Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gardini Dena Raditha
"Peran rantai nilai global menjadi sangat penting bagi suatu negara yang memiliki tujuan meningkatan mempromosikan pembangunan inklusif, meningkatkan lapangan kerja, dan menambah nilai bagi industri dalam negerinya melalui integrasi ekonomi global. Guna mendorong pertumbuhan inklusif, pembererdayaan perempuan perlu dimaksimalkan. Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk perempuan diatas 15 tahun dan TPT yang cenderung stagnan selama tujuh tahun terakhir, dan dengan partisipasi perempuan yang cendurung tumbuh. Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari partisipasi rantai nilai global, yaitu partisipasi backward dan forward terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan pada sektor manufaktur. Analisis dilakukan dengan memanfaatkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dan Trade in Value Added dari OECD, dengan menggabungkan klasifikasi ISIC rev.4 dengan KBLI dari tahun 2000-2018 didapatkan 8 kelompok sektor, yaitu 3 kelompok sektor manufaktur padat karya dan 5 kelompok sektor manufaktur padat modal. Hasil regresi fixed-effect dan random-effect digunakan untuk menemukan pengaruh antara GVCs dengan TPAK perempuan pada model, pada sektor manufaktur padat karya tidak ditemukan adanya hubungan secara signifikan. Sedangkan pada sektor manufaktur padat modal dan sektor manufaktur keseluruhan, ditemukan hubungan signifikansi positif antara partisipasi forward dengan TPAK perempuan. Di sisi lain, variabel tingkat pendidikan dan tingkat fertilitas juga menunjukkan signifikansinya di keseluruhan sektor maupun sektor spesifik, padat modal dan padat karya. Selain itu, penelitian ini menemukan tingkat pendidikan yang semakin tinggi pada para pekerja perempuan di sektor manufaktur akan menurunkan tingkat partisipasi angkatan kerjanya.

The role of GVCs is essential for a country whose goals are to promote inclusive development, increase employment, and add value to its domestic industry through global economic integration. To encourage inclusive growth, women's empowerment needs to be maximized. Indonesia has experienced a population growth of women over 15 years, TPT, which tends to stagnate for the last seven years, and female participation which tends to grow. This study examines the effect of global value chain participation, namely backward and forward participation, on the level of female labor force participation in the manufacturing sector. The analysis was carried out by utilizing the Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), and Trade in Value Added data from the OECD; by combining the ISIC rev.4 classification with the KBLI from 2000-2018, there were 8 sector groups, namely 3 labor-intensive manufacturing sector groups and 5 sector groups. Capital intensive manufacturing. Fixed-effect and random-effect regression results were used to find the effect between GVCs and female LFPR in the model; there was no significant relationship in the labor-intensive manufacturing sector. Meanwhile, in the capital-intensive manufacturing sector and the overall manufacturing sector, a significant positive relationship was found between forwarding participation and female LFPR. On the other hand, the variables of education level and fertility level also show their significance in all sectors as well as specific sectors, capital intensive and labor intensive. In addition, this study found that the higher the education level of female workers in the manufacturing sector, the lower the labor force participation rate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Althaf Yoga Dana Aristodemos
"Penegakan terhadap kejahatan pasar modal di Indonesia masih sangatlah lemah. Fakta dari lemahnya penegakan ini adalah sudah lebih dari 20 tahun, belum ada satupun tindak pidana pasar modal yang berhasil masuk ke ranah persidangan. Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan juga Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka OJK dan juga Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan pasar modal di Indonesia. Adapun tugas pengawasan yang diemban oleh OJK meliputi pemeriksaan dan juga penyidikan terhadap pelanggaran-pelanggaran dan juga dugaan kejahatan pasar modal yang mungkin terjadi, sedangkan tugas pengawasan yang diemban oleh BEI merupakan tugas untuk mengawasi perdagangan secara langsung, melalui pembuatan peraturan-peraturan BEI yang mengizinkan BEI untuk menetapkan suspensi, memberi sanksi administratif, dan juga menerbitkan Unusual Market Activity (UMA). UMA merupakan pengumuman yang dibuat oleh BEI disaat terdapat suatu efek yang mengalami ketidakwajaran dalam aktivitas perdagangannya. Dalam penelitian ini, Penulis menganalisis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum kedua jenis pengawasan tersebut, dan menemukan korelasi di antara keduanya berupa unsur UMA yang identik dengan sinyal-sinyal terjadinya kejahatan pasar modal. Penulis juga menganalisis mengapa sebuah UMA tidak bisa dinyatakan sebagai kejahatan pasar modal, beserta analisis mengenai kasus diterbitkannya UMA yang diikuti oleh sanksi Kejahatan Pasar Modal.

The enforcement of laws regarding prevention of capital market crimes in Indonesia is staggeringly low. This is supported by the fact that there has been no case regarding capital market crime that has been bought to the court of justice in over 20 years. As an effort to combat these practices, several laws and regulations are made, these are Law Number 8 of 1995 concerning Capital Market and Law Number 21 of 2011 concerning Otoritas Jasa Keuangan (OJK). These regulations allow \several institutions to regulate and supervise the securities trade, two of which are the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) and the Indonesia Stock Exchange (BEI). The supervisory duties carried out by the OJK include examination and investigation of administrative violations as well as allegations of capital market crimes that may occur, whereas the supervisory duties carried out by the BEI involves supervising the securities trade through the regulations issued by BEI, which allows them to suspend trades, hand out administrative sanctions, and also publish Unusual Market Activities (UMA). UMA is an announcement made by BEI in the case of an abnormality is detected in the trade activities of a particular stock or instrument. In this research, the author analyzed the regulations regarding both of these supervisory functions, and found the correlations between the two, in the form of similarities between the indicator of UMA and the signals of capital market crime activity. This research also analyzed why an UMA can not be stated as a practice of capital market crime, through the analysis of a case in which a formal UMA is announced, followed by a sanction from OJK regarding capital market crimes."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Aninditya Wibawa
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang kinerja edukasi pemasaran Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam meningkatkan investasi di pasar modal. BEI berupaya meningkatkan literasi masyarakat di pasar modal melalui edukasi. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana kualitas edukasi BEI dengan melihat kesenjangan antara ekspektasi dan persepsi masyarakat terhadap edukasi tersebut. Selain itu, peneliti juga menganalisa bagaimana strategi komunikasi BEI dalam meningkatkan investasi di pasar modal. Penelitian ini berupa kombinasi dengan sequential explanatory atau model urutan pembuktian. Penelitian ini dimulai dari metode kuantitatif dan diperkuat dengan kualitatif.
Hasil penelitian menyatakan ada kesenjangan antara persepsi dan ekspektasi investor terhadap edukasi pasar modal BEI. Kemudian, penerapan strategi komunikasi BEI dalam meningkatkan investasi pasar modal tidak sesuai dengan tingkat literasi masyarakat.

ABSTRACT
This thesis is about educational marketing performance of Indonesia Stock Exchange (IDX) in increasing capital market investment. IDX seeks to improve people literacy in capital market through education. Therefore, researcher wanted to know how the IDX education quality by looking at the gap between public expectations and perceptions. In addition, researcher also analyzed how IDX communication strategy to increase investment in the capital market.
This research uses mix method with sequential explanatory model, by starting from quantitative and reinforced with qualitative method. The research concludes there is a gap between investor?s perception and expectations for IDX education about the capital market. Then, IDX communication strategy to improve capital market investment is not in accordance with the level of people literacy in capital market.
"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S24241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhayani Mentari Paramata
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keadaan ekonomi regional dengan cara menganalisis hubungan timbal balik antar indeks harga saham dan nilai tukar di masing-masing negara ASEAN 5 untuk mempelajari teori Flow Oriented Model dari Dornbusch dan Fischer (1980) dan teori Portofolio Balanced Effect dari Frankel dan Branson (1983). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat derajat integrasi internasional antar kelima pasar modal di ASEAN 5 yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina menuju Asean Economic Community (AEC). Granger Causality Test dan Johansen Test merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan data harian dari Januari 2004-Desember 2014.
Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan timbal balik antar indeks harga saham dan nilai tukar di beberapa negara ASEAN dan tidak terdapat kointegrasi antar keduanya, serta tidak ada derajat integrasi antar pasar modal dari kelima negara tersebut. Kemudian dilakukan pengujian kembali dengan menambahkan pasar Amerika Serikat untuk melihat potensi hubungan internasional, dan ditemukan terdapat satu vektor kointegrasi yang berarti ASEAN terkointegrasi dengan pasar yang lebih besar.

The research aims to study the state of the regional economic by analyzing the reciprocal relationship between stock price index and the exchange rate in ASEAN 5 countries to learn the theory of Flow Oriented Model of Dornbusch and Fischer (1980) and the theory of Portofolio Balance Effect by Frankel and Branson (1983). In addition, this study also aimed to look the degree of integration between the fifth international capital markets in ASEAN 5 namely Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Philipines towards the Asean Economic Community (AEC). Granger Causality Test and Johansen test is the method used in this study using daily data from January 2004-December 2014.
The study found that there is a reciprocal relationship between stock price index and exchange rate in some ASEAN countries and there is no cointegration between them, and no degree of integration between the capital markets of five countries. Then this study adding the United States market to see the potential of international relations, and found there is a significant cointegration vector its mean that ASEAN cointegrated with larger markets.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Kurnia Rahayu
"Menggunakan data panel dinamis dari 68 perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014-2018, penelitian ini menguji pengaruh moderasi ketidakpastian pada hubungan antara leverage dan investasi perusahaan. Ketidakpastian spesifik perusahaan, ketidakpastian pasar, ketidakpastian pasar keuangan dan ketidakpastian ekonomi dan politik digunakan sebagai proksi ketidakpastian. Penelitian ini menggunakan two step robust system Generalized Method of Moments (GMM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakpastian dan interaksinya dengan leverage memiliki efek yang bervariasi pada investasi perusahaan. Studi ini menemukan bahwa hanya ketidakpastian pasar dan ketidakpastian ekonomi dan politik yang berpengaruh signifikan terhadap investasi perusahaan. Untuk efek moderasi, penelitian ini menemukan bukti bahwa interaksi antara ketidakpastian pasar dengan leverage melemahkan efek positif dari leverage pada investasi. Namun interaksi antara ketidakpastian ekonomi dan politik dengan leverage melemahkan efek negatif dari leverage pada investasi.

Using dynamic panel data of 68 manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange during period of 2014-2018, this study examine the moderating effect of uncertainty on the relationship between leverage and firm investment. Firm specific uncertanty, market uncertainty, financial market uncertainty and economic and political uncertainty are used as uncertainty proxy. The research used two step robust system Generalized Method of Moments (GMM). The results show that uncertainty and its interaction with leverage has vary effect on the firm investment. This study found that only market uncertainty and economic and politic uncertainty has significant effect on firm investment. For moderating effect, this study found evidence that interaction between market uncertainty with leverage weaken the positive effect of leverage on investment. However the interaction between economic and political uncertainty with leverage weaken the negative effect of leverage on investment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Kristina Rosminar
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh stock mispricing terhadap keputusan investasi perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan panel data dari tahun 2000 hingga tahun 2010. Variabel mispricing diukur dengan menggunakan harga saham yang dirumuskan dalam variance ratio. Dalam penelitian ini, terdapat satu variabel dependen yaitu rasio capital expenditure (belanja modal) terhadap investasi riil perusahaan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa mispricing yang terjadi pada pasar saham dan cash perusahaan tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Di pihak lain, variabel-variabel fundamental perusahaan seperti cash flow, leverage, dan sales memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasi perusahaan.

This thesis discusses about the effect of mispricing on corporate investment decisions in Indonesia Stock Exchange. This is a quantitative study using panel data from 2000 until 2010. Mispricing variable is measured using stock price which is defined in the variance ratio. In this study, dependent variable is ratio of firm's capital expenditures to its real investment. The results of this study concluded that the mispricing that occurred in the stock market and corporate?s cash do not affect the corporate investment decisions in Indonesia Stock Exchange. On the other hand, the fundamental variables such as the firm's cash flow, leverage, and sales have a significant effect on corporate investment decisions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32230
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dayu Nirma Amurwanti
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S26404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Sukmana
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebijakan struktur modal peer firm terhadap kebijakan keuangan struktur modal perusahaan dengan 61 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2007-2013. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berdesain eksplanatif. Kebijakan struktur modal perusahaan diproksikan dengan leverage, net equity issuance, dan net debt issuance, sedangkan kebijakan struktur modal peer firm menggunakan proksi rata-rata dari ketiga proksi tersebut yang diinstrumentasikan dengan equity shock. Pengujian statistik menggunakan OLS dan 2SLS. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kebijkakan struktur modal peer firm terhadap kebijakan struktur modal perusahaan.

The purpose of this research is to analyze the effect of peer firm's capital structure policy on firm's capital structure policy of 61 manufacture companies sample that listed in Indonesia Stock Exchange for period 2007-2013. This research is an explanatory quantitative research. Firm's capital structure policy is proxied by leverage, net equity issuance and net debt issuance, meanwhile peer firm's capital structure is proxied by the average outcome of those three proxies instrumented by equity shock. Statistical test used OLS and 2SLS. This research found that there is a significant effect of peer firm's capital structure policy on firm's capital structure policy."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S58278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Basar D.P.
"Pada bulan November 1996, PT Bank Negara Indonesia, Tbk. (Bank BNI) sebagai bank BUMN menawarkan 25% dari jumlah modal sahamnya (1,085,032,000 lembar saham) ke publik dan ini merupakan privatisasi perbankan yang pertama di Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan permodalan guna mendukung kegiatan operasional dan menjamin kinerja yang sehat dari Bank BNI dalam memasuki abad mendatang.
Seperti diketahui Bank Indonesia selaku Otoritas Moneter telah mengeluarkan beberapa regulasi seperti ketentuan Giro Wajib Minimum dari 2 persen menjadi 3 persen dan kemudian menjadi 5 persen, persyaratan rasio kecukupan modal (CAR), dan Iain-Iain mendorong bank-bank untuk semakin memperkuat daya saingnya.
Pasar modal merupakan salah satu aiternatif sumber dana bagi perusahaan untuk meningkatkan permodalannya, demikian juga halnya di Indonesia. Hai ini tidak terlepas dari kondisi pasar modal Indonesia yang dari tahun ke tahun semakin menarik dan 'menggairahkan' baik bagi perusahaan pencari modal maupun bagi pihak penanam modal (investor).
Seperti pengalaman sebelumnya, going public dari perusahaan BUMN yang selalu menarik minat para investor di pasar modal, demikian juga dengan penawaran umum dari saham Bank BNI, dimana hal ini tidak terlepas dari faktor harga perdana saham yang dilepas, yaitu Rp 850 saja.
Beberapa pendekatan teoritis dalam penentuan harga saham perdana dibahas daam Karya Akhir ini, seperti: Dividend Discount Model dan Earnings Approach dengan beberapa model. HasiInya, ternyata terdapat 'diskon harga perdana' apabila hasil perhitungan (teoritis) tersebut dibandingkan dengan model Present Value of Earnings yang digunakan oleh pihak penjamin emisi.
Terlepas dari terlalu rendah atau tidaknya harga perdana saham Bank BNI, ada beberapa pertimbangan non-teknis yang mungkin mendasari ditetapkan harga perdana tersebut, seperti: pertimbangan kesuksesan kinerja harga saham di pasar sekunder, pemerataan bagi investor kecil, dan Iain-lain. Akan tetapi, esensi tujuan dari suatu go public khususnya bagi kepentingan stakeholders harus ditempatkan pada prioritas utama.
Dalam Karya Akhir ini juga dilakukan sedikit analisa pergerakan harga saham Bank BNI di pasar sekunder untuk kurun waktu 6 (enam) bulan pertama seterah dicatatkan. Diharapkan, ulasan dalam Karya Akhir ini dapat memberikan acuan dan masukan bagi penentuan kebijakan-kebijakan go public di masa mendatang."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>