Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158158 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizal Fajar Priatna
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen pengetahuan proses menuju kinerja organisasi dengan inovasi sebagai
variabel mediasi. Proses manajemen pengetahuan variabel diukur dengan dimensi proses penciptaan pengetahuan, proses transfer pengetahuan, dan penanaman pengetahuan proses. Selanjutnya variabel inovasi diukur dari dua dimensi yaitu teknis inovasi dan inovasi administrasi. Variabel kinerja organisasi diukur melalui 9 indikator. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian diperoleh dari data sekunder dan survey yang dilakukan terhadap 325 karyawan struktural PT PLN. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur (causal step) dan uji sobel
menguji pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dari mediasi antar variabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa manajemen pengetahuan mempengaruhi kinerja organisasi melalui inovasi penting. Proses manajemen pengetahuan variabel juga mempengaruhi inovasi dan kinerja organisasi secara signifikan. Juga, inovasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi.
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of process knowledge management towards organizational performance with innovation as a
mediating variable. The variable knowledge management process is measured by the dimensions of the knowledge creation process, the knowledge transfer process, and the knowledge planting process. Furthermore, the innovation variable is measured from two dimensions, namely technical innovation and administrative innovation. Organizational performance variables are measured through 9 indicators. This study uses a quantitative approach. The research data were obtained from secondary data and a survey conducted on 325 structural employees of PT PLN. Data analysis techniques using path analysis (causal step) and sobel test examine the direct effect and indirect effect of the mediation between variables. The results of the analysis show that knowledge management affects organizational performance through important innovations. The variable knowledge management process also influences innovation and organizational performance significantly. Also, innovation has a significant effect on organizational performance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Na Im Amali
"Penerimaan pajak dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan dua hal penting dalam pertumbuhan ekonomi sebagai bagian dari kebijakan fiskal. Penerimaan pajak merupakan penyumbang terbesar APBN sehingga Direktorat Jenderal Pajak (DJP) perlu mengoptimalkan tugasnya dalam menghimpun penerimaan pajak agar negara mampu membiayai APBN secara mandiri. Unit-unit kantor pajak di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus yang mengadministrasikan Wajib Pajak perusahaan penanaman modal asing, perusahaan masuk bursa, dan perusahaan minyak dan gas bumi memiliki jumlah pegawai terbanyak serta memberikan kontribusi penerimaan pajak terbesar kedua setelah Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar. Mengingat perannya yang sangat strategis, Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus dituntut mampu untuk meningkatkan kinerjanya dengan cara meningkatkan kapabilitas pegawai melalui proses pembelajaran berkelanjutan sebagai bagian dari reformasi administrasi perpajakan yang terus dilakukan. Proses pembelajaran berkelanjutan merupakan sumber keunggulan kompetitif yang signifikan bagi organisasi dan dibutuhkan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan akibat penerapan sistem self assessment serta mampu meningkatkan kinerja individu dan kinerja organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi mengenai praktik kemandirian belajar, pelaksanaan pembelajaran organisasi, penerapan manajemen pengetahuan, dan penciptaan inovasi yang berlangsung di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus dalam rangka untuk mencapai kinerja organisasi; menganalisis hubungan struktur model pembelajaran pegawai yang dibangun dari kemandirian belajar di lingkungan kerja, proses transformasi ke dalam bentuk pembelajaran organisasi, penerapan manajemen pengetahuan, dan penciptaan inovasi dalam konteks organisasi pembelajar dalam rangka untuk meningkatkan kinerja organisasi; serta menganalisis ada tidaknya perbedaan struktur model pembelajaran pegawai yang mempengaruhi kinerja organisasi antar unit kantor pajak dan antar kelompok pegawai.
Paradigma penelitian yang digunakan adalah post-positivism dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah para pegawai di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus yang meliputi pegawai struktural eselon, pegawai bukan struktural, dan pegawai fungsional pemeriksa yang berjumlah 615 pegawai. Jumlah sampel yang diperoleh melalui teknik sampling jenuh adalah 394 pegawai atau 64%. Data dikumpulkan melalui teknik penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, yaitu dengan menggunakan kuesioner, observasi, serta wawancara mendalam. Berdasarkan data yang diperoleh dilakukan analisis deskriptif dengan menggunakan frequency analysis, serta analisis verifikatif dengan menggunakan structural equation modeling dan analysis of variance.
Hasil penelitian menunjukkan, pertama, pegawai di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus melakukan praktik kemandirian belajar di lingkungan kerja serta mentransformasi secara kontinyu pengalaman individual mereka menjadi pengetahuan organisasi sehingga dapat diakses dan digunakan bersama sebagai wujud dari pembelajaran organisasi. Unit-unit kantor pajak di lingkungan Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus melakukan pengelolaan pengetahuan perpajakan untuk menciptakan nilai tambah sebagai wujud dari manajemen pengetahuan serta mentransformasi ide-ide inovatif ke dalam bentuk produk dan pelayanan perpajakan sehingga bermanfaat bagi para stakeholder.
Para pegawai maupun unit-unit kantor pajak terus berupaya mencapai kinerja secara optimal, pada tingkat organisasi maupun tingkat individu. Kedua, kemandirian belajar di lingkungan kerja sangat berperan dalam mendorong pelaksanaan pembelajaran organisasi, penerapan manajemen pengetahuan, penciptaan inovasi di bidang perpajakan; meskipun tidak berpengaruh secara langsung terhadap pencapaian kinerja organisasi. Kemandirian belajar akan memberikan implikasi yang positif terhadap kinerja organisasi jika organisasi mampu melakukan intervensi dengan memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran organisasi, penerapan manajemen pengetahuan, dan penciptaan inovasi secara efektif dan bersama-sama. Ketiga, konsistensi dalam pelaksanaan pembelajaran organisasi, penerapan manajemen pengetahuan, maupun penciptaan inovasi di bidang perpajakan memainkan peranan yang penting dalam meningkatkan kapasitas organisasi sekaligus mampu mempengaruhi pencapaian kinerja organisasi di bidang pengembangan SDM, peningkatan kepatuhan Wajib Pajak, penegakan hukum melalui tindakan pemeriksaan dan penagihan, penerimaan pajak, serta peningkatan kompetensi pegawai sesuai yang diharapkan. Dan terakhir, struktur model pembelajaran pegawai yang diorientasikan untuk pencapaian kinerja organisasi secara optimal cenderung seragam dan tidak menghasilkan budaya kompetisi yang kreatif antar unit kantor pajak maupun antar kelompok pegawai. Hal ini dikarenakan pengelolaan SDM masih dilakukan secara sentralistik oleh Kantor Pusat DJP.

The tax revenues and the Indonesian Budget (APBN) are two important things in the economic growth as part of the fiscal policy. The tax revenues become the largest contribution to the APBN so that the Directorate General of Taxes (DGT) needs to optimize the duty to obtain tax revenues for the government to be able to finance the APBN autonomously. The tax office units in the Regional Office of the DGT of Special Jakarta administrating tax payers of foreign investment companies, companies listed in the stock exchange, and oil and natural gas companies have the largest number of employees and give the contribution of tax revenues which are the second largest after the Regional Office of the DGT of Large Taxpayers. Due to its strategic role, the Regional Office of the DGT of Special Jakarta is required to be able to improve its performance by improving its employees? capabilities through sustainable learning processes as part of the taxation administration reform continuously made. Sustainable learning processes are a source of competitive advantages significant for organizations and necessary to test the obedience to satisfy the taxation obligation as a result of the application of the self-assessment system and are capable of improving the individual performance and the organizational performance.
This study aims to describe the self-directed learning practice, the organizational learning implementation, the knowledge management application, and the innovation creation in the Regional Office of DGT of Special Jakarta in order to attain the organizational performance; to analyze the relationships of the structure of the employee learning model constructed of the self-directed learning in the workplace, the process of the transformation into the organizational learning form, the knowledge management application, the innovation creation in the context of the learning organization in order to improve the organizational performance; and to analyze whether or not there is a difference in the structure of the employee learning model affecting the organizational performance among tax office units and among groups of employees.
The research paradigm was post-positivism using the quantitative approach. The research population comprised the employees in the Regional Office of the DGT of Special Jakarta, including structural employees with echelons, non-structural employees, and functional audit employees with a total of 615 employees. The sample, consisting of 394 employees or 64%, was selected by means of the saturated sampling technique. The data were collected through the library research and field research techniques by means of a questionnaire, observations, and in-depth interviews. The collected data were descriptively analyzed using the frequency analysis and verification analysis by means of the structural equation modeling and analysis of variance.
The results of the study are as follows. First, the employees in the Regional Office of the DGT of Special Jakarta carry out the self-directed learning practice in the workplace and continuously transform their individual experiences into organizational knowledge so that it can be accessed and used together as a form of organizational learning. The tax office units in the Regional Office of the DGT of Special Jakarta implement the taxation knowledge management to create added values as a form of knowledge management and transform innovative ideas into taxation products and services in order to be useful for stakeholders.
The employees and tax office units continuously try to attain the performance optimally, both at the organizational level and at the individual level. Second, the self-directed learning in the workplace plays an important role in encouraging the organizational learning implementation, the knowledge management application, and the creation of innovations in the taxation sector, although it does not directly affect the attainment of the organizational performance. The self-directed learning will give a positive implication to the organizational performance if the organization is capable of making interventions by facilitating the organizational learning implementation, the knowledge management application, and the innovation creation effectively and simultaneously. Third, the consistency in the organizational learning implementation, the knowledge management application, and the creation of innovations in the taxation sector plays an important role in improving the organizational capacity and is at the same time capable of affecting the attainment of the organizational performance in the field of the human resource development, the improvement of tax payers compliance, the law enforcement through auditing and collecting, the tax revenues, and the improvement of employees? competencies as expected. Finally, the structure of the employee learning model oriented to the optimal attainment of the organizational performance tends to be uniform and does not result in a creative competitive culture among tax office units and groups of employees. This is due to the human resource management which is still centrally implemented by the main office of the DGT."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D1930
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Budi Wicaksono
"Penelitian yang bertujuan mendapatkan strategi pemberdayaan aparatur pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dilakukan dengan metode kuantitatif terhadap data primeryang didapat dari sam pel penelitian sebanyak 103 responden yang terdiri atas pegawai fungsional dan struktural. Konsep yang digunakan dalam menganalisis strategi pemberdayaan aparatur menggunakan konsep organisasi pembelajar (learning organization) yang dikemukakan oleh Senge (1996) dalam buku "The Fifth Discipline" (Disiplin Kelima).
Berdasarkan konsep Disiplin Kelima tersebut maka didapat karakteristik organisasi pembelajar pada KPBC SH yang ditinjau melalui konsep Disiplin Kelima dari Senge,(1996) yang meliputi lima disiplin, yaitu (1) Keahlian Pribadi (personal mastery), kondisi pegawai untuk aspek ini mengindikasikan bahwa pegawai KPBC SH memiliki kecenderungan untuk bersikap dan memperluas kemampuannya secara terus menerus guna menciptakan hasil yang terbaik bagi organisasi; (2) Model Mental (metal models), kondisi pegawai untuk aspek ini menunjukan bahwa pandangan pegawai KPBC SH dalam memahami dunia pekerjaan dan mengambil keputusan dalam tugas mengindikasikan hasil yang baik, artinya pegawai memiliki kemampuan dalam memahami pekerjaannya dan dalam pengambilan keputusan; (3) Visi Bersama (shared vision), untuk aspek ini ditunjukan bahwa sebagian besar pegawai memiliki visi yang sama dalam pencapaian tujuan organisasi secara bersama; (4) Pembelajaran Tim team learning), untuk aspek ini terlihat bahwa sebagian besar pegawai memiliki kemampuan dalam bekerja sama sebagai satu kesatuan, saling mempercayai, saling menghargai dan menjunjung tinggi kelebihan yang ada pada tim kerja; dan (5) Berfikir Sistem (system thinking), untuk aspek ini mengindikasikan bahwa sebagian besar pegawai sudah memiliki pola berfikir yang sistematis dan dinamis dalam menyikapi permasalahan di tempat kerja.
Aspek-aspek yang lebih dominan dari Disiplin Keliina pada KPBC SH yang dilihat dari kelima aspek konsep Disiplin Kelima dari Senge (1996) terlihat bahwa tidak terdapatnya aspek yang lebih dominan, hal ini terlihat dari besarnya selisih yang sebagian besar memiliki selisih sangat kecil di antara pegawai struktural dan pegawai fungsional. Analisis statistik dengan menggunakan pengujian uji beda (mean different) dihasilkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pegawai struktural dengan pegawai fungsional dalam mempersepsikan organisasi pembelajar yang ditinjau dari konsep Disiplin Kelima dari Peter M. Senge.
Strategi pemberdayaan bagi sumber daya aparatur di KPBC SH melalui penerapan Disiplin Kelima dapat dilakukan meialui dukungan peran pimpinan atau atasan dalam mencapai keberhasilan pemberdayaan sumber daya aparatur. Adapun saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut : 1. Untuk aspek pembelajaran tim dan visi bersama, kedua aspek ini memiliki nilai yang terendah, sehingga perlu mendapakan peningkatan karena sesuai dengan lingkup kerja pada KPBC SH sebagai organisasi pemerintah yang banyak menangani permasalahan perdagangan intemasional atau transaksi impor dan ekspor. 2. Pada aspek pembelajaran tim yang perlu mendapatkan perhatian adalah pada kemampuan para pegawai dalam bekerja sama pada satu kesatuan organisai, menumbuhkan sikap saling mempercayai, sikap saling menghargai dan menjunjung tinggi kelebihan yang ada pada tim kerja. 3. Sedang aspek visi bersama adalah bagaimana agar seluruh pegawai memiliki satu kesatuan visi yang kompak dalam membawa KPBC SH sebagai organisasi yang matang dan handal dalam menangani atau melayani pengguna jasa dalam melakukan transaksi atau perdagangan impor dan ekspor. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Dwi Nugraha
"Terdapat tiga praktik manajemen pengetahuan/knowledge management (KM) dalam pekerjaan sehari-hari pegawai di suatu organisasi, yaitu praktik pengetahuan formal, informal, dan personal. Saat ini KM dianggap sebagai suatu praktik formal, yaitu suatu aktivitas yang dilakukan dengan sengaja oleh manajemen untuk penggunaan pengetahuan yang lebih baik guna mendapatkan keunggulan kompetitif. Namun, hasil penelitian menunjukan bahwa praktik KM yang mendukung kinerja berpengetahuan dari pekerjaan sehari-hari pegawai sebagian besar justru praktik KM informal dan personal. Selain itu, banyak organisasi yang mengembangkan solusi KM untuk mendukung dan meningkatkan proses organisasi untuk mengelola “pengetahuan organisasi”, namun relatif memberikan sedikit perhatian pada bagaimana pegawai mengelola pengetahuan organisasi pada level individu. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan antara pengembangan pengetahuan individu dan fungsi KM organisasi secara keseluruhan. Berdasarkan studi lebih lanjut yang dilakukan, penulis mengusulkan mekanisme untuk mengintegrasikan praktik KM personal dan organisasi melalui suatu sistem KM yang berbasis media sosial internal (MSI). Perancangan sistem yang dilakukan secara umum menggunakan pendekatan pengembangan berbasis pengguna. Pada tahap identifikasi permasalahan metode yang digunakan adalah analisis sebab akibat menggunakan diagram fishbone dan identifikasi konteks penggunaan menggunakan user research. Pada tahap perancangan sistem, digunakan metode segmentasi konten agar konten yang ditampilkan dapat lebih sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pengguna. Digunakan juga pendekatan multilevel knowledge system untuk lebih mengoptimalkan local knowledge dan pengaturan pengetahuan pada tingkat nasional. Pada tahap evaluasi, pengujian rancangan sistem dilakukan sebanyak dua kali. Pengujian pertama menggunakan evaluasi berbasis pengguna menggunakan task-based evaluation dengan protokol think aloud yang dianalisis secara kualitatif, ditambah dengan kuesioner SUS dan UEQ. Hasil pengujian tahap pertama menunjukan tingkat usability yang cukup serta skor SUS sebesar 74. Evaluasi skala UEQ menunjukan hasil positif dan perbandingan benchmark pada rentang good. Pengujian tahap kedua dilakukan secara kuantitatif dengan kuesioner SUS, UEQ, dan kuesioner dukungan kinerja. Hasil pengujian tahap kedua menunjukan skor SUS sebesar 75,94 atau dalam rentang good dan hasil evaluasi UEQ yang positif dengan perbandingan pada benchmark pada klasifikasi excellent. Sebanyak 89% responden menyatakan bahwa sistem yang dirancang dan diusulkan dapat mendukung kinerja pegawai dalam pekerjaan sehari-hari.

There are three knowledge management practices (KM) in the daily work of employees in an organization, namely formal, informal, and personal knowledge practices. Currently, KM is considered a formal practice, which is an activity carried out intentionally by management for the better use of knowledge to gain a competitive advantage. However, the results of the study show that KM practices that support the knowledgeable performance of employees' daily work are mostly informal and personal KM practices. In addition, many organizations are developing KM solutions to support and improve organizational processes for managing “organizational knowledge”, but have paid relatively little attention to how employees manage organizational knowledge at the individual level. This results in an imbalance between individual knowledge development and the overall KM function of the organization. Based on further studies conducted, the authors propose a mechanism to integrate personal and organizational KM practices through a KM system based on internal social media (ISM). In general, the development of the system uses a user-centered design (UCD) approach. At the problem identification stage, the method used is a causal analysis using fishbone diagrams and identification of the context of use using user research. At the system design stage, the content segmentation method is used so that the displayed content can better suit the characteristics and needs of users. A multilevel knowledge system approach is also used to further optimize local knowledge and knowledge management at the national level. At the evaluation stage, the system design test is evaluated twice. The first test used a user-based evaluation using a task-based evaluation with the think-aloud protocol which was analyzed qualitatively, plus the SUS and UEQ questionnaires. The results of the first stage of testing show a sufficient level of usability and a SUS score of 74. The UEQ scale evaluation shows positive results and benchmark comparisons are in the range of "good". The second stage of testing is quantitative with the SUS, UEQ, and performance questionnaires. The results of the second testing stage show a SUS score of 75,94 or in the range of "good". The UEQ evaluation results in positive value with comparisons to the benchmark in the excellent classification. As many as 89% of respondents stated that the system designed and proposed could support employee performance in their daily work."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Salsabila
"Di dalam organisasi kepolisian, perilaku berbagi pengetahuan menjadi penting karena pekerjaan mereka yang banyak melibatkan prosedur baku dan juga keterampilan serta pengalaman. Pengetahuan terkait prosedur, keterampilan, dan juga pengalaman tersebut tentu menjadi hal secara sadar maupun tidak sadar akan disalurkan dari individu ke individu agar pekerjaan yang mereka lakukan dapat mencapai target. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat bagaimana perilaku kewargaorganisasian, sebagai faktor internal, dan kepemimpinan pelayanan, sebagai faktor eksternal, mempengaruhi perilaku berbagi pengetahuan di dalam organisasi kepolisian. Responden penelitian adalah 252 anggota kepolisian yang bekerja di dan/atau dalam wilayah Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Polda Metro Jaya. Hasil utama penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari perilaku kewargaorganisasian dan kepemimpinan pelayanan terhadap perilaku berbagi pengetahuan R2=0,258, F=43,329.

In police organization case, knowledge sharing is becoming more crucial due to their profession which involve particular standard operational procedures as well as skills and experiences in executing or decision making. Knowledge related to the procedures, skills, and also experiences must be consciously or unconsciously shared throughout the individual within the organization in order to achieve the target. This study was aiming to see how organizational citizenship behavior, as an internal factor, and servant leadership, as an external factor, affect knowledge sharing within police organization. Research respondents were 252 police officers working in and or within the Jakarta Regional Metropolitan Police Polda Metro Jaya. The results of this study found that there is a positive and significant effect of organizational citizenship behavior and servant leadership toward knowledge sharing R2 0,258, F 43,329."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganang Agung Hartanto
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh Oganization Excellence, Learning Organizational, dan Organizational Innovation terhadap Knowledge Management pada Staf Sumber Daya Manusia Mabes Polri. Knowledge Management penting untuk dimiliki oleh organisasi-organisasi yang berbasis pada pengolahan sumber daya manusia sebagai capital-nya atau disebut sebut sebagai "human capital". Hal tersebut disebabkan faktor modal yang paling penting didalam Human Capital adalah pengetahuan. Terkelolanya pengetahuan di dalam "knowledge management" dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan Polri kepada masyarakat dengan meningkatnya kemampuan personel Polri. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah Sebanyak 260 orang, dari total populasi sejumlah 460 Personel dengan jenjang kepangkatan dari yang terendah hingga pangkat AKBP atau PNS setingkat. Pengumpulan data menggunakan skala Likert dengan 5 tingkatan skala pengukuran. Analisis SEM-PLE digunakan untuk menguji pengaruh Organizational Excellence, Organizational Innovation, dan Learning Organizational terhadap Knowledge Management pada Staf Sumber Daya Manusia Mabes Polri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Organizational Innovation memiliki hubungan korelasi paling kuat terhadap Knowledge Management dengan nilai r sebesar 0,760. Learning Organizational memiliki hubungan korelasi dengan Knowledge Management denhan nilai r sebesar 0,689. Organizational Excellence memiliki hubungan yang kuat dengan nilai r sebesar 0,628. Hubangan antar variabel diatas menunjukkan hubungan yang positif.

This research was undertaken to investigate the effect of Organizational Excellence, Organizational Innovation, and Learning Organizational toward the Knowledge Management in Indonesia National Police Human Resouce Department (SSDM Mabes Polri). Knowledge Management is imperative to be implemented in an Organizational, especially in Organizational which managing human capital as its source. It is becoming very important since the main factor in human-capital is knowledge. Therefore, managing knowledge through knowledge management affect the effectiveness of Polri service toward the society with enhancing the knowledge of its member. Sample for this research was 260 from the total population of 460 Polri members which come from the lowest rank members until Superintendent rank or Civil Servant on commensurate level. Data gathering using likert scale with 5 level of measurement. SEM-PLE analysis was conducted to test the correlation of Organizational Excellence, Organizational Innovation, and Learning Organizational toward the Knowledge Management in Indonesia National Police Human Resouce Department (SSDM Mabes Polri). The study shows that Organizational innovation has the strongest significant correlation with r score of 0,760. Learning Organizational has a correlation score of 0.689. And Organizational excellence with correlation score of 0.628. All of the correlation show a positive correlation."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Harmonika
"Knowledge management (KM) atau pengelolaan pengetahuan adalah suatu hal yang sangat penting bagi organisasi. Melalui hal tersebut, organisasi dapat menciptakan dan memelihara competitive advantage. Penerapan KM dapat menumbulkan dampak yang positif bagi organisasi. Beberapa dampak KM yang dapat diidentifiksi adalah: dampak pada orang, kegiatan usaha organisasi, produk,dan performa organisasi. Dengan sistem informasi yang didesain secara istimewa untuk mengelola pengetahuan, suatu perbaikan bisa dibuat di dalam aktivitas pengelolaan pengetahuan. Pendekatan ini dapat menyebabkan timbulnya dampak KM yang lebih besar di kegiatan usaha organisasi. Sebagai hasil, sistem KM, sebagai alat yang mengotomatkan aktivitas pengelolaan pengetahuan, dikebangkan dan dipakai oleh organisasi.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa pelaksanaan sistem KM gagal mencapai tujuan yang diharapkan. Hal tersebut menyebabkan organisasi tidak dapat memperoleh keuntungan dari pelaksanaan KM. Oleh karena itu, untuk dapat mempertahankan keuntungan dari KM sistem, diperlukan suatu penilai terhadapnya kinerja sistem KM dan dampaknya pada kegiatan usaha organisasi. Berhubungan dengan hal tersebut, skripsi dibuat untuk mengukur kinerja sistem KM dan dampaknya pada kegiatan usaha organisasi dengan menggunakan model tertentu dalam lingkup yang spesifik.
Skripsi ini memuat studi mengenai banyak sedikitnya performa sistem KM dapat mempengaruhi kegiatan usaha organisasi. Studi ini menggunakan Bank X sebagai bahan studi kasus. Metode analisa yang dipakai di dalam studi adalah structural equation modelling (SEM). Melalui analisa, dampak dari kinerja sistem KM terhadap kegiatan usaha organisasi dapat diukur. Dalam hal ini, pengukuran sistem KM terdiri dari pengukuran kerterkaitan, kualitas dan ketersediaan sistem. Sedangakn keefektifan, efisiensi, dan keinnovatifan dipakai sebagai alat ukur untuk kinerja kegiatan usaha organisasi.

Knowledge management (KM) is essential for organisation to create and sustain its competitive advantage. The implementation of KM can create extensive impacts for organisation. Several KM impacts that can be identified are: impact on people, organisational process, product, and organisational performance. With a properly designed information system, that is specially constructed to manage knowledge, some improvement can be made inside the knowledge management activities. This approach is able to generate a larger KM impact in the organisation. As result, KM system, as tool that automates knowledge management activities, has been developed and used by organisation.
Previous researches show that some of the implementations of KM system fail to meet the expected objective. Consequently, organisation cannot gain benefits from its KM system. Therefore, to be able to sustain benefits from KM system, organisation needs to conduct assessment against its KM system. In relation to that this paper tries to measure the impact of KM system performance on organisational process performance with a custom model in specific domain.
This paper describes a study to the extent of knowledge management system performance is able to influence organisational process performance. The study uses Bank X as case study. The analysis method used in the study is structural equation modelling (SEM) which provides more complete result for this matter. Through the analysis, the influence of knowledge management system performance on organisational process performance can be identified. In the specified case, the measurement of KM system concludes of system relevancy, quality and availability. Where effectiveness, efficiency, and innovativeness are used as measurement variables by the organisational process performance."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retnani Dwi Prameswari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh knowledge sharing yang terdiri dari knowledge donating, knowledge collecting, dan juga pengaruh iklim organisasi inovatif terhadap perilaku kerja inovatif pada karyawan PT Hutchison 3 Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif eksplanatif. Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling dari seluruh karyawan di Kantor Pusat PT Hutchison 3 Indonesia dengan jumlah perolehan sebanyak 104 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian survei. Pengolahan data menggunakan Software Statistical Product and Service Solution (SPSS) 22.0. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa knowledge donating, knowledge collecting, dan iklim organisasi inovatif memiliki pengaruh secara simultan terhadap perilaku kerja inovatif pada karyawan PT Hutchison 3 Indonesia.

This study aims to analyze the effect of knowledge sharing which consists of knowledge donating, knowledge collecting, and also the effect of innovative organizational climate on innovative work behavior of employees at PT Hutchison 3 Indonesia. This study uses quantitative-explanatory research method. In this study has used Total Sampling technique from all employees at the Head Office of PT Hutchison 3 Indonesia with the acquisition of 104 respondents. Technique of data collection is using survey research method. Processing data using the Software Statistical Product and Service Solution (SPSS) 22.0. The results obtained indicate that knowledge donating, knowledge collecting, and innovative organizational climate have a simultaneous influence on innovative work behavior on employees of PT Hutchison 3 Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Cempaka Yelestine
"[Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh organizational ethical climate terhadap knowledge management pada pegawai PT Astra Otoparts Dari hasil data dan pengujian hipotesis dengan reduksi data serta tahap path analysis dengan aplikasi Lisrel diperoleh hasil bahwa organizational ethical climate tidak mempengaruhi secara signifakan proses penerapan knowledge management engagement namun mempengaruhi secara signifikan knowledge management attitude Knowledge management attitude terbukti berpengaruh positif terhadap knowledge management engagement dan knowledge management engagement berpengaruh positif terhadap knowledge management satisfaction Metode penelitian menggunakan kuantitatif eksploratif Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran kuesioner di kantor pusat PT Astra Otoparts Saran yang diberikan oleh peneliti adalah agar perusahaan dapat mengembangkan sistem knowledge management dengan maksimal ;This study aims to investigate the influence of organizational ethical climate of the knowledge management on employee PT Astra Otoparts From the results of the data and testing hypotheses with data reduction and phase path analysis with applications lisrel showed that the organizational ethical climate signifakan not affect the process of applying knowledge management engagement but it significantly affects knowledge management attitude Knowledge management attitude proved positive effect on knowledge management engagement and knowledge management engagement positive effect on knowledge management satisfaction Exploratory studies using quantitative methods The sampling technique using purposive sampling method The collection of data used in this study is by distributing questionnaires at the central office of PT Astra Otoparts The advice given by the researchers is to enable companies to develop a knowledge management system to the maximum , This study aims to investigate the influence of organizational ethical climate of the knowledge management on employee PT Astra Otoparts From the results of the data and testing hypotheses with data reduction and phase path analysis with applications lisrel showed that the organizational ethical climate signifakan not affect the process of applying knowledge management engagement but it significantly affects knowledge management attitude Knowledge management attitude proved positive effect on knowledge management engagement and knowledge management engagement positive effect on knowledge management satisfaction Exploratory studies using quantitative methods The sampling technique using purposive sampling method The collection of data used in this study is by distributing questionnaires at the central office of PT Astra Otoparts The advice given by the researchers is to enable companies to develop a knowledge management system to the maximum ]"
2015
S61354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kriza Petra Vanodya
"

Diketahui bahwa memiliki gaya manajemen adalah sesuatu yang sangat penting untuk dimiliki oleh suatu perusahaan. Terdapat beberapa tipe manajemen seperti Anglo-Saxon dan  Rhineland style yang digunakan bermacam perusahaan di berbagai Negara. Skripsi ini dibuat untuk menganalisa salah satu gaya manajemen di Asia yang berbeda dengan Negara-negara lainnya yaitu gaya manajemen Korea Selatan. Analisis dilakukan dengan berbasis pada gaya manajemen yang telah disebutkan sebelumnya untuk mengetahui apakah salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia, LG Corporation, mengasosiasikan gaya manajemen Korea Selatan di dalam perusahaan, serta untuk mengobservasi kinerja organisasi pada LG Corporation. Dengan menggunakan Balanced Scorecard, analisis berbasis literatur diberikan untuk mendukung hasil penelitian. Riset yang telah dilakukan menunjukkan bahwasanya LG Corporation mengadaptasi gaya manajemen Korea Selatan yang lebih bersifat kekeluargaan dan pengalaman untuk mencapai kinerja organisasi yang seimbang sesuai dengan Balanced Scorecard.


It is commonly known that a management style is an important aspect for a company to have. Different types of management style, such as Anglo-Saxon and Rhineland styles are being used by different companies in various countries. The purpose of this thesis is to analyze the South Korean management style by using the framework of the previously mentioned management style, to know whether LG Corporation is adapting South Korean management style or not, and to observe the organizational performance of LG Corporation. A literature-based analysis of LG Corporation’s management style and organizational performance by using the Balanced Scorecard framework are provided. A research plan for testing the hypotheses deduced from the literature review is presented. The results indicate that LG Corporation is indeed following the practice of South Korean management style, and the company is also presenting a balanced model of Balanced Scorecard under the South Korean management style.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>