Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55048 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Zulfaifo Iqomaddin
"Penelitian ini bertujua untuk mengetahui pengaruh religiusitas dan kecerdasan emosional terhadap konsep diri pada Santri Remaja di Pesantren Tradisional. Hipotesis yang diajukan adalah (1) Terdapat pengaruh signifikan religiusitaS terhadap knnsep diri pada santri remaja di pesantren tradisional. (2) Terdapat pengaruh signifikan kecerdasan emosional terhadap konsep diri pada santri remaja di pesantren tradisional. (3) Terdapat pengaruh signifikan kecerdasan emosional dan religiuisitas secara bersama-sama terhadap konsep diri pada santri remaja di pesantren tradisional. Alat pengungkap data yang digunakan adalah Skala Religiusitas, yang terdiri 1. Skala Religiusitas 2. Skala Kecerdasan Emosional dan Skala Konsep Diri Responden penelitian ini adalah santri remaja di pesantren tradisional. Jumlah keseluruhan subjek sebanyak 40 orang, Pemilihan subjek dilakukan dengan incidental sampling. Disain Penelitian ini adalah non eksperimen dengan pendekatan kuantitatif serta menggunakan metode ex post facto, Regresi linier digunakan untuk menganalisa data dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian diketahui bahwa; (1) Terdapat pengaruh signffikan Religiusitas terhadap Konsep Diri sebesar 75,3 %. (2) Terdapat pengaruh signifikan Kecerdasan Emosional terhadap Konsep Diri sebesar 80, 1%. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan Religiusitas dan Kecerdasan Emosional secara bersama-sama terbadap Konsep Diri sebesar 82,0%, sedangkan sisanya yaitu 18,0% (100% - 82,0%) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor penyabab lainnya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goleman, Daniel
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002
152.4 GOL k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Windu Astutik
"Populasi remaja terus meningkat setiap tahun. Kesuksesan kehidupan remaja dipengaruhi oleh kecerdasan emosional yang bisa dikembangkan dengan pemberian pelatihan. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi kelompok terapeutik remaja terhadap kecerdasan emosional remaja di Depok. Menggunakan Quasi Experiment pre-post test control group dengan subjek penelitian adalah remaja usia 15-18 tahun sebanyak 85 responden (Mean = 15.75 tahun, SD = 0.72, 51.58% perempuan) secara consecutive sampling, pembagian 40 orang (intervensi) dan 45 orang (kontrol). Kelompok intervensi diberikan terapi kelompok terapeutik yaitu intervensi terapeutik yang mengeksplorasi dan menganalisa proses kelompok, konflik emosional dan lingkungan dalam pembentukan identitas diri dan mengekspresikan emosi. Data dianalisa dengan uji t test independent untuk melihat perbedaan kecerdasan emosional antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan kecerdasan emosional remaja pada kelompok intervensi dengan kontrol secara signifikan. Kecerdasan emosional pada kelompok intervensi meningkat secara signifikan setelah mendapatkan terapi kelompok terapeutik. Terapi kelompok terapeutik menstimulus aspek-aspek perkembangan remaja secara holistik. Direkomendasikan untuk diterapkannya terapi kelompok terapeutik pada remaja dalam meningkatkan kecerdasan emosi.

Adolescence's population continuously rises every year. The success of adolescence's life is affected by emotional intelligence that can be developed by giving training. The goal of this study was to identify the influence of adolescence therapeutic group therapy to the adolescence's emotional intelligence in Depok city. Quasy experiment pre-post test with control group was used. The subjects of research are the middle adolescences aged 15-18 years consisted of 85 respondents (mean of age = 15.75 year, SD = 0.72, 51,58% female) by consecutive sampling, divided into 40 people (intervention) and 45 people (control). The therapeutic group therapy was given to the intervention group. The purpose of therapy was to explore and to analyze the group process, emotional and environment conflicts in building self identity and expressing emotion. The data was analyzed by using independent test to know the differences of emotional intelligent betweem the two groups. The result of research showed the differences of emotional intelligent between interventions group and control group. The emotional intelligence in intervention group increased significantly after therapy. Therapeutic group therapy stimulates the aspects of the adolescence's development holistically. It is recommended to implement the therapeutic group therapy to adolescences in improving their emotional intelligent;"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T44769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helliyani Esterina Hakh
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional (emotional intelligence atau EI) dengan perilaku berorientasi pada pelanggan (customer orientation behavior atau COB) karyawan PT XX yang bergerak di bidang jasa . Berdasarkan hasil identifikasi masalah organisasi ditemukan bahwa beberapa karyawan PT XX memiliki EI yang rendah. Hal ini menghambat mereka untuk menampilkan COB. Identifikasi masalah kemudian dibuktikan dengan mengukur hubungan antara kedua variabel tersebut. Alat ukur yang digunakan adalah Emotional Competence Inventory (Goleman,1998; Boyatzis,1996; Hay/McBer,1996) dan Employee Customer-Orientation Behavior (Grizzle, Zablah, Brown, Mowen, & Lee, 2009) yang telah diadaptasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan terhadap kedua variabel (r = .063*,p < .05). Berdasarkan hasil tersebut peneliti menetapkan intervensi untuk menangani masalah organisasi dengan memberikan “Pelatihan Improve Service Excellence From Inside-Emotional Intelligence (ISEFI-EI)” terhadap lima karyawan yang memiliki EI rendah. Uji beda kemudian dilakukan untuk melihat efektivitas pelatihan menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test dan diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor EI (Z =-2.023, Sig.2-tailed =.043, p< .05) dan skor COB (Z = -2.032, Sig.2-tailed =.042, p< .05) saat sebelum dan setelah diberikan intervensi. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa intervensi “Pelatihan ISEFI-EI” memberikan peningkatan skor EI sehingga mendukung peningkatan COB milik karyawan PT XX.

ABSTRACT
This study aims to determine the relationship between emotional intelligence (EI) and customer-orientation behavior (COB) of employee of PT XX, a services company. Based on the identification results of organizational problem, discovered that several employees of PT XX have low EI which hinders them to show COB. Emotional Competence Inventory (Goleman,1998; Boyatzis,1996; Hay/McBer,1996) and Employee Customer-Orientation Behavior (Grizzle,Zablah,Brown,Mowen,& Lee, 2009) which has been adapted are used to measure the relationship between EI and COB of the employee. The result shows there is significant effect on both variables (r = .063,p < .05). Based on the result, researcher then set intervension to solve the organization problem by providing Improve Service of Excellence From Inside-Emotional Intelligence training (ISEFI-EI) for the employees with low EI score. Then, researcher conduct wilcoxon signed rank test to five employees with low EI using. The result shows there are significant difference between EI score (Z = -2.023, Sig. 2 tailed = .043, p < .05) and COB score (Z = -2.032, Sig. 2 tailed = .042, p < .05) before and after intervention. Based on the result, it can be concluded that ISEFI-EI training intervention increased EI score that increase the COB of employee of PT XX."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42036
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renny Retnowatie
"Perilaku etis pegawai negeri sipil yang menjadi sorotan masyarakat dan menjadi permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah dalam menangani aparatur pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap perilaku etis, pengaruh komitmen keorganisasian terhadap perilaku etis, pengaruh kepuasan kerja terhadap perilaku etis, dan pengaruh kecerdasan emosional, komitmen keorganisasian, dan kepuasan kerja terhadap perilaku etis pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup dan wawancara mendalam. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian terhadap 74 pegawai negeri sipil menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, komitmen keorganisasian, dan kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku etis pegawai. Secara parsial kecerdasan emosional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku etis pegawai. Komitmen keorganisasian tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku etis pegawai. Kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku etis pegawai.

Ethical behavior of civil servants in the spotlight of society and become the problems faced by the government in dealing with the government apparatus. This study aims to analyze the impact of emotional intelligence on employee ethical behavior, the impact of organizational commitment on employee ethical behavior, the impact of jobs satisfaction on employee ethical behavior, and the impact of emotional intelligence, organizational commitment, and jobs satisfaction on employee ethical behavior at Center for Education and Training of the Ministry of Manpower of the Republik of Indonesia. This research uses quantitative approach. Data were collected through questionnaires and interviews.Data analysis method used is descriptive analysis and multiple linear regression.
The results of the study of 74 civil servants showed that emotional intelligence, organizational commitment, and job satisfaction have a positive and significant effect on employee ethical behavior. Partially emotional intelligence positively and significantly influence to ethical behavior of employees. Organizational commitment does not positively and significantly affect the employee 39 s ethical behavior. Job satisfaction positively and significantly influence to employee ethical behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2017
T48548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paskah Ika Nugroho
"Auditor is an independent party that examines and assesses whether the financial statements are presented fairly in accordance with generally accepted accounting principles and then provides an opinion on these financial statements. This study aims to determine whether there is significant influence of emotional intelligence to auditor professionalism in the public accounting firms located in Semarang. The concepts used in this study include the concept of emotional intelligence which is the independent variable and the concept of professionalism as the dependent variable. Samples are collected by using accidental sampling method and 72 samples are gathered. This study uses a simple regression analysis. The results of this study proved empirically that there is significant influence of emotional intelligence to professionalism. The higher the level of auditor’s emotional intelligence means high professionalism of the auditor."
Pusat kajian pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kristen Wira Wacana Sumba, 2012
330 JEBK 1 (2) 2012
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Monica
"Remaja panti asuhan rentan mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan sosial dan mengembangkan potensi diri yang ditandai dengan sikap apatis, menarik diri, dan inferior. Hal ini mengindikasikan bahwa remaja panti asuhan cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang rendah sehingga berdampak pada minimnya ketahanan diri dari gejala depresi dan kesulitan untuk menjalani tugas-tugas perkembangannya. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis yaitu dukungan sosial dan kecerdasan emosional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh antara dukungan sosial dan kecerdasan emosional terhadap kesejahteraan psikologis remaja di Panti Asuhan Wisma Karya Bakti (WKB) Depok. Sumber dukungan sosial yang difokuskan yaitu yang berasal dari pengasuh dan juga teman sebaya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif kepada 68 remaja Panti Asuhan WKB Depok yang dipilih dengan metode sampel jenuh. Hasil penelitian mengungkapkan kesejahteraan psikologis sebagian besar remaja panti berada pada kategori tinggi (n=37). Selain itu, diungkapkan bahwa dukungan sosial berpengaruh terhadap kesejahteraan psikologis dengan nilai Somers’D sebesar 0,279 dan signifikansi 0,005<0,05. Hal ini menunjukkan pengaruh yang signifikan dan lemah. Kemudian, penelitian ini juga mengungkapkan tidak adanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesejahteraan psikologis.

Orphanage adolescents are vulnerable to difficulties in establishing social relationships and developing their potential, which is marked by apathy, withdrawal, and feelings of inferiority. This indicates that orphanage adolescents tend to have low psychological well-being, affecting their resilience against depression symptoms and their ability to fulfill developmental tasks. One of the factors that can influence psychological well-being is social support and emotional intelligence. Therefore, this study aims to identify the influence of social support and emotional intelligence on the psychological well-being of adolescents at Wisma Karya Bakti (WKB) Orphanage in Depok. The sources of social support focused on in this study are those from caregivers and peers. This research used a quantitative approach on 68 adolescents from WKB Orphanage in Depok, selected using a saturated sampling method. The results revealed that the psychological well-being of the majority of the orphanage adolescents was in the high category (n=37). Additionally, it was found that social support significantly influences psychological well-being with a Somers' D value of 0,279 and a significance of 0,005<0,05. This shows a significant but weak influence. Furthermore, the study revealed that emotional intelligence does not affect psychological well-being."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yaumil Syafindra
"Peningkatan penggunaan media sosial yang telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari pada remaja, yang akan berdampak pula pada peningkatan perilaku negatif, seperti cyberbullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk cyberbullying pada korban remaja di media sosial, prakiraan dampak bentuk cyberbullying terhadap kemampuan kecerdasan emosional remaja, serta cara mitigasinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui teknik pengumpulan data yang meliputi studi literatur, studi dokumen dan wawancara. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis tematik kualitatif untuk mengidentifikasi bentuk cyberbullying pada korban remaja di media sosial, dan menganalisa prakiraan kualitatif menurut narasumber ahli, terkait prakiraan dampak cyberbullying terhadap kemampuan kecerdasan emosional remaja dalam penggunaan media sosial, serta cara mitigasi cyberbullying pada remaja. Hasil penelitian ini teridentifikasi temuan lima kasus korban cyberbullying remaja dalam bentuk flaming dan harassment di media sosial, yang memungkinkan korban remaja cenderung mengalami dampak terhadap kemampuan kecerdasan emosionalnya, dalam sulitnya untuk memahami dan mengelola emosi dirinya dan orang lain. Dengan sulitnya korban cyberbullying remaja untuk memahami dan mengelola emosinya, memungkinkan korban remaja cenderung untuk mengalami sulitnya membina hubungan sosial, ketidak percayaan diri, stres, depresi, dan mengalami kegagalan dalam prestasi belajar di sekolah. Serta, hasil penelitian dalam cara mitigasi cyberbullying terhadap remaja untuk memiliki kemampuan kecerdasan emosional yang baik, yaitu, pertama, dengan cara individu remaja untuk tidak merespon cyberbullying yang dialaminya. Kedua, dengan cara memastikan remaja mendapati dukungan dari lingkungan keluarga dan sekolah, yaitu, pastikan remaja dapat komunikasi yang baik oleh orang tuanya, dan pastikan remaja untuk dapat literasi oleh guru di sekolah, tentang penggunaan media sosial yang baik dan fenomena cyberbullying merupakan perilaku buruk.

The increased use of social media has become an integral part of daily life in adolescents, which will also have an impact on increasing negative behaviors, such as cyberbullying. This study aims to determine the form of cyberbullying on teenage victims on social media, the predicted impact of this form of cyberbullying on adolescents' emotional intelligence abilities, and how to mitigate it. This research used qualitative methods through data collection techniques which included literature studies, document studies and interviews. This study uses qualitative thematic analysis techniques to identify the form of cyberbullying on adolescents' victims on social media, and analyzes qualitative forecasts according to expert sources, related to forecasting the impact of cyberbullying on adolescents' emotional intelligence abilities in using social media, as well as how to mitigate cyberbullying on adolescents. The results of this study identified the findings of five cases of adolescent victims of cyberbullying in the form of flaming and harassment on social media, which allows adolescent victims to tend to experience an impact on their emotional intelligence abilities, in the difficulty of understanding and managing the emotions of themselves and others. With the difficulty of adolescent victims of cyberbullying to understand and manage their emotions, it is possible for adolescent victims to tend to experience difficulties in fostering social relationships, lack of self-confidence, stress, depression, and experience failure in academic achievement at school. In addition, the results of research on how to mitigate cyberbullying so that adolescents have good emotional intelligence abilities, namely first by how individual adolescents do not respond to the cyberbullying they experience. Second, by ensuring that adolescents get support from the family and school environment, namely ensuring that adolescents can communicate well with their parents, and ensuring that adolescents are literate by teachers at school, about good use of social media and the phenomenon of cyberbullying is bad behavior."
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Az-Zahra Anindya Ma`Arip
"Kecerdasan emosional menjadi indikator penting yang sangat dibutuhkan oleh remaja, yang sedang memasuki masa storm and stress, agar bisa stabil dalam mengelola emosi dan berperilaku positif. Salah satu faktor yang membentuk kecerdasan emosional anak adalah pola asuh orang tua. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kecerdasan emosional remaja. Penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan sampel 466 remaja SMA di Kota Bogor. Hasil menggambarkan 71,7% remaja memiliki tingkat kecerdasan emosional baik dan 72,1% remaja mendapatkan pola asuh otoritatif. Hasil analisis uji chi square menunjukkan tidak adanya hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat kecerdasan emosional remaja (p value 0,282). Namun setiap pola asuh memberikan dampak yang berbeda pada dimensi kecerdasan emosional anak. Penelitian ini merekomendasikan adanya edukasi dan sosialisasi lebih lanjut mengenai penerapan pola asuh yang tepat untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak melalui kerja sama antara perawat dan orang tua.

Emotional intelligence is an important indicator that is needed by adolescents, who are entering a period of “storm and stress”, in order to be stable in managing negative emotions and behave positively. Parenting styles become one of factors affect adolescent’s emotional intelligence. This study aims to identify the relationship between parenting style and adolescent emotional intelligence in Bogor City. This study used a cross-sectional method with a total sample of 466 senior high school students. The result showed that 71,7% of adolescents had a good level of emotional intelligence and 72,1% of adolescents received authoritative parenting. The result with the chi square test showed that there is no relationship between parenting styles and the level of adolescent’s emotional intelligence. However, each parenting style still has a different impact on adolescent’s emotional intelligence. This study recommends further education and socialization between nurses and parents regarding the appropriate parenting styles to improve adolescent’s emotional intelligence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>