Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12546 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riski Wulandari
"Kehamilan remaja menjadi masalah serius karena usia remaja yang semakin awal mengalami kehamilan, remaja awal memiliki respon yang bermakna sebelum dan selama masa kehamilan. Tujuan penelitian ini mengeksplorasi makna kehamilan bagi perempuan remaja awal. Penelitian ini mengunakan pendekatan fenomenologi interpretatif beserta analisisnya hingga menghasilkan tema. Partisipan yaitu 12 perempuan remaja awal yang mengungkapkan makna kehamilan. Hasil penelitian ini mengungkapkan makna yang diperoleh dari latar belakang kehamilan, kemampuan mengidentifikasi, proses penerimaan hingga motivasi menjaga kehamilan pada remaja awal, kehamilan remaja mendapat respon dan dukungan dari pacar, keluarga, teman sebaya, sekolah, masyarakat hingga tenaga kesehatan sehingga remaja memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik. Tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan pelayanan yang menyeluruh dan bekerjasama dengan keluarga serta masyarakat dalam mendampingi remaja selama kehamilan.

Teenage pregnancy becomes a serious problem because adolescents are getting earlier in pregnancy, early adolescents have a meaningful response before and during pregnancy. The aim of this study is to explore the meaning of pregnancy for early adolescent women. This study uses an interpretive phenomenological approach and its analysis to produce a theme. Participants were 12 early adolescent women who revealed the meaning of pregnancy. The results of this study reveal the meaning obtained from the background of pregnancy, the ability to identify, theprocess of acceptance to motivation to maintain pregnancy in early adolescents, adolescent pregnancies get responses and support from boyfriends, family, peers, schools, communities to health workers so that adolescents have hope for a better future. Health workers are expected to be able to provide comprehensive services and cooperate with families and the community in assisting adolescents during pregnancy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risya Amarilia
"ABSTRAK

Structuring merupakan salah satu domain dalam interaksi ibu-anak. Structuring merupakan kemampuan orangtua untuk memegang kendali, mengatur batasan, menyediakan lingkungan yang aman, teratur, dan dapat dipahami oleh anak (Lindaman, Booth & Chambers, 2000). Tujuan penelitian adalah untuk melihat perbedaan perilaku structuring pada anak usia toddler antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan dan kehamilan terencana. Enam puluh partisipan dipilih dan diukur dengan menggunakan alat ukur MIMRS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada perilaku structuring dalam kedua kelompok. Faktor usia dan pendidikan terakhir ibu ditemukan menjadi faktor yang lebih menentukan dalam perilaku structuring ibu.


ABSTRACT

Structuring is one of the domains in mother-child interaction. Structuring is parent’s ability to take charge, setting the limits, provide safe, comfortable, and understandable environment for children (Lindaman, Booth & Chambers, 2000). The aim of this study is to see the differences of structuring behaviour between premarital pregnancy adolescent mother and planned pregnancy adolescent mother with toodler. Sixty participants were selected and measured by MIMRS. The result shows that there is no significant differences of structuring behaviour between both groups. Maternal age and maternal education attainment has become the most important factors of structuring behaviour.

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Nur Edwina
"Skripsi ini membahas mengenai perbedaan perilaku nurturing dalam interaksi ibu anak usia toddler antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode observasi sebagai metode pengambilan datanya. Alat ukur Marschak Interaction Method Rating System (O'Connor, Ammen, Hitchcok, & Backman, 2001) digunakan untuk mengkuantifikasikan hasil observasi. Dengan menggunakan pengujian statistik Independent Sample t-Test, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang siginifikan pada skor rata-rata perilaku nurturing dalam interaksi ibu-anak usia toddler antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan kehamilan di luar pernikahan (t(58) = - 0,021, p < 0,05). Kedua kelompok memperoleh skor rata-rata perilaku nurturing yang cenderung rendah. Selain itu, terdapat faktor lain yang dapat membedakan perilaku nurturing dari ibu berusia remaja, yaitu usia ibu, pendidikan terakhir, dan status sosial ekonomi.

The focus of this study is to differentiate the nurturing behavior in mother-toddler interaction between planned pregnancy adolescent mother and premarital pregnancy adolescent mother. This study used observation method in collecting the data. As this study is a quantitative research, The Marschak Interaction Method Rating System (O’Connor, Ammen, Hitchcock, & Backman, 2001) is used to quantify the result of observation. Using the Independent Sample t-Test, result shows that there is no significant differences of nurturing behavior in mother-child interaction between planned pregnancy adolescent mother and premarital pregnancy adolescent mother with toddler (t(58) = - 0,021, p < 0,05). Both of them have a low score in nurturing behavior. Furthermore, maternal age, maternal education, and socioeconomic status (SES) could differentiate the nurturing behavior of adolescent mother.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Mawarni
"Tujuan penelitian ini untuk mencari perbedaan perilaku challenging dalam interaksi ibu-anak antara ibu berusia remaja berdasarkan status perencanaan kehamilannya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain komparatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah ibu dengan rentang usia 16 hingga 22 tahun yang telah memiliki anak berusia 12 hingga 36 bulan. Penilaian perilaku challenging dilakukan berdasarkan skala Marschak Interaction Method Rating Scale (MIM-RS). Hasil penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perilaku challenging dalam interaksi ibu-anak usia toddler antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan yang direncanakan dan kehamilan di luar pernikahan t(58) = 1,310, p < 0,195.

The aim of this study was to find differences of challenging behavior in mother-child interaction between adolescent mother based on pregnancy intentions. This study used a quantitative comparative design. The participants were women with an age range 16 to 22 years who have had children aged 12 to 36 months. Behavioral assessment is done based on the scale of challenging behavior in Marschak Interaction Method Rating Scale (MIM-RS). The result of this study found that there wasn’t significant differences in challenging behavior of mother-toddler interaction between planned pregnancy adolescent mother and premarital pregancy adolescent mother who has had toddler children t(58) = 1,310, p < 0,195.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfrida Zoraya
"Kehamilan pada usia remaja merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian baik global maupun nasional. Implikasi kehamilan remaja baik pada kesehatan remaja dan bayi juga pada terputusnya pendidikan dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari transmisi perilaku fertilitas yaitu umur kehamilan pertama ibu di usia remaja pada anak perempuannya. Sumber data yang digunakan adalah data longitudinal IFLS 1993 hingga IFLS 2014.
Hasil marginal effects dari regresi probit menunjukkan bahwa umur kehamilan pertama ibu berpengaruh positif dan signifikan pada umur kehamilan pertama anak. Hasil juga menunjukkan bahwa walaupun setelah dikontrol dengan karakteristik latarbelakang individu, keluarga, dan ibu, anak dari ibu yang kehamilan pertamanya di usia remaja memiliki peluang lebih tinggi mengalami kehamilan pertama di usia remaja dibandingkan dengan anak dari ibu yang menunda kehamilannya.

Adolescent pregnancy is one of the issues concerned both globally and nationally. The implications of pregnancy during adolescence not only on the health risks raised for the young mothers and infants, but also on the low attainment of education and limited opportunities. This research aims to study the transmission of fertility behavior by the age of mother's first pregnancy in adolescent to the daughters. The data used was longitudinal data from IFLS 1993 to IFLS 2014.
The marginal effects from probit regression show that age of the mother's first pregnancy has a positive and significant effect on the age of the daughter's first pregnancy. It also shows that even after controlling for the background characteristics for individual, mother, and family factors, daughters of mothers who were adolescent when they started being pregnant, are significantly have a higher probability of having a first pregnancy at young ages compared to daughter of mothers who postponed their first pregnancy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapta Dwi Putri
"Studi ini menggambarkan makna perkawinan oleh informan remaja perempuan yang sudah menikah dan yang belum menikah. Menggunakan pendekatan interaksionisme simbolik, untuk melihat konstruksi nilai dan norma melalui proses sosialisasi dari significant others kepada remaja perempuan. Makna perkawinan bagi informan sudah menikah yakni membuat hidup menjadi bahagia, telah dapat memiliki anak, dan membuat hidup lebih mandiri. Sedangkan makna perkawinan bagi informan belum menikah yakni dapat memiliki keturunan, perkawinan dianggap sakral dan merupakan ibadah, pelegalan hubungan seks, tempat penyaluran kasih sayang, dan dapat membangun keluarga harmonis. Makna perkawinan yang dikonstruksikan pada informan belum menikah dan sudah menikah berbeda. Makna perkawinan pada informan sudah menikah merupakan penggabungan makna normatif dan hasil pengalaman subjektif. Sedangkan Informan belum menikah, dihasilkan melalui proses internalisasi dari significant others melalui interaksi dan sosialisasi.

This study describes the meaning of marriage by informants adolescent women are married and unmarried. Using symbolic interactionism approach, to see the construction of values and norms through the socialization process of women's significant others to adolescents. The meaning of marriage from married informant that make life happier, have been able to have children, and make life more independently. While, the meaning of marriage for unmarried informants that can have children, marriage is considered sacred and was worship, legalized sex, the distribution affection, and can build a harmonious family. The meaning of marriage which is constructed on the married and married informant is different. Meaning of marriage on married informant which is combination of normative meaning and subjective experience. While, for unmarried informants, the meaning is produced through a process of internalization of significant others through interaction and socialization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Mawarni
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan perilaku terlibat antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan dengan menggunakan metode observasi pada 60 pasang partisipan ibu berusia 16-22 tahun dan anak toddler berusia 12-36 bulan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Marschak Interaction Method Rating System (MIMRS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perilaku terlibat dalam interaksi ibu-anak antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan pada anak usia toddler (t(58) = 0,761, p < 0,05). Diduga, pendidikan dan usia ibu lebih memberikan pengaruh terhadap perilaku terlibat antara ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan terencana dan ibu berusia remaja yang mengalami kehamilan di luar pernikahan pada anak usia toddler. Sekalipun hasil penelitian ini tidak signifikan, diketahui perilaku terlibat ibu baik pada kelompok kehamilan terencana maupun kehamilan di luar pernikahan masih rendah sehingga perilaku terlibat ibu perlu ditingkatkan.

This study aimed to see differences in engagement behavior between the planned pregnancy adolescent mother and premarital pregnancy adolescent mother by using the method of observation on 60 pairs of participants consist of 16-22 years old mother and toddler children aged 12-36 months. Measuring instruments used in this study is Marschak Interaction Method Rating System (MIMRS). The results of this study showed that there was no significant difference in engagement behaviors in mother-child interaction between planned pregnancy adolescent mother and premarital pregnancy adolescent mother who owns child aged toddler (t(58) = 0,761, p = 0,449, p < 0,05). It was assumed that mother’s age and education have more effect toward engagement behavior between premarital pregnancy adolescent mother and planned pregnancy adolescent mother who had toddler/s. Although the results show that there’s no significant differences, it shows that mother’s engagement behavior in both premarital pregnancy adolescent mother and planned pregnancy adolescent mother is low, therefore mothers need to increase engagement behaviors.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batu Bara, Intan Maharani Sulistyawati
"ABSTRAK
Kekerasan dalam rumah tangga KDRT merupakan masalah hidup berisiko yang dapat mengakibatkan gangguan psikopatologi dan mempengaruhi perkembangan remaja di masa dewasa kelak. Penelitian ini berfokus pada pengalaman proses penemuaan makna hidup remaja penyintas yang mendapatkan kekerasan langsung dari anggota keluarga. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan adalah tujuh remaja usia 15-21 tahun yang pernah atau terlibat di lembaga perlindungan anak Kota Semarang. Teridentifikasi 6 tema yaitu kekerasan fisik dan kekerasan verbal sebagai bentuk kekerasan yang saling menyertai, kekerasan adalah tindakan yang tidak dapat ditolerir oleh remaja, penelusuran hikmah merupakan upaya pemulihan korban KDRT, penetapan tujuan hidup menuntun remaja dalam penemuan makna hidup, peran orang terdekat dan nilai spiritual dalam proses penemuan makna hidup, dan kesempurnaan dan kebahagiaan merupakan akhir paripurna penemuan makna hidup. Penelitian ini merekomendasikan perlunya lembaga perlindungan anak memfasilitasi remaja penyintas KDRT mendapatkan pendampingan pemulihan untuk menemukan makna hidup dalam menjalani kehidupan yang berkualitas.Kata kunci: KDRT, makna hidup, penyintas, remaja

ABSTRACT
Domestic violence is a life risk adverse situation that can lead to psychopathological disorders and affect adulthood development in the future. This study focuses on the experiences of the process of discovering the meaning of life of adolescent survivors of domestic violence who have been violated by close family member. Participants are adolescent survivors between the ages of 15 and 21 who are in or have contact with a local child center. Interviews were conducted and a qualitative study was utilized to determine common themes of how adolescent survivors experience the meaning of life discovery process in their lives. Six themes were derived from the interviews, including physical violence and verbal violence as a form of violence that accompanied each other violence was a response that cannot be tolerated by adolescents, the process of learning a lesson is an effort to recover victims of domestic violence the determination of the purpose of life leading the adolescent survivors of domestic violence in the discovery of the meaning of life the role of the close person and the spiritual value in the process of the discovery of the meaning of life, and perfection and happiness is the ultimate finale of the discovery of the meaning of life. This study may recommend the need for local child center to facilitate adolescent survivors of domestic violence to receive a recovery assistance to find the meaning of life in living a quality life.Keywords adolescent, domestic violence, meaning of life, survivors "
2017
T47562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Berlian Putri
"ABSTRAK
Nama : Rima Berlian PutriProgram Studi : Magister Ilmu KeperawatanJudul : Pengalaman Remaja Mempertahankan Kehamilan Tidak Diinginkan KTD di Kota Depok Remaja yang mempertahankan kehamilan tidak diinginkan beresiko mengalami masalah bio, psiko, sosial, kultural, maupun spiritual. Penelitian ini bertujuan memahami arti dan makna pengalaman remaja mempertahankan kehamilan tidak diinginkan. Penelitian ini menggunakan desain fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam pada delapan partisipan. Data dianalisis dengan teknik Colaizz. Penelitian menghasilkan tujuh tema: kebebasan berpacaran pada remaja, perasaan remaja saat menjalani kehamilan, upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kehamilan tidak diinginkan, dukungan sosial untuk remaja, harapan remaja saat menjalani kehamilan tidak diinginkan, peningkatan rasa tanggung jawab pada diri remaja, dan pergeseran nilai yang dimiliki oleh remaja dan orang tua. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan penelitian kualitatif atau kuantitatif tentang persepsi remaja terhadap perencanaan membentuk keluarga, dan orientasi kehidupan remaja yang mempertahankan kehamilan tidak diinginkan setelah menikah. Kata kunci: kehamilan tidak diinginkan, remaja, keluarga

ABSTRACT
ABSTRACT Name Study Programe Title Rima Berlian PutriMagistry of NursingAdolescent Experience in holding unwanted pregnancy in Depok Adolescent with unwanted pregnancy have a risk about phsical, psychological, social, kultural, and spiritual problems. This study aims to understand the meaning of adolescent experience in holding unwanted pregnancy. This study used descriptive phenomenology research design. Data was collected through in depth interview on the 8 participants. Data were analyzed by Colaizz techniques. The study produced 6 themes freedom in dating,, adolescent rsquo s feeling about pregnancy, the effort to hold pregnancy, social support, adolescent rsquo s hope about pregnancy, the increasing self responsibilities in adolescent, and the value friction in adolescent and their parents. The next study that need to be done with qualitative or quantitative methode is adolescent rsquo s perception about family planning, and adolescent rsquo s vision after married. Keywords unwanted pregnancy, adolescent, family "
2015
T47474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hidayanti
"Kehamilan remaja merupakan masalah yang sering terjadi di perkotaan karena adanya urbanisasi, arus pergaulan bebas dan pengaruh teknologi informasi seperti internet. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan dengan kehamilan remaja dari periode antenatal hingga postpartum pada Ny O (19 tahun). Berbagai masalah keperawatan ditemukan selama periode antenatal sampai postpartum. Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua menjadi masalah keperawatan utama karena pasien belum tahu apa yang harus dipersiapkan dalam kehamilan, persalinan, dan membesarkan anaknya nanti.
Implementasi yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu melakukan edukasi prenatal dan postpartum dalam 4 kali pertemuan, hal ini juga diperkuat dengan adanya dukungan dari keluarga pasien. Evaluasi dari tindakan tersebut adalah peningkatan komponen pengetahuan dan ketrampilan dalam menjadi orang tua pada pasien, namun belum terlihat kemampuan menjadi orang tua dari komponen psikologis. Hal ini dikarenakan perlu intervensi jangka panjang untuk mempersiapkan seorang remaja yang siap menjadi orang tua.

Adolescent pregnancy is a common problem in urban areas due to urbanization, promiscuity and the influence of information technology such as the internet. This report is aim to analyze nursing care to clients with adolescent pregnancy from prenatal to postpartum period. Several nursing problems were found during antenatal to postpartum period. Risk of impaired parenting become major nursing problem because client have lack knowledge about preparing of pregnancy, childbirth, and rising child.
The implementation which done to overcome that problem was prenatal and postnatal care education within 4 days during home visit, it is also strengthened with the support of the patient's family. Evaluation of these implementation are increasing of knowledge and skill of parenting from client. However, the psychological ability of parenting is unseen. Need a long- term intervention to prepare adolescent who is ready to be a parent for the future research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>