Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151982 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firly Andini
"Prevalensi nyeri punggung bawah (NPB) dapat terjadi pada semua kelompok usia termasuk tenaga kesehatan maupun calon tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan yang memiliki prevalensi NPB cukup tinggi di antaranya perawat maupun mahasiswa keperawatan. Mahasiswa Keperawatan sebagai calon perawat juga rentan mengalami keluhan NPB yang dapat diakibatkan oleh berbagai faktor seperti pengetahuan dan perilaku untuk mencegah NPB. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan pengetahuan dan perilaku mencegah NPB pada mahasiswa keperawatan. Desain penelitian menggunakan desain deskriptif dan analitik dengan teknik stratified random sampling menggunakan Uji Kruskal Wallis dan Uji Mann Whitney dengan jumlah sampel sebesar 284 orang. Hasil penelitian ini menggambarkan ada perbedaan pengetahuan tentang NPB (p =0,001, α=0,05) dan ada perbedaan perilaku mencegah NPB (p =0,002 , α=0,05) pada mahasiswa keperawatan FIK UI berdasarkan program studi. Hasil penelitian dapat dijadikan dasar pengembangan kurikulum pembelajaran mencegah NPB sejak tahap akademik serta menjadi sumber informasi untuk penelitian terkait NPB pada mahasiswa keperawatan yang masih belum banyak diteliti.
The prevalence of Low Back Pain (LBP) can occur in every group of age and profession, including health workers and prospective health workers. Health workers who have a high prevalence of LBP are nurses and nursing students. Nursing students as agent of nurses in the future are also susceptible to get LBP which can be caused by various factors, such as knowledge and behavior to prevent LBP. This study aims to determine the differences of knowledge and behavior to prevent LBP in nursing students. Descriptive and analytical design with stratified random sampling technique, Kruskall Walis and Mann Whitney methode was used for this research with 284 nursing students as a sample. The results of this research show that there are differences in knowledge about LBP (p = 0,001, α = 0,05) and there are differences in behavior preventing LBP (p = 0,002, α = 0,05) in nursing students at Faculty of Nursing Universitas Indonesia based on study programs. The results of this research can be the basis of the development of the learning curriculum in preventing LBP since the academic stage as well as being a source of information for further research, especially research on LBP in nursing students who have not been widely studied."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Dinar Mustika
"ABSTRAK
Nyeri Punggung Bawah NPB merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang paling sering dikeluhkan oleh pekerja, termasuk perawat. Studi juga menyebutkan bahwa prevalensi NPB tinggi pada mahasiswa keperawatan. Salah satu penyebab terjadinya NPB adalah kesalahan posisi saat melakukan tindakan keperawatan ergonomi tidak sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan praktik ergonomi terhadap risiko kejadian NPB pada mahasiswa profesi keperawatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif-analitik pendekatan cross-sectional dengan melibatkan 140 responden yang diambil melalui teknik non probability sampling, berupa convenience sampling. Pengukuran tingkat pengetahuan dan praktik ergonomi menggunakan kuesioner modifikasi dari penelitian Oksyrana di tahun 2016, sedangkan variabel risiko kejadian nyeri punggung bawah menggunakan kuesioner baku yaitu The rebro Musculoskeletal Screening Questionnaire MSQ. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan risiko kejadian nyeri punggung bawah NPB p= 0,058, serta terdapat hubungan antara praktik ergonomi dan risiko kejadian NPB p= 0,006. Penelitian ini merekomendasikan mahasiswa profesi keperawatan untuk melakukan praktik ergonomi yang sesuai dalam tindakan keperawatan sebagai upaya preventif untuk menurunkan risiko gangguan muskuloskeletal, khususnya nyeri punggung bawah, sehingga pelayanan kesehatan dan keperawatan dapat lebih optimal.

ABSTRACT
Low Back Pain LBP, one of musculoskeletal disorders, is that often complained by nurses and nursing students. Some studies proved a high prevalence of LBP complaints by nursing students. LBP can be caused by position error inappropriate ergonomics when performing nursing interventions. This study aimed to determine the relationship between the level of knowledge and practice of ergonomics to the risk of NPB incidence among nursing students in the nursing profession. This cross sectional study used descriptive analytic design, involving 140 respondents selected through non probability sampling technique, in the form of convenience sampling. The knowledge level and ergonomic practice was measured using modification questionnaire from previous research conducted by Oksyrana in 2016, whereas the risk variable of low back pain occurrence was measured using The rebro Musculoskeletal Screening Questionnaire MSQ. The result of the study showed that there was no correlation between knowledge level and risk of lower back pain NPB p 0,058, and there was a correlation between ergonomic practice and the risk of NPB events p 0,006. This study recommended nursing students to perform good practice of ergonomics in nursing interventions as a preventive measure to reduce the risk of musculoskeletal disorders, especially LBP, so that nursing and health services can be more optimal."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Erviana
"ABSTRAK
Nyeri punggung bawah NPB pada perawat dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan merupakan hazard ergonomi pada perawat dengan insiden yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan kejadian NPB pada perawat pelaksana di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 154 perawat. Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner keluhan NPB yang dimodifikasi dari kuisioner Nordic Musculosceletal Questionnaire NMQ , kuisioner beban kerja berisi 9 pertanyaan tentang kegiatan asuhan keperawatan dalam 1 shift kerja berbentuk closed-ended question, untuk mengukur tingkat pajanan ergonomi digunakan kuisioner Quick Exposure Check QEC . Uji statistik menggunakan Chi Square dengan signifikasi ? le; 0,050 determinan nyeri punggung bawah diantaranya beban kerja p=0,014 ; OR=2,4; CI= 1,2-5,1 , tingkat pajanan ergonomi p=0,033 ,riwayat NPB p = 0,000 ; OR = 44,0; CI= 5,8-33,1 . Nyeri punggung bawah pada perawat dapat dicegah dengan menyediakan alat bantu kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman

ABSTRACT
Low back pain NPB in the nurse can be caused by various factors and is an ergonomic hazard to the nurse with a high incidence. This research is intended to remember the determinant of back pain occurrence at the hospital nurses. This research use cross sectional design approach with 154 sample of nurses. The instrument used was a modified NPB complaint questionnaire from the Nordic Musculoscelet Questionnaire NMQ questionnaire, a questionnaire a. Loading questions about nursing care activities in 1 shift of work with closed questions, to measure the level of ergonomic exposure used by the Quick Exposure Check QEC questionnaire. Statistical test using Chi Square with significance le 0,050 determinant of low back pain medication work p 0,014 OR 2,4 CI 1,2 5,1 , ergonomic exposure level p 0,033 , history of low back pain p 0,000 OR 44.0 CI 5,8 33,1 . Lower back pain in nurses can be prevented by providing work aids and building a safe working environment."
2017
S68344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Nur Ramdhani
"ABSTRAK
Pengetahuan perawat yang baik terkait LBP merupakan salah satu cara untuk
mencegah terjadinya keluhan LBP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara tingkat pengetahuan LBP dengan keluhan LBP pada perawat
pelaksana di RSUP Fatmawati menggunakan instrumen pengetahuan LBP dan skala
Nordic. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan metode
cross sectional terhadap 107 responden melalui teknik simple random sampling.
Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi dan Chi square. Hasil penelitian
menunjukan tingkat pengetahuan perawat yang masih kurang terkait LBP sebanyak
49 responden (45,8%) dan memiliki keluhan LBP sebesar 63 (58,9%) serta adanya
hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan keluhan LBP (p
value= 0,04). Pengetahuan perawat terkait LBP harus ditingkatkan agar resiko
keluhan LBP dapat diturunkan. Perlunya pengembangan instrumen pengetahuan
yang lebih baku agar dapat digunakan secara luas.

ABSTRACT
Good LBP knowledge of nurses is one way to prevent LBP complaint. The objective
of this study is to evaluate correlation between the LBP knowledge and LBP
complaint among nurses in inpatient ward in Fatmawati Hospital using ?specific
knowledge of LBP instrument? and Nordic scale. This study is analytical study. A
cross-sectional survey with simple random sampling method was used to 107 nurses
in Fatmawati Hospital. The result were presented with use of simple frequency and
presentage (%) and Chi square (X2) to determine correlation between variables.
This study showed forty nine respondents (45,8%) have poor knowledge of LBP and
sixty three respondents (58,9%) have complaint of LBP. It was also correlated
between LBP knowledge and LBP complaint (p value= 0,04). Nurses
knowledge about LBP must be improved in order to decrease the risk of LBP
complaint. It?s a necessary to develop standardized knowledge instrument that can
be used widely."
2015
S61114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feristia Audia Putri
"Keluhan yang biasa dialami oleh para remaja putri yang mengalami haid ialah rasa nyeri atau keram pada bagian pinggang dan abdomen. Nyeri ini merupakan peristiwa normal dalam kejadian haid dan dikenal dengan nama dismenore. Perilaku dalam menghadapi dismenore sangat bervariasi dan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan dengan perilaku mengatasi dismenore (nyeri haid) pada mahasiswi fakultas kedokteran dan keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling dan didapatkan sampel berjumlah 87 mahasiswi. Perolehan data dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner terkait pengetahuan dan perilaku mahasiswi terhadap dismenore. Pengetahuan mahasiswi fakultas kedokteran dan keperawatan cenderung baik dengan jumlah 48 mahasiswi (55,2%). Terkait perilaku dalam mengatasi dismenore, ditemukan 41 mahasiswi (47,1%) yang memiliki perilaku negatif dan 46 mahasiswi (52,9%) yang memiliki perilaku positif. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dengan perolehan nilai p = 0,551. Hasil analisis menunjukkan tidak adanya hubungan antara pengetahuan dengan perilaku mengatasi dismenore (nyeri haid) pada mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Keperawatan di Universitas Indonesia.

A common complaint experienced by adolescent girls who experience menstruation is pain or cramping in the abdomen or waist area. This pain is a normal occurrence in menstrual events and is known as dysmenorrhea. The behavior in dealing with dysmenorrhea varies greatly and can be influenced by many factors. Therefore, this study aims to see the relationship between knowledge and behavior of dealing with dysmenorrhea (menstrual pain) in female students of the Faculty of Medicine and Nursing. The research is a descriptive analytics study. Sampling was done by consecutive sampling and obtained a sample of 87 female students. Data acquisition was carried out by distributing questionnaires related to the knowledge and behavior of female students towards dysmenorrhea. Knowledge of medical and nursing students tend to be in a good category with a total of 48 students (55,2%). Regarding the behavior in overcoming dysmenorrhea, it was found that 41 female students (47,1%) had a negative behavior and 46 students (52,9%) had a positive behavior. Data were analyzed using the chi-square test with a p-values = 0,551. The result of the analysis showed there is no relationship between knowledge and behavior of dealing with dysmenorrhea (menstrual pain) in female students of the Faculty of Medicine and Nursing at the University of Indonesia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Yesi Juniarta
"Prevalensi low back pain meningkat pada semua kalangan baik anak usia sekolah, remaja, mahasiswa, maupun para pekerja. Backpack menjadi salah satu penyebab terjadinya low back pain. Hal ini diakibatkan oleh kesalahan penggunaan backpack baik dari segi penyusunan barang-barang di dalam backpack, posisi, berat, cara membawa, dan pemilihan backpack. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan penggunaan backpack terhadap low back pain pada mahasiswa keperawatan. Desain Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi. Dari 60 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling, ada 5 responden yang drop out sehingga data yang lengkap berjumlah 55 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan backpack dengan low back pain (p=0.026; 95%CI: 0,071-0,745). Durasi penggunaan backpack dalam sehari perlu dikaji kembali untuk mengetahui hasil yang lebih objektif. Keobjektifan diperoleh dengan mengetahui jarak yang ditempuh responden dalam membawa backpack.

The prevalence of low back pain is being increased in all human circles start from school-age children, teens, college students, and workers. Backpack is one of the causes of low back pain. It is caused by misuse backpack start from the arrangement of goods in the backpack, the position of goods in the backpack, the weight of backpack, the way of carrying backpack, and the selection of backpack. The purpose of study is identifying the relationship of using backpack for low back pain in nursing students. The study uses design of descriptive correlative with a cross-sectional approach. It uses several instruments such as questionnaire and observation sheet. It collects 60 respondents with technique of purposive sampling, but there are 5 drop out respondents, so the study uses 55 complete data. The result of study shows that there is significant relationship between using backpack with low back pain (p=0.026; 95%CI: 0,071-0,745). There is a recommendation to reanalyze the daily duration of using backpack for getting more objective result. It can be more objective if calculate the distance of respondents in using backpack.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Oktavian Fadhilah
"Mahasiswa sering duduk dengan posisi kurang baik, salah satu faktor tersebut terjadi karena ketidaktahuan mahasiswa akan posisi yang benar. Pengetahuan akan posisi dan gaya hidup termasuk kedalam literasi kesehatan, walaupun literasi kesehatan tidak hanya mencakup mengenai informasi akan tetapi pengaplikasian dari informasi tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi hubungan antara tingkat literasi kesehatan dengan perilaku pencegahan nyeri punggung bawah pada mahasiswa, karena disaat mahasiswa mengalami nyeri punggung bawah akan mempengaruhi produktivitasnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional kepada 143 mahasiswa rumpun ilmu kesehatan dengan rentang usia 19-23 tahun. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah perilaku pencegahan nyeri punggung bawah dan health literacy questionnaire. Hasil yang diperoleh dari analisis bivariat menggunakan chi-square adalah nilai p = 0,001 (𝛼 = 0,05). Hasil tersebut membuktikan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara tingkat literasi kesehatan dengan perilaku pencegahan nyeri punggung bawah.

Students often sit in an unfavorable position, and one of the factors contributing to this is their lack of knowledge about proper posture. Knowledge about posture and lifestyle falls under health literacy, which not only involves information but also the application of that information. This research aims to identify the relationship between health literacy levels and lower back pain prevention behaviors among students, as lower back pain can affect their productivity. The research utilized a quantitative descriptive correlational method with a cross-sectional approach involving 143 students in health-related disciplines aged 19-23 years. The instruments used in this study were the lower back pain prevention behavior questionnaire and the health literacy questionnaire. The results obtained from the bivariate analysis using chi-square yielded a p-value of 0.001 (α = 0.05). These results indicate a significant relationship between health literacy levels and lower back pain prevention behaviors."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meyta Dwinarta
"ABSTRAK
Caring merupakan hal esensial dalam dunia keperawatan. Sebagai calon perawat, mahasiswa keperawatan perlu dibekali dengan konsep caring yang cukup. Mahasiswa FIK UI terdiri dari program reguler dan ekstensi yang memiliki perbedaan latar belakang pengalaman. Adanya perbedaan latar belakang pengalaman ini dapat menimbulkan perbedaan perilaku caring. Penelitian yang menggunakan desain cross sectional dengan teknik stratified random samplingini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan perilaku caring mahasiswa keperawatan reguler tingkat akhir dan mahasiswa ekstensi FIK UI. Sebanyak 122 mahasiswa yang terdiri dari 86 program reguler tingkat 4 dan 36 ekstensi tingkat 2 dilibatkan dalam penelitian. Perilaku caring diukur dengan instrumen Caring Behaviour Inventory ? cronbach= 0,947 . Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan perilaku caringmahasiswa keperawatan reguler tingkat akhir dan mahasiswa ekstensi FIK UI p value = 0,080 . Selain itu dilihat secara klinis,terdapat perbedaan karena mayoritas mahasiswa reguler tingkat 4 memiliki perilaku caring yang kurang baik 53,5 , sedangkan mahasiswa ekstensi tingkat 2 mayoritas memiliki perilaku caring yang baik 63,9 .Penelitian ini merekomendasikan agar perilaku caring responden ditingkatkan dengan cara penyegaran kembali mengenai konsep caring sebelum profesi dan meningkatkan bobot penilaian mengenai caring terhadap pasien.

ABSTRAK
Caring is esenssial in the world of nursing. As a prospective nurse, nursing students need to be equipped with the concept of caring enough. FIK UI students consist of regular programs and extensions programs that have different background experiences. Any background difference in this experience can lead to differences in caring behavior. The research using cross sectional design with stratified random sampling technique to know whether or not there are differences in caring behavior of the senior regular undergraduate students and extension nursing students FIK UI. Total participantis 122 students consisting of 86 regular courses of level 4 and 36 level 2 extensions were included in the study. Caring behaviour measured by Caring Behavior Inventory instrument cronbach 0,947 .The results showed no difference in caring behavior of senior undergraduate students and extension nursing studentsFIK UI p value 0,080 . In addition, clinical result show the difference because the majority 53,5 of the senior regular undergraduate students have poor caring behaviour, while the senior extensions students have good caring behaviours 63,9 . This study recommends that caring behavior is enhanced by refreshing the concept of caring before the students begin the proffesional stage and increasing the presentase assessment of caring for the patient in the proffesional stage."
2017
S67056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Lina Wahyuni
"Prevalensi nyeri punggung bawah pada perawat semakin meningkat dari tahun ke tahun. Nyeri punggung bawah merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang sering terjadi pada perawat di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang risiko nyeri punggung bawah terhadap keluhan nyeri punggung bawah di Rumah Sakit Premier Jatinegara. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 107 dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling.
Hasil menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan (p=0,006), jenis kelamin (p = 0,001) dan masa kerja (p=0,031) terhadap keluhan nyeri punggung bawah. Sedangkan karakteristik responden indeks massa tubuh tidak ada hubungan terhadap keluhan nyeri punggung bawah (p>0,05). Saran untuk penelitian selanjutnya agar memperluas instrumen penelitian dengan variabel yang lebih bervariasi dengan jumlah sample yang lebih banyak dan untuk rumah sakit membuat kebijakan, Standar Prosedur Operasional, dan pelatihan tentang cara bekerja sesuai dengan prinsip ergonomi.

The prevalence of low back pain in nurses who work in hospitals are increasing from year to year. Low back pain is one of the occupational diseases which often occur in nurses in hospitals. This study aims to determine the correlation between level of nurses knowledge and motivation toward low back pain complaint in the Premier Hospital Jatinegara. The study design used descriptive correlative with cross sectional approach. 107 respondents using Stratified Random Sampling technique.
Results showed correlation level of nurses knowledge (p= 0,006), gender (p = 0,001), and work period (p=0,031) toward low back pain complaint. While respondent characteristic body mass index no correlation toward low back pain complaint (p>0,05). Suggestions for further research is to expand the research instrument with more varied variable and samples and for hospitals establish of policies, Standard Operating Procedures, and training how to work in accordance with the principles of ergonomics.
"
Depok: Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Soeyoed Harianto
"Penelitian ini berangkat dari tingginya angka keluhan nyeri punggung bawah (low back pain/ LBP) para tenaga perawat di 4 bagian: ICU, IGD, Kamar Operasi dan Anesthesi Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, serta dukungan data penelitian tentang LBP dari luar negeri. Disinyalir sebagai penyebab adalah pola kerja keperawatan, beberapa pertimbangan selanjutnya penelitian diarahkan pada bagian ICU-A dengan alasan mendasar pada bagian ini terdapat kasus LBP yang signifkan.
LBP disebabkan adanya kerusakan organ tubuh, telah terjadi kecelakaan samar atau cedera traumatik yang berulang dan akumulatif. Keluhan LBP sangat bersifat universal dan subyektif, nilai subyektifitas dapat ditingkatkan menjadi nilai obyektif. Agar keluhan tersebut dapat menjadi nilai obyektif maka perlu bukti pengukuran.
Jastifikasi pengukuran didasari pada prinsip ergonomi dengan metode pendekatan psikofisik RPE (Rating of Perceived Exertion) akan menghasilkan persepsi beban kerja, dilengkapi pengukuran sampling pekerjaan yang akan menghasilkan performen kerja. Hasil ukur keduanya akan dibandingkan untuk meyakinkan kebenaran hasil ukurnya.
Performen kerja menjadikan dasar ukur tingkat risiko LBP dengan metode perhitungan risiko kualitatif FLAME Model dan rekomendasi angkat NIOSH. Acuan dasar penelitian ini adalah tugas tenaga perawat pada bagian ICU-A yang terbagi elemen kerja sebagai input dalam kerangka pikir penelitian.
Hasil pengukuran performen kerja perawat pada bagian ICU-A menunjukkan tingkat kerja produktif cukup tinggi (87,9%), persepsi beban kerja memperlihatkan tingkat sangat tinggi dengan konsekuensi tingkat risiko LBP yang tinggi, terutama elemen kerja mengangkat cara manual dengan beban diatas 15 Kg. Situasi pola kerja demikian sangatlah bertentangan dengan prinsip ergonomi "Fitting the task for the human", selain pertimbangan yang lebih mendasar bahwa perawat adalah aset perusahan yang perlu perlindungan terhadap segala risiko akibat kerja. Elemen kerja postur janggal dengan tangan diatas lutut dan mendorong atau menarik obyek perlu mendapat perhatian khusus karena kemungkinan besar mengandung risiko LBP.
Solusi jawaban masalah ini terdapat pada teori siklus perbaikan kerja ergonomi, pelaksanaannya perlu inovasi perbaikan terhadap sistem kerja dengan pola pelaksanaan yang tidak boleh berhenti perlu kontinyunitas, sampai ditemukan pola kerja yang aman terhadap LBP. Muatan manajemen risiko menjadi prioritas dalam perlindungan tenaga perawat terhadap LBP.

This research is inspired by high symptom of low back pain (LBP) suffered by nurses at four departments: ICU, IGD, Surgery Rooms and Anesthesia at Pertamina Central Hospital Jakarta and supported by observation data on LBP from abroad. It is hypothesized that the reason of the pain is the working pattern of nurses. Further consideration on this research is focused on the ICU-A Department with the reason that it is found significant LBP cases at this department.
Body's organ disorder and obscure accident or continuous and cumulative traumatic injury causes LBP. Complaint on the LBP is universal and subjective in nature; its subjectivity value can be increased to objectivity value. It is required a measurement to make the complaint objective.
Measurement justification based on the ergonomic principle under Rating of Perceived Exertion (RPE) the psychophysical approach will result in working burden perception and measurement of job sampling produces working performance. Result of both measurements will be compared one another to assure of its accuracy.
Working performance becomes the measurement basis of the LBP risk rate under FLAME Model qualitative risk calculation method and NIOSH recommendation. The basic reference of this research is the duties of nurses at ICU-A Department consisting of input working element in the research framework.
The result of the working performance of nurses at ICU-A Department reveals that a sufficiently high productivity (87.9%), high working load perception resulting in high risk of LBP, particularly working element of manual lifting work of 15 kg load. The working situation is greatly in the contrary to the ergonomic principle "Fitting the task for the human", in addition to a more basic consideration that nurses is the company's asset which needs to be protected against all risks of work. Working element of improper body position with arm put on the knees and pushing or pulling object requires further special attentions because they attribute to the risk of LBP.
The solution to this problem is contained in the theory on the improvement of the working ergonomics, the implementation of which requires innovative improvement of the working system on a continuous basis until the formulation of a safe working pattern toward LBP. Risk management shall become a high priority in the protection of nurses against LBP."
Universitas Indonesia, 2001
T2708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>