Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160759 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Michael Surya Gunawan
"Industri teknologi informasi (TI) adalah merupakan perubahan tercepat dan paling dinamis di dunia saat ini. Hal ini pula yang secara dramatis mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia serta cara melakukan bisnis, interaksi sosial dan perilaku hidup. Perubahan drastis revolusi digital telah mengubah peradaban dan mengacaukan semua pemain lama yang sudah mapan bahkan merusak dan menutup bisnis mereka. Tesis ini menyajikan hasil dari studi kasus Hewlett-Packard (HP) Indonesia, Perusahaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terbesar yang terlibat dalam strategi inovasi sebagai Proses Desain, dimana wujud inovasi adalah untuk membangun kemudahan manusia untuk menjalani kehidupan sebagai keluarga, makhluk sosial, interaksi antar manusia, serta pelaku bisnis dan akademisi. Demikian juga kami menemukan teknologi informasi untuk menjadi pendukung inti yang bersifat transparansi untuk kemajuan inovasi yang berkelanjutan dan bersifat radikal.
Penelitian ini dihasilkan melalui metode kuantitatif dengan menyebarluaskan kuesioner kepada 112 pelanggan setia yang telah memiliki pengalaman minimal 3 tahun memakai produk Hewlett-Packard (HP) di Indonesia dan membelanjakan minimal 1 (satu) juta dollar Amerika Serikat setiap tahun dan metode kualitatif melalui wawancara dengan manajemen puncak Hewlett-Packard (HP) Asia Pasifik dan Hewlett-Packard (HP) Indonesia. Hasil Penelitian menujukkan peran manajemen puncak dan anggota manajemen Hewlett-Packard (HP) telah memainkan peran yang sangat penting untuk menerapkan model Ato- F dalam inovasi dan menyebarluaskan sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan internalisasi (SECI) dalam model induksi spiral dalam perusahaan untuk menciptakan budaya inovasi. Hal ini bertujuan untuk mengelola keberlangsungan hidup dan pertumbuhan mereka dalam lingkungan strategis yang selalu berubah di Indonesia.

The information technology (IT) industry is the fastest and most dynamic change in the world today. This is also what dramatically affects all aspects of human life and how to do business, social interaction and life behavior. The drastic change in the digital revolution has transformed civilization and disrupted all established old players and even damaged and closed their businesses. Because we all now live in a digital economy, digital marketing is changing the way we do business, behave and act. This thesis presents the results of the Indonesian Hewlett-Packard (HP) case study, the largest Information and Communication Technology (ICT) Company involved in innovation strategies as a Design Process, where innovation is to build human convenience to live life as a family, social being, interaction between humans, as well as business people and academics. Likewise, we find information technology to be a core supporter of transparency for the advancement of sustainable and radical innovations.
This research was produced through quantitative methods by disseminating questionnaires to 112 loyal customers who had at least 3 years of experience using Hewlett- Packard (HP) products in Indonesia and spending at least 1 (one) million US dollars each year and qualitative methods through interviews with management the peak of Hewlett-Packard (HP) Asia Pacific and Hewlett-Packard (HP) Indonesia. Researchers found the role of top management and management members of Hewlett- Packard (HP) has played a very important role in implementing the A-to-F model in innovation and disseminating socialization, externalization, combination and internalization (SECI) in spiral induction models in companies to create innovation culture. It aims to manage their survival and growth in an ever-changing strategic environment in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
T51773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kane, Gerry
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1982
001.642 KAN h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Robert Jhonson
"Tesis ini menganalisis ekuitas merek printer ink jet HP dengan membandinhkannya terhadap pesaing utamanya, yaitu merek Canon. Ekuitas dari masing-masing merek mengukur elemen-elemen ekuitas merek yaitu: kesadaran merek (brand awareness) asosiasi merek (brand association), persepsi kualitas (perceived quality) dan loyalitas merek (brand loyalty).
Pelaksanaan penelitian dilakukan terlebih dahulu dengan melaksanakan penyebab kuesioner pada tahap pilot study untuk mendapatkan informasi asosiasi dan persepsi kualitas terhadap printer ink jet. Responden dalam penelitian adalah pemilik dari printer ink jet dari merek HP dan Canon, dipilih yang hanya bertempat tinggal di Jakarta. Survey dilaksanakan pada rentang waktu bulan Mei-Juni 2008 dengan menyebarkan kuesioner yang mecankup berbagai jenis pertanyaan, yang bersifat pertanyaan terbuka dan tertutup. Pada akhirnya hanya 100 orang responden dari masing-masing pemilik printer ink jet merek HP dan Canon yang dipergunakan didalam analisa, sehingga total responden adalah 200 orang.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa HP dan Canon mempunyai posisi sama dalam hal puncak kesadaran (top of mind), namun HP diketahui lebih unggul dibandingkan Canon pada level yang lebih rendah yaitu pada tingkatan brand re-call. Untuk elemen asosiasi merek, kedua merek sama-sama mempunyai asosiasi utama sebagai printer berkualitas. Untuk elemen persepsi kualitas, 4 variabel diperbandingkan yaitu: kualitas produk, hemat dalam pemakaian tinta, warna printer dan banyaknya model-model printer. Dari kesemua item yang diperbandingkan ini, kualitas printer ink jet HP dipersepsikan lebih baik oleh para responden dibandingkan Canon, sedangkan variabel lain tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Pada tahapan brand loyalty, Canon diketahui lebih unggul dibandingkan dengan HP, dengan mempunyai skor yang lebih tinggi pada saat pengukuran habitual buyer, satisfied buyer,  liking the brand sampai kepada pengukuran committed buyer. Namun demikian, hasil analisis menunjukkan bahwa skor switcher buyer Canon lebih tinggi dibandingkan HP dan ini menjadi indikasi canon untuk memperbaikinya. Sehingga secara keseluruhan, dalam penelitian didapatkan bahwa salah satu merek mendominasi semua variabel dalam ekuitas merek
This thesis analyzes the brand equity of HP's ink jet printer by comparing it to its main competitor, namely the Canon brand. The equity of each brand measures the elements of brand equity, namely: brand awareness (brand awareness), brand association (brand association), perceived quality (perceived quality) and brand loyalty (brand loyalty).
The research was carried out first by carrying out the cause of the questionnaire at the pilot study stage to obtain association information and perceived quality of the ink jet printer. Respondents in this study are owners of ink jet printers from HP and Canon brands, selected who only live in Jakarta. The survey was carried out in the period of May-June 2008 by distributing questionnaires covering various types of questions, which were open and closed. In the end, only 100 respondents from each owner of HP and Canon ink jet printers were used in the analysis, so the total respondents were 200 people.
This study concludes that HP and Canon have the same position in terms of top of mind, but HP is known to be superior to Canon at a lower level, namely at the brand recall level. For the brand association element, both brands have the main association as a quality printer. For the perceived quality element, 4 variables are compared, namely: product quality, saving in ink usage, printer colors and the number of printer models. Of all these items being compared, the respondents perceived HP's ink jet printer quality to be better than Canon's, while there were no significant differences in other variables. At the brand loyalty stage, Canon is known to be superior to HP, by having a higher score when measuring habitual buyers, satisfied buyers, liking the brand to measuring committed buyers. However, the results of the analysis show that Canon's switcher buyer scores are higher than HP's and this is an indication for Canon to improve it. So overall, the research found that one brand dominates all variables in brand equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Malakalamere, Mallhew Victor
"Industri peternakan unggas di Indonesia menjanjikan pasar yang sangat besar dan belum terpenuhi dengan baik, sehingga tingkat persaingan terns menerus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. PT XYZ yang menjadi salah satu pemain daiam industri ini mulai mengembangkan perusahaan mereka untuk dapat bersaing dan menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Bebernpa slrategi bisnis akan diformulasikan dan disesuaikan dengan falctor·faktor yang memengaruhl perusahaan, baik internal maupun ekstemal. Metode formulasi akan menggunakan IE Matrix, Grand Strategy Matrix, Product-Market Matrix dan Four Generic Competitive Strategies.

Poultry industry in Indonesia has a very big market opportunity. therefore raises the degree of competition in this industry. PT XYZ will expand their business and improve their position in this industry with making the new strategy. Strategy formulation will using four tools. IE Matrix, Grand Strategy Matrix, Product­ Market Matrix and Four Generic Competitive Strategies. The results of the analysis are using the Tapered Vertical Integration, Product Development and Focused Differentiation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T32397
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Randall, Peter G.
New York, N.Y.: Simon & Chuster , 1988
004.77 RAN h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dhesi Dwinar Rumsari
"The existence of 11 television station in indonesia, make competition more strict Television station who in second position from three other station television was exist, make RCTI show they ability to produced their interesting programs and also for advertisement user For that PT Rajawali Citra Televisi indonesia as a one of the big private television which one has exist in 1989, force to expanding power of compete, if PT Rajawali Citra Televisl indonesia doesn?t want to left behind from other private television.
The target of this thesis is to know sketch of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia competition profile among national television in Indonesia, how to indicate power of compete from television industry in Indonesia, and what PT Rajawali Citra Televisi indonesia strategy to face competition of television industry in indonesia. The approaching method used is descriptive analysis method. Meaning that this method describing and interpret the pass and present condition with qualitative approach. The analysis technique used is extemal environment analysis (macro and Eve forcess Ported and intemal environment analyis value chain, and also analysis with BCG Matrix.
The result from BCG analysis indicate that PT Rajawali Citra Televisi indonesia be in Cash Cow position, that is company who has market segment pretty high with low market growth, then altemative strategy recommended is product development and concentric diversification. The analysis five forces in industry considering output from external environment analysis has result that generic strategy which can be implemented is strategy cost leadership.
In the end of this thesis, writer conclude that the power and weakness in internal of PT Rajawali Citra Televisi indonesia, and opportunity from environment and also alternative and generic strategy which can be implemented. Writer suggest to PT Rajawali Citra Televisi Indonesia for more selective to chose trade fields for diversification trade, need to prepare human resources, technology, investment and how important to make a good relationship with regulation television business maker."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Titania Pribadi
"Meningkatnya angka stasiun televisi berita di Indonesia membuat persaingan di industri ini semakin kompleks. Perkembangan teknologi serta kemungkinan pendapatan yang dijanjikan industri ini sangat menggiurkan pelaku usaha, namun disisi lain meningkatkan angka pesaing hanya akan membuat pangsa pemirsa stasiun televisi semakin berkurang terutama bagi stasiun televisi berita yang memang pang pemirsanya sudah terbatasi oleh kriteria tertentu. Namun, walau dengan kondisi ini iNews memilih untuk memulai mengudara menantang pesaing-pesainnya di tengah kepopularitasan Metro TV dan TV One yang sedang memuncak. Oleh karena itu, untuk dapat bersaing dengan kompetitornya, iNews perlu meningkatkan konten yang dimilikinya untuk meningkatkan pangsa pasar yang tentunya akan merangsang jumlah pemasangan iklan oleh advertiser. Penelitian ini menganalisis lingkungan internal dan eksternal dengan menggunakan analisis SWOT iNews untuk dapat membantu dalam peningkatan konten iNews sebagai televisi berita. Dari hasil penelitian, iNews memiliki kekuatan (competitive advantage) untuk sistem integrasinya dimana iNews dapat bertukar sumber daya dengan RCTI, GTV, dan MNC TV. Dengan sistem terpadu ini, iNews menjadi kaya akan materi berita yang juga diikuti dengan sumber daya manusia terpadu yang mumpuni untuk menciptakan konten-konten seperti tayangan forum diskusi yang merupakan jenis tayangan yang digemari pemirsa.

Growing number of news TV in Indonesia has led to complex competition among media industry in the country. Technology development as well as potential high revenue indeed triggers industry players to enter the field, however the more industry players start entering the field it would also lessen the number of the industry market share. Moreover, the fact that news TV has a segmented audience makes the share for specifically this business even lesser. The intense competition this business offers seems to not stopping iNews from airing as news TV. As we have known even before iNews start airing, the industry already has Metro TV and TV One who are considered to have a strong market and popularity as news TV in Indonesia. Thus, in order to be able to survive and win the competition, iNews should start improving their programs content with expectation it could increase the number of audience that would also trigger the increase of advertisings in iNews from advertisers. It was previously said by Nielsen that most of TV station revenue is contributed by advertising revenue. Through this thesis, writer was analyzing iNews internal and external environment using SWOT analysis to help finding out whether iNews has unique strength that cant be easily copied by its competitors to improve its programs content and win the market. The analysis found out that iNews has applied a system called integration system which allows iNews to exchange resource with RCTI, GTV, and MNC TV. By exploiting the application of this system, it would help iNews in creating innovative and attractive programs such as a program which adopts the concept of open discussion in which this type of program has attract quite a big number of audience."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53027
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Tumalasari
"ABSTRAK
Persaingan industri pertelevisian di Indonesia sangat ketat. Stasiun televisi berlomba-lomba menyajikan program yang dapat meraih penonton dan pengiklan yang banyak. Dalam hal ini, rating share dan perolehan iklan sangat menentukan hidup dan matinya stasiun televisi. Dihadapkan pada fenomena demikian, NET justru hadir secara berbeda. Alih-alih membuat program yang mirip dengan stasiun televisi lain, NET menyajikan program yang sesuai dengan kebutuhan spesifik segmen tertentu yang tidak dilayani oleh stasiun televisi sebelumnya. Dengan kata lain, NET telah memiliki niche marketnya. Niche market NET adalah mereka yang jenuh dengan tayangan televisi pada umumnya dan membutuhkan tayangan yang baru. Meskipun jumlahnya sedikit, niche market NET diperkirakan mampu membuat stasiun televisi baru ini bertahan.

ABSTRACT
The competition of television industry in Indonesia is very firm. Television stations are competing to provide programs which tend to gain many audiences and television commercials. In this case, the rating share and the gaining of commercials revenue really determine the life of television stations themselves. Faced by such phenomena, NET, in fact, came differently. Instead of making similar programs to other television stations’, NET provides programs which are suitable to specific needs of certain audience segment that are not well served by other television stations. In other words, NET already has its niche market. The niche market of NET are those who got tired of television programs in general and need a new kind of fresh program. Although it might be just a few, it is predicted to be able to make this station survives. "
[, ], 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Indar Kurniawan
"STMIK Indonesia menyadari akan kebutuhan terhadap implementasi e-learning, namun pengalaman akan kegagalan implementasi e-learning menjadi pertimbangan perlunya suatu strategi manajemen perubahan dalam implementasi e-learning. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja system thinking dalam menyusun strategi manajemen perubahan.Langkah selanjutnya strategi manajemen perubahan tersebut dipetakan ke dalam 8 (delapan) langkah Kotter, kemudian dilakukan prioritasi dengan menggunakan analytic hierarchy process.
Penelitian ini dilakukan untuk menyusun strategi manajemen perubahan dengan studi kasus STMIK Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah strategi manajemen perubahan yang sudah diprioritaskan, yang dapat dijadikan dasar untuk memastikan implementasi e-learning di STMIK Indonesia berjalan sesuai dengan keinginan.

STMIK Indonesia realized the need for the implementation of e-learning, but the experience of the failure of the implementation of e-learning into consideration the need for a change management strategy in the implementation of e-learning. This research uses the framework of system thinking to createthe change management strategy. In the next step, the change management strategy that have been created will be mapped into 8 (eight) steps Kotter, and then will be prioritized by analytic hierarchy process.
The purpose of this research is create change management strategy in STMIK Indonesia. The result of this research is change management strategy that have been prioritized, which is it can be reference to make sure implementation of e-learning in STMIK Indonesia work smoothly as the hope.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rusminaldi
"Industri internet merupakan industri yang berkembang pesat, dimana peran internet dapat ditemui di hampir seluruh kegiatan masyarakat dunia, baik untuk kebutuhan kerja, kampus, informasi maupun hiburan. Perkembangan yang pesat ini tidak terlepas dari cepatnya pertumbuhan teknologi Internet Protocol (IP) dan industri pendukung seperti Perangkat keras (hardware) dan Perangkat lunak (software) komputer.
Di Indonesia, perkembangan internet yang pesat dan potensi pertumbuhan pangsa pasar yang besar menjadi suatu tantangan tersendiri khususnya bagi para penyelenggara jasa akses internet yang ada. Bagi Indosat yang memiliki ISP IndosatNet, perkembangan industri internet yang cepat merupakan tantangan tersendiri dalam usahanya mengembangkan pasar dalam industri ini. Adanya perubahan dalam regulasi pemerintah dalam bidang Telekomunikasi membuat Indosat barns melakukan reposisi strategi perusahaan dari perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi intemasional menjadi perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi secara full dan terintegrasi (Full Network and Service Provider) dengan berbasis kepada Backbone, Fixed, Mobile and Selular serta Internet dan Multimedia, dimana untuk lebih mengoptimalkan bisnis internet, maka Indosat mengalihkan jasa Internet ke anak perusahaannya yaitu PT. Indosat Mega Media (IM2) yang memang bergerak dan memiliki core bisnis dalam bidang Internet dan Multimedia.
Dengan adanya pengalihan Jasa IndosatNet dari Indosat ke IM2, dibutuhkan suatu analisa yang mampu menunjukkan posisi perusahaan, dalam hal ini IM2 sebagai perusahaan yang kini menangani jasa tersebut perlu menyusun posisi produk dalam lingkungan industri untuk keniudian dapat diterapkan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dapat memenangkan persaingan ditengah semakin ketatnya persaingan yang teijadi.
Berdasarkan analisa dari faktor lingkungan ekstemal diperoleh faktor-faktor yang berpengaruh terhadap daya tarik perusahaan (IM2) dalam berasaha antara lain yaitu potensi dan pertumbuhan pasar yang besar, perkembangan teknologi akses internet yang berkembang sangat cepat dan bervariasi, pergeseran nilai social budaya dalam sebagian masyarakat dimana internet sudah menjadi bagian dari gaya hidup yang memudahkan dalam aktivitas sehari-hari serta intensitas persaingan yang semakin ketat dengan banyaknya pemain baru yang masuk ke dalam industri.
Berdasarkan analisa dari faktor lingkungan internal diperoleh.faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kekuatan perusahaan (IM2) antara lain yaitu kemampuan untuk menggunakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan mengikuti perkembangan teknologi yang ada, adanya dukungan backbone Indosat, baik intemasional maupun domestik, sumber daya manusia yang berkualitas, baik di bidangnya dan memiliki kemauan untuk mengembangkan perusahaan dan didukung oleh system pelatihan yang berkesinambungan.
Dari hasil analisa SWOT yang dilakukan, strategi yang disarankan bagi perusahaan adalah strategi agresif dengan memanfaatkan sebaik mungkin kekuatan yang ada untuk meraih peluang-peluang yang ada. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan lebih mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dan menerapkan strategi yang mendukung kearah pengembangan kekuatan yang sesuai untuk dapat meraih peluang yang tersedia sekaligus mampu mengatasi kekurangan dan ancaman yang ada.
Dari hasil analisa BCG yang dilakukan terhadap produk jasa akses IndosatNet, diperoleh posisi produk yaitu Jasa IndosatNet Dial Up berada pada posisi Question Mark yang pada umumnya memerlukan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dapat meningkatkan posisi terutama terkait dengan usaha peningkatan kondisi market share produk dan Jasa IndosatNet Dedicated berada pada posisi Star yang dapat dikatakan bahwa posisi produk ini memegang peranan penting dalam group produk akses internet perusahaan dan dibutuhkan kegiatan pemasaran yang tepat untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan terus posisi produk ini.
Untuk strategi pemasaran terdapat beberapa alternative pendekatan strategi yang dapat diambil oleh perusahaan, diantaranya yaitu untuk jasa Dial up adalah dengan melakukan serangan rusuk dengan langsung menyerang hal-hal yang menjadi kelemahan pemimpin pasar dan serangan menghindar dengan menargetkan pasar yang belum begitu banyak tersentuh baik secara segmen pasar maupun secara geografis serta dengan menerapkan dengan tepat teknologi yang sesuai. Sementara untuk jasa Dedicated, adalah dengan melakukan melakukan perluasan keseluruhan pasar dan melindungi pangsa pasar eksisting.
Perusahaan perlu menerapkan program bauran pemasaran (marketing mix) yang mampu untuk mendukung alternative strategi pemasaran yang ada, baik untuk Produk. Price, Promotion Place, People, Proccess maupun Physical Evidence dan diperlukan konsistensi dalam pelaksanaanya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>