Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137851 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panuju, Nina Febriani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara keterikatan karyawan dengan komitmen afektif organisasi pada karyawan PT X. Hasil studi korelasi terhadap 103 orang karyawan tetap di PT X menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara keterikatan karyawan dengan komitmen afektif organisasi (r=0.65, p<0.01). Berdasarkan hasil studi korelasi tersebut, peneliti menerapkan program perubahan secara terencana melalui pelatihan Make Things Happen. Secara keseluruhan hasil pre-test dan post-test terhadap 13 orang responden menunjukkan adanya peningkatan pada evaluasi pembelajaran yang signifikan. Meskipun demikian, berdasarkan uji Wilcoxon Signed-Rank Test, hasil pre-test dan post-test terhadap 5 orang responden yang menjadi target utama pelatihan, menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Hasil yang tidak signifikan dapat disebabkan jumlah responden penelitian yang terlalu kecil dan adanya limitasi lainnya pada penelitian ini.

This study aims on examining the relationship between employee engagement (EE) and affective organization commitment (AOC). The result of correlational study on 103 permanent employees of PT X showed that there was significantly positive relationship between EE and AOC (r=0.65, p<0.01). Based on the result of said correlational study, the researcher implement structured change programme through Make Things Happen training. Overall the pre-test and post-test result to 13 respondents showed improvement on learning evaluation significantly. However, based on Wilcoxon Signed-Rank Test, the result of pre-test and post-test on 5 respondents who were the main target of tis study showed insignificant result. The insignificant result caused by the small amount of respondents and some limitations in this study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T52042
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurrota A`Yuni
"Pengembangan organisasi merupakan usaha yang dilakukan untuk mencapai efektivitas organisasi. Penelitian ini merupakan bagian dari usaha pengembangan organisasi dengan melakukan dua studi, yang terdiri dari studi 1 dan studi 2. Studi 1 merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi membantu dan perilaku kewargaan antarpribadi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interpersonal Citizenship Behavior Scale (Setton & Mossholder, 2002) dan Motivation to Help Scale (Weinstein & Ryan, 2010) dengan partisipan sebanyak 40 karyawan Direktorat HC. Hasil dari penelitian ini di dapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan positif antara motivasi membantu dan perilaku kewargaan antarpribadi (r=0,40, p<0,05) dan motivasi otonom juga memiliki hubungan yang positif signfikan dengan perilaku kewargaan antarpribadi (r=0,39, p<0,05). Namun, tidak terdapat hubungan yang positif signifikan antara motivasi terkontrol dan perilaku kewargaan antarpribadi (r=0,26, p>0,05). Hasil dari penelitian korelasi kemudian ditindak lanjuti dengan studi 2 yang merupakan program intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi membantu pada karyawan Direktorat HC Bank XYZ dengan berfokus pada motivasi otonom yang diikuti oleh lima orang karyawan. Berdasarkan hasil evaluasi pada program intervensi didapatkan bahwa terdapat peningkatan pada skor rata-rata perilaku kewargaan antarpribadi sebelum dan sesudah pelatihan (Z=-2.02, p<0,05). Namun, tidak terdapat peningkatan pada skor rata-rata motivasi membantu sebelum dan sesudah pelatihan (Z=-0,37, p>0,05). Berdasarkan pengamatan rekan kerja dan atasan diketahui bahwa peserta mampu menunjukkan perilaku motivasi membantu dan perilaku kewargaan antarpribadi dengan memenuhi > 90 persen perilaku yang disyaratkan.

Organizational development is an effort to achieve organizational effectiveness. This research is part of organization development by conducting two studies consisting od study 1 and study 2. Study 1 is a correlational study that aims to find out the relationship between motivation to help and interpersonal citizenship behavior. The instruments used in this study were Interpersonal Citizenship Behavior Scale (Setton & Mossholder, 2002) and Motivation to Help Scale (Weinstein & Ryan, 2010). The respondents were 40 employees from HC Directorate. The results in study 1 showed there were a significant positive relationship between motivation to help and interpersonal citizenship behavior (r=0,40, p<0,05) and autonomous motivation also had a significant positive relationship with interpersonal citizenship behavior(r=0,39, p<0,05). However, there is no significant relationship between controlled motivation and interpersonal citizenship behavior (r=0,26, p>0,05). Followed by study 2; intervention program that aim to increase employees motivation to help in HC Directorate of the XYZ Bank. Furthermore, the intervention program study conducted on five employees showed the result that there was an increase in the average score of interpersonal citizenship behavior before and after training (Z=-2.02, p<0,05). However, there was no increase in the mean score of motivation to help before and after training (Z=-0,37, p>0,05). Based on observations of coworkers and supervisor, its known that participants are able to show motivation to help behavior and interpersonal citizenship behavior by fulfilling more than 90 percents of the required behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Sekti Ariyanti
"Karyawan sebagai modal insani adalah faktor penting untuk mengejar sustainable competitiveness, yang pemanfaatannya sangat dipengaruhi keterikatan kerja karyawan. Penelitian bertujuan mengembangkan intervensi untuk meningkatkan keterikatan kerja karyawan di PT X. Penelitian menggunakan metode kuantitatif, pengumpulan data melalui kuisioner. Kuisioner yang digunakan merupakan hasil adaptasi dari UWES, Perceived Organizational Support dan Organizational Commitment, dengan reliabilitas total 0.937 dan dalam rentang 0.633 hingga 0.891 per dimensi untuk N=46. Hasilnya, pengaruh signifikan berasal dari persepsi atas dukungan organisasi, terutama dukungan pimpinan. Rancangan intervensi ini merupakan implementasi kegiatan berbagi pengetahuan yang dimotori oleh manajer untuk memperbaiki persepsi atas dukungan supervisor agar keterikatan kerja karyawan dapat ditingkatkan.

Employee as human capital is important factor to ensure organization manage sustainable competitiveness. The extent to which organization able to gain advantage of human capital depends on the employees? work engagement. Only engaged workforce will provide necessary support for organization to deal with such a dynamic business world. This study aimed to develop intervention to increase employees? work engagement PT X. This is a quantitative research, using questionnaires adapted from UWES, Perceived Organizational Support and Organizational Commitment with total reliability 0.937 and ranged from 0.633 to 0.891 per dimension, with N= 46. Result of the study reveal that perceived organizational support, in specific supervisor support significantly affecting employees? work engagement. Based on this finding, it is recommended that implementation of knowledge sharing activities, run by managers would fit to increase perception of supervisor support as enabler to improve employees? work engagement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30741
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Widiyawati
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengenai hubungan antara followership dan employee engagement pada Operator Produksi PT. X yang dinilai sebagai perusahaan yang berhasil dan tidak terpengaruh isu-isu negatif seputar perburuhan yang biasa terjadi di perusahaan manufaktur sejenis. Pengukuran followership menggunakan Kelley's followership Questionnaire (Kelley, 1992) dan pengukuran employee engagement dengan Utrecht Work Engagement Scale (Schaufeli, 2002). Partisipan adalah 403 orang operator produksi di PT. X diperoleh secara purposive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan positif dan signifikan antara followership dan employee engagement (r= 0.392; p= 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, semakin tinggi followership, maka semakin tinggi employee engagement. Dengan demikian, agar menjadi perusahaan manufaktur yang sukses maka salah satu yang harus ditingkatkan adalah employee engagement operator produksi sebagai followers. Selain itu, dimensi followership yang memiliki sumbangan paling besar, yaitu independent critical thinking. Berdasarkan hal tersebut, seorang operator produksi perlu ditingkatkan followership-nya terutama dimensi independent critical thinking sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi employee engagement.

This research was conducted to find the relationship between followership and employee engagement of production operator PT. X which has considered as a success company and has not affected negative labor issues which commonly happened in similar manufacturing company. The followership was measured using an instrument named Kelley's followership Questionnaire (Kelley, 1992) and the employee engagement was measured using an instrument named Utrecht Work Engagement Scale (Schaufeli, 2002). The Participants of this research are 403 production operators in PT. X by using purposive sampling technique.
The main results of this research show that followership positively related significantly with employee engagement (r= 0.392; p= 0.000, significant at L.o.S 0.01). The implication of this study is the higher followership leads to the higher of employee engagement. Therefore, the results of this study suggest the company to become a success manufacturing company they should raise employee engagement of production operator as followers. In addition, the dimension of followership that has the greatest contribution is independent critical thinking. Based on this, the followership dimension of independent critical thinking of production operator needs to be improved as one of the factors that influence employee engagement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentia Claudia Kiransa Putri
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh employee engagement terhadap organizational citizenship behavior (OCB) pada karyawan PT Sepatu Bata Tbk. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif. Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan PT Sepatu Bata Tbk.(N=118). Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua alat ukur. Variabel employee engagement diukur dengan menggunakan 4 dimensi, yaitu Get, Give, Belong dan Grow. Sedangkan OCB diukur dengan menggunakan 5 dimensi yaitu Altruism, Conscientious, Sportsmanship, Courtesy dan Civic virtue. Hasil dari penelitian ini menemukan pengaruh yang signifikan dari employee engagement terhadap OCB.

The purpose of this study was to explore the effect of employee engagement on organizational citizenship behavior (OCB) in PT Sepatu Bata Tbk. This research is quantitative explantive interpretive. The study was being conducted on employee (N=118) of PT Sepatu Bata Tbk.The two measuring instruments were used to collect data. The employee engagement was measured on the basis of four dimensions, Get, Give, Belong and Grow. While OCB was measured on the basis of five dimensions, Altruism, Conscientious, Sportsmanship, Courtesy and Civic virtue. The study found a significant effect of employee engagement on OCB."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Permatasari
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasional di PT.Lintas Media Telekomunikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Budaya organisasi di PT.Lintas Media Telekomunikasi. (2) Komitmen organisasional di PT.Lintas Media Telekomunikasi dan (3) Pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasional karyawan tetap di PT.Lintas Media Telekomunikasi. Indikator budaya organisasi yang digunakan menurut Denison, yang terdiri dari empat dimensi yakni, keterlibatan, kemampuan adapatasi, konsistensi dan misi sedangkan komitmen organisasional yang digunakan menurut Allen dan Meyer yang membagi komitmen menjadi tiga komponen yakni afektif, berkesinambungan dan normatif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif.
Penelitian ini bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antar variabel budaya organisasi dengan komitmen organisasional Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan penyebaran kuesioner. Dalam mengolah data yang diperoleh, digunakan SPSS versi 17.0. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa budaya orgapnisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasional karyawan di PT.Lintas Media Telekomunikasi. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ferudun Sezgin tahun 2010.

This study has the objective to determine the effect of Organizational Culture on Organizational Commitment at PT.Lintas Media Telecommunications.. The purpose of this study was to determine: (1) organizational culture at PT.Lintas Media Telecommunications. (2) Organizational Commitment at PT.Lintas Media Telecommunications. and (3) The influence of organizational culture on organizational commitment of employees remain at PT. Lintas Media Telecommunications. Organizational culture indicators used by Denison, which consists of four are, engagement, adaptation capability, consistency and mission and commitment organizational indicator used according to Allen and Meyer were divided into three components: commitment affective, continuous and normative. The research is an explanative research with quantitative approaches.
This research intends to clarify the position of the studied variables and between variables influence organizational culture with organizational commitment .Data was gathered through literature study and distributing questionnaires. In this research can be concluded that organizational culture has a significant impact on organizational commitment of employees at PT.Lintas Media Telecommunications. The results of this study together with the results of the research that has been done by Ferudun Sezgin in 2010.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martina Mariko Nindar Novena
"ABSTRAK
Penelitan ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang paling
mempengaruhi work engagement serta membuat dan melaksanakan program
intervensi melalui program pelatihan. Berdasarkan teori yang ada procedural
justice yang termasuk dalam job resources serta psychological hardiness dan
commitment to change yang termasuk dalam personal resources memiliki
pengaruh terhadap work engagement. Pengukuran melalui sampel penelitian
sebanyak 78 karyawan menunjukkan bahwa psychological hardiness dan
commitment to change memiliki korelasi yang signifikan terhadap work
engagement. Sedangkan berdasarkan analisis pengaruh, hanya psychological
hardiness saja yang memiliki pengaruh signifikan terhadap work engagement
dimana unique contribution dengan sr2 = 0,208, p < 0,01. Peneliti kemudian
memfokuskan pada usaha peningkatan work engagement melalui pelatihan pada variabel
yang belum memberikan pengaruh yang signifikan yaitu commitment to change. Selain
melihat pada signifikansi pengaruh faktor commitment to change, hal ini juga ditentukan
oleh pertimbangan praktis perusahaan sebagai salah satu intervensi yang dapat dilakukan
pada saat ini untuk mengoptimalisasikan work engagement pada PT.XYZ. Dari hasil uji
signifikansi perbedaan pre-dan post-test, ditemukan bahwa terdapat peningkatan skor
yang signifikan dari variabel yang mengalami intervensi (commitment to change)
sebelum dan setelah karyawan PT.XYZ diberikan pelatihan. Diharapkan dengan adanya
peningkatan commitment to change maka meningkatkan pula work engagement pada diri
karyawan.

ABSTRACT
This research aims to identify the factors that most influence work
engagement, and create and implement intervention programs through the training
program. Based on the existing theory, procedural justice, which is included in job
resources, and also psychological hardiness and commitment to change, which is
included in the personal resources, have an impact on work engagement.
Measurements through 78 employees as sample show that psychological hardiness
and commitment to change have a significant correlation to work engagement. On
the other hand, based on the analysis of influence, only psychological hardiness has
a significant influence on work engagement, with the unique contribution sr2 =
0.208, p < 0.01. The researcher then focused on trying to increase work engagement
through training on a variable that has a less significant influence, namely the
commitment to change. In addition to looking at the significance of the influence of
commitment to change, the focus is also determined by the practical consideration
of the company, as one of the interventions that can be done at this time to optimize
work engagement at XYZ Company. From the results from tests of significance
differences in pre-and post-test, it is found that there is a significant increase in
scores before and after the XYZ employees are given training on the variable that
was intervened (commitment to change). It is expected that with the commitment to
change increase will also increase employees‘ work engagement."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35376
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyaningsih Rini Hapsari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan komitmen keorganisasian karyawan tetap PT Telkomsel dengan menggunakan teori motivasi kerja menurut Herzberg yang meliputi dimensi intrinsik (motivator) dan ekstrinsik (hygiene), sedangkan variabel komitmen keorganisasian menggunakan teori Allen dan Meyer yaitu affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan tetap Kantor Pusat PT Telkomsel, Jakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melibatkan 156 karyawan tetap kantor pusat PT Telkomsel dengan karakteristik telah bekerja minimal 1 tahun. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan KMO Bartlett dan uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach, sedangkan teknik analisis yang digunakan yaitu korelasi rank spearman.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa variabel motivasi kerja memiliki korelasi positif dengan variabel komitmen keorganisasian, dimana nilai hubungan tersebut sebesar 0.591, artinya motivasi kerja memiliki hubungan yang cukup kuat dengan komitmen keorganisasian para karyawan tetap Kantor Pusat PT Telkomsel.

This study aims to determine the relationship between motivation to work with the organizational commitment of employees of PT Telkomsel that use the Herzberg's theory of work motivation which includes the dimensions of the intrinsic (motivators) and extrinsic (hygiene), while the variable organizational commitment using Allen and Meyer's theory is affective commitment, continuance commitment, and normative commitment. The samples used in this study are permanent employees at Head Office of PT Telkomsel, Jakarta.
This study uses a quantitative approach, involving 156 permanent employees of PT Telkomsel who has worked at least 1 year. Validity in this study using the KMO and Bartlett and test of reliability using Cronbach alpha, whereas the analytical techniques used rank spearman correlation.
From the results of this research note that the variable of work motivation has a positive correlation with organizational commitment variables, where the value of that relationship for 0591, it means that motivation has a strong enough relationship with organizational commitment of permanent employees at Head Office of PT Telkomsel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Enryzki
"Intensi keluar dari organisasi merupakan suatu isu penting dalam konteks perilaku organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran kelekatan karyawan sebagai mediator dalam hubungan antara identifikasi organisasi dan intensi keluar dari organisasi. Partisipan penelitian ini adalah 260 orang dari perusahaan konsultan dan organisasi pemerintah di Indonesia menggunakan alat ukur Organizational Identification Scale, Turnover Intention, dan Job Embededdness. Hasil penelitian menunjukkan bahwaidentifikasi organisasi berpengaruh secara signifikan dan negatif dengan intensi keluar dari organisasi, identifikasi organisasi berpengaruh secara siginifikan dan positif pada kelekatan karyawan, dan kelekatan karyawan berpengaruh secara signifikan dan negatif pada intensi keluar dari organisasi. Hasil penelitian juga menunjukkan kelekatan karyawan pada organisasi berperan sebagai mediator pada hubungan antara identifikasi organisasi dan intensi keluar dari organisasi pada karyawan perusahaan dan pegawai organisasi pemerintahan. Implikasi teori dan praktis dari hasil penelitian didiskusikan lebih lanjut pada tulisan ini.

Turnover intention is an important issue in the study of organizational psychology. Drawing from conservation of resource theory, this study aimed to examine the mediating role of job embeddedness in the relationship between organizational identification and turnover intention. Data were gathered from 260 participants from consulting companies and goverment offices in Indonesia, using Organizational Identification Scale, Turnover Intention Scale, and Job Embededdness Scale. Results showed that organizational identification had a significant negative effect on turnover intention, organizational identification had a significant positive effect on job embeddedness, and job embeddedness mediated the relationship between organizational identfication and turnover intention. Theoretical and practical implications were further discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutyaningsih
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran atau persepsi karyawan terhadap kompetensi perusahaannya dalam aspek peningkatan mutu dan pembelajaran yang diperlukan untuk memperoleh dan mempertahankan posisi persaingan serta untuk mendukung keunggulan bersaing yang berkelanjutan atau Sustainable Competitive Advantage (SCR) pada era globalisasi ini.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dan wawancara dengan memilih studi kasus di PT. DENSO INDONESIA CORPORATION yang bergerak di bidang suku cadang kendaraan. Sampel dipilih dengan cara Stratified Random Sampling sebanyak 47 orang dan populasi sebesar 153 orang. Penulis menerima pengembalian kuesioner sebanyak 41 buah dari 47 buah kuesioner yang dibagikan.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan instrumen kriteria Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) untuk mendapatkan persepsi tentang aspek-aspek peningkatan mutu dan Learning Organization Profile (LOP) untuk mengukur variabel tingkat penerapan pembelajaran (yang dalam hal ini menggunakan kasus pembelajaran Sistem Manajemen Mutu QS-9000). Dalam mengukur variabel tingkat pembelajaran penulis menggunakan skala model Liked.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa Sistem Manajemen Mutu QS﷓ 9000 dapat mendukung daya saing PT. DENSO sejauh Iangkah-langkah yang diambil dalam usaha peningkatan mutu berdasarkan pada unsur-unsur yang terdapat di dalam Sistem Manajemen Mutu ini.
Diketahui Pula bahwa dari 79,51% responden hanya sebanyak 29,80 % responden yang menyatakan bahwa tingkat penerapan Learning Organization baru diterapkan pada bagian tertentu organisasi, sedangkan selebihnya sebanyak 25,32% responden menyatakan telah diterapkan pada sebagian besar organisasi dan 24,39 % menyatakan telah diterapkan sepenuhnya di seluruh organisasi. Dan perhitungan skor rata-rata untuk penerapan seluruh aspek pembelajaran diperoleh hasil bahwa tingkat penerapan Learning Organization di PT. DENSO berada di atas skor rata-rata 500 perusahaan yang diteliti oleh Marquardt dalam 8 (delapan ) tahun terakhir (penelitian diadakan pada tahun 1996).
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat penerapan Learning Organization yang cukup baik, usaha-usaha yang mengarah pada pencapaian peningkatan mutu di PT. DENSO cukup signifikan. Selain itu hal ini pun akan mendukung perusahaan dalam meraih Keunggulan Bersaing yang Berkelanjutan/ Sustainable Competitive Advantage (SCR)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11992
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>