Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112461 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit P. Arimurthy
"Tenaga keperawatan merupakan salah satu elemen tenaga kesehatan yang terpenting dalam pelayanan kesehatan karena kinerjanya dirasakan langsung oleh konsumen sehingga pengguna akan bereaksi dengan segera terhadap jasa yang mereka beli. Seiring dengan tuntutan masyarakat yang makin kritis pada layanan kesehatan khususnya bidang keperawatan maka dibutuhkan perhatian khusus terhadap peningkatan kinerja kesehatan. Tingkat kinerja perawat yang masih rendah dijumpai di RSUD Wonogiri, hal ini bisa dilihat dari kedisiplinan perawat yang tidak mematuhi waktu kehadiran, jam pulang kerja serta pelayanan yang belum sepenuhnya sesuai dengan SOP.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kinerja di instalasi rawap inap RSUD Wonogiri serta faktor determinan yang berhubungan dengannya. Penelitian bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang diteliti berjumlah 90 responden, sedang uji yang digunakan adalah Anova test dengan Significant level 0,05%.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa tingkat kinerja di RSUD Wonogiri dengan kategori baik hanya sebesar 52,2%. Untuk faktor internal didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara variabel umur dan jumlah anak dengan kinerja. Sedangkan untuk variabel masa kerja, tingkat pendidikan dan motivasi berhubungan secara signifikan. Ada hubungan faktor eksternal (fasilitas kerja, kepemimpinan, imbalan, area praktek, supervisi) dengan kinerja sedangkan untuk variabel beban kerja tidak berhubungan secara signifikan. Faktor determinan paling dominan yang berhubungan dengan kinerja perawat di RSUD Wonogiri adalah fasilitas dan area praktek.
Saran dari penelitian ini adalah peningkatan mutu asuhan keperawatan, pelaksanaan pelatihan agar memotivasi kepuasan kerja perawat sehingga mendorong kinerja perawat lebih produktif, saran lain adalah menggalakkan kegiatan penelitian keperawatan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan penyelesaian masalah keperawatan.
Daftar Bacaan: 32 (1987 - 2003)

Performance Analysis in Nursing of Impatient Departement in RSUD Wonogiri 2004 The Paramedics has always been played a major role in the health services, because it can be experienced directly to the patient or customer, and they will react to it. Facing the needs and wants from the public for health services offered by the paramedics, in the needs of the good service performances has to be taken seriously. One example of performance in nursing, has deliberately by the author in RSUD Wonogiri, Central Java Province. The consideration of performance appraisal of this public hospital run by the Wonogiri regency based on presence or absenteeism, working hours and the quality of its individual employees to the customer with the standard operating procedure shows that performance in nursing is low.
The goal of the research is to evaluate the performance appraisal in nursing of impatient department in RSUD Wonogiri, and its determinant factor in which can be influenced. This research is based on quantitative analysis with cross sectional method/approach. The number of population is 90 respondents, using Anova test with significant level of 0.05%.
The research concludes that the performance appraisal in nursing shows 52.2%, categorized as good. From the internal factors: there is no relation between age and number of children with the performances. On the other hand, the length of working, educational level and motivation significantly related. Furthermore, there is a relation of external factors (eg: working facilities, leaderships, rewards, practical areas, and supervision) with the performance where as the load of works with the performance appraisal has not shown the significant relations. The determinant factors which dominated the relation between performances in nursing of RSUD Wonogiri are the working facilities and practical areas.
Having analyzed the performance with all factors from the paramedics, the author recommend that to improve the performance from its paramedics, need to increase nursing quality assurance, the training programs to motivate the satisfaction of the paramedics in gaining the productiveness. It also has to be done by improving the educational and training for the paramedics as well as find solutions for paramedics problems.
Bibliography list:32 (1987 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muslim Sudirman
"Dengan semakin bertambahnya jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang (RSMH), beban kerja perawat pelaksana dirasakan semakin besar, Tenaga perawat di RSMH berjumlah 634 orang sedangkan jumlah kapasitas tempat tidur berjumlah 660 tempat tidur: Di instalasi Penyakit Dalam RSMH Palembang, jumlah tempat tidur (162 TT) dengan jumlah tenaga perawat (65 orang), atau rasio 2 : 5 menunjukkan bahwa RSMH Palembang sepertinya belum mencapai standar RS Tipe A dan B. Menurut Departemen Kesehatan ratio antara perawat dengan TT adalah 3 perawat : 2 tempat tidur. Hal ini salah satu penyebabnya adalah kurang meratanya pendistribusian tenaga perawat, disisi lain masih banyaknya tenaga perawat yang ditempatkan pada unit-unit non keperawatan. Tenaga perawat yang dipekerjakan di unit rawat jalan mencapai lebih dari 100 orang. Hal ini diduga rnerupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja perawat.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat. Sampel dari penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja pada Ruang Rawat inap Instalasi Penyakit Dalam RSMH Palembang berjumlah 58 orang. Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner tanpa dilakukan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan kinerja perawat (p=0,000), dengan subvariabel yang dominan dalam mempengaruhi kinerja perawat adalah sistem penugasan.
Peneliti memberikan saran kepada RSMH Palembang, yang meliputi perbaikan dalam hal pendistribusian tenaga perawat, perlunya dilakukan supervisi yang terus menerus, perlunya evaluasi kinerja secara berkala dan pemberian penghargaan (reward). Selain itu peneliti juga menyararankan agar setiap perawat memahami Standard Operating Procedure (Protap) sebagai bentuk operasional dari sistem penugasan yang jelas dan terukur.

The Relationship of Job Responsibility and the Task of Nursing Staff at in Patient Wards of Internal Deasease Unit in RSMH Palembang in 2003The more patients treated in RSMH Palembang, the bigger job responsibility the nursing staffs have. The nurse working load get larges, the totality of whole nurses in Dr. Mohammad Hoesin Hospital now are 634 man, and total of capacity of hospital's bed are 660 beds. In the Department of Interns the ratio of the beds (165 beds) compared with numbers of nursing staff (65 nurses) or in the ratio of l to 2,5 shows that RSMH Palembang nursing staff is 3 nurses to 2 beds. One of the reason is unspread about distribution of a nursing staff, on the other side, still a lot of a nursing staff to get position in non-nursing units, beside that about 100 nursing staff does at out patient unit. This is supposed to have affected the tasks of a nursing staff. On the other side, a nursing staff does a lot more administrative work than does her nursing routine tasks. This is supposed to have affected the tasks of a nursing staff.
This research is aimed to observe the relationship between the job responsibility with the task of nursing staff. The samples of this research are 58 nurses working at the in patient wards of Internal Disease Unit in RSMH Palembang.
The result of this research shows that there is a significant relationship between the job responsibility with the task of nursing staff and the dominant variable which influence the nursing staffs task is the system of order.
The researches suggests that increase i.e. nurse distribution, continuous supervision, periodic evaluation of the tasks, and reward given. The other case the researches suggest that every nursing staff at RSMH Palembang should understand Standard Operating Procedure (Protap) as an operational form a distinct and measurable order system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Sari
"Salah satu standar untuk menilai kinerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan adalah penilaian terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan; tingkat pengetahuan perawat pelaksana tentang pendokumentasian asuhan keperawatan; persepsi perawat pelaksana tentang pelaksanaan supervisi pendokumentasian asuhan keperawatan; hubungan antara tingkat pengetahuan tentang pendokumentasian asuhan keperawatan dengan kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan; hubungan persepsi perawat pelaksana terhadap pelaksanaan supervisi pendokumentasian asuhan keperawatan dengan kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampelnya seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap kelas 2 dan 3 (46 orang). Instrumen dengan memakai Instrumen Studi Dokumentasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit (Instrumen A darj Depkes 1995), kuesioner dan wawancara mendalam.
Pada hasil penelitian didapatkan sebanyak 100% perawat pelaksana kinerjanya kurang dalam seluruh proses pendokumentasian asuhan keperawatan. Pengetahuan perawat pelaksana tentang pendokumentasian asuhan keperawatan 100% mempunyai skor diatas 70. Persepsi perawat pelaksana tentang pelaksanaan supervisi pendokumentasian asuhan keperawatan 80% mempunyai skor diatas 70. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Tidak terdapat hubungan antara persepsi perawat pelaksana terhadap pelaksanaan supervisi pendokumentasian asuhan keperawatan dengan kinerja perawat pelakisana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.
Dengan hasil penelitian ini disarankan agar manajemen keperawatan RS X segera menyempurnakan Standar Asuhan Keperawatann dan mendistribusikan buku pedoman Standar Asuhan Keperawatan di setiap ruangan rawat inap.

The Analysis of Nursing Performance in Documenting Care in In-Patient Care Unit of "X" General HospitalDocumenting care is one of several nursing activities which is measurable to asses the nursing performance that influence the quality of nursing care in a hospital. The objectives of this study were to asses the nursing performance in documenting care, to figure out factors which were involved (level of nurses' knowledge about documenting care and nurses' perception about supervision in documenting care); and to asses any relation between those factors and the nursing performance.
This was a cross sectional quantitative study, using questioners and interviews to collect information about nursing performance in documenting care from 46 nurses in the class 2 and 3 of In-Patient Care Unit. Then the nursing performance was compared with the Instruments for Study in Documenting the Application of Standard Nursing Care in a Hospital, published by Ministry of Health as the Instrument A, 1995. (Instrumen Studi Dokumentasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit, Instrumen A dari Depkes 1995).
This study showed all respondents (100%) had good level of knowledge about documenting care (knowledge score above 70). Most of respondents (80%) had good perception about supervision in documenting care (perception score above 70). Even though, all respondents (100%) had poor performance in the whole aspects of documenting care. There were no relation not only between the level of nurses' knowledge and the nursing performance in documenting care, but also between the nurses' perception about supervision and nursing performance in documenting care.
The overall result of nursing performance in In-Patient Care Unit of "X" General Hospital was poor in documenting care.
This result suggested the management of Nursing Department of "X" General Hospital to improve the Standard of Nursing Care booklets, and then distribute them to all wards of In-Patient Care Unit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fita Kartika Ariani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja pegawai Instalasi Gizi RSUD Koja dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu variabel individu (jenis kelamin, umur, masa kerja, pelatihan, dan pendidikan), variabel organisasi (supervisi dan imbalan), dan variabel psikologis (motivasi). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan sampel seluruh pegawai Instalasi Gizi. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dengan alat bantu kuesioner. Dari hasil penelitian ditemukan tidak ada hubungan antara kinerja dengan variabel individu, variabel organisasi, dan variabel psikologis. Untuk meningkatkan kinerja para pegawainya hendaknya manajemen mengadakan pemilihan pegawai teladan untuk memotivasi para pegawainya, memberikan bimbingan dan dorongan motivasi kepada pegawai secara rutin dan berkala, dan membuat suatu sasaran atau target yang melibatkan para pegawai dalam membuatnya.

The purpose of this research is to get the illustration about Performance of Nutrition Installation's Employee on Koja General Hospital and factors that influence the employee's performance which is personal variable (sex, age, job length, training, and education), organizational variable (supervision and reward), and psychological variable (motivation). This research use cross sectional design which all of employees on Nutrition Installation as samples. Data which were collected is primary data with questioner. From the result has been found that there is no relation between performance and personal variable, organizational variable, and psychological variable. To increase employee's performances, management should establish the election of best employee to motivate them, giving supervision and motivation to the employee regularly, and make a target which involve the employee."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Firdaus
"Dewasa ini tuntutan masyarakat atas pelayanan kesehatan yang bermutu dan memenuhi standar pelayanan menjadi acuan bagi tenaga kesehatan termasuk tenaga perawat. Seiring dengan upaya peningkatan mutu baik di RS Swasta maupun di RS Pemerintah sangat dibutuhkan perhatian untuk meningkatkan kinerja tenaga perawat dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Mengingat di RS Kota Banjarmasin belum pernah dilakukan penelitian terhadap kinerja perawat baik di RS Swasta maupun Pemerintah maka perlu dilakukan penelitian agar diperoleh informasi tentang kinerja perawat sesungguhnya.
Desain dalam penelitian ini sifatnya cross sectional dengan analisis deskripsi kuantitatif untuk mengukur kinerja perawat di RS Pemerintah (Ulin) dan RS Swasta (Suaka Insan) di Kota Banjarmasin- Penelitian dilakukan dari bulan April sampai Juni 2003 dengan jumlah sampel 116 perawat di ruang rawat inap RS Swasta dan RS pemerintah di kota Banjarmasin.
Hasil penelitian menyimpulkan tingkat kinerja perawat dengan kategori baik sebanyak 56,9% pada RS Suaka Insan (Swasta), sedangkan di RSU Ulin (Pemerintah) perawat dengan kinerja baik 44,8%. Ada perbedaan yang signifikan antara kinerja dokumentasi asuhan keperawatan dan prosedur tindakan perawat di RSSI dibandingkan RSU Ulin, dilibat dan hubungan antara faktor Internal (pendidikan, motivasi ) dan faktor Eksternal (fasilitas kerja, kepemimpinan, imbalan, area praktik, supervisi, jaminan sosial) dengan kinerja baik di RS Suaka Insan maupun di RSU Ulin menunjukkan hubungan yang signifikan, sedangkan faktor Internal (umur, jumlah anak, dan masa kerja) tidak berhubungan secara signifikan baik di RS Suaka Insan maupun di RSU Ulin. Hasil yang berbeda terlihat dari variabel eksternal (jadwal kerja dan Beban Kerja), pada RS Suaka Insan menunjukkan hubungan yang signifikan sedangkan di RSU Ulin menunjukkan hasil yang sebaliknya. Berkaitan faktor dominan yang berhubungan dengan kinerja perawat menunjukan di RS Suaka Insan adalah beban kerja setelah dikontrol system imbalan sedangkan di RSU Ulin adalah areal/lokasi praktik setelah dikontrol pendidikan.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini disarankan perlunya peningkatan kinerja perawat yang masih rendah baik di RS Swasta maupun RS Pemerintah dengan mengembangkan model praktik keperawatan berdasarkan standar asuhan keperawatan, perlu dilakukan pelatihan motivasi bagi perawat, pengelolaan system imbalan dengan melibatkan perawat serta dilakukan perhitungan beban kerja perawat di RS Swasta sedangkan di RS Pemerintah perlu memperhatikan penempatan areal lokasi praktik sesuai minat dan melibatkan psikolog serta menyusun program peningkatan pendidikan secara berkelanjutan.

Comparative Analysis on Performance of Nurses in Hospitalization Ward of Ulin Hospital (General Hospital) and Suaka Insan Hospital (Private Hospital) in Banjarmasin City 2003Today public demand on qualified health services and meets the standard of service become reference to health worker including nurse. As the effort to improve quality of general or private hospital, improved performance of nurse is a must in order to do their duties and responsibilities. Considering that throughout the Banjarmasin City Hospital have not conducted the study yet on nurses performance of nurses in Ulin hospital and Suaka Insan hospital. So it needed to conduct study in order to obtain the information and impact to the nurses performance.
Design of this study is cross sectional by descriptive quantitative analysis to measure performance of nurses in Ulin hospital and Suaka Insan hospital. This study conducted from April to June 2003 with 116 nurses of hospitalization ward as sample, in Banjarmasin city.
Results of this study conclude that performance level of nurses in good category is 56,9% (Suaka Insan) and 44,8% (Ulin). There is significant difference in performance of nursing practice documenting and four procedure of nurse activity, in regard by internal factors (education, motivation) and external factors (working facility, bonus, practice area, supervision, social security) with performance both in Suaka Insan hospital and Ulin general hospital, there is significant relationship, while internal factors such as age, number of kids, and working experience, have no significant relationship both in Suaka limn hospital and Ulin general hospital. Difference result can be found by external variables such as scheduling and work load, in Suaka Insan have significant relationship, but not in Ulin general hospital. Most dominant factors that contribute to performance of nurses are bonus and work load in Suaka Insan hospital, while in Ulin general hospital are education and working are of practice.
Based on these results, this study recommends both hospitals to improve their nurse performance by developing a nursing practice model based on standard of nursing practice, motivation training, and bonus administration based on work load of a nurse. Also considering working are of practice by nurse's interest and involving psychologist and arrange continuously education improvement program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umboh, Vonny
"Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting dalam menyelenggarakan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Salah satu ukuran mutu proses dalam keperawatan adalah baiknya catatan keperawatan. Catatan keperawatan merupakan dokumen yang penting bagi asuhan keperawatan pasien di rumah sakit. Dalam hal ini perawat mempunyai peranan panting dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang pada akhirnya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara keseluruhan. Untuk itu perlu terus menerus meningkatkan kemampuan perawat dalam asuhan keperawatan sebagai ukuran kinerja perawat. Kinerja sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kinerja perawat rawat imp dalam melaksanakan kegiatan pendokumentasian asuhan keperawatan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Palembang dari tanggal 1 April sampai dengan 31 Mei 2001. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional pada 60 perawat di ruang rawat inap.
Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat; dengan menggunakan uji statistik deskriptif, regresi linier, t-test dan analisa varian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perawat rata-rata adalah 294,71 dan nilai median 303,30. Setelah dikelompokkan dengan pengkategorian baik dan kurang didapatkan hasil 50 % kinerja baik dan 50 % kinerja kurang. Dari analisis bivariat didapatkan bahwa faktor tingkat pendidikan, motivasi, persepsi peran, disain pekerjaan, imbalan. dan sumberdaya mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja. Dan hasil analisis multivariat didapat bahwa faktor-faktor tingkat pendidikan, persepsi peran, imbalan dan merupakan faktor-faktor yang dominan secara bersama-sama berhubungan dengan kinerja perawat.
Perlu bagi pihak mamajemen RS Jiwa Palembang untuk memperhatikan peningkatan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan dengan meningkatkan pendidikan, balk pendidikan formal maupun non formal yang terprogram. Variabel imbalan perlu diperhatikan dalam meningkatkan kinerja perawat, dengan mengadakan program pelatihan yang dapat meningkatkan motivasi kerja dan kebanggaan peran sebagai perawat.

Factors Related to Performance of Inpatient Nurses in Palembang Mental Hospital, Year 2001Nursing is one the profession that plays important role in organizing efforts of assuring quality of care in hospital. Nursing documentation is an important document for patients nursing activities in the hospital.
Human resource, especially nurses play an important role in increasing the nursing activities service quality that in turn will increase the service quality. Therefore, productivity increase is needed to improve performance. The performance is highly affected by various factors, both internally and externally.
This research is intended to obtain description regarding the performance of inpatients nurses and to implement nursing activities documentation and to identify factors related the performance of the nurses. The research was done in Palembang Mental Hospital from April 1 to May 31, 2001. The research design used is cross sectional on 60 nurses in the inpatients room.
The analysis used was univariate, bivariate and multivariate analysis; by using descriptive statistics test; linear regression , independent sample t-test and analysis of variance. The result of the research indicates that average performance of the nurses is 294,71 and median value is 303,30. After it is group according to good and poor category, it is found out that 50 % is good and 50 % is poor. From bivariate analysis it is obtained that education, motivation, role perception , job design and resources factors have significant relationship with performance ( p < 0,05 ). From the multivariate analysis, it is obtained that education, role perception and incentive factors are dominant factors collectively with relationship to the performance of the nurses.
It is necessary that management of Palembang Mental Hospital to consider the nurses performance in documentation of the nursing activities by increasing the education, both formal and informal programmed education. The role perception and .incentive variable needs to be considered in increasing the performance of the nurses, by organizing training program that will increased the work motivation and self-respect as nurses.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T9563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Indrati
"Penanggulangan TB di Propinsi Lampung dan juga Kabupaten Tanggamus mencakup upaya pengobatan dengan target angka kesembuhan minimal 85% dari kasus baru TB BTA positif setiap tahunnya, serta cakupan penemuan penderita secara bertahap setiap tahunnya diupayakan agar mencapai 70% pada tahun 2005, yang dilakukan melalui unit pelayanan Puskesmas yang ada dan unit pelayanan kesehatan lainnya.
Di Propinsi Lampung penanggulangan TB sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal itu terlihat dari cakupan penemuan penderita TB BTA positif pada tahun 2002 baru mencapai 26%, dengan angka kesembuhan 68%. Demikian juga di Kabupaten Tanggamus, walaupun penanggulangan TB sudah menggunakan strategi DOTS dengan panduan obat jangka pendek yang diberikan secara cuma-cuma, tetapi penemuan penderita TB BTA Positif hanya mencapai 22% dengan angka kesembuhan sebesar 66%.
Tenaga perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) dalam menangani penderita tuberkulosis menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan tahapan mulai dari pengkajian terhadap penderita untuk mengumpulkan data, menganaiisa dan mengindetifikasi masalah yang berhubungan dengan penderita, kemudian melaksanakan penanganan dan bertindak sebagai PMO serta melakukan penilaian untuk memantau perkembangan penderita.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kinerja petugas perawat kesehatan masyarakat, mengetahui hubungan karakteristik responden dan karakteristik penelitian dengan kinerja petugas perawat kesehatan dan mengetahui variabel yang paling berhubungan terhadap kinerja petugas perawat kesehatan masyarakat dalam penanganan penderita TB di Kabupaten Tanggamus.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional/potong lintang, dimana pengukuran variabel bebas yaitu variable individu, variabel organisasi, dan variabel psikologis, dan variabel terikat yaitu kinerja petugas perawatan masyarakat dilakukan secara bersamaan. Pengukuran variabel bebas dan terikat menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi responden yang mempunyai kinerja baik dan kinerja tidak baik sama besar, yaitu masing-masing 50%, terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik responden (umur, jenis kelamin) dengan tingkat kinerja petugas perawat kesehatan, terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik penelitian (lama kerja, pengalaman, imbalan, kepemimpinan, motivasi) dengan tingkat kinerja petugas perawat kesehatan dan varibel yang paling berpengaruh terhadap tingkat kinerja petugas perawat kesehatan adalah lama kerja dan motivasi.

Factors Related to the Performance of Public Health Nurse on Handling Tuberculosis Patients at the District of Tanggamus, Province of Lampung, 2004To overcome tuberculosis (TB) in the Province of Lampung and the District of Tanggamus has been conducted the therapeutic efforts by achieving minimal cure rate target that is 85% out of new cases of TB with BTA positive in every year and also the coverage of patient found gradually reaches 70% in 2005 which is conducted at available Puskesmas and another community health centers.
At the present, the handling of TB has not been showing a satisfactory result. It was shown from the coverage of TB patients with BTA positive in 2002 just reached 26% with cure rate 68%. Although the handling of TB in the District of Tanggamus has used DOTS Strategy in which using integrated short-term medicines for free but the patients of TB with BTA positive revealed 22% with cure rate 66%.
Public health nursing staffs (Perkemas) in handling TB patients used nursing process approach initiated from patient review to collect data, to analyze, and to identify the problems related to the patient, to conduct the treatment and acted as'PMO and also to evaluate in monitoring the patient progress.
The study was aimed to assess the performance of public health nurse, to assess relationship between the characteristics of respondent and research arid the performance of public health nurse on handling TB patients in the District of Tanggamus.
The study used cross sectional design in which the measurement of independent variables including individual, organization, and psychological variables were assessed at the same time with dependent variables of the performance of public health nurse. The measurement used questionnaire.
The study resulted that proportion of respondent who had good performance and inadequate performance was equal, 50% in each. There was significant relation between the characteristics of respondent (age and sex) and the performance level of public health nurse. Also there was significant relation between the characteristic of research (work span, experience, incentive, leadership, motivation) and the performance level of public health nurse. The most dominant variables towards the performance level of public health nurse were work span and motivation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunardi Pome
"Manusia adalah makhluk yang memiliki berbagai kebutuhan, diantaranya kebutuhan akan pendidikan. Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam sistem pendidikan di Indonesia, diantaranya adalah Pendidikan Tenaga Kesehatan. Salah satu jenis pendidikan tenaga kesehatan yaitu Sekolah Perawat Kesehatan. Mulai tahun 2002 Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Baturaja. Peningkatan jenjang tersebut secara langsung akan memberikan tuntutan terhadap peningkatan kinerja guru. Dari survei yang dilakukan diketahui bahwa sebagian besar keluhan siswa berkaitan dengan tidak dapatnya guru menyelesaikan materi pengajarannya dalam satu semester yang ditentukan. Keluhan yang sering muncul lainnya adalah tidak tepatnya kedatangan guru. Keterlambatan ini terjadi antara lain karena waktu mengajar guru berbenturan dengan waktu mengajarnya diluar Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Baturaja. Di Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Baturaja belum pernah dilakukan penelitian tentang kinerja guru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja guru di Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Baturaja Tahun 2004.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Baturaja Kabupaten Ogan Kamering Ulu Sumatera Selatan. Sampel penelitian adalah seluruh guru yang mengajar pada semester genap di Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Baturaja sebanyak 32 orang.
Hasil Penelitian ditemukan bahwa variabel jenis kelamin dan imbalan mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan kinerja guru dalam mengajar. Sedangkan variabel umur, pendidikan, lama kerja, pelatihan, status kepegawaian dan motivasi tidak mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan kinerja guru dalam mengajar.
Berdasarkan hasil penelitian penulis memberikan saran agar Kepala Sekolah Perawat Kesehatan Departemen Kesehatan Baturaja berupaya meningkatkan honor guru melalui kerjasama dengan Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan/Komite Sekolah. Upaya lain yang dapat dilakukan pihak sekolah adalah dengan berkonsultasi kepada Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan dalam upaya peningkatan honor guru tersebut."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zakaria
"Keperawatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan di rumah sakit dan merupakan unsur penting dalam mendukung tercapainya peningkatan pelayanan rumah sakit. Sebagai konsekuensinya pelayanan keperawatan harus didukung oleh tenaga keperawatan yang profesional. Salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme keperawatan adalah melalui pengembangan karier keperawatan, karena karier merupakan harapan dari kehidupan kerja perawat yang erat hubungannya dengan prestasi kerja.
Desain penelitian yang digunakan untuk menganalisis hubungan harapan karier dengan prestasi kerja adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana di RSUD Swadana Jombang pada bulan Mei dan Juni 2002, dari 168 perawat pelaksana yang memenuhi syarat sebanyak 128 orang. Pengumpulan data mengenai aspek harapan karier dan prestasi kerja dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan penilaian langsung oleh kepala ruangan. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan komputer. Untuk menguji hubungan antara karakteristik, harapan karier dengan prestasi kerja digunakan uji chi-square, serta analisis regresi logistik ganda untuk memprediksi faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap prestasi kerja.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan proporsi harapan karier dan prestasi kerja pelaksana pelaksana di RSUD Swadana Jombang tergolong rendah, dari 128 responden 53,9% mempunyai harapan karier rendah dan 55,5% mempunyai prestasi kerja rendah. Hasil analisis korelasional terdapat hubungan yang bermakna anatara harapan karier dengan prestasi kerja, namun ada kecenderungan perawat pelaksana yang mempunyai harapan karier tinggi. mempunyai prestasi kerja rendah. Jenis kelamin dan tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang bermakna dengan harapan karier dan prestasi kerja, dimana pria cenderung mempunyai harapan karier tinggi tetapi wanita lebih tinggi prestasi kerjanya. Sedangkan perawat pelaksana D III Keperawatan cenderung mempunyai harapan karier tinggi namun prestasi kerjanya rendah dibandingkan SPK.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka untuk meningkatkan prestasi kerja perawat pelakana hendaknya manajemen rumah sakit melakukan perencanaan dan pengembangan karier individu dan organisasi, serta mendesain lingkungan kerja keperawatan melalui model praktek keperawatan profesional (MPKP).
Daftar pustaka 56 (1974 - 2001)

An Analysis on The Correlation between Nurse Career Expectancy and their Job Performance in RSUD Swadana Jombang, 2002Nursing cannot be separated from the health service of a hospital. It is also an important part in supporting the improvement of hospital service. In order to improve it, nursing service must be supported by professional nurses. One way to improve nurse professionalism is Nurse career development because career is a wish or hope from nurse work life, moreover career also has close relationship with job performance.
The design used to analyse the correlation between career expectancy and job performance is cross sectional. The samples are all nurses in RSUD Swadana Jombang. The study was done in May and June 2002. We got 128 nurses of 168 nurses in the hospital. The data was collected by using questioner about the aspects of career expectancy and job performance and by using direct supervision of the head room or head nurse. We use computer to process and analyse the. data. The writer also conducted chi-square test to measure the correlation between characteristic, career expectancy, and job performance. We also use multiple logistic regression analysis to predict the most influence factors of job performance.
Based on the analysis, it found that the proportion of career expectancy and job performance in RSUD swadana Jombang is low. It is 53.9 % of 128 nurses have low career expectancy and 55,5 % of 128 nurses have low job performance. From the analysis we also found out that there is significant relationship between career expectancy and job performance. The nurse tends to have high job expectancy and low job performance. While sex and education level also have significant result; male nurse tend to have high career expectancy and female tend to have higher job performance. From education level, nurse who graduated from nursing diploma have career expectancy but their job performance is lower than nurses graduated from SPK. Based on the study the writer recommend that in order to improve job performance, the hospital have to make a plan and organization and career development. The hospital also needs to design nurse work environment by conducting nurse professional practical model.
Bibliography 56 (1974 - 2001)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 10519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efi Atmariamsyah
"Manajemen risiko rumah sakit adalah upaya untuk meminimalkan kerugian finansial rumah sakit yang berhubungan dengan kecelakaan dan mencegah kejadian yang tidak diharapkan. Manajemen risiko pelayanan keperawatan merupakan bagian dari manajemen risiko rumah sakit yang meliputi aktivitas identifikasi risiko, menganalisis risiko, mengontrol risiko dan pembiayaan risiko.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi perawat pelaksana terhadap manajemen risiko pelayanan keperawatan dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, dengan desain penelitian cross sectional, jumlah sampel 96, dilaksanakan pada tanggal 7 sampai dengan 11 Juli 2003.
Hasil analisis, didapatkan variabel karakteristik dan persepsi perawat pelaksana tidak ada hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat pelaksana. Secara proporsi, responden yang mempunyai persepsi manajemen risiko baik mempunyai kinerja baik lebih besar (64,6%) dibandingkan dengan proporsi responden yang mempunyai persepsi manajemen risiko buruk (52,1%).
Disarankan kepada Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta untuk dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana khususnya yang berkaitan dengan manajemen risiko yaitu perlu diadakan training dan pembinaan kepada perawat pelaksana yang mempunyai persepsi buruk terhadap manajemen risiko, perlu menciptakan budaya kesadaran pembuatan incident report, dan memasukan aktivitas manajemen risiko ke dalam performance appraisal.
Daftar Pustaka 55 (1978-2002)
An Analysis of the Relationship of the Nurses Practitioners Perception to the Hospital Risk Management Related to the Nursing Service with Nurses Practitioners Performance at Pondok Indah Hospital, Jakarta in 2003Hospital, risk management activities seek to minimize the hospital's financial loss in relation to incident and untoward events. The nursing service in the risk management as a part hospital risk management activities have an important role in risk identification, risk analysis, risk control and risk financing.
The purpose of this research to identify the relationship between nurse practitioners perception to the hospital risk management toward the nursing service and practitioners nurses performance at Pondok Indah Hospital, from July 7 until July 11, 2003. This research used cross sectional design, of 96 respondents.
The research results were found no significant correlation between characteristics and practitioners nurses perception with nurses practitioners performance. In a manner of proportion good risk management perception have a better performance (64,6%) more than bad risk management perception (52,1%).
Recommendation to the management includes; conducting regular training and couching in order to improve nurses practitioners performance who have bad perception of a risk management; create good climate to improve nurses awareness in writing prompt incident report, to develop performance appraisal in every activity of the risk management.
References 55 {1978-2002)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>