Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elvira Primananda Putri
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara pola asuh orang tua dan tingkat burnout mahasiswa profesi FIK UI. Penelitian Cross Sectional dilakukan terhadap 106 mahasiswa program ners FIK UI. Hasil penelitian menujukkan bahwa dari 106 mahasiswa sebanyak 52 (49,1%) mahasiswa FIK UI mengalami burnout tinggi, dengan hasil analisis chi square antara pola asuh dan burnout didapatkan p=0,369. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara pola asuh dengan burnout. Fakultas Ilmu Keperawatan diharapkan dapat memberikan konseling untuk mahasiswa serta sesi berbagi informasi mengenai cara menghadapi praktik profesi sehingga dapat mempersiapkan mental dan memberikan dukungan sosial bagi mahasiswa profesi.

ABSTRACT
The purpose of this study is to identify the relationship parenting style and burnout of internship nursing students in FON UI Cross Sectional research was conducted on 106 students. Results of the study showed that of 106 students as many as 52 (49,1 %) students experience high burnout, with result of chi square analysis between parenting style and burnout is p = 0.369. The conclusion of the study there is no relationship between parenting style with burnout. Faculty of Nursing is expected to provide counseling for the students as well as a sharing session to prepare mentally and provide support social for internship nursing students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septyana Eka Putri
"Praktik klinik dapat menjadi beban tersendiri bagi mahasiswa profesi ners yang dapat mengakibatkan burnout. Burnout akan berdampak pada performa selama praktik klinik, terutama dalam berperilaku caring ketika memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara burnout dengan perilaku caring mahasiswa profesi ners. Dengan desain cross-sectional, penelitian ini melibatkan 89 mahasiswa profesi ners di satu perguruan tinggi di Jawa Barat. Sampel dipilih dengan teknik simple random sampling. Burnout diukur menggunakan maslach burnout inventory yang telah dimodifikasi dan perilaku caring menggunakan caring behavior inventory-24. Hasil uji pearson menunjukkan skor burnout dengan skor perilaku caring berkorelasi sedang dan negatif, serta bermakna (r= -0,460; p<0,001). Penelitian ini juga mendapatkan rerata skor dimensi kelelahan emosional paling tinggi dibanding dimensi lain dan dimensi menciptakan hubungan positif dari perilaku caring mahasiswa profesi ners masih rendah. Kesimpulan: Burnout berhubungan dengan perilaku caring, yaitu semakin tinggi tingkat burnout semakin rendah skor perilaku caring. Institusi pendidikan keperawatan perlu mengavaluasi iklim pembelajaran klinik dan merancang program untuk mencegah burnout selama pendidikan profesi agar tidak berdampak pada perilaku caring mahasiswa terhadap pasien.

Clinical practice can be a burden for nursingstudents and its can cause burnout. Burnout will have an impact on performance during clinical practice, especially in caring behavior when providing nursing care. This study aimed to determine the relationship between burnout and caring behavior of nursing students. With a cross-sectional design, this study involved 89 students of the nursing students in clinical stage at one university in West Java. The sample was selected by simple random sampling technique. Burnout was measured using a modified Maslach Burnout Inventory and caring behavior using Caring Behavior Inventory-24. The results of the Pearson test showed that the burnout score with caring behavior score was moderately and negatively correlated and significant (r = -0.460; p <0.001). This study also found that the average score of the emotional exhaustion dimension was the highest compared to other dimensions of burnout and the dimension positive connectedness in the caring behavior of the nurse profession students was still low. Conclusion: Burnout is related to caring behavior, the higher the burnout level will impact to the lower the caring behavior score. Nursing education institutions need to evaluate the clinical learning climate and design programs to prevent burnout during professional education so as not to have an impact on student caring behavior towards patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhisty Dwi Ramadhanti
"Stres akademik dapat terjadi pada siswa kelas XII SMA yang akan menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri karena peluang masuknya yang kecil, jumlah pendaftar yang tidak sedikit, serta mekanisme yang sering berubah-ubah. Pemilihan mekanisme koping remaja dapat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, salah satunya dari pola asuh orang tua. Dengan begitu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara pola asuh orang tua dengan mekanisme koping remaja. Penelitian dengan metode cross-sectional ini melibatkan 232 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Parenting Style Questionnaire dan The Brief Cope. Hasil analisis menggunakan chi-squared didapatkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dan mekanisme koping remaja (p-value=0,689). Penelitian ini merekomendasikan perawat dan sekolah untuk meningkatkan kapasitas dalam mengedukasi siswa tentang pentingnya menggunakan mekanisme koping yang adaptif sebagai upaya menghadapi stres akademik sehingga tidak mengganggu capaian akademik siswa.

Academic stress can occur in 12th grade high school students who will face public university entrance exams because of the small chances of entry, the large number of applicants, and mechanisms that often change. The selection of adolescent stress coping mechanisms can be influenced by the family environment, one of which is parenting. Thus, the purpose of this study is to look at the relationship between parenting patterns and adolescent stress coping mechanisms. This cross-sectional study involved 232 respondents who were taken with purposive sampling technique. The instruments used in this study were Parenting Style Questionnaire and The Brief Cope. The chi-squared analysis found no significant relationship between parenting style and adolescent coping mechanisms (p-value=0.689). This study recommends nurses and schools increase institutional capacity to educate students about the importance of using adaptive coping mechanisms to deal with academic stress so as not to interfere with students' academic achievement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Hilma Noviandri
"Perempuan usia dewasa muda rentan mengalami pelecehan seksual dibuktikan dengan meningkatnya kasus pelecehan seksual di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara antara pola asuh orang tua dan sifat kepribadian dengan pengalaman pelecehan seksual pada perempuan dewasa muda. Penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan melibatkan 107 responden yang dipilih menggunakan teknik quota sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner data demografi, kuesioner Pola Asuh Orang Tua, kuesioner IPIP-BFM-25, dan Sexual Experiences Questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan 90,7% dari responden pernah mengalami pelecehan seksual dan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara antara pola asuh orang tua dan sifat kepribadian dengan pengalaman pelecehan seksual pada perempuan dewasa muda. Penelitian ini merekomendasikan meneliti lebih lanjut terkait kesadaran korban menyadari situasi yang telah dialami merupakan bentuk pelecehan.

Young women were vulnerable to sexual harassment, as evidenced by the rising number of sexual harassment cases in Indonesia. This study aimed to identify the relationship between parenting style and personality traits with sexual harassment experiences in young women. This research was a correlational study involving 107 respondents selected using quota sampling based on inclusion and exclusion criteria. The instruments were a demographic data questionnaire, a Parenting Style questionnaire, an IPIP-BFM-25 questionnaire, and a Sexual Experiences Questionnaire. The results showed that 90.7% of the respondents had experienced sexual harassment, and no significant relationship was found between parenting style and personality traits with sexual harassment experiences in young women. This study recommends further research on victims' awareness of the situation they have experienced as a form of sexual harassment."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Ariyanti
"Pola asuh orang tua merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap gangguan perilaku emosional remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua terhadap gangguan perilaku emosianal pada remaja. Desain penelitian ini menggunakan Metode Kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional pada 380 responden terhadap 3 sekolah di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Istrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang digunakan sudah baku digunakan untuk mengenali masalah perilaku emosional pada remaja yaitu Strenght and Difficulties Questionnaire (SDQ) dan Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ)-Short Version untuk mengetahui jenis pola asuh orang tua. Hasil penelitian ini yaitu pola asuh permisif paling berpengaruh pada gangguan perilaku emosional kategori abnormal sebanyak 57,6%, diikuti dengan pola asuh otoriter sebanyak 56,6%, dan yang paling sedikit mempengaruhi remaja yaitu pola asuh demokratis sebanyak 18,5%. Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,000. Dapat disimpulkan bahwa secara statistik pola asuh orang tua berhubungan terhadap gangguan perilaku emosional remaja.

Parenting is a very big factor in the emotional behavior disorder of adolescents. This study is to identify the relationship between parental parenting and emotional behavior disorders in adolescents. This research design uses a Quantitative Method with a Cross Sectional approach on 380 respondents to 3 schools in Cilincing District, North Jakarta. The instrument used is a standard questionnaire used to identify emotional behavioral problems in adolescents, namely the Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) and the Parenting Styles and Dimensions Questionnaire (PSDQ)-Short Version to determine the type of parenting pattern. The results of this research are permissive parenting has the most influence on emotional behavioral disorders in the abnormal category as much as 57.6%, followed by authoritarian parenting as much as 56.6%, and the least influence on adolescents is democratic parenting as much as 18.5%. The results of the chi-square statistical test obtained a p value of 0.000. It can be concluded that statistically parenting patterns are related to emotional behavioral disorders in adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekarini Andika Permatasari
"ABSTRAK
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pola asuh orang tua (authoritative dan authoritarian) dapat meningkatkan keterlibatan siswa terhadap sekolah. Salah satu faktor yang diduga berperan dalam menjelaskan mekanisme hubungan keduanya adalah motivasi pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran motivasi otonom dalam memediasi hubungan antara pola asuh authoritative dan keterlibatan siswa, serta peran motivasi terkontrol dalam memediasi hubungan antara pola asuh authoritarian dan keterlibatan siswa. Survei pada siswa SMP di daerah Jabodetabek (N=460) dilakukan untuk mengukur keterlibatan siswa, motivasi otonom dan motivasi terkontrol, dan persepsi siswa terhadap pola asuh authoritative dan authoritarian yang diadopsi oleh orang tua. Hasil analisis mediasi menggunakan PROCESS dengan model mediasi menunjukkan adanya mediasi parsial dari motivasi otonom dalam hubungan antara pola asuh authoritative dan keterlibatan siswa, dan mediasi parsial dari motivasi terkontrol dalam hubungan antara pola asuh authoritarian dan keterlibatan siswa. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa meskipun kedua pola asuh dapat meningkatkan keterlibatan siswa terhadap sekolah, tetapi pola asuh authoritarian memicu anak untuk terlibat di sekolah hanya untuk menghindari hukuman, mendapatkan pujian, atau mempertahankan ego. Hasil penelitian dapat berguna baik untuk orang tua maupun pihak sekolah sebagai dasar pemberian intervensi terhadap orang tua untuk membangun motivasi otonom anak untuk terlibat di sekolah.

ABSTRACT
Previous research indicates that parenting styles (authoritative and authoritarian) can enhance students' engagement. One factor suspected to play a role in explaining the mechanism of their relationship is student motivation. This study aims to examine the role of autonomous motivation in mediating the relationship between authoritative parenting and student engagement, as well as the role of controlled motivation in mediating the relationship between authoritarian parenting and student engagement. A survey was conducted with junior high school students in the Jabodetabek area (N=460) to measure student engagement, autonomous motivation, controlled motivation, and students' perceptions of the authoritative and authoritarian parenting adopted by their parents. Mediation analysis using PROCESS revealed partial mediation of autonomous motivation in the relationship between authoritative parenting and student engagement, and partial mediation of controlled motivation in the relationship between authoritarian parenting and student engagement. These findings reveal that while both parenting styles can enhance students' engagement, the authoritarian parenting style triggers children to be engaged in school only to avoid punishment, receive praise, or maintain their ego. The research findings can be valuable for both parents and schools as a basis to provide interventions for parents to build autonomous motivation in children to engage in school.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Nabeela
"Burnout sering terjadi di kalangan tenaga kesehatan, terutama pada perawat. Pekerjaan perawat, yang membutuhkan tenaga, perhatian, serta waktu yang banyak, rentan menyebabkan work-family conflict (WFC). Penelitian ini bertujuan melihat peran work-family conflict (WFC) terhadap burnout pada perawat di Rumah Sakit Kelas A di Jakarta. Subjek penelitian didapatkan sebanyak 124 dengan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Work Family Conflict Scale (WAFCS) dan Oldenburg Burnout Inventory (OLBI). Hasil analisis dilakukan menggunakan SPSS v.25 dan hasil menunjukkan bahwa terdapat peran work-family conflict (WFC) terhadap burnout. Dapat disimpulkan bahwa work-family conflict (WFC) memprediksi terjadinya burnout pada perawat di Rumah Sakit Kelas A di Jakarta.

Burnout is often observed among healthcare professionals, particularly nurses. The demanding task of nursing requires significant energy, attention, and time, which can lead to work-family conflict (WFC). This study aims to examine the role of work-family conflict (WFC) in burnout among nurses at a Class A Hospital in Jakarta. A total of 124 subjects were recruited using convenience sampling. The measurement tools used were the Work Family Conflict Scale (WAFCS) and the Oldenburg Burnout Inventory (OLBI). Analysis was conducted using SPSS v.25, revealing a significant relationship between work-family conflict (WFC) and burnout. It can be concluded that work-family conflict (WFC) predicts the occurrence of burnout among nurses at a Class A Hospital in Jakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Dhien Santoso
"Burnout menjadi masalah yang persisten dan memprihatinkan bagi tenaga keperawatan akibat beban kerja dan tuntutan yang besar. Terdapat sejumlah faktor yang berperan terhadap burnout, salah satunya adalah resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran resiliensi terhadap burnout pada perawat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Partisipan dalam penelitian ini adalah 126 perawat dengan rentang usia 22–53 tahun (M = 33.7; SD = 7.50) dengan minimal lama bekerja 1 tahun. Variabel resiliensi pada penelitian ini diukur menggunakan Connor–Davidson Resilience Scale (CD-RISC-10) dan variabel burnout diukur menggunakan Oldenburg Burnout Inventory (OLBI). Pengambilan data penelitian dilakukan menggunakan kuesioner dan disebarkan pada rumah sakit yang telah menyetujui untuk dijadikan tempat pengambilan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa resiliensi mampu memprediksi dan menjelaskan 14.1% varians pada burnout dalam konteks perawat. Oleh karenanya, pihak rumah sakit dapat merancang berbagai metode atau strategi-strategi khusus agar dapat mendorong terbentuknya resiliensi yang tinggi pada perawat.

Burnout has become a persistent and concerning issue for nursing staff due to heavy workloads and high demands. However, there are factors that play a role in burnout, one of which is resilience. This study aims to examine the role of resilience in burnout among nurses. It is a quantitative study with a cross-sectional design. The participants in this study were 126 nurses from 22–53 years old (M = 33.7; SD = 7.50) with a minimum work experience of one year. Resilience was measured using the Connor–Davidson Resilience Scale (CD-RISC-10) and burnout was measured using the Oldenburg Burnout Inventory (OLBI). Data collection was conducted using questionnaires distributed in hospitals that had agreed to participate. The data from 126 participants were then analyzed using simple linear regression analysis. The results of this study indicate that resilience can predict and explain 14.1% of the variance in burnout among nurses. Therefore, hospitals can design various methods or specific strategies to foster high resilience among nurses."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Dwi Kurniawati
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keberagaman budaya. Kebudayaan yang dimiliki dapat mempengaruhi pandangan sehat dan sakit seseorang, sehingga dibutuhkan adanya asuhan keperawatan peka budaya. Asuhan keperawatan peka budaya membutuhkan pengetahuan transkultural sehingga dapat menghasilkan self efficacy dalam mengaplikasikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keperawatan transkultural dengan self efficacy dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya. Penelitian ini melibatkan 119 orang mahasiswa profesi baik asal program ekstensi maupun reguler menggunakan desain cross sectional dengan teknik total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan keperawatan transkultural yang dimiliki dengan self efficacy dalam melakukan asuhan keperawatan peka budaya pada mahasiswa Profesi FIK UI angkatan 2015 (p value = 0,009). Penelitian ini merekomendasikan agar dilakukannya integrasi asuhan keperawatan peka budaya dalam kurikulum keperawatan lainnya. Penelitian pada unsur kompetensi budaya yang lain diperlukan pada penelitian selanjutnya.

Indonesia is an archipelago country which has multicultures. Culture can affect someone's view about health and illness, therefore cultural sensitive nursing care is needed. Cultural sensitive nursing care need transcultural knowledge to attain self efficacy in applying. The aim of this research was to discover the relationship between transcultural nursing knowledge with self efficacy in applying cultural sensitive nursing care. This research involved 119 nursing profession students from extension and regular program using cross sectional design with total sampling technique.
The result of this research showed that there was a significant relationship between transcultural nursing knowledge with self efficacy in applying cultural sensitive nursing care among nursing profession student, faculty of nursing universitas indonesia 2015 (p value = 0,009). This research is recomended the integration transcultural nursing care in the other curriculum nursing. Any further researches in other cultural competence is needed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elok Dwi Oktaviana
"Burnout pada perawat mempengaruhi kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di ruang rawat. Faktor fisik dan psikologi perawat selama bekerja perlu menjadi perhatian bagi penyelenggara kesehatan. Laporan kasus ini menjelaskan mengenai burnout pada perawat di lingkungan kerja. Penilaian burnout dilakukan dengan observasi partisipatif, wawancara, dan survey dengan menggunakan kuesioner Maslach Burnout Inventory (MBI) yang membahas tiga dimensi burnout, dimensi kejenuhan mental, dimensi depersonalisasi, dimensi pencapaian diri. Kuesioner terdiri dari 22 pernyataan dengan rentang nilai 0 – 10 dan dikategorikan menjadi empat kategori ringan (0 – 2), sedang (3 – 5), tinggi (6 – 8) dan sangat tinggi (9 – 10). Penelitian dilakukan pada 22 perawat di ruangan Healthcare Unit. Hasil observasi partisipatif menunjukkan bahwa perawat mengalami kelelahan secara fisik karena adanya beban kerja yang cukup padat. Hasil wawancara didapatkan bahwa perawat merasa lelah dengan banyaknya beban kerja yang didapat, Namun nyaman dengan lingkungan kerja sehingga perawat mampu memberikan asuhan keperawatan dengan baik. Hasil analisis deskriptif dari kuesioner didapatkan mean dari dimensi kejenuhan mental 3,2 kategori tingkat burnout sedang, dimensi depersonalisasi 1,1 kategori tingkat burnout rendah, dan dimensi pencapaian diri 3,3 kategori tigkat burnout sedang.  Secara umum, tingkat burnout perawat di ruangan yaitu kategori tingkat sedang. Evaluasi tingkat beban kerja dan skrining burnout secara berkala diharapkan mampu mengurangi tingkat kejadian burnout pada perawat sehingga dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan.

Burnout on nurses affects the performance of nurses in providing nursing care in the ward. The physical and psychological factors of nurses during work need to be a concern for health providers. This case report describes burnout in nurses in the work environment. Burnout assessment is carried out by participatory observation, interviews, and surveys using the Maslach Burnout Inventory (MBI) questionnaire which discusses the three dimensions of burnout, the dimension of mental saturation, the dimension of depersonalization, and the dimension of self-morality. The questionnaire consists of 22 statements with a value range of 0-10 and the contents are divided into four categories of mild (0-2), moderate (3-5), high (6-8) and very high (9-10). The study was conducted on 22 nurses in the Healthcare Unit room. Participatory observation results show that nurses experience physical fatigue due to a fairly heavy workload. The results of the interviews showed that nurses felt tired with the amount of workload they received, but were comfortable with the work environment so that nurses were able to provide good care. The results of the descriptive analysis of the questionnaire obtained an average of the dimensions of mental saturation 3.2 categories of moderate burnout levels, depersonalization dimensions 1.1 categories of low burnout levels, and self-selling dimensions 3.3 categories of moderate burnout levels. In general, the burnout level of nurses in the room is the medium level category. Periodic evaluation of workload levels and burnout screening is expected to be able to reduce the incidence of burnout in nurses so as to improve the quality of nursing care provided."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>