Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92235 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Freedy Samuel O H
"
Sebagai bagian dari usaha terus menerus dan Indonesia untuk menuju modernisasi industi pelayaran nasional telah ditargetkan oleh pemenntah sebagai elemen yang esensial dari usaha pengembangan ekonomi nasional Pemenntah Indonesia secara eksplisit telah menyatakan pentingnya secara strategis dan ekonomis pengembangan industri pelayaran nasional yang tangguh dan kuat jelas terlihat bahwa besarnya peluang ketenagakerjaan yang dapat disediakan oleh industri pelayaran juga telah mempengaruhi adanya resnon vang positif dari Pemenntah Krisis yang saat ini dihadapi oleh industri pelayaran nasional dalam jangka panjang dapat mengarah pada kematiannya bila tidak segera dilakukan perubahan terhadap serangkaian kebijakan yarg mempengaruhi industn pelayaran nasional Kondisis Indonesia sebagai negara yang dikelilingi oleh lautan, menyebabkan akses Indonesia ke pasar internasional sebagian besar menggunakan jasa pelayaran Namun ironisnya, pembangunan di bidang pelayaran nasional tidak diprioritaskan sehingga keadaannya sangat ketinggalan dan lemah Defisit pada jasa pelayaran per tahun mencapai US$ 5 8 milyar yang diakibatkan dikuasainya jasa angkutan laut baik ekspor impor ( 97 % ) maupun dalam negeri ( 52 % ) oleh pelayaran asing PT Djakarta Lloyd merupakan satu-satunya flag carrier Indonesia untuk angkutan luar negeri khususnya pada Container Transport Perusahaan saat lm berada pada posisi kurang baik dan segi keuangan maupun segi operasinya Akumulasi hutang dan kerugian dan tahun tahun sebelumnya maupun kondisi armada yang sudah tua menyebabkan perusahaan sukar untuk bersaing dalam dunia pelayaran yang sangat kompetitif Untuk merubah kondisi saat ini demi mencapai kondisi yang dicita-citakan, perusahaan berusaha mencari dan mengembangkan strategi untuk mengembalikan kesehatan perusahaan. Restrukturisasi perusahaan dapat menjadi pembuka jalan bagi krisis yang dialami oleh perusahaan. Pemerintah khususnya Menteri Negara Pendayagunaan BUMN telah menekankan pentingnya restrukturisasi pada BUMN demi untuk meningkatkan efisiensi pertumbuhan dan kemampuan untuk meraih laba demi membantu pemulihan kondisi perekonomian nasional yang masih dalam kondisi krisis PT Djakarta Lloyd pada saat mi sedang berusaha melakukan restrukturisasi internal yang mencakup bidang keuangan usaha serta organisasi dan manajemen Tujuan dari penulisan ini adalah membantu perusahaan dalam merencanakan program restrukturisasinya agar dapat bertahan dalam lingkungannya serta meningkatkan daya saingnya Sebelum membuat program restrukturisasi dilakukan analisis SWOT untuk membantu dalam merencanakan program perubahan dan menganalisa strategi utama j ang sesuai bagi perusahaan Saran saran yang dapat diberikan pada perusahaan adalah bahwa keberhasilan dan restruktunsasi sangat bergantung pada kemampuan manajemen untuk melakukan perubahan terutama perubahan budaya manaiemen dan kepemimpinan (Leadership ) Bila perusahaan mengabaikan salah satunya program restruktunsasi tidak akan berhasil"
2000
T8777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Tedjo
"Sebagai bagian usaha terus menerus yang dilakukan Indonesia untuk menuju modernisasi maka pemerintah berusaha untuk meningkatkan peran serta sektor swasta dalam bidang telekomunikasi berupa Kerja Sama Operasi (KSO) untuk membangun jaringan telekomunikasi di wilayah area tertentu dengan hak eksklusif tertentu.
Akan tetapi dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan, perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang teknologi tinggi mulai mengalami hambatan. Salah satu sebab dikarenakan pendanaan untuk membangun jaringan telekomunikasi berasal dari pinjaman jangka pendek balk berasal dari dalam maupun luar negeri.
Lain dari pada itu persaingan yang sengit dari para pemain di bidang telekomunikasi membuat perusahaan makin terpuruk dalam situasi yang tidak pasti ditambah dengan manajemen yang tidak memadai serta organisasi yang rapus.
Untuk menambah kondisi saat ini perusahaan berusaha mencari dan mengembangkan strategi untuk mengembalikan kesehatan perusahaan.
Restrukturisasi perusahaan dapat menjadi pembuka jalan bagi krisis yang dialami perusahaan.
PT. MSN pada saat ini sedang berusaha melakukan restrukturisasi internal yang mencakup bidang keuangan, usaha serta organisasi dan manajemen.
Tujuan dari penulisan ini adalah membantu perusahaan dalam merencanakan program restrukturisasi agar dapat bertahan dalam lingkungannya serta meningkatkan daya saing.
Sebelum membuat program restrukturisasi dilakukan analisa lingkungan, analisa SWOT, analisa posisi dan analisa struktur modal sehingga diharapkan dapat membantu dalam merencanakan program perubahan dan menganalisa strategi utama yang sesuai bagi perusahaan.
Saran yang dapat diberikan pada perusahaan perlu adanya studi tentang merger dan akuisisi dengan melihat bahwa keberhasilan restrukturisasi sangat bergantung pada kemampuan manajemen untuk melakukan perubahan, terutama perubahan budaya, manajemen dan kepemimpinan (leadership) serta keinginan untuk mencapai strategic partner.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T18854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjuk Sukardiman
"Perekonomian Indonesia dihadapkan pada kondisi yang sulit karena harga minyak dunia turun drastis, sehingga perolehan devisa dari migas tidak dapat menjadi andalan perekonomian nasional. Oleh karena itu digulirkan paket-paket deregulasi yang bertujuan untuk mengubah orientasi ekspor migas dengan meningkatkan peranan ekspor non migas.
INPRES Nomor 4 Tahun 1985 merupakan salah satu bentuk deregulasi yang bertujuan memperlancar arus barang dan jasa dengan mengurangi kendala-kendala yang secara signifikan menghambat peningkatan peran ekspor non migas. Dampak yang ada adalah adanya pergeseran nilai ekspor, di mana pada posisi tahun 1995 ekspor non migas mencapai US $ 39,4 milyar, sedangkan ekspor migas hanya US $ 8,9 milyar. Di sisi lain sebagai akibat deregulasi, peranan pelayaran nasional kalah bersaing dengan pelayaran asing, di mana pangsa yang diraih pelayaran pada tahun 1995 hanya sekitar 2,26%, sedangkan sisanya diambil oleh pelayaran asing. Hal ini yang mendasari dipilihnya permasalahan tersebut sebagai bahan tesis.
Penelitian ini merupakan kajian atas implikasi deregulasi angkutan laut terhadap perilaku bisnis dari Perusahaan Pelayaran Nasional. Secara khusus penelitian ini menyoroti interaksi positif antar sub sektor yang memberikan nilai tambah secara sinergis sebagai akibat deregulasi, yakni hubungan antara perdagangan dengan peranan pelayaran nasional,dan perdagangan dengan industri maritim, yang merupakan cerminan dari peranan transportasi laut. Selanjutnya studi ini menyoroti akibat dari deregulasi tersebut terhadap PT. (Persero) Djakarta Lloyd sebagai perusahaan pelayaran nasional mengubah strategi pengembangan usahanya dengan beberapa terobosan, yakni dengan masuk ke dalam beberapa aliansi/konsorsium agar dapat memperoleh muatan.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka dilakukan pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran angket pada sejumlah responden yang dipercaya secara langsung menangani aktivitas yang mendasari permasalahan tersebut dan data sekunder digunakan sebagai analisis pendukung untuk membuktikan fenomena yang terjadi sebagai dampak deregulasi.
Dari hasil analisis pengolahan data sekunder dengan menggunakan instrumen statistik regresi dan elastisitas, dapat dibuktikan adanya korelasi antara peningkatan perdagangan dengan penurunan peranan pelayaran nasional dan penurunan peranan industri maritim. Dalam analisis selanjutnya untuk melihat besarnya pengaruh penurunan pangsa muatan pelayaran nasional terhadap PT. (Persero) Djakarta Lloyd dengan menggunakan analisis elastisitas.
Analisis selanjutnya adalah untuk mengetahui posisi PT. (Persero) Djakarta Lloyd sebagai perusahaan pelayaran nasional akibat deregulasi dan sebagai hasil analisis berada pada kuadran III, artinya PT. (Persero) Djakarta Lloyd sebagai perusahaan pelayaran nasional dalam kondisi hanya mampu mempertahankan pangsa muatan yang ada, dan faktor dominan internal yang berpengaruh adalah tingginya biaya langsung dan tak langsung perusahaan. Tingginya biaya internal perusahaan diidentifikasikan sebagai akibat biaya transaksi yang tinggi karena adanya perubahan pola strategi dalam pengembangan usaha dengan masuk ke dalam beberapa konsorsium dan KSO untuk memperoleh muatan, Dengan melakukan pembuktian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa deregulasi telah memberikan pengaruh terjadinya inefisiensi pada PT. (Persero) Djakarta Lloyd. Selanjutnya perlu dilakukan tinjau ulang terhadap deregulasi angkutan laut dengan alternatif kebijaksanaan yaitu penghapusan, tetap melanjutkan atau penyempurnaan deregulasi dan pilihannya adalah penyempurnaan deregulasi dimaksud."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martinus Chandra H.S
"ABSTRAK
Peranan angkutan laut di Indonesia menjadi sangat penting, karena
kondisi geografis dan moda transportasi ini dinilai mampu melakukan jasa
angkutan dalam volume besar dan sekaligus, dengan biaya yang lebih murah.
Menyadari hal tersebut, maka angkutan laut tidak boleh dipandang sebagai
sarana penunjang semata-mata, tetapi harus dibina dalam satu kesatuan diantara
berbagai sektor, khususnya sektor industri dan pertanian.
Disamping fungsinya sebagai penunjang kegiatan sektor-sektor
ekonomi lainnya, angkutan laut merupakan kegiatan industri yang memberi
manfaat ganda seperti lapangan kerja, penghasil pajak, penghasil devisa,
keuntungan bagi pemilik modal dan penunjang kegiatan-kegiatan industri hulu
dan huir yang terkait dengan penyelenggaraan angkutan laut.
Revolusi di bidang transportasi dimulai dengan dilakukannya upaya
unitisasi dan konsolidasi muatan, lewat pemanfaatan peti kemas yang ukurannya
semakin diperbesar, serta jenisnya semakin ditambah, untuk memungkinkan
pengangkutan yang lebih efisien. Berdasarkan peti kemas ini dilakukan
penyeragaman pada bidang hardware, yaitu seluruh alat transportasi beserta
fasilitas penunjangnya serta software, yaitu administrasi angkutan, kepabeanan
dan sebagainya.
P.T. TRIKORA LLOYD sebagai salah satu perusahaan yang
menyelenggarakan jasa pengangkutan barang melalui laut, dalam usahanya
memasarkan produknya, tidak terlepas dari berbagai perrnasalahan, terutama
dampak dan revolusi di bidang transportasi yang terus berlanjut, dalam
menghadapi persaingan yang mengglobal. Seperti yang menjadi tujuan
perusahaan pelayaran Iainnya, P.T. TRIKORA LLOYD berusaha untuk
mengikuti global inter- modal through freight system, yang memungkinkan
terjaminnya delivery yang tepat waktu dan berbagai himpunan unit barang yang
diperlukan perusahaan dan/atau industri di segenap penjuru dunia.
Menghadapi hal tersebut, maka PT. TRIKORA LLOYD dituntut
untuk menggunakan suatu strategi yang sesuai, yang dapat menjamin
keberadaan dan pertumbuhannya dimasa yang akan datang.
;ABSTRAK
Peranan angkutan laut di Indonesia menjadi sangat penting, karena
kondisi geografis dan moda transportasi ini dinilai mampu melakukan jasa
angkutan dalam volume besar dan sekaligus, dengan biaya yang lebih murah.
Menyadari hal tersebut, maka angkutan laut tidak boleh dipandang sebagai
sarana penunjang semata-mata, tetapi harus dibina dalam satu kesatuan diantara
berbagai sektor, khususnya sektor industri dan pertanian.
Disamping fungsinya sebagai penunjang kegiatan sektor-sektor
ekonomi lainnya, angkutan laut merupakan kegiatan industri yang memberi
manfaat ganda seperti lapangan kerja, penghasil pajak, penghasil devisa,
keuntungan bagi pemilik modal dan penunjang kegiatan-kegiatan industri hulu
dan huir yang terkait dengan penyelenggaraan angkutan laut.
Revolusi di bidang transportasi dimulai dengan dilakukannya upaya
unitisasi dan konsolidasi muatan, lewat pemanfaatan peti kemas yang ukurannya
semakin diperbesar, serta jenisnya semakin ditambah, untuk memungkinkan
pengangkutan yang lebih efisien. Berdasarkan peti kemas ini dilakukan
penyeragaman pada bidang hardware, yaitu seluruh alat transportasi beserta
fasilitas penunjangnya serta software, yaitu administrasi angkutan, kepabeanan
dan sebagainya.
P.T. TRIKORA LLOYD sebagai salah satu perusahaan yang
menyelenggarakan jasa pengangkutan barang melalui laut, dalam usahanya
memasarkan produknya, tidak terlepas dari berbagai perrnasalahan, terutama
dampak dan revolusi di bidang transportasi yang terus berlanjut, dalam
menghadapi persaingan yang mengglobal. Seperti yang menjadi tujuan
perusahaan pelayaran Iainnya, P.T. TRIKORA LLOYD berusaha untuk
mengikuti global inter- modal through freight system, yang memungkinkan
terjaminnya delivery yang tepat waktu dan berbagai himpunan unit barang yang
diperlukan perusahaan dan/atau industri di segenap penjuru dunia.
Menghadapi hal tersebut, maka PT. TRIKORA LLOYD dituntut
untuk menggunakan suatu strategi yang sesuai, yang dapat menjamin
keberadaan dan pertumbuhannya dimasa yang akan datang.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Balataw, Victor
"When a country wants to get wealthy economy, in condition that changes rapidly, the commerce must play the important part (Hatta, 1998). In this globalization era each part of economy has to raise their ability to compete in produce, sell, even break the market, which still not restriction clearly. In other words they must be able to compete in competitive economy.
Today, sea transportation exertion encounters menace because of the work rate and competition ability of national transportation is still low. This case can be shown from the national sea business is still marginal, low port service, apprehensive safety, security and sea pollution. These problems caused high cost and risk sea transportation exertion, and maritime area classified as black spot (unreliable area).
In 2003, total shipping and carriers business is US$ 535.056.138. For domestic carriers is US$ 170.525.200 and national shipping only US$ 90.719.407 or 53.2% while abroad freight is US$ 364.817.246, national shipping US$ 15.103.601 or 3.41% and rest is taken by foreign shipping.
In 2003, the PT. Djakarta Lloyd can get operational income at least 350 billion. Domestic shipping lines give 213 (about 240 billion) of total income. Rest, about 4% of total freight business comes from domestic lines (Finance bureau of PT. Djakarta Lloyd, 2003).
Strategy analysis is important, because the changes is occurred every second, tightly competition, rising of inflation, descend economic growth, more sophisticated technology and demographic condition that caused the turned of consumers desire rapidly.
In this case will be discussed how competitive position and strategy that agreed with PT. Djakarta Lloyd using SWOT analysis.
This research used quantitative analysis research method to descript the company condition with its potential consumers.
The identification result of internal and external factors show that tariff assignment policy as strength factor would give significant impact in business strategy. The limits of capital will impact the development effort, it will become big menace, while the speed of national economy growth will become big opportunity but it will face depreciation menace of currency exchange (Rp against US$).
The discussion result using SWOT analysis makes conclusions as follow:
1. Competitive position of PT. Djakarta Lloyd today is in the first quadrant, it means the position that direct to the aggressive growth (growth oriented strategy)
2. Competitive strategy that the company must to do is opportunity maximize opportunity supported the existing strength though faced capital limits and menace currency exchange depredation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Budi Prasetyo
"Kemajuan pusat dunia transportasi di Indonesia dipicu akibat makin banyaknya kebutuhan rakyat Indonesia baik kebutuhan bepergian maupun kebutuhan pengangkutan barang, khususnya kebutuhan akan pengangkutan barang melalui laut mengingat negara Indonesia adalah negara kepulauan. Barang-barang tertentu seperti hasil bumi tentu tidak dapat didistribusikan ke seuruh daerah dengan angkutan udara. Di sinilah perusahaan angkutan laut berperan.
P.T. Pelayaran Bahtera Adhiguna sebagai satu dari BUMN di bawah naungan Departemen Perhubungan dan Telekomunikasi yang bergerak di bidang angkutan laut (selain PELNI dan Djakarta Lloyd) mempunyai beban untuk menjawab tantangan tersebut sekaligus berkewajiban mendistribusikan barang-barang berat termasuk hasil bumi ke seluruh Nusantara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja organisasi kantor pusat P.T. PBA yang sebagaimana diketahui bukan termasuk BUMN yang "besar" baik dari segi aset maupun dari segi lingkup organisasi. Penelitian dilakukan dengan mempelajari dan membandingkan struktur organisasi yang berlaku yang mencakup keseluruhan pegawai di kantor pusat P.T. PBA dari karyawan sampai ke tingkat direksi.
Dari hasil studi ini dapat ditemukenali hal-hal sebagai berikut :
- Pembentukan Direktorat baru
- Pengembangan divisi/biro menjadi unit mandiri
- Penyederhanaan rentang kendali oleh Direktur Utama
- Reorganisasi koordinasi dan pembinaan divisi-divisi
Hasil studi dituangkan dalam bentuk saran struktur organisasi yang baru yang merupakan campuran antara sistem multi-divisi dengan sistem fungsional."
2001
T5307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Sangap Prawira
"Perusahaan Pelayaran Nasional PT Tresna Muda Sejati melakukan strategi personal selling dalam usaha menjaga kestabilan volume muatan kapalnya. Volume muatan kapal dijaga dengan berusaha mendapatkan dan mempertahankan shipper, karena tanpa shipper perusahaan tidak mendapatkan apa-apa. Hubungan langsung antara shipper dengan tenaga penjual dinilai lebih efektif dalam melakukan penjualan, seperti pemberian informasi yang tidak didapat melalui alat promosi lainnya.
Dalam usaha mendapatkan dan mempertahankan shipper, perusahaan mengelola tenaga penjual agar sesuai dengan proses strategi personal selling dengan prinsip memberikan pelayanan yang baik. Dengan memberikan pelayanan yang baik kepada shipper, diharapkan shipper percaya, mau dan tetap setia untuk menggunakan jasa perusahaan.
Metode penelitian yang dilakukan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian deskriptif dengan teknik wawancara mendalam. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui strategi personal selling perusahaan dan mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan personal selling perusahaan. Perusahaan mengutamakan kepuasan shipper dalam usaha memenuhi volume muatan kapal seperti ketepatan waktu pengiriman, keamanan kemasan barang dan menanggapi keluhan 1 tuntutan shipper.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengelolaan tenaga penjual yang dilakukan perusahaan sudah cukup baik dengan melihat volume penjualan yang tetap terpenuhi di atas rata-rata (20.000 tius).
Faktor-faktor keberhasilan personal selling perusahaan yaitu mengutamakan mutu tenaga penjual dan kepuasan shipper; jadual yang sudah pasti (Fixed Schedule) yang merupakan keunggulan kompetitif perusahaan; hubungan yang baik antar karyawan; serta dengan dibekalinya buku panduan melayani shipper kepada tenaga penjual membuat tenaga penjual memiliki dasar yang cukup baik dalam melayani shipper.
Penulis mengambil kesimpulan bahwa strategi personal selling yang dilakukan perusahaan sudah cukup baik.
Dalam hal ini penulis menilai dari tetap terpenuhinya target muataan kapal dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dan pengelolaan tenaga penjual perusahaan yang sesuai dengan proses strategi personal selling.
Saran dari penulis yaitu perusahaan sebaiknya mengembangkan strategi promosi lainnya dengan melibatkan semua unsur komunikasi pemasaran, sehingga diharapkan selain perusahaan bertujuan mendapatkan dan mempertahankan shipper, nama baik perusahaan juga dapat menjadi lebih luas dikenal di seluruh dunia. Penulis juga menyarankan agar perusahaan memperhatikan komunikasi pemasaran yang ramah lingkungan (green marketing) dengan memperhatikan limbah yang diakibatkan dari penggunaan kapal (limbah bahan bakar dan sampah), kenyamanan masyarakat sekitar dan lain sebagainya. Hal ini perlu diperhatikan untuk mengantisipasi keadaan yang menuntut kenyamanan lingkungan.
Pembentukan departemen Public Relation disarankan penulis untuk menjaga dan meningkatkan citra perusahaan dan menjalin hubungan baik dengan lingkungan masyarakat. Pembentukan departemen ini diharapkan dapat mendukung perusahaan dalam mendapatkan pengakuan secara internasional (ISO) dan dipastikan tidak adanya tugas yang tumpang tindih dalam hubungan kemasyarakatan yang selama ini dilakukan oleh departemen pemasaran."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rafiuddin Anwar, Author
"ABSTRAK
Pelayaran merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan bisnis dan perdagangan dalam negeri maupun luar negeri, terlebih lagi sudah dimulainya era perdagangan bebas yang membutuhkan suatu alat transportasi yang dapat mengangkut barang atau muatan pada setiap prosesnya.
Kapal laut yang mengangkut barang atau muatan dari berbagai pelabuhan merupakan sarana penting yang tidak dapat diabaikan, terutama negara kepulauan seperti Indonesia yang selalu membutuhkannya.
Pentingnya pelayaran disadari oleh semua pihak, namun kenyataannya perusahaan pelayaran dalam negeri tidak menunjukkan kemajuan yang berarti. Peningkatan nilai ekspor Indonesia tidak dibarengi dengan peningkatan pendapatan perusahaan pelayaran dalam negeri, dominasi perusahaan pelayaran asing terhadap muatan dalam negeri membuat banyak perusahaan pelayaran nasional banyak yang gulung tikar, karena tidak mampu bersaing dengan perusahaan pelayaran asing. Terdapat banyak hal yang menyebabkan tidak berkembangnya perusahaan pelayaran nasional, salah satu diantaranya kapal-kapal perusahaan pelayaran dalam negeri kurang maju dalam memiliki teknologi yang tinggi yang semakin dibutuhkan di era globalisasi ini.
Persaingan yang perlu dicermati perusahaan adalah kompetisi dengan perusahaan pelayaran luar negeri yang didukung dengan sumber daya yang besar termasuk dalam hal teknologi perkapalan sehingga menguasai sebagian besar muatan barang untuk ekspor dan impor. Sedangkan kompetisi dengan beberapa perusahaan pelayaran dalam negeri tidak terlalu berbahaya bagi perusahaan.
Dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan pelayaran dari luar negeri, perusahaan harus memamfaatkan kekuatan yang dimiliki dengan meminimalkan ancaman-ancaman yang ada, sehingga terdapat beberapa alternatif strategi yang dapat dijalankan perusahaan yaitu concentrated growth, market development, product development, dan innovation.
Strategi terbaik yang dapat dilakukan perusahaan dalam hal ini PT Tirta Kerta Abadi untuk menghadapi hal tersebut adalah strategi market development, dimana perusahaan dapat memamfaatkan kegiatan perdagangan antar negara ASEAN yaitu AFT A yang memberikan pilihan untuk pengembangan pasar perusahaan yang terdapat berbagai jenis kebutuhan-kebutuhan dari konsumen baik dalam negeri maupun di luar negeri yang dapat dimanfaatkan perusahaan. Untuk mendukung hal tersebut, perusahaan perlu membina hubungan baik dengan instansi-instansi pemerintahan yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan industri pelayaran dan lembaga keuangan untuk menciptakan peluang pasar serta peremajaan kapal perusahaan yang pada kondisi saat ini sangat diperlukan untuk dapat bersaing. Hal ini harus dilakukan oleh perusahaan agar tetap terus dalam industry pelayaran dan juga dapat memberikan banyak keuntungan apabila menerapkannya.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>