Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200628 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bara Libra Sagita
"Peranan manusia dalam organisasi sangat besar, dan oleh sebab itulah diperlukan adanya koordinasi yang erat dan berkesinambungan antara orang yang terlibat didalamnya. Hal ini dimaksudkan supaya pencapaian tujuannya optimal juga terukur sesuai dengan apa yang direncanakan. Hanya saja ada banyak yang jarus diperhatikan dalam pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi ini, apa saja yang harus dimiliki sebagai acuan kemampuan dan keterampilan bekerja.
Terkait dengan hal ini, tujuan utama dilakukannya penelitian ini adalah: 1) untuk menganalisa persepsi yang diberikan responden terhadap etos kerja, kepemimpinan transformasional, budaya organisasi dan kecerdasan emosional, dan 2) menganalisa pengaruh dan hubungan kepemimpinan transformasional, budaya organisasi dan kecerdasan emosional terhadap etos kerja anggota organisasi. Metode penelitian yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode survey.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap variable kecerdasan emosional, kepemimpinan transformasional, dan budaya organisasi termasuk dalam kategori baik. Kemudian, berdasarkan hasil uji beda yang dilakukan, diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan persepsi dari masing-masing variable pada setiap subdit. Selanjutnya, berdasarkan hasil uji regresi sederhana yang dilakukan untuk menguji pengaruh parsial menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara kecerdasan emosional, kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap etos kerja anggota polisi di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

The roles of human in organizations are very crucial, and for that reason, close and continuous coordination is needed between the people involved in it. This means that the optimal achievement of goals can be done and can be measured according to the plan. Regarding this idea, there are many things that must be considered in the management of human resources in the organization and what must be possessed as a reference for the abilities and work skills.
The main objectives of the research are (i) to analyse the perceptions given by respondents on work ethic, transformational leadership, organizational culture and emotional intelligence, and (ii) to analyse the influence and relationship of transformational leadership, organizational culture and emotional intelligence on the ethos work of organizational members. The author employs the descriptive quantitative approach using survey methods.
The results of the research showed that the respondents' perceptions on each variable are categorized good categories. Then, based on the results of the different tests conducted, it is known that there is no significant difference in the perception of each variable in each subdirectorate. Furthermore, based on the results of a simple regression test conducted to test the partial effect, it shows that there is a positive and significant influence between emotional intelligence, transformational leadership and organizational culture on the work ethic of police officers at General Crimes Directorate of Jakarta Metropolitan Police Region.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Yanuar Mukti Setyawan
"Kinerja penyidik dan penyidik pembantu dalam melaksanakan pekerjaan investigasi terhadap kejahatan sering menjadi perhatian penting dalam pelayanan publik di bidang keamanan dan ketertiban. Namun demikian, tugas ini sering dianggap sebagai pekerjaan yang potensial terhadap kemungkinan penyalahgunaan kewenangan oleh anggota polisi. Terkait dengan hal ini, yang menjadi tujuan utama pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh budaya organisasi, servant leadership dan motivasi terhadap kinerja penyidik dan penyidik pembantu di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Metode penelitian untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini merupakan Polisi Penyidik dan Penyidik Pembantu di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang berjumlah 793 orang, terdiri dari 198 perwira dan 595 Bintara. Sampel penelitian diambil dengan mengunakan teknik cluster random sampling. Sementara itu, teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, dan analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa servant leadership dan motivasi kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja melalui mediasi budaya organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang mengedepankan kesejahteraan anggota dan berorientasi pada kepentingan bersama akan menciptakan budaya organisasi yang baik, dimana ini kemudian akan berpengaruh terhadap kinerja anggota karena ketika lingkungan kerja nyaman dan menyenangkan bagi anggota serta mempunyai budaya organisasi yang baik, mereka akan bekerja dengan sungguhsungguh sesuai dengan tugasnya.

The performance of police investigators and assistant investigators in carrying out their tasks on crimes has often become an important concern in the security and public order services. However, the tasks are often seen as things with a great potential for power abuse committed by the police officers. In this regard, the main objective of this research is to examine the influence of organizational culture, servant leadership and motivation on the performance of investigators and assistant investigators at General Crimes Directorate of Jakarta Metropolitan Police Region.
The author employs the quantitative approach. The population of the research is police investigator and assistant investigators of the General Crimes Directorate of Jakarta Metropolitan Police Region, totaling 793 people that consist of 198 officers and 595 Non-Commissioned Officers. The research sample is taken using cluster random sampling technique. Meanwhile, the data collection technique used is a questionnaire and the data analysis is carried out descriptively and inferentially.
The results of the research show that servant leadership and work motivation have an indirect effect on performance through the mediation of organizational culture. This shows that leadership that prioritizes the welfare of members and is oriented towards common interests will create a good organizational culture. Such condition, then, will affect the members’ performance because they will work really hard if the work environment is comfortable and pleasant for them and has a good organizational culture.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Emerich
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh kepemimpinan transformasional, budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap integritas polisi di lingkungan Polda Metro Jaya. Fenomena integritas polisi merupakan isu penting karena sebagai penegak hukum harus mengedepankan nilai-nilai integritas di dalam melaksanakan tugas utamanya. Penelitian ini melibatkan 203 anggota polisi dari 10 satuan fungsi yang berada di lingkungan Polda Metro Jaya. Analisis data penelitian ini menggunakan statistik deskriptif untuk melihat kecenderungan persepsi responden terhadap masing-masing variabel. Selanjutnya analisis path dengan metode SEM dilakukan untuk melihat pola pengaruh antar variabel yang diteliti. Hasil analisis deskriptif, menemukan bahwa skenario kelima pencurian dan skenario ketiga penyuapan merupakan perilaku yang dipersepsikan paling serius sebagai indikator integritas polisi. Sedangkan skenario kesatu tentang kegiatan bisnis oleh polisi dipersepsikan perilaku yang tidak serius sebagai indikator integritas. Secara demografis terdapat perbedaan persepsi nilai-nilai integritas dari perpektif gender, pendidikan, kepangkatan, usia dan lama berdinas. Pada kepemimpinan transformasional, motivasi inspirasional merupakan faktor dengan ratarata paling tinggi dan yang paling rendah adalah pertimbangan individu. Pada kepuasan kerja dimensi dengan rata-rata paling tinggi adalah satisfiers. Pada budaya organisasi dimensi dengan rata-rata paling tinggi adalah penghindaran ketidakpastian dan yang paling rendah adalah jarak kekuasaan. Analisis Uji Kruskall Wallis menemukan adanya perbedaan persepsi antar 10 satuan fungsi yang ada di Polda Metro Jaya terhadap variabel penelitian. Analisis SEM menemukan bahwa budaya organisasi merupakan variabel mediasi yang tepat untuk menjelaskan pengaruh kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja terhadap integritas polisi. Perngaruh kepuasan kerja terhadap budaya organisasi merupakan pengaruh yang paling kuat (r=0.4827; p<0.05) dibandingkan dengan pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap budaya organisasi (r=0.3651;p<0.05). Begitu pula pengaruh langsung kepemimpinan transformasional (r=0.384;p<0.05) dan kepuasan kerja (r=0.2387;p <005) terhadap integritas. Secara keseluruhan pengaruh antar variabel sangat signifikan dan budaya organisasi merupakan variabel penting dalam memediasi dan memperkuat pengaruh kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja terhadap integritas polisi.

This research was conducted to examine the effect of transformational leadership, organizational culture and job satisfaction on police integrity in Jakarta Metropolitan Regional Police. The phenomenon of police integrity is an important issue because as law enforcers must prioritize integrity values in carrying out their main tasks. This study involved 203 police officers from 10 departments within the Jakarta Metropolitan Regional Police. Data analysis of this study uses descriptive statistics to see the tendency of respondents' perceptions of each variable. Next, the path analysis using the SEM method is conducted to investigate the pattern of influence between the variables. The results of the descriptive analysis found that the fifth theft scenario and the third scenario of bribery were the most serious perceived behaviors as indicators of police integrity. While the first scenario about off-duty security system business is perceived as non-serious behavior. There are differences in perceptions of integrity values from the demographic factor like gender, education, rank, age and length of service. In transformational leadership, inspirational motivation is a factor with the highest average values and the lowest is individual consideration. The dimension of job satisfaction with the highest average is satisfiers. In organizational culture, dimension with the highest average value is uncertainty avoidance and the lowest is power distance. Kruskall Wallis Analysis found differences in perceptions between the 10 departments at Metro Jaya Regional Police towards the research variables. SEM analysis found that organizational culture is an appropriate mediating variable to explain the influence of transformational leadership and job satisfaction on police integrity. The effect of job satisfaction on organizational culture have the strongest influence (r = 0.4827; p <0.05) compared to the effect of transformational leadership on organizational culture (r = 0.3651; p <0.05); and the direct effect of transformational leadership (r = 0.384; p <0.05) and job satisfaction (r = 0.2387; p <005) on integrity. Overall the influence between variables are very significant and organizational culture is an important variable in mediating and strengthening the influence of transformational leadership and job satisfaction on police integrity."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Gede Oka Utama
"Saat ini, anggota polisi membutuhkan pendidikan tinggi, mobilitas tinggi untuk memaksimalkan pekerjaan mereka, namun lingkungan eksternal yang dihadapi oleh anggota polisi juga telah berkembang lebih kompleks dan dinamis. Perubahan lingkungan dari organisasi kepolisian tentunya menuntut anggota kepolisian untuk memiliki cara dan pola pikir baru dalam bekerja sehingga komitmen semua anggota kepolisian untuk melakukan perubahan sesuai dengan nilai-nilai peradaban masyarakat. Setiap organisasi membutuhkan komitmen dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Semakin tinggi kepuasan kerja, semakin tinggi komitmen karier. Terkait masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh budaya organisasi, kepuasan kerja, dan kepemimpinan terhadap komitmen organisasi. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survei dan studi literatur untuk mendukung hipotesisnya dan menggunakan teori Denison (2000) sebagai dimensi untuk menggambarkan temuan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja sebagai variabel kuat yang memberikan pengaruh terhadap komitmen anggota, di sisi lain, kepemimpinan memberikan pengaruh langsung terhadap komitmen, sedangkan budaya organisasi sebagai alat untuk komitmen memberikan pengaruh lebih dari keduanya, kepemimpinan dan kepuasan kerja.

Nowadays, police members need high education, high mobility to maximize their work, however, the external environment faced by members of the police has also developed more complex and dynamic. The environmental change of the police organization certainly requires members of the police to have new ways and mindset of working so that the commitment of all members of the police to make changes in accordance with the values of community civilization. Every organization needs a commitment from organizational members to achieve organizational goals. The higher job satisfaction the higher career's commitment. Regarding to the problem, the purpose of this research is to examines the influence of organizational culture, job satisfaction, and leadership on organizational commitment. This quantitative study uses survey methode and literature studies to support its hyphotesis and uses Denison (2000) theory as its dimention to describe the field finding. The results shows that job satisfaction as a powerful variabel that gives effect to member's commitment, on the other hand, leadership gives direct influence to the commitment, while, organizational culture as a tool to the commitment gives more influence than both, leadership and job satisfaction."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Fermi Rembarta
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji : (1) Persepsi anggota polisi terhadap Kualitas kehidupan kerja, gaya kepemimpinan transformasional, gaya kepemimpinan transaksional, dan budaya organisasi; (2) Perbedaan persepsi responden dari masing-masing fungsi unit organisasi kepolisian Polda Metro Jaya terhadap kualitas kehidupan kerja, gaya kepemimpinan (transformasional dan transaksional), dan budaya organisasi; (3) Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional, kepemimpinan transaksional dan budaya organisasi terhadap kualitas kehidupan kerja. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah Sebanyak 400 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui skala Likert dengan 5 tingkatan skala pengukuran. Analisis ini menggunakan metode partial least square (PLS) dengan software smartPLS 3.0. yang digunakan untuk pengukuran model (outer model, pengukuran model struktural (inner model) dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi gaya kepemimpinan transformasional memiliki rata-rata sebesar 4,160, persepsi gaya kepemimpinan transaksional memiliki rata-rata sebesar 4,052, dan persepsi budaya organisasi memiliki rata-rata sebesar 3,918, serta persepsi quality of work live memiliki rata-rata sebesar 4,085, yang semuanya memiliki kategori tinggi atau baik. Hasil uji perbedaan menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada variable gaya kepemimpinan transformasional, transaksional, budaya organisasi dan kualitas kehidupan kerja. Kemudian, kepemimpinan transformasional berpengaruh langsung secara signifikan terhadap quality of work life anggota Polda Metro Jaya. Kepemimpinan transaksional berpengaruh langsung signifikan terhadap quality of work life anggota Polda Metro Jaya. Budaya hofstede berpengaruh langsung signifikan terhadap quality of work life anggota Polda Metro Jaya. Sehingga, semua hasil uji hipotesis dalam penelitian ini diterima.

This research was conducted to examine: (1) Perception of police members on the quality of work life, transformational leadership style, transactional leadership style, and organizational culture; (2) Differences in respondents' perceptions of each function of the Metro Jaya Regional Police organizational unit on the quality of work life, leadership style (transformational and transactional), and organizational culture; (3) The influence of transformational leadership style, transactional leadership and organizational culture on the quality of work life.. The number of samples in this study were 400 people. Collecting data using a questionnaire through a Likert scale with 5 levels of measurement scale. This analysis uses the partial least square (PLS) method with the SmartPLS 3.0 software. which is used for model measurement (outer model, structural model measurement (inner model) and hypothesis testing. The results showed that the perception of transformational leadership style has an average of 4,160, transactional leadership style perception has an average of 4,052, and the perception of organizational culture has an average of 3,918, and the perception of quality of work live has an average of 4,085, all of which have high or good categories. The results of the difference test state that there are significant differences in the variables of transformational leadership style, transactional, organizational culture and quality of work life. Then, transformational leadership has a significant direct effect on the quality of work life of Metro Jaya Regional Police members. Transactional leadership has a significant direct effect on the quality of work life of Metro Jaya Regional Police members. Hofstede culture has a significant direct effect on the quality of work life of members of Metro Jaya Regional Police. Thus, all hypothetical test results in this study are accepted."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Buana Yudha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh hubungan gaya kepemimpinan transformasional,transaksional dan komitmen terhadap kinerja anggota penyidik wilayah hukum polda metro jaya. Kinerja penyidik secara keseluruhan akan berakumulasi dalam mewujudkan kinerja organisasi sehingga kinerja penyidik sangat strategis dalam mendukung kinerja dan produktif organisasi Polda Metro Jaya. Kinerja memerlukan kemampuan individu untuk melakukan suatu pekerjaan, dengan di dukung oleh sikap dan perilaku yang mendukung terwujudnya kualitas kerja yang diharapkan sesuai dengan standard kinerja yang telah ditetapkan organisasi. Jika disederhanakan, sejumlah faktor tersebut berasal dari internal individu (faktor intrinsik) dan eksternal individu (faktor ekstrinsik).Hipotesa awal pada penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh ketiga variable bebas terhadap kinerja anggota penyidik harda wilayah hukum polda metro jaya. Kuesioner digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dari 150 penyidik di wilayah hukum polda metro jaya yang tersebar di beberapa Polres dan Polda. Variabel Multivarian yang diteliti dianalisis dengan Structural Equation Modeling (SEM) dan Software Partial Least Square (PLS) untuk menentukan dan menganalisis model pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas secara parsial memiliki pengaruh hubungan positif atau signifikan terhadap variabel terikat. Selain itu kepemimpinan Transformasional dan kepemimpina Transaksioan masing-masing berpengaruh terhadap kinerja dengan dimediasi oleh Komitmen.

The aim of this research was to examined the influence of transformational leadership, transactional leadership, work commitment, and job performance on Police Harda Investigator of Jakarta Police Department. Investigator job performance simultaneously accumulated in organizational performance. Thus, the investigator job performance is important to support the organizational performance and productivity of the Jakarta Police Department organization. Job performance requires the ability of individuals to do a job, supported by the attitude and appropriate behavior that leads to the expected quality of work in accordance with the organizational standards performance. Furthermore, a number of these factors were based on internal (intrinsic) and external (extrinsic) factor of individuals. The initial hypothesis of this research stated that there was an influence or correlation of these three independent variables on job performance of Jakarta Police Department Harda Investigator. The questionnaire used as a tool to collect data from 150 investigators in the Jakarta Police Department, both regional and subregional. Multivariate variables were analyzed with Structural Equation Modeling (SEM) and Partial Least Square (PLS) software to determine and analyze the influence model between the independent variables and the dependent variable. The results of this study indicate that the independent variable partially has positive and significant effect to the dependent variable. In addition, either transformational leadership or transactional leadership influenced job performance by intervening variable of work commitment."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Komang Ayu Candrawati
"Fokus penelitian ini membahas tentang pengaruh dukungan organisasi, stress kerja dan kecerdasan emosional anggota pada bidang operasional di Polres Metro Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh simultan dan parsial dukungan organisasi, stres kerja, dan kecerdasan emosional terhadap keseimbangan kehidupan kerja anggota bidang operasional Polres Metro Jakarta Selatan. Sebanyak 190 responden dari anggota bidang operasional Polres Metro Jakarta Selatan berpartisipasi dalam penelitian ini untuk memberikan data melalui kuesioner yang mencakup aspek-aspek tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis regresi berganda. Temuan penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, dukungan organisasi, stres kerja, dan kecerdasan emosional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangan kehidupan kerja (F =224.490, p < 0,05). Artinya, gabungan variabel-variabel tersebut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap variasi dalam keseimbangan kehidupan kerja anggota bidang operasional. Secara parsial, hasil menunjukkan bahwa dukungan organisasi (t hitung=2.814, p < 0,05), stress kerja (t hitung = 3,043, sig < 0,05), dan kecerdasan emosional (t hitung = 5.212, p < 0,05), dan masing-masing variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangan kehidupan kerja anggota bidang operasional Polres Metro Jakarta Selatan. Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kontribusi masing-masing faktor terhadap keseimbangan kehidupan kerja, memberikan dasar bagi manajemen Polres Metro Jakarta Selatan untuk mengembangkan strategi yang lebih terfokus untuk meningkatkan kesejahteraan anggota bidang operasional melalui perbaikan dukungan organisasi, penanganan stress kerja dan pemberdayaan kecerdasan emosional.

The focus of this research is on the influence of organizational support, job stress, and emotional intelligence of members in the operational field at the South Jakarta Metropolitan Police (Polres Metro Jakarta Selatan). This study aims to evaluate the simultaneous and partial effects of organizational support, job stress, and emotional intelligence on the work-life balance of operational field members at the South Jakarta Metropolitan Police. A total of 190 respondents from the operational field of the South Jakarta Metropolitan Police participated in this study, providing data through a questionnaire covering these aspects. This research utilized a quantitative method with multiple regression analysis. The research findings indicate that simultaneously, organizational support, job stress, and emotional intelligence have a significant influence on work-life balance (F = 224.490, p < 0.05). This means that the combination of these variables significantly contributes to the variation in the work-life balance of operational field members. Partially, the results show that organizational support (t-value = 2.814, p < 0.05), job stress (t-value = 3.043, sig < 0.05), and emotional intelligence (t-value = 5.212, p < 0.05) each have a significant influence on the work-life balance of operational field members at the South Jakarta Metropolitan Police.These findings provide a deeper understanding of the contribution of each factor to work-life balance, laying the foundation for the management of the South Jakarta Metropolitan Police to develop more focused strategies to enhance the well-being of operational field members through improving organizational support, addressing job stress, and empowering emotional intelligence."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianus Adhiwira Yoga Pradhana
"Sejumlah literatur dan teori mengenai perilaku organisasi mengungkapkan bahwa tinggi rendahnya komitmen organisasi dari anggota organisasi dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Tiga di antaranya adalah kepemimpinan, kecerdasan emosional, dan keterlibatan karyawan. Penelitian ini memiliki tujuan guna memahami danmenganalisis pengaruh kepemimpinan pelayanan (servant leadership), kecerdasan emosional, dan keterlibatankerja terhadap komitmen organisasi pada anggota polisi di Polres Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakanpendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah anggota polisi yang berada di Polres Jakarta Selatan,yang terdiri dari fungsi-fungsi operasional, dengan total populasi sebanyak 403 anggota polisi. Sampel diambil dengan teknik klaster random sampling dan menggunakan total sampel 149 responden. Data dikumpulkandengan teknik kuesioner. Penganalisisan data dilakukan dengan regresi linier berganda, koefisien determinasi, uji f, uji t, serta uji asumsi klasik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variabel kecerdasan emosional, servant leadership, serta keterlibatan kerja secara parsial berpengaruh pada komitmen organisasi. Sementara itu secarasimultan, ketiga variabel tersebut secara bersama-sama juga berpengaruh pada komitmen organisasi. Variabel keterlibatan kerja merupakan variabel yang paling berpengaruh pada komitmen organisasi sehingga variabel iniberperan sangat penting untuk kenaikan komitmen organisasi. Dari hasil penelitian disarankan pimpinan organisasi Polres Jakarta Selatan dapat melakukan seperti menambah ruang maupun kesempatan bagi anggota untuk meningkatkan kemampuan dan mengembangkan karir. Dengan demikian, diharapkan dapat mendorongketerlibatan anggota organisasi yang kemudian akan berdampak terhadap peningkatan komitmen kerja personel Polres Jakarta Selatan sehingga mendorong juga tercapainya tujuan organisasi.

A number of literatures and theories on organizational behaviour reveal that the level of the organizationalcommitment of organizational members is influenced by a number of factors. Three of them are leadership, emotional intelligence, and employee engagement. The study aims to understand and analyse the influence ofservice leadership (servant leadership), emotional intelligence, and work involvement on organizational commitment of police personnel of South Jakarta Metropolitan Police Resort. The study employs the quantitative approach. The population of the research is police personnel posted at South Jakarta Metropolitan Police Resort, which consists of operational functions, with a total population of 403 police officers. The sample is taken by the cluster random sampling technique and used a total sample of 149 respondents. Data are collected by distributing questionnaires. Data analysis is carried out with the multiple linear regressions, the coefficient of determination, the f-test, the t-test, and the classical assumption test. The results of the study reveal that the variables of emotional intelligence, servant leadership, and work involvement partially affect the organizationalcommitment. Meanwhile, the three variables together also simultaneously affect the organizational commitment.Job involvement variable is the most influential variable on the organizational commitment so that this variable plays a very important role in increasing the organizational commitment. Based on the results of the research, it is highly recommended that the organizational leadership of South Jakarta Metropolitan Police Resort can do things such as adding space and opportunities for members in order to improve their abilities and develop careers. The police organization is expected to encourage the involvement of its members which will eventuallyhave increase their work commitment as well as to encourage the achievement of the organizational goals"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Hadith Pranoto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aspek kecerdasan emosional dan kepuasan kerja terhadap kinerja personil penyidik pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Aspek kecerdasan emosional sebagai variabel bebas yang pertama terdiri dari indikator kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan ketrampilan sosial. Sedangkan untuk aspek kepuasan kerja sebagai variabel bebas kedua terdiri dari indikator pekerjaan yang menantang, reward yang sesuai, kondisi kerja yang mendukung dan dukungan rekan kerja.
Penelitian ini dilakukan terhadap 74 responden yang menjadi sampel dari populasi 230 personil penyidik pada Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya. Pemilihan sampel dilakukan dengan tehnik simple random sampling. Sedangkan untuk penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui tehnik survey menggunakan kuesioner tertutup. Tehnik analisa data menggunakan analisis regresi dan regresi ganda. Hasil analisis regresi digunakan mengetahui hubungan antara masing-masing variabel bebas dan variabel terikat, sedangkan analisis regresi ganda untuk mengetahui hubungan secara bersama-sama antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa (1) terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara aspek kecerdasan emosional dan kinerja personil penyidik pada Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya, (2) terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara aspek kepuasan kerja dan kinerja personil penyidik pada Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya, (3) terdapat hubungan yang sigifikan dan positif antara aspek kecerdasan emosional dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja personil penyidik pada Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya.

This research aims to determine the relationship between aspects of emotional intelligence and job satisfaction on the performance of the investigators personnel in the Directorate of Specials Criminal Investigation at Jakarta Police. Aspects of emotional intelligence as the first independent variable consisted of indicators of selfawareness, self-regulation, motivation, empathy and social skills. As for the aspect of job satisfaction as a second independent variable consisted of indicators is challenging work, rewards are appropriate, supportive working conditions and support colleagues.
This research was conducted on a sample of 74 respondents from the population of 230 investigator personnel in the Directorate of Specials Criminal Investigation at Jakarta Police. The sample selection is done by simple random sampling technique. Whereas for this study using quantitative methods of data collection through a survey technique using the enclosed questionnaire. Techniques of data analysis using regression and multiple regression analysis. Regression analysis is used to know the relationship between each independent variable and the dependent variable, while multiple regression analysis to determine the relationship jointly between the independent variables on the dependent variable.
The survey results revealed that (1) there is a significant and positive relationship between emotional intelligence and performance aspects of the investigators personnel in the Directorate of Specials Criminal Investigation at Jakarta Police, (2) there is a significant and positive relationship between job satisfaction and performance aspects of the investigators personnel in the Directorate of Specials Criminal Investigation at Jakarta Police., (3) there is a positive relationship between aspects sigifikan and emotional intelligence and job satisfaction together on performance of the investigators personnel in the Directorate of Specials Criminal Investigation at Jakarta Police.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roland Olaf Ferdinan
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh servant leadership dan kecerdasan emosional terhadap kualitas kehidupan kerja dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening pada Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Sampel Penulisan ini melibatkan 87 anggota polisi yang dipilih secara proporsional (cluster random sampling). Teknis analisis Penulisan menggunakan analisis SEM untuk menguji model hubungan langsung dan tidak langsung dari variabel bebas dan terikat. Hasil Penulisan menunjukan bahwa servant leadership mempengaruhi kepuasan kerja (r=0.465: p<0,00); kecerdasan emosional mempengaruhi kepuasan kerja (r=0,494; p<0,000), servant leadership mempengaruhi kualitas kehidupan kerja (r=0,266, p<0,00); kecerdasan emosional mempengaruhi kualitas kehidupan kerja (r=0,266; p<0,03); dan kepuasan kerja mempengaruhi kualitas kehidupan kerja (r=0.0045; p<0.50). Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa servant leadership dan kecerdasan emosional merupakan variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja dalam variabel mediasi. Kepuasan kerja sebagai variabel mediasi mempengaruhi terhadap kualitas kehidupan kerja.

This research was conducted to examine the effect of servant leadership and emotional intelligence on the quality of work life with job satisfaction as an intervening variable at Ditreskrimum Polda Metro Jaya. The sample of this study involved 87 police officers who were selected proportionally (cluster random sampling). The research analysis technique uses SEM analysis to test the direct and indirect relationship model of the independent and dependent variables. The results showed that servant leadership affects job satisfaction (r=0.465: p<0.00); emotional intelligence affects job satisfaction (r=0.494; p<0.000), servant leadership affects the quality of work life (r=0.266, p<0.00); emotional intelligence affects the quality of work life (r=0.266; p<0.03); and job satisfaction affects the quality of work life (r=0.0045; p<0.50). Overall, it can be concluded that servant leadership and emotional intelligence are variables that affect job satisfaction in the mediating variable. Job satisfaction as a mediating variable affects the quality of work life."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>