Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154073 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria Latifanisa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari occupational future time perspective (OFTP) dan entrepreneurial self-efficacy (ESE) terhadap intensi individu untuk melakukan pensiun dini. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah karyawan bank di Indonesia (N = 202). Data yang diperoleh dari seluruh partisipan dianalisis menggunakan Pearsons correlation dan Multiple Linear Regression pada SPSS v. 23.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek dari OFTP pada intensi pensiun dini adalah negatif dan signifikan, dan efek dari ESE pada intensi pensiun dini adalah positif dan signifikan. Hasil penelitian juga menemukan bahwa terdapat varians unik yang disumbang oleh ESE pada intensi pensiun dini setelah mengontrol OFTP dan data demografis. Pembahasan hasil dan saran didiskusikan.

This study aims to investigate the effect of occupational future time perspective (OFTP) and entrepreneurial self-efficacy (ESE) on intention of early retirement. Participants involved in this research were 202 bankers in Indonesia. Data were analysed using the Pearsons correlation and Multiple Linear Regression on SPSS v. 23.
Results indicated that the main effect of OFTP on intention of early retirement was negative and significant, and that the main effect of ESE on intention of early retirement was positive and significant. Furthermore, the results showed that ESE contributed unique variance on intention of early retirement after controlling OFTP and demographical data. Further research implications are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafika Dwisthiyahapsari
"BUMN dan instansi pemerintahan di Indonesia mulai menyadari pentingnya keterikatan karyawan dalam menyukseskan organisasi. Salah satu indikator keterikatan karyawan yaitu komitmen afektif. Dengan menggunakan teori Conservation of Resources (COR), penelitian ini bertujuan untuk menguji peran occupational self-efficacy sebagai mediator dalam hubungan antara occupational future time perspective OFTP dan komitmen afektif. Peneliti berargumentasi bahwa individu dengan OFTP yang tinggi cenderung memandang masa depannya dipenuhi dengan banyaknya waktu dan kesempatan pekerjaan di organisasi sehingga individu berusaha mengoptimalkan kesempatan tersebut dengan menginvestasikan sumber daya personal dan organisasional dalam membangun kompetensinya. Hal ini mengarah pada peningkatan occupational self efficacy atau keyakinan karyawan pada kompetensinya dalam menangani pekerjaan dan kemudian meningkatkan keterikatan emosional terhadap organisasi yang menyediakan pekerjaan tersebut. Data diperoleh melalui survei secara luring dan daring pada beberapa BUMN dan instansi pemerintah N = 223. Data dianalisis dengan menggunakan Process Hayes macro versi 3.4 pada IBM SPSS versi 22. Hasil menunjukan adanya efek tidak langsung yang signifikan dari OFTP pada komitmen afektif melalui occupational self efficacy. Berdasarkan hasil tersebut, implikasi praktis penelitian ini yaitu organisasi dapat menerapkan program yang membantu meningkatkan OFTP dan occupational self efficacy untuk meningkatkan komitmen afektif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Dian Nirmala
"Kematangan karir merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan masa remaja. Salah satu hal yang menunjang kematangan karir adalah perspektif masa depan (future time perspective/ FTP), yang merupakan kemampuan untuk melihat lebih jauh dan juga antisipasi, membuat perencanaan dan mengorganisir kemungkinan-kemungkinan di masa depan. Ciri remaja yang matang secara karir antara lain memiliki orientasi masa depan yang jelas, menunda kenikmatan saat ini, memiliki perencanaan, dan mampu menetapkan keputusan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat konseling FTP dalam membantu mengembangkan orientasi dan perspektif masa depan pada remaja.
Penelitian ini merupakan penelitian single case subject dengan desain kuasi eksperimental, dengan hanya melibatkan satu partisipan. Partisipan mengikuti tiga fase intervensi sebanyak delapan hari dengan tiap pertemuan terdiri dari 2-3 jam dalam kurun waktu satu bulan (27 Mei 2014 ` 19 Juni 2014). Berdasarkan pengukuran yang dilakukan dengan kuesioner Future Time Perspective Scale (FTPS), dan analisa kualitatif sepanjang pelaksanaan konseling, maka dapat disimpulkan bahwa konseling FTP dapat mengembangkan orientasi masa depan yang lebih jelas. Hal ini dapat dilihat dari keberhasilan partisipan dalam memiliki orientasi masa depan yang lebih positif dan bermakna, mampu mengidentikasi hal-hal yang perlu dilakukan pada masa ini untuk mencapai masa depan, dan juga membuat perencanaan serta alternatif perencanaan untuk masa depannya.

Career maturity is one of several important aspects in adolescence`s developmental phase. One of many subjects that contribute to support the career maturity further is the future time perspective (FTP), i.e. ability of envision farther, in company with anticipation, i.e. planning and organizing future possibilities. The characteristic of adolescents with a career maturity among others are have a clear future orientation, pose an ability to delay pleasure at the moment, secure a plan, and able to generate a decision. This study was conducted to view the FTP-oriented counseling`s support in the development of adolescent`s future orientation and perspective.
The study was a single case subject per quasiexperimental design, thus comprised only one participant. Participant involved in a three-phase intervention for eight days of 2-3 hours meeting during one month period. Based on the Future Time Perspective Scale (FTPS) questionnaire and qualitative analysis result throughout the counseling, it is concluded that the FTPoriented counseling is able to support the development of a clearer future, which lies in participant`s success of having a more positive and meaningful future orientation, capability to identify necessary to-do-list for his future achievement, and also to the ability to develop future plans as well as its alternatives."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T42080
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Irene
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara occupational self-efficacy dan job insecurity pada tenaga kerja outsourcing. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian non-eksperimental dan desain field study. Partisipan dalam penelitian adalah 127 orang tenaga kerja outsourcing yang bekerja di PT. X. Alat ukur yang digunakan terdiri dari dua buah alat ukur, yaitu adaptasi dari alat ukur occupational self-efficacy yang dikembangkan oleh Sychns dan von Collani (2002) dan modifikasi dari alat ukur job insecurity yang dikembangkan oleh Ashford, Lee, dan Bobko (1989).
Berdasarkan hasil korelasi Pearson product moment satu-ujung didapatkan hasil koefisien korelasi sebesar -0.2 yang signifikan pada l.o.s 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara occupational self-efficacy dan job insecurity pada tenaga kerja outsourcing. Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan independent sample t-test diketahui bahwa ada hubungan antara job insecurity dan jenis kelamin, dimana wanita memiliki tingkat job insecurity yang lebih tinggi dibandingkan pria.

The purpose of this research is to find out the correlation between occupational self-efficacy and job insecurity on outsourcing workers. This is a quantitative research with non experimental type and field study research design. Participants of the research are 127 outsourcing workers who work at PT. X. There are two scales used in this research, adaptation of occupational self-efficacy scale by Sychns and Von Collani (2002) and modification of job insecurity scale by Ashford, Lee, and Bobko (1989).
The result of correlation Pearson product moment one-tailed is -0.2 which is significant at l. o. s 0.05. This indicates that there's a negative significant correlation between occupational self-efficacy and job insecurity on outsourcing workers. Besides, the result of independent sample t-test found that there's a correlation between job insecurity and gender, which is women has a higher job insecurity than men."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
658.314 22 IRE h
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shidqia Ahmad Fauzani
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara entrepreneurial self-efficacy dan proactive personality pada entrepreneurial intention dengan attitude toward entrepreneuship dan perceived behavioural control sebagai variabel mediasi. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif untuk menjawab tujuan penelitian. Partisipan dalam penelitian ini adalah mantan pekerja migran Indonesia di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (n=352). SPSS dan LISREL digunakan untuk menganalisis data kuantitatif meliputi statistik deskriptif, reliabilitas, validitas, dan SEM. Hasilnya, terdapat hubungan positif dan signifikan antara proactive personality terhadap attitude toward entrepreneurship dan perceived behavioural control. Selain itu, ada hubungan positif dan signifikan yang ditemukan antara attitude toward entrepreneurship dan entrepreneurial intention. Attitude toward entrepreneurship memiliki efek mediasi antara proactive personality dan entrepreneurial intention. Jumlah responden yang lebih banyak diharapkan dapat memberikan hasil analisis yang lebih baik dan akurat. Temuan penelitian ini harus divalidasi kembali melalui penelitian lebih lanjut dalam berbagai konteks, karena generalisasi hasil dalam penelitian ini hanya didasarkan pada sampel responden yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Dengan menggunakan hasil penelitian ini, pemerintah dapat mendorong dengan menciptakan ekosistem dan membuat instrumen kebijakan yang tepat sasaran seperti memberikan pelatihan kewirausahaan dan literasi digital untuk mendukung kegiatan kewirausahaan. Mantan pekerja migran perlu memiliki inisiatif, selalu ingin belajar hal baru, menjaga perilaku kepeloporan dan mengenali peluang.

The purpose of this paper is to examine the relationship between entrepreneurial self-efficacy and proactive personality on entrepreneurial intention with attitude toward entrepreneurship and perceived behavioural control as mediation variabel. This study adopts a quantitative approach to address the research objectives. The participants in this study were former Indonesian migrant workers in the province of West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara (n=352). SPSS and LISREL was used to analyze the quantitative data including descriptive statistics, reliability, validity, and SEM. In the results, there is a positive and significant relationship between proactive personality on attitude toward entrepreneurship and perceived behavioral control. In addition, there is a positive and significant relationship was found between attitude toward entrepreneurship and entrepreneurial intention. Attitude toward entrepreneurship has a mediating effect between proactive personality and entrepreneurial intention. A larger number of respondents is expected to provide better and more accurate analysis results. The findings of this study must be re-validated through further research in various contexts, because the generalization of the results in this study is based only on a sample of respondents who are in the provinces of West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara. Using the results of this study, the government can encourage by creating an ecosystem and making targeted policy instruments such as providing entrepreneurship training and digital literacy to support entrepreneurial activities. Former migrant workers need to have initiative, always want to learn new things, maintain pioneering behavior and recognize opportunities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haniva Ihsani Faisal
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efek dari perspektif waktu masa depan dan grit pada siswa dalam peran peran dalam organisasi siswa. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi relatif grit dan perspektif waktu masa depan pada organisasi siswa kinerja. Menggunakan teknik analisis statistik regresi berganda berganda, ini studi menggunakan sampel siswa yang merupakan administrator dari Lembaga Dakwah di XYZ Universitas (N = 92). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif waktu masa depan memiliki positif berpengaruh pada kinerja peran siswa dalam organisasi. Hasil juga menunjukkan grit itu memiliki efek positif pada kinerja peran siswa dalam organisasi. Selanjutnya, hasil menunjukkan bahwa grit memiliki varian unik pada kinerja peran siswa di organisasi di atas dan di luar perspektif waktu masa depan.

ABSTRACT
This study aims to investigate the effects of future time and grit perspectives on students in role roles in student organizations. Specifically, this study aims to look at the relative contribution of grit and future time perspectives on student organization performance. Using multiple regression statistical analysis techniques, this study uses a sample of students who are administrators of the Da'wah Institute at XYZ University (N = 92). The results showed that the perspective of future time had a positive effect on the performance of student roles in the organization. The results also showed that grit had a positive effect on the performance of student roles in the organization. Furthermore, the results show that grit has a unique variant on the performance of student roles in organizations above and beyond the perspective of future time.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Nurul Aisha
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh self-efficacy dan occupational stress terhadap perilaku sehat perawat. Partisipan penelitian ini adalah perawat yang bekerja di rumah sakit sebanyak 111 orang. Variabel perilaku sehat diukur dengan menggunakan alat ukur yang berdasarkan indikator perilaku sehat oleh Sarafino dan Smith 2011 , self-efficacy diukur dengan menggunakan alat ukur The Health Behavior Spesific Behavior Self-Efficacy Scale HSBSES yang sudah diadaptasi oleh Penney 2006 , sedangkan occupational stress diukur dengan menggunakan alat ukur Nurse Stress Scale NSS oleh Gray-Toft dan Anderson 1981 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis null ditolak F= 8,806, p < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh self-efficacy dan occupational stress yang signifikan terhadap perilaku sehat pada perawat. Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa terdapat korelasi yang positif antar self-efficacy dan perilaku sehat yang berarti semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki perawat makan semakin tinggi perilaku sehat yang dijalankan sedangkan korelasi antara occupational stress dan perilaku sehat adalah negatif yang berarti semakin tinggi tingkat occupational stress yang dirasakan perawat makan akan semakin menurunkan perilaku sehatnya.Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh self-efficacy dan occupational stress terhadap perilaku sehat perawat. Partisipan penelitian ini adalah perawat yang bekerja di rumah sakit sebanyak 111 orang. Variabel perilaku sehat diukur dengan menggunakan alat ukur yang berdasarkan indikator perilaku sehat oleh Sarafino dan Smith 2011 , self-efficacy diukur dengan menggunakan alat ukur The Health Behavior Spesific Behavior Self-Efficacy Scale HSBSES yang sudah diadaptasi oleh Penney 2006 , sedangkan occupational stress diukur dengan menggunakan alat ukur Nurse Stress Scale NSS oleh Gray-Toft dan Anderson 1981 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis null ditolak F= 8,806, p < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh self-efficacy dan occupational stress yang signifikan terhadap perilaku sehat pada perawat. Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa terdapat korelasi yang positif antar self-efficacy dan perilaku sehat yang berarti semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki perawat makan semakin tinggi perilaku sehat yang dijalankan sedangkan korelasi antara occupational stress dan perilaku sehat adalah negatif yang berarti semakin tinggi tingkat occupational stress yang dirasakan perawat makan akan semakin menurunkan perilaku sehatnya.

ABSTRACT
The objective of this study was to examine the influence of self efficacy and occupational stress towards health behavior among nurses. Respondents counted 111 nurses who work at the hospital in Jabodetabek. Measurement of health behavior was using health behavior indicator by Sarafino and Smith 2011 , measurement of self efficacy was using The Health Behavior Spesific Behavior Self Efficacy Scale HSBSES which was adopted by Penney 2006 , and measurement of occupational stress was using Nurse Stress Scale by Gray Toft and Anderson 1981 . The results showed that the null hypothesis is rejected F 8,806, p 0,05 , which means there was a significant influence of self efficacy and occupational stress together on health behavior among nurses. The correlation of self efficacy and health behavior is positive which means, the higher the level of self efficacy, the higher the level of health behavior, while the correlation of occupational stress and health behavior is negative which means the higher the level of occupational stress, the lower the level of health behavior."
2016
S65919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanthi Galih Utami
"Dukungan universitas sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan intensi kewirausahaan mahasiswa. Hal ini merupakan salah satu solusi atas permasalahan rendahnya tingkat kewirausahaan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dukungan universitas terhadap intensi kewirausahaan mahasiswa melalui efikasi diri sebagai variabel mediasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan melakukan survei terhadap 300 mahasiswa. Data diolah dengan metode Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) menggunakan tools SmartPLS 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan universitas berpengaruh positif intensi kewirausahaan mahasiswa, baik secara langsung maupun melalui mediasi efikasi diri. Selain itu, efikasi diri juga diketahui memberikan pengaruh yang positif terhadap intensi kewirausahaan mahasiswa.

University support is essential in an effort to increase student entrepreneurial intention. It is one of the solutions to Indonesia's low level of entrepreneurship. The study aims to analyze the impact of university support on student entrepreneurial intention through self-efficacy as a mediation variable. The approach used in this study is a quantitative approach by conducting surveys of 300 students. Data is processed using the Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) method using SmartPLS 4 tools. Research results show that university support has a positive impact on student entrepreneurial intention, both directly and through self-efficiency mediation. In addition, self-efficiency is also known to have a positive influence on student entrepreneurial intention."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rois Baidhowi
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh entrepreneurship education terhadap entrepreneurial intention mahasiswa dengan self-efficacy sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian diperoleh dari data primer melalui penyebaran kuesioner dengan responden sebanyak 195 mahasiswa program studi bisnis atau manajemen di Universitas Indonesia, Universitas Prasetya Mulya, dan Universitas Bina Nusantara dengan menggunakan teknik quota sampling. Penelitian ini menggunakan analisis causal-step dan sobel test untuk mengguji pengaruh langsung dan pengaruh mediasi di antara variabel-variabel kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa entrepreneurship education mempengaruhi entrepreneurial intention mahasiswa secara signifikan, dimana self-efficacy memediasi secara parsial hubungan entrepreneurship education terhadap entrepreneurial intention mahasiswa. Temuan ini dapat membantu Pemerintah Indonesia merumuskan kebijakan dan program guna mendorong mahasiswa untuk mengejar karir kewirausahaan, yang mana dapat mengurangi ketergantungan besar mereka pada pekerjaan konvensional dan dengan demikian mengurangi pengangguran. Temuan ini juga bermanfaat bagi universitas dan lembaga pendidikan tinggi lainnya, dimana universitas dan institusi pendidikan tinggi dapat mempertimbangkan untuk merancang kurikulum, program, dan mata kuliah kewirausahaan.

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of entrepreneurship education on student entrepreneurial intention with self-efficacy as a mediation variable. This study uses a quantitative approach. The research data are obtained from primary data through questionnaires with respondents as many as 195 students majoring in business or management of University of Indonesia, Prasetya Mulya University, and Bina Nusantara University by using the quota sampling technique. This study uses causal-step and sobel tests to examine the direct and mediation influence among key variables. The results of the study show that entrepreneurship education influences student entrepreneurial intention significantly, where self-efficacy partially mediates the relationship between entrepreneurship education and student entrepreneurial intention. This finding can help the Government of Indonesia to formulate policies and programs that encourage students to pursue entrepreneurial careers, which can reduce their large dependence on conventional jobs and thereby reduce unemployment. This finding is also beneficial for universities and other higher education institutions, where universities and higher education institutions can consider designing curriculum, program, and entrepreneurship courses."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sere Eunice Kantate
"Maraknya berita PHK yang terjadi dari dampak Pandemi Covid-19 maupun efisiensi perusahaan sebagai langkah preventif dalam menghadapi resesi, tidak jarang memengaruhi pandangan individu terhadap keberlangsungan perusahaannya maupun keberlangsungan dirinya dalam perusahaan tersebut (job insecurity). Hal ini berdampak pada bagaimana keterlibatan individu dalam perusahaannya atau work engagement. Padahal, banyak penelitian sebelumnya yang menemukan pentingnya work engagement dalam bekerja. Diketahui bahwa beberapa variabel yang memengaruhi hubungan dari job insecurity dan work engagement adalah kepercayaan akan kemampuan individu dalam menyelesaikan pekerjaannya (occupational self-efficacy) dan melakukan modifikasi pekerjaan (job crafting)  yang dilakukan individu. Sehingga, tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh mediasi dari occupational self-efficacy dan job crafting  pada pengaruh job crafting   terhadap work engagement. Penelitian ini memiliki 243 responden di Indonesia dan data yang didapat akan diuji dan dianalisis dengan metode Structural Equation Modelling (SEM) Melalui pengolahan kuantitatif tersebut, ditemukan hasil yang signifikan bahwa variabel occupational self-efficacy dan job crafting memediasi pengaruh job insecurity terhadap work engagement. Dapat disimpulan bahwa tingkat ketidakamanan kerja yang rendah cenderung mendorong individu untuk lebih memiliki kemampuan diri dalam bekerja dan juga melakukan perubahan dalam pekerjaannya, yang berdampak pada meningkatnya keterlibatan kerja.

The current issue regarding the massive round of layoffs is influenced by two major factors: the spillover effect of the COVID-19 pandemic and the global recession forecast in the coming years. This issue might trigger another problem in the people management area, particularly regarding job insecurity. Previous studies found that job insecurity has a negative effect on work engagement. Furthermore, there are two mediating factors that affect work engagement, namely occupational self-efficacy and job crafting. The goal of this research is to better understand the role of occupational self-efficacy and job crafting as mediators of the effect of job insecurity on work engagement. This study involved 243 respondents who were Indonesian employees, and the data is being analyzed with the Structural Equation Modeling (SEM) method with Lisrel 8.80. The findings indicate that occupational self-efficacy and job crafting have a significant impact as mediators of the effects of job insecurity on work engagement. In conclusion, low job insecurity increased employees' occupational self-efficacy and job crafting, which in turn influenced overall work engagement."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>