Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160433 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Ismail
"Agile project management adalah salah satu metode yang digunakan oleh
perusahaan untuk dapat mengatur proyek software development. Metode ini
memiliki proses untuk dapat beradaptasi secara cepat dan tanggap dalam memenuhi
ekspektasi dari customers. Namun, dalam implementasi metode agile memiki
tantangan tersendiri di setiap proyek software development. Hal ini menjadi penting
untuk dapat mengidentifikasi tantangan agile yang terjadi pada proyek software
development untuk dapat menjaga kesuksesan proyek. Penelitian ini bertujuan
untuk (1) mengidentifikasi tantangan dari agile software development (2)
mengidentifikasi tantangan yang paling sering dan dominan mempengaruhi
penerapan (3) mengidentifikasi hubungan tantangan dengan kesuksesan proyek.
Sembilan belas tantangan dan pemetaan kedalam lima kategori teridentifikasi
melalui systematic literature review dan metode Delphi. Hasil survei yang
dilakukan kepada praktisi Agile di Indonesia mengidentifikasi tantangan yang
paling sering terjadi pada penerapan Agile adalah kultur organisasi sedangkan
tantangan yang memiliki dampak paling besar adalah penolakan untuk berubah
melalui Henry Garrett’s ranking dan z-score ranking. Hasil dari metode PLS-SEM
menunjukan tantangan terkait human resources management, coordination, dan
technology mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kesuksesan proyek.
Penelitian ini dapat berfungsi untuk mengantisipasi tantangan yang terjadi pada
penerapan Agile sehingga dapat mencapai kesuksesan proyek.

Agile project management is one of the methodologies used by organizations to
manage software development projects. The method allows processes to adapt
quickly and respond to customer expectations. Nevertheless, agile method
utilization has its challenges in software development projects. It is crucial to
identify the relevant challenges of agile software development to attain project
success. This study aims to (1) identify agile software development (2) identify
most common challenges and most impact challenges (3) identify impact of
challenges related to project success. Nineteen challenges and map the challenges
into five categories are identified using the systematic literature review and Delphi
method. The result of survey was conducted on Agile practitioners in Indonesia
showed the most common challenge in implementing Agile is organizational
culture, meanwhile the challenge that has the greatest impact is resistance to change
using Henry Garret’s ranking and z-score ranking. The results of PLS-SEM method
show that the challenges related to human resources management, coordination, and
technology have a positive and significant impact on project success. This study can
serve to anticipate the challenges that occur in agile implementation to lead into
project success.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Ihsan Prasetyoputra
"ABSTRAK
Persaingan pada industri perbankan saat ini tidak hanya antar bank, akan tetapi terhadap perusahaan teknologi informasi yang dapat menciptakan produk digital dengan lebih awal dan menyesuaikan kebutuhan pengguna. Untuk itu menghadapai tantangan tersebut industri perbankan dapat menerapkan pendekatan Agile. Pendekatan Agile sendiri memiliki tingkat kesuksesan yakni hanya sebesar 39% dan 61% lainnya tidak. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu pendekatan Agile yang terbilang baru berkembang sehingga banyak yang belum begitu memahami pendekatan tersebut. Selain itu pada industri perbankan sendiri masih banyak yang menggunakan pendekatan tradisional dan berdasarkan data PricewaterhouseCoopers Indonesia sekitar 76% industri perbankan di tahun 2019 akan menggunakan pendekatan Agile. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor kesukesan kritis pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan Agile pada industri perbankan di Indonesia. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan pengolahan data statistik Analytic Hierarchy Process (AHP). Penelitian menghasilkan faktor kesuksesan kritis pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan Agile pada industri perbankan di Indonesia. Adapun faktor kesuksesan kritis secara berurutan dari terbesar ke terkecil yang dianggap dapat mempengaruhi kesuksesan tersebut yaitu komunikasi, praktik dengan pendekatan Agile, dukungan manajemen, team empowerment, pengetahuan & keahlian tim, budaya organisasi, karakteristik tim, dan integration & automation process.
ABSTRACT
Competition in the banking industry today is not only between banks, but for information technology companies that can produce digital products earlier and adjust user needs. To face this challenge, the banking industry can implement the Agile approach. Agile's own approach has a success rate of only 39% and 61% not. This can be caused by several factors, one of which is the Agile approach which is relatively new so that many do not fully understand the approach. In addition, in the banking industry there are still many who use traditional approaches and based on PricewaterhouseCoopers Indonesia data, around 76% of the banking industry in 2019 will use the Agile approach. Based on this, the research was conducted with the aim of analyzing critical success factors in software development with an Agile approach to the banking industry in Indonesia. The analysis was carried out by using Analytic Hierarchy Process (AHP) as a statistical data processing. The research produced a success factor in software development with an Agile approach to the banking industry in Indonesia. The top 5 ranking factors sequentially from the biggest to the smallest which are considered critical can influence the success of the communication factors, practice with Agile approach, management support, team empowerment, team knowledge, organizational culture, team characteristics, and integration & automation process."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdillah Evan Nurdhiawan
"Dengan iklim bisnis yang penuh persaingan, organisasi perlu melakukan inovasi dan bekerja secara cepat. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, banyak organisasi yang menggunakan metodologi agile dalam melakukan pengembangan sistem. Metodologi ini diketahui fleksibel, sehingga mampu menghadapi perubahan mendadak. Masalahnya, dengan kecepatan yang dimiliki metodologi agile, banyak pengetahuan yang harus dikelola dengan benar dan cepat pula. Maka dari itu, diperlukan KM (Knowledge Management) untuk membuat pengelolaan pengetahuan dalam praktik agile menjadi efektif. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana KM dan metodologi agile dapat mendukung proses pengembangan yang ada di organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melibatkan 16 narasumber yang berasal dari 14 perusahaan berbeda. Narasumber berlatar belakang sebagai engineer, quality assurance, project/product manager, dan UI/UX designer. Dari hasil wawancara yang dilakukan, tim peneliti memetakan agile practices dan cloud services dengan KM processes dan KM foundation menggunakan model teoritis. Selain itu, dibuat juga KMS yang berisikan 27 fitur yang berguna bagi proses pengembangan sistem dan dapat membantu aktivitas KM. Kesuksesan organisasi dalam menjalankan proses pengembangannya akan bergantung pada semua aspek yang telah disebutkan, yaitu KM foundation, KM processes, agile practices, dan cloud services.

With a competitive business climate, organizations need to innovate and work quickly. To meet these demands, many organizations use agile methodologies in developing systems. This methodology is known to be flexible, so it can deal with sudden changes. The problem is, with the speed that agile methodology has, a lot of knowledge must be managed properly and quickly. Therefore, KM (Knowledge Management) is needed to manage knowledge in agile practices effectively. Based on these problems, this study aims to find out how KM and agile methodologies can support the development processes in organizations. This study used a qualitative approach involving 16 interviewees from 14 different companies. The resource persons have backgrounds as engineers, quality assurance, project/product managers, and UI/UX designers. From the results of interviews conducted, the research team mapped agile practices and cloud services with KM processes and KM foundation using a theoretical model. In addition, a KMS was also created which contained 27 features that were useful for the system development process and could assist KM activities. The success of an organization in carrying out its development process will depend on all the aspects mentioned, namely the KM foundation, KM processes, agile practices, and cloud services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Immanuel
"PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan TI di Indonesia, yang menggunakan CMMI untuk perbaikan proses. Melalui implementasi CMMI, PT. XYZ berharap memperoleh manfaat melalui perbaikan proses. Namun sampai dengan penelitian ini dilakukan, PT. XYZ belum memperoleh manfaat yang optimal. Hal ini dilihat dari beberapa delivery proyek yang tidak tepat waktu dan realisasi effort dari beberapa proyek lebih besar dari perencanaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manfaat yang diperoleh PT. XYZ dari implementasi CMMI. Identifikasi manfaat dilakukan dengan membandingkan data implementasi proyek sebelum dan setelah CMMI. PT. XYZ berharap dapat mengidentifikasi proses yang belum optimal pada pelaksanaannya, sehingga PT. XYZ dapat melakukan evaluasi untuk meningkatkan proses tersebut menjadi lebih baik. Berdasarkan identifikasi manfaat tersebut, kemudian digunakan untuk mengidentifikasi manfaat yang berpengaruh terhadap kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak. Selanjutnya, PT. XYZ menentukan prioritas manfaat yang harus dicapai yang berpengaruh terhadap kesuksesan proyek pegembangan perangkat lunak. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen pendukung PT. XYZ.
Hasil penelitian ini adalah identifikasi manfaat CMMI yang diperoleh PT. XYZ. Kemudian melakukan analisis terhadap manfaat CMMI yang mempengaruhi kriteria kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak.

PT. XYZ is one of IT service providers in Indonesia who use CMMI for process improvement. With the implementation of CMMI, PT. XYZ expect to gain benefit through process improvement. But until this research is done, PT. XYZ has not derive optimal benefits, based on several delivery projects that are not on time and effort realization of some projects bigger than planning.
This research aimed to identify the benefits obtained by PT. XYZ after CMMI implementation. Identifying benefits gained by performing comparison the data of project implementation before and after CMMI. PT. XYZ look forward to identify the processes that is not optimal when project implementation. Based on these results, PT. XYZ can evaluate and improve the process better. The result of benefit identification is used to identify which benefits that affect the success of software development project. PT. XYZ determine the priority of the benefits to be achieved, making it easier to gain the benefit that influence the success of software development projects. In this research, the data used are primary and secondary data. The primary data obtained from interviews and questionnaires while the secondary data obtained from PT. XYZ supporting documents.
The results of this study was identification of the CMMI benefits that obtained PT. XYZ which affecting success criteria for software development projects.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naufalia Andita
"DOKU memiliki visi sebagai partner terpercaya dan andal yang mengelola pembayaran dan pelanggan. Dalam mencapai visi andal, terdapat beberapa tantangan pada proses pengujian secara agile. Tujuan dari karya akhir ini adalah untuk meneliti keadaan pengujian saat ini di dalam organisasi, serta memberikan saran untuk peningkatan proses pengujian dengan tetap mengadopsi pendekatan agile. Pendekatan dalam peningkatan proses pengujian terbagi menjadi model based, analytical, dan hybrid. Peningkatan proses pengujian berdasarkan model yang bereferensi pada proses salah satunya ialah Test Process Improvement (TPI). Untuk pengembangan perangkat lunak secara agile terdapat kerangka kerja turunan dari TPI yaitu Agile TPI. Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran tingkat kematangan dari proses pengujian perangkat lunak di DOKU dengan instrumen Agile TPI. Penelitian dilakukan dengan metode applied action research. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, observasi, dan studi dokumen. Hasil penilaian menunjukkan bahwa tingkat kematangan dari proses pengujian produk perangkat lunak masih di tingkat individu. Hasil pengukuran menunjukkan proses area pengujian yang perlu ditingkatkan oleh perusahaan pada tahap awal ialah tingkat keterlibatan, strategi pengujian, profesionalisme penguji dan alat uji. Setelah mengetahui proses area yang perlu ditingkatakan, kerangka deming cycle digunakan sebagai kerangka dalam penyusunan rekomendasi proses peningkatan. Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan untuk memahami tahapan peningkatan proses untuk mencapai tingkat kematangan selanjutnya.

DOKU has a vision of being a trusted and reliable partner who manages payments and customers. In achieving a reliable vision, there are challenges in the agile testing process. The purpose of this thesis is to examine the current state of testing within the organization, as well as provide suggestions for improving the testing process while still adopting an agile approach. The approach in improving the testing process is divided into model based, analytical, and hybrid. Improved the testing process based on a model that refers to the process one of which is the Test Process Improvement (TPI). For agile software development there is a framework derived from TPI, namely Agile TPI. In this research, the level of maturity of the software testing process at DOKU will be measured using the Agile TPI instrument. The study was conducted using the applied action research method. Data collection is done by questionnaire, observation, and study of documents. The assessment results show that the level of maturity of the software product testing process is still at the individual level. The measurement results show the process area of ​​the test that needs to be improved by the company at an early stage is the degree of involvement, testing strategy, tester professionalism and test tools. After knowing the process areas that need to be improved, the deming cycle framework is used as a framework in the preparation of the improvement process recommendations. The results of the study are expected to provide benefits for companies to understand the step of improving the process to reach the next level of maturity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Tidak ada di dunia ini yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Hampir setiap aspek dunia, khususnya dunia IT, dapat berubah. Dalam perangkat lunak manajemen proyek, misalnya, orang harus bekerja pada perangkat lunak yang sering mengalami perubahan. Itu sebabnya tantangan terbesar yang dihadapi perusahaan dalam dunia yang kompetitif saat ini adalah bagaimana menghadapi perubahan tersebut. Sehubungan dengan penjelasan sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk standarisasi manajemen proyek dalam pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan manajemen perubahan. Tujuan akhirnya akan membantu pengembang proyek untuk memastikan bahwa manajemen proyek memiliki kebutuhan standarisasi yang penting untuk mencerminkan kebutuhan bisnis saat ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini juga akan mencoba menunjukkan mengapa standarisasi menggunakan manajemen perubahan adalah tugas penting yang tidak dapat dihindari. Penelitian ini diarahkan untuk membahas tentang manajemen perubahan sebagai cara umum untuk mengurangi risiko, biaya dan memaksimalkan manfaat dari perubahan besar dalam bisnis teknologi dan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek tersebut dapat dinyatakan sukses karena disampaikan tepat waktu, sesuai budget dan memiliki kualitas standar.

Abstract
There is nothing in this world that do not change unless the change itself. Almost every aspect of the world, particularly the world of IT, can changed. In project management software, for instance, people have to work on software that frequently subject to change. That is why the greatest challenge faced by the company within today's competitive world is how to deal with those changes. In relation with the previous explanation, the objective of this research is to standardize project management in software development by using change management. Objective will finally help project developer to ensure that the management of project has a need of standardization that essential for reflecting the current business needs. To achieve the objectives, this research will also attempt to show why does the standardization using the change management is essential task, which is almost inevitable. This research directed for discussing about the management of change as a common way to reduce risks, costs and maximizing the benefit from major changes in business and information technology. The result showed that the project can determined as success because it delivered on time, on budged and have a standardized quality"
[Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia], 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Grady, Robert B., 1943-
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1992
005.14 GRA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Prentice-Hall, 1990
005.1 CAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Rizki Yana
"Hasil observasi dan survei penilaian tingkat kematangan implementasi manajemen proyek agile menggunakan kerangka kerja scrum di VCTD menunjukkan bahwa VCTD telah mencapai tingkat kematangan level 3. Proses implementasi scrum yang ada di VCTD dapat ditingkatkan lagi agar bisa mencapai level 4 dengan cara melengkapi variabel-variabel yang belum terpenuhi. Masalah utama yang terdapat di VCTD adalah belum tercapainya target rilis pada produk Non-GDS dikarenakan belum idealnya beberapa variabel saat implementasi scrum pada divisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kematangan implementasi scrum di VCTD saat ini dan mengetahui berapa level kematangan yang telah didapatkan, setelah itu, diberikan rekomendasi untuk mencapai tingkat kematangan yang lebih tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan observasi untuk menentukan variabel penilaian dengan cara mengumpulkan data dari artefak-artefak scrum, dokumentasi perusahaan serta tools yang dipakai dalam manajemen proyek agile saat menerapkan kerangka kerja scrum. Setelah tahap pertama selesai, kemudian dilakukan survey kepada seluruh tribe pada produk Non-GDS di VCTD untuk mendapatkan nilai kematangan di VCTD saat ini.

The results of observations and surveys on the assessment of the maturity level of the implementation of agile project management using the scrum framework in VCTD show that VCTD has reached a maturity level of level 3. The scrum implementation process in VCTD can be improved again so that it can reach level 4 by completing the missing variables fulfilled. The main problem with VCTD is that the release target for Non-GDS products has not been achieved because some variables were not ideal when implementing Scrum in the division. This study aims to assess the maturity level of the current scrum implementation in VCTD and to find out how many maturity levels have been obtained, after which, recommendations are given to reach a higher maturity level. This research was conducted by means of interviews and observations to determine the assessment variables by collecting data from Scrum artifacts, company documentation and tools used in agile project management when implementing the Scrum framework. After the first phase was completed, a survey of all the tribes in the Non-GDS product in VCTD was conducted to obtain the maturity value in the current VCTD."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rakos, John J., 1946-
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1990
005.1 RAK s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>