Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115359 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Mustikawati Handayani
"RS."MM" saat ini sedang mengalami perubahan sesuai keinginan internal dan tuntutan eksternal organisasi. Rumah sakit dituntut untuk lebih mandiri dan profesional dengan peningkatan cost recovery yang signifikan dan pengembangan pelayanan yang semakin berkualitas.
Perencanaan rumah sakit harus selalu memperhatikan kecendrungan yang sedang dan akan terjadi serta memperhitungkan kekuatan dan kelemahan organisasi. Oleh karena itu dalam menetapkan visi, misi dan kebijakan strategis perlu memperhatikan pelayanan kesehatan jiwa sebagai pelayanan inti dengan pengembangan pelayanan yang komprehensif sesuai kebutuhan masyarakat.
Salah satu kebijakan strategis yang perlu dilakukan adalah membangun budaya organisasi yang suportif terhadap pertumbuhan potensi karyawan melalui learning organization. Organisasi diharapkan mampu menjadi tempat pembelajaran dan pengembangan potensi bagi semua tingkatan karyawan secara konsisten. Perubahan organisasi RS."MM" berbasis learning organization ini diharapkan mampu menumbuhkan motivasi, komitmen dan profesionalisme dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang mampu memuaskan kebutuhan pelanggan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Puspitasari
"[Merumuskan Learning Organization Melalui Analisis Budaya Keselamatan Pasien Dan Budaya Organisasi Di RS.Masmitra Langkah awal membangun keselamatan pasien adalah melakukan penilaian terhadap budaya keselamatan pasien yang mana diperlukan pengkajian budaya organisasi sebagai panduan dalam menerapkan keselamatan pasien. Penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif potong lintang dilanjutkan metode kualitatif ini bertujuan mengukur budaya keselamatan pasien, mengidentifikasi profil budaya organisasi dan merumuskan learning organization untuk membangun keselamatan pasien di RS.Masmitra. Budaya Hierarchy didapati sebagai budaya organisasi yang dominan saat ini di RS.Masmitra yang membutuhkan manajemen pengetahuan dalam upaya transformasi budaya keselamatan pasien. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian budaya keselamatan pasien yang menyatakan dimensi pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan merupakan budaya terlemah di RS.Masmitra. Oleh karena itu, perumusan learning organization sangatlah tepat untuk membangun keselamatan pasien di RS.Masmitra.
Formulating Learning Organization Through Analysis of Patient Safety Culture and Organizational Culture In Masmitra Hospital The initial step to build patient safety is by conducting assessment to the existing patient safety culture where assessment of organizational culture shall become guidance in patient safety implementation. Descriptive study with cross-sectional quantitative method followed by qualitative method aims to measure patient safety culture, identify organizational culture profile and formulates learning organization to develop patient safety in Masmitra hospital. Hierarchy culture has been found as the dominant organizational culture exists in Masmitra hospital which requires knowledge management in an effort to transform the culture of patient safety. This is in line with the research result which explains dimensions of organizational learning and continuous improvement is the weakest culture in Masmitra hospital. Therefore, formulation of a learning organization is appropriate to develop patient safety in Masmitra hospital.;Formulating Learning Organization Through Analysis of Patient Safety Culture and Organizational Culture In Masmitra Hospital The initial step to build patient safety is by conducting assessment to the existing patient safety culture where assessment of organizational culture shall become guidance in patient safety implementation. Descriptive study with cross-sectional quantitative method followed by qualitative method aims to measure patient safety culture, identify organizational culture profile and formulates learning organization to develop patient safety in Masmitra hospital. Hierarchy culture has been found as the dominant organizational culture exists in Masmitra hospital which requires knowledge management in an effort to transform the culture of patient safety. This is in line with the research result which explains dimensions of organizational learning and continuous improvement is the weakest culture in Masmitra hospital. Therefore, formulation of a learning organization is appropriate to develop patient safety in Masmitra hospital.;Formulating Learning Organization Through Analysis of Patient Safety Culture and Organizational Culture In Masmitra Hospital The initial step to build patient safety is by conducting assessment to the existing patient safety culture where assessment of organizational culture shall become guidance in patient safety implementation. Descriptive study with cross-sectional quantitative method followed by qualitative method aims to measure patient safety culture, identify organizational culture profile and formulates learning organization to develop patient safety in Masmitra hospital. Hierarchy culture has been found as the dominant organizational culture exists in Masmitra hospital which requires knowledge management in an effort to transform the culture of patient safety. This is in line with the research result which explains dimensions of organizational learning and continuous improvement is the weakest culture in Masmitra hospital. Therefore, formulation of a learning organization is appropriate to develop patient safety in Masmitra hospital.;Formulating Learning Organization Through Analysis of Patient Safety Culture and Organizational Culture In Masmitra Hospital The initial step to build patient safety is by conducting assessment to the existing patient safety culture where assessment of organizational culture shall become guidance in patient safety implementation. Descriptive study with cross-sectional quantitative method followed by qualitative method aims to measure patient safety culture, identify organizational culture profile and formulates learning organization to develop patient safety in Masmitra hospital. Hierarchy culture has been found as the dominant organizational culture exists in Masmitra hospital which requires knowledge management in an effort to transform the culture of patient safety. This is in line with the research result which explains dimensions of organizational learning and continuous improvement is the weakest culture in Masmitra hospital. Therefore, formulation of a learning organization is appropriate to develop patient safety in Masmitra hospital., Formulating Learning Organization Through Analysis of Patient Safety
Culture and Organizational Culture In Masmitra Hospital
The initial step to build patient safety is by conducting assessment to the
existing patient safety culture where assessment of organizational culture
shall become guidance in patient safety implementation.
Descriptive study with cross-sectional quantitative method followed by
qualitative method aims to measure patient safety culture, identify
organizational culture profile and formulates learning organization to
develop patient safety in Masmitra hospital.
Hierarchy culture has been found as the dominant organizational culture
exists in Masmitra hospital which requires knowledge management in an
effort to transform the culture of patient safety. This is in line with the
research result which explains dimensions of organizational learning and
continuous improvement is the weakest culture in Masmitra hospital.
Therefore, formulation of a learning organization is appropriate to
develop patient safety in Masmitra hospital.]
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutyaningsih
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran atau persepsi karyawan terhadap kompetensi perusahaannya dalam aspek peningkatan mutu dan pembelajaran yang diperlukan untuk memperoleh dan mempertahankan posisi persaingan serta untuk mendukung keunggulan bersaing yang berkelanjutan atau Sustainable Competitive Advantage (SCR) pada era globalisasi ini.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dan wawancara dengan memilih studi kasus di PT. DENSO INDONESIA CORPORATION yang bergerak di bidang suku cadang kendaraan. Sampel dipilih dengan cara Stratified Random Sampling sebanyak 47 orang dan populasi sebesar 153 orang. Penulis menerima pengembalian kuesioner sebanyak 41 buah dari 47 buah kuesioner yang dibagikan.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan instrumen kriteria Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) untuk mendapatkan persepsi tentang aspek-aspek peningkatan mutu dan Learning Organization Profile (LOP) untuk mengukur variabel tingkat penerapan pembelajaran (yang dalam hal ini menggunakan kasus pembelajaran Sistem Manajemen Mutu QS-9000). Dalam mengukur variabel tingkat pembelajaran penulis menggunakan skala model Liked.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa Sistem Manajemen Mutu QS﷓ 9000 dapat mendukung daya saing PT. DENSO sejauh Iangkah-langkah yang diambil dalam usaha peningkatan mutu berdasarkan pada unsur-unsur yang terdapat di dalam Sistem Manajemen Mutu ini.
Diketahui Pula bahwa dari 79,51% responden hanya sebanyak 29,80 % responden yang menyatakan bahwa tingkat penerapan Learning Organization baru diterapkan pada bagian tertentu organisasi, sedangkan selebihnya sebanyak 25,32% responden menyatakan telah diterapkan pada sebagian besar organisasi dan 24,39 % menyatakan telah diterapkan sepenuhnya di seluruh organisasi. Dan perhitungan skor rata-rata untuk penerapan seluruh aspek pembelajaran diperoleh hasil bahwa tingkat penerapan Learning Organization di PT. DENSO berada di atas skor rata-rata 500 perusahaan yang diteliti oleh Marquardt dalam 8 (delapan ) tahun terakhir (penelitian diadakan pada tahun 1996).
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat penerapan Learning Organization yang cukup baik, usaha-usaha yang mengarah pada pencapaian peningkatan mutu di PT. DENSO cukup signifikan. Selain itu hal ini pun akan mendukung perusahaan dalam meraih Keunggulan Bersaing yang Berkelanjutan/ Sustainable Competitive Advantage (SCR)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11992
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marquardt, Michael J.
"This Infoline defines action learning as a group effort that involves solving real world problems through the use of acquired learning and implementing systems-wide solutions. It discusses why this process works and the benefits to organizations that use this technique. It features brief case studies from Whirlpool, National Semiconductor, General Electric, and Cigna International Property and Casualty Corporation."
Alexandria, VA: American Society for Training and Development Press, 2005
e20429010
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Voosen, Deborah
"Looking for new ideas to enhance performance in your organization? Consider the possibilities of learning communities within your organization. In this issue, you will learn how these communities can open up the borders to thinking, generate better decisions, and improve learning programs and implementation of these programs in your organization. Discover how to build and sustain an effective learning community. Plus, learn how to measure the results of this new approach to problem solving and learning."
Alexandria, VA: [American Society for Training & Development Press, American Society for Training & Development Press], 2005
e20429134
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Upaya meningkatkan mutu hasil pendidikan, salah satunya dilaksanakan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang memberikan kewenangan yang lebih besar kepada sekolah untuk mengelola segenap aspek pendidikan lembaganya...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Joko Purwanto
"Penelitian ini mengambil lokasi di Universitas Terbuka. Penelitian dilakukan selama kurang lebih satu tahun, terhitung mulai dari pengumpulan data awal, pengembangan desain penelitian, pengembangan instrumen, pengumpulan dan analisis data, dan penulisan laporan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan learning organization di UT, dan proses knowledge creation dalam pengembangan bahan ajar dan pelayanan mahasiswa.
Penelitian ini penelitian deskriptif dengan data kuantitatif dan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah staf administratif dan staf edukatif yang langsung berhubungan dengan pelayanan akademik kemahasiswaan. Dengan demikian penelitian ini tidak mencakup staf yang bertugas sebagai supporting staff Jumlah populasinya 426 orang. Untuk pengumpulan data kuantitatif jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 84 orang. Sampel ditarik dengan metode proportional random sampling. Sedangkan untuk Jenis data kualitatif informan ditarik dengan menggunakan metode purposif, dengan jumlah informan sebanyak 8 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi dan kuesioner. Setelah data terkumpul data diolah dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Science for Windows) 6.0. Alat uji statistik yang digunakan adalah tabei frekuensi, tabulasi silang, dan chi square. Sedangkan untuk data kualitatif diolah dengan menggunakan metode coding and memo-writing techniques.
Berdasarkan analisis dan intepretasi data diperoleh hasil sebagai berikut :
Mayoritas responden penelitian adalah staf akademik yang berusia antara 31 - 40 tahun, berpendidikan S-1 dan S-2, masa kerja di UT di atas 9 tahun, tidak memegang jabatan struktural dan memiliki golongan kepangkatan akademik III.
Dan analisis univariat frekuensi diperoleh informan sebagai berikut :
Mayoritas pegawai UT memiliki skor yang tinggi pada sub-sub variabel system thinking, mental model, personal mastery, shared vision, dan team learning. Sebagian lainnya berada dalam kategori tinggi dan sisanya sedang. Untuk variabel birokrasi, mayoritas responden menyatakan bahwa birokrasi di UT cukup mendukung penerapan LO. Sedangkan untuk variabel kepemimpinan jawaban responden menyebar ke dalam kategori acuh tak acuh, mendorong, dan sangat mendorong.
Dari uji statistik yang dilakukan ternyata birokrasi dan kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan learning organization di UT. Dalam uji statistik selanjutnya ternyata variabel birokrasi dan kepemimpinan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan learning pada level individu. Birokrasi dan kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan learning pada level kelompok.
Faktor-faktor yang mendukung penerapan LO di UT adalah kesempatan untuk melakukan percobaan-percobaan, sruktur dan komunikasi informal, dan adanya komitmen yang tinggi dari sebagian staf UT. Sedangkan hambatan dalam penerapan LO di UT adalah adanya hambatan organisasional yang berupa adanya: pertama, dualisme struktur organisasi dan kedua, faktor-faktor individual yang berupa, kurangnya kemampuan staf dalam penguasaan materi dan teknologi pengembangan bahan ajar, dan kurangnya visi ke depan tentang bahan ajar. Ketiga, kurangnya komitmen dari para pengembang bahan ajar."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5686
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Yunita
"Penelitian tesis ini dilakukan di Organisasi Nirlaba XYZ, yang bekerja untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Tantangan yang dihadapi organisasi ini adalah untuk membangun budaya pembelajaran organisasi agar bisa mencapai tujuan-tujuan strategisnya. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan desain non-eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi budaya pembelajaran organisasi di XYZ adalah tools dan teknologi untuk berbagi pengetahuan dan perceived behavioral control. Untuk meningkatkan budaya pembelajaran organisasi di Organisasi Nirlaba XYZ, peneliti merekomendasikan intervensi berupa workshop tentang solusi tools dan teknologi untuk berbagi pengetahuan serta pelatihan manajemen waktu untuk meningkatkan faktor perceived behavioral control.

This research is conducted in the Organization XYZ; it is a not-for-profit organization working to improve the quality of education in Indonesia. The challenge faced by the organization is to build an organizational learning culture in order to achieve its strategic objectives. The research is a correlational research with a non-experimental design. The result shows that the factors affecting organizational learning culture in XYZ are tools and technology for knowledge sharing and perceived behavioral control. As interventions to improve organizational learning culture in XYZ, the researcher recommends a workshop on tools and technology for knowledge sharing in XYZ and time management training to increase perceived behavioral control among the staff."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35082
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marquardt, Michael J.
"Where do you begin to move your organization toward status as a true learning organization? This Infoline represents a good starting point by providing 16 concrete steps you can take toward this goal. Included in the issue are three case studies to speed your learning including learning programs at Rover, McKinsey & Co., and Federal. An extensive sidebar details the five key components of a learning organization: learning, organization, people, knowledge, and technology."
Alexandria, VA: American Society for Training and Development Press, 2005
e20428975
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rawan
"Penelitian tentang Hubungan penerapan Learning Organization dengan Efektifitas Organisasi pada Badan Penelitian dan Pengembangan HAM, ini dilakukan dengan dilatar belakangi bahwa Badan Litbang HAM sebagai unit eselon I bans dilingkungan Departemen Kehakiman dan HAM serta apakah dalam penerapan Learning telah membawa dampak yang sangat positif terhadap pencapaian Efektifitas organisasi sehingga pada gilirannya akan tercapainya visi dan misi Badan Litbang HAM secara tepat. Disamping hal tersebut untuk melihat sejauhmana Learning Organization (organisasi pembelajaran) yang diterapkan hubungannya dengan Efektifitas organisasi pada Badan Litbang HAM serta untuk melihat dominasi setiap faktor, disamping mencari bagaimana alternatif strategi yang dapat di ambil sebagai solusi untuk melakukan perbaikan berdasarkan fakta yang ada. Sehingga tujuan penelitian antara lain untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran organisasi telah dilakukan, serta untuk mengetahui serta menguji tingkat efektifitas organisasi disamping untuk menjelaskan hubungan penerapan Learning Organization dengan efektivitas organisasi pada Badan Litbang HAM.
Landasan teori yang dipergunakan dalam penelitian lebih banyak mengambil teoriteori manajemen khususnya yang berkaitan dengan organisasi pembelajaran dan Efektifitas organisasi. Organisasi pembelajaran dergan variabel visi bersama, keahlian pribadi, model mental, pembelajaran tim serta berpikir sistem selain dilihat bagaimana hubungannya antar masing-masing variabel dengan efektivitas organisasi juga dilihat bagaimana hubungannya secara bersama-sama dengan efektivitas organisasi.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan deskritif dan eklanasi yang dibuat secara metris dengan alat ukur skala likert dalam bentuk check list. agar pertanyaan mengukur yang seharusnya diukur maka dilakukan uji Validitas dan uji Rehabilitas karena data nominal maka menguji hipotesis menggunakan statistik non parametris, dan dibantu program komputer untuk melihat hubungan antar variabel independent dengan variabel dependent digunakan tehnik korelasi Spearman serta hubungan variabel independent secara bersama-sama dengan variabel dependent dilihat dengan pendekatan regresi melalui uji F dan uji T untuk melihat tingkat signifikannya.
Hasil penelitian dari penerapan hubungan Learning Organization (organisasi pembelajaran) dengan efektifitas organisasi pada Badan Litbang HAM dapat diperoleh hasil bahwa Variabel bebas yang memiliki hubungan signifikan dengan Efektifitas Organisasi adalah Visi bersama, Model Mental dan Berpikir Sistem, sedangkan untuk Pembelajaran Tim, keahlian pribadi tidak signifikan hal ini dapat dimengerti karena kemampuan keahlian staf dilingkungan Badan Litbang HAM berasal dari gabungan 7 departemen basil merger dan tenaga ahli peneliti masih sangat kurang sehingga dalam Pembelajaranpun belum ditemukan keterpaduan tetapi bila dilihat hubungan variabel independent secara bersama dengan variabel independent maka dengan porsial uji T diperoleh hasil bahwa pembelajaran Tim merupakan variabel yang tidak signifikan secara statistik, kondisi ini bisa diterima di karenakan staf di lingkungan Badan Litbang HAM masih mencari bentuk standar yang tepat dalam pembelajaran tim serta kurangnya tenaga peneliti disamping proses diskusi dan dialog belum begitu berjalan.
Dengan memperhatikan hasil penelitian tersebut, maka agar penerapan Learning Organization mempunyai hubungan yang signifikan dengan efektivitas organisasi perlu peningkatan keahlian pribadi staf di lingkungan Badan Litbang HAM melalui kursuskursus/pelatihan-pelatihan serta pendidikan. Dalam hal pembelajaran ini agar mampu mendorong mewujudkan efetivitas organisasi maka sangat diperlukan adanya dialog dan diskusi sebagai sarana pembelajaran dalam menghadapi permasalahan sehingga dapat mewujudkan efektivitas organisasi.

We do a research on the relationship between implementation of Learning Organization and Organization Effectiveness on HAM Research and development bureau, since this Research and Development bureau is a new Echelon I unit in Justice and HAM Department. And other reasons are to see whether implementation on learning organization will bring good impact on the organization effectiveness achievement, so vision and mission of HAM Research and Development bureau can be achieved accordingly; to see how far the relationship between Learning Organization that is implemented and the Organization Effectiveness on HAM Research and Development bureau; to see the domination of each factor; to find what kind of a good strategy alternative that we can use to make an improvement based on facts.
Our aim to make a research are to know how far Learning Organization process has been done, to find out and also to make an examination of Organization Effectiveness level, to make a clear explanation on the relationship of the Organization Learning Implementation and Organization Effectiveness on HAM Research and Development bureau.
Most of basic theory that we are used on this research is from Management Theories. Especially that have link with Learning Organization and Effectiveness Organization. Learning Organization has some variables, they are Unify Vision, Individual Skill, Mental Model, Learning Team, and Think Systematic. We can see how is the relationship between each variable and the Organization Effectiveness, also all variables together and the organization effectiveness.
We do this research by Descriptive and "Eklanasi" approaching that is made symmetric by measurement tool "Scale Liker" in the form of Check List. To make every question can measure what it should be measured, we do a validation and rehabilitation examination. Since the data is in nominal, so to make the hypothesis examination we use Non-Parameter statistic and with the assistance of Computer program, to see the relationship between independent variable and dependent variable. In this term, we use correlation technique " Spearman". The relationship between independent variable together with dependent variable we use "Regression approaching" by F and T examination to see the significant level.
Based on the result of research from the implementation of the relationship between Learning Organization and Organization Effectiveness on HAM Research and Development bureau, we can know that free variable has a significant relationship with Organization Effectiveness. That free variable are Unify Vision, Mental Model and Thinking Systematic, despite for variable Learning Team and Individual Skill that less significant because of staff skill and capability in HAM Research and Development bureau is the consolidation of 7 merger departments, and lack of skilled research staff cause learning cannot find integrity. But if we try to see the relationship between independent variable together with dependent variable, with a partial T examination we can see that Learning Team is a non-significant variable on statistic. This condition can be accepted because staff in HAM Research and Development bureau environment still tries to find a standardized form that fit on Learning Team, despite lack of skilled research staff and the discussion and also the dialog process that is not run well.
With that research result, we can see that the implementation of Learning Organization has a significant relationship with Organization Effectiveness, and we need improvement on individual staff skill in the environment of HAM Research and Development bureau through training and educating. In term of learning, we need dialog and discussion as a means of learning to face and solve the problem, so the organization effectiveness can be realized.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>