Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213853 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simbolon, Kristi Mei Sara
"Implementasi nilai dan budaya kerja INSAN OKE merupakan upaya perubahan yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian untuk mendukung  Reformasi Birokrasi. Nilai dan budaya kerja INSAN OKE yang merupakan akronim dari integritas, profesional, inovatif, serta produktif diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat akan organisasi pemerintah yang dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik. Kementerian Perindustrian pada tahun 2018 diberi penghargaan sebagai pemimpin perubahan atas pencapaiannya dalam berbagai bidang pelayana publik. Pencapaian tersebut menurut LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Kementerian Perindustrian merupakan hasil dari implementasi nilai dan budaya kerja INSAN OKE.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana reputasi yang terbentuk melalui pengimplementasian nilai dan budaya kerja INSAN OKE. Penelitian dilakukan dengan pendekatan studi kasus tunggal, metode penelitan secara kualitatif dengan mengumpulkan serta menganalisa data hasil observasi, studi dokumen serta wawancara mendalam.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa nilai dan budaya kerja INSAN OKE yang diimplementasikan melalui peran komunikasi internal kepada pegawai Kementerian Perindustrian tidak terimplementasi dengan baik, sehingga tidak cukup efektif untuk dapat mempengaruhi pembentukan citra organisasi kepada stakeholder internal terlebih kepada stakeholder eksternal organisasi. Selain itu dari hasil penelitian ditemukan bahwa  terdapat ketidaksesuaian antara aktualisasi kegiatan  Kementerian Perindustrian dengan nilai yang dicanangkan INSAN OKE.

The impelementation of the values and work culture of INSAN OKE is an attemption that is held by Ministry of Industri in order to support bureucracy reform. The INSAN OKE values and work culture that is acronym of integrity, professionl, innovative, and productive are expected giving back publik confidence for government organization by providing better public services. In 2018, Ministry of Industri accepted award as the leader of changement for its achievement in various public services aspect. According to Ministry of Industry’s performance report the award is claimed as the result of implementing INSAN OKE value and work culture.
This studi is conducted to analyzed how the reputation of Ministry of Industry is built by implementing INSAN OKE value and work culture. This studi is conducted by using single case approaching, the kualitatif method is conducted by collecting and analyzing the datas that are collected by observation, documents study, and indepth interview.
The result of this study show that the INSAN OKE value and work culture has not been well implemented. Tthis result shows that it has no enough effect of the building of corporate identity and corporate image of Ministry of Industri to the internal stakeholder, moreover to the eksternal stakeholders. Furthermore, there is not associaton between the actualitation of the activity of Ministry of Industri with the value of INSAN OKE.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T53258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adellia Agusta
"ABSTRAK
Ruang lingkup analisis tesis ini adalah strategi dan implementasi komunikasi internal yang dilakukan oleh Starbucks Indonesia dalam internalisasi Kaizen berdasarkan teori Komunikasi Internal. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh eksistensi globalisasi yang menuntut perusahaan di bidang Food Beverages untuk bertindak dinamis dalam peningkatan reputasi perusahaan, sehingga sektor komunikasi internal menjadi alternatif yang sangat penting bagi faktor pengukur reputasi perusahaan. Penelitian ini berbasis kualitatif dengan metode studi kasus, dimana peneliti melakukan wawancara, focus group discussion kepada beberapa karyawan Starbucks dengan kualifikasi dan pengalaman kerja yang dimiliki. Untuk mendukung data primer tersebut, peneliti juga melakukan studi literatur yang akan digunakan sebagai data sekunder.Hasil penelitian menunjukkan bahwa program-program komunikasi internal di Starbucks Indonesia telah dilakukan berdasarkan nilai-nilai Kaizen, namun, optimalisasi nilai-nilai tersebut perlu dilakukan oleh pihak manajerial Starbucks Indonesia agar karyawannya dapat memahami dengan baik pentingnya peran Kaizen pada kegiatan bisnis Starbucks Indonesia.

ABSTRACT
The scope of analysis is to analyze strategy and implementation of Starbucks Indonesia rsquo s internal communication program through Kaizen rsquo s internalization referred to Internal Communication Theory. This research is based on the existence of globalization which forces the Food Beverage company to be more dynamic on the reputation rsquo s management activity, therefore, internal communication sector would be the imprtant factor to assess company rsquo s reputation. This research is a qualitative research with the case study method, whereas the researcher gathered the primary data through interviews, focus group discussion to several employees and other research rsquo s stakeholders based on the qualifications made by reseacher. To support them, researcher also done several literature reviews which has been used as the secondary data.Result shows that there has been implementation on the internal communication programs in Starbucks Indonesia based on Kaizen rsquo s values, however, they need to be optimalized by Starbucks managerial positions to ensure that Kaizen rsquo s values has been socialized and applied well. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pustika Chandra Kasih
"Tesis ini membahas pengaruh yang muncul dari variabel budaya organisasi, kepemimpinan, keterlibatan pegawai, kepercayaan terhadap organisasi, perilaku hasil yang terbagi performa kinerja dan perilaku kerja inovatif, serta kepuasan kerja yang terjadi di lingkungan PNS Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat se-Indonesia.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatori. Survei dilakukan terhadap 405 PNS Kementerian PUPR dari berbagai unit dan wilayah. Penyebaran kuesioner melalui email dinas dan ditindaklajuti dengan penyebaran kuesioner melalui aplikasi pesan WhatsApp oleh Bagian Kepegawaian masing-masing. Dari sepuluh hipotesis yang diujikan, semua variabel yakni budaya organisasi, kepemimpinan, keterlibatan pegawai, kepercayaan terhadap organisasi, perilaku hasil yang terbagi performa kinerja dan perilaku kerja inovatif, serta kepuasan kerja , terbukti memiliki pengaruh langsung dan signifikan, kecuali hipotesis ke 10 yang tidak terbukti yakni tentang adanya pengaruh tidak langsung kepemimpinan terhadap perilaku hasil yang dimediasi oleh keterlibatan pegawai. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh langsung dalam membentuk perilaku hasil pada instansi tersebut, tanpa harus melibatkan keterlibatan pegawai sebagai faktor perantara, sehingga sosok pemimpin dan perintah secara direktif kepada pegawai merupakan bagian  budaya organisasi penting di dalam instansi tersebut.

Hasil penelitian menyarankan pentingnya komunikasi sebagai dasar dalam membentuk employee engagement, menumbuhkan kepercayaan pada organisasi dan membangun budaya organisasi. Selain itu, komunikasi efektif seorang pemimpin mampu meningkatkan performa kinerja dan perilaku kerja inovatif para pegawai dalam sebuah organisasi.


This thesis discusses the influence that arises from the variables of organizational culture, leadership, employee engagement, trust in the organization, behavioral outcomes which are divided into performance and innovative work behavior, as well as job satisfaction that occurs within the civil service environment of the Ministry of Public Works and Housing throughout Indonesia.

This research is quantitative research with an explanatory design. The survey was conducted on 405 civil servants from the Ministry of Public Works and Housing from various units and regions. Distribute the questionnaire via official email and follow up with the distribution of the questionnaire via the WhatsApp messaging application by the respective Personnel Department. Of the ten hypotheses tested, all variables, namely organizational culture, leadership, employee engagement, trust in the organization, behavioral outcomes which are divided into performance and innovative work behavior, as well as job satisfaction, were proven to have a direct and significant influence, except for the 10th hypothesis which was not proven. namely about the indirect influence of leadership on behavioral outcomes which is mediated by employee involvement. This proves that leadership has a direct influence in shaping behavioral outcomes in the agency, without having to involve employee involvement as an intermediary factor, so that the figure of the leader and directive orders to employees are an important part of the organizational culture in the agency. The research results suggest the importance of communication as a basis for forming employee engagement, fostering trust in the organization and building organizational culture. Apart from that, a leader's effective communication can improve the performance and innovative work behavior of employees in an organization"

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chyntia Selvi Anggraeni
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat analisis penerapan melalui sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai budaya organisasi Fly Hi di Garuda Indonesia. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah Bagaimana proses sosialisasi dan internalisasai Nilai Budaya Fly Hi di Garuda Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk mendapatkan semua data dan informasi, peneliti menggunakan wawancara mendalam kepada beberapa narasumber, observasi lapangan dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa sosialisasi dan internalisasi yang dilakukan oleh Garuda Indonesia telah berhasil, hal ini dapat dilihat dari pemahaman para pegawai yang sangat baik mengenai nilai-nilai budaya organisasi Fly Hi dan penerapan nilai-nilai budaya organisasi Fly Hi didalam setiap pekerjaan.

This Research aims to look the implementation of socialization and internalization of Fly Hi, Organization Culture of Garuda Indonesia. The question of this research is how the process of socialization & internalization of Fly Hi can be done in Garuda Indonesia. In this research, the researcher use qualitative approach and descriptive research. To get all the data and information, researcher use deep interview on multiple sources, field observation and librarial study. Reseaercher interviewed several sources. Based on the research result, show that socialization & internalization of Fly Hi in Garuda Indonesia has been successful, it can be seen from good understanding from employee regarding value of organization culture and implementation value of organization culture in their jobs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S59465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Paramita
"ABSTRAK
Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa budaya organisasi dan reputasi organisasi memiliki hubungan yang signifikan. Selanjutnya ditemukan pula bahwa keduanya berhubungan dengan proses relasi organisasi dengan publiknya. Obyek penelitian mengenai hal tersebut didominasi oleh perusahaan privat yang mengejar keuntungan. Sementara penelitian ini dilakukan pada pemangku kepentingan dari satu-satunya lembaga pemeriksa eksternal di Indonesia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh budaya organisasi dan reputasi organisasi terhadap relasi organisasi dengan publik. Populasi penelitian dengan metode survei ini adalah pemangku kepentingan eksternal BPK yang terdiri dari mahasiswa, wartawan, auditor pada Kantor Akuntan Publik KAP serta pegawai yang bekerja pada asosiasi profesi dan lembaga internasional, yang memiliki eksposur terhadap BPK dengan banyaknya sampel 88 responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis path.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa budaya organisasi berpengaruh kuat terhadap pembentukan reputasi organisasi. Selain itu, budaya organisasi juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap relasi organisasi dengan publik baik langsung maupun tidak langsung melalui reputasi organisasi. Oleh karena itu, peningkatan reputasi organisasi dan relasi organisasi dengan publik, khususnya BPK, dapat diupayakan melalui pembentukan budaya organisasi yang baik terlebih dahulu.

ABSTRACT
Prior research has shown that organizational culture and organizational reputation have significant relationships. Furthermore, it is found that both are related to the process of organizational relations with the public. The object of research on this subject is dominated by private companies that pursue profits. While this research was conducted on the stakeholders of the only external auditor in Indonesia.The purpose of this study is to examine the influence of organizational culture and organizational reputation on organizational relations with the public. The survey population is the external stakeholders of BPK consisting of students, journalists, auditors at Public Accounting Firm KAP and employees working in professional associations and international institutions, which have exposure to BPK with a sample of 88 respondents. The analysis technique used in this research is path analysis. The results show that organizational culture has a strong influence on the organization 39 s reputation. In addition, organizational culture also has a strong influence on the organization 39 s relationship with the public, directly or indirectly through the reputation of the organization. Therefore, improving the reputation of organization and organization relation with the public, especially BPK, can be initiated by the establishment of a good organizational culture."
2017
T47606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Tenripada
"Penelitian ini mendiskripsikan peran nilai-nilai budaya multikultural dalam proses pembentukan budaya organisasi yang khas di lingkungan sekolah internasional, dan menjelaskan bahwa budaya organisasi dibentuk melalui beberapa elemen pembentuknya, yaitu gaya kepemimpinan, asimilasi budaya asing, hubungan antara karyawan lokal dan asing, dan juga melalui perbedaan budaya yang ada, termasuk perbedaan bahasa, etos kerja, kebiasaan, dan tradisi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi berperan serta dan wawancara terhadap narasumber.
Hasil dari penelitian menunjukkan (1) Nilai-nilai budaya masuk melalui berbagai strategi komunikasi yang diprakarsai oleh pemimpin organisasi, dan diadopsi oleh unit-unit organiasasi di bawahnya, serta dominasi peran nilai budaya Indonesia sebagai jembatan yang menghubungkan unit-unit organisasi yang berbeda budaya. (2) Pemimpin memainkan peran penting dalam membentuk budaya organisasi. (3) Budaya asing dan budaya Indonesia memiliki peran yang sama besar dan sama penting dalam membentuk budaya organisasi. (4) Ada hubungan timbal balik yang positif yang terjadi antar karyawan yang berbeda budaya di dalam organisasi, dan budaya organisasi yang ada di Jakarta Nanyang School merupakan budaya yang spesifik dan merupakan perpaduan antara budaya asing dan budaya Indonesia.

This study describes the contributions of multicultural values in the process of specific organization culture constructing in an international school, and describes that the organizational culture in Jakarta Nanyang School is constructed through some elements, such as leadership style, foreign culture assimilation, relationship between local and foreign employees, and through the culture differences, including language, work ethics, habits, and traditions. This study used a descriptive qualitative method through participant observation and in-depth interview with sources.
The result of this study describes (1) Cultural values enter in through various communication strategies done by the organization leader, and followed by other organization units, and the domination contribution of Indonesian cultures as a bridge to connecting the organization units who has culture differences. (2) A leader of an organization has a massive contribution to build an organization culture. (3) Foreign culture and Indonesian local culture have the same contribution in constructing organizational culture. (4) There is a positive relationship between all employees who came from different cultures, and the organization culture in Jakarta Nanyang School is collaboration between foreign culture and Indonesian culture through various as.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuke Dewi Novianti
"Tesis ini membahas pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dalam penerapan manajemen risiko studi pada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan melalui survei terhadap karyawan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap penerapan manajemen risiko, selanjutnya budaya organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan manajemen risiko serta gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan manajemen risiko.

This thesis describes The Influence of Leadership Style and Organization Culture in The Risk Management Implementation - Case Study at PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). The research is a quantitative study and conducted through a survey of employees at PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). The results showed that leadership style have positive effect on risk management implementation, further found organization culture have positive effect on risk management implementation and leadership style with organization culture have positive effect on risk management implementation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Astria Syanindita
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi nilai Excellent Innovation yang merupakan salah satu nilai dalam budaya organisasi PT X yaitu I CARE – yang merupakan singkatan dari Integrity, Commitment, Accountability, Respect, dan Excellent Innovation, dan dampaknya pada pengembangan kualitas karyawan. Karyawan merupakan pihak yang menggerakan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, perusahaan perlu untuk memberikan perhatian pada kualitas karyawannya. Salah satu caranya yaitu dengan menciptakan budaya organisasi yang mendorong pengembangan kualitas karyawan yang juga menjadi sarana pemenuhan kesejahteraan individu dalam hal pemaksimalan kesempatan individu untuk berkembang. Melalui nilai Excellent Innovation, PT X mendorong karyawan terus berinovasi dan terus mengembangkan kualitas baik produk maupun kualitas karyawan. Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus 2021 hingga Desember 2021. Karena penelitian dilakukan dalam situasi pandemi, pengumpulan data melalui wawancara semi terstruktur dilakukan secara daring/online dengan 14 informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini mendeskripsikan implementasi nilai Excellent Innovation yang dilakukan melalui (1) aktivitas continuous improvement, yaitu aktivitas membuat perbaikan dan inovasi terkait hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan area kerja karyawan yang dilakukan secara individual melalui SS (Suggestion System) maupun grup melalui QCC (Quality Control Circle) dan (2) program knowledge sharing, yaitu salah satu program tahunan I CARE periode 2021-2022 yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan karyawan, yang dilakukan melalui forum sharing, webinar, camping dan juga world tour yang dilakukan di masa sebelum pandemi. Hasil penelitian ini juga mendeskripsikan dampak dari nilai Excellent Innovation terhadap kualitas karyawan. Secara keseluruhan nilai Excellent Innovation memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas karyawan. Dampak yang dirasakan karyawan antara lain adanya peningkatan kemampuan, peningkatan pengetahuan, mendapatkan rekognisi, peningkatan jenjang karir dan bertambahnya networking. Penelitian ini juga mendeskripsikan faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat implementasi nilai Excellent Innovation. Faktor- faktor pendukungnya antara lain adanya kebijakan, adanya dukungan dari atasan, adanya komite di setiap divisi, terbukanya kesempatan belajar yang luas, adanya reward dan adanya pelatihan mengenai aktivitas continuous improvement. Sedangkan faktor-faktor penghambatnya antara lain adanya komite yang pasif, kurangnya sumber daya komite, rendahnya kesadaran karyawan, tingginya aktivitas kerja, adanya pandemi Covid-19 dan adanya kondisi lapangan yang berbeda.

This study aims to describe the implementation of Excellent Innovation value which is one of the values in PT X's organizational culture, namely I CARE – which stands for Integrity, Commitment, Accountability, Respect, and Excellent Innovation, and its impact on employee quality development. Employees are the one that drives the company. To achieve its goals, companies need to pay attention to the quality of their employees. One of the ways is by creating an organizational culture that encourages the development of employee’s quality which also a means of fulfilling individual welfare in terms of maximizing individual opportunities for development. Through the Excellent Innovation value, PT X encourages their employees to continue to innovate and develop both product quality and employee quality. This research was conducted from August 2021 to December 2021. Since the research was conducted in a pandemic situation, data collection through semi-structured interviews with 14 informants was conducted online. The results of this study describe the implementation of Excellent Innovation value which is carried out through (1) continuous improvement activities, an activities to make improvements and innovations related to the employee’s job and work area, which are carried out individually through SS (Suggestion System) and groups through QCC (Quality Control Circle), and (2) knowledge sharing program, one of I CARE's annual programs in 2021-2022 to increase employee knowledge, which are carried out through sharing forums, webinars, camping and world tours that conducted before the pandemic. The results of this study also describe the impact of Excellent Innovation value on the quality of employees. Overall, Excellent Innovation value provides impacts on improving the quality of employees. The impacts felt by employees include increase in ability, increase in knowledge, gain recognition, increase in career paths and adding more networks. This study also describes the factors that support and inhibit the implementation of Excellent Innovation value. The supporting factors are the policies, support from the chief, the existence of committees in each division, a wide learning opportunity, rewards and the training about continuous improvement activities. While the inhibiting factors are passive committee, lack of committee resources, employee’s low awareness, high work activity, the Covid-19 pandemic and different area conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Prihatini
"Reputasi merupakan hal yang krusial bagi organisasi sektor publik karena dapat menghasilkan dukungan publik, perlindungan dari serangan politik, dan mendapatkan pegawai berkualitas. Kementerian Perhubungan berupaya untuk membangun reputasi melalui kegiatan komunikasi strategis. Penelitian ini secara deskriptif-kualitatif menjabarkan pengelolaan komunikasi strategis oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (BKIP), dalam rangka membangun reputasi organisasi. Penelitian dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Penelitian ini menemukan bahwa dalam pelaksanaan komunikasi strategisnya, BKIP belum memiliki reputation platform, agar dapat melakukan self-presentation secara satu suara terhadap khalayak, baik melalui komunikasi internal maupun eksternal, dalam rangka membangun reputasi organisasi yang solid.

Reputation is very important for the public sector organization. It can generate public support, protection from political attack, and to recrut and retain valuable employees. The Ministry of Transportation seeks to build a reputation through strategic communication activities. This descriptive-qualitative research describes the management of strategic communication by the Bureau of Communication and Public Information of the Ministry of Transportation (BKIP), in order to build the reputation of the organization. The research was conducted through interviews, observations and document studies. This study found that in implementing its strategic communication, BKIP does not yet have a reputation platform, so that it can present itself in one voice to the audience, both through internal and external communications, in order to build a solid organizational reputation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Erfina Ningsih
"ABSTRAK
Generasi Milenial diakui sebagai kelompok yang kuat dalam angkatan kerja. Berada pada usia produktif, PNS generasi milenial jelas menjadi bagian organisasi birokrasi yang perlu dipertimbangkan. Schein dalam teorinya mengenai budaya organisasi mengemukakan bahwa asumsi dasar merupakan esensi budaya. Artinya ketika ingin memahami isi budaya organisasi, maka meniliknya pada level asumsi merupakan pilihan yang paling baik karena asumsi merupakan esensi budaya. Penelitian ini berusaha untuk menjelaskan tentang bagaimana asumsi dasar budaya organisasi birokrasi pada generasi milenial pegawai negeri sipil di Kementerian Pariwisata serta bagaimana konsep budaya kerja yang dihasilkan dari asumsi dasar budaya organisasi birokrasi pada generasi milenial. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan paradigma konstruktivis. Temuan dari hasil penelitian menunjukan bahwa faktor distribusi kekuasaan dan status serta misi organisasi berperan penting dalam pembentukan asumsi budaya organisasi. Perilaku budaya kerja yang muncul dikalangan milenial generasi Y bahwa kepuasan dalam bekerja didapatkan ketika memperoleh pengetahun baru, paradigma baru dalam menganalisis sebuah permasalahan, serta dapat mengimplementasikan ide-ide nya dalam ruang lingkup pekerjaanya. Sedangkan milenial generasi Z memperoleh kepuasaan dari pekerjaannya ketika mereka mengerjakan pekerjaan sesuai dengan passion, sifat pekerjaan yang dinamis (tidak rutinitas), dan mendapatkan apresiasi dari pimpinan.

ABSTRACT
Millennials are recognized as a tenacious group in the workforce. Being in the productive age, Millennials civil servants are clearly need to be considered as a part of bureaucratic organization. Schein in his theory of organizational culture suggests that basic assumptions are the essence of culture. Therefore, to understand an organizational culture, examination at the level of basic assumptions need to be done. This study will explain the basic assumptions of bureaucratic organizational culture within Millennials civil servants in the Ministry of Tourism and explain the concept of work culture that is generated from the assumptions. This research is a qualitative study with constructivist paradigm. The findings found that the factor of power, status and mission distribution play an important role in the formation of organizational cultural assumption. The work culture behavior that emerges among the Y Millennials shows that satification is obtained through acquiring new knowledge, finding new paradigm in analyzing a problem, and implementing ideas within the scope of the work. Whereas satisfication of Z Millenialls is achieved when they are doing jobs according to their passion, working in dynamic nature (not routine), and obtaining appreciation from the leaders.

"
2019
T53355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>