubungan sosial yang lebih tinggi untuk menunjangnya dalam mencapai kesuksesan karier. Harga diri yang positif pada karyawan akan membuatnya memilih peranan yang lebih baik untuk mencapai kesuksesan.

The millennial generation is predicted to dominate the workforce in several years. The characteristics of millennials with high self-esteem and optimism make them look for jobs that can provide development, satisfaction, and career success. This study aimed to see optimism and self-esteem's effect on career personality success in millennial employees through career environmental resources as mediators. This research is a quantitative study with a sample size of 237 millennial employees, using the Subjective Career Success Inventory (SCSI), Psychological Capital Questionnaire (PCQ), Rosenberg Self-Esteem Scale, and Career Resources Questionnaire (CRQ). Data processing uses mediation analysis through the Jamovi application. The results of this study indicate that optimism and self-esteem have a direct, positive, and significant influence on the career success of millennial employees. However, the role of career environmental resources as a mediator is only significant in the effect of optimism on subjective career success. Employees with optimistic feelings will be more confident in making career decisions and can build higher quality social relationships to support them in achieving career success. Positive self-esteem in employees will make them choose better roles to achieve success. Companies can create development programs to improve employee skills, and employees can develop social skills and expertise related to the field of work to maximize the potential of available environmental career resources."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Indah Marini
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peran optimisme sebagai mediator antara job demands dan burnout. Penelitian ini menggunakan alat ukur Job Demands-Resources Questionnaire 2014 , Maslach Burnout Inventory - General Survey 1996 yang telah diadaptasi oleh Radityputra 2012, dan Optimisme dari Psychological Capital Questionnaire 2007. Sampel penelitian terdiri dari 156 wiraswasta pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi JABODETABEK.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis tidak terbukti dimana Optimisme tidak berperan sebagai mediator antara job demands dan burnout. Hal ini tampaknya dipengaruhi oleh tingkat optimisme yang tinggi, job demands yang cenderung rendah, serta burnout yang cenderung rendah pada responden penelitian. Selain itu, hal ini kemungkinan juga dipengaruhi oleh lama usaha yang sudah cukup panjang sehingga melalui pengalaman, tantangan maupun tuntutan pekerjaan yang dialami tidak memengaruhi tingkat optimisme mereka. Sedangkan, tingkat optimisme para wiraswasta secara negatif signifikan memengaruhi burnout, dan job demands secara positif signifikan berpengaruh langsung pada burnout.

The study aimed to investigate the role of optimism as mediator between job demands and burnout. The study used measuring instruments from Job Demands Resources Questionnaire 2014, Maslach Burnout Inventory ndash General Survey 1996 that has been adapted by Radityputra 2012, and optimism from Psychological Capital Questionnaire 2007. The sample was composed 156 owner of micro, small, and medium entreprises in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi.
The result shows that hyphothesis is not proven where optimism doesn rsquo t serve as mediator between job demands and burnout. It seems to be influenced by high level of optimism, low job demands, and low burnout in research respondents. Besides, it is also likely influenced by old business so that through experiences, challenges, and job demands that have been faced not affect their level of optimism. Meanwhile, level of optimism of entrepereneurs is significant and negatively affects to burnout and job demand is significant and positively affects to burnout.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Ayu Kakata
"Tuntutan di dunia kerja yang terus berubah mengikuti perkembangan zaman menjadi tantangan bagi mahasiswa tingkat akhir untuk mempersiapkan diri dalam kariernya sehingga mereka perlu memiliki adaptabilitas karier. Adaptabilitas karier dapat ditingkatkan dengan persepsi dukungan sosial. Hubungan keduanya dapat dijelaskan melalui hubungan mediasi oleh variabel efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran efikasi diri dapat menjadi mediator hubungan persepsi dukungan sosial dan adaptabilitas karier. Partisipan merupakan mahasiswa tingkat akhir (N = 218) yang berusia 18-25 tahun yang pernah melakukan magang. Hasil penelitian menemukan efikasi diri secara parsial memediasi hubungan persepsi dukungan sosial dan adaptabilitas karier.

Changing demands in a rapidly growing working field era has become a challenge for final year students to pursue their career goals. High career adaptability is needed to attain success during the transition to work life. One of the factors to enhance career adaptability is perceived social support. Their relationship can further be explained by self-efficacy. The purpose of this research is to identify self-efficacy  as a mediator between perceived social support and career adaptability. Participants were final year students (N = 218) from age 18 - 25 who had done internships. The result was self-efficacy could partially mediate the relationship between perceived social support and career adaptability."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Rasyid
"Dalam kondisi pandemi COVID-19, kebosanan kerja pada karyawan milenial merupakan hal yang sering terjadi. Kebosanan kerja dapat menimbulkan menurunnya kinerja kerja dan juga komitmen karyawan kepada perusahaan menurun. Hal tersebut tentunya akan berdampak kepada kinerja perusahaan dan kinerja karyawan. Tetapi, peneliti berargumentasi bahwa kebosanan kerja pada karyawan milenial dapat berkurang jika karyawan milenial memiliki tingkat kepribadian proaktif dan job crafting yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran peran job crafting sebagai mediator hubungan antara kepribadian proaktif dengan kebosanan kerja pada karyawan milenial di masa pandemi. Untuk memenuhi tujuan ini, peneliti menggunakan 3 alat ukur, yaitu Proactive Personality Scale (PPS) untuk mengukur kepribadian proaktif, Job Crafting Scale (JBS) untuk mengukur job crafting, dan Dutch Boredom Scale (DUBS) untuk mengukur kebosanan kerja. Penelilian ini menggunakan analisis regresi terhadap 177 partisipan. Data dianalisis menggunakan PROCESS macro Hayes pada SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa job crafting dapat memediasi penuh hubungan antara kepribadian proaktif dan kebosanan kerja pada karyawan milenial di masa pandemi. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi kepribadian proaktif dan job crafting maka semakin rendah kebosanan kerja pada karyawan milenial di masa pandemi.

During pandemic covid-19, boredom at work on millennial employees frequently happens. Work boredom can lead to decreased work performance and also decreased employee commitment to the company. This will certainly have an impact on company performance and employee career paths. We assume that work boredom on millennial employees will decrease if they have a high level of proactive personality and job crafting. This study was conducted to provide an overview of the role of job crafting as a mediator of the relationship between proactive personality and work boredom on millennial employees during the pandemic. To fulfill this objective, the researcher using 3 measuring instruments, namely Proactive Personality Scale (PPS) to measure proactive personality, Job Crafting Scale (JBS) to measure job crafting, and Dutch Boredom Scale (DUBS) to measure boredom. This study using regression analysis of 177 participants. Data were analyzed using Hayes’s PROCESS macro on SPSS. The results show that job crafting can fully mediate the relationship between proactive personality and work boredom in millennial employees during the pandemic. This shows that the higher the proactive personality and job crafting, the lower the work boredom for millennial employees during the pandemic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pala'langan, Yulianus Adi
"Kinerja menjadi highlight dan tolak ukur bagi setiap organisasi. Indikator ini berhubungan langsung dengan organisasi, sehingga menghasilkan nilai dan berkontribusi pada tujuan organisasi, yang ditunjukkan dalam hasil keuangan dan non-keuangan organisasi. Kinerja individu yang optimal akan mengarah pada kesuksesan bisnis dan memengaruhi profitabilitas organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh job crafting dan career adaptabilityterhadap job performance dan pengaruh tidak langsung melalui mediasi psychological availability. Data empiris dikumpulkan dari 220 pegawai Bank Papua dengan menggunakan metode survei online. Studi ini di analisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan confirmatory factor analysis untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perangkat lunak Lisrel digunakan untuk menganalisis dan menguji tujuh hipotesis yang dibuat berdasarkan model penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa career adaptability berpengaruh positif terhadap job performance baik secara langsung maupun melalui mediasi psychological availability. Namun job crafting ditemukan berpengaruh negatif terhadap job performance. Selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap literatur sumber daya manusia, terutama bagi pembuat kebijakan dan pihak terkait untuk memberikan perhatian terhadap aspek kemampuan beradaptasi karir, yang berperan dalam proses pembentukan kinerja pegawai.

Job performance is a highlight and benchmark for every organization. These indicators relate directly to the organization, there by generating value and contributing to organizational goals, which are expressed in the organization's financial and non-financial results. Optimal individual performance will lead to business success and affect organizational profitability. The purpose of this paper is to examine the impact of job crafting and career adaptability on job performance and an indirect effect through the mediation of psychological availability. Empirical data was collected from 220 employees of Bank Papua using the online survey method. This study was analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) and confirmatory factor analysis to test the proposed hypotheses. Lisrel software is used to analyze and test seven hypotheses based on the research model. The results of the study show that career adaptability positively influenced job performance, both directly and through the mediation of psychological availability. However, job crafting is found to have negative effect on job performance. Furthermore, this study is expected to contribute to the human resources literature, especially for policymakers and related parties to pay attention to aspects of career adaptability, which play a role in the process of forming employee performance."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Aninditha
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran peran moderasi konsep diri akademik terhadap hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir pada siswa Sekolah Menengah Pertama SMP di Kota Depok. Pengukuran adaptabilitas karir dilakukan dengan alat ukur Career Adapt-Abilities Scale CAAS Savickas Porfeli, 2012 . Prestasi akademik diukur melalui nilai rata-rata rapor semester lima partisipan saat duduk di bangku SMP. Sedangkan, konsep diri akademik diukur menggunakan Academic Self Concept for Adolescence ASCA Scale Ordaz-Villegas, Acle-Tomasini, Reyes-Lagunes, 2013 . Partisipan berjumlah 704 orang yang berasal dari dua sekolah di Kota Depok.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari konsep diri akademik terhadap hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir p = .250, LOS = .05 . Artinya, kuat-lemahnya hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir individu tidak dipengaruhi oleh seberapa positif konsep diri akademik yang ia miliki. Berdasarkan hasil penelitian ini, penting dilakukan pengembangan adaptabilitas karir pada siswa SMP, dengan memperhatikan prestasi akademik dan konsep diri akademik yang dimilikinya.

This study aimed to find the moderating role of academic self concept towards the relationship of academic achievement and career adaptability among Junior High School Students in Depok City. Career adaptability was measured using modification of Career Adapt Abilities Scale CAAS Savickas Porfeli, 2012 . Students rsquo average score of 5th semester report used to measure academic achievement. Academic self concept was measured using modification of Academic Self Concept for Adolescence ASCA Scale Ordaz Villegas, Acle Tomasini, Reyes Lagunes, 2013 . This study involve 704 participants from two schools in Depok City.
The result found that there is no significant effects of academic self concept towards the relationship of academic achievement and career adaptability. It means, the strength of academic achievement and career adaptability rsquo s relationship not affected by how positive a person rsquo s academic self concept. Based on this study, its important for Junior High School Students to develop their career adaptability, regard their academic achievement and academic self concept.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siegel, Liza
"In "Suite success", Dr. Liza Siegel, the consulting psychologist for the popular reality show "The apprentice", shows readers how to develop the powerful, positive mindset necessary for achieving success. Filled with fascinating examples from the show, the book helps readers become more resilient, tough and confident in their quest for the top."
New York: American Management Association, 2006
e20441670
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Asiah Musthofawi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dan self-esteem pada mahasiswa program diploma III kebidanan. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa program diploma III kebidanan yang berada di wilayah provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera Barat. Secara keseluruhan, 571 mahasiswa program diploma III kebidanan berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner optimisme dan self-esteem. Pengukuran optimisme dilakukan dengan alat ukur Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang dikembangkan oleh Scheier, Carver dan Bridges (1994), sementara pengukuran Self-esteem dilakukan dengan alat ukur Rosenberg?s Self-esteem Scale (RSE) yang dikembangkan oleh Rosenberg (1965). Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimisme dan self-esteem memiliki korelasi positif yang signifikan (r = 0.378, p = 0.000). Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan baik bagi pihak akademi kebidanan untuk merancang program intervensi guna meningkatkan kualitas calon bidan di Indonesia dengan meningkatkan faktor-faktor internal pada diri mahasiswa kebidanan.

This research was conducted to investigate the correlation between optimism and self-esteem in midwifery college students, diploma III program. Sample from this study are midwifery college students, diploma III program who are in the region DKI Jakarta, West Java, Banten and West Sumatera. Overall, 571 midwefery student was participated in this research by filling out the questionnaire optimism and self-esteem. Optimism was measured by Life Orientation Test-Revised (LOT-R) constructed by Scheier, Carver dan Bridges (1994), while self-esteem was measured by Rosenberg's Self-esteem Scale (RSE) constructed by Rosenberg (1965). The result show that there is a significant positive relationship between optimism and self-esteem (r = 0.378, p = 0.000). Implication of this study is, the result can be considered in designing an intervention program, in order to increase candidates midwife's internal quality in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Konsep diri merupakan cara pandang seseorang mengenai dirinya sendiri. Motivasi untuk rneraih rnasa depan merupakan suatu dorongan dari dalam atau luar dirinya sendiri yang mengarahkan seseorang untuk bertingkah laku dengan tujuan meraih impian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri anak jalanan usia remaja dan motivasi untuk meraih masa depan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Sampel penelitian ini benjumlah 134 responden yang merupakan anak jalanan di Terminal Depok yang berusia 15-18 tahun dan bersekolah di Sekolah Masjid Terminal Depok yang dipilih secara random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner mengenai konsep diri dan motivasi untuk meraih masa depan. Untuk mengukur konsep diri digunakan Tennessee Self Concept Scale yang telah dimodiiikasi, sedangkan untuk rnengukur motivasi untuk meraih masa depan digunakan kuesioner yang telah dibuat sendiri oleh peneliti. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara konsep diri dan motivasi untuk meraih masa depan pada anak jalanan usia remaja di Terminal Depok (alpha = 0,05; p value = 0,000; dan OR = 9,646).

Self-concept is the individual perspective to describe their own self. Motivation to achieve the fiiture is a force either from the outside or inside of individual itself leading them to behave and its purpose is to fulfill their dreams. The purpose of this research is to know the correlation between self-concept and motivation to achieve the future on adolescence street children at Terminal Depok. The methodology that being used in this research is descriptive correlation. The total amount of the sample of this research is 134 respondents that are adolescence street children at Tenninal Depok which age around 15 through 18 years old and they go to school at Sekolah Masjid Terminal Depok, they were being chosen by random sampling. The data was collected by using a questionnaire sheet about self concept and motivation to achieve the future. To measure self concept, researchers used Tennessee Self Concept Scale that has been modified. Besides that, to measure motivation to achieve the future, researchers used the questionnaire that made by ourselves. The collected data is being analyzed by using Chi-Square test. The results of this research showed that there was a significant correlation between self-concept and motivation to achieve the future on adolescence street children at Tenninal Depok (alpha = 0,05; p value = 0,000; and OR = 9,646)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA5915
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>