Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95808 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ananda Marvian Dwi Nopiyanto
"Tesis ini memberi fokus pada dinamika negara-negara Visegrad selama pandemi covid-19 dalam konteks studi regionalisme melalui perspektif komunikasi publik. Penelitian Tesis ini dilakukan untuk menganalisis upaya Negara-negara Eropa Tengah yang tergabung dalam aliansi Visegrad, yaitu Hungaria, Slovakia, Ceko, Polandia dalam menghadapi ancaman Pandemi dengan menganalisis latar belakang pembentukan kebijakan yang sudah dilakukan oleh Uni Eropa namun dirasa kurang maksimal dalam mengantisipasi dampak yang terjadi atau mencegah dampak yang datang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari dokumen Uni Eropa, Aliansi Visegrad, Dokumen Negara, jurnal, surat kabar, artikel buku, video yang resmi dan legal. Penelitian ini merupakan penelitian multi disiplin dengan menggunakan Teori Keamanan Kawasan Barry Buzan dan Teori Komunikasi Risiko Petra Dickmann. Kesimpulan dari penelitian ini adalah di keempat negara tersebut, penanganan COVID-19 dipimpin oleh pemerintah pusat, dengan melibatkan kementerian terkait, termasuk kementerian yang bertanggung jawab di bidang kesehatan. Dalam komunikasi risiko, Hungaria, Slovakia, Ceko, Polandia, strategi komunikasi pandemi pemerintah hampir sepenuhnya didominasi oleh prioritas politik partai yang berkuasa, menyelamatkan koalisi yang berkuasa dengan merekonstruksi pemerintah sehingga tidak berjalannya komunikasi risiko yang menyebabkan meningkatnya kasus Covid-19 pada gelombang kedua. Dalam penelitian ini diharapkan menjadi pengayaan khasasnan pada negara-negara visegrad yang belum banyak dilakukan oleh peneliti lain

This thesis focuses on the dynamics of the Visegrad countries during the covid-19 pandemic in the context of the study of regionalism through the perspective of public communication. This thesis research was conducted to analyze the efforts of Central European countries that are members of the Visegrad alliance, namely Hungary, Slovakia, Czech, Poland in dealing with the threat of a Pandemic by analyzing the background of the policy formation that has been carried out by the European Union but is considered less than optimal in anticipating the impacts. occur or prevent future impacts. This research is a qualitative research using secondary data from European Union documents, the Visegrad Alliance, State Documents, journals, newspapers, book articles, official and legal videos. This research is a multi-disciplinary research using Barry Buzan's Regional Security Theory and Petra Dickmann's Risk Communication Theory. The conclusion of this study is that in these four countries, the handling of COVID-19 is led by the central government, involving the relevant ministries, including the ministry responsible for the health sector. In risk communication, Hungary, Slovakia, Czech, Poland, the government's pandemic communication strategy is almost completely dominated by the political priorities of the ruling party, saving the ruling coalition by reconstructing the government so that the risk communication does not work, which led to an increase in Covid-19 cases in the second wave. In this study, it is hoped that this will be an enrichment of distinctiveness in Visegrad countries that has not been done by many other researchers."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Devina
"Salah satu dampak dari pandemi COVID-19 adalah peralihan kegiatan olahraga secara tatap muka ke komunikasi termediasi komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek komunikasi yang menunjang kehadiran sosial berdasarkan penilaian penggiat olahraga dalam kegiatan olahraga daring pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai empat penggiat olahraga dan analisis konten terhadap publikasi akun Instagram milik pusat kebugaran di Jakarta. Peneliti menemukan bahwa kehadiran sosial dalam kegiatan olahraga daring bergantung pada sinkronitas komunikasi termediasi komputer dan peran instruktur dalam memberikan umpan balik. Meskipun para informan memiliki kesan positif terhadap kehadiran sosial dalam kegiatan olahraga daring, mereka tidak merasa puas dengan kondisi tersebut. Hal ini terlihat dari pilihan mereka untuk tetap berolahraga secara tatap muka pada masa pandemi COVID-19.

The COVID-19 pandemic has changed people’s workout practices from in person method into computer-mediated communication. This research describes communication aspects to understand social presence of workout activities in a computer-mediated environment through the lense of Indonesian sports enthusiasts during COVID-19 pandemic. This research is a descriptive study employing qualitative approach of case study, and data are collected through in-depth interviews and digital documentation of Instagram contents which are published by five workout studios in Jakarta. Findings show that social presence depends on the synchronicity of communication and the role of other people who are involved in mediated workouts. Although workout experience through computer-mediated communication has positive responses, participants are not fully satisfied with this condition as they prefer face-to-face of offline environment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Amiratania Bastari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penerima beasiswa sebagai salah satu stakeholder kebijakan luar negeri Tiongkok mempersepsikan diplomasi publik dan citra negara Tiongkok selama pandemi COVID-19. Pertama, diplomasi publik yang dilakukan Tiongkok dalam kerangka informasional dan relasional diidentifikasikan. Diplomasi publik yang dilakukan Tiongkok sebagai alat komunikasi krisis juga akan dilihat melalui Image Repair Theory. Selanjutnya, wawancara mendalam dengan tiga penerima beasiswa dan narasumber ahli dilakukan untuk menganalisis persepsi mereka terkait diplomasi publik dan citra negara Tiongkok selama pandemi COVID-19, di mana citra negara terdiri dari empat aspek; fungsional, estetik, normatif, dan emosional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tiongkok telah melakukan networking, messaging, bolstering dan corrective action. Secara informasional, selain dari sumber informasi domestik Tiongkok, informan juga mencari informasi pada media sosial Kedutaan Tiongkok di Indonesia. Secara relasional, vaccine diplomacy dinilai efektif untuk memperbaiki citra negara Tiongkok, walaupun belum dieksploitasi secara maksimal. Dalam persepsi citra negara, hanya tiga aspek yang teridentifikasikan, di mana aspek normative merupakan aspek yang paling menonjol.

This study aims to analyze how scholarship recipients as one of China's foreign policy stakeholders perceive public diplomacy and the country image of China during the COVID-19 pandemic. First, China's public diplomacy in an informational and relational framework is identified. China's public diplomacy as a crisis communication tool will also be seen through the Image Repair Theory. Furthermore, in-depth interviews with three scholarship recipients and expert resource person were conducted to analyze their perceptions regarding public diplomacy and the China’s country image during the COVID-19 pandemic, where country image consists of four aspects; functional, aesthetic, normative, and emotional. The results showed that China had carried out networking, messaging, bolstering, and corrective action. Informationally, apart from Chinese domestic sources of information, informants also seek information on social media of the Chinese Embassy in Indonesia. Relationally, vaccine diplomacy is considered effective in improving the image of the Chinese state, although it has not been exploited to its full potential. Regarding perception of China’s country image, only three aspects were identified, of which the normative aspect is the most prominent aspect"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdan Kamil
"Perilaku informasi memainkan peran signifikan dalam mengurangi risiko pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perilaku informasi melalui setiap fase pandemi COVID-19 pada masyarakat Indonesia yang dikenal erat dengan budaya kolektifnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan sensemaking, yakni menekankan proses yang dijalani individu untuk memahami situasi dan memberikan makna pada informasi yang diterima dari lingkungan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 10 partisipan untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku informasi selama pandemi COVID-19. Analisis data dilakukan menggunakan open, axial dan selective coding yang merupakan bagian dari analisis metode grounded theory. Penelitian ini menemukan perubahan perilaku informasi, termasuk pencarian, pencegahan, dan pembatasan paparan informasi yang bersifat acak pada awal pandemi berangsur menjadi lebih teratur di fase-fase berikutnya. Perubahan ini dipengaruhi oleh “pemenuhan kesenjangan pengetahuan” dan “penggunaan pengetahuan lokal” di antara partisipan sepanjang pandemi. Penelitian ini juga menemukan pada masyarakat Indonesia terdapat beberapa karakteristik khusus yang dipengaruhi oleh budaya kolektif yang kuat dalam melakukan perilaku informasi seperti penggunaan sumber informasi terkait pandemi sebagian besar berasal dari keluarga, tetangga, dan rekan kerja yang dominan sebagai upaya untuk mengisi kesenjangan pengetahuan. Mereka saling bertukar informasi berdasarkan perkembangan terkini dari otoritas kesehatan mengenai situasi pandemi, pertukaran informasi seperti pengetahuan lokal mencakup minuman herbal dan panduan dalam melaksankan ibadah selama pandemi, serta melakukan validasi informasi dari berbagai sumber yang seringkali dipenuhi dengan informasi tidak akurat dan misinformasi. Penelitian ini mengusulkan sebuah kerangka kerja perilaku informasi berbasis sensemaking untuk mitigasi risiko dan pengurangan dalam krisis kesehatan berkelanjutan. Kerangka tersebut terdiri atas empat komponen, yaitu: pemahaman krisis pandemi, identifikasi kebutuhan dan proses perilaku informasi, sumber pengetahuan krisis, serta hasil untuk menentukan tindakan kesehatan. Kesimpulannya, penelitian ini memberikan bukti empiris gambaran perilaku informasi kesehatan, proses sensemaking dan penggunaan pengetahuan lokal yang dilakukan para partisipan seiring dengan perubahan situasi, risiko, dan pengelolaan protokol kesehatan selama enam fase pandemi COVID-19. Temuan awal dan kerangka kerja yang dikembangkan dapat digunakan dalam penelitian masa depan guna memahami perubahan dalam perilaku informasi individu yang relevan dengan krisis-krisis lainnya, seperti bencana alam, krisis ekonomi, atau krisis sosial-politik di wilayah tertentu dan diperluas pada kelompok partisipan lain yang belum dikaji dalam penelitian ini seperti kelompok marjinal yang belum mendapatkan akses informasi kesehatan yang memadai.

Information behavior plays a significant role in mitigating the risks of the COVID-19 pandemic. This research explores information behavior throughout each phase of the COVID-19 pandemic in Indonesia, known for its strong collective culture. Employing a sensemaking approach, which emphasizes the process individuals undergo to comprehend situations and attribute meaning to the information received from their environment. Data were collected through in-depth interviews with 10 participants to gain insights into information behavior during the COVID-19 pandemic. Data analysis was conducted using open, axial, and selective coding, which are part of the grounded theory analysis method. The study found changes in information behavior strategies, including information seeking, prevention, and limiting exposure to random information, transitioning from disorderly at the onset of the pandemic to more organized in subsequent phases. These changes were influenced by "knowledge gap fulfillment" and "use of local knowledge" among participants throughout the pandemic. Findings also revealed specific characteristics within Indonesian society influenced by its strong collective culture in conducting information behavior, such as reliance on sources of information primarily from family, neighbors, and colleagues dominantly as efforts to fill knowledge gaps. They exchanged information based on the latest developments from health authorities regarding the pandemic situation, information exchange such as local knowledge including herbal drinks and guidance in practicing religious rituals during the pandemic, as well as validating information from various sources often filled with inaccurate information and misinformation. This research proposes a framework for sensemaking-based information behavior strategies for risk mitigation and reduction in ongoing health crises. The framework consists of four main components: understanding the pandemic crisis, identification of information behavior needs and strategies, crisis knowledge sources, and outcomes to determine health actions. In conclusion, this research provides empirical evidence of the depiction of health information behavior, sensemaking processes, and the utilization of local knowledge by participants amidst the evolving situations, risks, and management of health protocols during the six phases of the COVID-19 pandemic. The initial findings and framework developed can be utilized for future research to comprehend changes in individual information behaviors relevant to other crises such as natural disasters, economic crises, or socio-political crises in specific regions, and can be expanded to other participant groups not examined in this study, including marginalized populations who may not have adequate access to health information.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armyta Rahardhani
"Tesis ini membahas family policies yang ditetapkan oleh Uni Eropa dan penerapannya di negara-negara anggota khususnya di wilayah Visegrad. Family policies yang dibahas dalam tesis ini terdiri dari empat kebijakan yaitu, cuti orang tua, tunjangan orang tua, tunjangan anak-anak dan ketersediaan layanan childcare. Kebijakan-kebijakan ini menjadi ranah kebijakan sosial yang menjamin kesejahteraan masyarakat khususnya dalam tingkat keluarga. Negara-negara Visegrad menjadi anggota Uni Eropa pada tahun 2004 dan harus menerapkan standar yang diberikan terkait kebijakan-kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menganalisis penerapan kebijakan dengan melihat perspektif masyarakat Visegrad, khususnya perempuan. Hasil penelitian ini menjelaskan alasan mengapa family policies di negara-negara Visegrad belum dapat mengatasi permasalahan kependudukan di sana.

This thesis discusses about family policies and their implementation in the European Union and its member states, particularly in Visegrad countries. The family policies discussed consist of 4 policies; parental leave policy, parental benefits policy, children benefit and policy on childcare service. These policies belong to social policy which guarantees the social security of a family. The four Visegrad countries became the European Union member states in 2004, so that they have to implement the measures given on the policies related. This is a qualitative research which analyse the implementation of family policies from the perspective of Visegrad people, particularly women. This research explains about reasons why the family policies have not overcame the problems of population growth in Visegrad countries.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabilah Safitri
"Selama pandemic Covid-19 layanan perpustakaan antara pustakawan dan pengguna dilakukan secara daring, mengalami sejumlah masalah dalam komunikasi. Tulisan ini mengenai proses komunikasi antara pustakawan dengan guru dan murid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pustakawan, guru dan murid SMA Kolese Gonzaga. Teknik pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret 2022 sampai Mei 2022 melalui observasi, wawancara dengan format interview. Teknik analisis data berupa teori analisis pengkodean (coding) terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: pengkodean terbuka (open coding), pengkodean aksial (axial coding) dan pengkodean selektif (selective coding). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi pustakawan dengan guru dan murid dilakukan sebaik-baiknya untuk menunjang kurikulum pembelajaran sekolah. Terdapat banyak proses komunikasi yang dilakukan pustakawan melalui banyak media, terutama media elektronik WhatsApp dan Email.

During the pandemic Covid-19, information communication in the school library faced some gaps in its communication between librarians and students upon information. This study shows the process of information communication between librarians and students being overcome using social media. The method used in this research is a case study method with a qualitative approach. Informants in this study were librarians, teachers and students of SMA Kolese Gonzaga. Data collection techniques were carried out from March 2022 to May 2022 through observation, interviews with interview format. The data analysis technique in the form of coding analysis theory consists of three main parts, namely: open coding, axial coding and selective coding. The results showed that the librarian's communication with teachers and students was carried out as well as possible to support the school's learning curriculum. There are many communication processes carried out by librarians through social media, especially electronic media WhatsApp and Email to disseminate information."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy Rahmadio
"Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan pembatasan aktivitas manusia di ruang publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan lanskap ekonomi dan efisiensi serta struktur produksi sebelum dan selama pandemi. Penelitian ini menggunakan Tabel IO 2016 dan diperbarui dengan metode RAS untuk tahun 2021, dengan tambahan analisis multiplier product matrix. Secara keseluruhan, terjadi perubahan kecil dalam lansekap perekonomian di Sumatera Barat. Sektor industri pengolahan berkinerja buruk di banyak indikator dan sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan masih mendominasi. Justru, perekonomian Sumatera Barat semakin menguat di sektor pertanian dan beberapa jasa tertentu. Perubahan yang ada gagal menunjukkan bukti keberhasilan industrialisasi, justru penguatan di sektor yang diuntungkan dalam pandemi Covid-19, seperti sektor informasi dan komunikasi.

The Covid-19 pandemic has resulted in humans having to limit their activities in public spaces. This study aims to analyze changes in the economic landscape, and the efficiency and structure of production before and during the pandemic. This study uses the 2016 IO table and is updated with the RAS method for 2021, with the addition of a product matrix multiplier analysis. Overall, there has been little change in the economic landscape in West Sumatra. The manufacturing sector has underperformed in many indicators while the agriculture, plantation and fishery sectors still dominate. West Sumatra's economy got stronger in the agricultural sector and certain services. Existing changes due to pandemic failed to show evidence of successful industrialization process, instead strengthening in sectors that benefited from the Covid-19 pandemic, such as the information and communication sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Justinus Kurniabudhi Novarianto
"Pendahuluan: Virtual Peer Learning (VPL) adalah salah satu bentuk pembelajaran kolaboratif yang dilakukan oleh mahasiswa kedokteran secara daring dalam masa pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19. Perspektif mahasiswa terkait peer learning (PL) banyak dipelajari namun belum terdapat penelitian komprehensif dan spesifik terkait VPL, terlebih di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman VPL dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan VPL di Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Responden adalah mahasiswa kedokteran tahap preklinik maupun tahap klinik yang melakukan VPL selama pandemi COVID-19 yang dipilih menggunakan metode maximum variation sampling. Empat Focus Group Discussion dengan mahasiswa kedokteran dari 16 universitas dilakukan secara daring di bulan Mei 2022 untuk mengeksplorasi persepsi mahasiswa terkait pengalaman dan berbagai faktor yang memengaruhi pelaksanaan VPL. Hasil Penelitian: 31 Mahasiswa kedokteran berpartisipasi sebagai responden. Analisis tematik dari data penelitian memunculkan sembilan tema besar. Terdapat satu tema terkait pemanfaatan VPL, tujuh tema mengenai faktor yang memengaruhi pelaksanaan VPL, serta satu tema terkait ekspektasi mahasiswa terhadap VPL pasca pandemi. Mahasiswa mendeskripsikan kegiatan VPL dari sisi tujuan VPL, bentuk VPL, dan pembagian peran dalam VPL. Faktor yang memengaruhi pelaksanaan VPL terdiri dari faktor efektivitas, manfaat, keunggulan serta kekurangan VPL dibandingkan metode belajar lain, pembentukan kelompok, peran fakultas, dan pengaruh teknologi pada VPL. Terkait ekspektasi VPL pasca pandemi, sebagian mahasiswa tetap menggunakan VPL sebagai kegiatan rutin, sebagian sebagai alternatif PL luring, serta sebagian memilih berpindah ke PL luring. Simpulan: Pemanfaatan VPL selama pandemi dipengaruhi oleh persepsi mahasiswa terhadap berbagai faktor. Variasi dalam pengalaman tersebut akan memengaruhi cara mahasiswa menanggapi kesempatan melakukan VPL pasca pandemi. Pelajaran yang didapat dari VPL selama pandemi dapat menjadi dasar untuk perbaikan dan pengembangan bagi fakultas untuk lebih mendukung kegiatan VPL dan berbagai kegiatan belajar daring lainnya.

Introduction: Virtual
utillized by medical student amidst COVID-19 Pandemic social restriction. Students’ perspectives of peer learning is widely studied yet none comprehensively and specifically studied VPL, moreover in Indonesia. We aims to answer the lack of publication regarding the medical students’ experience of VPL during COVID-19 pandemic and its contributing factors in Indonesia. Method: This is a qualitative study with phenomenological approach. Respondents are clinical and preclinical medical students who experienced VPL during COVID-19 pandemic selected with maximum variation sampling method. Four focus group discussion conducted to medical students from 16 universities in Indonesia on May 2022 to explore the medical students’ perspectives of VPL during COVID-19 pandemic. Result: A total of 31 medical students participated. Nine themes emerged from the thematic analysis, one regarding utilization of VPL, seven themes regarding factors affecting VPL, and one theme about expectations of VPL after pandemics. Students described their utilisation of VPL in three aspects: the purpose, format, and role division among members. Perceived factors affecting VPL are the perception of VPL effectiveness, the benefits of VPL, advantages and disadvantages of VPL compared to other learning methods, group formation, the impact of technology on VPL, and the roles of faculty in VPL. In terms of their expectation on VPL post pandemics student's perceptions can be categorized into three groups, those who will use VPL regularly, those who will use VPL as an alternative, and those who prefer to do only offline PL post pandemic. Conclusion: The utilization of VPL during pandemics is affected by various perceived factors. Differences in these experiences will affect how medical students view VPL post pandemics. Lessons learned from VPL during pandemic can be utilised as the base of improvement for medical faculty to better support VPL and other online learning modalities.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinar Amalia Masfufah
"ABSTRAK Tesis ini membahas industri manufaktur alat utama sistem pertahanan dan keamanan di negara-negara Visegrad sebagai bentuk aktualisasi diri terhadap identitas nasional mereka. Negara-negara Visegrad merupakan entitas Eropa Tengah yang terdiri dari Polandia, Hungaria, Republik Czeska dan Slovakia. Negara-negara Visegrad merupakan mantan sekutu Uni Soviet dan anggota Pakta Warsawa. Saat ini mereka adalah bagian dari Uni Eropa dan aliansi pertahanan NATO. Tesis ini menganalisis industri manufaktur alat utama sistem pertahanan dan keamanan yang ada di negara-negara Visegrad dengan sudut pandang budaya. Teori yang digunakan untuk menganalisis isu ini adalah teori identitas nasional dan teori sistem dunia. Teori identitas nasional digunakan untuk menemukan alasan negara-negara Visegrad mengupayakan identitas mereka sebagai negara industri manufaktur alutsista dan menjelaskan faktor-faktor yang menentukan bahwa mereka adalah negara yang berkualitas dan memiliki pola perilaku yang tinggi. Teori sistem dunia digunakan untuk menganalisis alasan industri pertahanan memiliki peran penting secara kultural dan ideologis bagi negara-negara Visegrad untuk mendapatkan identitas sebagai negara core dalam world sistem, dalam hal ini adalah struktur yang ada di Uni Eropa dan NATO. Penelitian ini menggunakan metode penelitian mix-method yang menggabungkan data statistik dengan analisis kualitatif. Temuan dalam tesis ini menyatakan bahwa negara-negara Visegrad merupakan negara core yang secara kultural mereka mempertahankan tingkat pendidikan, tingkat teknologi dan ekonomi yang stabil dalam mempertahankan dan mengembangkan industri alutsista mereka.

ABSTRACT
This thesis discusses the defense and security manufacturing industry in Visegrad countries as a form of self-actualization towards their national identity. The Visegrad countries are Central European entities consisting of Poland, Hungary, Czech Republic and Slovakia. The Visegrad countries are former allies of the Soviet Union and the ex-members of the Warsaw Pact. Currently they are part of the European Union and the NATO alliance. This thesis analyzes the defense and security manufacturing industries in the Visegrad countries by a cultural perspective. The theory used to analyze this issue is national identity theory and world system theory. National identity theory was used to find out why the Visegrad countries sought their identity as an armaments manufacturing industry and explained the factors that determined that they were a country of high quality of a nation and their behavior patterns. World system theory is used to analyze the reasons of the defense industry has a culturally and ideologically important role for Visegrad countries to obtain identity as a core country in the world system, in this case the existing structure in the European Union and NATO. This study uses a mix-method research methodology that combines statistical data and qualitative analysis. The findings in this thesis state that Visegrad countries are the core countries which culturally maintain a stable level of education, technology and economics for maintaining and developing their defense equipment industry.

 

Keywords: Defence Industry, Manufacturing, Visegrad Countries, National Identity.

 

"
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T52495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Bertha Danica Sally Novalina
"Tulisan ini mengkaji bagaimana kekerasan terhadap anak dalam keluarga saat pandemi COVID-19 terjadi melalui sudut pandang relasi antar pelaku dan korban. Studi ini menggunakan teori teknik netralisasi dan kerangka social-ecological model untuk menganalisis perbedaan kekerasan terhadap anak dalam lingkup keluarga sebelum dan saat pandemi berlangsung. Studi ini juga menganalisis proses netralisasi yang dilakukan oleh orangtua sebagai pelaku terhadap anak sebagai korbannya. Metode penulisan yang digunakan adalah explanatory research dengan melakukan pooled cross-sectional untuk mendeteksi pola yang ada. Analisis dalam tulisan ini menggunakan teori teknik netralisasi dan social-ecological model. Dari hasil analisis ditemukan bahwa pelaku lebih banyak melakukan denial of responsibility, denial of victim, dan denial of injury dengan melihat tingkatan social-ecological model yang mencakup individu, relasi, masyarakat, dan institusi untuk memberikan latar konteks fenomena kekerasan terhadap anak dalam lingkup keluarga di Indonesia.

This writing examines how violence against children in the family during the COVID-19 pandemic happened from the point of view of the relationship between perpetrators and victims. This study uses the theory of neutralization techniques and a social-ecological model framework to analyze differences in violence against children within the family before and during the pandemic. This study also analyzes the neutralization process carried out by parents as perpetrators against children as victims. The writing method is used explanatory research by conducting a pooled cross-sectional study to detect existing patterns. The analysis in this paper uses the theory of neutralization techniques and social-ecological models. From the results of the analysis, it was found that the perpetrators mostly carried out denial of responsibility, denial of victim, and denial of injury by looking at the level of the social-ecological model that included individuals, relationships, communities, and institutions to provide a context for the phenomenon of violence against children in the family environment in Indonesia. Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>