Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 223397 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Mariana Kasmara
"Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Dalam proses produksinya suatu pabrik semen telah menyebabkan pencemaran limbah debu di lingkungan kerjanya. Hal ini menunjukkan bahwa disamping manfaatnya dalam pembangunan, proses produksi semen juga dapat mengganggu kesehatan paru tenaga kerja. Berhubung masih terdapat kontroversi mengenai jenis kelainan paru yang disebabkan debu semen, maka dilakukan penelitian di pabrik semen. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data mengenai prevalensi penyakit dan gangguan faal paru di kalangan tenaga kerja Plan III/IV pabrik semen dan kadar debu rata-rata dimana tenaga kerja- terpapar, serta melihat hubungan antara kadar debu dan lama paparan dengan prevalensi tersebut. Secara deskriptif menggunakan disain 'cross sectional' telah diperiksa sejumlah 176 tenaga kerja laki-laki berumur 18-55 tahun dan telah bekerja selama 2 tahun. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan kuesioner, pemeriksaan fisik, faal paru dan foto toraks. Pengukuran kadar debu dilakukan dengan teknik 'low volume dust sampler' sedangkan untuk silika bebas dengan mikroskop polarisasi.
Hasil dan Kesimpulan: Kadar silika bebas di beberapa tempat menunjukkan kadar >1% dan kadar debu di beberapa tempat melebihi NAB. Prevalensi penyakit yang ditemukan rendah sekali, yaitu silikosis 1,13%, tersangka silikosis 1,7%, asma 0,6%, TB 3,4%, sedangkan bronkitis dan emfisema tidak ditemukan. Gangguan faal restriktif ditemukan sebesar 19,9% dan gangguan obstruktif 2,3%. Tidak ditemukan hubungan antara besar risiko dengan gangguan faal paru dan prevalensi penyakit. Demikian pula tidak ditemukan hubungan antara gangguan faal paru dengan kelainan radiologis, umur dan kebiasaan memakai pelindung. Terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dan gangguan faal paru; gangguan restriktif lebih banyak ditemukan pada bukan perokok (p <0,05).

Pulmonary Diseases And Lung Function Abnormalities Among Workers At A Cement FactoryScope and Method of Study: The main hazard during cement processing is dust. This indicates that besides its benefit on our National Development, the cement industry may have some drawbacks on our workers' health. A cement factory was surveyed, since there are still different opinions on the pulmonary effects of cement dust until now. The aim of this study is to measure the level of dust exposure and the silica content at Plant II1/IV of the factory, to study the prevalence of pulmonary diseases and lung function abnormalities of cement workers at Plant III/IV and to observe if there is any relationship between both studies. In this cross-sectional study, 176 cement workers of Plant II1/IV aged between 18 to 55 years were surveyed. A questionnaire, physical examination, chest roentgenogram and Spiro gram were obtained on each person. Dust concentrations were measured with a low volume dust sampler and free silica was measured with a polarizing microscope.
Findings and Conclusions: At some workplaces the dust and silica concentrations were above the threshold limit value. The overall prevalence rate of silicosis was 1.13%, suspect silicosis 1.7%, tuberculosis 3.4% and asthma 0.6%, while no signs of bronchitis and emphysema were noted. The vital capacity in 19.9% workers and the FEV1 in 2.3% workers was reduced. No relationship was noted between dust exposure, pulmonary diseases and lung function abnormalities. Neither was there any relationship noted between lung functions abnormalities, smoking habits, roentgen graphic changes, age and the usage of respiratory protective. A significant relationship was noted between smoking habits and lung function abnormalities; restrictive impairments were most pronounced in nonsmokers (p C 0.05).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1988
T3429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Wahyuni
"PERTAMINA salah satu perusahaan yang mengalami perubahan lingkungan dengan terbukanya pasar bebas pada dunia usahanya serta perubahan organisasi menjadi Persero. Salah satu cara untuk menghadapi hal tersebut adalah dengan mengembangkan karyawannya melalui pelatihan sehingga dapat meningkatkan kesiapan karyawan. Agar pelaksanaan program pelatihan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan, maka perlu dilakukan analisis kebutuhan pelatihan.
Analisis kebutuhan pelatihan merupakan proses mengidentiiikasi dan mengevaluasi kebutuhan pelatihan secara sistematik. Analisis ini dilakukan pada Departemen Teknologi Informasi. Proses analisis ini dilakukan dengan mengidentiiikasi kebutuhan pelatihan pada tingkat organisasi, pekerjaan, dan personal.
Pada tingkat organisasi, proses identifikasi dilakukan berdasarkan SWOT, sasaran, dan strategi perusahaan yang menghasilkan kebutuhan organisasi terhadap karyawannya- Pada tingkat pekedaan, digunakan kusioner unuk mengumpulkan infonnasi rnengenai pengetahuan, keahlian, kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan. Pada tingkat personal, digunakan "Analisis Gap" untuk menemukan gap pengetahuan, keahlian, kemampuan, dan sikap karyawan. Proses analisis ini akhlmya menghasilkan prioritas pelatihan bcrdasarkan besarnya gap.
PERTAMINA sudah menyadari akan pentingnya pengembangan SDM dalam menghadapi tantangan di masa depan sehingga perusahaan dan karyawarmya mendulcung dilaksanakannya pelatihan. Namun, hal itu belum culcup bila tidak disertai dengan perubahan budaya dan lingkungan kerjanya Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan budaya dan lingkungan kerja perusahaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki H. Sutjahjo
"Penelitian dilakukan pada seorang pekerja las di pabrik semen PT. X Jawa Barat yang dirasakan kurang mendapat perhatian khusus untuk kesehatan dan keselamatan kerjanya karena jumlahnya yang sedikit. Tujuan penelitian untuk mendapatkan informasi mengenai pajanan spesifik pada tenaga kerja pengelas, keluhan dan faktor lain yang turut berpengaruh pada terjadinya gangguan saluran napas pada seorang pekerja las. Penelitian menggunakan desain studi kasus dan data dikumpulkan dari analisis status, pemeriksaan fisik,penunjang dan lingkungan.
Hasil penelitian didapatkan kasus tenaga kerja, masa kerja 22 tahun dengan keluhan saluran napas yang mendapat pajanan secara kronik oleh gas dan debu/uap logam hasil proses pengelasan. Konsentrasi gas CO, N02 akibat proses pengelasan di bawah NAB, debuluap logam konsentrasinya 3-8 kali di atas NAB, fisik dan radiologis talc ada kelainan, gangguan fungsi paru campuran obstruksi sedang dan restriksi sedang.
Faktor lain yang turut berpengaruh, minimalnya ventilasi di lokasi kerja, kepatuhan penggunaan alat pelindung diri dan kebiasaan merokok. Diagnosis akhir penelitian yaitu bronkitis kronik akibat kerja yang disertai asma yang masih reversibel akibat pajanan debu logam.

Disorder of the Respiratory Tract of Welding Labor, a Case Study at PT X, a Cement Plant in West Java, 1997Research was conducted on a welder at the cement plant of PT X, West Jawa, a company which is felt to lack the special attention required on work health and work safety, because of the small number of welding workers. The objective of the study is to obtain information on specific exposure on welding labor, complaints and other factors that seem to contribute to the occurrence of disorder in the respiratory tract of a welder. The research uses the design of a case study approach and the data had been collected from analysis of status, physical examination, supporting methods and the environment.
Result of the research concerns the study of a worker with 22 years of work period, with complaints in the respiratory tract who is chronically exposed to gas and metal dust/fume from the welding process. The concentration of CO, N02 due to the welding process is below NAB, metal dust/fume concentration 3 to 8 times above NAB, physically and radiologically no disorder; disorder of the mixed lung function moderate obstruction and restriction also moderate.
Other factors that contribute to the effect are minimal ventilation at work place, discipline in the use of self protection devices and smoking habit. The final diagnosis indicates chronic bronchitis due to work, which is accompanied by asthma that is still reversible due to the metal dust exposure.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Dewi
"Laporan magang ini membahas tentang perhitungan kebutuhan tenaga kerja pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Bidang Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Pentingnya pelaksanaan perhitungan kebutuhan tenaga kerja tersebut dilatarbelakangi oleh adanya beban kerja yang tidak merata. Hal tersebut berhasil ditangkap dalam hasil survey kepuasan pegawai atau Employee Engagement Survey (EES) yang dilaksanakan pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang pada Triwulan III tahun 2012. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka diperlukan adanya perhitungan beban kerja yang kemudian akan menjadi dasar perhitungan kebutuhan tenaga kerja pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Bidang Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Perhitungan beban kerja menggunakan metode Full Time Equivalent (FTE). Metode ini mengukur beban kerja pegawai melalui lama waktu pengerjaan tugas, kemudian dikonversikan ke dalam indeks nilai FTE. Pengumpulan data berasal dari pengisian form beban kerja pegawai, wawancara dan sistem daily activity online.
Daily activity online adalah suatu sistem yang diterapkan oleh perusahaan untuk mengetahui pekerjaan yang dilakukan masing-masing pegawai dalam rentang waktu tertentu. Setelah data terkumpul dan beban kerja pegawai telah diketahui, selanjutnya dilakukan analisis silang menggunakan data daily activity demi mendapatkan nilai beban kerja yang lebih akurat. Nilai indeks FTE digunakan untuk menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Bidang Sumber Daya Manusia & Organisasi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa jumlah pegawai saat ini sudah tepat dan tidak membutuhkan tambahan pegawai, namun terjadi ketidakmerataan terhadap beban kerja akibat minimnya pengetahuan tentang deskripsi pekerjaan pegawai, kebijakan anajemen dan adanya faktor kepercayaan atasan yang berlebih kepada pegawai tertentu.

This internship report discusses about the calculation of workforce requirement on Human Resource Division PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. The importance of the calculation of workforce requirements are motivated by the uneven workload among the employee. It was captured in an employee satisfaction survey or Employee Engagement Survey (EES), which was held on PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang in the third quarter of 2012. To answer these problems, it is necessary to calculate employee workload that would later become the basis for workforce requirements calculation on Human Resource Division PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Full Time Equivalent (FTE) method was used to calculate employee workload. This method measures the workload of employees with long work assignment, then converted it into FTE index value. Data collection was carried on using employee workload form filling, interviews and data of daily activity online system.
Daily activity online is a system implemented by the company to acknowledge employees activity within some range of time. After the data is collected and employee workloads are known, further analysis was carried on using crosscheck analysis on daily activity data in order to get he more accurate value of employee workload. FTE index value is used to determine the number of workforce requirements on Human Resource Division PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. The Calculation result shows that the existing employee number is appropriate and does not require additional employees, but there are still inequality on the employees workload due to the lack of knowledge about the job description, management policies and the manajement excessive reliance on certain employees.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S54692
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tino Darusman
"Evaluasi proyek merupakan bahasan kompleks. Evaluasi dapat dilakukan dalam berbagai aspek, serta ruang lingkup yang berbeda tergantung pada pihak-pihak yang terkait dengan benefit dan cost dari proyek yang bersangkutan. Sebagai distributor semen utama di daerah Sumatera bagian Selatan, PTSB memiliki tanggung jawab tidak hanya kepada para pemegang sahamnya, tetapi juga kepada masyarakat. Dalam kasus PTSB ini, evaluasi dilakukan pada pertengahan proyek. POPT, demikian proyek tersebut disingkat, merupakan proyek survival bagi PTSB. Pelaksanaan tahap pertama dari proyek ini, atau POPT I, berjalan dengan lancar. Target proyek dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan, bahkan tanpa sengaja ditemukan suatu inovasi baru yang memberikan kontribusi berharga bagi industri semen. Saatnya untuk merampungkan proyek ini. Namun, badai krisis moneter memaksa manajemen PTSB untuk menghentikan POPT II di tengah jalan. Manajemen dihadapkan pada kenyataan, jika proyek tidak dilanjutkan perusahaan dapat terancam bangkrut, karena tidak mampu melunasi hutang proyek yang membengkak. Di samping itu, Social & Economic cost yang cukup besar harus ditanggung masyarakat dan pemerintah jika perusahaan ditutup. POPT harus dilanjutkan. Namun, membengkaknya biaya proyek menyebabkan kondisi keuangan perusahaan menurun. Restrukturisasi finansial perlu dilakukan untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan. Dengan demikian proyek dapat dilanjutkan dengan proyeksi yang menguntungkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
S19258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melfita Krisna
"Upaya mewujudkan tuntutan pasien dan masyarakat terkait denganpelayanan farmasi yang bermutu berhubungan erat dengan kuantitas dan kualitas tenaga farmasi. Studi ini menganalisis beban kerja dan kebutuhan tenaga farmasi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung. Metoda work sampling digunakan untuk mengukur beban kerja, sedangkan metode Workload Indicator Staffing Needs (WISN) digunakan untuk mengukur kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja yang sesungguhnya. Work sampling dilaksanakan pada 06-12 Juni 2012, dan hasilnya digunakan sebagai pokok bahasan dalam in-depth interview dengan beberapa informan.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa tenaga farmasi yang ada telah menggunakan 90,3% waktu kerjanya dengan kegiatan produktif. Dari kegiatan produktif dimaksud, sebanyak 42,6% adalah untuk kegiatan produktif langsung, sedangkan sisanya merupakan kegiatan produktif tidak langsung. Sebanyak 24,1% kegiatan produktif tidak langsung adalah kegiatan administratif. Dengan demikian dalam studi ini diperoleh ada sebanyak 9,7% merupakan kegiatan non produktif dan kegiatan pribadi. Berdasarkan hasil work sampling tersebut, dengan WISN ternyata jumlah tenaga yang ada saat ini lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan tenaga untuk menyelesaikan tugas dan fungsi di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung.

Efforts to realize the demands of patients and the public related to the quality of pharmaceutical services is closely linked to the quantity and quality of pharmacists. This study analyzes the workload and manpower needs in the Pharmaceutical Installation Regional Mental Hospital Pharmacy Lampung Province. Work sampling method used to measure the workload, while the method Workload Indicator Staffing Needs (WISN) is used to measure the power requirements based on actual workload. Work sampling conducted on June 6 to 12, 2012, and the results used as the subject of in-depth interviews with multiple informants.
The results of this study indicate that the pharmacy personnel who have been using 90.3% of the time it works with productive activities. Of productive activity is, as much as 42.6% is for direct productive activities, while the rest are not directly productive activities. A total of 24.1% indirect productive activities are administrative activities. Thus in this study was obtained there as much as 9.7% are non-productive activities and personal activities. Based on the results of the sampling work, with WISN turns out that the current force is smaller than the power requirements to complete the tasks and functions of the Mental Hospital Pharmacy Installation of Lampung Province."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30294
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"[PT Semen Baturaja merupakan perusahaan produsen semen yang berlokasi di
Sumatera Selatan. PT Semen Baturaja memiliki rencana untuk mendirikan anak
perusahaan yang memproduksi beton ready mix dan beton pracetak karena ingin
meningkatkan kapasitas produksi perusahaannya. Adapun dalam merencanakan
investasi tersebut diperlukan studi kelayakan untuk dijadikan sebagai parameter
penilaian kelayakan seperti NPV, IRR, dan payback period. Tujuan analisis
kelayakan ini adalah memberikan penilaian terhadap ketidakpastian prospek
investasi. Melalui penelitian ini, telah diperoleh hasil yaitu faktor biaya, terutama
biaya produksi beton pracetak menjadi faktor yang paling sensitif. Perubahan
sebesar 5% dapat membuat variabel lain lebih sensitif dan NPV, IRR, Payback
Period dikatakan kurang layak. Dengan harga penjualan untuk 2016 pada beton
readymix K175 Rp 750.000,- per m3, readymix K225 Rp 800.000,- per m3,
readymix K350 Rp 900.000,- per m3 dan harga beton spun pile Rp 4.200.000,- per
batang diperoleh hasil berupa parameter investasi dengan NPV sebesar Rp
65.641.706.302,-, IRR 22,15%, dan payback period 6 tahun 8 bulan yang
menunjukkan indikator yang layak dalam melakukan investasi., PT Semen Baturaja is a cement manufacturer company located in South Sumatera.
PT Semen Baturaja has a plan to establish a subsidiary that manufactures ready mix
concrete and precast concrete because they want to increase its production capacity.
To do the planned investment, we need to do a feasibility studies which require
parameters as form of assessment of feasibility which are NPV, IRR, and Payback
Period. The purpose of this feasibility study is to give assessment of the uncertain
prospect of investment. Through this research, a result has been obtained that the
cost factor, especially production cost of precast, is being the most sensitive factor,
where a change of 5% in the variabel make the other variabels more sensitive and
can make the NPV, IRR, and Payback Period said to be less feasible in making the
investment. In the sales price for readymix K175 for Rp 750.000,- per m3, readymix
K225 for Rp 800.000,- per m3, readymix K350 for Rp 900.000,- per m3, and spun
pile concrete sales price of Rp 4.200.000,- per rod obtained results in the form of
investment parameters with NPV 65.641.706.302,-, 22,15% for IRR and payback
period for 6 years and 8 months as it shows indicator as a feasible investment to be
done.]"
[Fakultas Teknik Universitas Indonesia, ], 2014
S62259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Aviantono
"Tesis ini membahas tentang pengembangan sistem informasi perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan puskesmas berdasarkan beban kerja di Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. Metode yang dipergunakan adalah metode perencanaan berdasarkan indikator beban kerja melalui lima langkah pelaksanaan. Sistem informasi ini diharapkan mempermudah pengambil keputusan untuk merencanakan perekrutan, pendistribusian serta mengevaluasi kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas sehingga dapat diambil keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pengembangan sistem informasi ini dilandasi oleh input, proses,dan output dari sistem perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas. Metode pengembangan sistem informasi mulai dari konsep sampai dengan implementasinya menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC), pemodelan dan interface.

The focus of this study is developing of health human resources planning information system. The system can be used to plan human resources of health especially for community health centre (Puskesmas) based on work load in Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. The method of developing of information system is planning based on work load indicators trough five steps. The purpose of this study is to build a prototype that can support decision makers to plan the recruitment, placement and evaluate human resources of health necessity for community health centre. The stakeholder needs to take the best decision and suitable with organization needs. The developing of information system is built based on input, process and output of health human resources planning information system. The method of this developing of information system was System Development Life Cycle (SDLC), prototype and interface."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T29115
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>