Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183018 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilham Nurhadi Sucipto
"Persepsi tentang perempuan yang bekerja dan aktivitas domestik yang melekat, kini mulai bergeser ke ranah publik. Kedua persepsi atas peran tersebut seringkali berbenturan sehingga menyebabkan perempuan mengalami kondisi lelah secara fisik dan emosional yang memicu terjadinya konflik. Konflik kerja-keluarga dapat dipandang sebagai salah satu penyebab isu kesehatan mental seperti burnout dan stres. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan dilakukan menggunakan metodologi exploratory research. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April hingga Mei 2021 pada 1.063 subjek, yaitu perempuan yang bekerja dan memiliki setidaknya satu tanggung jawab domestik, yaitu anak, suami, orang tua, ataupun saudara. Penelitian menggunakan metode purposive sampling dan penggunaan kuesioner berbasis online untuk menjangkau subjek penelitian. Dalam penelitian ini terdapat 15 model yang dibandingkan setiap variabel domestiknya. Adapun dari 15 model tersebut, hanya 13 model yang lulus uji validitas dan reliabilitas. Hasil menunjukkan perempuan tidak mengalami konflik kerja-keluarga saat menjalankan aktivitas domestik. Sebaliknya, saat menjalankan aktivitas pekerjaannya, mereka mengalami konflik kerja-keluarga. Konflik terbukti berpengaruh terhadap masalah kesehatan mental perempuan. Dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan pandangan bagi perusahaan terkait isu masalah kesehatan mental bagi perempuan dan penyusunan kebijakan aturan kerja yang ramah keluarga.

Perceptions about working women and the domestic activities attached to them, are now starting to shift to the public domain. Both perceptions of these roles often clash, causing women to experience physically and emotionally exhausted condition that triggers conflict. “Work-family” conflict can be seen as one of the causes of mental health issues such as burnout and stress. This research is quantitative and conducted using exploratory research as methodology. Data collection was conducted from April to May 2021 in 1,063 subjects, with women who work and have at least one domestic responsibility, ie. children, husbands, parents, or siblings. The research used a purposive sampling method and used online-based questionnaires to reach the subjects. In this research, there were 15 models which were compared to each of their domestic variables. From the 15 models, only 13 models passed the validity and reliability tests. The result show that is women do not experience work-family conflict when carrying out domestic activities. On the other hand, when carrying out their work activities, they experience work-family conflict. The conflict has been shown to have an effect on women’s mental health problems. With this research, it can provide insight for companies regarding to mental health issues for women and the formulation of policies for family-friendly working rules."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Norma Fitriati
"Penelitian ini dibuat untuk mengetahui peran masing-masing trait kepribadian Five Factor Model dalam memediasi hubungan antara keberfungsian keluarga dan kesehatan mental. Di sini keberfungsian keluarga diukur menggunakan instrumen Family Adaptation and Cohesion Evaluation Scale II (FACES II) dan Family Communication Scale (FCS), kesehatan mental menggunakan Mental Health Inventory-5 (MHI-5), dan trait kepribadian menggunakan mini International Personality Item Pool (mini-IPIP). Penelitian dengan partisipan 185 orang ini dilakukan pada anak dari keluarga dengan riwayat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang telah menginjak usia dewasa muda. Dari hasil analisis statistik menunjukkan hanya satu trait kepribadian yang merupakan mediator, yaitu trait neuroticism (c = 0,09, p < 0,05; a1b1 = 0,04, p < 0,05, PM = 0,39; c? = 0,06, p > 0,05). Sedangkan keempat trait lainnya, yakni extraversion, openness, agreeableness, dan conscientiousness, bukan merupakan mediator.

This study is aimed to examine the mediating role of each personality trait from Five Factor Model on relationship between family functioning and mental health. This study using Family Adaptation and Cohesion Evaluation Scale II Family (FACES II) and Communication Scale (FCS) to measure family functioning, Mental Health Inventory-5 (MHI-5) to measure mental heslth, and mini International Personality Item Pool (mini-IPIP) to measure personality trait. The 185 people who participated in this study is an emerging adulthood?s child with domestic violence history. The present result showed that neuroticism was the only personality trait which mediated (c = 0,09, p < 0,05; a1b1 = 0,04, p < 0,05, PM = 0,39; c? = 0,06, p > 0,05) the relationship between family functioning and mental health. However the other traits, extraversion, openness, agreeableness, and conscientiuosness, were not the mediator."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Shinta Yuliana
"Promosi kesehatan jiwa merupakan bagian penting yang perlu untuk diberikan kepada anak usia sekolah dalam membantu proses tumbuh kembangnya ketika menghadapi stresor. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik (TKT) anak sekolah pada anak, psikoedukasi keluarga, pendampingan kader dan guru terhadap peningkatan tugas dan aspek perkembangan anak usia sekolah. Desain penelitian riset operasional melibatkan 47 anak sekolah. Hasil menunjukkan bahwa adanya peningkatan tugas dan aspek perkembangan anak usia sekolah secara bermakna setelah terapi kelompok terapeutik anak usia sekolah, psikoedukasi keluarga, pendampingan kader dan monitoring evaluasi orang tua dan kader lebih tinggi secara bermakna dibandingkan pada kelompok lain (p value < 0.05). TKT anak sekolah pada anak, psikoedukasi keluarga, pendampingan kader, dan monitoring evaluasi orang tua dan kader direkomendasikan pada anak usia sekolah untuk meningkatkan tugas dan aspek perkembangan anak usia sekolah untuk peningkatan kesehatan jiwa.

Mental health promotion is an important part that needs to be given to school-age children in helping the process of growth and development when facing stressors. This study aims to determine the effect of school children's therapeutic group therapy (TKT), family psychoeducation, mentoring of cadres and teachers on improving the tasks and developmental aspects of school-age children. The operational research research design involved 47 school children. The results showed that there was a significant increase in the tasks and developmental aspects of school-age children after therapeutic group therapy for school-age children, family psychoeducation, cadre assistance and evaluation monitoring of parents and cadres were significantly higher than in other groups (p value < 0.05). TKT for school children, family psychoeducation, cadre assistance, and monitoring evaluation of parents and cadres are recommended for school-age children to improve the tasks and developmental aspects of school-age children to improve mental health."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakiah Rachmi Jufrie
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keberfungsian keluarga dengan kesehatan mental pada single mother. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian sebanyak 47 single mother, yaitu perempuan yang sudah bercerai, baik cerai hidup ataupun mati dan masih mempunyai tanggungan anak. Keberfungsian keluarga diukur dengan Family Assessment Device, sementara kesehatan mental diukur dengan Mental Health Inventory. Desain penelitian ini adalah studi lapangan dengan menggunakan teknik non-probability sampling sebagai metode pengambilan sampel. Hasil pengolahan data menunjukan adanya hubungan yang negatif antara keberfungsian keluarga dan psychological distress pada single mother, dan hubungan positif antara keberfungsian keluarga dan psychological well-being pada single mother.

This research is aimed to examine the relationship between family functioning and mental health of single mother. This quantitative study assessed 47 women who were divorce and have a dependent children. Family Assessment Device is used to measure family functioning while another instrument, namely Mental Health Inventory is used to measure mental health. The research design is field study, with non-probability sampling technique. Data analysis shown that there is a negative relationship between family functioning and psychological distress in single mother, and a positive relationship between family functioning and psychological well-being in single mother."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Tristan
"Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental masyarakat selama pandemi COVID-19. Ada banyak jenis penyakit mental yang disebabkan oleh penggunaan media sosial yang telah dilaporkan, namun makalah ini akan fokus pada tiga penyakit mental: depresi, kecemasan, dan stres traumatis sekunder. “Seberapa signifikan dampak konten yang terlihat di media sosial terhadap kesejahteraan psikologis orang?” akan membantu makalah untuk meneliti lebih spesifik tentang jenis konten yang dilihat dan bagaimana konten tersebut menyebabkan penyakit mental (depresi, kecemasan, stres traumatis sekunder). Selanjutnya makalah ini menggunakan teori Uses and Gratification. Metode dalam penulisan ini adalah melalui penggunaan metode penelitian sekunder, dengan menggunakan lima artikel jurnal yang berbeda. Temuan menunjukkan bahwa orang mempunyai keinginan untuk mengumpulkan informasi mengenai COVID-19 karena kebutuhan kognitif mereka, oleh karena itu media sosial digunakan untuk menerima berita tentang pandemi. Jenis konten dilihat di media sosial yang menyebabkan penyakit mental ini adalah konten terkait bencana, yaitu berita pandemi COVID-19 (jumlah kematian, jumlah orang yang terinfeksi) dan juga berita palsu yang beredar di media sosial yang terbukti menimbulkan kepanikan.

This paper aims to find the effects of social media on the mental health of people during the COVID-19 pandemic. There are many types of mental illnesses caused by social media usage that have been reported, however this paper will focus on three mental illnesses: depression, anxiety, and secondary traumatic stress. “How significant are the impacts of the content seen on social media on people’s psychological well-being?” will assist the paper to research more in specific on the types of content being seen and how that content causes these mental illnesses (depression, anxiety, secondary traumatic stress). Furthermore the paper uses the Uses and Gratification theory. The methods in this paper is through the use of secondary research methods, by using five different journal articles. The findings shows that people are in a constant need to gather knowledge of COVID-19 due to their cognitive needs, therefore social media is being used as a medium to receive news regarding the pandemic. The type of content being seen on social media that causes these mental illnesses are disaster-related content, which are the updates of the COVID-19 pandemic (death count, number of people being infected) and also the fake news that are circulating on social media which has proven to cause panic."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ayesha Kartika Ratri
"Individu yang telah menikah cenderung kurang memiliki kesiapan dalam membangun rumah tangga sedangkan untuk menciptakan kualitas keluarga memerlukan kesiapan yang matang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat kesiapan menikah dengan kualitas kesehatan keluarga pada pasangan baru. Jenis penelitian analitik yang digunakan adalah studi observasi cross-sectional dengan metode pengambilan sampel Simple Random Sampling terhadap 108 responden individu yang telah menikah di tahun 2020-2023. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen mengenai skala kesiapan menikah yang diadaptasi dari penelitian Rislicha (2020) dan Family Health Scale yang kemudian ditranslasi ke bahasa indonesia dengan penerjemah tersumpah. Analisis uji statistik yang digunakan yakni Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat kesiapan menikah dengan kualitas kesehatan keluarga pada pasangan baru (p = 0,000). Peneliti merekomendasikan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pasangan yang akan menikah.

Individuals who are married tend to be less prepared to build a household, while creating a quality family requires careful readiness. This study aims to identify the relationship between the level of readiness for marriage with the quality of family health in new couples. The type of analytical research used is a cross-sectional observation study with the Simple Random Sampling sampling method of 108 married individual respondents in 2020-2023. The research instrument used was an instrument on the marriage readiness scale adapted from research by Rislicha (2020) and the Family Health Scale which was then translated into Indonesian with a sworn translator. The statistical test analysis used is the Chi Square Test. The results showed that there was a relationship between the level of readiness for marriage and the quality of family health in new couples (p = 0.000). Researchers recommend health workers to provide health education to couples who are getting married."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Fitria
"Pada tahun 1970. Broveman dan rekan-rekan melakukan penelitian terhadap klinikus dan hasilnya menunjukkan bahwa klinikus memiliki standar ganda dalam kriteria kesehatan mental bagi pria dan wanita. Sejak itu di Amerika Serikat telah dilakukan berbagai penelitian terhadap klinikus dalam konteks kesehatan mental dan dalam setting klinis. Di Indonesia sendiri khususnya di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, penelitian yang dilakukan terhadap klinikus dalam konteks kesehatan mental maupun dalam setting klinis masih sangat langka. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan menambah pengetahuan tentang rnasalah jender dalam konteks kesehatan mental.
Penelitian ini berusaha untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kriteria pria. Wanita dan manusia sehat mental pada psikiater. Selain itu akan dilihat juga mengenai perbedaan antara psikiater pria dan wanita serta perbedaan antara psikiater yang menganut ideologi peran jenis kelamin tradisional dan modern. Subyek penelitian adalah psikiater yang masih aktif melalukan praktek dalam bidang klinis di Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan antara metode kuesioner dan wawancara. Alat pengumpul data kuantitatif berberntuk kuesioner, yaitu Attitude Toward Women Scale (AWS) dan Bem Sex-Role Inventory (BSRI). Berdasarkan hasil pengolahan data, individu dapat dikelompokkan ke dalam kelompok penganut ideologi peran jenis kelamin tradisional dan modern. Kemudian, dilakukan wawancara terhadap beberapa subyek yang djanggap mewakili kelompok-kelompok yang ada.
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa dari 60 karakteristik yang terdapat dalam ESRI, ditemukan perbedaan signifikan anlara kriteria pria, wanita dan manusia sehat mental pads 13 karakteristik. Pada 47 karakteristik lainnya tidak ditemukan perbedaan signifikan. Kemudian, perbedaan signifikan antara psikiater pria dan wanita ditemukan hanya pada 1 karakteristik saja untuk kriteria pria sehat mental. Pada karakieristik dan kriteria lainnya tidak ditemukan perbedaan signifikan. Terakhir, ditemukan perbedaan signifikan antara psikiater yang menganut ideologi peran jenis kelamin tradisional dan modern pada 4 karakteristik untuk kriteria wanita sehat mental, dan pada 1 karakteristik untuk masing-masing kriteria pria dan manusia sehat mental. Sementara hasil wawancara menunjukkan bahwa perbedaan pandangan tidak semata-mata disebabkan oleh perbedaan jenis kelamin dan perbedaan ideologi peran jenis kelamin saja.
Saran yang dapat diberikan demi perbaikan dan untuk penelitian lanjutan adalah menambah jumlah sampel menjadi lebih besar serta melakukan wawancara terhadap seluruh subyek dan menambah variasi kelompok."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primadona Melodiana
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1990
S2765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Tristan
"Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental masyarakat selama pandemi COVID-19. Ada banyak jenis penyakit mental yang disebabkan oleh penggunaan media sosial yang telah dilaporkan, namun makalah ini akan fokus pada tiga penyakit mental: depresi, kecemasan, dan stres traumatis sekunder. “Seberapa signifikan dampak konten yang terlihat di media sosial terhadap kesejahteraan psikologis orang?” akan membantu makalah untuk meneliti lebih spesifik tentang jenis konten yang dilihat dan bagaimana konten tersebut menyebabkan penyakit mental (depresi, kecemasan, stres traumatis sekunder). Selanjutnya makalah ini menggunakan teori Uses and Gratification. Metode dalam penulisan ini adalah melalui penggunaan metode penelitian sekunder, dengan menggunakan lima artikel jurnal yang berbeda. Temuan menunjukkan bahwa orang mempunyai keinginan untuk mengumpulkan informasi mengenai COVID-19 karena kebutuhan kognitif mereka, oleh karena itu media sosial digunakan untuk menerima berita tentang pandemi. Jenis konten dilihat di media sosial yang menyebabkan penyakit mental ini adalah konten terkait bencana, yaitu berita pandemi COVID-19 (jumlah kematian, jumlah orang yang terinfeksi) dan juga berita palsu yang beredar di media sosial yang terbukti menimbulkan kepanikan.

This paper aims to find the effects of social media on the mental health of people during the COVID-19 pandemic. There are many types of mental illnesses caused by social media usage that have been reported, however this paper will focus on three mental illnesses: depression, anxiety, and secondary traumatic stress. “How significant are the impacts of the content seen on social media on people’s psychological well-being?” will assist the paper to research more in specific on the types of content being seen and how that content causes these mental illnesses (depression, anxiety, secondary traumatic stress). Furthermore the paper uses the Uses and Gratification theory. The methods in this paper is through the use of secondary research methods, by using five different journal articles. The findings shows that people are in a constant need to gather knowledge of COVID-19 due to their cognitive needs, therefore social media is being used as a medium to receive news regarding the pandemic. The type of content being seen on social media that causes these mental illnesses are disaster-related content, which are the updates of the COVID-19 pandemic (death count, number of people being infected) and also the fake news that are circulating on social media which has proven to cause panic."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shives, Louise Rebraca
Philadelphia: Lippincott, 1998
616.89 Shi b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>