Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192309 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susan Dewi Kurniawati
"ABSTRAK
Bunuh diri merupakan kegawatdaruratan psikiatri yang bila tidak cegah dapat menyebabkan kematian. Bunuh diri menjadi pilihan karena kondisi stress yang berlebihan dan mekanisme koping maladaptif. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas latihan berpikir positif dan afirmasi positif pada Nn. M (18 tahun) dengan risiko bunuh diri melalui pendampingan secara daring. Intervensi standar asuhan keperawatan untuk pasien risiko bunuh diri yaitu dengan melatih klien untuk mengendalikan dorongan bunuh diri melalui latihan berpikir positif dan afirmasi positif aspek diri, keluarga, lingkungan, serta melatih harapan di masa depan. Hasil dari karya ilmiah ini menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan skor untuk risiko ide bunuh diri dari skor 52 menjadi 28. Hal tersebut menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan tanda dan gejala dari risiko bunuh diri yang dialaminya dengan menerapkan latihan berpikir positif dan afirmasi positif. Latihan berpikir positif dan afirmasi positif dapat terus diterapkan dalam pemberian intervensi keperawatan jiwa pada klien risiko bunuh diri dengan harapan dapat mengendalikan dorongan bunuh diri.

ABSTRACT
Suicide is a psychiatric emergency that will cause death if not prevented. Suicide is an option because of excessive stress and maladaptive coping mechanisms. This paper aims to analyze the effectivity of positive thinking and positive affirmation exercise on Ms. M (18 years old) with risk for suicide using online-based practice. Nursing care interventions for patient with risk for suicide are promoting patient to control suicidal impulses through positive thinking and positive affirmation exercise in which aspects are her true self, family, environment, and hope in the future. The results of this paper shows that the score of suicide ideation in patient has been decreased from 52 to 28. It shows that the patient has decreased signs and symptoms of the risk of suicide experienced by implementing positive thinking exercises and positive affirmations. Positive thinking and positive affirmation exercise can continue to be applied in providing mental health nursing interventions for patient with risk of suicide in the hope of controlling suicidal impulses.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Barzam Fathan
"Tingginya kasus bunuh diri baik secara nasional atau global membutuhkan perhatian khusus. Setidaknya ada satu kasus bunuh diri terjadi setiap 40 detik. Perawat memiliki peran dalam membantu upaya pencegahan bunuh diri pada klien. Salah satu intervensi yang bisa digunakan yaitu dengan menggunakan latihan afirmasi positif. Hambatan yang dialami oleh masyarakat di Indonesia adalah kesulitan untuk mendapatkan akses bantuan profesional. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan hasil pemberian asuhan keperawatan pada klien Nn. T (25 tahun) dengan risiko bunuh diri melalui latihan teknik afirmasi positif secara daring (dalam jaringan. Hasil yang didapatkan tingkat risiko bunuh diri klien mengalami penurunan tinggi ke rendah. Latihan afirmasi positif melalui pendampingan secara daring dapat menjadi solusi untuk mencegah klien dalam melakukan tindakan bunuh diri.

The high number of suicides nationally or globally requires special attention. At least one case of suicide occurs every 40 seconds. Nurses have a role in preventing suicide attempts on clients. One intervention that can be used is to use positive affirmation exercises. The obstacle experienced by most people in Indonesia is the difficulty in getting access to professional assistance. This paper will report the results of the nursing care to clients Ms. T (25 years-old) with the risk of suicide by practicing online positive affirmation techniques. The results obtained the clients risk of suicide decreased from high to low. Positive affirmation exercises through online mentoring can be a solution to prevent clients from committing suicide."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Junardi
"Gejala positif, negatif, dan disorganized adalah tiga kategori gejala skizofrenia (Shives, 2005). Salah satu gejala negatif skizofrenia adalah isolasi sosial. Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan dan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain (Keliat, 2006). Isolasi sosial merupakan salah satu respon maladaptif dalam rentang respon neurobiologi selain delusi, halusinasi, gangguan emosi dan gangguan perilaku (Stuart & Laraia, 2005). Isolasi sosial berkontribusi terhadap perilaku bunuh diri dengan insiden 10-15% pada klien skizofrenia dan 15% pada klien depresi.
Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk menggambarkan penerapan terapi latihan keterampilan sosial dan psikoedukasi keluarga pada klien dan keluarga klien dengan isolasi sosial dengan pendekatan teori tres adaptasi Stuart di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Jumlah klien yang dikelola sebanyak 46 orang dengan masalah keperawatan isolasi sosial dan 20 orang keluarga klien isolasi sosial.
Hasil yang diperoleh yaitu klien mampu berinteraksi dengan orang lain. Tugas utama perawat dalam teori Stuart ini adalah membantu klien agar dapat mengeksplorasi perasaan mereka untuk dapat menetapkan intervensi apa yang akan diberikan dengan peran perawat sebagai , narasumber, pendidik, pemimpin, wali, dan penasehat dalam memberikan layanan keperawatan.
Berdasarkan hasil di atas direkomendasikan bahwa terapi Latihan Keterampilan Sosial dan Psikoedukasi keluarga pada klien dan keluarga klien dengan isolasi sosial dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa dan perlu disosialisasikan pada seluruh tatanan pelayanan kesehatan.

Positive, negative and disorganized symptoms are three categories of Schizophrenia symptoms (Shieves, 2005). One of the negative symptoms of Schizophrenia is Social Isolation. Social Isolation is a condition where an individual is experiencing a decline in social interaction or even completely unable to interact with others (Keliat, 2006). Social isolation is one of the maladaptive response in the range of neurobiology response in addition to delusions, hallucinations, emotional disorders and behavioral disorders (Stuart & Laraia, 2005). Social isolation contributes to suicidal behavior with the incidence within 10-15% for schizophrenia clients and 15% for depressed clients.
The objective of this scientific work is to illustrate the application of Social Skills Training therapy on socially isolated clients by using the Approach of Adaptation Stress Theory Stuart at Marzoeki Mahdi Hospital Bogor. The numbers of clients were 46 individuals who were undergoing social isolation treatment.
The results obtained show that clients were able to interact with each other. The main task of a nurse in the application of Stuart Theory is to help the clients to explore their feelings in order to determine the types of interventions to be delivered, with the roles of the nurse as stranger, speaker, educator, leader, trustees and advisor in providing nursing care.
Based on the above results it is recommended that Social Skills Training therapy can be set as standard therapy of mental health care specialist and need to be socialize to the whole general health care units.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siregar, Monica Dewi
"
Harga diri rendah kronis adalah kondisi individu mengalami perasaan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri. Masalah keperawatan jiwa ini sering ditemui pada fasilitas kesehatan jiwa di Indonesia, salah satunya terdapat di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Bogor. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran penerapan asuhan keperawatan jiwa generalis, yaitu latihan aspek positif dengan kegiatan regular farming untuk meningkatkan self-esteem pada pasien harga diri rendah kronis. Kegiatan regular farming dalam penelitian ini menggunakan evaluasi tanda dan gejala dan Rosenberg Self-Esteem Scale untuk mengukur peningkatan self-esteem pada pasien. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat penurunan tanda dan gejala yang signifikan dari skor 13 tanda gejala menjadi 3 tanda gejala. Selain itu, terdapat peningkatan self-esteem pasien dari skor 12 menjadi skor 26. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan regular farming dapat meningkatkan self-esteem dan menurunkan tanda gejala pada pasien harga diri rendah kronis.

Chronic low self-esteem is the condition of individuals experiencing prolonged feelings of inferiority due to negative evaluations of themselves. This mental nursing problem is often found in mental health facilities in Indonesia, and found at Marzoeki Mahdi Hospital, Bogor. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview of the application of generalist mental nursing care, which is the exercise of positive aspects with regular farming activities to increase self- esteem in chronic low self-esteem patients. Regular farming activities in this study used the evaluation of signs and symptoms and the Rosenberg Self-Esteem Scale to measure the increase of self-esteem in patients. The results of this study showed a significant decrease in signs and symptoms from a score of 13 symptom and signs to 3 symptom and signs. In addition, there was an increase in patients' self-esteem from a score of 12 to a score of 26. Based on these results, it can be concluded that regular farming activities can increase self-esteem and reduce signs of symptoms in chronic low self-esteem patients."
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meulu Primananda
"ABSTRAK
Ide bunuh diri dan psikosis dini prodromal merupakan masalah kesehatan jiwa yang cukup sering ditemukan pada remaja SMA dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor risiko yang ditemukan adalah keputusasaan, depresi, kecemasan, dan stres. Sedangkan untuk faktor perlindungan meliputi koping, dukungan sosial, dan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko dan faktor protektif terhadap ide bunuh diri dan psikosis dini prodromal pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional cross sectional dan dilakukan pada 207 responden dengan mengisi kuesioner terkait ide bunuh diri, psikosis dini prodromal, faktor risiko, dan faktor proteksi. Ada hubungan antara semua faktor risiko dan faktor pelindung dipelajari dengan ide bunuh diri. Ada juga hubungan antara faktor risiko dan faktor protektif dipelajari dengan prodromal kecuali keputusasaan dan dukungan sosial. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan intervensi promotif dan preventif bagi remaja yang tidak bermasalah, serta memberikan intervensi kuratif dan rehabilitatif bagi remaja yang bermasalah dengan ide bunuh diri dan psikosis dini prodromal.
ABSTRACT
Suicidal ideation and early prodromal psychosis are mental health problems that are quite often found in high school adolescents and are influenced by various factors. The risk factors found were hopelessness, depression, anxiety, and stress. As for the protection factors include coping, social support, and self-esteem. This study aims to determine the relationship between risk factors and protective factors against suicidal ideation and early prodromal psychosis in adolescents. This study is a cross-sectional correlational descriptive study and was conducted on 207 respondents by filling out a questionnaire related to suicidal ideation, early prodromal psychosis, risk factors, and protection factors. There was an association between all the risk factors and protective factors studied with suicidal ideation. There is also an association between risk factors and protective factors studied with prodromal except hopelessness and social support. The results of this study can be used as consideration for providing promotive and preventive interventions for adolescents who do not have problems, as well as providing curative and rehabilitative interventions for adolescents who have problems with suicidal ideation and early prodromal psychosis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiana Intan Rahayu Pertiwi
"ABSTRAK
Ansietas merupakan kecemasan yang tidak disertai objek yang jelas. Namun seseorang yang memiliki ansietas dapat terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah. Pasien yang memiliki tanda-tanda fisik mengarah ke ansietas jika diukur tekanan darahnya akan mengalami yang peningkatan tekanan darah. Penderita Hipertensi, merupakan penderita yang pada dasarnya memiliki tekanan darah diatas 140 untuk sistol dan diatas 90 untuk diastol. Seseorang yang tidak memiliki ansietas dapat meningkatkan tekanan darahnya, demikian pada penderita hipertensi, maka dampaknya akan bisa menjadi lebih buruk. Untuk itu, karya ilmiah akhir ners ini dilakukan bertujuan agar masalah psikososial Ansietas menjadi perhatian bagi implikasi keperawatan khususnya perawat agar dapat diterapi sehingga masalah fisik akan terbantu jika masalah psikososial juga diatas dengan baik. Penulisan ini melibatkan satu klien yang memiliki masalah ansietas pada kondisi fisiknya yaitu hipertensi. Hasil menunjukkan bahwa asuhan keperawatan ansietas selama 6 hari pada klien dapat menurunkan skor ansietas dengan menggunakan Skor HARS (Hamilton Anxiety Ratng Scale) menjadi 15 poin pada akhir pertemuan dari 27 poin pada awal pertemuan. Asuhan keperawatan yang digunakan hingga skor dapat turun diantaranya melakukan tarik nafas dalam distraksi, hipnotis 5 jari spiritual dan terapi though stopping.

ABSTRACT
Anxiety is a general term for several disorders that cause nervousness, fear, apprehension
and worrying, which did not accompanied by clear measure. However, people with anxiety
could be diagnosed by their physical symptoms because they tend to have an increase in
blood pressure. Hypertension is defined as a systolic blood pressure (SBP) of 140 mm Hg or
more or a diastolic blood pressure (DBP) of 90 mm Hg or more. Hypertensive patient could
worsen their condition if they also have anxiety as their blood pressure could increase even
more. Therefore this scientific journal done to make the psychosocial problem of anxiety
become a concern for nurses as physical problems could be treated better when psychosocial
problems were also handled well. This paper involves one patient who have hypertension
with anxiety. The anxiety scores is measured by HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) score
and results showed that an anxiety nursing care for 6 days on patient could reduce anxiety
score from 27 points to 15 points. The nursing care used includes deep breathing
distraction, five spiritual fingers hypnosis and though stopping therapy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pasquali, Elaine Anne dkk
St. Louis: Mosby , 1985
616.890 2 MEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pasquali, Elaine Anne
St. Louis: Mosby , 1989
616.890 2 PAS me
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
St. Louis: Mosby, 1981
616.890 2 MEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>