Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126584 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panjaitan, Ria Utami
"Mutu pelayanan di rumah sakit tak lepas dari kinerja sumber daya manusia keperawatan. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara persepsi perawat pelaksana tentang budaya organisasi dengan kinerjanya di ruang rawat inap sebuah RS di Bogor ini, merupakan penelitian cross sectional yang melibatkan 113 perawat. Instrumen yang digunakan adalah instrumen budaya organisasi dan kinerja yang telah dimodifikasi. Sebanyak 79.6% perawat pelaksana mempersepsikan kinerjanya baik dan 85% mempersepsikan budaya organisasinya baik. Perawat pelaksana yang berpersepsi baik terhadap organisasinya, mereka juga berkinerja lebih baik. Karakteristik perawat pelaksana dan persepsi perawat pelaksana terhadap budaya organisasi tidak berhubungan dengan kinerja. Budaya organisasi yang sudah baik dankinerja yang optimalperlu dipertahankan dengan selalu mengevaluasi tiap komponennya,baik oleh manajemen maupun individu keperawatan.

The quality of hospital services is supported by several aspects, including the work performance of human resources in nursing. Every organization has a culture which is an important factor that determines the success of the organization in achieving its goals. The research aimed to identify the relationship between the perceptions of nurses about the organizational culture with their work performance in inpatient ward at a hospital in Bogor, a cross-sectional study involving 113 nurses. The instrument used was the modified instrument of organizational culture and work performance. A total of 79.6% of nurses perceiving good performance and 85% perceive the organizational culture good. Nurses who have good perception for the organizational cultura, they also perform better. Characteristics of nurses and nurses perceptions of the organizational culture is not related to the work performance.Good organizational and optimum work performance need to maintain with evaluating each its component."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
600 UI-JKI 17:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Riama Marlyn
"Nilai-nilai budaya di Rumah Sakit Umum Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (RSU FKUKI) dirasakan belum melekat karena proses sosialisasi nilai-nilai budaya rumah sakit belum optimal dan terprogram dengan baik sehingga nilai-nilai inti budaya tersebut belum dijadikan dasar setiap pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. Pada satu sisi yang lain, dirasakan produktivitas kerja perawat belum optimal dan masih perlu ditingkatkan. Berbagai konsep teori menjelaskan bahwa nilai-nilai budaya organisasi yang dianut secara intensif akan memberikan dampak dalam pencapaian tujuan organisasi dan produktivitas kerja (Robbins, 1996; Ndraha, 1997). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran hubungan persepsi perawat pelaksana tentang budaya organisasi dengan produktivitas kerja di RSU FKUKI. Penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlational yang pengumpulan datanya secara cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat pelaksana yang bekerja di RSU FKUKI. Junnlah sampel 136 perawat. Instrumen yang digunakan adalah instrumen budaya organisasi dan produktivitas kerja perawat pelaksana yang telah dimodifikasi dan telah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Instrumen budaya organisasi terdiri dani 60 pemyataan dan instrumen produktivitas keija terdiri Bari 41 pemyataan. Hasil uji coba validitas dan reliabilitas instrumen menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil alpha antara 0,7194 --- 0,8566 (instrumen budaya organisasi) dan alpha antara 0,7684 - 0,8707 (instrumen produktivitas kerja). Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian adalah sebanyak 52,2% perawat pelaksana mempersepsikan produktivitas kerja kurang dan sebanyak 51,5% perawat pelaksana mempersepsikan budaya organisasi kurang. Perawat pelaksana yang mempunyai persepsi kurang terhadap budaya organisasi mempunyai produktivitas kerja rendah. Faktor yang berhubungan bermakna dengan produktivitas kerja perawat pelaksana adalah tingkat pendidikan dan keterlibatan. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan produktivitas kerja perawat pelaksana adalah keterlibatan .
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka saran yang dapat diberikan adalah melibatkan perawat dalam pembuatan kebijakan, tata tertib, peraturan, ritual yang berlaku di rumah sakit dan melibatkan perawat sebagai bagian dalam tim pelayanan di rumah sakit secara utuh, melibatkan perawat dalam sosialisasi budaya organisasi, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat pelaksanan serta melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor lain yang diduga mempengaruhi produktivitas kerja dan budaya organisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18690
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Juliana
"Budaya kerja membentuk perilaku yang penult inisiatif, kreatif dan motivasi. Budaya kerja konstruktif tidak hanya untuk perkembangan organisasi tetapi juga memberikan kepuasan kepada personelnya. Kontinuitas kepemimpinan merupakan salah satu aspek yang berperan dalam munculnya budaya kerja yang kuat. Peran pemimpin dalam mempengaruhi budaya kerja staf dalam kelompok menjadi konstruktif sangat ditentukan oleh kepemimpinan yang efektif. Sehubungan dengan itu perlu dilakukan penelitian tentang hubungan kepemimpinan efektif kepala ruangan dengan budaya kerja perawat pelaksana.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komponen kepemimpinan yang berhubungan dengan budaya kerja perawat pelaksana. Penelitian ini dilaksanakan di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik (RSUPHAM) Medan pada bulan Juli 2005. Disain penelitian analisis deskriptif korelasi dengan metode Cross Sectional. Sampel penelitian sebanyak 180 responden dari 227 perawat pelaksana yang ada di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang terdiri dari 3 bagian yaitu instrumen karakteristik individu yang terdiri dari 4 pertanyaan, instrumen kepemimpinan efektif terdiri dari 54 pernyataan dan instrumen budaya kerja terdiri dari 39 pernyataan.
Hasil penelitian diperoleh bahwa 55% perawat pelaksana meinpunyai budaya kerja yang kuat dan 56,7% perawat pelaksana mempersepsikan kepemimpinan kepala ruangan efektif, Komponen komunikasi, semangat dan tindakan yang berhubungan dengan budaya kerja perawat pelaksana yang dipengaruhi faktor lama kerja dan pendidikan perawat pelaksana. Komponen semangat yang paling dominan berhubungan dengan budaya kerja.
Kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini adalah diperolehnya informasi mengenai komponen kepemimpinan efektif kepala ruangan yang berhubungan dengan budaya kerja perawat pelaksana yang bermanfaat untuk bahan masukan bagi upaya perbaikan pelayanan keperawatan di RSUP H. Adam Malik Medan khususnya dan dunia keperawatan pada umumnya.

Work culture form behavior which is the fall of initiative, creative and motivation. Work culture of constructive not just for growth of organization but also give satisfaction to personnel. Leadership represents one of the aspect which play a part in work culture appearance of strong. Role of leader in influencing work culture staff in group become constructive very determined by that the effective leadership. Referring to require, conducted by research about the effective leadership of a head nurse relation with work culture staff nurse.
The purpose of this research to know leadership component related to work culture staff nurse in the wards Public Central Hospital H. Adam of Malik (RSUPHAM) Medan. Research desain was correlation descriptive analytic with cross sectional study. The samples of this research was all staff nurses meeting the inclusive criteria, totaling 180 respondent from 227 staff nurses in the wards Public Central Hospital H. Adam of Malik (RSUPHAM) Medan Data collecting with questioner comprises three parts. Four (4) questions for individual characteristic; 54 statements for the effective leadership; and 39 statements for work culture.
The result of research to get information that 55% staff nurses with the strong work culture and 56,7 % staff nurses to perception that the leadership of head nurse was affective. The Component communications, energy and action related to work culture staff nurse influenced by - length work factor and education of staff nurse. The component of energy of most dominant relates to work culture was energy.
Conclusion and suggestion from result of this research to get information about the effective leadership of head nurse relate to work culture staff nurses for improving nurses? services in RSUPHAM Medan and nursing world.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chely Veronica Mauruh
"ABSTRAK
Latar Belakang. Kekuatan dengan motivasi tinggi dan kompitmen dalam suatu organisasi menggambarkan budaya organisasi. Manajer bertanggung jawab atas kinerja stafnya. Kepala ruangan adalah tenaga keperawatan yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan diruang perawatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dan pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 209 responden. Penelitian dilaksanakan pada tiga rumah sakit di Sulawesi Tengah. Hasil. Nilai signifikansi hubungan budaya organisasi dan kinerja p<0.001, dan hubungan pelaksnaan fungsi manajemen kepala ruangan dan kinerja p<0.05. Kesimpulan ada hubungan antara budaya organisasi dan kinerja perawat pelaksana. Ada hubungan antara pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana. Rekomendasi diperlukan sosialisasi mengenai visi dan misi organisasi untuk mengarahkan perawat pelaksana dalam mengoptimalkan kinerjanya. Peningkatan pelaksanaan fungsi manajemen kepapa ruangan akan membantu memaksimalkan pemahaman mengenai budaya organisasi.

ABSTRACT
Background. Strength with high motivation and commitment in organizational organization. The manager is responsible for the performance of his staff. Outside heads are responsible actions to develop and control nursing care activities in the care setting. The purpose of this research is to know the relation between work and task implementation with nurse executor. Method used is cross sectional approach with 209 respondents. The study was successful in three hospitals in Central Sulawesi. Results. The value of significance of organizational relations and performance p <0.001, and relationship head management functions implementation and performance p <0.05. Conclusion There is a relationship between the organization and the performance of the implementing nurse. There is a relationship between the task performed with the performance of the nurse. Recommendations are needed for the socialization of the organization's vision and mission to direct the implementing nurse in its performance performance. Improve the management functions of the need for understanding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milawati Lusiani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dan sistem penghargaan, dengan kinerja perawat pelaksana RS Sumber Waras Jakarta dengan desain cross sectional, jumlah sampel 195 orang dengan kriteria perawat yang bekerja di unit rawat inap, pengalaman kerja minimal 1 tahun, perawat yang telah mengikuti pelatihan tentang asuhan keperawatan, berlatar belakang pendidikan keperawatan, tidak sedang cuti, sakit atau tugas belajar saat penelitian dan tidak menjabat sebagai kepala ruangan, sampel ditentukan melalui simpel random sampling dengan lottery technique. Instrumen yang digunakan berupa angket untuk mengetahui karakteristik individu dan sistem penghargaan dengan kinerja perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu yang berhubungan dengan kinerja adalah lama kerja sedangkan sistem penghargaan gaji, tunjangan dan pengakuan secara bermakna berhubungan dengan kinerja. Sedangkan insentif dan bonus, pendidikan, pelatihan, promosi dan jenjang karir tidak berhubungan secara bermakna dengan kinerja. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sistem penghargaan yang paling dominan berhubungan dengan kinerja adalah gaji dan pengakuan. lmplikasi dari hasil penelitian tersebut maka manajemen rumah sakit perlu meninjau ulang kebijakan terkait sistem pengkajian perlu dipertimbangkan pengkajian berbasis kompetensi dan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja perawat diantaranya adalah jaminan perawat dalam bekerja dan beban kerja perawat. Pengakuan profesi lain terhadap perawat juga perlu ditingkatkan, misalnya forum diskusi duduk bersama dalam membahas kasus-kasus pasien.

This study has been made with the aim to obtain knowledge about correlation between demographic characteristic and reward system perception with nurse performance in Sumber Waras Hospital Jakarta using the cross sectional design. The sample covered consisted of 195 nurse, meeting the such criteria as : staff nurse clinical applier, work experience one years and have following training and upgrading for nurse. The sampling method comprised the simple random sampling and the lottery technique. The instruments applied included questioners to find out the demography characteristic and reward system with nurse performance. Result of the study have shown that the demography characteristic with work lasting correlation to nurse performance. Their reward system salary, guaranteed, confessed meaningful correlation with nurse performance. The study results have also revealed that the reward system salary is the most significant correlation factor. Its implication, therefore would management hospital should evaluate and reform the system remuneration to basic competition and based on the staff nurse clinical applier performance, job encouragement, and most of all give them an opportunity in increasing their field. Confess other profession to nurse need to increasing, as such together discuss about clients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmiati
"Kinerja perawat pelaksana merupakan serangkaian kegiatan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Kinerja perawat mencakup penerapan jaminan mutu, pendidikan, penilaian kinerja, kesejawatan, etik, kolaborasi, riset, dan pemanfaatan sumber-sumber. Kinerja yang baik merupakan cerminan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan. Kinerja diprediksi dapat dipengaruhi oleh umur, pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, lama kerja, dan lingkungan organisasi (struktur organisasi, dan desain pekerjaan) di rumah sakit yang disebut sebagai variabel independen. Dalam proses pelayanan keperawatan variabel independen tersebut secara bersama-sarrna mempunyai kontribusi terhadap kinerja perawat pelaksana.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menguji hubungan antara lingkungan organisasi dan karakteristik perawat dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUP Persahabatan Jakarta. Penelitian menggunakan total populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi, yaitu sebanyak 156 perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap. Penelitian ini menggambarkan bahwa perawat pelaksana sebagian besar mempunyai kinerja yang kurang baik (50,6%). Pengujian ada atau tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen digunakan Pew-son's Product Moment, hasil analisis dikategorikan menjadi kurang atau baik berdasarkan nilai median sebagai cut off point.
Hasil analisis dengan alpha < 0,05 menunjukkan bahwa umur, jenis kelamin, pendidikan, status kawin, lama kerja, pembidangan pekerjaan, tingkat hirarki, dan kesatuan perintah tidak ada hubungan yang bermakna terhadap kinerja perawat pelaksana. Sub variabel dari struktur organisasi yaitu: perumusan masalah, pembagian tugas, pendelegasian dan wewenang, koordinasi, rentang kendali, cakupan pekerjaan, kedalaman pekerjaan, dan hubungan pekerjaan secara bermakna ada hubungan dengan kinerja. Untuk mengetahui variable yang dominan terhadap kinerja perawat pelaksana digunakan uji regresi logistik ganda, basil penelitian menunjukkan ada dua variabel yaitu koordinasi nilai p wald 0,001 dan kedalaman pekerjaan nilai p wald 0,004. Hasil ini menunjukkan bahwa koordinasi paling dominan terhadap kinerja. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya pengernbangan dalam bidang keperawatan yang berorientasi pada lingkungan organisasi internal.

The performance of nurse provider is a set of activities of the nurse in providing nursing care to the client. The nurse's performance is included the implementation of quality assurance, education, performance appraisal, peer, ethics, collaboration, research and the utilization of resources. The best performance is reflected through the quality of nursing care. The performance is predicted to be contributed by the age, education, gender, marital status, length of work organizational environment (organization structure and work design) in the hospital are considered as the independent variables.
This study used the quantitative with correlation descriptive design with the purpose to examine the relationship between organizational environment and nurse characteristics with the performance of nurse providers working in nursing ward of RSUP Persahabatan, Jakarta. This research used the total population meeting the inclusive criteria with the total of 156 nurse providers working in nursing ward This study revealed that most of the nurses did not perform as expected or not well performed (50.6°%). To analyze the relationships among variables, the Pearson Product Moment Correlation was utilized the median value was used as a cut off point to categorize the poor and good performance.
The result of this statistical analysis with the alpha < 0.05 revealed that the age, gender, education, marital status, length of work field of work, hierarchy level, and similar/united order of work had no significant relationship with the performance of nurse providers. Sub variables of problem formulation, task distribution, delegation and authority, coordination, control, scope of work detail, and work correlation had significant relationship with performance. Based on multiple logistic regression, the result of this study shown that coordination with p wald 0,001 and work detail with p wald 0,004. It means that coordination was the most determinant factor to nurse's performance. The implication of this study to nursing that there was a need to have development in nursing management of care focusing on the internal organizational environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Wahyudi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi perawat tentang profesi keperawatan, kemampuan dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di RSUD dr. Slamet Garut. Hasil penelitian adalah sebagian besar mempunyai persepsi kurang terhadap profesi keperawatan (51,4 %). Sebagian besar mempunyai kemampuan kerja kurang (60 %). Sebagian besar mempunyai motivasi kerja baik (55,2 %) dan sebagian besar perawat mempunyai kinerja baik (52,4 %). Variabel yang berhubungan dengan kinerja perawat adalah kemampuan kerja, motivasi kerja. Variabel yang paling berhubungan kinerja adalah sub variabel motivasi kebutuhan rasa aman. Hasil penelitian menyarankan upaya-upaya peningkatan pemahaman tentang profesi, perbaikan kesejahteraan dan jaminan akan pekerjaan.

The result of study decribed more of nurse`s staff was at poor category for nurse`s perception about nursing profession (51,4%), the most of nurse were with at poor category for work ability (60%), More of nurse`s staff were with good category for wok motivation (55,2%) and more of nurse`s staff were also with good category for nursing performance (52,4%). The study also showed that there were significant correlation between work abilty and motivation with nursing performance. The most influenced variable was safety need motivation."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T29390
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Triana Sari
"Budaya organisasi merupakan nilai bersama yang dimiliki dan tercermin dalam prilaku anggota organisasi. Budaya organisasi yang kuat dapat meningkatkan kinerja. Kinerja perawat berperan penting dalam meningkatkan mutu layanan rumah sakit Selain budaya organisasi, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja adalah gaya kepemimpinan kepala ruang. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan budaya organisasi dan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana di RSD Raden Mattaher Jambi. Disain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang (cross sectional) terhadap 143 perawat pelaksana yang diambil secara proporsional sampling yang memenuhi kriteria inkhisi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan elemen- elemen budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dan kinerja. Hasil uji validitas dan reliabilitas didapatkan seluruh pernyataan dalam kuesioner adalah valid (0,368-0,841) dan reliabel (0,947). Analisis data menggunakan analisis umvariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian adalah 58,7% perawat pelaksana mempersepsikan budaya organisasi lemah, gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi karyawan tinggi 53,1%, dan berkinerja baik 53,8%. Adanya hubungan yang bermakna antara budaya organisasi yang meliputi keterlibatan, penyesuaian, konsistensi, misi dan gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi karyawan dengan kinerja perawat pelaksana. Variabel yang paling berhubungan dengan kinerja adalah penyesuaian, misi dan jenis kelamin sebagai variabel confounding. Variabel penyesuaian merupakan variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Rekomendasi penelitian: perlu mensosialisasi visi, misi dan tujuan organisasi, dasar kebijakan, peraturan, diaplikasikan dalam aktifitas pelayanan keperawatan; gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi pada perawat pelaksana dengan membangun hubungan keijasama yang baik melalui pelaksanaan pendekatan interpersonal kepala ruangan kepada perawat pelaksana.

Organizational culture is a system of shared values by the organizations people to produce norras that powerfully shape the behavior of individuals in the organization. The strong organizational culture it will create with staff nursing performance inpatient wards.The best performance is reflected through the quality nursing care in hospital. The else organizational culture, which is one factore that can increase the nurse’s work performance is predicted to be contributed by leadership style of head nurse.The aim of this research is to give a description the relationship between organizational culture and leadership style of head nurse with work of nurse performance inpatients ward in Raden Mattaher general hospital Jambi. The design of this research was descriptif correlational with cross sectional method to 143 subject of nurse with proporsional sampling with inclusion criteria. The quesionaires were used to be valid and reliable. The validity and reliability test of the organizational culture, style leadership head nurse and the nurse performance instrument was validity (0,368-0,841) and reliability (0,947). In analyzes the research with univariate, bivariate and multivariate. The results of univariate analyzes described nurses who perceived weak to the organizational culture 58,7%, who style leadership head nurse was high 53,1%, and good nurses perfomance 53,8%. The conclution of the study showed that their was significant relationship between organizational culture and style leadership the head nurse with nurses performance. The variable responsibility, mission and gender are considered as the influential factors toward nurse performance and the most influential factor between of them is responsibility, mission. The dominant variable that correlated with nurses perfomance were responsibility. From this result can be sugested; Direction of Raden Mattaher hospital need to make socialization, vision, mission and goal of organization, empowered the nurses with opportunities through formal education or give trainings with patient nursing care and nursing leadership trainings for head nurse in Raden Mataher hospitali. To head nurses inpatient incrcased good relationship with the nurse provider’s and make interpersonal relation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26564
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masitoh
"Kinerja perawat sangat penting untuk dikaji karena jumlah tenaga keperawatan pada umumnya merupakan jumlah tenaga terbesar di setiap rumah sakit. Menurut model teori perilaku dan kinerja oleh Gibson (1987 dalam Ilyas, 1999) bahwa ada tiga variabel yang mempengaruhi kinerja seseorang antara lain variabel individu diantaranya faktor demografis dan variabel organisasi. RSAB Harapan Kita Jakarta sebagai rumah sakit rujukan nasional khusus kasus anak dan ibu hamil/bersalin perlu mengetahui bagaimana kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap dan hubungannya dengan karakteristik demografis dan karakteristik organisasi.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel 156 responden. Variabel independen yang diteliti adalah karakteristik demografis perawat meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan dan masa kerja. Karakterisatik organisasi mencakup kepemimpinan, struktur organisasi, imbalan dan desain pekerjaan. Variabel dependen yaitu kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel dari karakteristik demografis tidak ada hubungan dengan kinerja perawat, sedangkan ada dua variabel dari karakteristik organisasi yaitu kepemimpinan kepala ruangan (p = 0,023) dan struktur organisasi (p = 0,0001) berarti ada hubungan signifikan dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap berdasarkan analisis bivariat dengan uji kai-kuadrat. Pada analisis multivariat dari dua variabel tersebut menunjukkan bahwa struktur organisasi merupakan variabel yang mempunyai hubungan paling bermakna dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap dengan nilai p = 0,0021 dan odds rasio sebesar 3,15 dengan menggunakan uji regresi logistik.
Mempertimbangkan hasil penelitian bahwa variabel struktur organisasi yang mempunyai hubungan paling signifikan dengan kinerja perawat, maka upaya peningkatan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap tidak terlepas dari sosialisasi struktur organisasi yang ada disamping pengaruh berbagai faktor lainnya baik karakteristik demografis maupun karakteristik organisasi.

An Analysis on Executing Nurse's Work and Its Correlation with Demographic Characteristic and Organizational Characteristic at Inpatient Unit of Harapan Kita Maternal Hospital RSAB JakartaTo study executing nurse's work is very important because they commonly constitute the biggest personnel in number in every hospital. According to Gibson's behavior and work theory (1987 in Ilyas, 1999), there are three variables that influence someone's work. Among of them is individual variable that consists of demography and organizational variable. Harapan Kita Maternal Hospital RSAB Jakarta as national reference maternal hospital should understand executing nurse's work at inpatient unit and its relation with demography and organizational characteristic.
This research used cross sectional design with 156 samples of respondents. The researched independent variable was demography characteristics of nurses covering age, sex, marital status, education and tenure. Organizational characteristic involved leadership, structure of organization, rewards and work design. And the dependent variable was executing nurses' work at inpatient unit of the hospital.
The findings indicated that there was no relation between the entire variables of demography characteristics with nurses' work. Meanwhile there were two variables of organizational characteristic, that were unit manager's leadership (p = 0.023) and structure of organization (p 0.0001), indicated a significant relation with executing nurses' work at inpatient unit based on bivariat analysis with chi-square test. The multivariat analysis of the two variables implied that the structure of organization was the variable that had the most significant relation with their work at inpatient unit with p = 0.0021 and odds ratio as much 3,15 with logistic regression test.
Considering the findings that structure of organization had the most significant relation with nurses' work, so the improvement of their work at inpatient unit could not be separated with socialization of organization structure and some influences of other factors either demography characteristic or organizational one.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T4742
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maftuhah
"Tugas pengawasan tambahan seorang manajer adalah menentukan seberapa baik perawat melaksanakan tugas kerjanya. Hal ini bisa dilakukan melalui penilaian kinerja. Dengan penilaian kinerja, perawat mengetahui tugas kerjanya sesuai dengan yang diharapkan organisasi terhadap mereka.
Penilaian kinerja di rumah sakit Graha Medika Jakarta bertujuan untuk kepentingan manajerial antara lain, sistem penggajian, training dan pengembangan atau promosi. Oleh karenanya penilaian kinerja semestinya memiliki hubungan positif dengan motivasi kerja perawat. Akan tetapi dari observasi awal tahun 2002 terhadap 17 perawat UGD didapatkan fakta bahwa penilaian kinerja dipersepsikan kurang baik oleh sebagian besar perawat Rumah Sakit Graha Medika Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tujuannya adalah untuk melihat hubungan antara persepsi perawat pelaksana terhadap penilaian kinerja dan hubungannya dengan motivasi kerja di rumah sakit Graha Medika Jakarta dengan melibatkan 145 responden perawat pelaksana.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara persepsi perawat pelaksana terhadap penilaian kinerja dengan motivasi kerja dengan nilai p = 0,000. 53% responden memiliki persepsi baik terhadap penilaian kinerja dan 55,9% memiliki motivasi kerja tinggi. Dari analisa chi-square komponen strategi penilaian memiliki nilai (p = 0,000) penilai (p = 0,001), metode penilaian (p = 0,003) dan manfaat penilaian (p = 0,000). Satu komponen penilaian kinerja yang tidak berhubungan dengan motivasi kerja adalah periode penilaian (p = 0,342) kerja. Hasil uji statistik regresi logistik didapatkan bahwa variabel strategi penilaian yang memiliki hubungan paling erat dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Graha Medika.
Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan rumah sakit Graha medika untuk menilai kembali kemampuan kepala unit dan manajernya dalam melakukan penilaian kinerja secara adil, akurat dan dapat dipertangguang jawabkan, sehingga mampu menumbuhkan motivasi kerja.

Nurses Perception on Component of Performance Appraisal Related to Their Work Motivation in Graha Medika Hospital Jakarta An additional managerial controlling responsibility is determining how well employees carry out the duties of their assigned jobs. This is done trough performance appraisal. Performance appraisal let employees know the level of their job performance as well as any expectations the organization may have of them.
Performance appraisal at Graha Medika Hospital had many purposes related to managerial policies, such as salary adjustment, training and advancement or promotions. Because of that, performance appraisal must be having positive correlation with nurses work motivation. In fact, from observation to 17 staff nurses at A&E unit on early 2002 founded that lower of nurses? perception on performance appraisal.
This was a quantitative study which used a correlation descriptive design with cross sectional approach. It was conducted to determine the correlation between nurses? percept-ion to component of performance appraisal and their work motivation. The study took place in Graha Medika hospital Jakarta which was participated by 145 nurses as the respondents.
The study showed that the degree of significant correlation between nurses perception on component of performance appraisal to their work motivation. 53% respondents have good perception on performance appraisal and 55, 9 % have high work motivation. A chi square bivariat statistics test result showed that there is significant correlation between strategies (p 0.000), evaluator (p=0.001), method (p=0.003), purposes (p=0,000), to work motivation periodic (p=0.342) do not have correlation with work motivation. The logistic regression test result demonstrated that the most dominant variable is the strategies.
Based on the result of this study, some recommendations are conveyed to the management of Graha Medika Hospital Jakarta. The recommendations are the need to re-evaluate about capabilities and competencies all head unit and managers to do with performance appraisal by high accuracy and fairness. Accuracy and fairness can improve nurses beliefs to performance appraisal and work motivation can be maintenance. It is recommended that the other researchers who are interested in conducting a study which deals with the nurses work motivation would have covered more variables with different design as well as the use of valid and reliable instruments.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11036
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>