Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118526 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lutfiyah
"Pada tahun 2017 sebanyak 69% anak muda diketahui pernah melakukan cyberbullying (Ditch The Label, 2017). Perilaku ini tidak hanya terjadi pada remaja tetapi juga dewasa. Penelitian menemukan bahwa cyberbullying memiliki hubungan dengan kepribadian Dark Triad (Goodboy, & Martin, 2015; Kircaburun, Demetrovics & Tosuntaş 2018) dan harga diri (Pyżalski, 2012). Kepribadian Dark Triad terdiri dari 3 sifat yaitu Psikopati, Machiavellianisme, dan Narsisisme. Pada penelitian ini kepribadian Dark Triad diukur pada tingkat subkilinis. Semakin tinggi kepribadian Dark Triad seseorang maka semakin tinggi kecenderungan melakukan cyberbullying. Pada kepribadian Dark Triad individu memiliki harga diri yang tinggi. Sementara, harga diri yang tinggi akan berkorelasi dengan perilaku cyberbullying. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran harga diri sebagai mediator dalam hubungan antara kepribadian Dark Triad dan kecenderungan cyberbullying pada usia dewasa awal. Partisipan penelitian terdiri dari 292 partisipan dengan rentang usia 20-35 tahun. Hasil analisis mediasi dengan menggunakan PROCESS menemukan bahwa harga diri memediasi secara signifikan terhadap hubungan antara sifat Psikopati dan Narsisisme dan cyberbullying.

In 2017 a survey found that 69% of young people did cyberbullying (Ditch The Label, 2017). Cyberbullying does not only occur in adolescents but also adults. Previous research found that cyberbullying had a relationship with Dark Triad personality (Goodboy, & Martin, 2015; Kircaburun, Demetrovics & Tosuntaş 2018) and self-esteem (Pyżalski, 2012). The Dark Triad personality consists of 3 characteristics, namely Psychopathy, Machiavellianism, and Narcissism. In this study Dark Triad personality measured in subclincial population. People who have higher Dark Triad personality will have higher tendency to cyberbullying. Individuals in Dark Triad personality have high self-esteem. High self-esteem correlates with cyberbullying. This study aims to see the role of self-esteem as a mediator in the relationship between Dark Triad personality and cyberbullying in early adulthood. The study participants consisted of 292 participants with an age range of 20-35 years. Researcher used Cyberbullying Scale, Rosenberg Self-Esteem Scale and Short Dark Triad Scale for measurement tools. The results of mediation analysis using PROCESS found that self-esteem mediated significantly in relationship between Psychopathic and Narcissistic traits with cyberbullying."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T51898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Fara Syahbani
"Kurangnya jumlah pemimpin yang memenuhi kriteria pada posisi yang dibutuhkan seringkali menjadi masalah yang serius bagi organisasi. Salah satu penyebab krisis kepemimpinan ini dikarenakan perubahan cara pandang terhadap organisasi dan pemimpinya serta perbedaan motivasi untuk memimpin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepribadian dark triad [MOU1] dan gender dengan motivasi untuk memimpin. Konstruk Motivasi untuk Memimpin terdiri dari 3 dimensi yaitu, Affective-Identity, Social-Normative, dan Non-Calculative. Lalu variabel dark triad terdiri dari 3 dimensi yaitu, Narcissism, Machiavellianism, dan Psychopathy. Sedangkan variabel gender akan dibagi menjadi laki-laki dan perempuan. Jumlah partisipan penelitian ini adalah 317 orang (147 = laki-laki; 170 = Perempuan) dari beberapa wilayah di Indonesia. Penelitian ini memiliki kriteria partisipan antara lain, umur minimal 18 tahun keatas; WNI; dan tergabung dalam sebuah instansi/lembaga/organisasi/tempat kerja. Variabel Dark Triad akan diukur menggunakan alat ukur Short Dark Triad (SD3). Variabel Motivasi untuk Memimpin menggunakan alat ukur Motivation to Lead (MTL). Analisis dilakukan dengan uji korelasi dan independent sample t-test. Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara dimensi Narcissism dengan dimensi Affective-Identity MTL (r (317) = ,299, p < 0,01); Social-Normative MTL (r (317) = ,395, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,167, p < 0,01). Terdapat hubungan antara dimensi Machiavellianism dengan dimensi Affective-Identity MTL (r (317) = -,199, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,471, p < 0,01). Juga terdapat hubungan antara dimensi Psychopathy dengan dimensi Affective-Identity MTL (r (317) = -,283, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,416, p < 0,01). Hasil lain pada penelitian ini menunjukan laki-laki lebih tinggi pada dimensi Affective-Identity MTL dan Social-Normative MTL dibanding perempuan. Sedangkan perempuan lebih tinggi pada dimensi Non-Calculative MTL. Implikasi dari penelitian ini adalah praktisi Human Capital dapat merekrut pemimpin perusahaan dengan mempertimbangkan Motivasi untuk Memimpin individu. Selain itu, kepribadian dark triad dan gender yang memengaruhi Motivasi untuk Memimpin juga dapat dipertimbangkan untuk menyesuaikan kebutuhan organisasi.

A competent leader’s deficiency to fulfill the criteria of the position needed often becomes a serious issue for the organization. One of the causes of this leadership crisis is because of a change in the perspective of the organization and its leaders and also the difference in motivation to lead. This study aimed to determine the correlation between dark triad and gender in motivation to lead. Motivation to Lead construct consists of 3 dimensions, i.e Affective-Identity, Social-Normative, and Non-Calculative. Then Dark Triad constructs consist of 3 dimensions, i.e Narcissism, Machiavellianism, and Psychopathy. Lastly gender constructs were divided into men and women. The number of participants in the study were 317 people (147 = Men; 170 = Women[MOU1] ) from several regions of Indonesia. This study has participant criteria, including Age minimum 18 or above; Citizen of Indonesia; Joined in institution/ organization/ workplace. The dark triad variable is measured using a short dark triad (SD3) scale. Then the motivation to lead variable is measured using motivation to lead (MTL) scale. The analysis of this study is carried out using correlation test and independent sample t-test. The result from this study showed that there was a relationship between Narcissism dimension with Affective-Identity MTL dimension (r (317) = 0,299, p < 0,01); Social-Normative MTL (r (317) = 0,395, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,167, p < 0,01). There is a relationship between Machiavellianism dimensions with Affective-Identity MTL (r (317) = -,199, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,471, p < 0,01). There is also a relationship between Psychopathy dimension with Affective-Identity MTL (r (317) = -,283, p < 0,01); Non-Calculative (r (317)= -,416, p < 0,01).Another result from this study showed that men obtain higher scores in Affective-Identity MTL dimension and Social-Normative MTL dimension than women. While women obtain higher scores in Non-Calculative MTL dimension than men. The implication of this research was Human Capital practitioner, can recruit company leaders by considering individual Motivation to Lead. In addition to that, Dark triad and gender that influence Motivation to Lead can also be considered to fit organisational needs."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Rakhaviansyah
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan motif dalam berkorban dan dark triad personality dengan komitmen sebagai mediator pada 352 individu dewasa muda yang berpacaran. Pengukuran penelitian ini dilakukan dengan mengambil data kuesioner daring yang berisi alat ukur dark triad personality, motif dalam berkorban, dan komitmen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen memediatori hubungan antara motif dalam berkorban dan dark triad personality pada sebagian besar model. Limitasi penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya dibahas dalam diskusi.

The aim of this research is to find the relationship between motives of sacrifice and dark triad personality with commitment as the mediator among 352 dating young adults. Participants completes online questionnaire consist of motives of sacrifice scale, dark triad personality scale, and commitment level scale. Main finding of this research is commitment significantly mediates the motives of sacrifice and dark triad personality in the most of the models. Limitations and suggestions for future research are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Rizkiyatsa
"Isu sosial seperti ekstrimisme, radikalisme, atau terorisme menjadi isu yang cukup besar di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Namun penelitian terkait isu ini masih terbilang jarang dilakukan, terkhusus di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih jauh hubungan antara kepribadian (DT), motif, dan pola pikir ekstrimis militan (MEM), serta peranan motif sebagai mediator antara hubungan kepribadian gelap (DT) dengan pola pikir ekstrimis militan (MEM). Partisipan penelitian berjumlah 304 orang, terdiri dari 121 laki-laki (39.8%) dan 183 perempuan (60.2%) dengan rentang umur berkisar dari (18-40 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian gelap berkorelasi positif dengan pola pikir ekstrimis militan (r = .230, p < .01). Lebih lanjut, ditemukan motif thrill (β = .063, SE = .028, CL[.014, .124]) dan revenge (β = .088, SE = .030, CL[.034, .152]) memiliki efek mediasi (secara penuh) yang signifikan. Dapat dikatakan, penelitian ini mengindikasikan bahwa ciri kepribadian gelap dapat memprediksi kerentanan individu untuk mengadopsi pola pikir ekstrimis. Kemudian, hubungan tersebut juga dimediasi oleh motif seseorang untuk balas dendam dan mencari excitement. Penelitian ini melengkapi hasil penelitian terkait hubungan antara kepribadian gelap terhadap pola pikir ekstrimis militan dengan motif sebagai mediator. Temuan ini memberikan implikasi berupa petunjuk lebih lanjut mengenai bagaimana seseorang dapat/rentan mengadopsi pola pikir ekstrimis dari lajur kepribadian.

Social issues such as extremism, radicalism or terrorism are quite big issues in various countries, including Indonesia. However, research related to this issue is still relatively rare, especially in Indonesia. This research aims to look further at the relationship between dark personality (DT), motives, and militant extremist mindset (MEM), as well as the role of motives as a mediator between the relationship between dark personality (DT) and militant extremist mindset (MEM). There were 304 research participants, consisting of 121 men (39.8%) and 183 women (60.2%) with an age range of (18-40 years). The results showed that dark personality was positively correlated with militant extremist mindset (r = .230, p < .01). Furthermore, it was found that the motives of thrill (β = .063, SE = .028, CL[.014, .124]) and revenge (β = .088, SE = .030, CL[.034, .152]) have a significant mediating effect on the relationship between DT and MEM. That said, this research indicates that dark personality traits can predict an individual's susceptibility to adopting extremist mindset. Furthermore, this relationship is also mediated by a person's motive for revenge and seeking excitement. This research complements research results regarding the relationship between dark personality and militant extremist mindset with motives as mediators. These findings provide implications in the form of further clues regarding how someone can/is susceptible to adopting extremist mindset from the personality path."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Anandiza Syafris
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara tingkat self-esteem dan perilaku cyberbullying atau rundungan siber pada remaja. Penelitian dilakukan berdasarkan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten mengenai hubungan antara tingkat self-esteem dan perilaku rundungan siber. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel 195 orang siswa Sekolah Menengah Atas di Jakarta yang usianya berkisar antara 15-17 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat self-esteem dan perilaku rundungan siber r=0,095 dan p=0,185. Hasil lainnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku rundungan siber dan jenis sekolah, di mana perilaku rundungan siber siswa sekolah swasta lebih tinggi dibandingkan dengan siswa sekolah negeri.

This reserach aims to find the relationship between self esteem and cyberbullying offending in adolescence. This research was conducted based on the knowledge that prior studies about cyberbullying perpetrators and self esteem showed inconsistent results. This research involved 195 high school students in Jakarta aged 15 to 17 as participants.
The result shows that there is no significant relationship between self esteem and cyberbullying offending behavior in adolescence r 0,095, p 0,185, and there is a significant relationship between the levels of cyberbullying offending behavior and the type of schools where a higher level of cyberbullying is found in private highschool students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uzlifatil Jannah
"Remaja yang sering menggunakan internet melalui media sosial akan lebih rentan terhadap cyberbullying daripada remaja yang tidak memiliki kemampuan untuk mengakses internet. Salah satu tantangan yang perlu dihadapi remaja di internet tersebut yakni rentan menjadi korban cyberbullying (perundungan maya). Cyberbullying sangat berdampak terhadap korban karena dampak yang ditimbulkan memengaruhi keadaan psikologis dan mental korban, salah satunya self-esteem (harga diri). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara cyberbullying dengan self-esteem pada remaja di Kota Depok, Jawa Barat. Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan menerapkan desain analitik korelasi menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah anak usia remaja (11-20 tahun) yang berjumlah 348 responden dan diambil menggunakan multistage cluster sampling. Instrumen yang digunakan adalah Revised Cyber Bullying Inventory (RCBI) dan Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). Hasil penelitian menunjukkan 53,4% responden berada pada kategori keterlibatan berat sebagai korban cyberbullying serta 70,4% responden memiliki self-esteem tinggi. Hasil uji Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara cyberbullying dengan self-esteem pada remaja di Kota Depok, Jawa Barat (p-value = 0,005; α = 0,05). Peneliti merekomendasikan pada penelitian ini adalah perawat mencegah dampak dari cyberbullying melalui program pendidikan kesehatan tentang dampak negatif cyberbullying pada remaja, sehingga dapat berfokus pada tugas-tugas perkembangan masa remaja.

Adolescents who frequently use the internet through social media will be more vulnerable to cyberbullying than teenagers who do not have the ability to access the internet. One of the challenges that teenagers need to face on the internet is that they are vulnerable to becoming victims of cyberbullying. Cyberbullying is very impactful on victims because the impact caused affects the psychological and mental state of the victim, one of which is self-esteem. This study aims to determine the relationship between cyberbullying and self-esteem in adolescents in Depok City, West Java. The research design used quantitative methods by applying a correlation analytic design using a cross-sectional approach. The samples used in this study were teenagers (11-20 years old) totaling 348 respondents and were taken using multistage cluster sampling. The instruments used were the Revised Cyber Bullying Inventory (RCBI) and the Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). The results showed that 53.4% of respondents were in the category of heavy involvement as victims of cyberbullying and 70.4% of respondents had high self-esteem. Chi Square test results show that there is a significant relationship between cyberbullying and self-esteem in adolescents in Depok City, West Java (p-value = 0,005; α = 0,05). The researcher recommends that nurses prevent the impact of cyberbullying through health education programs on the negative impact of cyberbullying on adolescents, so that it can focus on the developmental tasks of adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humairah Hutami
"Penelitian ini menguji hubungan antara traits kepribadian gelap (Machiavellianisme, narsisme, psikopati, dan sadisme) dan motivasi kebermaknaan dalam memprediksi intensi pengorban diri (normatif dan non-normatif). Riset meta-analisis menunjukkan bahwa kepribadian gelap merupakan faktor signifikan yang penting terkait dengan pengorbanan diri. Studi dilakukan kepada 270 partisipan yang merupakan warga negara Indonesia berusia 18 tahun ke atas. Setelah melakukan skrining uji atensi, diperoleh 172 partisipan (Musia = 24,87, SDusia = 4,77; 58,72% perempuan) yang datanya dapat diolah untuk analisis. Hasil analisis Pearson Correlation menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara Machiavellianisme dan narsisme pada pengorbanan diri normatif. Sedangkan, masing-masing trait kepribadian gelap, yaitu Machiavellianisme, narsisme, psikopati, dan sadisme juga berkorelasi signifikan dengan pengorbanan diri non-normatif. Sementara itu, hasil analisis regresi PROCESS Model 1 Hayes menunjukkan bahwa motivasi kebermaknaan memoderasi trait Machiavellianisme dan narsisme dengan pengorbanan normatif. Sedangkan, pada pengorbanan diri non-normatif, motivasi kebermaknaan memoderasi hubungan trait Machiavellianisme dan sadisme secara signifikan.

This study examines the relationship between dark personality traits (Machiavellianism, narcissism, psychopathy, and sadism) and significance quest in predicting self-sacrifice intention (normative and non-normative). Meta-analytic research indicates that dark personalities is a significant and important factor related to self-sacrifice. The study was conducted on 270 participants who are Indonesian citizens aged 18 years and over. After carrying out the attention check test, 172 participants (Mage = 24.87, SDage = 4.77; 58.72% females) were obtained whose data could be processed for analysis. The results of the Pearson Correlation analysis showed that there is a significant positive relationship between Machiavellianism and narcissism on normative self-sacrifice. Meanwhile, each of the dark personality traits, namely Machiavellianism, narcissism, psychopathy, and sadism are also significantly correlated with non-normative self-sacrifice. Meanwhile, the Hayes PROCESS Model 1 regression analysis results showed that meaningfulness motivation moderated Machiavellianism and narcissism with normative sacrifices. Whereas in non-normative self-sacrifice, significance quest significantly moderated the relationship between Machiavellianism and sadism."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Fakhri Abdurrahman
"Kekerasan berbasis gender terjadi secara global. Di Indonesia, sikap seksis yang ambivalen terhadap perempuan banyak membuat perempuan mengalami kekerasan namun disaat yang sama juga mengalami perlakuan spesial, seperti gerbong kereta khusus perempuan. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukan bahwa terdapat hubungan antara sikap tersebut dengan tipe kepribadian narcissism, machiavellianism, dan psychopathy. Hal yang masih belum jelas adalah bagaimana peran ketiga tipe kepribadian tersebut sebagai dark triad personality dalam memprediksi sikap ambivalent sexism seorang laki-laki. Penelitian ini dilakukan pada laki-laki di Indonesia. Dengan jumlah sampel 445, penelitian ini menunjukan bahwa masing-masing komponen dark triad berkorelasi dengan ambivalent sexism dan masing-masing dimensinya. Secara umum, dark triad personality ditermukan mampu secara signifikan memprediksi ambivalent sexism (F (3,444) = .858, R2 = .736, p < .05). Lebih lanjut, penelitian berhasil menemukan bahwa machiavellianism menjadi faktor kunci dalam memprediksi ambivalent sexism (β = .61 F (3,444) = .858, R2 = .736, p < .05) dan psychopathy menjadi prediktor terlemah dalam memprediksi benevolent sexism. Penelitian ini dapat digunakan untuk menjadi landasan dalam upaya mengatahui alasan dibalik sikap seksis, hubungannya dengan dark triad personality, serta mengintervensi dan mengurangi kesenjangan yang disebabkan oleh sikap seksis.

Gender-based violence happens globally. In Indonesia ambivalent sexism towards women cause a lot of women to experience violence and discrimination but at the same time they are somehow given a special treatment, such as women-only carriages on trains. Earlier researches have shown that there is a relationship between ambivalent sexism and some personality traits such as narcissism, machiavellianism, and psychopaty. There has been various research in attempt to find what cause a person to have an ambivalent sexism. The current study investigates the relationship between the Dark Triad personality traits and ambivalent sexism among Indonesian male. With a sample of 445, this research shows how each of dark triad components can correlate to ambivalent sexism and each of its dimensions. Overall, Dark Triad personality traits was found to be significant in predicting ambivalent sexism (F (3,444) = .858, R2 = .736, p < .05). Furthermore, this research had come to a conclusion that machiavellianism was found to have the strongest influence in predicting ambivalent sexism (β = .61 F (3,444) = .858, R2 = .736, p < .05) and psychopathy was found to be the weakest in prediting benevolent sexism (β = .06 F (3,444) = .858, R2 = .736, p < .05). This research was done so that it can be used to be one of the foundation in our attempt to figure out the cause of sexism, how it is related to dark triad personality, and also perhaps to intervene and reduce the gender gap caused by sexism."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imanurul Aisha Rahardjo
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran dari trait kepribadian dark triad dan iklim keselamatan lalu lintas terhadap perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor. Partisipan penelitian adalah 111 pengendara sepeda motor yang memiliki karakterisitik memiliki SIM C, berusia 18 – 40 tahun, berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, dan menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasi sehari-hari. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang terdiri dari skala perilaku berkendara motor berisiko (PBMB), Short Dark Triad Scale (SD3), dan Traffic Climate Scale (TCS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa trait psychopathy, yang merupakan bagian dari kepribadian dark triad, berperan secara signifikan terhadap perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor. Sementara itu, tidak terdapat peran yang signifikan pada variabel iklim keselamatan lalu lintas dan dua traits lain dari kepribadian dark triad, yaitu narcissism dan machiavellianism terhadap perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar peneliti juga menggunakan populasi khusus agar lebih menggambarkan perilaku berkendara berisiko pada pengendara sepeda motor.

This study aims to examine the role of the dark triad personality trait and traffic safety climate on risky driving behavior among motorcyclists. The research participants were 111 motorcycle riders who have the characteristics of having a SIM C, aged 18-40 years, domiciled in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi, and use motorcycles as a mode of daily transportation. Data was collected using a questionnaire consisting of a risky motorcycle riding behavior scale (PBMB), the Short Dark Triad Scale (SD3), and the Traffic Climate Scale (TCS). The results showed that the psychopathy trait, which is part of the dark triad personality, plays a significant role in risky riding behavior among motorcyclists. Meanwhile, there is no significant role in the traffic safety climate variable and two other traits of the dark triad personality, namely narcissism and machiavellianism on risky driving behavior in motorcyclists. For further research, it is recommended that researchers also using specific participants in order to better describe risky riding behavior among motorcyclists."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Insyira Budiman
"Facebook merupakan salah satu media sosial interaktif yang kerap digunakan orang-orang di seluruh dunia. Facebook telah terbukti bermanfaat bagi penggunanya dalam hal membangun hubungan sosial dengan teman, kerabat, atau bahkan orang asing. Namun, Facebook juga ditemukan dapat menyebabkan dampak negatif secara psikologis, seperti menimbulkan kecemasan sosial dan penurunan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan Facebook terhadap tingkat kesepian, kecemasan sosial, dan harga diri individu. 852 partisipan (M = 28.94, SD = 13.98) menyelesaikan kuesioner daring yang mengukur penggunaan Facebook berserta survei untuk mengukur tingkat kesepian, kecemasan sosial, dan harga diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Facebook mempunyai korelasi negatif yang signifikan terhadap kecemasan sosial dan kesepian. Selanjutnya, terdapat korelasi positif yang signifikan antara penggunaan Facebook dan harga diri. Oleh karena itu, penelitian ini membuktikan bahwa jika digunakan secara bijak, Facebook dapat bermanfaat terhadap kesejahteraan psikologis seseorang karena penggunaannya dapat diasosiasikan dengan penurunan kesepian dan kecemasan sosial, serta peningkatan harga diri

Facebook is one of the most popular social media that offers a highly interactive social platform for people all around the world. Facebook has been found to be socially beneficial in terms of establishing social relations and connectivity with friends, relatives, or even strangers. However, Facebook might also cause negative psychological impacts such as causing social anxiety and decreasing self-esteem. This study aimed to examine the effect of Facebook use on individuals’ loneliness, social anxiety, and self-esteem. 852 participants (Mage = 28.94, SD = 13.98) completed an online survey measuring the nature of their Facebook use alongside the measures of loneliness, social anxiety, and self-esteem. The results showed that Facebook use was significantly negatively correlated with both social anxiety and loneliness. Furthermore, there was a significant positive correlation between Facebook use and self-esteem. The study therefore demonstrated that if used responsibly, Facebook can be beneficial towards psychological well-being since it is associated with a decrease in loneliness and social anxiety, as well as an increase in self-esteem."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>