Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81949 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karina Dhara Anandia
"ABSTRAK
Membangun citra menjadi hal signifikan dalam meningkatkan kemampuan merekrut anggota dalam organisasi. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui dan memaparkan pemahaman lebih dalam terhadap citra dari Abnon Timur agar menemukan atribut kesesuaian (self-congruity dalam rangka membangun citra yang sesuai dengan diri khalayak. Penelitian ini merupakan penelitiankualitatif yang berparadigma post-positivistik dan menggunakan analisis tematik bertingkat. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya self-congruity pada citra Abnon Timur yang menghasilkan atribut kepribadian, seperti family-oriented, friendly, reliable, successful, confident dan intelligent. Penelitian ini berguna bagi khalayak dalam mengetahui kesesuaian seseorang dalam mengikuti Abnon Timur sehingga mempermudah khalayak dalam memilih organisasi yang sesuai. Penelitian ini juga berguna bagi divisi komunikasi dalam menyusun strategi komunikasi yang efektif serta turut memperkaya studi terkait self-congruity pada organisasi non-profit dan kontes kecantikkan.

ABSTRACT
Building image is significant in increasing the recruitment of members in the organization. This study aims to find out and explain a deeper understanding of the image of Abnon Timur to find attributes of self-congruity in order to build an image that is in accordance with the audience. This qualitative research uses a post-positivistic paradigm and multilevel thematic analysis. The results of this study indicate that there is a self-image congruence in the image of Abnon Timur that produces personality attributes, such as family-oriented, friendly, reliable, successful, confident intelligent. This research is useful for audiences in understanding one's suitability in joining Abnon Timur in order to facilitate the audience in choosing the appropriate organization. This study is also useful for the communication division in developing effective communication strategies and enriches the study of self-congruity in non-profit organizations and beauty contests."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wihdatul Ummah
"Masa remaja merupakan masa transisi dimana remaja mengalami perubahan fisik dan psikologis. Perubahan psikologis yang merupakan tugas utama perkembangan remaja adalah pernbentukan identitas dan ideal diri yang dapat dipengaruhi Salah satunya oleh media informasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keperpaparan media informasi dengan pembentukan identitas dan ideal diri remaja di SMAN 6 Jakarta. Responden adalah remzga berusia 15-17 tahun sebanyak 96 orang yang diambil dengan metode purposive sampling.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Pengambilan data dilakukan dengan menyebar kuesioner. Analisis data yang digumakan adalalz univariat dan bivariat.
Hasil penelitian ini menyimpulkan ada hubungan antara keterpaparan media informasi dengan pembentukan identitas personal (p value = 0,005) dan tidak ada hubungan antara keterpaparan media informasi dengan pembentukan ideal diri (p value =0,69), dengan nilai α= 0,05.
Penelitian ini merekomendasikan peran perawat jiwa & komunitas, keluarga, dan institusi pendidikan dalam memberikan konseling bagi remaja untuk meningkatkan konsep dirinya sehingga tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan khususnya dampak media inforrnasi yang tanpa batas.

Adolescent is a transition in which young people experience physical and psychological changes. Psychological changes which is main task adolescent development is identity formation and self ideal that one can be influenced by the information media.
The objective of this research is to understand the relations between exposure of media of information with formation of identity and self ideal in adolescent at Jakarta’s 6 Senior High School. Respondents are aged 15-17 years with 96 persons by using purposive sampling method.
Research design that is used is descriptive correlation with the form of questionaire research instrument. Data analysis that is used is tmivariat and bivariat analyze.
The result of this research is there is related between exposure of media of infomation to the fomtation of personal identity (p value = 0,005), but not related to the formation of self ideal (p value = 0,69); with α = 0,05.
This study recommends the role of phsyciatric & community nurses, family, and educational institutions in providing counselling for young people to improve their self-concept S0 that they are not easily affected by environment, especially the impact of the media of information without boundaries.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5823
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Yulia I. Romaria
"ABSTRAK
Kompetensi berbahasa Inggris, tak pelak lagi, menjadi sesuatu yang makin dibutuhkan dewasa ini. Seseorang yang memiliki kemampuan dalam bahasa Inggris akan memperoleh kemudahan-kemudahan, seperti dalam lingkup pendidikan,pekerjaan, bahkan pergaulan.
Kenyataan tersebut membuat peran lembaga kursus bahasa lnggris menjadi penting. Lembaga kursus bahasa Inggris, seperti LB-LIA yang menjadi tempat pengambilan sampel dalam penelitian ini, memiliki kelebihan-kelebihan dalam proses penyelenggaraan bahasa Inggris dibanding sekolah formal. Metoda pengajaran yang tidak terlalu terstruktur dan terbuka memberikan kesempatan kepada siswa untuk bereksperimen dan aktif berpartisipasi, sesuatu yang tidak mungkin atau sangat kecil kemungkinannya untuk dilakukan di kelas umum.
Metoda pengajaran yang berbeda itu pun juga memiliki konsekuensi terhadap tuntutan karakteristik siswa yang relatif berbeda dibanding sekolah formal. Di LB-LIA, siswa memegang peran utama dalam keberhasilan proses belajamya, bukan guru. Siswa dituntut untuk aktif, dan berani bereksperimen Tugas guru adalah sebagai fasilitator.
Karakteristik siswa seperti tersebut, dalam ilmu psikologi, dapat ditemui pada siswa yang memiliki orientasi belajar mastery goal. Siswa yang berorientasi pada mastery goal adalah siswa yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan penguasaan terhadap ketrampilan yang diberikan. Tujuan itu datang dari dalam diri sendiri, bukan karena fakor eksternal. Ciri lain adalah mereka tidak takut untuk melakukan kesalahan, meskipun di depan siswa-siswa lain.
Sementara itu hasil penelitian melaporkan bahwa sikap yang demikian didasari oleh adanya suatu keyakinan bahwa. ia mampu melakukan tugas-tugas yang dihadapinya Keyakinan seseorang bahwa ia mampu melakukan tugas-tugas tertentu dalam ilmu psikologi disebut self-efficacy. Keyakinannya tersebut kemudian mendorongnya untuk mengembangkan orientasi motivasional yang intrinsik, yaitu mastery goal. Semakin yakin seseorang akan kemampuannya, semakin ia akan mengembangkan motivasi yang intrinsik.
Penelitian ini ingin menguji kebenaran dari dugaan tersebut. Selain itu juga ingin melihat apakah ada pengaruh kegagalan (pengalaman pernah tinggal kelas) dan jenjang kelas terhadap self-efficacy siswa.
Penelitian dilakukan di LB-LIA Pengadegan dengan mengambil 86 sampel, yang duduk di tingkat menengah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan dan positif antara self-efficacy dan mastery goal pada subyek. Hasil penelitian lain ini juga menunjukkan tidak adanya perbedaan self-efficacy yang signifikan antara siswa yang pernah dan tidak pernah mengulang, serta antara siswa menengah kelas 1, 2, 3, dan 4. Hal ini diduga karena mayoritas subyek mengikuti kursus di LB-LIA karena diduga mayoritas subyek yang pernah mengulang mengalamnya pada tingkat dasar dan hanya terjadi sekali. Saat dilakukan penelitian ini, diduga subyek telah berhasil mengembalikan kepercayaan dirinya kembali. Dugaan lain adalah karena mayoritas subyek memasuki LB-LIA karena kebutuhan yang berasal dari diri sendiri. Seseorang yang memiliki motivasi instrinsik berdasarkan teori tidak mempersepsikan kegagalannnya karena ia bodoh atau tidak mampu, tetapi karena kurang berusaha. Karena itu pengalaman mengulang tidak membuat kepercayaan dirinya menurun.
Disarankan diadakan penelitian yang menggali tentang keterkaitan antara self- efficacy dan mastery goal terhadap prestasi siswa yang mengikuti program pengajaran bahasa Inggris. Selain itu penelitian yang menelaah self-efficacy secara lebih mendalam, dengan cara mengambil sampel yang lebih luas yaitu meliputi seluruh tingkat (dasar, menengah dan lanjutan),juga penelitian perbandingan antara sampel yang baru saja dinyatakan mengulang dan tidak mengulang, serta perbandingan self-efficacy kelas bahasa Inggris di kursus dan sekolah umum.

"
2000
S2859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Devras
"Salah satu isu kesejahteraan anak yang sedang tumbuh keprihatinan nasional adalah masalah tingkat harga diri (self-confidence) anak jalanan. Fenomena luas anak jalanan dengan tingkat rendah harga diri di Jakarta adalah masalah yang kompleks. Mengahadapi hal tersebut pemerintah harus responsif terhadap fenomena meningkatnya jumlah anak jalanan. Usaha-usaha yang telah dilakukan untuk meningkatkan tingkat harga diri anak jalanan masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari perilaku yang cenderung negatif seperti kekerasan, masalah penyalahgunaan obat, pelecehan seksual, prostitusi, masalah penyakit menular seksual (PMS/HIV/AIDS) dan lain-lain. Upaya untuk meningkatkan harga diri anak jalanan membutuhkan upaya ekstra dari pemerintahan DKI antra lain dengan mentoring, konseling, pendidikan, menyediakan pekerjaan dan sebagainya.
"
[Place of publication not identified]: Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 2013
AJMS 4:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Melati Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fenomena penipuan `catfishing` yang lazim ditemukan pada aplikasi kencan, salah satunya Bumble. Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai topik ini yang menghubungkan fenomena tersebut dengan Teori Presentasi Diri. Namun, ada beberapa aspek yang belum dipertimbangkan dalam aplikasi Bumble, seperti bagaimana pengguna Bumble merepresentasikan diri mereka pada profil mereka melalui foto profil dan kotak deskripsi mereka. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi literatur melalui analisis data sekunder. Studi ini menggambarkan bahwa taraf `catfishing` pada aplikasi Bumble adalah sebagai bentuk presentasi diri yang selektif, bukan bertujuan untuk membuat profil palsu.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Usia remaja adalah fase saat terjadi perubahan-perubahan kematangan fisik, seksual, psikologis, dan sosial. Perubahan-perubahan yang biasa terjadi pada masa remaja ini disebut juga dengan masa pubertas. Dalam fase perubahan tersebut tak lepas dari bagairnana persepsi remaja terhadap perubahan-perubahan konsep diri yang terjadi pada masa pubertas yang akan mempengaruhi perkembangannya selama fase tersebut dan perkembangan pada fase selanjutnya. Penelitian ini betujuan untuk membandingan persepsi, apakah terdapat perbedaan atau persamaan, antara persepsi remaja putra dan remaja putri tentang perubahan-perubahan konsep diri yang terjadi pada masa pubertas. Desain penelitian ini adalah deskriptifperbandingan. Populasi yang diambil adalah remaja putrra dan remaja putri usia 12-14 tahun yang bersekolah di SMPN 98 Jakarta dan pengambilan sarnpel mengglmakan cara sampel acak sederhana dengan jumlah sampel sebanyak 96 orang. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner atas persetujuan responden. Dari data tersebut dihitung dengan menggunakan uji chi squre dengan hasil p value < os, yang artinya ada perbedaan persepsi yang signiiikan antara remaja putra dan remaja putri tentang perubahan-perubahan yang teljadi pada dirinya pada masa pubertas. Mayorilas remaja putra berpersepsi positif (66,7%), sedangkan mayoritas remaja putri memiliki persepsi yang negatif (66,7%)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5685
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Kanza Atsarina Hakim
"Munculnya aplikasi kencan daring seperti Tinder telah menciptakan cara baru yang berbeda bagipengguna untuk menemukan calon kenalan baru dengan beragam latar belakang serta motif pada saatmenggunakan aplikasi kencan daring. Perancangan aplikasi kencan daring merepresentasikanpertumbuhan jenis komunikasi dan interaksi dibandingkan dengan cara kencan konvensional.Perubahan media untuk berkomunikasi dapat mengubah cara pengguna dalam percobaanmenggambarkan diri mereka pada aplikasi kencan, baik menjadi diri yang autentik atau bersifatdesepsi. Penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, berdasarkan data survei yangdikumpulkan melalui media sosial (Instagram dan Twitter) pada pengguna aplikasi kencan daringTinder di DKI Jakarta serta menggunakan Structured Equation Modeling (SEM). Penelitian inimengamati bagaimana pengguna Tinder menampilkan diri mereka sekaligus melakukan uji pengaruh antara latar belakang demografis dan psikologis responden terhadap pemilihan motif mereka menggunakan Tinder, serta cara responden mempresentasikan diri mereka kepada lawan bicara padaaplikasi tersebut. Penelitian ini menemukan latar belakang psikologis narsisme sebagai latar belakang dengan signifikansi tertinggi dan paling banyak pengaruhnya terhadap pemilihan 3 (tiga) motif, yaitu motif hookup/sex, mencari teman pada saat berpergian, serta mencari validasi. Latar belakang psikologis kesendirian, menjadi latar belakang kedua tertinggi dan terbanyak dengan memengaruhi 2 (dua) motif secara signifikan yaitu motif mencari teman dan mencari pasangan romantis. Motifhookup/sex dan mencari validasi ditemukan sebagai motif yang memengaruhi presentasi diri yangdesepsi, sedangkan responden dengan motif mencari hubungan romantis ditemukan memiliki presentasidiri yang autentik.

The emergence of online dating application apps such as Tinder has created new different way for users to find new potential acquaintances with diverse background and motives of using such application online. The design of online dating application represents the growth of type of communication andinteraction compare to the conventional way of dating. The change of medium to communicate might change the way users try to depict themselves on the dating application, either being authentic ordeceptive-self. This research will be conducted with quantitative approach based on survey data collected via social media (Instagram and Twitter) on the users in DKI Jakarta and using StructedEquation Modelling (SEM), this research observed on how Tinder users present themselves and at the same time assessing the impact of their demographic, and personality background which mightinfluence their motives of using Tinder and how they present themselves. This study found narcissismas psychological background with the highest significance and the most influence on the selection of 3 (three) motives, namely hookup/sex motives, making friends while traveling, and seeking validation. The psychological background of loneliness is the second highest and most common background by significantly influencing 2 (two) motives, namely the motive of looking for friends and looking for a romantic partner. Hookup/sex motives and seeking validation were found to be the motives influencing deceptive self-presentation, whereas respondents with a romantic relationship-seeking motive werefound to have authentic self-presentations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Juniarni
"Harga diri rendah situasional adalah penilaian diri yang negatif yang muncul pada kondisi tertentu akibat adanya stressor. stressor pekerjaan dapat memberikan dampak psikologis bagi klien dewasa muda. Tidak bekerja merupakan stimulus fokal yang menimbulkan perilaku tidak efektif yaitu perilaku harga diri rendah situasional. Harga diri rendah situasional perlu ditangani dengan memberikan latihan asertif diantaranya dengan Assertivenes training (AT) yang dikombinasikan dengan pemberian Terapi Kelompok Terapeutik (TKT). Kerangka yang digunakan adalah Model Stres Adaptasi Stuart dan Model Adaptasi Roy. Aplikasi TKT dan AT dapat menstabilitasi mekanisme koping yang adaptif dan memodifikasi perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif. Analisa dilakukan pada 12 klien.
Hasil analisa menunjukkan bahwa penurunan tanda dan gejala harga diri rendah situasional yang dimediasi atau difasilitasi oleh peningkatan kemampuan melakukan stimulasi tahap perkembangan dewasa muda dan peningkatan kemampuan asertif. Saran dari Karya Ilmiah Akhir ini adalah untuk meningkatkan dukungan sosial diperlukan klien dewasa muda yang tidak bekerja, baik dari teman, keluarga maupun perawat CMHN untuk menstabilisasi perilaku adaptif yang sudah dipelajari.

Situational low self esteem is a negative self-assessment that appear in certain circumstances caused by the stressor. job stressors can provide psychological impact for all the adult client. Job less is the focal stimulus that causes ineffective behaviors like situational behaviors of low self esteem. Situational low self esteem need to maintain with Assertivenes Training (AT) such as AT combined with Therapeutic Group Therapy (TKT). Stress Adaptation Model Stuart and Roy used as a framework in this study. Applications of AT and TKT can stabilize adaptive coping mechanisms and modify maladaptive behaviors become adaptive behavior. 12 client joined in this study.
The analysis showed that the reduction in signs and symptoms of situational low self esteem situational mediated or facilitated by an increase in the ability to stimulated the young adult development of and assertive capacity. This study suggest to improve sosial support to young adult klien who are job less. They need support from friend, family and CMHN caregiver. Nursing to Stabilize the adaptive behavior which learned by clients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Della
"Menjadi seorang mahasiswa memberikan tekanan tersendiri karena mahasiswa menghadapi tugas perkembangan maupun masalah-masalah lain yang harus diselesaikan dan seringkali tekanan ini memberikan distres psikologis bagi mahasiswa yang bersangkutan. Hal ini juga terjadi kepada mahasiswa UI dan berdasarkan penelitian sebelumnya, salah satu sumber distres psikologis pada mahasiswa UI adalah penyesuaian akademis. Meskipun mahasiswa telah dibekali berbagai macam keterampilan untuk menyesuaikan diri secara akademis, nyatanya keluhan mengenai penyesuaian akademis masih saja muncul. Hal ini menunjukkan bahwa ada masalah lain yang mendasari keluhan tersebut.
Berdasarkan beberapa penelitian maupun literatur, self esteem merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan kemampuan penyesuaian diri ini. Oleh karena itu, penting untuk membantu mahasiswa yang mengalami distres psikologis untuk meningkatkan self esteem yang dimilikinya. Metode intervensi yang digunakan untuk meningkatkan self esteem pada penelitian ini adalah metode cognitive behavior therapy. Partisipan yang terlibat sebanyak tiga orang dan ketiga partisipan tersebut mengikuti intervensi sampai sesi terakhir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi ini efektif meningkatkan self esteem pada mahasiswa yang mengalami distres psikologis. Hal ini terlihat dari peningkatan skor self esteem dan penuruan skor distres psikologis serta refleksi partisipan yang menunjukkan adanya kemampuan dalam mendeteksi unhelpful thoughts yang muncul, penurunan emosi negatif yang dirasakan, dan perubahan perilaku dimana partisipan mengurangi perilaku menghindar.

Being a college student brings certain pressure because students are faced with developmental task and other problems that?s need to be dealt with and this can evoke psychological distress to the students. The same problem also happens to college students of University of Indonesia and based on latest research, one of the source of psychological distress among students of UI is academic adjustment. Although the students has already been thought the skill to help them adjust academically, but the complaint about the problem still persists. This suggests that there's other issue that underlie the complaint.
Based on researches and literatures, self esteem is considered as one of the factors that's related to academic adjustment. Therefore, it's important to help students increase their self esteem. The intervention method that's used to increase self esteem in this research is cognitive behavior therapy. There were three participants that were involved and they followed until the last session.
The result suggests that this intervention effectively increased self esteem for students with psychological distress. It can be seen from the increasing of self esteem's score, decreasing of psychological distress' score, and participant' reflection which indicates ability to detect unhelpful thoughts, decreasing of negative emotions, and changing of behavior in which participants reduce avoidance behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30989
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Aisha
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penerapan Cognitive Behavior Therapy CBT untuk meningkatkan self esteem Partisipan dalam penelitian ini adalah anak laki laki usia 10 tahun yang memiliki self esteem rendah Self esteem diukur dengan menggunakan skala Self Perception Profile for Children dari Susan Harter 2012 dan didukung dari hasil wawancara dengan orang tua Intervensi Cognitive Behavior Therapy CBT yang diberikan untuk meningkatkan self esteem yang rendah terdiri dari empat tahapan Tahap pertama yaitu pra intervensi dilakukan sebanyak dua sesi Tahap kedua yang berisipsikoedukasi kepada orang tua terkait dengan peran orang tua dalam mendukung intervensi CBT dilakukansebanyak dua sesi Tahap ketiga yaitu tahap intervensi terdiri dari 12 sesi Tahap keempat yaitu post intervensi diberikan sebanyak dua sesi Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan self esteem terutama pada domain kemampuan sosial kemampuan atletik penampilan fisik dan self esteem secara keseluruhan Peran orang tua yang mampu menerapkan teknik SUPPORT Show Understand Patient Prompt Observe Reward Talk diduga turut mendukung keberhasilan intervensi yang sudah dilakukan pada anak

The aim of this study was to know the effectiveness of Cognitive Behavior Therapy CBT to increase self esteem The participant of this study is a 10 years old boy who has low self esteem Self esteem was measured by Self Perception Profile for Children from Susan Harter 2012 and supported by interviewing with parents Cognitive Behavior Therapy CBT that wasdoneconsisted of four stages Stage one that was pre intervention consisted of two sessions Stage two that includedpsychoeducation to parents about their roles to support CBT to their child consisted of two sessions Stage three was the intervention to the child that consisted of 12 sessions Stage four that was post intervention consisted of two sessions The result of this study showed thatCBTcould increase self esteem especially insocial competence athletic competence physical appearance and global self esteem Parent rsquo s role to apply SUPPORT technique Show Understand Patient Observe Reward Talk was predicted supportingthe success of this intervention "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T38918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>