Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157090 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afifa Annrust Fatina
"Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kenaikan glukosa darah dalam tubuh akibat gangguan insulin. Penderita diabetes melitus membutuhkan perawatan jangka panjang yang konsisten dan diikuti dengan ancaman komplikasi serius. Sehingga, penerimaan diri merupakan komponen penting yang penting. Penerimaan diri semakin dibutuhkan selama masa pandemi COVID-19.. Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang ekstra bagi penderita diabetes melitus dalam melakukan upaya pencegahan COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerimaan diri dan upaya pencegahan COVID-19 pada penderita diabetes melitus. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan besar sampel 107 penderita diabetes melitus di Jakarta Timur menggunakan concecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Diabetes Acceptance Scale (DAS) dan instrumen terkait perilaku pencegahan COVID-19. Data akan dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Penelitian ini menemukan bahwa tidak ada hubungan antara penerimaan diri dan upaya pencegahan COVID-19 pada penderita diabetes melitus dengan nilai P value 0.136 atau >0.05. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel yang lebih besar, serta pemberian edukasi kepada penderita diabetes melitus terkait dengan penerimaan diri dan upaya pencegahan COVID-19.

Diabetes mellitus is a chronic disease characterized by an increase in blood glucose in the body due to insulin disorders. Patients with diabetes mellitus require consistent long-term care and are followed by the threat of serious complications. So, self-acceptance is an important important component. Self-acceptance is increasingly needed during the COVID-19 pandemic. Therefore, extra measures are needed for people with diabetes mellitus in making efforts to prevent COVID-19. This study aims to determine the relationship between self-acceptance and efforts to prevent COVID-19 in people with diabetes mellitus. The design of this study was cross sectional with a sample size of 107 people with diabetes mellitus in East Jakarta using consecutive sampling. The instrument used is the Diabetes Acceptance Scale (DAS) and instruments related to COVID-19 prevention behavior. The data will be analyzed univariately and bivariately using the Fisher's Exact Test. This study found that there was no relationship between self-acceptance and efforts to prevent COVID-19 in people with diabetes mellitus with a P value of 0.136 or > 0.05. Future research is expected to use a larger sample, as well as provide education to people with diabetes mellitus related to self-acceptance and efforts to prevent COVID-19."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Kusuma Hanindita
"Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit metabolik yang bersifat kronis yang tidak dapat sembuhkan namun dapat dikendalikan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Pengendalian diabetes melitus tipe 2 dilakukan dengan melaksanakan upaya yang dapat mengontrol kadar glukosa darah. Keadaan pandemi Covid-19 telah memengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk kesehatan khususnya kemampuan pasien beradaptasi melakukan manajemen kesehatannya di masa pandemi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran manajemen kontrol glikemik pasien diabetes melitus tipe 2 di Kota Depok pada masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan analisis univariat, yang melibatkan 50 responden penyandang diabetes melitus di Kota Depok. Instrumen yang digunakan adalah Diabetes Self-Managemen Questionnaire Revised (DSMQ-R) yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata manajemen kontrol glikemik pasien DM tipe 2 di kota Depok pada masa pandemi Covid-19 adalah 47,56. Sebanyak 56% pasien DM tipe 2 memiliki manajemen kontrol glikemik yang buruk dan terdapat 44% sisanya yang memiliki manajemen kontrol glikemik yang baik. Indikator manajemen kontrol glikemik yang tergolong baik adalah terapi farmakologi, aktivitas fisik, dan terapi nutrisi/diet. Sedangkan manajemen kontrol glikemik yang tergolong buruk adalah aktivitas pemeriksaan glukosa darah mandiri (PGM) dan kontrol rutin. Penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen kontrol glikemik pasien diabetes melitus tipe 2 pada masa pandemi Covid-19 tergolong buruk. Perlu adanya penelitian lanjutan yang dapat membahas faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen control glikemik pasien diabetes melitus tipe 2 pada masa pandemi.

Type 2 diabetes mellitus (T2DM) is a chronic metabolic disease that cannot be eliminated but can be controlled in order to prevent it’s complications. The controlling of T2DM is carried out by controlling blood glucose levels. The Covid-19 pandemic has affected many aspects of life, including health, especially adaptation ability of T2DM patients to manage their health. The purpose of this study is to determine the glycemic control management of T2DM patients in Depok during the Covid-19 pandemic. The type of research is a quantitative descriptive study with univariate analysis involving 50 respondents with type 2 diabetes mellitus in Depok. The instrument used was the modified Diabetes Self-Management Questionnaire-Revised (DSMQ-R). The result showed that the average score of glycemic control management of type 2 DM patients in Depok during the Covid-19 pandemic was 47.56. There were 56% of type 2 DM patients had poor glycemic control management while the remaining 44% had good glycemic control management. Indicators of glycemic control management that was classified as good were pharmacological therapy, physical activity, and nutritional/dietary therapy. Meanwhile, the management of glycemic control that was classified as poor were the activity of self-monitoring of blood glucose (SMBG) and routine control. This study showed that the management of glycemic control in type 2 diabetes mellitus patients in Depok during the Covid-19 pandemic was poor. Further research should be conducted to investigate influencing factors of the management of glycemic control in patients with type 2 diabetes mellitus"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Risyad Prabowo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kesiapan menghadapi era industri 4.0 berkaitan dengan loyalitas kerja sebelum dan selama pandemi Covid-19 terjadi. Selain itu, penelitian ini juga akan menganalisis hubungan antara tingkat kecemasan dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan besarnya perubahan tingkat kesiapan menghadapi era industri 4.0 dan besarnya perubahan loyalitas kerja. Hal ini dibutuhkan perusahaan untuk mencari tenaga kerja yang tetap loyal kepada perusahaan di masa pandemi Covid-19. Karena variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel laten dan ingin melihat hubungan antar variabel laten, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Partial Least Square (PLS). Data merupakan data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang merupakan pekerja aktif yang bekerja di perusahaan-perusahaan di ibukota DKI Jakarta dengan menggunakan metode snowball sampling dan diperoleh sampel sebanyak 228 responden. Hasil yang diperoleh adalah terdapat hubungan positif antara tingkat kesiapan menghadapi era industri 4.0 dengan loyalitas baik sebelum maupun setelah pandemi Covid-19. Selain itu, kesimpulannya adalah terdapat hubungan negatif antara tingkat kecemasan terhadap pandemi Covid-19 dengan tingkat kesiapan menghadapi era industri 4.0. Demikian juga tingkat kecemasan menghadapi era industri 4.0 memiliki hubungan negatif dengan perubahan tingkat kesiapan menghadapi era industri 4.0 pekerja DKI Jakarta. Namun, tingkat kecemasan menghadapi era industri 4.0 memiliki hubungan positif dengan perubahan loyalitas pekerja DKI Jakarta.

This study aims to determine how the level of readiness to face the industrial era 4.0 relates to work loyalty before and during the Covid-19 pandemic. In addition, this study will also analyze the relationship between anxiety levels in the face of the Covid-19 pandemic with the magnitude of changes in the level of readiness to face the industrial era 4.0 and the magnitude of changes in work loyalty. This is needed by companies to seek workers who remain loyal to the company during the Covid-19 pandemic. Because the variables used in this study are latent variables and you want to see the relationship between latent variables, the method used in this study is the Partial Least Square (PLS) method. The data are primary data collected through distributing questionnaires to respondents who are active workers who work in companies in the capital DKI Jakarta using the snowball sampling method and obtained a sample of 228 respondents. The results obtained are that there is a positive relationship between the level of readiness to face the industrial era 4.0 and loyalty both before and after the Covid-19 pandemic. In addition, the conclusion is that there is a negative relationship between the level of anxiety about the Covid-19 pandemic and the level of readiness to face the industrial era 4.0. Likewise, the level of anxiety facing the industrial era 4.0 has a negative relationship with changes in the level of readiness to face the industrial era 4.0 of DKI Jakarta workers. However, the level of anxiety facing the industrial era 4.0 has a positive relationship with changes in the loyalty of DKI Jakarta workers."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rania Savira Attamimi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran terkait peran self-compassion terhadap regulasi emosi pada dewasa muda dalam situasi pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 138 partisipan dengan kriteria berusia 18-40 tahun dan berdomisili di Indonesia. Pengukuran regulasi emosi menggunakan alat ukur Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) (Gross dan John, 2003) dan pengukuran self-compassion menggunakan alat ukur Self-Compassion Scale (Neff, 2003b). Hasil penelitian ini menunjukkan self-compassion secara umum ditemukan dapat memprediksi regulasi emosi secara signifikan (F(1,136) = 5.776, p < 0.05, R² = 0.041). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi self-compassion yang dimiliki individu, akan semakin tinggi pula kemungkinan individu tersebut memiliki kemampuan regulasi emosi yang baik.

This study was conducted to describe the role of self-compassion on emotion regulation in young adults in the Covid-19 pandemic situation. This study is a quantitative study involving 138 participants with criteria aged 18-40 years and domiciled in Indonesia. The measurement of emotion regulation uses the Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) (Gross and John, 2003) and self-compassion measurement using the Self-Compassion Scale (Neff, 2003b). The results of this study indicate that self-compassion is generally found to be able to significantly predict emotion regulation (F(1.136) = 5.776, p < 0.05, R² = 0.041). From these results, it can be concluded that the higher the individual's self-compassion, the higher the possibility that the individual has good emotional regulation abilities."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Setyorini
"Pandemi COVID-19 telah mengganggu banyak aspek kehidupan global. Tidak hanya memengaruhi perekonomian, penganggulangan pandemic untuk memperlambat laju penyebaran virus juga memberikan dampak bagi kondisi mental masyarakat. Studi ini ditujukan untuk melihat hubungan tingkat kebijakan pembatasan sosial, kehilangan pekerjaan, dan kehilangan pendapatan selama pandemic terhadap kesehatan mental individu. Penelitian ini menggunakan data nasional yang dikumpulan oleh CISDI melalui telepon survei. Sejumlah 1031 observasi, terdiri dari individu umur 15-65 tahun yang berpartisipasi di Angkatan kerja dan bekerja sebelum pandemi, digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan 5 indikator negative mental health impact, dari keseluruhan sampel, 42,93% merasa lebih takut, 47.72% merasa lebih cemas, 18,33% merasa lebih tidak berdaya, 39.67% mengalami peningkatan stress kerja, dan 46,36% mengalami peningkatan stress keuangan. Hasil dari regresi logistik biner yang dilakukan meunjukkan bahwa kehilangan pekerjaan dan kehilanagn pendapatan berkaitan dengan dampak kesehatan mental yang buruk. Sedangkan pembatasan sosial tidak berasosiasi secara kuat dengan dampak kesehatan mental yang buruk. Hasil ini berimplikasi bahwa efek ekonomi terbukti dirasakan oleh responden penelitian ini, tetapi efek isolasi sulit dibuktikan di sini. Keberadaan efek isolasi dapat dijelaskan dengan variabel lain, yaitu status bekerja dari rumah dan penurunan frekuensi bertemu langsung dengan teman/kolega/saudara.

The pandemic of COVID-19 has interrupted many aspects of life globally. Not only affecting the economy, the containment measures to slow down the spread of the virus has also impacting people’s mental well-being. This study aimed to assess the relation of social restriction policy level, job loss, and income loss during the COVID-19 pandemic to individual mental health. A national representative data collected by CISDI through a phone survey was used in this study. A total of 1031 observations aged 15-65 who participated in the labour force and worked prior to the pandemic were included in the study. Based on five negative mental health impact indicators, of all the sample, 42.39% felt more horrified, 47.72% felt more apprehensive, 18.33% felt more helpless, 39.67% increased stress from work, and 46.36% increased financial stress. The results from our binary logistic regression showed that job loss and income loss were attributed to negative mental health impacts. Meanwhile, the social restriction was not significantly associated with it. The findings imply that economic effect was evident in our sample, yet the isolation effect due to social restriction was barely proven here. Besides, the existence of isolation effects could be explained by WFH status and decreased meeting frequency with friends/colleagues/family.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunaryo
"Dalam artikel ini penulis mecoba memahami pandemi covid-19 dalam pendekatan kapabilitas yang diajukan amartya k.sen. Kapabilitas dipahami sebagai kemampuan aktual untuk meraih satu capaian bernilai yang sudah dipertimbangan alasannya secara rasional. "
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2020
300 RJES 25:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Nurhayati
"Corona virus Disease (COVID-19)
telah ditetapkan statusnya sebagai pandemi oleh WHO karena penyebarannya keberbagai negara dalam waktu yang sama. Perpustakaan pun tidak luput dari dampak wacana pandemi COVID19 karena harus ditutup sebagai upaya yang dilakukan secara bersama sama dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. Melalui studi literatur terutama dari jurnal ilmiah, penulis mencoba mengumpulkan berbagai informasi terkait dengan penutupan perpustakaan dikarenakan krisis, untuk kemudian dapat diketahui hal-hal yang dapat dilakukan perpustakaan ditengah pandemi COVID-19. Hasil studi menunjukkan selama masa pandemi COVID-19 perpustakaan harus menentukan kebijakan terkait layanan seperti buka atau tidak dan pembebasan denda. Perlunya mempertimbangkan mengenai tindakan disinfektan terhadap gedung dan koleksi secara keseluruhan. Perpustakaan harus menjadi pusat informasi tepercaya sebagai upaya memperlambat penyebaran virus dan informasi yang salah. Perpustakaan juga seyogyanya menyediakan sumber informasi yang dapat diakses pemustak amelalui electronic resources. Perpustakaan dan pustakawan selama masa pandemi dapat terlibat sebagai gugus tugas COVID-19 yakni gedung perpustakaan dapat digunakan sebagai gudang logistik untuk pendistribusian masker, alat uji dan alat pelindung diri(APD).Terakhir, perpustakaan dapat mengadakan program yang bermanfaat untuk pemustaka melalui konsep layanan“boutique”dan webinar. Hasil studi dapat dijadikan panduan dan lesson learned kedepannya untuk dapat diterapkan oleh perpustakaan dan pustakawan saa tmasa krisis"
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2020
020 VIS 22:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Boya Nugraha
"COVID-19 has become a pandemic in Indonesia since the first cases have been positively diagnosed on 2 March 2020 in Depok. The cases have been increased gradually since the end of August 2020 that has reached 1000 cases per day. The health system in Indonesia needs to be improved in terms of capacity, including rehabilitation medicine that should be involved in all health phases (from acute to long-term) in managing patients with COVID-19. Rehabilitation is also still needed for other non-COVID-19 patients. The importance of involvement and implementation of rehabilitation services during the COVID-19 pandemic will need special strategies that should be done by rehabilitation professionals, hospitals, and government. These are necessary to accelerate the improvement of patients’ health, discharge, and avoid re-admission, as well as optimize returnto-work for patients who are recovered from COVID-19."
Jakarta: University of Indonesia. Faculty of Medicine, 2020
610 UI-IJIM 52:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sindy Valenita
"Salah satu perwujudan pelayanan digital di Jawa Barat adalah hadirnya aplikasi Pusat Koordinasi dan Informasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar). Akan tetapi situasi pandemi yang berangsur membaik memberi isyarat bahwa aplikasi Pikobar disesuaikan agar dapat terus dimanfaatkan. Penelitian ini dilakukan di Jabar Digital Service (JDS) sebagai pengembang sekaligus penyelenggara Pikobar dengan tujuan untuk menganalisis layanan Pikobar sehingga dapat dimanfaatkan pascapandemi. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis potensi yang dimiliki oleh JDS, untuk menciptakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, khususnya layanan kesehatan digital. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, melalui wawancara dan observasi. Penelitian ini menggunakan model strategi pelayanan sukses menurut Devrye (1997), yang dilihat dari tujuh aspek, yaitu Self esteem, Exceed expectation, Recovery, Vision, Improving, Care, dan Empowerment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuh aspek tersebut telah dipenuhi oleh JDS. Namun, masih terdapat ruang untuk perbaikan dan pengembangan. Peningkatan layanan Pikobar dapat dimanfaatkan untuk menyesuaikan fitur-fitur yang akan dibuat di masa depan melalui dukungan berbagai strategi, seperti penyusunan kebijakan pelayanan publik berbasis digital, dukungan infrastruktur teknologi, dan transformasi Pikobar sebagai pusat layanan kesehatan. Dengan demikian, pelayanan Pikobar dapat berjalan secara optimal dan dapat terus dimanfaatkan oleh masyarakat Jawa Barat di masa mendatang."
Sumedang: Puslatbang Pkasn Lan, 2023
JWK 25:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meylani Yo
"Artikel ini menggambarkan kemampuan kelompok rentan perempuan Sumba dalam bertahan dan beradaptasi menghadapi pandemi Covid-19. Pengendalian pandemi menimbulkan masalah karena adanya berbagai perubahan seperti yang terjadi pada pola akses pelayanan kesehatan, cara berinteraksi dan berelasi sosial, pola kerja dan status hubungan kerja, penghayatan iman, serta sistem pendidikan sekolah. Untuk mengatasi dampak pengendalian pandemi mereka mengubah perilaku dan pola hidup seperti memanfaatkan mitra strategis dalam sosialisasi covid-19, berpartisipasi sebagai relawan sosialisasi, beralih profesi, dan membangun dukungan sosial antar sesama anggota komunitas. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus secara daring, serta survei daring."
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2020
305 JP 25:4 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>