Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alika Jasmine Indah Srikanti
"Media adalah alat komunikasi massa yang dapat memengaruhi pandangan publik tentang suatu peristiwa. Berbagai fakta yang disajikan oleh media akan membuat pemahaman yang berbeda. Framing merupakan pemilihan isu dan penonjolan aspek tertentu dalam media. Artikel ini bertujuan mengemukakan framing RT dan BBC dalam peristiwa reformasi usia produktif Rusia tahun 2018. Metode penelitian ini menggunakan analisis framing kualitatif dengan menggunakan elemen framing Entman. Pengidentifikasian bentuk frame menggunakan lima bentuk frame yang didefinisikan oleh Holli Semetko dan Patti M. Valkenburg. Hasilnya terdapat perbedaan framing yang dilakukan oleh RT dan BBC dalam memberitakan reformasi usia produktif Rusia. RT berfokus pada masalah kenaikan usia produktif, sedangkan BBC berfokus pada aksi protes masyarakat Rusia. Kedua media sama-sama menggunakan tiga frame, RT menggunakan frame ekonomi, frame moralitas, dan frame tanggung jawab, dan BBC menggunakan frame konflik, frame human interest, dan frame moralitas. Penggunaan frame tersebut menghasilkan opini publik yang berbeda. RT menunjukkan keadaan ekonomi Rusia sedang tidak baik sehingga kebijakan tersebut dinilai tepat untuk, sedangkan BBC menunjukkan kebijakan yang diambil oleh pemerintah dinilai tidak tepat karena diprotes oleh masyarakat Rusia.

Media is a mass communication tool abled to influence public views on an event. Various facts presented by the media will construct a particular understanding. Framing is the selecting of issues by highlighting certain aspects in a media coverage. This article aims to reveal the ways the RT and BBC frame the events of Russia`s productive age reform in 2018. This research uses qualitative framing analysis based on framing elements proposed by Entman. The identification of models of framing uses five frames as defined by Holli Semetko and Patti M. Valkenburg. The results show the differences in framing made by RT and BBC in reporting 2018 Russian productive age reform. RT focuses on the issue of raising productive age, whereas the BBC focuses on Russian public protests. Both use three frames, RT using economic frame, morality frame, and responsibility frame and BBC using conflict frame, human interest frame, and morality frame. The usage of two sets of frames resulted in differing public opinions. RT show how the Russian economy is not doing well, therefore this reform is considered as one of the solutions to boost the country`s economy, whilst BBC establishes that the policy was ill-fitted because it is protested by people across Russia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Heldy Fadillah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan bagaimana framing yang dilakukan oleh BBC, The Guardian, dan Sputnik terhadap klub sepakbola asal Rusia, yaitu Anzhi Makhachkala pada periode 2011-2013. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis konten dipadukan dengan konsep framing Robert Entman. Kemudian, penelitian ini melakukan pengidentifikasian bentuk frame menggunakan pendekatan deduktif berdasarkan lima bentuk frame yang didefinisikan oleh Holli Semetko dan Patti M. Valkenburg. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketiga media aktif dalam menggunakan kelima bentuk frame dan membentuk citra positif untuk Anzhi Makhachkala pada periode 2011-2013.
This paper aimed to reveal how framing used by BBC, The Guardian, and Sputnik to Russian football club Anzhi Makhachkala within period 2011-2013. This paper uses content analysis with accordance to Robert Entman`s framing concept. Then, this paper do an identification of certain frames is gained through using a deductive approach that uses  five pre-defined frames by Holli Semetko dan Patti M. Valkenburg. This paper concluded that all three medias actives using the five pre-defined frames and forming a positive image to Anzhi Makhachkala within period 2011-2013"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yaldi Ilham Sanubari
"Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis respon Rusia dalam pembongkaran monumen-monumen Rusia yang dilakukan Ukraina melalui pemberitaan media yang didanai oleh Rusia yaitu Russia Today (RT) yang dianalisis dengan model framing. Selama terjadinya invasi yang dilakukan oleh Rusia kepada Ukraina, media menghasilkan banyak berita dengan beragam kasus mengenai Invasi Rusia ke Ukraina. Pembongkaran empat tokoh monumen Rusia dapat diasumsikan sebagai bentuk Russophobia yang dilakukan oleh otoritas Ukraina di beberapa kota, yaitu Dnepr, Kyiv, Kharkiv, Odesa, dan Zhitomir. Penelitian ini menggunakan analisis framing Semetko & Valkenburg (2000) didukung dengan lima bentuk frame yang telah diidentifikasi dari penelitian sebelumnya yaitu frame konflik, frame human interest, frame konsekuensi ekonomi, frame moralitas, dan frame tanggung jawab. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah unit-unit berita milik Russia Today (RT) periode 16 Agustus—29 Desember 2022 berbasis bahasa Inggris. Hasil penelitian menunjukkan Russia Today (RT) secara aktif menggunakan empat frame untuk mendukung pemerintah Rusia dalam mendiskreditkan pemerintah Ukraina dalam menghilangkan simbol-simbol budaya dengan melakukan pembongkaran monumen milik Rusia.

This study identifies and analyzes Russia's response to the dismantling Russian monuments by Ukraine through media coverage funded by Russia, namely Russia Today (RT), which is analyzed using the framing model. During the Russian invasion of Ukraine, the media produced much news with various cases regarding the Russian invasion of Ukraine. The demolition of four Russian monument figures is assumed to be a form of Russophobia by the Ukrainian authorities in several cities, namely Dnepr, Kyiv, Kharkiv, Odesa, and Zhytomyr. This study uses Semetko & Valkenburg (2000) framing analysis supported by five forms of frames identified from previous research: conflict, human interest, economic consequence, morality, and responsibility. The data used in this study are from English-based news units owned by Russia Today (RT) for the period August 16—December 29, 2022. The study results show that Russia Today (RT) actively uses four frames to support the Russian Government in discrediting the Ukrainian Government in eliminating cultural symbols by dismantling Russian monuments."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Rahmadona
"Tesis ini membahas implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat pada pendudukusia produktif di Tangerang Selatan pada tahun 2018. Variabel penelitian mengacu padateori impelementasi kebijakan Edwards III, yaitu aspek implementasi, komunikasi,disposisi, sumber daya dan struktur birokrasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan April-Juni 2018 di Tangerang Selatan. Mengacu pada Inpres 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada informan yang bertanggung jawab untuk kegiatan Germas di tingkat daerah, yaitu kepala daerah yang dapat didelegasikan kepada sekretaris daerah dan atau kepala Bappeda sertapelaksana terkait dengan kegiatan Germas yang diteliti. Dengan mempertimbangkan kemampuan laksanaan penelitian baik dari aspek pengetahuan, sumber daya dan waktu penelitian, maka lingkup penelitian dibatasi pada kegiatan penyediaan ruang terbuka hijau dan sarana aktivitas fisik di dalamnya, sehingga informan yang diteliti dipersempit menjadi informan dari instansi yang bertanggungjawab pada Germas dan mempunyaitugas dalam kegiatan penyediaan ruang terbuka hijau dan sarana aktivitas fisik padaruang terbuka hijau. Hasil penelitian disimpulkan bahwa secara umum ada beberapa hal yang perlu diperbaiki terkait implementasi Germas pada penduduk usia produktif di Tangerang Selatan dikarenakan implementasi Germas masih dititikberatkan ke dinas kesehatan, belum ada pelibatan kebijakan Germas dalam dokumen perencanaan kebijakan daerah, belum ada kajian dan mapping kegiatan Germas, belum ada perdatentang Germas, serta belum ada supervsisi dan monitoring Germas. Dari segi disposisi, pemerintah Tangerang Selatan berkomitmen untuk menyediakan sarana aktivitas fisikseabagai bagian dari perwujudan Tangerang Selatan sebagai kota layak huni dan berwawasan lingkungan.

This thesis discusses the implementation of Healthy Living Community Movement at productive age population in South Tangerang in 2018. The research variables refer to Edwards III policy implementation theory, namely implementation aspect, communication, disposition, resource and bureaucratic structure. This research is descriptive analytic research with qualitative approach. The research was conductedthrough in depth interviews, observation, and document review. The implementation ofthis research is April June 2018 in South Tangerang. Referring to Presidential Instruction 1 year of 2017 on Healthy Living Community Movement, the scope of thisresearch is limited to informants responsible for Germas activities at the regional level,ie heads of regions that can be delegated to regional secretaries and or heads ofBappeda and implementers related to Germas activities. Considering research capability both from the aspect of knowledge, resources and time of research, the scope of research is limited to the activities of providing green open spaces and physical activity facilities in it, so that the informants studied are narrowed down to informants from the agencies responsible for Germas and have tasks in the provision of activities green open space and means of physical activity in green open space. The result of the research concluded that generally there are some things that need to be corrected related to the implementation of Germas in the productive age population in South Tangerang because the implementation of Germas is still focused on the local health departement, there has been no policy involvement of Germas in regional policy planning documents, no studies and mapping of Germas activities yet there is a regional regulation on Germas, and there has been no supervision and monitoring of Germas. In terms ofdisposition, the South Tangerang government is committed to providing the means ofphysical activity as part of the realization of Tangerang Selatan as a liveable andenvironmentally sound city.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Ika Kurniawati
"Penyakit Ginjal Kronik memberikan berbagai dampak buruk pada tingkat individu maupun nasional dan prevalensinya mengalami kenaikan. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor dominan Penyakit Ginjal Kronik pada usia produktif (19-60 tahun) di Indonesia tahun 2018 dari analisis data Riskesdas 2018. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan dilakukan pada bulan Maret-Juli 2023. Populasi penelitian adalah penduduk usia produktif (19-60 tahun) di Indonesia dengan jumlah sampel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 9400 orang. Variabel penelitian terdiri dari karakteristik demografi (usia dan jenis kelamin), penyakit tidak menular (diabetes melitus, hipertensi, dan obesitas), serta gaya hidup (merokok, konsumsi minuman berkarbonasi, konsumsi minuman berenergi, dan aktivitas fisik). Data penelitian dianalisis secara bivariat dan multivariat menggunakan uji chi square dan binary logistic regression. Prevalensi Penyakit Ginjal Kronik pada usia produktif (19-60 tahun) di Indonesia tahun 2018 adalah 1,7%. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara usia (p=0,000), diabetes melitus (p=0,001), hipertensi (p=0,000), obesitas (p=0,004), serta konsumsi minuman berkarbonasi (p=0,047) dengan kejadian penyakit ginjal kronik pada usia produktif (19-60 tahun). Hasil uji statistik multivariat menunjukkan bahwa usia OR 3,709 (95% CI: 2,325-5,919) merupakan faktor paling dominan berhubungan dengan kejadian Penyakit Ginjal Kronik pada usia produktif (19- 60 tahun) di Indonesia tahun 2018. Saran utama yang dapat diberikan untuk mengurangi kejadian Penyakit Ginjal Kronik pada usia produktif, yaitu mengoptimalkan program pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM), termasuk Penyakit Ginjal Kronik dan faktor-faktornya.

Chronic Kidney Disease has various impacts at the individual and national levels. The prevalence of this disease is also rising. This thesis aims to determine the prevalence and dominant factors of Chronic Kidney Disease in productive age (19-60 years old) in Indonesia in 2018 from the 2018 Riskesdas data analysis. This study was conducted in March-July 2023 using a cross-sectional design. The study population was Indonesian at productive age (19-60 years old) with a total sample of 9400 people. The study variables include demographic characteristics (age and gender), non-communicable diseases (diabetes mellitus, hypertension, and obesity), and lifestyle (smoking, consumption of carbonated drinks, consumption of energy drinks, and physical activity). The data were analyzed using chi-square and binary logistic regression. The prevalence of Chronic Kidney Disease in productive age (19-60 years) in Indonesia in 2018 was 1.7%. Bivariate analysis showed that there was a relationship between age (p=0.000), diabetes mellitus (p=0.001), hypertension (p=0.000), obesity (p=0.004), and carbonated drinks consumption (p=0.047) with the incidence of chronic kidney disease at productive age (19-60 years old). Multivariate analysis shows that age OR 3.709 (95% CI: 2.325-5.919) is the most dominant factor associated with the incidence of Chronic Kidney Disease in productive age (19-60 years) in Indonesia in 2018. Based on the evidence, the suggestion to prevent Chronic Kidney Disease is to optimize Non-Communicable Disease (NCD) prevention programs, including Chronic Kidney Disease and its factors."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Nicole
"Diabetes melitus merupakan sekelompok gangguan metabolisme yang ditandai dan diidentifikasi dengan adanya kondisi hiperglikemia (kondisi gula darah berlebihan atau tinggi) dalam kondisi tanpa pengobatan. Prevalensi diabetes melitus pada penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Indonesia kerap mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus pada penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang menggunakan data sekunder Riskesdas 2018. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini merupakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji kai kuadrat, dan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32747 subjek penelitian, 9,3% mengalami diabetes melitus. Analisis bivariat menunjukkan hasil yang signifikan antara variabel konsumsi makanan manis, konsumsi minuman manis, konsumsi minuman berenergi, konsumsi soft drink atau minuman berkarbonasi, kebiasaan merokok, IMT, obesitas sentral, dan tingkat pendidikan dengan kejadian diabetes melitus (p-value <0,05). Analisis multivariat menunjukkan obesitas sentral merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan diabetes melitus (p-value = <0,001; OR 1,86; 95% CI: 1,66-2,08).

Diabetes mellitus is a group of metabolic disorders characterized and identified by the presence of hyperglycaemia (a condition of excessive or high blood sugar) in conditions without medication. The prevalence of diabetes mellitus in the productive age population (15-64 years) in Indonesia is consistently increasing. This study aims to determine the dominant factors and factors associated with the incidence of diabetes mellitus in the productive age population (15-64 years) in Indonesia. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design using secondary data from the National Basic Health Survey 2018. Data analysis was carried out in this study using univariate analysis with frequency distribution, bivariate analysis using the chi-square test, and multivariate analysis using multiple logistic regression. The result displayed that of the 32747 research subjects, 9,3% had diabetes mellitus. Bivariate analysis showed significant results between the variables consumption of sweet foods, consumption of sweet beverages, consumption of energy drink, consumption of soft drinks, smoking habits, BMI, central obesity, and level of education with the incidence of diabetes mellitus (p-value <0,05). Multivariate analysis showed that central obesity is the most dominant factor associated with diabetes mellitus (p-value = <0,001; OR 1,86; 95% CI: 1,66-2,08)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ashari
"Latar belakang: Secara global stroke merupakan penyebab tertinggi kematian akibat PTM dan menyumbang disability adjusted life years (DALYs) yang tinggi. Stroke menyebabkan kematian dini penduduk usia produktif. Jawa Barat merupakan provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia dan sebagian besar didominasi oleh kelompok usia produktif. Tujuan: Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stroke pada populasi usia produktif (15-64 tahun) di Jawa Barat. Metode: Desain studi potong lintang (cross-sectional) dengan analisis univariat dan bivariat digunakan dalam penelitian ini. Sampel penelitan ini ialah 46.440 penduduk berusia 15-64 tahun di Jawa Barat berdasarkan data Riskesdas 2018 sebagai data sekunder. Hasil: prevalensi kejadian stroke pada usia produktif di Jawa Barat sebesar 0,8%. Hasil analisis terhadap variabel dependen dan independen menunjukkan adanya hubungan antara usia (POR=6,48 95%CI;5,31 – 7,91), hipertensi (POR=5,93 95%CI;4,84 – 7,27), diabetes mellitus berdasarkan diagnosis dokter (POR=8,81 95%CI;6,53 – 11,89), indeks massa tubuh (POR=1,52 95%CI;1,25 – 1,85), obesitas sentral (POR=2,24 95%CI;1,84 – 2,73), mantan perokok (POR=3,28 95%CI;2,46 – 4,37) dan perilaku merokok (POR=0,73 95%CI;0,57 – 0,92) dengan kejadian stroke dan seluruhnya memiliki nilai p >0,05. Kesimpulan: Ditemukan adanya hubungan yang dignifikan antara usia, hipertensi, diabetes milletus, indeks massa tubuh, obesitas sentral dan mantan merokok dengan kejadian stroke. Sedangkan perilaku merokok memiliki hubungan protektif terhadap kejadian stroke.

Background: Globally, stroke is the highest cause of death due to NCD and a high cause of life-adjusted disability (DALYs). Stroke causes premature death of productive age. The largest population in Indonesia is in the west java province and is mainly dominated by the productive age group. Objective: This study aims to determine the risk factors associated with the incidence of stroke in the population of productive age (15-64 years) in West Java. Methods: This study used a cross-sectional study design with univariate and bivariate analysis. The sample of this research was 46,440 residents aged 15-64 years in West Java based on Riskesdas 2018 data as secondary data. Results: The prevalence of stroke at productive age in West Java is 0.8%. The results of the analysis of the dependent and independent variables show a relationship between age (POR=6.48 95%CI; 5.31 – 7.91), hypertension (POR=5.93 95%CI; 4.84 – 7.27), diabetes mellitus based on doctor's diagnosis (POR=8.81 95%CI;6.53 – 11.89), body mass index (POR=1.52 95%CI;1.25 – 1.85), abdominal obesity (POR= 2.24 95%CI;1.84 – 2.73), former smoker (POR=3.28 95%CI;2.46 – 4.37) and smoking behaviour (POR=0.73 95%CI;0 .57 – 0.92) with the incidence of stroke and each has a p-value> 0.05. Conclusions: There is a significant relationship between age, hypertension, diabetes mellitus, body mass index, central obesity, and former smoking with the incidence of stroke. While smoking behaviour has a protective relationship to the incidence of stroke."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fa'Ni Nisa Rifkamurti Ramadhani
"Latar Belakang: Menurut data IDF, diabetes masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi dengan prevalensi diabetes tetinggi kedua pada tahun 2018 (2,6%). Angka tersebut lebih tinggi dari prevalensi diabetes nasional (2%). Penyakit diabetes lebih banyak diderita oleh penduduk yang berusia 45-64 tahun. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pola konsumsi dan gaya hidup dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 pada penduduk usia produktif (45-59) tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa prevalensi diabetes melitus tipe 2 pada penduduk usia produktif (45-59 tahun) di DIY adalah 6,1%. Berdasarkan analisis multivariat, konsumsi minuman manis berpengaruh terhadap penurunan prevalensi diabetes melitus tipe 2 (POR 0,281 95% CI 0,200 – 0,395). Sedangkan, aktivitas fisik (POR 2,006 95% CI 1,263-3,187) dan perilaku masih merokok (POR 2,018 95% CI 1,195-3,407) meningkatkan prevalensi diabetes melitus tipe 2. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan secara statistik antara konsumsi minuman manis, aktivitas fisik, dan perilaku masih merokok dengan kejadian diabetes melitus tipe 2.

Background: According to IDF data, diabetes is still a health problem in the world, as well as in Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta is a province with the second highest prevalence of diabetes in 2018 (2,6%). This prevalence is higher than the national prevalence of diabetes (2%). Diabetes is mostly happened in the population aged 45-64 years old. Objective: This study aims to understand the relationship between consumption patterns and lifestyle determinants with type 2 diabetes mellitus among the productive age (45-59 years old) in Daerah Istimewa Yogyakarta. Methods: This study used cross sectional study with univariate, bivariate, and multivariate analysis. Results: Univariate analysis showed that the diabetes prevalence among the productive aged (45- 59 years old) in DIY is 6,1%. According to multivariate analysis, sweet drinks consumption (POR 0,281 95% CI 0,200-0,395) has an effect on decreasing the prevalence of type 2 diabetes mellitus. Meanwhile, physical activity (POR 2,006 95% CI 1,263-3,187) and current smoking (POR 2,018 95% CI 1,195-3,407) increased the prevalence of type 2 diabetes mellitus. Conclusions: There is statistically significant relationship between sweet drinks consumption, physical activity, and current smoking with type 2 diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Septi Widiasari
"Hipertensi sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk di Indonesia. Prevalensi hipertensi di Provinsi DKI Jakarta cukup tinggi yakni sebesar 33,4%(Kementerian Kesehatan RI, 2018). Terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kejadian hipertensi salah satunya adalah obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan data sekunder kegiatan Posbindu PTM di Provinsi DKI Jakarta tahun 2018. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode total sampling dengan kriteria inklusi penduduk berusia 15-64 tahun yang terdaftar dan data pemeriksaan tercatat lengkap sesuai variabel penelitian dan minimal melakukan satu kali pengukuran hipertensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi hipertensi di Provinsi DKI Jakarta yaitu 26,2% dan obesitas sebesar 17,4%. Terdapat hubungan yang bermaksa secara statistik antara obesitas dengan kejadian hipertensi. Berdasarkan analisis regresi logistik, responden yang obesitas memiliki risiko sebesar 1,8 kali untuk menderita hipertensi dibandingkan yang tidak obesitas setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin dan interaksi antara obesitas dengan jenis kelamin. Oleh karena itu perlu ditingkatkan peran serta masyarakat dan pengaplikasian perilaku GERMAS serta pengoptimalan kegiatan Posbindu PTM diharapkan dapat mengendalikan obesitas dan hipertensi.

Hypertension is still a health problem in the world including Indonesia. The prevalence of hypertension in Indonesia is quite high at 33,4%(Kementerian Kesehatan RI, 2018). There are several factors that contribute to the incidence of hypertension, one of which is obesity. This study aims to determine the relationship between obesity and the incidence of hypertension. The design of this study is cross sectional using secondary data from Posbindu PTM of DKI Jakarta Province in 2018. The sample in this study was selected using total sampling method with inclusion criteria such as the productive age population that registered, the examination data were recorded according to the research variables and minimum has done one measurement of hypertension.
The result showed that the proportion of hypertension from DKI Jakarta Province was 26,2% and obesity was 17,4%. There was a statistically significant relations between obesity and hypertension. People with obesity had a risk of 1,8 times for hypertension compared to non-obese individuals after being controlled by sex variabels and the interactions between obesity and sex. Therefore it is necessary to increase the participation of the community, applying GERMAS behavior, and optimization of Posbindu PTM activities that are expected to control obesity and hypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nellyana
"Pemukiman yang padat memiliki risiko terhadap kejadian kebakaran, karakteristik tempat tinggal yang padat, pencahayaan yang kurang, jarak antar rumah yang berdekatan, akses jalan yang sempit dan perilaku masyarakat yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi resiko bahaya kebakaran pada warga pemukiman padat di RT 02 dan 05 Kel. Pekojan, Kec. Tambora, Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan semi-kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Responden pada penelitian ini adalah warga RT 02 dan RT 05 Kelurahan Pekojan, Kec. Tambora, Jakarta Barat yang terdiri dari 65 responden dari RT 02 yang belum pernah mengalami kebakaran, dan RT 05 terdiri dari 56 responden adalah RT yang sudah pernah mengalami kebakaran. Penelitian ini menggunakan 8 Dimensi Paradigma Psikometri (kesukarelaan, potensi dampak, pengetahuan risiko, pengendalian, keparahan, ketakutan, kebaruan dan efek segera) dengan persepsi risiko, dan variabel pendahulu yaitu karakteristik responden (jenis kelamin, usia, pendidikan), pengalaman, dan kondisi tempat tinggal. Parameter yang digunakan adalah skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi responden di RT 02 dan RT05 sudah cukup baik. Dari 8 Dimensi Paradigma Psikometri di RT 02 yang memiliki kriteria baik yaitu pengetahuan risiko, pengendalian, ketakutan, keparahan, dan efek segera, dan di RT 05 yang memiliki kriteria baik yaitu kesukarelaan, potensi dampak, pengetahuan risiko, pengendalian, dan keparahan. Hasil uji bivariat didapatkan bahwa di RT 02 terdapat hubungan yang bermakna antara dimensi pengetahuan risiko, pengendalian, ketakutan, efek segera dan keparahan terhadap persepsi risiko kebakaran, sedangkan di RT 05 didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kesukarelaan, potensi dampak, pengetahuan risiko, dan keparahan terhadap persepsi risiko kebakaran

Dense settlements have risks to fires, densely populated characteristics, insufficient lighting, adjacent house spacing, narrow road access and poor community behavior. This study aims to determine the perceptions of risk of fire hazard to densely populated residents in RT 02 and 05 Kel. Pekojan, Kec. Tambora, West Jakarta. This research uses semi-quantitative approach with cross-sectional study design. Respondents in this research are the residents of RT 02 and RT 05 Pekojan Village, Kec. Tambora, West Jakarta, consisting of 65 respondents from RT 02 who had never experienced a fire, and RT 05 consisting of 56 respondents are RTs who have experienced fire. This study uses 8 Dimensions of Psychometric Paradigm (volunteerism, impact potential, risk knowledge, control, severity, fear, novelty and immediate effect) with risk perception, and predecessor variables are respondent characteristics (gender, age, education), experience, residence. The parameter used is Likert scale. The results showed that respondents' perceptions in RT 02 and RT05 were good enough. Of the 8 Dimensions of the Psychometric Paradigm in RT 02 which have good criteria of risk knowledge, control, fear, severity, and immediate effect, and in RT 05 which has good criteria of volunteerism, potential impact, risk knowledge, control, and severity. The result of bivariate test shows that in RT 02 there is a significant correlation between risk knowledge dimension, controlling, fear, immediate effect and severity to perception of fire risk, whereas in RT 05 it is found that there is a significant relationship between volunteerism, impact potential, risk knowledge, and severity on perceptions of fire risk."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>