Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212042 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atika Amalia
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang implementasi pekerjaan layak (decent work) dan persepsi kualitas kehidupan kerja (quality of work life) yang dimiliki karyawan di perusahaan BUMD yang bergerak di bidang jasa transportasi, yakni PT. AG. Guna menggambarkan fenomena pekerjaan layak, penulis menggunakan 10 indikator pekerjaan layak sebagaimana disampaikan oleh ILO (2013), sementara dalam memberikan gambaran tentang kualitas kehidupan kerja, penulis menggunakan dimensi dari Bustillo (2009) dan Moos (1974, 1981, 1994). Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode wawancara bersama sembilan orang karyawan yang bekerja di PT. AG, di mana terdapat kelompok karyawan yang bekerja sebagai petugas operasional di lapangan dan karyawan yang bekerja di Kantor Pusat. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa indikator kesempatan kerja, pendapatan yang memadai dan pekerjaan yang produktif, pekerjaan yang harus dihapuskan, stabilitas dan jaminan pekerjaan, jaminan sosial, serta dialog sosial di tempat kerja telah dipenuhi sejalan dengan amanat ILO. Namun demikian manajemen PT. AG perlu memberikan perhatian lebih pada indikator jam kerja yang layak, keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan kehidupan pribadi, kesempatan dan perlakuan yang setara dalam pekerjaan, serta lingkungan kerja yang aman. Temuan terkait kualitas kehidupan kerja juga disampaikan oleh petugas operasional lapangan, khususnya terkait dimensi work quality. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para stakeholder dan manajemen terkait pentingnya implementasi pekerjaan layak bagi kehidupan pekerja dan kelangsungan bisnis perusahaan.

ABSTRACT
This thesis discusses the implementation of decent work and the perception of work life quality owned by employees in Regionally-Owned Enterprise in transportation services sector, namely PT. AG. To describe the phenomenon of decent work, the author uses 10 decent work indicators conveyed by ILO (2013), while in providing an overview of the quality of work life, the author uses indicators from Bustillo (2009) and Moos (1974, 1981, 1994). Data and information are obtained by interviews with nine employees who works at PT. AG, where there is a group of employees who work as field workers and head office workers. The findings of this study indicate that indicators of employment opportunities, adequate earnings and productive work, work that should be abolished, stability and job security, social security, and social dialogue at work have been fulfilled according to the mandate of the ILO. However, PT. AG's management needs to pay more attention to decent working hour indicator, combining work, family and personal life, equal opportunities and treatment in employment, and safe work environment. Findings related to the work-life quality are also illustrated by the field workers, specifically related to work quality issues. These findings can be an input for stakeholders and management related to the implementation of decent work that is substantial for the lives of workers and business continuity of the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anglir Mediastri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh quallity of work life terhadap kepuasan kerja pada pekerja tetap level non-managerial di pabrik PT X. Variabel dependen dalam penelitan ini adalah kepuasan kerja yang diukur dengan menggunakan kuesioner dari Michigan Organizational Assessment Questionaire, sedangkan variabel independen dari penelitian ini adalah quality of work life dengan menggunakan dimensi dari Cascio (2003). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pekerja tetap (level non-managerial) di pabrik PT X sebesar 244 orang, dan sampel yang diambil untuk penelitian ini sejumlah 71 orang pekerja tetap di pabrik PT X dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa QWL memiliki hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada pekerja tetap Pabrik PT X.

The objectives of this research is to analyzie the influence of quality of work life on job satisfaction of permanent workers non-managerial level at PT X Factory. The dependent variable of this research is job satisfaction and it will be measured using questionnaire from Michigan Organizational Assessment Questionaire ; and the independent variable of this research is quality of work life and will be measured using the dimension by Cascio (2003). The population of this research are 244 people which are the whole permanent worker at PT X Factory, and the sample of this research are 71 respondent by using stratified random sampling technique. The result of this research was showing that QWL has a positife relationship and significance impact on job satisfaction on a permanent employee at PT X Factory."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S59977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Salwa
"ABSTRAK
Jakarta adalah ibu kota Indonesia dan salah satu kota metropolitan di dunia. Sebagai pusat pemerintahan, Jakarta juga menjadi rumah bagi perusahaan nasional dan multinasional. Selain sebagai pusat pemerintahan, Jakarta juga menjadi tempat yang strategis bagi perusahaan nasional bahkan multinasional. Oleh karena itu, banyak orang memutuskan untuk bekerja di Jakarta karena tersedianya banyak pilihan pekerjaan dan gaji yang menarik untuk meningkatkan kesejahteraannya. Meski demikian, Jakarta masih memiliki berbagai permasalahan terkait sistem transportasi, keamanan, lingkungan, dan banyak lagi yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan individu dan kinerjanya di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas kehidupan perkotaan QoUL terhadap keterlibatan kerja yang dimediasi oleh kebahagiaan pada karyawan di Jakarta. Penelitian ini melibatkan 87 karyawan PT XYZ yang merupakan perusahaan data dan teknologi informasi yang berbasis di Jakarta. Responden adalah karyawan yang telah bekerja minimal 6 bulan dengan jumlah minimal pegawai dari berbagai divisi di dalam perusahaan. Pengolahan datanya menggunakan Partial Least Square PLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa QoUL berpengaruh terhadap kebahagiaan karyawan dan kebahagiaan berpengaruh terhadap work engagement. Selain itu, kebahagiaan juga terbukti memediasi sebagian pengaruh QoUL pada keterlibatan kerja. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengelola dan meningkatkan kinerja karyawan dengan melihat dampak QoUL dan kebahagiaan terhadap work engagement.

ABSTRACT
Jakarta is the capital city of Indonesia and one of the metropolitan cities in the world. As the center of government, Jakarta is also home to national and multinational companies. Apart of being the center of government, Jakarta is also a strategic place for national and even multinational companies. Therefore, many people decide to work in Jakarta because of the availability of many job options and interesting salaries to improve their welfare. Nevertheless, Jakarta still has various problems related to the transportation system, security, environment, and many more which can affect individual rsquo s state and their performance in the work place. This study aims to determine the effect of quality of urban life QoUL on work engagement mediated by happiness on employees in Jakarta. This study involved 87 employees of PT XYZ which is a data and information technology company based in Jakarta. The respondents were employees who have been working for at least 6 months with a minimum level of staff from various divisions within the company. This research used Partial Least Square PLS as the method for data processing. The results of this study indicate that QoUL affects employees rsquo happiness and happiness affects work engagement. In addition, happiness is also proven to partially mediate the effect of QoUL on work engagement. Therefore the result of this study is expected to assist companies in managing and improving employees rsquo performance by looking at the impact of QoUL and happiness to work engagement. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanungkalit, Earnest Viceroy
"ABSTRAK
Industri garmen merupakan industri padat karya sehingga memiliki bentuk pengelolaan sumber daya manusia yang berbeda karena sebagian besar operasional kerja menggunakan tenaga tradisional atau manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kerja dan upaya yang perlu dilakukan dalam mengelola dan meningkatkan kualitas kehidupan kerja karyawan di industri garmen Indonesia. Variabel kualitas kehidupan kerja yang diteliti adalah kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang, dasar sumber daya manusia, keikutsertaan dalam perserikatan, dan komunikasi dengan pengaduan keluhan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif single cross section. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perusahaan di bidang garmen masih kurang memperhatikan pada aspek kesempatan karyawan untuk bertumbuh, dan berkembang. Selain itu, perlu ditingkatkan kegiatan komunikasi antara atasan dan karyawan dalam menyelesaikan masalah kerja. Hal ini didukung dengan tingginya minat karyawan untuk mengetahui informasi tentang masalah ketenagakerjaan.

Abstract
The garment industry is classified as a traditional industry. This fact explains why its human resources management has to differ from other kinds of industry, since most of its operation is solely powered by human. This study aims to observe the work conditions as well as to evaluate how to improve the quality of worker?s life (QWL) in Indonesian garment industry. The QWL mentioned above comprises of the chances of growth and development, participation in unions and ability to communicate and resolution of conflicts. This study was conducted using the descriptive single cross section method. Based on this research, it was found that companies that run in the garment industry have not paid enough attention on the growth and development of their workers. Another issue that needs to be highlighted is the fact that the companies still have to improve the quality of communication between supervisors and workers in order to solve problems that occur in the workplace. This research has shown that workers commonly have a high intention to be well-informed about human resources management issues"
2012
T32214
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yuritna Haryono
"Skripsi ini membahas hubungan komponen kualitas kehidupan kerja dengan motivasi kerja perawat pelaksana dan bidan di RS Hermina Depok. Penelitian ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen kualitas kehidupan kerja yang terdiri dari keterlibatan karyawan- perawat dan bidan, kompensasi yang seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah, dan komunikasi memiliki hubungan yang bermakna dengan motivasi kerja.
Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan untuk mewujudkan keterlibatan karyawan dalam bentuk ide, saran, dan pendapat, mengkaji ulang dan mengambil langkah tindak lanjut terhadap sistem reward & punisment, memberikan jaminan keamanan jangka panjang seperti pesangon dan dana pensiun, mengefektifkan K3 RS, memperhatikan aspek lama kerja terhadap pengembangan karir, membuat program rekreasi untuk menghindari kejenuhan kerja, dan kegiatan gathering seluruh sdm RS Hermina Depok secara rutin.

The focus of this study is relationship between component of work life with work motivation of nurse and midwife at Hermina Depok Hospital. This research is quantitative study using cross sectional research design. The result showed that the components of quality of working life consist of : employee involvement, equitable compensation, job security, save environment, pride, career development, facilities, conflict resolutions, and communication have a meaningful relationship with work motivation.
Based on the result of research, it is advisable to realize the involvement of employees in the form of ideas, suggenstions, and opinions, review and take the next steps toward a system of rewards and punishment, guarantees long-term safety such as severance and retirement funds, streamline K3 on hospital, create recreational programs to avoid job burnout, and create an gathering program routinely.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Safa Saputra
"Generasi Z akan menjadi proporsi besar dari perusahaan pada beberapa tahun ke depan dan dapat berperan dalam keberlanjutan perusahaan dengan kemampuannya dalam teknologi. Tetapi, kecenderungan untuk melakukan alienasi kerja pada Generasi Z menjadi ancaman buruk bagi perusahaan maupun pembentukan identitas diri Generasi Z. Maka, penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan kehidupan kerja dan alienasi kerja pada karyawan Generasi Z. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang melibatkan 378 partisipan. Target partisipan merupakan WNI berumur 18 - 25 tahun yang sedang magang atau bekerja, minimal 6 bulan kerja. Pengambilan data dilakukan secara daring menggunakan Google Form dan disebarkan lewat sosial media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kehidupan kerja berhubungan negatif secara signifikan dengan alienasi kerja pada karyawan Generasi Z (r = -.755, n = 378, p <.001 one tailed). Penelitian ini menegaskan bahwa perasaan puas selama kerja akan membuat karyawan Generasi Z puas juga terhadap kehidupan secara umum dan termotivasi untuk terlibat lebih dalam pekerjaan mereka. Maka, sebagai investasi masa depan, keberlanjutan perusahaan, pengembangan strategi sumber daya manusia yang spesifik meningkatkan kualitas kehidupan kerja bagi Generasi Z merupakan hal yang diperlukan.

Generation Z will make up a large proportion of the workplace in the next few years and can contribute to corporate sustainability with their technological prowess. However, the tendency of work alienation for Generation Z is a serious threat to companies and the formation of self-identity for Generation Z. Thus, this study aims to study the relationship between work life and work alienation among Generation Z employees. This study was a correlation study involving 378 participants. The target participants are Indonesian citizens aged 18-25 years who are doing internships or working for at least 6 months of work. Data collection was carried out boldly using Google Forms and distributed via social media. The results showed that quality of work life was significantly negatively related to work alienation among Generation Z employees (r = -.755, n = 378, p <.001 one-tailed). This study states that feeling satisfied at work will make Generation Z employees also satisfied with life in general and motivated to be more involved in their work. So, as an investment for the future, corporate sustainability, the development of specific human resource strategies to improve the quality of work life for Generation Z is necessary."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanti
"Kurang tidur dapat memberikan dampak buruk bagi pekerja terutama pekerja shift Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan produktivitas kerja Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dan melibatkan 114 pekerja shift di PT MWT Cikarang Instrumen yang digunakan adalah the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI dan kuisioner produktivitas kerja.
Hasil penelitian menunjukkan 63 3 pekerja dengan kualitas tidur baik memiliki tingkat produktivitas tinggi Hasil uji Chi Square menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dengan produktivitas kerja p 0 026 0 05 Hasil penelitian dapat dijadikan masukan bagi perawat kesehatan kerja dalam menjalankan perannya sebagai edukator dan advokat.

Lack of sleep can have a negative impact for workers especially shift workers This study aimed to examine the relationship between sleep quality with work productivity This study used a correlation descriptive design with cross sectional approach and involved 114 shift workers at PT MWT Cikarang The instrument used the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI and work productivity questionnaire.
The result showed that 63 3 shift worker with good sleep quality had high productivity level Based on Chi Square test there was a significant relationship between sleep quality and work productivity p 0 026 0 05 The results can be used as consideration for occupational health nurses in their role as an educator and advocate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Adhitama
"Skripsi ini membahas persepsi QWL karyawan PT. Asuransi Astra Buana – Health & 2W Bussiness Division dilihat melalui 8 (delapan) faktor-faktor QWL oleh Walton (1992) yang harus diterapkan untuk memberikan suatu ruangan yang kondusif bagi karyawan untuk bekerja demi mempertahankan keunggulan bersaing dengan adanya tantangan pada dunia asuransi pada masa yang akan datang.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data dengan teknik survei yang menggunakan total sampling terhadap karyawan tetap PT. Asuransi Astra Buana – Health & 2W Bussiness Division yang berjumlah 100 responden dan menggunakan analisis deskripsi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukan dari 8 (delapan) faktor yang diteliti, terbentuk persepsi positif/baik dari karyawan atas Quality of Work Life pada PT. Asuransi Astra Buana – Health & 2W Business Division. Faktor relevansi sosial kehidupan kekaryaan merupakan faktor dengan persepsi yang sangat baik sedangkan faktor imbalan yang memadai dan adil walaupun hasilnya baik tetapi memiliki nilai paling rendah diantara faktor-faktor lainnya.

This thesis discusses the perception of QWL PT. Astra Buana Insurance - Health & Business Division 2W through 8 (eight) QWL factors from Walton (1992) that measure the employee's satisfaction and the quality of work life its directly affect a company’s ability to properly serve its customers in order to maintain the company's competitive advantage over the challenge of insurance industry in the future.
This study, uses with quantitative methodological approach and data collection techniques by survey using total sampling of 100 permanent employees of PT. Astra Buana Insurance - Health & Business Division 2W.
The result of this analysis shows that The QWL scale provides an overview of the factors which predict the positive/good perceived QWL of employees. Social relevancy factor shows very good perception, in the other side, adequate and fair compensation has the lowest perception than the other factors
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farha Nuraqyla Kesuma Wardhana
"Terdapat fenomena yang umum terjadi pada karyawan generasi Z, yaitu job hopping atau sering berpindah-pindah pekerjaan. Fenomena job hopping ini mencerminkan kurangnya komitmen afektif yang dimiliki oleh karyawan, di mana karyawan tidak memiliki keterikatan emosi, identifikasi, dan keterlibatan yang cukup dengan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran moderasi persepsi dukungan atasan dalam hubungan antara pekerjaan layak dan komitmen afektif sebagai usaha untuk menghadapi fenomena tersebut. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah 346 orang karyawan generasi Z berusia 20-29 tahun, berwarga negara Indonesia, sudah bekerja selama minimal 3 bulan, berstatus karyawan tetap, dan memiliki atasan langsung di tempat kerja. Uji moderasi Hayes menghasilkan temuan bahwa persepsi dukungan atasan terbukti secara signifikan memoderasi hubungan antara pekerjaan layak dan komitmen afektif (t = 2.665, p = 0.008 < 0.05). Dalam hal ini, persepsi dukungan atasan berperan dalam memperkuat hubungan antara pekerjaan layak dan komitmen afektif. Implikasi penelitian ini menyoroti pentingnya persepsi dukungan atasan untuk meningkatkan komitmen afektif karyawan generasi Z. Selain itu, pekerjaan layak juga berperan penting untuk mengembangkan komitmen afektif yang dimiliki. Melalui usaha ini, diharapkan fenomena job hopping pada karyawan generasi Z dapat diatasi

There is a common phenomenon among Generation Z employees, known as job hopping or frequently changing jobs. This job hopping phenomenon reflects the lack of affective commitment possessed by employees, where employees do not have sufficient emotional attachment, identification, and involvement with the company. This research aims to examine the moderating role of perceived superior support in the relationship between decent work and affective commitment as an effort to deal with this phenomenon. In this research, the participants involved were 346 generation Z employees aged 20-29 years, Indonesian citizens, had worked for at least 3 months, had permanent employee status, and had a direct supervisor at work. The Hayes moderation test resulted in the finding that perceived superior support was proven to significantly moderate the relationship between decent work and affective commitment (t = 2.665, p = 0.008 < 0.05). In this case, perceived supervisory support plays a role in strengthening the relationship between decent work and affective commitment. The implications of this research highlight the importance of perceived superior support in increasing the affective commitment of generation Z employees. Additionally, decent work also plays an important role in developing their affective commitment. Through this effort, it is hoped that the job hopping phenomenon among generation Z employees can be overcome."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>