Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83821 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Zakir Machmaud
"Manajemen Proyek konstruksi yang dilaksanakan oleh Divisi Konstruksi meliputi pembangunan Pembangkit, Transmisi dan Gardu Induk. Pada Divisi Konstruksi Jawa Bagian Timur, Madura dan Bali bidang konstruksi jaringan memelakukan fungsi pembinaan, pengawasan dan pengendalian kontrak konstruksi transmisi dan gardu induk. Industri konstruksi di Indonesia tidak luput dari dampak pandemi Covid-19 di Indonesia termasuk proyek jaringan ketenagalistrikan PT PLN (Persero). Pandemi Covid-19 menyebabkan timbulnya kebijakan dari pemerintah dalam hal ini Gubernur, Bupati dan walikota untuk mencegah penyebaran covid-19 melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Meskipun sektor konstruksi merupakan tempat kerja/kantor yang masuk dalam kategori yang dikecualikan namun PSBB memberikan dampak terhadap pembatasan interaksi kegiatan kerja pada proyek konstruksi di PT PLN (Persero). Hal tersebut akan menyebabkan terganggunya waktu penyelesaian pekerjaan karena sumber daya proyek (man, material, machines) yang dibatasi. Pemberlakuan PSBB sebagai akibat dampak pandemi Covid-19 menyebabkan terganggunya penyelesaian pekerjaan Konstruksi Proyek Jaringan Ketenagalistrikan PT PLN (Persero) dan menyimpan potensi permasalahan dari sisi kontrak konstruksi yaitu berupa pengajuan klaim dari penyedia jasa berupa delay waktu pekerjaan, dan tambahan biaya. Mekanisme penanganan kontrak akibat dampak pandemi Covid-19 merujuk kepada ketentuan kontrak dan peraturan pengadaan barang dan jasa PT PLN (Persero). Penyelesaian klaim atas perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat diberikan perpanjangan waktu pelaksanaan dengan melihat penyebab keterlambatan yaitu keterlambatan yang disebabkan oleh penyedia jasa dan keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak (keadaan kahar). Keterlambatan dari sisi pengguna jasa jika adanya larang perjalanan/pembatasan supervisi konstruksi sehubungan dengan peraturan internal PT PLN (Persero) dan Keterlambatan disebabkan keadaan kahar diberlakukan pada kondisi PSBB sebagai akibat dampak pandemi Covid-19. Pengajuan klaim tambahan biaya sehubungan dampak pandemi Covid-19 menurut pengadaan barang dan jasa PT PLN (Persero) diselesikan secara ketentuan kontrak melalui negosiasi musyawarah mufakat, namun jika mempertimbangkan ketentuan FIDIC atas dampak Covid-19 sebagai keadaan kahar maka hanya dapat diberikan kompensasi perpanjangan waktu tanpa kompensasi. Potensi sengketa kontrak dapat muncul apabila kedua bela pihak tidak sepakat terhadap tambahan biaya yang ditimbulkan sehingga sesuai kontrak diselesaikan melalui jalur arbitrase.
Construction Project Management carried out by the Construction Division includes the construction of Power Plants, Transmission and Substation. In the East Java, Madura and Bali Construction Division, the network construction sector carries out the functions of guidance, supervision and control of transmission and substation construction contracts. The construction industry in Indonesia has not escaped the impact of the Covid-19 pandemic in Indonesia, including the Electrical Power Transmission Line Project of PT PLN (Persero). The Covid-19 pandemic led to the emergence of policies from the government in this case the Governor, Regent and mayor to prevent the spread of Covid-19 through Large-Scale Social Restrictions (PSBB). Although the construction sector is a workplace / office that is included in the exempt category, PSBB has an impact on limiting the interaction of work activities on construction projects at PT PLN (Persero). This will disrupt the completion time of work because of limited project resources (man, material, machines). The implementation of the PSBB as a result of the impact of the Covid-19 pandemic caused disruption in the completion the Electrical Power Transmission Line Project of PT PLN (Persero) and saved potential problems from the construction contract side, namely in the form of submitting claims from service providers in the form of work time delays and additional costs. The contract handling mechanism due to the impact of the Covid-19 pandemic refers to the contract provisions and regulations for the procurement of goods and services of PT PLN (Persero). Settlement of claims for changes to the schedule of work implementation can be given an extension of the implementation time by looking at the causes of delays, namely delays caused by service providers and conditions that occur outside the will of the parties (force majeure). Delays from the service user side if there is a travel ban / construction supervision restrictions in connection with the internal regulations of PT PLN (Persero) and the delay is due to force majeure imposed on PSBB conditions as a result of the impact of the Covid-19 pandemic. Submission of additional cost claims in connection with the impact of the Covid-19 pandemic according to the procurement of goods and services of PT PLN (Persero) is completed under contract terms through negotiation of consensus, but if you consider the FIDIC provisions for the impact of Covid-19 as a force majeure, compensation for extended time can only be given compensation. The potential for contract disputes can arise if the two parties do not agree on the additional costs incurred so that according to the contract it is resolved through arbitration."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nadya Yulianti
"

Tahap perencanaan berperan penting dalam sebuah proyek, termasuk proyek feasibility study. PT. PLN (Persero) Pusenlis mempunyai prosedur yang mengatur proses bisnisnya, yaitu Prosedur Enjiniring. Hasil analisis komparasi dan analisis risiko pada tahap perencanaan feasibility study berdasarkan PMBOK menghasilkan SOP baru pada area scope management, time management, cost management, time management, human resource management, stakeholder management serta pengembangan SOP lama yaitu integration management  dan risk management. SOP baru menjabarkan kegiatan tahap inisiasi - penutupan, dengan masing-masing penanggungjawab, durasi, dan outputnya. Dengan mengembangkan sistem perencanaan proyek berbasis PMBOK 2013 dengan pendekatan risiko, maka kinerja waktu perencanaan proyek feasibility study dapat ditingkatkan.


Planning stage is important in a project, including feasibility study project. PT. PLN (Persero) Pusenlis have a "Procedure Engineering" that manage the bussiness process. Comparation analysis and  risk analysis on planning stage of feasibility study based on PMBOK resulting new SOP in  scope management, time management,cost management, time management, human resource management, stakeholder management and developing an existing SOP in integration management dan risk management. The new SOP describe a whole activities from initiating until closing by adjusting the PIC, duration, and output. With developing the project system planning based on PMBOK 2013, the time performance can be improved.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T52832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Hermawan
"Proyek merupakan suatu rangkaian dari berbagai macam kegiatan yang dibatasi oleh dimensi biaya, waktu dan mutu. Untuk mendapatkan hasil akhir yang optimal pada ketiga dimensi tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem atau metode untuk diterapkan pada proyek sehingga dapat mengoptimalisasi baik biaya, waktu maupun mutu akhir proyek. Salah satu metode yang telah dikenal luas sebagai metode peugorganisasiaii proyek yang efektif adalah metode Manajemen Konstruksi yang telah dikembangkan oleh para ahli negara-negara Barat.
Penelitian kali ini difokuskan pada pembuktian apakah penerapan metode Manajemen Konstruksi pada tahap desain proyek konstruksi akan mengakibatkan peningkatan kinerja biaya akhir proyek (optimalisasi biaya).
Dari data-data yang didapat berdasar hasil kuesioner yang disebar ke proyek-proyek di lingkungan PT. Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk dan diolah secara statisti dengan software program SPSS, diketahui bahwa ada hubungan antara peningkatan kinerja biaya akhir proyek dengan pelaksanaan metode Manajemen Konstruksi pada tahap desain proyek konstruksi. Kemudian dari berbagai variabel kegiatan yang dilakukan oleh metode Manajemen Konstruksi pada tahap desain, diketahui bahwa pemberian masukan penyusunan jadwal pada setiap paket konstruksi, modifikasi desain untuk mengurangi biaya konstruksi sesuai dengan anggaran dan pembuatan estimasi biaya sesuai dengan besamya nilai proyek menjadi variabel penentu terhadap variasi peningkatan kinerja biaya akhir proyek.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa penerapan metode Manajemen Konstruksi Profesional pada tahap desain proyek secara berkualitas oleh sumber daya manusia yang handal dan mengerti tentang penerapan metode Manajemen Konstruksi pada tahap desain akan mengakibatkan peningkatan kinerja biaya akhir proyek.

Project is a sequence of activities that limited by three constraints which are cost, time and quality. To obtain an optimal project result based on these constraints, a good project management method is needed to be applied in construction project. And one of the most well known project management method is Construction Management which has been developed by project management experts since many years ago.
The purpose of this research is to find out that if there is a relationship between application of Construction Management method in construction project design phase and increasing of total project cost performance (cost optimization).
Data was collected by questionnaire (case study in PT. Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk construction projects) and statistically processed by SPSS software program. From the processing result it is known that there is a relationship between application of Construction Management method in construction project design phase and increasing of total project cost performance. And it is also known that there are three variables of Construction Management method activities which have significant impact on increment of variation of total project cost performance. These variables are : schedule development input in each construction stage, design modification to reduce construction cost and cost estimation that appropriate with project budget.
From the research we can conclude that an application of Professional Construction Management in construction project design phase by skilled and competent human resources will increase total project cost performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosmariani Arifuddin
"Disertasi ini membahas tingkat kerentanan proyek konstruksi terhadap kecelakaan jatuh. Tujuan penelitian adalah mengembangkan model mekanisme penyebab dan dinamika kerentanan proyek konstruksi terhadap kecelakaan jatuh serta menentukan program keselamatan kerja yang efektif untuk menurunkan kerentanan proyek.
Metodologi penelitian meliputi penyebaran kuesioner, observasi proyek, studi laporan kecelakaan kerja dan focus group discussion. Analisa fuzzy multy expert decision making dan sistem dinamis digunakan untuk mengembangkan mekanisme penyebab dan dinamika kerentanan.
Hasil menunjukkan bahwa mekanisme interaksi terdiri dari faktor manusia, peralatan, organisasi, manajemen, lingkungan, dan berubah selama pelaksanaan proyek. Sosialisasi program keselamatan kerja, inspeksi, dan pinalti sangat efektif menurunkan indeks kerentanan proyek konstruksi terhadap kecelakaan jatuh.

This dissertation discusses the index of vulnerability to fall accident in construction projects. The objectives of the research are to develop a model of causal mechanism and vulnerability dynamic of construction projects leading to fall accidents and to determine the most effective safety programme to reduce the vulnerability.
The methodology covers questionnaire survey, field observation, study of accident reports, and focus group discussion. Fuzzy multi expert decision making and system dynamic analysis were used to mode causal mechanism and vulnerability dynamic.
The research found causal interactions of human, equipment, management, organisation, environment factors, and changing of vulnerability indices of those factors across project delivery. Socialisation of safety programmes, inspection, and pinalty are the most effective programme to reduce vulnerability of construction project leading to fall accidents.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D1861
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Permana
"Keterlambatan dalam pengerjaan suatu proyek masih sering dialami oleh perusahaan berbasis proyek sehingga menyebabkan kerugian seperti keterbatasan dalam alokasi sumberdaya, biaya operasional yang meningkat dan keterlambatan waktu pembayaran. PT Kairos Utama Indonesia merupakan perusahaan berbasis proyek yang bergerak di bidang Teknologi Informasi, spesifik dalam pembuatan perangkat lunak, perancangan dan pemeliharaan infrastruktur. Perusahaan ini juga mengalami keterlambatan dalam pengerjaan proyek sebesar 66 dari total proyek yang ada pada tahun 2015.
Tingkat kesiapan dalam perencanaan dan pengerjaan sebuah proyek menjadi salah satu faktor yang menyebabkan adanya proyek yang mengalami keterlambatan. Dengan tingginya tingkat kematangan dalam manajemen proyek maka perusahaan akan memiliki persiapan yang lebih matang dalam pengerjaan proyek. Maka dari itu diperlukan pengukuran tingkat kematangan manajemen proyek saat ini agar nantinya perusahaan ini dapat menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan agar mencapai target tingkat kematangan tertentu dalam manajemen proyek. Model pengukuran tingkat kematangan yang digunakan adalah PMMM. Metode yang digunakan adalah menggunakan kuesioner dari pertanyaan yang sudah ada dan wawancara terhadap responden.
Dari pengukuran yang dilakukan, terdapat dua dari enam manajer proyek yang lulus pada pengukuran tingkat pertama dan tiga dari lima kategori pada pengukuran tingkat kedua. Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kematangan pertama dan kedua, beberapa rekomendasi diberikan di setiap tingkatan agar perusahaan ini dapat memenuhi nilai minimum pada masing-masing tingkatan seperti memberikan pelatihan dan sertifikasi dalam manajemen proyek, mengintegrasikan jadwal dan biaya di dalam sebuah sistem, membangun kurikulum pelatihan tersendiri dan mendorong karyawan untuk memaksimalkan penggunaan tools dalam pengerjaan proyek.

Delay in project implementation is still experienced in project based organization. It can impacted on cost such as limited resource allocation, increasing operational cost, and delay in payment from customer to the company. PT Kairos Utama Indonesia is one of project based organization in Jakarta, which specified in software development, design and maintenance infrastructure. This organization also experienced delay in project implementation for almost 66 from their project in 2015.
Readiness level in planning and executing project is one of the factor that cause delay in project implementation. If a company have higher level in project management maturity, there will be higher readiness level when planning and executing the project. Therefore this company will need measurement for maturity level in project management to enable the company decide which step they need to do to gain higher level in project management maturity. PMMM will be used as measurement model for this research. Questionnaire and interview will held for specified respondents.
Based on measurement, two out of six project manager passed the first level and three out of five category also passed in second level. Based on the result, some recommendation on each level submitted to this company to ensure this company comply with PMMM minimum passing score. The recommendations are arrange training and certification to each PM with own curriculum, integrate cost and schedule control in new system, and encourage all project member to use proper tools or system on each project.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Abubakar
"Membaiknya perekonomian dan iklim politik di Indonesia memberikan dampak positif bagi penumbuhan investasi diberbagai sektor dan membuka peluang bagi Pemerintah untuk dapat kembali menjalankan program pembangunan yang pernah tertunda. Salah satu dampaknya adalah peningkatan kebutuhan energi Iistrik yang diakibatkan oleh adanya investasi-investasi baru dan upaya Pemerintah untuk dapat memenuhi penyediaan energi Iistrik bagi masyarakat yang belum terlayani dengan baik. Pada sisi lain, kondisi seperti ini memberikan peluang bagi perusahan electrical untuk dapat meningkatkan perolehan market share dengan berupaya memberikan penawaran yang terbaik yang dimilikinya.
ABB Trasmission and Distribution, sebagai salah satu perusahaan electrical saat ini sedang berupaya meningkatkan kemampuan dan performansinya dengan berbagai program perbaikan untuk memberikan pelayanan terbaiknya dan sebagai upaya untuk meningkatkan perolehan market share. Devisi proyek sebagai salah satu devisi dari ABB T&D, memiliki tanggung jawab dalam pengerjaan proyek-proyek pembangunan transmisi dan distribusi. Pembahasan pada Karya Akhir ini meliputi analisis proses aktifitas yang dilakukan oleh Project management ABB T&D dalam pengerjaan proyek.
Tujuan penuiisan Karya Akhir ini sebagai analisis dari setiap tahapan aktifitas manajemen proyek dan untuk mendapatkan gambaran tingkat efektifitas yang telah dicapai oleh ABB T&D. Analisis dilakukan terhadap kasus pengerjaan subsration proyek Kalimantan. Customer dari Kalimantan Proyek adalah PT.PLN (Persero) yang merupakan salah satu main customer yang dimiliki oleh ABB T&D.
Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis yaitu analisis yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal secara realitas. Pengumpulan data primer diperoleh dengan teknik wawancara dan survei mendalam terhadap beberapa pihak yang dianggap sebagai key information. Audit Analisis dilakukan terhadap setiap tahapan aktifitas dari project managemen dengan mengindentifikasikan aktifitas yang telah dilakukan dari setiap tahapan, kelemahan yang, ditemukan dari setiap tahapan dan memberikan rekomendasi pada setiap tahapan aktifitas selain itu dilakukan juga pengukuran terhadap tingkat efektifiltas dengan melakukan penilaian terhadap poin kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hasil audit analisis dari setiap tahapan aktifitas project management menyimpulkan beberapa kelemahan yang diantaranya adanya keterbatasan sumber daya pada project team yang mengakibatkan timbulnya beberapa kelemahan dari beberapa aktifitas, tidak dilakukan internal dan customer meeting secara berkala sehingga terjadi keterlambatan penyampaian berbagai informasi, tidak dilakukannya customer satisfactory survey sehingga project management tidak dapat memperoleh informasi performasi terhadap pekerjaan yang dilakukan,tidak dilakukannya reporting secara berkala terhadap project cash flow sehingga tidak jelasnya status cash flow selama proyek berlangsung, tidak dilakukannya supplier selection secara detail dengan format dan kriteria yang baku sehingga terjadi beberapa kelemahan dalam proses procurement dan delivery material, tidak dilakukannya aktifitas risk management yang berakibat tidak terprediksinya bebeeapa resiko yang terjadi selama proyek berlangsung dan tidak dilakukannya aktifitas project close our review sehingga project management tidak mendapankan informasi sebagai masukan untuk pengembangan dalam pengerjaan proyek selanjutnya.
Hasil Pengukuran tingkat efektifitas, memposisikan project management ABB dalam tingkatan baik dengan tuntutan perbaikan terhadap beberapa tahapan proses dari pelaksanaan proyek.
Audit analisis terhadap studi kasus pekerjaan proyek Kalimantan, dinilai Project management ABB T&D masih memiliki kelemahan pada tahapan aktifitas yang dilakukan. Selain itu perolehan total skor sebesar 365 dari penilaian tingkat efektifitas masih memerlukan banyak langkah peningkatan. Dengan beberapa rekomendasi dari setiap tahapan aktifitas project management yang diuraikan secara rinci pada bab pembahasan di harapkan project management ABB dapat memperoleh performasi dan tingkat efektifitas yang lebih baik pada pelaksanaan proyek dikemudian hari."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riangga Anugrah Pratama
"Project delay dapat menyebabkan pembengkakan biaya, dimana hal tersebut akan mengurangi nilai kontrak dan profit perusahaan. Dalam penanganannya, sering dilakukan tindakan antisipasi yang justru membutuhkan banyak biaya. Pada dasarnya, project delay dapat dicegah dengan tindakan antisipasi tanpa harus menambah banyak biaya, yaitu dengan menejerial yang baik dan pemilihan Sumber Daya Manusia yang bermutu. Manajemen waktu yang baik sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya project delay.

Project delay causes cost overruns, where it can reduce the value of contract and corporate profits. In handling that, anticipation is often done while it needs high cost. Basically the project delay can be prevented by doing anticipation without having to add much cost, with good managerial and selection of qualified human resources. Good in time management is needed to prevent project delay"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fauzy As Sidiqy
"Menurut laporan CHAOS yang dikeluarkan oleh Standish Group pada tahun 2015, hanya sekitar 29% proyek TI yang mengalami kesuksesan. Penerapan manajemen proyek merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proyek di perusahaan. PT. XYZ sebagai perusahaan terkemuka dibidang solusi TI masih mengalami kendala dalam menerapkan manajemen proyek di perusahaan. Kompetensi dari manajemen proyek dapat diwakilkan melalui tingkat kematangan manajemen proyek di perusahaan. Pengukuran terkait kematangan manajemen proyek di PT. XYZ masih belum pernah dilakukan. Untuk itu, dilakukan sebuah penelitian terkait tingkat kematangan manajemen proyek di PT. XYZ. Penelitian menggunakan metodologi kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat kematangan manajemen proyek di perusahaan menggunakan model kematangan Kerzner (KPMMM). Setelah nilai tingkat pengukuran didapatkan, kemudian dilakukan wawancara dengan para pakar manajemen proyek untuk menyusun rekomendasi-rekomendasi peningkatan tingkat kematangan manajemen proyek perusahaan. Hasil dari penelitian adalah tingkat kematangan manajemen proyek PT. XYZ berada pada tingkat 1 dan kemudian disusun lima rekomendasi bersama pakar sebagai upaya peningkatan tingkat kematangan. Kelima rekomendasi tersebut yaitu penyusunan manajemen portofolio perusahaan, peningkatan jumlah dan kompetensi SDM, penyusunan prosedur pelaksanaan proyek, penggunaan tools dalam mengelola proyek, dan penyusunan manajemen perubahan.

According to the CHAOS report released by Standish Group in 2015, only 29% of IT projects can be categorized as success. The implementation of project management is one of the factors that influence the success of the project in the company. PT. XYZ, as a leading company in the field of IT solutions, still has problems in implementing project management inside the company. The competence of project management in the company can be represented by the maturity level of project management. Measurements related to project management maturity at PT. XYZ has never been done before. For this reason, a research was conducted regarding a measurement of the project management maturity at PT. XYZ. This research uses qualitative and quantitative methodologies. The quantitative method is used to measure the maturity level of project management in companies using the Kerzner maturity model (KPMMM). After getting the value of the measurement level, interviews with project management experts are then conducted to formulate recommendations for increasing the level of maturity of the company's project management. The results of this research are the maturity level of PT. XYZ is at level 1 and then five recommendations are prepared with experts as an effort to increase the level of maturity. The five recommendations are making the company portfolio management, increasing the number and competence of project managers, preparing the procedures for implementing projects, using tools in managing projects across the company, and preparing the change management."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Univeristas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Prakarsa Perdana
"Pemanfaatan proyek yang lebih luas membutuhkan sebuah orientasi baru di dalam project management dan sebuah model baru untuk operasi yang lebih efektif di dalam organisasi. Project management office (PMO) hadir sebagai salah satu alternatif solusi untuk meningkatkan keseluruhan kinerja organisasi dengan meningkatkan prospek kinerja proyek dan meminimalkan kemungkinan untuk gagal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran-peran PMO terhadap kinerja proyek dengan menganalisa model struktural penelitian menggunakan metode partial least square (PLS). Pengolahan data dilakukan menggunakan metode deskriptif, yaitu hasil survey berupa wawancara dan kuesioner kepada pakar dan responden Analisa data deskriptif dan statistik dilakukan dengan bantuan software smartPLS 2.0. Hasil penelitian yang didapat adalah kapabilitas PMO memiliki hubungan yang paling signifikan terhadap kinerja proyek, kemudian tingkat kewenangan dan kontroling PMO.

Utilization of a wider project requires a new orientation in project management and a new model for more effective operations within the organization. Project management office (PMO) is present as an alternative solution to improve the overall performance of organizations by improving the performance prospects of the project and minimize the possibility of failure. This study aimed to investigate the effect of PMO roles on the project performance by analyzing the structural model by using partial least square (PLS). Data processing is done using the descriptive method, the survey results in the form of interviews and questionnaires to experts and respondents, and statistical analysis performed by utilizing smartPLS version 2.0. The results obtained are PMO capability has the most significant relationship to the project performance, then the level of authority and controlling."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T33313
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adib Karoma Yude
"PT X adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi makanan dan minuman dengan aspek kesehatan. Sejak didirikan tahun 1979 hingga saat ini berusia 42 tahun, organisasi telah berkembang dan melakukan berbagai inovasi untuk bertahan dalam persaingan bisnis. Memasuki industri 4.0, PT X beradaptasi dengan perkembagan teknologi informasi. Perusahaan tengah dalam fase transformasi bisnis menjadi digital dengan melakukan pengembagan perangkat lunak yang bertujuan untuk mempermudah dan membuat proses bisnis menjadi lebih efektif dan efisien. Organisasi telah melakukan praktik manajemen proyek namun belum sepenuhnya diterapkan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari adanya 40% proyek yang dijalankan tidak dapat di-deliver dengan tepat waktu. Evaluasi perlu dilakukan untuk mengukur tingkat kematangan manajemen proyek yang sudah dijalankan sehingga organisasi dapat melakukan perbaikan. Dengan menggunakan Project Management Maturity Model (PMMM) diketahui bahwa tingkat kematangan manajemen proyek PT X berada pada tingkat pertama. Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan organisasi mengenai manajemen proyek masih belum cukup baik.
Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi perbaikan yang dapat diterapkan organisasi yaitu mengadakan pelatihan khusus untuk setiap area manajemen proyek, membuat standar dokumentasi yang baik, mengadakan sesi pendalaman materi Project Management Body of Knowledge (PMBOK) dan mendorong project manager untuk berkomunikasi menggunakan istilah manajemen proyek yang tepat

.PT X is a food and beverage manufacturing company with a focus on health. Since its establishment in 1979, the organization has developed and implemented several innovations in order to remain competitive in the commercial sector. PT X has adapted to the advancement of information technology as it enters industry 4.0. The organization is in the process of digitalizing its business by building software to simplify and improve the effectiveness and efficiency of business operations. The organization has implemented project management practices, but they have not been properly applied. There are 40% of projects that cannot be delivered on schedule. Evaluation is required to determine the maturity level of project management that has been applied so that the organization could implement improvements. Using the Project Management Maturity Model (PMMM), it is determined that PT X's project management is at the first level of maturity. This indicates that the organization's understanding of project management is still insufficient. This research also includes recommendations for improvement that may be implemented by organization, such as providing particular training for each project management area, establishing appropriate documentation standards, organizing sessions to increase understanding of the Project Management Body of Knowledge (PMBOK) materials, and encouraging project managers to communicate using proper project management terms."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>