Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70394 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hermansyah
"Terdapat banyak faktor yang berhubungan dengan keputusan pasien dalam memantaalkan pelayanan rawat inap rumah sakit. Dimensi mutu dan pemasaran pelayanan keperawatan diprediksi berhubungan dengan rencana pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dimensi mutu pelayanan keperawatan dengan rencana pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, dengan jenis deskriptif korelasional rancangan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 171 pasien yang diambil dengan teknik acak proporsional. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Untuk menguji hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen digunakan uji r Independen, selanjutnya digunakan analisis diskriminan dan analisis regresi logistik berganda pada analisis multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien (83,6%) merencanakan pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.
Hasil analisis Uji I Independen pada α 5% one tail didapatkan hubungan yang bermakna antara reliability, responsiveness, confidence, emphary dan tangible dengan rencana pemanfataan kembali pelayanan rawat inap rumah sakit. Hasil analisis diskriminan menunjukkan bahwa variabel confidence merupakan variabel yang paling membedakan rencana pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Hasil Analisis regresi Iogistik berganda menunjukkan bahwa variabel confounding yang mempengaruhi hubungan dimensi mutu dengan rencana pemanfataan kembali pelayanan rawat inap rumah sakit adalah umur, sumber pembiayaan, domisili, dan tingkat ketergantungan. Untuk meningkatkan pemanfaatan kembali pelayanan rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, maka disarankan adanya pelatihan pelayanan keperawatan profesional, pelatihan terikait bidang tugas perawat., peningkatan pendidikan perawat, dan melakukan uji kompetensi secara berkala.

There are several factors related to patient's decision in utilization of inpatient facility of a hospital. Quality and marketing dimensions of nursing care predicted related to rcutilization of inpatient facility of a hospital. The aim of this study is to know the relationship between dimensions of quality nursing care with reutilization of inpatient facility of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. This Study is a descriptive correlational with cross-sectional design. The population of this study is all of inpatient facility of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. The sums of samples are 171 patients. This study used a randomized proportional sampling method technique. Data collected using questioner which was filled by thc patient him/herself In order to test the relationship between independent variable with dependent variable were used independent t-test, afler that were used discriminant analysis and multiple logistic regression analysis in a multivariate analysis.
The result of the study showed that the majority of patients (83, 6%) plan to utilize again Inpatient Facility of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. The independent t-test in 5% one tail ot showed that there is a relationship between reliability, responsiveness, confidence, empathy, and tangible with the reutilization of inpatient facility of a hospital. Discriminant analysis showed that confidence the most cletemiinant variable. Multiple logistic regression analysis was showed the confounding variable which interfere the relationship between dimensions of nursing care quality with utilization of inpatient facility of a hospital is age, source of found, domicile, and level of dependency. To increase the utilization of inpatient facility of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu researcher recommended professional nursing care training, a nurse specific job training, increase of nursing education level, and scheduled competency examination.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Fitridin
"Kepuasan pasien adalah salah satuindikator untuk mengukur mutu pelayanan dirumah sakit. Kepuasan pasien yang rendah menggarnbarkan ketidak-sesuaian persepsi antara pasien dan penyedia layanan. Keadaan ini dapat mendatangkan image yang kurang baik terhadap suatu pelayanan kesehatan, khususnya milik pemerintah yang selama ini sering dianggap berkualitas rendah.
Penelitian. ini bertujuan memperoleh gambaran tentang tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD DR. M YUNUS Bengkulu sesuai dengan karakteristik pasien terhadap pelayanan rawat inap. Pengukuran tingkat kepuasan dilakukan terhadap 100 responden dari berbagai tingkatan kelas dan ruang perawatan melalui pengisian kuesioner secara self administered . Jenis penelitian adalah cross sectional. Menggunakan data primer dengan analisa univariat, bivariat, multivariat dan tingkat kesesuaian antara harapan dan kenyataan tentang pelayanan yang diterima pasien diruang rawat inap yang tergambar dalam importance performance analysis.
Hasil penetitian menunjukkan proporsi pasien yang puas terhadap pelayanan rawat inap sebesar 49% dan yang tidak puas 51%. Dari aspek pelayanan rawat inap, proporsi pasien yang puas terhadap pelayanan dokter 67%, pelayanan perawat 66%, pelayanan makanan/menu 35%, fasilitas sarana medik dan obat-obatan 17% dan .lingkungan perawatan 41%. Karakteristik pasien yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan pelayanan adalah pekerjaan dan kelas perawatan. ,p = 0,041, p = 0,034 sedangkan yang mempunyai hubungan yang dominan adalah kelas perawatan dengan OR =1,756 . Rata-rata harapan pasien adalah 3,6 dari rata-rata kenyataan yang diterima pasien adalah 2,9 dengan rata-rata tingkat kesesuaian $2%.
Tidak ditemukan faktor-faktor yang menyebabkan inefisiensi (kuadran D) pada pelayanan diruang rawat inap RSUD DR M YUNUS Bengkulu. Dua faktor yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan keberadaannya yaitu aspek pelayanan dokter dan pelayanan perawat (kuadran B) sebagai kekuatan yang dimiliki rumah sakit. Hasil diatas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat, inap di RSUD DR. M YUNUS Bengkulu masih rendah.

Patient satisfaction is one of indicators to measure the quality of service in hospital. The low of patient satisfaction describes the inappropriateness perception between patient and service provider. This condition can invite bad image to a place where provide health service, especially to State Owned Enterprises, where presently considered having low quality.
The objective of this study is obtain the description on Patient satisfaction level factor-factor in influence at inpatient ward of Dr. M. Yunus Bengkulu general hospital, based on characteristic and class of inpatient service. The measurement of satisfaction level was conducted to 100 subjects or variety classes and wards through self-administered questionnaire.
The result of study stewed that proportion of patient that satisfied to inpatient ward service was 49% and unsatisfied %vas 51%. When it seen from inpatient service aspect, proportion of patient that satisfied to doctor service was 67%, nursing service 66%, menu service 35%, care facility 17% and care environment 41%. Characteristic of patient that having significant relationship at classroom and occupation (p = 0,041) and (p = 0,034) influence that dominant with patient satisfaction level was classroom.
The average of patient wish was 3, 6 and average fact that accepted by patient was 2,9 with the appropriateness level were 82%. It has no found yet the factors that become main priority (quadrant D), which become weakness in patient service at Dr. M. Yunus Bengkulu General Hospital. There also nine factors that should be maintained and improved its availibility (quadran B) as power that owned by hospital. The above result shows tahat patient satisfaction level to inpatient service at Dr. M. Yunus Bengkulu General Hospital as still tower.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Herawati
"Beban kerja perawat mempunyai pengaruh terhadap mutu pelayanan keperawatan dan berdampak pada kepuasan klien. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menguji hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan tingkat kepuasan klien akan pelayanan keperawatan di IRNA B RSUP Fatmawati. Populasi adalah seluruh perawat RSUP Fatmawati dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksan IRNA B yang berjumlah 147 perawat dengan tehnjk pengambilan sampel sfratified random sampling berdasarkan strata pendidikan sebanyak 15 perawat. Populasi klien diambil berdasarkan BOR rata-rata di IRNA B, diperkirakan jumlah populasi sebanyak 177 klien, sedangkan jumlah sampel yang diambil beljumlah 123 dengan cara random sampling proparsional yang terdistribusi pada 6 ruang rawat inap B RSUP Fatmawati. Untuk menguji hubungan beban kerja dengan kepuasan klien menggunakan chi square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik sederhana dengan tingkat kepercayaan a = 0,05 Hasil penelitian didapatkan variabel tindakan keperawatan langsung yang mempunyai hubungan adalah aspek keandalan ( p= 0,031) dan aspek keyakinan (p = 0020), Tindakan keperawatan tidak langsung yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek ketanggapan ( p= 0,097 ) dan keyakinan (p = 0,004) sedangkan Tindakan non keperawatan yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek keandalan ( p= 0,005), aspck keyakinan (p= 0,001) dan aspelc empati (p= 0,000) Bebau kerja yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek keandalan ( p= 0,01), keyakinan ( p= 0,0006), dan empati (P=0,048) Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan uji logistik sederhana diperoleh hasil bahwa jenis tindakan keperawatan langsung merupakan yang dominan pengaruhnya terhadap kepuasan Klien, Rekomendasi dan temuan ini adalah perlunya kebijakan untuk memperlakukan standar praktek yang telah ada dan membuat uraian tugas perawat yang jelas, menghitung kebutuhan tenaga perawat dengan menggunakan beberapa formula yang dapat dipakai di RSUP Fatmawati, mengembangkan sistem jenjang karir perawat, meningkatkan pengetahuan perawat baik melalui jalur formal maupun informal.

This is a descriptive correlation research which is aimed at testing the duty burden of acting nurses with the extent of satisfaction received by the client for the nursing care services at IRNA B RSUP Fatmawati. The population is all nurses employed at "RSUP Fatmawati" Hospital and the population of this research is all acting nurses at IRNA B totaling 147 nurses with the sampling technique of stratified random sampling, In this resarch, the strata is taken according to the level of education of the nurses with the criteria of sample as follows: acting nurse, minimum education is SPK/SPR (School of Nursing Care), Akper (Academy of Nursing Care and Sl of Nursing Care, still attending the education/training. Population of clients is determined based on the average BOR at IRNA B, it is expected that total population is 177 client, while total samples is 123 clients which were obtained through random sampling proportional which is distributed at 6 Overnight Care Room B RSUP Fatrnawati. In order to measure chi square test and multivariate with simple logistic regression test with the confidence level of ac = 0,05. Result ofthe research reveal. The direct nursing actions having the correlation is the sensitivity aspect (p=0,097) and confidence (p = 0,004), while the non-nursing measures having the correlation with the client satisfaction aspect is the reliability aspect (p = 0,005), confidence aspect (p = 0,001) and empathy aspect (p = 0,000). The duty burden having the correlation with the client satisfaction aspect is reliability aspect (p=001), confidence (p = 0,0006), and empathy (p = 0,048. For frequency variable, there is no any significant correlation with the client satisfaction. Based on the results of multivariate analysis with the simple logistic testing, it is obtained the result that the type of direct nursing measures have the dominant impact on the client's satisfaction. Recommendation of this findings that by establishing the policy of treating the existing standard of practice and providing the clear outline for nursing care activities, calculating the need for nurses by using some formula which may be used at RSUP Fatmawati, to develop the nurse career path system, to improve the knowledge of the nurses, either through formal path and informal path."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikram Ade Saputra
"Kepuasan pasien adalah jawaban atau tanggapan diberikan pasien setelah membandingkan harapannya dengan apa yang telah dialami atau diterima pasien mengenai mutu asuhan keperawatan. Kepuasan merupakan suatu perasaan senang atau perasaan kecewa individu atau sekelompok orang yang timbul karena membandingkan persepsi atau kesan dari kinerja atau hasil dari sesuatu yang harapan. Kepuasan pasien erat hubungannya dengan kualitas pelayanan rumah sakit, dengan mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pasien maka pihak manajemen rumah sakit bisa meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana kepuasan pasien pada dimensi layanan keperawatan, tangible, responsivness, reliability, assurance, emphaty. Desain penelitian menggunakan Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena alam dan buatan manusia yang ada terhadap 110 responden yang datang dan berobat ke poli rawat jalan RSU Bunda Margonda. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pada beberapa dimensi layanan keperawatan terdapat tingkat ketidakpuasan pasien teringgi terdapat pada dimensi assurance pada point pertanyaan perhatian perawat terhadap kondisi dan keluhan pasien selama menunggu di poli rawat jalan sehingga pasien merasa tidak di perhatikan dan tidak terjamin kondisinya selama di poli dengan total 66 ( 60.0 %). Perawat perlu meningkatkan kepekaan terhadap kondisi pasien yang sedang menunggu di poli rawat jalan dan menjamin pasien menerima perhatian atas kondisinya sesuai dengan standar rumah sakit.

Kepuasan pasien adalah jawaban atau tanggapan diberikan pasien setelah membandingkan harapannya dengan apa yang telah dialami atau diterima pasien mengenai mutu asuhan keperawatan. Kepuasan merupakan suatu perasaan senang atau perasaan kecewa individu atau sekelompok orang yang timbul karena membandingkan persepsi atau kesan dari kinerja atau hasil dari sesuatu yang harapan. Kepuasan pasien erat hubungannya dengan kualitas pelayanan rumah sakit, dengan mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pasien maka pihak manajemen rumah sakit bisa meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana kepuasan pasien pada dimensi layanan keperawatan, tangible, responsivness, reliability, assurance, emphaty. Desain penelitian menggunakan Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena alam dan buatan manusia yang ada terhadap 110 responden yang datang dan berobat ke poli rawat jalan RSU Bunda Margonda. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pada beberapa dimensi layanan keperawatan terdapat tingkat ketidakpuasan pasien teringgi terdapat pada dimensi assurance pada point pertanyaan perhatian perawat terhadap kondisi dan keluhan pasien selama menunggu di poli rawat jalan sehingga pasien merasa tidak di perhatikan dan tidak terjamin kondisinya selama di poli dengan total 66 ( 60.0 %). Perawat perlu meningkatkan kepekaan terhadap kondisi pasien yang
Universitas Indonesia
vii
sedang menunggu di poli rawat jalan dan menjamin pasien menerima perhatian atas kondisinya sesuai dengan standar rumah sakit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iswati
"Kepala ruang bertanggung jawab untuk menghentikan tindakan yang tidak aman. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penjaminan mutu oleh kepala ruang terhadap tindakan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di RS Bhakti Yudha Depok.
Metode penelitian menggunakan quasi experiment design: Non equivalent control group, sampel yang digunakan 120 perawat, 60 pada kelompok intervensi dan 60 kelompok kontrol.
Hasil menunjukkan terdapat pengaruh penjaminan mutu terhadap tindakan identifikasi pasien, komunikasi efektif, keamanan obat, pengurangan risiko infeksi dan pengurangan risiko jatuh (p= 0.01, α= 0.05), tidak terdapat pengaruh pada ketepatan lokasi, prosedur, pasien operasi (p= 0.99, α= 0.05).
Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar kepala ruang sebagai front line manager di rumah sakit untuk meningkatkan peran dan fungsinya dalam menjamin mutu keselamatan pasien.

Head nurse has the accountability to challenge any act that appears unsafe. The research was aimed to explore the influence of patient safety quality assurance by head nurse to the implementing of clinical nurses on patient safety at Bhakti Yudha Depok Hospital.
The method used in this study was quasi experiment design: Non equivalent control group with 120 clinical nurse as the sample divided into the intervention and control group, 60 participants respectively.
The results revealed that there was a significant influence to the the clinical nurse who got patient safety quality assurance by head nurse which were: Patient identification, efective communication, the correct drug administration, preventing the risk of patient falls, and hand hygiene (p= 0.01, α= 0.05), while there was no significant influence in marking the correct side of the body (p= 0.99, α= 0.05).
Based on the results it is recommended that the head nurse as the front line of managers in the hospital to improve they role and function in quality assurance of patient safety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30735
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinthia Eksanti
"Perilaku peduli merupakan posisi sentral dalam praktik keperawatan, karena kepedulian memiliki sikap dinamis, dimana para perawat bekerja dan berusaha untuk meningkatkan rasa pedulinya kepada pasien. Di Indonesia, kepedulian menjadi salah satu penilaian bagi para pengguna pelayanan kesehatan, khususnya Rumah Sakit. Berdasarkan hasil survei kepuasan pasien pada beberapa Rumah Sakit di DKI Jakarta menunjukan hasil bahwa 14% klien merasa tidak puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, disebabkan karena perilaku peduli yang kurang baik. Berdasarkan data Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Menteri Kesehatan (2008), standar pelayanan rawat inap untuk kepuasan pelanggan adalah ≥90%, namun diketahui bahwa tingkat kepuasan pelanggan rumah sakit Syarif Hidayatullah secara general masih berkisar 80%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran kepuasan pasien rawat inap terkait kepedulian perawat di RS Syarif Hidayatullah tahun 2020. Subjek yang dinilai dalam penelitian ini adalah perawat rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Data yang dibutuhkan berasal dari penyebaran kuesioner kepada pasien rawat inap Rumah Sakit Syarif Hidayatullah. Dari hasil uji univariat dan hasil Importance Performance Analysis diketahui masih ada 5 atribut yang sangat penting untuk di prioritaskan agar diilakukan perbaikan. Akan tetapi 8 atribut lainnya sudah sangat baik di implementasikan dan patut di apresiasi pencapaianya. Penelitian ini didukung oleh beberapa hasil penelitian sebelumnya (literature review) guna menambah informasi terhadap penelitian yang dilakukan dengan topik dan kriteria yang sama. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar rumah sakit mengadakan pelatihan Customer Service Excellent dan pemberian edukasi secara rutin untuk para perawat yang berada di garda terdepan dalam melayani pasien."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviandi Sayuti
"Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara lingkungan kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan Instalasi Farmasi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode cross sectional menggunakan kuesioner dan lembar penilaian oleh atasan. Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu pada bulan April 2014 dengan sampel berjumlah 64 orang. Analisis hubungan menggunakan uji somers'd gamma dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan lingkungan kerja fisik dan non fisik serta kepuasan kerja mempunyai hubungan signifikan dengan kinerja karyawan. Instalasi Farmasi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu harus meningkatkan lingkungan kerja dan kepuasan kerja agar kinerja karyawan meningkat.

This study aims to determine the relationship between the work environment and job satisfaction and employee performance at the Hospital Pharmacy Dr. M. Yunus Bengkulu. This type of quantitative research with cross sectional method using questionnaires and assessment form by the supervisor. The study was conducted at Hospital Pharmacy Dr. M. Yunus Bengkulu in April 2014, with a sample totaling 64 employees. Analysis of the relationship using gamma somers'd test and logistic regression.
The results showed the physical and non physical work environment and job satisfaction has a significant relationship with employee performance. The Hospital Pharmacy should improve the work environment and job satisfaction in order to increase employee performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aminuddin
"Mutu sebuah rumah sakit ditentukan oleh faktor manusia. Oleh karena itu, manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam upaya mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, disamping pengelolaan sumber daya manusia yang baik, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain adalah iklim kerja yang ada di tempat mereka bekerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat dan iklim kerja dengan kinerja perawat pelaksana. Jenis penelitian desktiptif analitik dengan rancangan crass sectional. Populasi penelitian seluruh perawat diruang rawat inap yang berstatus pegawai negeri yaitu 97 orang. Instrumen penelitian, telah diuji cobakan di RSU Kabupaten Bengkulu Utara dengan basil validitas dan reliabilitasnya baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perawat tidak berhubungan dengan kinerja, sedangkan perawat yang mempunyai persepsi baik terhadap iklim kerja, mempunyai kinerja baik pula. Sub variabel iklim kerja yang mempunyai hubungan bermakna dengan kinerja antara lain: Kepemimpinan, kesesuaian, tanggungjawab, Struktur organisasi dan rekan kerja. Sedangkan sub variabel iklim kerja yang tidak berhubungan dengan kinerja adalah penghargaan dan standar. Dari uji regresi linear ganda diketahui bahwa struktur organisasi adalah sub variabel iklim kerja yang mempunyai hubungan paling bermakna dan dapat meningkatkan kinerja 1,24 kali setelah dikontrol dengan sub variabel iklim kerja lainnya.
Saran yang diberikan kepada Direktur RSUD Dr.M.Yunus Bengkulu adalah karena manajemen sumber daya keperawatan. penting, maka perawat pelaksana yang relatif umurnya masih muda mempunyai potensi untuk dikembangkan lewat pelatihan-pelatihan keperawatan sesuai dengan kebutuhan ruangan. Kepada Kepala Bidang Keperawatan perlunya perbaikan dan mengkaji ulang penerapan standar kerja di ruangan rawat inap.
Untuk peneliti lain perlunya melakukan penelitian terhadap beberapa topik yang terkait dengan kinerja perawat misalnya: meneliti beban kerja perawat dengan kinerja. Penelitian ini terbatas pads perawat yang berstatus pegawai tetap (PNS), maka perlu dilakukan penelitian dengan rancangan desktiptif komparatif dengan perawat yang berstatus kontrak karya/honorer yang jumlahnya relatif sama banvak. Penelitian ini dapat dilakukan di rumah sakit lain yang karakteristiknya relatif lama.

The quality of hospital depended on the human factor. So, they were very important resources to reach the goal. For that we need to know the related factors like-work climate at they work place.
The purpose of the research is to know correlation of nurses characteristic and work climate with nurse staff performance. This study was descriptive analytic. with cross sectional design. The population were all nurse (97 person) in the ward with government status. The research instrument has been tested at KSU Kabupaten Bengkulu Utara and the result of validity and reability is good.
The result of research show that nurses characteristic is not have correlation with performance the nurse who have goal perception with work climate have a good performance also. Work climate sub variable which have the meaning relationship with work performances: leadership, adaption, responsibility, the structure of organization and work team. The work climate sub variable which not have relationship with performance are reinforcement and standard. The linear regression test determine the structure of time after controlled by the other sub variable of work climate.
The sugestion for director of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu is because of nursing human resources management was very important, so the young nurse staff who have potention should be developed through the nursing training. For work standard in the ward.
For the other research need to do research about nurse performance such as nurse work load and performance. This research just for government nurse, so may be need to do comparative research for on job training nurse with the large population. This research can be do at the other hospital with the same characteristic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aderika Sartika
"Praktik kolaborasi interprofesi berdampak positif pada efektivitas penanganan hipertensi. Hal tersebut diharapkan akan mempengaruhi kepuasan klien hipertensi. Namun, belum ada studi yang secara spesifik membahas mengenai hubungan antara praktik kolaborasi interprofesi dengan kepuasan klien hipertensi. Atas dasar tersebut, studi literatur ini disusun bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi hubungan antara praktik kolaborasi interprofesi dengan kepuasan klien hipertensi. Penilaian sistematis studi penelitian yang diterbitkan pada tahun 2015-2020 melalui 6 online database, yaitu Google Scholar, Science Direct, SCOPUS, CINAHL, Proquest dan Wiley Online Library, telah dilakukan. Pencarian tersebut menghasilkan total 339 artikel. Peninjauan artikel berdasarkan duplikasi, judul, abstrak, dan full text menghasilkan 11 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Semua artikel yang digunakan juga telah melalui proses penilaian kualitas dan menghasilkan skor >50%. Mayoritas studi menunjukkan bahwa peningkatan kualitas perawatan klien hipertensi yang disebabkan oleh praktik kolaborasi interprofesi berbanding lurus dengan kepuasan klien. Maka dari itu, praktik kolaborasi interprofesi perlu untuk diterapkan dalam pelayanan keperawatan agar tercipta pelayanan yang optimal.

Interprofessional collaborative practice have a positive impact on the effectiveness of managing hypertension. It is expected to affect patient satisfaction as well. Unfortunately, there are no studies that specifically address the relationship between interprofessional collaborative practice and hypertensive patients' satisfaction. This literature review aims to analyze and identify the relationship between interprofessional collaborative practice with hypertensive patients' satisfaction. A systematic appraisal of research studies published through 2015-2020 was conducted using 6 online databases, namely Google Scholar, Science Direct, SCOPUS, CINAHL, Proquest and Wiley Online Library. The literature seacrh yielded 339 literatures in total. The review based on duplication, title, abstract, and full text resulted in 11 literatures that met the inclusion criteria. All of the literatures used also gone through quality assessment process and resulted a score of >50%. Majority of studies show that the improvement in the quality of care caused by interprofessional collaborative practice is directly proportional to patient satisfaction. Therefore, interprofessional collaborative practice needs to be implemented in nursing services in order to create optimal services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Khairani
"Kepuasan klien stroke saat dirawat di rumah sakit perlu diperhatikan karena akan berdampak pada peluang kembalinya klien untuk menggunakan fasilitas kesehatan di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan klien stroke terhadap pelayanan keperawatan di ruang rawat neurologi menggunakan kuesioner SERVQUAL. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 25 klien stroke yang dirawat di ruang rawat neurologi yang diikutsertakan secara berurutan consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60 klien stroke merasa puas dengan pelayanan keperawatan yang diberikan, terutama pada dimensi assurance 72. Peneliti menyarankan rumah sakit untuk mengoptimalkan kualitas pelayanan keperawatan di ruang rawat neurologi.

Stroke clients rsquo satisfaction while being hospitalized need to be concerned because it will affect their follow up treatment. This research was conducted to determine stroke clients rsquo satisfaction toward nursing care in neurology ward using SERVQUAL questionnaire. This research was a descriptive study with cross sectional approach performed in 25 hospitalized patients consecutively at the neurology ward. The result shows 60 of stroke clients were satisfied with the nursing care in neurology ward, especially for the assurance dimension 76. Suggestion for the hospital is to optimize the nursing care quality in the neurology ward."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>