Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105548 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supriyanto
Jakarta: Sagung Seto, 2006
020 SUP a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Prisgunanto
"katalog Induk Majalah KIM merupakan salah satu sarana penting wakil dokumen majalah sebagai alat bantu di dalam jaringan kerjasama antar perpustakaan. Penulisan skripsi ini bertujuan memberikan gambaran secara deskriptif tentang sikap pustakawan dan staf perpustakaan fakultas di lingkungan UI terhadap KIM pada umumnya dan KIM produk UPT Perpustakaan UI pada khususnya dalam rangka menuju SPUIT (sistem Perpustakaan UI Terpadu).
Penelitian skripsi ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode survai pendapat umum yang menggunakan pengukuran skala sikap (attitude scale). Populasi sasarannya adalah pustakawan dan staf perpustakaan yang berada di bagian majalah dan yang terlibat dalam pembuatan KIM produk UPT Perpustakaan UI. Analisa hasil penelitian ini berasal dari 12 perpustakaan fakultas ditambah satu UPT perpustakaan UI. Responden yang didapat sejumlah 30 orang.
Hasil yang diperoleh secara umum sikap pustakawan dan staf perpustakaan terhadap pelaksanaan KIM adalah positif. Dari empat (4) aspek yang diteliti dapat diuraikan sebagai berikut, aspek pertama pengenalan pustakawan dan staf perpustakaan terhadap pengetahuan KIM secara umum adalah positif, maka dapat dikatakan pustakawan dan staf perpustakaan di lingkungan UI telah mengenal sarana tersebut. Sedangkan untuk pengenalan KIM produk UPT Perpustakaan UI sebanyak 28 responden (93,34%) telah mengetahui. Aspek kedua pengenalan KIM sebagai sarana penunjang SPUIT (Sistem Perpustakaan UI Terpadu) adalah positif. Lebih lanjut aspek ketiga tentang pandangan dan sikap responden terhadap KIM non grafis dan kemungkinan KIM produk UPT Perpustakaan UI dalam bentuk peragaan komputer adalah cenderung positif. Aspek keempat menunjukkan bahwa pustakawan dan staf perpustakaan di lingkungan UI cukup mampu menggunakan KIM produk UPT Perpustakaan Ul yang ada sekarang ini. Dan penelitian ini diketahui bahwa semua pustakawan menginginkan KIM UPT perpustakaan UI dalam bentuk elektronis dan terpasang komputer (online)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S15367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neisa Faiqotul Himmah
"Skripsi ini mengangkat permasalahan kewajiban profesional pustakawan terhadap profesinya dalam wujud kegiatan penelitian dan reformasi. Tujuannya adalah mendeskripsikan bagaimana pustakawan yang bekerja di Perpustakaan Universitas Indonesia melakukan kewajiban profesionalnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Ditemukan bahwa para pustakawan cenderung melakukan penelitian mereka secara berkelompok. Dalam melakukan penelitian tersebut mereka tidak didorong oleh motivasi individual dalam rangka melakukan reformasi pada ilmu perpustakaan tetapi lebih untuk memenuhi kegiatan penelitian yang sudah direncanakan oleh institusi perpustakaan. Reformasi menurut mereka, diwujudkan dalam bentuk menyediakan bahan untuk para profesor. Mereka juga memperbaiki sistem temu kembali informasi dengan menerapkan RDA dan melakukan roadshow literacy informasi, namun didalam mewujudkan kewajiban profesionalnya, mereka menghadapi kendala kurangnya akomodasi dari pimpinan terhadap pemikiran mereka sehingga menimbulkan kebuntuan komunikasi antar pimpinan dan pustakawan.

This thesis raises the problem to the professional librarians to his profession in the form of research and reform activities. The purpose is to describe how librarians working in libraries of Universitas Indonesia perform their professional duties. This research uses qualitative approach with case study method. Found by librarians tend to conduct their research in groups. In doing that research they can not be driven by individual motivation in order to reform the library science more to meet the research activities that have been planned by the library institution. Reform according to them, manifested in the form of providing material for the professors. They also improved information retrieval systems by implementing the RDA and conducting information literacy roadshows, but in realizing their professional obligations they faced obstacles from leadership to their thinking resulting in communication deadlock between leaders and librarians."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S70101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Debora Eflina
"Skripsi ini mengenai persepsi staf pengajar terhadap tugas dan status pustakawan di perpustakaan perguruan tinggi di Fakultas Sastra, FISIP dan Fakultas Psikologi-Ul. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi staf pengajar terhadap pentingnya perpustakaan fakultas bagi mereka, menggambarkan persepsi staf pengajar terhadap tugas pustakawan, persepsi staf pengajar terhadap status pustakawan, dan kontak/hubungan yang terjadi antara pustakawan fakultas dan staf pengajar di ketiga fakultas tersebut di atas. Teknik pengumpalan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner, yang dibagikan langsung kepada staf pengajar yang menjadi sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 72 responden yang diteliti, per_sepsi mereka terhadap pentingnya perpustakaan bagi penelitian dan pengajaran mereka cukup baik. Staf pengajar di FS Iebih menghargai koleksi perpustakaannya dibanding staf pengajar di FISIP dan F-Psi. Persepsi staf pengajar terhadap tugas pustakawan pada umumnya positif walaupun staf pengajar yang mengerti tugas-tugas seorang pustakawan jumlahnya hanya sebagian dari seluruh responden. Persepsi staf pengajar yang mengerti dan yang tidak mengerti ada perbe-daan tugas pustakawan dan non pustakawan di perpustakaan tidak berbeda jauh, dan staf pengajar di FS dalam beberapa hal lebih mengerti tugas-tugas seorang pustakawan. Persepsi staf pengajar terhadap status pustakawan pada umwnnya positif, sebagian staf pengajar setuju jika pustakawan memiliki status dan kedudukan yang sama dengan staf pengajar. Staf pengajar yang menyetujui per_samaan status dan kedudukan antara pustakawan dan staf pengajar lebih besar jumlahnya di FS (73,91% staf pengajar FS setuju tentang hal ini). Sebagian be_sar staf pengajar (81,94%) menganggap pustakawan sebagai profesional. Kon_tak/hubungan antara pustakawan dan staf pengajar belum berjalan efektif. Pada umumnya staf pengajar merasa tidak pernah mendapat informasi buku-buku baru di perpustakaan, belum ada kontak dalam Pendidikan Pemakai, dan jarang sekali terjadi kontak dalam hal pemilihan dan pengembangan koleksi dan pembuatan kebijakan untuk perpustakaan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S15280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Gunawan
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menunjukkan bahwa citra perpustakaan dan profesi pustakawan dapat memotivasi maupun demotivasi (melemahkan motivasi) mahasiswa baru program Studi Ilmu Perpustakaan FIB UI tahun 2006/2007 dalam memanfaatkan perpustakaan, jasa pustakawan dan memasuki profesi pustakawan setelah menempuh pendidikan bidang ilmunya. Citra yang dimiliki mahasiswa baru Program Studi Ilmu Perpustakaan tahun 2006/2007 adalah positif, setelah mereka menempuh studi di Program Ilmu Perpustakaan sebagai gerbang awal memasuki profesi pustakawan. Mereka memiliki pengalaman berinteraksi dengan perpustakaan dan pustakawan yang berbeda-beda dan memiliki pengetahuan tentang perpustakaan dan profesi pustakawan yang berbeda-beda dimana keduanya mempengaruhi citra yang mereka miliki terhadap perpustakaan dan profesi pustakawan. Perkuliahan di program Studi ilmu Perpustakaan membuat mahasiswa baru tahun 2006/2007 akan memperoleh kurikulum tentang perpustakaan dan Profesi pustakawan. Masalah penelitian adalah sejauhmana pengalaman yang mereka miliki untuk mendapatkan pengetahuan tentang perpustakaan dan profesi pustakawan dapat menggeser pandangan negatif mereka terhadap perpustakaan dan profesi pustakawan menjadi lebih baik, sehingga dapat memotivasi mereka untuk memanfaatkan perpustakaan dan jasa pustakawan serta memasuki profesi pustakawan sebagai dunia kerja mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif yaitu penelitian dengan mengolah data-data kuantitatif berupa angka kemudian menyajikannya dalam bentuk deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa baru program studi ilmu perpustakaan FIB UI 2006/2007 yang berjumlah 53 orang mahasiswa. Sebagai alat pengumpul data utama digunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh mayoritas oleh responden sangat minim, seiring dengan citra perpustakaan sekolah yang mereka miliki. Sedangkan intensitas pemanfaatan perpustakan perguruan tinggi oleh mayoritas responden sangat baik, seiring dengan citra perpustakaan perguruan tinggi yang mereka miliki. Dengan demikian, telah terjadi tingkat pergeseran tentang peran perpustakaan dan profesi pustakawan antara ketika responden masih sekolah dengan ketika responden memasuki kuliah di perguruan tinggi bidang Ilmu Perpustakaan. Sehingga ada pengaruh positif antara kuliah di Program Studi Ilmu Perpustakaan dengan terjadinya perubahan citra terhadap perpustakaan dan profesi pustakawan. Ada pengaruh positif antara citra perpustakaan dan profesi pustakawan dengan pemanfaatan perpustakaan dan jasa pustakawan. Namun hasil lain menunjukkan bahwa citra yang dimiliki responden kurang mempengaruhi mereka memilih studi Ilmu Perpustakaan sebagai gerbang awal memasuki profesi pustakawan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fitri
"Skripsi ini membahas tentang kemampuan pustakawan dalam mengolah bahan perpustakaan sebagai tugas rutin mereka seperti melakukan klasifikasi, pengatalogan, dan penentuan subjek dan tajuk subjek. Tujuannya adalah melihat bagaimana pustakawan mengerjakan tugas rutin tersebut serta menemukan kendala yang mereka hadapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan, yaitu dengan cara observasi dan wawancara semi-struktur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pustakawan Universitas Pelita Harapan memahami kompetensi sebagai menguasai bidang ilmunya yang dapat ditunjukkan sesuai dengan perkembangan saat ini, pustakawan sudah mengenal dengan baik standar-standar untuk melakukan pekerjaan pengolahan bahan perpustakaan, dan kendalanya adalah kurangnya keterampilan dalam mengaplikasikan teknologi informasi ke dalam pekerjaan rutin mereka dan software yang tidak mengakomodasi aturan International Standard Bibliografi Description (ISBD).

This undergraduate thesis discusses the competency of librarians in processing library materials as their chore such as classifying and cataloguing materials, as well as determining subject and subject heading. The purposes of this study are to see how librarians doing their tasks as well as to find out the obstacles they face. It uses qualitative approach with case study method. Observation and semi-structured interview are used to collect data.
The results shows the librarian at Pelita Harapan University comprehend their educational backgrounds and current issues and developments. The librarians is fully understand the standards to process library materials. However there are two obstacles faced, the librarians are less skilled in appliying information technology into their chore and the software used itself does not support and accomodate the International Standard Bibliographic Description (ISBD).
"
2016
S62479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailatur Rahmi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan pustakawan terhadap pemanfaatan sumber daya informasi referensi, perkembangan layanan referensi dan konsepnya, pemanfaatan media komunikasi dalam perkembangan layanan referensi serta mengungkapkan mitos dari perubahan paradigma pustakawan dalam perkembangan layanan referensi di Perpustakaan Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, menggunakan analisis semiotik dalam analisis hasil wawamcara yang mengacu pada semiologi Roland Bathes signifikasi dua tahap denotasi dan konotasi sehingga dapat mengungkapkan mitos.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan layanan referensi diberikan dengan konsep yang lebih inovatif, melalui berbagai inovasi kegiatan layanan, yaitu Layanan Penelusuran Informasi, Layanan Referensi Elektronik, Layanan Electronic Delivery Services (EDS), Layanan Website Perpustakaan, Layanan Literasi Informasi (IL), Layanan Roadshow Perpustakaan, Layanan Digital Literasi Program (DLP), dan Layanan K-ATM. Pengembangan ini juga turut merubah paradigma pustakawan untuk lebih mendekatkan diri kepada pemustaka, mitos yang terungkap bahwa pustakawan bukan sekedar mengarahkan pengguna dalam telusur informasi (refer) bahkan menyampaikan kepada pemustaka informasi terbaru melalui pengiriman berbagai artikel up-date (deliver).

This research aims to analyze the paradigm of librarians on the development of reference services and to analyze further the use of communications media in the development of reference services at the Library of Indonesia University. This research uses descriptive qualitative method and uses semiotic analysis refers to Semiology of Roland Bathes about the significance of two stages denotation and connotation in analyzing the results of interviews.
The results show that the reference librarians strive to be more actively close to the users of library, not only direct them in searching of information (refer), but also deliver the information by sending them various update articles (deliver). The development of library reference services, especially at college, through the transformation of information technology seems to be one of the competitive need to accompany the evelopment of science and library collections in the future.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T49321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hammam Bagusni
"Penelitian ini membahas persepsi pustakawan referensi mengenai perannya di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi persepsi pustakawan mengenai peran dan kompetensinya dalam melayani pengguna yang membutuhkan informasi di bidang hukum melalui layanan referensi di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev beserta kendalanya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pustakawan memandang layanan referensi sebagai layanan substantif, pustakawan mempersepsikan perannya sebagai seorang library is a librarian, dan menjawab pertanyaan referensi dari pengguna yang bersifat research question, sementara ia pun juga memenuhi lima kompetensi profesional dari RUSA terlebih pada kompetensi akses, dasar pengetahuan, promosi dan kolaborasi.
Kendala yang terjadi adalah, karena beban kerja dari pustakawan yang juga berlebih, maka perannya dalam melakukan pelayanan referensi masih belum berkembang hingga penciptaan produk baru secara signifikan, sementara itu staf layanan yang tersedia pun masih belum memiliki kompetensi yang cukup untuk diangkat dan didelegasikan menjadi seorang pustakawan referensi.
Pada akhirnya peran pustakawan di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev dapat disimpulkan sebagai seorang ldquo;pustakawan aktivis rdquo; yang sibuk dalam organisasi profesi sebagai media untuk mengaktualisasikan dirinya dan bidang perpustakaan secara umum, yang membuat perannya pada layanan referensi menjadi tersisihkan.

This research discuss the reference librarian perception of his role at the Daniel S. Lev Law Library. The aim of this research is to identificate the librarian 39 s perception of the role and expertise in serving the users who need information in the field of law through reference service in Daniel S. Lev Law Library along with the constraints. This research is a qualitative research using case study method.
The results show that librarians refer to reference services as substantive services, the librarian perceives his role as a library is a librarian, and answers questions from users who are research question, while he also fulfills the five professional competencies based on RUSA 39 s, especially on the ability of access, knowledge base, marketing and collaboration.
The constraints that occur are, the workload of librarians are also excessive, then its role in doing the reference service is still not developed until the creation of new products significantly, while the available service staff still have not enough competence to be appointed and delegated to a reference librarian.
At the end the role of librarian in the Daniel S. Lev Law Library can be summed up or dubbed as a ldquo activist librarian rdquo that busy in professional organizations as a medium to actualize himself and the field of libraries in general, which makes his role in the reference services out of sight.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdi Nugroho
"Skripsi ini membahas tentang pencarian informasi oleh Pustakawan JPI (Jasa Penelusuran Informasi) dengan berfokus pada corak interaksi yang terjadi antara pustakawan dengan pemakai dan antara pustakawan dengan sarana pencarian berbasis web. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diketahui bagaimana interaksi yang terjadi baik antara pustakawan dengan pemakai maupun sarana pencarian serta tahap--tahap yang dilalui pustakawan JPI dalam melakukan pencarian informasi. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dan pengamatan terhadap informan (Pustakawan JPI) dan responden (Kepala Perpustakaan UI dan Pemakai JPI). Untuk menunjang data-data tersebut juga dilakukan studi literatur dengan melakukan pembandingan terhadap penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi yang baik antara pustakawan dan pemakai mempengaruhi kelancaran dalam melakukan melakukan pencarian informasi oleh Pustakawan JPI. Pada tahap berinteraksi dengan pemakai, pustakawan JPI melakukan tanya-jawab dan berupaya menetapkan kebutuhan informasi pemakai yang sebenamya. Selanjutnya Pustakawan JPI melakukan pencarian menggunakan sarana yang tersedia. Sebelum diberikan ke pemakai, Pustakawan JPI membaca, menilai, dan memutuskan informasi yang relevan bagi pemakai.Sejak diselenggarakannya JPI, tepatnya 11 September 2004 lebih dari 66 pemakai yang berbeda-beda latar belakang disiplin ilmunya telah menggunakan layanan ini. Untuk meningkatkan layanan ini, Perpustakaan Universitas Indonesia sebaiknya juga dapat menyediakan pustakawan yang menguasai latar belakang ilmu yang sama dengan pemakainya. Selain itu perlu dipertimbangkan, ditelusuri, dan digunakan berbagai pangkalan data lainnya yang dapat digunakan untuk mendukung pencarian informasi yang lebih spesifik dan relevan dengan kebutuhan informasi pemakai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junita Sulistyorini
"Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1961 mengenai Perguruan Tinggi di Indonesia diinyatakan bahwa perguruan tinggi adalah lembaga ilmiah yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di atas perguruan tingkat menengah dan yang memberikan pendidikan dan pengajaran berdasarkan kebudayaan kebangsaan Indonesia dengan cara ilmiah. Berdasarkan Undang-undang tersebut. Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan kemudian merumuskan doktrin Tridharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari tiga unsur yaitu pendidikan dan pengajaran_ penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat. Doktrin Tridharma Perguruan Tinggi berarti bahwa Perguruan Tinggi Indonesia mempunyai tiga fungsi. yaitu : (1) fungsi sebagai pusat pendidikan dan pengajaran (2) fungsi sebagai pusat ilmu pengctahuan dan (3) tungsi sosial perguruan iinggi dalaun rangka dedication of life civitas akademika. Ketiga fungsi itu tidak dapat berdiri sendiri. tetapi merupakan satu kesatuan ; dharma yang satu menunjang dharma yang lainnya. Untuk menunjang ketiga dharma perguruan tinggi tersebut maka perpustakaan diadakan di perguruan tinggi. Kebutuhan akan perpustakaan ini juga didukung oleh P.P.R.1. no. 30 tahun 1990 pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap perguruan tinggi harus memiliki perpustakaan, pusat komputer, laboratorium/studio, dan unsur penunjang lain yang diperlukan untuk penyelenggaraan pendidikan tinggi. Menurut Atkinson yang dikutip oleh Roesma (1991:2) kualitas pendidikan dan penelitian di lembaga perguruan tinggi tergantung antara lain kepada kemampuan perpustakaannya, karena perpustakaan perguruan tinggi dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan penelilian perguruan tinggi tersebut, dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyediakan, menyebarkan dan melestarikan informasi yang dibutuhkan oleh para star pengajar dan mahasiswa dalam kegiatan belajar dan mengajar. Pemakai perpustakaan perguruan tinggi (PT) adalah masyarakat PT yaitu star pengajar. mahasiswa dan anggota sivitas akademika lainnya. Namun dalam prakleknya, mayoritas pemakai perpustakaan PT adalah mahasiswa. Kaitan perpustakaan dengan aktivitas mahasiswa tercermin dalam kegiatan seperti membuat tugas-tugas karya tulis, pekerjaan rumah, menyiapkan bahan-bahan diskusi di kelas dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan penyelesaian tugas setiap mata kuliah yang ditempuh. Kegiatan tersebut dapat berjalan lancar dan mencapai hasil yang baik jika di perpustakaan tidak saja tersedia koleksi yang terpilih, akan tetapi juga berbagai layanan yang memadai. Salah satu layanan yang disediakan oleh perpustakaan adalah layanan rujukan. Layanan ini adalah salah satu layanan yang sangat vital karena mencakup hampir semua layanan dasar kepada pemakai yang mencari informasi di perpustakaan mulai dari memberikan jawaban atas pertanyaan yang mudah, seperti pertanyaan yang berkaitan dengan lokasi koleksi sampai kepada memberikan jawaban atas pertanyaan yang sulit serta bimbingan kepada pemakai yang meminta pemecahan masalah yang berkaitan dengan subjek informasi yang dicarinya. Tujuan layanan rujukan adalah memungkinkan pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cepat dan tepat, memungkinkan pemakai menelusur informasi dengan pilihan yang lebih luas dan mernungkinkan pemakai menggunakan koleksi rujukan dengan lebih tepat guna (Nurhadi, 1980:42). Menurut Batt (Katz & Fraley. 195:50) yang menjadi titik sentral dalam layanan rujukan adalah meja rujukan/inforniasi (reference/information desks). Lewat meja ini, pemakai dapat menemukan informasi yang ingin diketahui, dapat mengetahui layanan yang ditawarkan oleh perpustakaan, siapa yang dapat dihubungi, dan sebagainya. Meja rujukan/informasi merupakan refleksi dari keefektifan sistem perpustakaan karena apa yang terjadi di meja ini mempunyai pengaruh yang amat besar pada persepsi pemakai terhadap kesuksesan program perpustakaan. Di meja rujukan/informasi akan terjadi interaksi antara pemakai dengan pustakawan rujukan. Dalam interaksi ini akan terjadi proses negosiasi dalam bentuk tanya jawab rujukan antara pemakai dan pustakawan rujukan. Interaksi ini dipengaruhi oleh pengetahuan pustukawan rujukan terhadap subyck dan pertanyaan awal dari pemakai dan komunikasi non verbal seperti sikap dan bahasa tubuh dari pustakawan rujukan tersebut. Selain itu. dipengaruhi pula oleh pengetahuan pemakai terhadap subyek atau masalah yang ditanyakan serta bagaimana cara mereka niengemukakan pertanyaan. Pustakawan rujukan memegang peran yang penting dalam memberikan layanan di meja rujukan/informasi. Oleh sebab itu mereka sering dijadikan ukuran keberhasilan perpustakaan dalam melayani pemakainya. Davinson (Lederman. 1981:382) menyatakan bahwa peranan yang dimiliki pustakawan rujukan lebih terasa pada saat sekarang ini di mana iniormasi dan sistem yang dikelolanya sudah sedemikian rumit sehingga meningkatkan tuntutan pemakai untuk mengandalkan diri kepada pustakawan rujukan dalam mencari informasi. Pustakawan rujukan akan berperan sebagai mediator atau penghubung antara pemakai dengan koleksi perpustakaan pada khususnya dan dunia pengetahuan pada umumnya. Oleh sebab itu pustakawan rujukan harus menguasai koleksi yang dimiliki perpustakaan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan karena kemampuan mereka dalam memanfaatkan koleksi secara efektif akan mempengaruhi kualitas layanan rujukan yang diberikan (Lancaster. 1977:74). Kualitas perpustakaan mempengaruhi kepuasan pemakai. Kepuasan pemakai terhadap layanan rujukan tidak saja tergantung pada keakuratan jawaban yang diberikan oleh pustakawan rujukan saja tetapi tergantung pula pada aspek tingkah laku (behavioral aspect) khususnya yang menyangkut interaksi antara pustakawan rujukan dan pemakai (Jardine. 1905). Menurut Young (Katz & Fraley. 1984:124), dibandingkan ketepatan dalam memberikan informasi maka cara berperilaku dari pustakawan rujukan akan mempengaruhi persepsi pemakai terhadap layanan. Ha1 ini didukung pula oleh Sluss (Katz & Fraley. 1986:85-96) yang menyatakan bahwa faktor tingkah laku akan menimbulkan kepuasan pemakai pada layanan rujukan walaupun jawaban yang diperoleh kurang akurat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>