Ditemukan 148357 dokumen yang sesuai dengan query
Candra Inge Salyaharini
"Status pekerjaan dapat menentukan tingkat kesejahteraan. Kesejahteraan terlihat dari kualitas hidup dan keadaan ekonomi seseorang. Kesejahteraan merupakan salah satu faktor penentu kebahagiaan seseorang. Kebahagiaan bisa terwujud dari kesejahteraan yang didapatkan dan finansial yang dimiliki. Oleh karena itu seseorang harus bekerja untuk memenuhi kesejahteraan hidup agar dapat bahagia.Penelitian ini akan melihat perbedaan skor kebahagian antarakaryawan kontrak dan karyawan tetap pada usia dewasa muda.Penelitian ini menggunakandesain dantipe penelitian komparatif yang dilakukan pada 84 karyawan (41 karyawan tetap dan 43 karyawan kontrak) mengunakan teknik sampling accidental sampling. Menggunakan alat ukurOxford Happiness Questionnaire (OHQ) untuk mengukur kebahagiaan dengan jumlah 29 item yang bersifat unidimensional. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan skor kebahagiaan yang signifikan antara karyawan tetap dan karyawan kontrak (t (84) = 0.381,p= 0.705). Hasil penelitian ini memeperlukan penelitian dan diskusi lebih lanjut untuk dapat mendapatkan hasil yang maksimal.
Job status can determine the level of well-being. Welfare can be seen from the quality of life and the economic situation of a person. Welfare is one of the determinants of one's happiness. Happiness can be realized from the welfare obtained and financially owned. Therefore someone must work to fulfill the welfare of life in order to be happy. This study will see differences in happiness scores between contract employees and permanent employees at young adulthood. This study uses a comparative research design and type conducted on 84 employees (41 permanent employees and 43 contract employees) using accidental sampling sampling technique. Using the Oxford Happiness Questionnaire (OHQ) measure to measure happiness with 29 unidimensional items. The results showed that there were no significant differences in happiness scores between permanent employees and contract employees (t (84) = 0.381, p = 0.705). The results of this study require further research and discussion to get maximum results."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Divani Aery Lovian
"Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh kedekatan hubungan antara pemberi dan penerima tindakan baik terhadap kebahagiaan pemberi. Dalam penelitian ini, 56 partisipan yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia dibagi menjadi dua kelompok secara acak dan diberikan tugas untuk melakukan tugas tindakan baik selama tiga pekan. Kelompok 1 (n=26) diminta untuk melakukan tindakan baik kepada orang-orang terdekat, sedangkan kelompok 2 (n=30) diminta untuk melakukan tindakan baik kepada orang-orang yang tidak begitu dikenal ataupun orang asing. Peningkatan kebahagiaan partisipan pada kedua kompok kemudian dianalisis secara statistik menggunakan teknik independent t-test, dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan kebahagiaan yang berbeda secara signifikan antara dua kelompok penelitian (p = 0,412). Berbagai temuan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi awal untuk menentukan strategi atau intervensi yang efektif dalam meningkatkan kebahagiaan.
This experiment study was conducted to identify the effect of closeness between giver and receiver act of kindness on giver?s happiness. Fifty six Univeristy of Indonesia students were randomly divided into two groups and required to perform act of kindness task once a week for a three weeks. The first group (n=26) was asked to commit act of kindness toward their close relations, while the second group (n=30) was asked to commit act of kindness either toward people they don?t really know well or strangers. Happiness enhancement between two groups were analyzed statistically with independent t-test technique. The result shows no significant difference in happiness enhancement between two groups (p= 0,412). Findings of this research could be used as a prior information to determine strategies or make an effective intervention to boosting happiness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65442
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aviva Lutfiana
"Kebahagiaan merupakan tujuan setiap individu. Emerging adulthood usia 18-29 tahun memiliki tugas perkembangan yang sangat penting dan hal tersebut dapat memengaruhi pemaknaan kabahagiaannya. Salah satu cara untuk memenuhi tugas perkembangan dan kebahagiaan pada emerging adulthood adalah dengan mengikuti kegiatan kerelawanan. Akan tetapi, manfaat yang dirasakan dari kegiatan kerelawanan bergantung pada motivasi kerelawanan yang mendasarinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara motivasi kerelawanan dan kebahagiaan pada emerging adulthood. Responden dalam penelitian ini merupakan relawan yang berjumlah 2001 orang dari berbagai daerah di Indonesia. Motivasi kerelawanan diukur dengan menggunakan alat ukur Volunteer Function Inventory VFI dan kebahagiaan diukur dengan menggunakan Subjective Happiness Scale SHS . Keduanya telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerelawanan pada dimensi values, understanding, social berhubungan positif dan signifikan dengan kebahagiaan. Sementara, dimensi protective berhubungan negatif dan signifikan dengan kebahagiaan, dan dimensi career dan enhancement tidak berhubungan signifikan dengan kebahagiaan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerelawanan yang berbeda memiliki hubungan yang berbeda dengan kebahagiaan pada relawan emerging adulthood.
Happiness is the purpose of every individual rsquo s life. Emerging adulthood age 18 29 have an important developmental task and it can affect their meaning of happiness. One of the way to fulfil that developmental task and happiness among emerging adulthood is with join in volunteering activities. But, benefits from volunteering activities is depends on their motivation to volunteer. 2001 volunteer around Indonesia had participated in this study. Motivation to volunteer were measured by Volunteer Function Inventory VFI and happiness were measured by Subjective Happiness Scale SHS . Both of instrument had adopted to Bahasa Indonesia. The result indicated there were significant positive correlations between values, understanding, and social motivation to volunteer dimension with happiness. It was also found that there was significant and negative correlation between protective dimension with happiness, and there wasn rsquo t significant correlation between career and enhancement dimension with happiness. This result indicates that different motivation to volunteers have a different relationship with happiness in emerging adulthood."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ayu Kartika
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pemberian umpan balik dari penerima surat terima kasih terhadap kebahagiaan pengirimnya. Ini dilakukan untuk melanjutkan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa menulis surat terima kasih dapat meningkatkan kebahagiaan (Seligman et al., 2005; Toepfer et al. 2012), tetapi belum meneliti pengaruh waktu pemberian umpan balik dari penerima surat. Partisipan sejumlah 45 mahasiswa diminta membuat serta menyampaikan satu surat terima kasih setiap pekannya selama tiga minggu dan secara acak dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan waktu pemberian umpan balik dari penerima surat, yakni kelompok umpan balik langsung (n = 22) dan tertunda (n = 23).
Hasil penelitian mendukung hipotesis, yakni peningkatan kebahagiaan dari saat sebelum dan setelah periode penelitian pada kelompok umpan balik langsung lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok umpan balik tertunda, t (43) = 2,207, p < 0,05 (one-tailed), r2 = 0,1017. Dibandingkan umpan balik tertunda, partisipan yang menerima umpan balik langsung terpengaruh dan mempengaruhi emosi penerima surat secara timbal balik. Partisipan juga secara segera memperoleh penguat berupa ungkapan syukur kembali dari penerima surat, sehingga berdasarkan prinsip belajar dapat meningkatkan keinginan untuk memunculkan tingkah laku yang sama di kemudian hari.
The aim of this study is to know the effect of delayed feedback from receiver of gratitude letter towards sender?s happiness. This study is the continuation of the previous researches that showed writing a gratitude letter can increase happiness (Seligman et al., 2005; Toepfer et al. 2012), but had not yet investigated the effect of delayed feedback from receivers. 45 college participants were asked to write and deliver one gratitude letter every week for three weeks and were randomly assigned to two experimental groups based on the moment of feedback from receivers, direct (n=22) or delayed (n=23). The result of this study supports the hypothesis that the gained score of happiness of direct feedback group from before and after the experiment is higher than delayed feedback group, t (43) = 2,207, p < 0,05 (one-tailed), r2 = 0,1017. Compared to delayed feedback group, participants in direct feedback group can be affected by and influence receivers? emotion reciprocally. Participants also receive reinforcers such as expressions of gratitude in return from receivers immediately, and thus in accordance with learning principle, can increase the emergence of the same behavior in the future."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64201
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Russell, Bertrand, 1872-1970
New York: Avon Book Divition, 1930
192 RUS c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"The right to "pursue happiness" is one of the dominant themes of western culture, and understanding the causes of happiness is one of the primary goals of the positive psychology movement. However, before the causality question can even be considered, a more basic question must be addressed : can happiness change? Reasons for skepticism include the notion of a "genetic set point" for happiness, i.e. a stable personal baseline of happiness to which individuals will always return, no matter how much their lives change for the better; the life-span stability of happiness-related traits such as neuroticism and extraversion; and the powerful processes of hedonic adaptation, which erode the positive effects of any fortuitous life change. This book investigates prominent theories on happiness with the research evidence to discuss when and how happiness changes and for how long.
"
London: Academic Press, 2014
e20427722
eBooks Universitas Indonesia Library
Gede Prama
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006
171 PRA k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Malkani, Vikas
Jakarta: Gramedia, 2004
158.1 MAL a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Zahra Putri Hapshari
"Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kedekatan dengan alam dan kecerdasan emosional saling berhubungan dengan kebahagiaan. Hanya saja, belum ada penelitian lanjutan yang meneliti tentang bagaimana sesungguhnya hubungan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk melihat peran kecerdasan emosional sebagai variabel moderator dalam hubungan antara kedekatan dengan alam dan kebahagiaan hidup. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain korelasional yang melibatkan 228 responden dewasa muda. Hasil yang di dapat menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dapat memoderatori hubungan antara kedekatan dengan alam dan kebahagiaan hidup pada dewasa muda. Secara spesifik penelitian ini membuktikan bahwa individu dengan tingkat kedekatan alam yang tinggi akan memiliki kebahagiaan hidup yang tinggi pula jika memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.
Previous research has shown that nature relatedness and emotional intelligence are both related with happiness. However, there has been no further research that examines how the relationship really is. Therefore, this study was conducted with the aim of looking at the role of emotional intelligence as a moderating variable in the relationship between nature relatedness and happiness. This research is a correlational research design involving 228 young adult respondents. The results shows that emotional intelligence can moderate the relationship between nature relatedness and happiness in young adults. Specifically this research proves that a person with a high level of natural relatedness will have a high happiness in life if they have a high level of emotional intelligence."
Depok: Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gabriella Caryn Nanda
"Peningkatan jumlah penduduk yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan kepadatan penduduk di perkotaan semakin meningkat. Semakin padatnya suatu daerah tentunya memberikan dampak positif maupun negatif bagi penduduknya, salah satunya adalah terkait kebahagiaan. Fenomena ini dapat dijelaskan dengan Teori Kehidupan Perkotaan Wirth. Teori tersebut membahas bagaimana urbanisme dapat menimbulkan konsekuensi negatif yang menyebabkan ketidakbahagiaan. Teori Kehidupan Perkotaan Wirth berfokus pada karakteristik perkotaan, khususnya jumlah populasi dan kepadatan penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan Teori Kehidupan Perkotaan Wirth di Indonesia. Metode yang digunakan adalah Random Effect Model (REM) dengan menggunakan unit analisis provinsi di Indonesia pada tahun 2014, 2017, dan 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang tinggi tidak diasosiasikan dengan ketidakbahagiaan. Sementara itu, daerah dengan kepadatan tinggi diasosiasikan dengan ketidakbahagiaan relatif dibandingkan daerah yang tidak padat dalam kasus Indonesia.
The rapid increase in Indonesia’s population has caused the population density in urban areas to increase. The higher population density in an area has a positive or negative impact on its population, one of which is related to happiness. This phenomenon can be explained by Wirth’s Theory of Urban Life. The theory discusses how urbanism can have negative consequences that lead to unhappiness. Wirth’s Urban Life Theory focuses on urban characteristics, especially population size and density. This study aims to prove Wirth’s Theory of Urban Life in Indonesia. The method used is the Random Effect Model (REM) using provincial analysis units in 2014, 2017, and 2021. The results show that high population size is not associated with unhappiness. Meanwhile, areas with high density are associated with lower happiness compared to other areas in the case of Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library