Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144753 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Auliyaa Yufira Juanita
"Pada studi OECD tahun 2008 dan 2013, kepatuhan pajak mengalami pergeseran paradigma yang tujuannya memperoleh hubungan yang setara antara otoritas pajak dan wajib pajak. Skripsi ini membahas penerapan paradigma baru tersebut, yaitu Cooperative Compliance khusus di Indonesia. Penerapan Cooperative Compliance ini dianalisis dari adanya kerja sama integrasi data perpajakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dengan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penelitian ini adalah penelitian post- positivist dengan teknik analisis kualitatif yang memiliki jenis penelitian deksriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa DJP telah berupaya menerapkan kriteria Enhanced Relationship pada Cooperative Compliance walaupun penerapan Cooperative Compliance di Indonesia tidak sepenuhnya berkaca dari penerapan di negara-negara OECD. Secara substansi, penerapan Cooperative Compliance di Indonesia dikemas masih dalam bentuk program yang berupaya memberikan kemudahan atau fasilitas bagi wajib pajak untuk mendorong kepatuhan sukarela yang lebih optimal sedangkan, penerapan di negara-negara OECD memiliki program yang mendukung keinginan wajib pajak itu sendiri untuk patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya secara baik dan benar. Analisis penerapan Cooperative Compliance dari sisi DJP pada program integrasi data perpajakan cukup baik diterapkan akan tetapi, belum sepenuhnya memenuhi unsur Cooperative Compliance sehingga perlu pengoptimalan pada setiap unsur Mutual Trust, Understanding, dan Transparency sedangkan, dari sisi wajib pajak BUMN, tiga unsur dan kriteria pendukung sudah cukup baik diterapkan sesuai dengan konsep Cooperative Compliance. Analisis SWOT dilakukan berdasarkan matriks Kearns dan dihasilkan penerapan Cooperative Compliance dengan klasifikasi Mobilization di Indonesia yang berarti terdapat ancaman yang berpotensi mengganggu upaya penerapan Cooperative Compliance akan tetapi, dapat diatasi dengan internal organisasi otoritas pajak dan wajib pajak yang kuat.

In the 2008 and 2013 OECD studies, tax compliance underwent a paradigm shift whose goal was to obtain an equal relationship between tax authorities and taxpayers. This thesis discusses the application of the new paradigm, namely Cooperative Compliance specifically in Indonesia. The implementation of Cooperative Compliance is analyzed from the cooperation in integrating tax data from the Directorate General of Taxes (DGT) with several State-Owned Enterprises (BUMN). This research is a post-positivist research with a qualitative analysis technique that has a descriptive type of research. The results of the study stated that the DGT has attempted to apply the Enhanced Relationship criteria to Cooperative Compliance, although the implementation of Cooperative Compliance in Indonesia is not fully reflected in the implementation in OECD countries. Substantially, the implementation of Cooperative Compliance in Indonesia is still packaged in the form of programs that seek to provide convenience or facilities for taxpayers to encourage more optimal voluntary compliance meanwhile, implementation in OECD countries has programs that support the desire of taxpayers themselves to comply in carrying out their tax obligations properly and correctly. The analysis of the implementation of Cooperative Compliance from the DGT's side on the tax data integration program has been implemented quite well however, it has not fully fulfilled the Cooperative Compliance element so that it is necessary to be optimized on each element of Mutual Trust, Understanding, and Transparency, while, from the perspective of State-Owned Enterprises (BUMN) taxpayers, the three elements and criteria have been well supported and implemented according to the concept of Cooperative Compliance. The SWOT analysis was carried out based on the Kearns matrix and resulted in the application of Cooperative Compliance with the Mobilization classification in Indonesia which may potentially interfere with the implementation of Cooperative Compliance but can be overcome by strong internal tax authorities and taxpayers."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zivan Fawwaz Utomo
"Penerapan self-assessment system (SAS) dalam sistem perpajakan mensyaratkan tingkat kepatuhan pajak yang tinggi untuk mengoptimalkan penerimaan negara, dengan pendekatan modern melalui paradigma cooperative tax compliance yang berfokus pada kerja sama antara otoritas dengan Wajib Pajak. Salah satu instrumen yang mendukung paradigma ini adalah Advance Tax Ruling (ATR), yang memberikan kepastian hukum atas transaksi Wajib Pajak di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan atas kebijakan ATR yang selama ini berlaku di Indonesia, serta menganalisis peluang dan tantangan penerapan kebijakannya dalam mewujudkan cooperative tax compliance. Pendekatan yang digunakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data secara kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil pemetaan kebijakan menunjukkan mekanisme saat ini di Indonesia melalui Surat Penegasan tidak memenuhi kriteria sebagai ATR karena tidak memiliki kekuatan mengikat, dan dapat mencederai asas kepastian hukum. Penyediaan Surat Penegasan belum mencerminkan fungsi pelayanan administrasi pajak yang baik karena terdapat inkonsistensi dalam prosedur penerbitannya, yang berujung pada penurunan kepercayaan dan kepatuhan sukarela Wajib Pajak. Peluang implementasi ATR adalah meningkatkan kepastian hukum, menarik investasi, mengurangi biaya kepatuhan, serta mewujudkan cooperative tax compliance. Tantangan implementasi ATR adalah diperlukannya reformasi Undang-Undang secara hierarkis, penguatan infrastruktur kelembagaan, dan peningkatan keahlian pegawai pajak. Penelitian ini merekomendasikan perbaikan prosedur Surat Penegasan dalam jangka pendek serta implementasi kebijakan ATR dalam jangka panjang.

The implementation of self-assessment system (SAS) in the taxation system requires high level of tax compliance to optimize state revenue, using a modern approach through the cooperative tax compliance paradigm, which focuses on cooperation between tax authority and taxpayers. One instrument that supports this paradigm is the Advance Tax Ruling (ATR), which provides legal certainty regarding taxpayers' future transactions. This study aims to map the ATR policies currently in effect in Indonesia and analyze the opportunities and challenges of implementing such policies to achieve cooperative tax compliance. The approach used is qualitative research with data collection carried out qualitatively through in-depth interviews and library research. Policy mapping results indicate that the current mechanism in Indonesia, through the Confirmation Letter, does not meet the criteria for an ATR as it lacks binding authority and undermines the principle of legal certainty. The provision of Confirmation Letter does not reflect the function of effective tax administration services due to inconsistencies in its issuance procedures, leading to a decline in taxpayer trust and voluntary compliance. The opportunities for implementing ATR include enhancing legal certainty, attracting investments, reducing compliance costs, and achieving cooperative tax compliance. The challenges in implementing ATR involve the need for hierarchical legislative reform, strengthening institutional infrastructure, and improving the expertise of tax officials. The study recommends short-term improvements to Confirmation Letter procedures and long-term ATR adoption. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadli Alfian
"ABSTRAK
Pendekatan kepatuhan berbasis cooperative compliance merupakan paradigma baru kepatuhan pajak di Indonesia yang coba diterapkan oleh KPP Minyak dan Gas Bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan program berbasis cooperative compliance pada KPP Minyak dan Gas Bumi beserta kendala dan tantangan yang dihadapi dalam penerapan program tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi pustaka serta studi lapangan berupa wawancara. pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini yakni penerapan cooperative compliance di KPP Minyak dan Gas Bumi dilakukan melalui kegiatan focus group discussion dan diskusi mendalam yang dilakukan sesuai karakteristik cooperative compliance oleh OECD. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya sosialisasi internal dan lambatnya respon fiskus terhadap pemecahan masalah Wajib Pajak peserta cooperative compliance.

ABSTRACT
Cooperative compliance is a new tax compliance paradigm in Indonesia which tried to be implemented by KPP Minyak dan Gas Bumi. This research aim to identify the implementation cooperative compliance program on KPP Minyak dan Gas Bumi. This research is done by doing a study of the literature and field studies in the form of an interview. the research approach used is a qualitative research approach. The results of this study indicate that the implementation of cooperative compliance in KPP Minyak dan Gas Bumi to taxpayer was implemented through focus group discussions and intensive discussions which conducted according to the characteristics of cooperative compliance by OECD. Then the problem and challenges are lack of internal coordination in KPP Minyak dan Gas Bumi regarding this program and lack of fast response regarding to the settlement of taxpayer participant compliance issues."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Novita
"Selama satu dekade terakhir, seperti kebanyakan negara di dunia, Pemerintah Indonesia telah menempatkan Sektor pajak sebagai sumber utama penerimaan negara. Hal ini terlihat pada peran penerimaan pajak dalam menunjang pembiayaan APBN yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Meskipun penerimaan pajak cenderung meningkat dari tahun ke tahun, meskipun rasio pajak secara umum masih rendah, pemerintah merekomendasikan untuk mengadakan program Amnesti Pajak yang peraturannya telah diatur oleh konstitusi sendiri. Ketentuan perpajakan yang digunakan dalam analisis adalah Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1984, peraturan pelaksanaan yang didasarkan pada pelaksanaan kebijakan Pengampunan Pajak tahun 1984, RUU Pengampunan Pajak tahun 2001 dan RUU Pengampunan Pajak tahun 2005. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah deskriptif analitik, dimana teknik pengumpulan datanya adalah dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Berdasarkan penelitian ini terlihat jelas bahwa RUU Pengampunan Pajak masih belum memenuhi prinsip-prinsip penting dalam pemungutan pajak, khususnya kesetaraan, kepastian, dan produktivitas pendapatan. Dalam jangka panjang. Tax Amnesty yang terus menerus dilakukan mempunyai pengaruh negatif terhadap perolehan pajak. Ketika Tax Amnesty sering diterapkan, maka faktor utama perolehan yang menurun adalah penurunan terhadap Penerimaan Pajak. Dalam pandangan perpajakan di atas seharusnya pemerintah menunda pelaksanaan Tax Amnesty lebih awal. Padahal mereka harus melakukan peninjauan menyeluruh terhadap Amnesty secara akurat, matang, dan menyeluruh, baik regulasi maupun teknis pelaksanaannya, dengan memperhatikan Prinsip-Prinsip Pemungutan Pajak.

For the last decade, how as most countries in this world, Indonesia's Government has already placed tax Sector as a main source of state's revenue. It can be seen in tax revenue role in supporting APBN financing that always increase from year to year. Despite of tax revenue tend to increase by the year, even tax ratio still have low rate generally, the government recommended to hold a Tax Amnesty program wherein the regulation have provised by constitution itself. Tax provision applied in the analysis is a presidential decree number 26 year of 1984, execution regulation which had been based on execution of Tax Amnesty policy year of 1984, RUU Draft of Tax Amnesty 2001 and RUU Draft of Tax Amnesty 2005. The research method applied in this paper is decriptive analytic, wherein technique data collecting is by study bibliography and study field. Based on this research, it is clearly shown that RUU Draft of Tax Amnesty yet still have no comply the important principles in tax collecting, particularly equality bases, certainty, and productivity revenue. In the long run. Tax Amnesty that constantly incurred has a negative influence against tax acquirement. When Tax Amnesty applied often, the principle factor of acquirement that decrease is the downward against Tax Revenue. In the view of tax above the government is suppose to postpone Tax Amnesty execution earlier. While they should totally make a review of the Amnesty accurately, maturely, and all over, either of regulation and technical executional, by taking notice of Tax Collection Principles."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S10617
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Selvi Arsanti
"Saat ini kebanyakan wajib pajak sudah memahami kegunaan internet dengan berbagai kemudahannya. Inilah yang mendorong penciptaan bentuk pelayanan perpajakan berbasis internet. Terdapat tiga aplikasi sistem informasi berbasis internet yang telah dikembangkan dan diluncurkan Ditjen Pajak sejak tahun 2005, yaitu sistem pendaftaran wajib pajak dengan aplikasi e-regristration, sistem pembayaran pajak dengan e-payment, dan sistem pelaporan pajak dengan aplikasi e-Filing. Terobosan e-system ini tidak lain sebagai bagian dari reformasi perpajakan khususnya administrasi perpajakan. e-Filing adalah penyampaian Surat Pemberitahuan Masa (SPT Masa) atau Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan) yang berbentuk formulir elektronik dalam media komputer (e-SPT) melalui internet secara online real time. SPT ini berbentuk formulir elektronik yang ditransfer atau disampaikan ke Ditjen Pajak melalui website www.pajak.go.id atau perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (Aplicatian Service Provider atau ASP).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan penerapan e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi di KPP Pratama Bogor ditinjau dari asas kepastian hukum dan asas ease of tax administration and compliance; mengetahui hambatan yang dihadapi KPP Pratama Bogor dalam pelaksanaan pelaporan SPT Tahunan SPT PPh Orang Pribadi dengan menggunakan aplikasi e-Filing; serta menjelaskan upaya yang dilakukan KPP Bogor mengatasi hambatan yang dihadapi dalam pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi dengan menggunakan aplikasi e-Filing.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan Pelaksanaan e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bogor belum ada kepastian hukum, sedangkan ditinjau dari asas ease of administration and compliance dari sisi wajib pajak sangat tercermin dalam kemudahan pelaporan e-Filing tersebut, karena wajib pajak sudah tidak perlu lagi antri dan repot dengan berkas-berkas kertas. Begitu juga dari sisi fiskus, mereka sangat terbantu dengan adanya e-filing, karena sudah tidak perlu lagi melakukan perekaman data SPT, dan lain-lain. Tetapi di satu sisi dengan adanya SPT LB yang pada hakekatnya adalah SPT Nihil justru menambah beban kerja aparat pajak serta seringnya terjadi gangguan dalam akses ke website Ditjen Pajak membuat pelaksanaan e-Filing menjadi terhambat.

Currently most taxpayers already understand the usefulness of the Internet with various ease. This prompted the creation of an Internet-based form of taxation services. There are three applications of Internet-based information system that has been developed and launched the Directorate General of Taxation since 2005, the taxpayer registration system with the application of e-regristration, payment systems with e-payment of tax, and the tax reporting system with e-Filing. Breakthrough e-system is not another as part of a tax reform tax administration in particular. e-Filing is the delivery of the Notice Period (return period) or Notice of Annual (Annual SPT) in the form of an electronic form in computer media (e-SPT) over the internet in real time online. SPT is shaped electronic form transferred or delivered to the Directorate General of Taxes through the website www.pajak.go.id or Application Service Provider (Aplicatian Service Provider or ASP).
The purpose of this study was to analyze the implementation of e-Filing in the reporting of Annual Income Tax Personal in KPP Pratama Bogor in terms of the principle of legal certainty and ease of tax administration and compliance; know the constraints faced in the implementation of reporting SPT by using the e-Filing application; and the efforts of KPP Pratama Bogor overcome obstacles faced in implementation of e-Filing.
This study used a qualitative approach. The results indicate the implementation of e-Filing in KPP Pratama Bogor no legal certainty, while in terms of the principle of ease of administration and compliance of the taxpayer is strongly reflected in the ease of reporting the e-Filing, because taxpayers no longer need to queue and hassle with paper files. So also from the tax authorities, they were greatly assisted by the e-filing, because it was no longer perform SPT data recording, and others. But on the one hand with the SPT LB which is essentially nil tax return will increase the burden of work and the tax authorities of frequent interruptions in access to the website of the Directorate General of Taxation makes the implementation of e-Filing to be blocked.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42441
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patonangi, Rifhano
"Kepercayaan orang-orang dari pemerintah mereka dan kekuatan yang mereka rasakan atas warganya untuk menegakkan kepatuhan pajak membentuk perilaku kepatuhan. Emosi oleh persepsi pemerintah mereka belum mendapatkan perhatian utama, bersama dengan implikasi pengingat moral dalam membentuk perilaku kepatuhan pajak. Penelitian ini menganalisis efek mediasi emosi yang dirasakan oleh wajib pajak oleh persepsi mereka terhadap pemerintah. Eksperimen penelitian ini menggunakan 4 skenario yang mencakup 312 responden, dan menemukan bahwa kepercayaan menginduksi emosi positif dan dikaitkan dengan kesediaan untuk patuh. Sementara persepsi daya tinggi menyebabkan emosi negatif dan meningkatkan kepatuhan pajak juga tetapi mendorong kesiapan untuk menghindari pajak. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa pengingat moral mempengaruhi perilaku kepatuhan pajak.

The trust of people from their government and the power they feel for their citizens to enforce tax compliance shapes compliance behavior. Emotions by the perception of their government have not received major attention, along with the implications of moral reminders in shaping tax compliance behavior. This study analyzes the mediating effects of emotions felt by taxpayers by their perception of the government. This research experiment used 4 scenarios covering 312 respondents, and found that trust induces positive emotions and is associated with willingness to obey. While the perception of high power causes negative emotions and increases tax compliance, it also encourages readiness to avoid taxes. In addition, this study also found that moral reminders influence tax compliance behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zefanya Masni Ari Defista
"Skripsi ini menganalisa strategi yang digunakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengelola kepatuhan dari wajib pajak terdaftar dan melihat peranan Akuntan Publik terkait kepatuhan pajak tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa co-operative compliance strategy adalah cara yang paling sesuai dalam mengelola kepatuhan pajak, namun butuh beberapa perubahan mengingat kegiatan yang dijalankan masih belum efektif meskipun sudah positif dalam mengelola kepatuhan pajak dan penerimaan pajak; dan dari sisi Akuntan Publik agar terus mempertahankan kualitas kinerja serta independensinya agar dapat memberikan opini yang sesuai mengingat pentingnya opini Akuntan Publik bagi kepatuhan pajak.

The focus of this study is to analyze the strategy used by the Tax Office of the Large Taxpayers II in managing tax compliance of Large Taxpayers and knowing the role of Public Accountant related to the tax compliance. This research is a qualitative research with descriptive design. The results of this study conclude that co-operative compliance strategy is the most appropriate strategy to manage the compliance of Large Taxpayers but still need changes since we know that it has not been effective, even it has a positive impact on the tax compliance and tax-revenue; And from the Public Accountant to keep on developing the quality of performance and independence in order to provide opinions that really describe the condition of a company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkita Indriaty
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah karakteristik subjek dan objek pajak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Penelitian ini menggunakan regresi logit untuk wajib pajak Kabupaten Bogor 2012 dengan data sekunder dari Dinas Pendapatan Kabupaten Bogor yang memiliki sampel berjumlah 100.343 objek pajak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin besar nilai jual objek pajak dan wajib pajak badan dapat meningkatkan probabilitas kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak bumi dan bangunan. Selain itu, subjek pajak yang menempati objek pajaknya dengan signifikan mempengaruhi tingkat kepatuhan pajak negatif, dan menurunkan probabilitas tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak.

This study aims to determine whether the characteristics of the subjects and objects have significant effect on tax compliance in paying property tax. This study uses logit regression for taxpayers in Kabupaten Bogor 2012 with data from Dinas Pendapatan Kabupaten Bogor that have sample 100.343 tax object. These results indicate that the greater the value of taxable sales and corporate taxpayers can increase the probability of compliance in paying property tax. In addition, tax subject that live in their tax object occupies a significant negative affect on tax compliance, and reduce the probability of the compliance in paying taxes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nugraheni
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan pajak, kepercayaan pada pemerintah, dan perbedaan gender terhadap persepsi mahasiswa mengenai kepatuhan perpajakan. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Metode analisis pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dengan melakukan penyebaran kuesioner, baik cetak maupun secara online. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 170 mahasiswa program D3 Vokasi, S1 Reguler, dan S1 Ekstensi Universitas Indonesia dari berbagai bidang studi. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa pengetahuan pajak berpengaruh negatif terhadap persepsi mahasiswa atas kepatuhan perpajakan, sedangkan kepercayaan pada pemerintah berpengaruh positif dan perbedaan gender tidak berpengaruh pada persepsi mahasiswa atas kepatuhan perpajakan.

This research aims to know the influence of tax knowledge, trust in government, and gender difference to college student s perception about tax compliance. This research is quantitative. Data analysis method used in this research is multiple linear regression. Method of data collection in this research is primary data source by using questionnaires, either printed or online. The sample used in this research is 170 students of Diploma Program, S1 Reguler, and S1 Extension Porgram of Universitas Indonesia from various fields of studies. The result of quantitative analysis indicates that the tax knowledge has a negative effect on the students perception on tax compliance, while the trust in the government has a positive effect and the gender difference has no effect on the students perception on tax compliance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Ali Bachtar
"Penelitian ini menguji kepatuhan pajak (tax compliance) dengan menganalisis peran kepercayaan kepada otoritas (trust) dan kekuatan otoritas (power), serta pandemi COVID-19 sebagai faktor moderasi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah (LMICs). Penelitian ini dilakukan terhadap 230 data observasi dari 46 negara selama periode 2018 hingga 2022. Analisis regresi dilakukan menggunakan Panel Corrected Standard Errors (PCSE) untuk menilai hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan kepada otoritas dan kekuatan otoritas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak. Penelitian ini juga menemukan bahwa pandemi COVID-19 memiliki efek moderasi yang signifikan, melemahkan hubungan antara kepercayaan kepada otoritas dan kepatuhan pajak, tetapi memperkuat hubungan antara kekuatan otoritas dan kepatuhan pajak. Menariknya, penelitian ini menemukan interaksi antara kepercayaan terhadap otoritas dan kekuatan otoritas secara simultan justru memiliki efek negatif yang signifikan terhadap kepatuhan pajak. Temuan ini menegaskan pentingnya kebijakan pajak yang seimbang, menunjukan bahwa ketergantungan yang berlebihan terhadap penegakan hukum dapat memicu reaksi negatif dan resistensi, yang mengurangi motivasi intrinsik wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakan.

This study examines tax compliance by analyzing the roles of trust in authorities and the power of authorities, with the COVID-19 pandemic as a moderating factor in low- and middle-income countries (LMICs). The research is based on 230 observational data from 46 countries over the period from 2018 to 2022. This study employs panel regression methods using Panel Corrected Standard Errors (PCSE) to assess the relationships. The result shows that both partial effects of trust in authorities and the power of authorities significantly influence tax compliance. The study also finds a moderating effect of the COVID-19 pandemic, which significantly weakens the relationship between trust in authorities and tax compliance but strengthens the relationship between the power of authorities and tax compliance. Interestingly, this study found that the simultaneous interaction between trust in authorities and power of authorities has a negative effect on tax compliance significantly. These findings emphasize the importance of balanced tax policies, highlighting that excessive reliance on enforcement measures can trigger negative reactions and resistance, thereby undermining taxpayers' intrinsic motivation to meet their tax obligations. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>