Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216223 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Ayu Febriani
"Skripsi ini membahas mengenai eksistensi dynamic capabilities di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) pada tahun 2015-2020. Peneliti menggunakan konsep dynamic capabilities (thinking ahead, thinking again, dan thinking across) dan juga enabling macro policy environemt (leadership dan policy networks) di Kementerian PAN-RB ini sendiri dalam merespons perubahan terkhusus pencapaian reformasi birokrasi internal organisasi untuk terus dapat menghasilkan berbagai kebijakan yang adaptif dan menjadi contoh bagi kementerian/lembaga dan pemerintah daerah di Indonesia. Peneliti menggunakan pendekatan post-positivist dan menggunakan teknik pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Kemudian, analisis dari hasil penelitian ini disajikan secara deskriptif yang menghasilkan temuan bahwa eksistensi dynamic capabilities pada kebijakan manajemen talenta masih samar terlihat dan masih belum mencapai kondisi ideal dynamic capabilities yang diharapkan. Oleh karena itu, salah satu saran yang diberikan adalah peningkatan Kementerian PAN-RB dalam menghadirkan kapabilitas dinamis yang didukung oleh commitment to action tidak hanya dari seorang pemimpin dan menguatkan berbagai indikator policy networks untuk mendorong terciptanya dynamic capabilities.

This thesis discusses the existence of dynamic capabilities in the Ministry of State Administrative and Bureaucratic Reform Reform (PAN-RB) in 2015-2020. Researchers use the concept of dynamic capabilities (thinking ahead, thinking again, and thinking across) and also enabling macro policy environment (leadership and policy networks) in the Ministry of PAN-RB itself in responding to changes, especially the achievement of organizational internal bureaucratic reform to continue to be able to produce various policies. which is adaptive and becomes an example for ministries / agencies and local governments in Indonesia. Researchers used a post-positivist approach and used qualitative data collection techniques through in-depth interviews and literature study. Then, the analysis of the results presented in a descriptively which results in the finding that the existence of dynamic capabilities in talent management policies is still vague and has not yet reached the expected ideal dynamic capabilities. Therefore, one of the suggestions given is to increase the PAN-RB Ministry in presenting dynamic capabilities that are supported by commitment to action not only from a leader and strengthening various indicators of policy networks to encourage the creation of dynamic capabilities."
Depok: Fakultas Ilmu Admnistrasi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Dzaki Saputra
"Pertumbuhan transaksi digital di Indonesia semakin tinggi tiap tahunnya. Peluang tersebut dilirik oleh perusahaan bank di Indonesia untuk menyediakan layanan perbankan digital yang bertujuan untuk mengakselerasi pertumbuhan transaksi digital dari waktu ke waktu. Pertumbuhan itu membuat intensitas kompetisi di dalam industri bank digital semakin tinggi sehingga dynamic capabilities dibutuhkan untuk merespons tingginya tingkat kompetisi yang ada. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempermudah (enabling factors) munculnya dynamic capabilities serta praktik dynamic capabilities pada perusahaan bank digital di Indonesia. SeaBank sebagai perusahaan bank digital yang telah berhasil menduduki posisi tertinggi di dalam industri bank digital pada 2022 dipilih oleh peneliti sebagai sampel dalam penelitian ini. Data yang didapatkan setelah mewawancarai lima informan yang memiliki jabatan tinggi kemudian dianalisis menggunakan tabel coding. Hasil yang ditemukan adalah external enabling factors memicu munculnya dynamic capabilities melalui berbagai aktivitas linear yang terhubung dengan dimensi sensing, seizing, dan reconfiguring. Aktivitas linear yang dilakukan oleh SeaBank juga terbantu oleh faktor yang berasal dari dalam perusahaan. Secara utuh, semua proses yang berlangsung membantu SeaBank untuk menduduki posisi tertinggi di dalam industri bank digital 2022 yang tercermin dari performa keuangan yang sehat.

The growth of digital transactions in Indonesia is increasing every year. The opportunity is then seized by Indonesia’s digital banks to serve digital banking services that accelerate the growth of digital transactions. That rapid growth has created high competitive intensity in the industry. In that condition, dynamic capabilities in digital banks are needed to cope with the industry’s competition. This qualitative research is intended to analyze the enabling factors of dynamic capabilities and also the practice of it in digital banks. As a digital bank that has led the Indonesia’s bank digital industry in 2022, SeaBank is chosen by the researcher as a sample. The data that was obtained after interviewing five executives was analyzed using the coding table. The results show that external enabling factors triggers the practice of dynamic capabilities in SeaBank through sensing, seizing, and reconfiguring activities. Those activities were also supported by the internal enabling factors that came from the company. As a whole, the dynamic capabilities process has helped SeaBank to become the market leader of Indonesia’s digital banks in 2022 and it’s reflected from SeaBank’s healthy financial report.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Makalah ini ditulis bertujuan untuk memahami bagaimana implementasi teori-teori Dynamic Capabilities (DC). Bahasan berfokus pada strategi minimum Essential Forces (MEF) suatu pilihan strategi yang digunakan oleh Kementerian Pertahanan RI dalam kaitannya dengan uraian teori Resource Base View dan DC. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran awal dalam konteks kajian akademik terhadap esensi MEF dan tulisan ini berupaya mendorong adanya upaya penelitian lebih lanjut dari tiga proposisi yang ditawarkan yaitu bahwa MEF adalah suatu kebijakan yang mengimplementasikan kerangka DCV dan RBV, bahwa MEF merupakan kebijakan yang mengimplementasikan RBV dan DCV dalam konteks adanya constraint anggaran dan bahwa MEF adalaha sekumpulan pola untuk menangani prediksi mempermasalahan jangka panjang, secara bertahap dan menghindari pendekatan dominasi."
321 LPI 17:33 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhata Wira Pratama
"Pada penelitian kali ini akan dilakukan analisis hubungan/pengaruh karakteristik yang dimiliki para CEO dan pemilik usaha yang difokuskan pada kajian dynamic capabilities para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Latar belakang masalah yang muncul dalam penelitian kali ini adalah sektor industri UMKM pada masa kini berada dalam lingkungan situasi yang turbulen dan dinamis, sehingga membutuhkan ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan yang diambil oleh para CEO/pimpinan usaha ataupun para pemilik usaha tersebut. Oleh karenanya peran dari dynamic capabilities sangat penting bagi keberlangsungan para pemain di sektor UMKM. Sehingga pada penelitian kali ini penulis akan mencoba mencari sumber dari dynamic capabilities yang salah satunya merupakan pimpinan dari sebuah perusahaan, baik itu sebagai CEO, Direktur ataupun seorang pemilik usaha yang bekerja sebagai pimpinan dimana hal tersebut cukup sering ditemukan pada sektor industri UMKM. Dynamic capabilities diukur dengan penggunaan dynamic marketing dan R&D capabilities. Data penelitian kali ini dikumpulkan dari para pimpinan suatu perusahaan yang bergerak di sektor UMKM, baik sebagai CEO, Direktur ataupun pemilik usaha dengan total responden sebesar 141 responden. Data dianalisis dengan menggunakan bantuan alat SPSS dengan teknik regresi. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik pemilik usaha berpengaruh terhadap dynamic capabilities yang dimiliki sebuah perusahaan.

This study observes and analysis the relationship/influence of CEO/owners characteristics on dynamic capabilities of small, medium enterprises. Background issues that arise in this study is that SME sector nowadays in a turbulent and dynamic environment, requires accuracy and speed of decision made by CEO/leader or owners. That's the reason why the role of dynamic capability was crucial for going concern of SME. Thus, this study validates the origin of dynamic capabilities, which one of them was the leader of a company, whether as a CEO, Director or the owner who's also has the role as a Director, which those conditions were common noted in SME sector. Dynamic capabilities is proxied by dynamic marketing and R&D capabilities. Data collected in this study are from the leaders of the company in SME sector, whether a CEO, Director or owner with a total of 141 respondents. Data were analyzed using SPSS software with regression analysis technique. The results shown characteristics of owner's in UMKM sector have significant influence on dynamic capabilities of a firm. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T55148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chelika Alticia Yudhanto
"Penyederhanaan birokrasi merupakan salah satu prioritas kerja presiden Jokowi pada masa pemerintahannya di tahun 2019 - 2024. Penyederhanaan birokrasi dilakukan dengan tiga tahap yaitu melalui transformasi organisasi dengan penyederhanaan struktur organisasi, transformasi SDM melalui pengalihan jabatan, dan transformasi sistem kerja melalui penyesuaian mekanisme sistem kerja baru setelah penyederhanaan. Penyederhanaan birokrasi pada awalnya hanya dianggap sebagai formalitas dan tidak dapat dilakukan dengan optimal karena banyak aspek yang perlu diperhatikan dan disesuaikan kembali terutama pada aspek SDM yang memiliki peran penting dan Kementerian PANRB merupakan kementerian yang bergerak di arah reformasi birokrasi sehingga harus menjadi contoh pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi pelaksanaan transformasi organisasi melalui penyederhanaan struktur organisasi di Kementerian PANRB. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah post-positivist dengan Teknik pengumpulan data berupa wawancara dengan pihak terkait dan melalui studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan transformasi organisasi melalui penyederhanaan struktur organisasi yang dianalisis dengan dimensi reframing, restructuring, revitalization dan renewal pada dasarnya sudah berjalan di Kementerian PANRB yaitu telah melakukan restrukturisasi dengan memangkas struktur menjadi dua level, melakukan pembaruan dengan pihak lain dengan baik, meningkatkan kemampuan SDM dengan baik. Namun, dalam pelaksanaannya perlu dioptimalkan kembali terutama terkait dengan peran pemimpin yang kurang memperhatikan pegawai. Adapun hambatan yang terjadi yaitu pada motivasi SDM yang perlu lebih diperhatikan akibat jenjang karir serta kesenjangan jumlah beban kerja dan jumlah pegawai yang tersedia. Hal ini dapat disiasati dengan pembentukan agen perubahan, memperkuat peran pemimpin, membangun kembali reward system untuk meningkatkan motivasi pegawai dan memperbaiki penataan SDM agar semakin optimal.

Simplifying the bureaucracy is one of President Jokowi's work priorities during his reign in 2019 - 2024. Simplifying the bureaucracy is carried out in three stages, namely through organizational transformation by simplifying the organizational structure, human resource transformation through position transfers, and work system transformation through adjustment of the new work system mechanism after simplification. Initially, the simplification of the bureaucracy was only considered as a formality and could not be carried out optimally because there were many aspects that needed to be considered and readjusted, especially in the HR aspect which had an important role and the Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform is a ministry that moves in the direction of bureaucratic reform so it must be an example of its implementation. This study aims to analyze and identify the implementation of organizational transformation through simplification of the organizational structure at the Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform. The approach used in this study was post- positivist with data collection techniques in the form of interviews with related parties and through literature study. The results of this study indicate that the implementation of organizational transformation through simplification of the organizational structure analyzed by the dimensions of reframing, restructuring, revitalization and renewal has basically been running at the Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform, restructuring by cutting the structure into two levels, updating with other parties well, increasing good HR skills. However, in practice it needs to be optimized again, especially related to the role of leaders who pay less attention to employees. The obstacles that occur are the motivation of human resources which needs more attention due to career paths and the gap in the number of workloads and the number of available employees. This can be circumvented by forming agents of change, strengthening the role of leaders, rebuilding the reward system to increase employee motivation and improving human resource management to make it more optimal."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mukhlis Yusuf
"Kapabilitas organisasional merupakan key strength factor yang menentukan kemampuan perusahaan menengah unggul di Indonesia saat menghadapi krisis ekonomi tahun 1997-1999. Kapabilitas organisasional tersebut berupa kemampuan rekonfigurasi kapabilitas internal dan relasi eksternal untuk mengatasi berbagai kondisi yang tak pernah terjadi sebelumnya. Mereka mampu bertahan dan bahkan tumbuh selama krisis, pada saat sebagian perusahaan-perusahaan lain harus diambil alih manajemen dan kepemilikan oleh pengusaha lain dan bahkan tak sedikit mengalami likuidasi atau berhenti beroperasi.
Berbeda dengan sejumlah penelitian sebelumnya pada obyek perusahaan besar di mancanegara dan perusahaan kecil di Indonesia selama krisis ekonomi tahun 1997-1999, penelitian ini memfokuskan pada perusahaan menengah, karena jenis dan ukuran perusahaan ini berpotensi untuk dapat tumbuh menjadi perusahaan lebih besar dan relatif telah menjalankan prinsip-prinsip pengelolaan manajemen perusahaan modern dibandingkan usaha kecil.
Tambunan (2000) menyatakan bahwa jenis-jenis perusahaan yang berorientasi ekspor, tidak berutang, berutang dalam skala tertentu, tak menggunakan bahan baku impor mampu mengatasi krisis ekonomi pada masa itu. Dalam penelusuran penulis, belum ada yang mengkhususkan diri meneliti skala perusahaan menengah di Indonesia. Perlu keberlanjutan data perusahaan yang bersifat longitudinal tentang perusahaan-perusahaan sebelum dan sesudah krisis. Sejumlah penelitian lain di manca negara, dilakukan secara cross-sections, antar industri, namun nasib perusahaan setelah masa penelitian tak diketahui selanjutnya. Akatiga (1999) melakukan penelitian berbasis data perusahaan secara longitudinal, namun terbatas pada skala usaha mikro dan kecil.
Penelitian ini dimulai dengan studi pustaka dan eksplorasi terhadap15 pengusaha menengah dan wawancara pendahuluan terhadap 13 pakar bisnis pada tahun 2004-2005 untuk mengetahui kapabilitas organisasional perusahaan yang mampu bertahan dan bahkan tumbuh selama krisis. Tiga pertanyaan diajukan kepada para responden penelitian pendahuluan tersebut, yakni: (1) apa yang Anda lakukan saat puncak krisis ekonomi tahun 1997-1999 untuk mampu bertahan? (2) kapabilitas apa yang dimiliki Perusahaan saat mampu bertahan selama krisis? (3) bagaimana cara Anda memperoleh kapabilitas tersebut?
Melalui metode wawancara semi-terstruktur, diketahui bahwa para pengusaha menengah unggul di Indonesia melakukan rekonfigurasi kapabilitas melalui proses pembelajaran selama krisis dalam hal melayani dan menjaga komitmen terhadap pelanggan, pemasok, lembaga keuangan, kebijakan bauran pemasaran, menyesuaikan struktur biaya tetap dan variabel, menjaga reputasi terhadap pelanggan dan mitra bisnis, menjaga arus kas terutama dalam hubungannya dengan utang dan kewajiban perusahaan lainnya, membangun hubungan relasional dengan semua pihak dan terus mengikuti kebijakan-kebijakan Pemerintah selama krisis. Hasil dari wawancara semi-terstruktur tesebut diketahui kapabilitas tersebut didukung oleh komitmen atas pembelajaran selama krisis, memperkuat komunikasi internal dan ekternal dengan mitra perusahaan, dan melakukan hal-hal baru demi mempertahankan keberlanjutan Perusahaan. Hasil wawancara tersebut selanjutnya diproses dengan prosedur; labeling, coding, dan kategorisasi atas pernyataan responden, mengarah pada unsur pembentuk konsepsi orientasi pembelajaran (learning orientation) dan kapabilitas dinamis (dynamic capabilities) yang selama ini dikenal dalam ranah manajemen.
Penelitian menggunakan metode abduktif (abductive), yang didukung basis data (inductive) dan teori (deductive), untuk membangun hipotesis yang selanjutnya diuji secara kuantitatif terhadap 60 responden perusahaan menengah unggul pemenang kontes E-50 (Enterprise 50, komunitas pemenang perusahaan unggul versi Accenture dan majalah SWA) dari populasi 121 perusahaan di Indonesia.
Melalui uji pearson dan uji regresi, teruji bahwa orientasi pembelajaran yang dibangun oleh tiga kontruk (1) komitmen terhadap pembelajaran, (2) keterbukaan pandangan, (3) shared-vision, berpengaruh linier positif terhadap kapabilitas dinamis perusahaan. Kapabilitas dinamis Perusahaan itu sendiri dibentuk oleh tiga konstruk; (1) kapasitas penyerapan informasi; (2) kapabilitas koordinasi informasi; dan (3) pikiran kolektif.
Dengan menggunakan general linier model (GLM), teruji secara statistik bahwa orientasi berpengaruh linier positif terhadap kapabilitas dinamis pada semua kelompok perusahaan yang terdiri atas atau dibentuk oleh jenis industri (manufaktur dan jasa), leverage utang (tidak berutang dan berutang), dan asal sumber bahan baku (tidak impor dan ada impor). Melalui uji regresi heterogenous diketahui pengaruh tersebut pada kelompok perusahaan; (1) jasa yang tidak melakukan ekspor; (2) manufaktur yang melakukan ekspor; (3) jasa yang berutang dan tak berutang; (4) manufaktur yang berutang; (5) jasa yang berbahan baku impor dan berbahan baku impor; dan (6) manufaktur yang tidak berbahan baku baku ekspor.
Melalui uji heterogenous juga diketahui bahwa perbedaan pengaruh orientasi pembelajaran terhadap kapabilitas dinamis antar kelompok perusahaan yang terdiri atas atau dibentuk jenis industri, leverage utang, dan asal sumber bahan baku secara statistik tidak signifikan.
Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa sepanjang perusahaan membangun ketiga konstruk atau nilai-nilai pembentuk orientasi pembelajaran, maka perusahaan akan mampu membangun kapabilitas dinamis dalam mengatasi turbulensi lingkungan bisnis. Kedua variabel ini menghasilkan kapabilitas organisasioanal yang terus-menerus diperbaharui oleh perusahaan.
Tulisan ini juga membahas berbagai implikasi manajerial bagi perusahaan dan para fasilitator atau regulator dalam pembinaan usaha kecil dan menengah di Indonesia, selain faktor fisik dan finansial, faktor intelektual dan organisasional menjadi sumberdaya yang menjanjikan dalam perusahaan. Penelitian ini juga menjelaskan berbagai keterbatasan dan rekomendasi penelitian selanjutnya.

Organizational capabilities is a key strength of the factor that determines the ability of the midle size companies in Indonesia in surviving during the economic crisis of 1997-1999. The organizational capabilities is the ability of a reconfiguration of the external relations and internal capabilities to address various conditions that never happened before. They are able to survive and even grow during the crisis, at a time when most other companies to take over the management and ownership by other entrepreneurs and even some undergoing liquidation or stopped operations. In contrast to some previous research on large companies and small companies abroad in Indonesia during the economic crisis of 1997-1999, this study focuses on the medium size, because the company type and size of company was potentially to be able to grow into larger companies and the relative had been running principles of the management of modern enterprise management compare to the small enterprises.
Tambunan (2000) states that the types of companies that are export-oriented, did not owe, owe a certain scale, do not use imported raw materials capable of managing the economic crisis at that time. In the search for the author, there has not been that specializes in middle-scale enterprise research Indonesia. Need sustainability company data which is longitudinally about companies before and after the crisis. A number of other studies in foreign countries, conducted in cross-sections, between industries, but the fate of the company after a period of research is unknown then. Akatiga (1999) conducted a study based on longitudinal company data, however limited to micro and small scale.
This research began with the study of literature and exploration medium and employers terhadap15 interviews introduction to 13 business experts in 2004-2005 to determine organizational capabilities companies were able to survive and even grow during the crisis. Three questions posed to the respondents the preliminary research, namely: (1) what do you do when the peak of the economic crisis in 1997-1999 to able to survive? (2) what Company owned the capability when able to survive during the crisis?(3) how do you acquire these capabilities?
Through semi-structured interview methods, note that the secondary employers in Indonesia do reconfiguration capabilities through the learning process during the crisis in terms of servicing and maintaining the commitment to customers, suppliers, financial institutions, marketing mix policy, adjusting the structure of fixed costs and variable, maintaining a reputation for customers and business partners, maintain cash flow especially in conjunction with other corporate obligations and debt, build relationships with relational all parties and continue to follow the policies of the Government during the crisis. The results of the interview are semi-structured in mind the capabilities supported by the commitment of learning during the crisis, strengthen internal communication and ekternal with partner companies, and doing new things in order to maintain the sustainability of the company. The results of these interviews are next processed with procedures; labeling, coding, and categorization of statements of the respondent, the lead elements of the conception of common orientation learning (learning orientation) and dynamic capabilities (dynamic capabilities) that has been known in the realm of management.
Research using the method abduktif (abductive), which supported database (inductive) and theory (deductive), to build the next hypothesis was tested quantitatively against corporate respondents 60 secondary contest winners E-50 (Enterprise 50 company excelled winning, community version of Accenture and SWA magazine) of the population of 121 companies in Indonesia.
Through the test of pearson and regression test, tested that learning orientation that was built by three kontruk (1) a commitment to learning, (2) openness views, (3) shared-vision, a linear positive effect to the dynamic capabilities of the company. Dynamic capabilities the company itself was formed by three invalid constructs; (1) the capacity of absorption of information; (2) coordination of information capabilities; and (3) the collective mind.
By using the general linear model (GLM), statistically proven that influential positive linear orientation towards dynamic capabilities on all group companies consist of or formed by type of industry (manufacturing and services), leverage debt (not owed and owed), the source and origin of raw materials (not import and there is an import). Through regression test the influence on known heterogenous group of companies; (1) service that no exports; (2) manufacturing exports; (3) services that are owed and not owe; (4) the manufacturer owe; (5) service that made imports and imported raw material; and (6) are not manufacturing-based export standard.
The heterogenous also noted that differences influence the orientation of the study on the dynamic capability between groups of companies or industrial type formed, leverage debt, the source and origin of raw materials are statistically insignificant. Thus, this study shows that all the companies building the third invalid constructs or values that formed instructional orientation, then the company will be able to build dynamic capabilities in overcoming turbulent business environment. Both of these variables resulted in the constant organisasioanal updated capabilities by company.
This paper also discusses the various managerial implications for companies and the facilitator or regulator in the construction of small and medium enterprises in Indonesia, in addition to the physical and financial factors, intellectual and organizational factors into a promising resource within a company. The study also describes the limitations and recommendations for further research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
D2175
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivina Relita Puspita Hasan
"ABSTRAK
Salah satu isu hangat di Indonesia saat ini terutama dalam sektor public adalah program reformas birokrasi. Pemerintah Pusat melalui Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 menegaskan keseriusan mereka dengan membuat Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Terdapat delapan area perubahan birokrasi yang dikehendaki yaitu organisasi, tatalaksana, peraturan perundang-undangan, sumber daya manusia, akuntabilitas, pelayanan pubik, mental aparatur dan pengawasan. Lembaga Administrasi Negara (LAN) merupakan salah satu aktor utama dalam program Reformasi Birokrasi nasional. Sebagai instansi yang bertanggung jawab di bidang pengembangan kompetensi ASN, LAN memiliki peran yang vital dalam mewujudkan visi Reformasi Birokrasi yaitu mewujudkan pemerintahan kelas dunia pada 2025, terutama pada area perubahan sumber daya manusia aparatur. Pemerintahan kelas dunia yang dicita-citakan tersebut membutuhkan adanya ASN yang kompeten sebagai salah satu prasyarat utama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaa reformasi di LAN tahun 2018 berdasarkan delapan area perubahan yang sudah dijelaskan sebelumnya dengan metode kualitatif melalui wawancara, observasi dan studi pustaka. Penelitian ini menggunakan kombinasi dari teori Reinventing Government milik David Osborne dan teori Crowdsourcing dari Helen K Liu. Hasil dari penelitian ini adalah area organisasi, akuntabilitas dan sumber daya manusia merupakan area yang paling berpengaruh dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di LAN"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isra Novita
"Artikel ini dijelaskan penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran pengetahuan sosial untuk siswa SD. Sebelum melakukan penelitian, peneliti menemukan bahwa guru belum sepenuhnya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, siswa memiliki motivasi rendah, belajar suasana tidak baik dan siswa pencapaian itu sangat rendah. Dengan melakukan penelitian tindakan, masalah yang berusaha untuk menjadi dipecahkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suasana belajar dengan motivasi yang baik, siswa meningkat, dan prestasi siswa menjadi lebih baik daripada sebelumnya."
Padang Panjang: Dinas pendidikan kota Padangpanjang, 2014
370 JGR 11 : 2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Mirrah Ariandini Tedja
"[ABSTRAK
Dynamic Capabilities Theory (DC) merupakan teori yang menjelaskan untuk
mendapatkan keunggulan daya saing, perusahaan tidak hanya dengan memiliki
sumber daya yang istimewa, melainkan harus disadari dengan kemampuan
perusahaan dalam mengintegrasi dan menggunakan sumber daya tersebut. Salah
satu kemampuan dalam Dynamic Capabilities Theorya dalah kemampuan
pemasaran. Penelitian ini membahas pengaruh kemampuan pemasaran yang
dilakukan pada dVisi sepeda motor PT. Suzuki IndoMobil Motor yang terdiri dari
kemampuan market sensing, kemampuan customer relationship management
(CRM), dan kemampuan brand management terhadap kinerja pengembangan
produk baru (NPD). Dengan bantuan analisis structural equation modeling (SEM)
didapatkan hasil bahwa market sensing tidak memiliki hubungan langsung yang
signifikan, sedangkan kemampuan CRM dan kemampuan brand management
memiliki hubungan langsung yang signifikan, selain itu kemampuan market
sensing juga memoderasi CRM dan brand management terhadap kinerja
pengembangan produk baru dan didapatkan hasil signifikan, dan hubungan
moderasi CRM terhadap hubungan brand management terhadap kinerja
pengembangan produk baru dan didapatkan hasil signifikan. Dengan demikian,
Suzuki diharapkan meningkatkan kemampuan pemasarannya agar dapat
meningkatkan kinerja perusahaan dalam mengembangkan produk baru demi
kelangsungan bisnis kedepannya.

ABSTRACT
Dynamic Capabilities Theory (DC) is a development of resource based view
(RBV) theory. Although having excellent human resource may help getting
significant profit and competitive advantage, a company has to understand how to
integrate and empower the resource well. One of capabilities based on Dynamic
Capabilities Theory is marketing capabilities. This research aimed to determine
marketing capabilities on motorcycle division at PT Suzuki Indomobil Motor. This
research consists of market sensing capability, customer relationship
management (CRM) capability and brand management capability on performance
of new product development. Analysis using structural equation modeling
represent that market sensing has no significant and direct relationship to the
performance of new product development, while CRM and brand management
capability has significant and direct relationship to the performance of new
product development, besides market sensing capability moderates relationship
between CRM and brand management to performance of new product
development with significant value, moderation of CRM to brand management
relationship to performance of new product development has significant value.
According to the result of study, Suzuki is expected to increase the company
performance in developing new product by increasing marketing capabilities for
future business continuity., Dynamic Capabilities Theory (DC) is a development of resource based view
(RBV) theory. Although having excellent human resource may help getting
significant profit and competitive advantage, a company has to understand how to
integrate and empower the resource well. One of capabilities based on Dynamic
Capabilities Theory is marketing capabilities. This research aimed to determine
marketing capabilities on motorcycle division at PT Suzuki Indomobil Motor. This
research consists of market sensing capability, customer relationship
management (CRM) capability and brand management capability on performance
of new product development. Analysis using structural equation modeling
represent that market sensing has no significant and direct relationship to the
performance of new product development, while CRM and brand management
capability has significant and direct relationship to the performance of new
product development, besides market sensing capability moderates relationship
between CRM and brand management to performance of new product
development with significant value, moderation of CRM to brand management
relationship to performance of new product development has significant value.
According to the result of study, Suzuki is expected to increase the company
performance in developing new product by increasing marketing capabilities for
future business continuity.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eneng Fatonah
"Tesis ini diKementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kementerian PANRB yang bertempat di Jl. Jenderal Sudirman Kavling 69 Jakarta.Dalam tesis ini dipaparkan secara ringkas konsep-konsep mengenai Reformasi Birokrasi, budaya organisasidan budaya kerja, strategi untuk mengubah dan menguatkan budaya organisasi, budaya kerja, gratifikasi, pengendalian gratifikasi, dan kerangka pemikiran penelitian yang mendasarkan diri pada teori penguatan budaya organisasi yang dikembangkan oleh teori Steven Lattimore McShaneand Tony Travaglione 2006. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mendasarkan pada pengelolaan informasi/data yang primer maupun sekunder untuk keperluan problem solving.
Fokus penelitian ini ditekankan pada pelaksanaan upaya pengendalian gratifikasi di dan internalisasi pengendalian gratifikasi ke dalam budaya kerja. Framework yang digunakan adalah strategi penguatan budaya organisasi yang menggarisbawahi lima strategi untuk penguatan organisasi yaitu melalui tindakan pimpinan organisasi, pengenalan mekanisme penghargaan, pemeliharaan keajegan gugus tugas, pengelolaan jejaring budaya, dan pemilihan dan sosialisasi kepadaanggota organisasi yang baru. Penelitian ini memberikan gagasan dan wawasan bahwa pelaksanaan upaya pengendalian gratifikasi akan berjalan efektif jika diinternalisasikan ke dalam budaya kerja dan didukung oleh seluruh entitas organisasi dengan memahami dan menerapkan sikap anti gratifikasi.

The thesis discusses the Implementation of the gratuity control efforts in in Ministry of Administrative Reform located on Jl. Jenderal Sudirman Kav. 69 Jakarta.This thesis also gives brief summary of the administrative reform concepts, culture organization culture, strategy for changing and strengthening organizational culture, gratuity, internal control, and research framework based on the strengthening organizational culture theory developed by Steven Lattimore Mcshane and Tony Travaglione 2006 .The reaseach uses qualitative methodology that lean on the analyzes of primary and secondary data toward problem solving.
The thesis focuses on the implementation of gratuity control effort in Ministry of Administrtaive Reform. The framework of the thesis is strategy on strengthening organizational culture consist of five strategies leadership, reward mechanism, taskforce establishment, maintenance of culture networking, and selection and disemination for new member.The research gives a notion and perspective that the gratuity control efforts shall effectively be implemented bythe engaging the whole organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>