Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165883 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erwin Maryadi
"ABSTRAK
Kementerian Agama sebagai organisasi pemerintah tentunya fokus pada peningkatan pelayanan masyarakat yang transparan dan akuntabel. Oleh karena itu, teknologi informasi TI harus dikelola dengan tepat sehingga berimbas pada kualitas layanan kepada masyarakat. Fokus tatakelola TI bukan pada teknik keputusan, tetapi pada siapa yang secara sistematis memutuskan dan memberikan masukan pada pengambilan keputusan, serta mekanisme yang dapat menjaga agar perilaku dalam mengambil keputusan yang selaras dengan misi, strategi, dan nilai-nilai organisasi.Dalam hal ini penulis mencoba mengembangan dan memperbaharui peran dan fungsi Unit TI dengan meneliti tatakelola TI terkait struktur organisasi pemerintah dengan menggunakan COBIT 5 dan CISR. Aktivitas proses grafik RACI dengan struktur organisasi dan/atau peran individu dalam organisasi. Menggambarkan tingkat keterlibatan masing-masing peran untuk setiap praktek proses: bertanggung jawab, akuntabel, berkonsultasi atau informasi.Penelitian ini menghasilkan rancangan tatakelola TI dengan mekanisme struktural dan mekanisme fungsional sehingga peran dan fungsi TI mendapatkan posisi penting di Kementerian Agama. Secara struktural perlu dilakukan penyesuaian dalam struktur organisasi yang ada, dengan membentuk struktur organisasi TI baru yang dapat mendukung mekanisme fungsional tatakelola TI dengan membentuk Dewan Pimpinan, Perencana Strategis, Forum TI dan lain-lain. Serta metode pengambilan keputusan penting mengenai kebijakan TI. Selain itu penelitian dapat dijadikan referensi serta kajian lebih lanjut bagi pihak akademis terkait dengan kajian lebih lanjut terkait proses tatakelola TI terkait struktur organisasi pemerintah.

ABSTRACT
As the government organisations, Ministry of Religious Affairs focused on transparent society and accountable service improvement. Therefore, information technology IT must be managed well so that can be impacted to the quality of the society service. IT governance is not focus on decision technic, it refers to the one who decides and provides input in decision-making systematically, and maintaining mechanism so as behaviour in decision-making that appropriate by mission, strategy, and organisation values.In this case the writer tried to develop and improve IT role and function by research IT governance that related to the government organizational structure by COBIT 5 and CISR. RACI graphic activity process with organisational structure and/or individual roles in organisation. Describing the level of involvement each roles for every practice process: responsible, accountable, consultation or Information.This research is resulting IT governance programme with structural mechanism and functional mechanism so that IT 39;s function gets the important position in the Ministry of Religious Affairs. In the Structural existing organizational needs an adaptation structurally by creating a new IT organizational structure which can provide the mechanism of the functional IT governance with establish Board, Strategic Planner, IT Forum, etc. As well as the method of making important decisions about IT policy. Furthermore, the research can become a reference and further study for the related academic with further study that related to IT governance process and related to government organizational structure."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Addini Ainul Haq
"Teknologi informasi TI memiliki peran penting dalam mendukung operasional tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia Kemenkumham RI untuk mewujudkan pemerintahan berbasis elektronik. Grand design TI Kemenkumham RI mengidentifikasi manajemen pengelolaan TI sebagai salah satu kendala implementasi pemerintahan berbasis elektronik. Karya akhir ini menggunakan kerangka kerja COBIT 5 untuk mengukur tingkat kapabilitas tata kelola TI Kemenkumham RI saat ini dan menyusun rekomendasi untuk memperbaiki tingkat kapabilitas. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Process Assesment Model PAM dimana hasil pengukuran tingkat kapabilitas Kemenkumham RI saat ini adalah tingkat 1 Performed Process, yang berarti telah ada proses-proses COBIT 5 yang diterapkan untuk mencapai tujuan proses tersebut. Terdapat tujuh proses COBIT 5 yang menjadi prioritas perbaikan yang ditentukan dengan memetakan permasalahan pain point dan proses COBIT 5 dengan rencana pengembangan TI Kemenkumham RI tahun 2018.

Information technology IT has an important role in supporting the operational tasks and functions of The Indonesian Ministry of Law and Human Rights Kemenkumham RI to implement e-government. IT grand design of Kemenkumham RI identified IT governance as one of the obstacles to implement e-government. This research uses COBIT 5 framework to measure the current capability level of IT Governance in Kemenkumham RI and develop recommendations to improve the capability level. Measurement is done by using Process Assessment Model PAM where the result of Kemenkumham RI capability level assessment is level 1 Performed Process , which means there have been COBIT 5 processes implemented to achieve the objectives of the process. There are seven COBIT 5 processes which are the priority of improvement determined by mapping points pain points and COBIT 5 process with IT development plan of Kemenkumham RI in 2018."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aristus Luhur Pamarto
"ABSTRAK
Penerapan tata kelola TI yang baik berpengaruh langsung terhadap performa organisasi. Untuk mengetahui penerapan tata kelola TI di organisasi dilakukan audit tingkat kematangan TI menggunakan COBIT. Berdasarkan hasil audit tingkat kematangan TI di Perum Perhutani diketahui bahwa penerapan tata kelola TI di Perum Perhutani belum sesuai dengan tingkat kematangan TI yang diharapkan oleh Kementerian BUMN. Dengan nilai tingkat kematangan TI saat ini, TI belum mampu berperan meningkatkan kinerja bisnis Perum Perhutani. Berdasarkan hasil audit, salah satu faktor penyebab tingkat kematangan TI masih rendah karena ada beberapa fungsi TI yang belum ada pada struktur organisasi TI. Penelitian ini bertujuan merancang struktur organisasi TI di Perum Perhutani untuk meningkatkan nilai tingkat kematangan TI. Perancangan struktur organisasi TI menggunakan model struktur organisasi COBIT 5. Untuk mengetahui kebutuhan TI di Perum Pehutani, digunakan Critical Success Factor CSF . Untuk menghitung nilai manfaat perancangan struktur organisasi TI, digunakan Generic IS/IT Business Value Category. Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan kewenangan pimpinan tertinggi TI di Perum Perhutani. Selain itu, terdapat beberapa penambahan fungsi TI baru yang sebelumnya belum terdapat pada struktur organisasi TI Perum Perhutani. Perubahan struktur organisasi TI Perum Perhutani akan memberikan manfaat bagi Perum Perhutani yaitu mengurangi risiko, mengurangi biaya kegiatan dan menambah pendapatan.

ABSTRACT
Implementation of good IT governance has direct effect on corporate 39 s performance. One method to determine how IT governance being used is to conduct IT maturity level audit using COBIT. Based on the result of IT maturity level audit at Perum Perhutani, implementation of IT governance in Perum Perhutani isn 39 t fit with IT maturity level of state owned enterprises. IT unable to support increasing Perum Perhutani 39 s business performance. One factor causing IT maturity levels at Perum Perhutani is low because there are some IT functions didn 39 t exist in current IT organizational structure. The purpose of this reseacrh to design IT organizational structure at Perum Perhutani in order to increase IT maturity level. Designing of IT organization structure at Perum Perhutani, using organization structure model based on COBIT 5. To know IT needs at Perum Perhutani, using Critical Success Factor. To calculate value of designing IT organization structure, using Generic IS IT Business Value Category. The results of this research is increasing authority of the IT supreme leader at Perum Perhutani and adding new IT functions that were not consist in current IT organization structure. Changing of IT organization structure will give benefit for Perum Perhutani, which reduces risk, reduces cost, and increase revenue."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulie Astanto
"Penerapan Good Governance (tata kelola yang baik) pada sektor pemerintahan, khususnya sektor layanan publik memiliki tingkat urgensi yang sama tinggi dengan sektor korporat. Tuntutan akan akuntabilitas dan transparansi, baik dari stakeholder maupun masyarakat luas, membutuhkan suatu perangkat pendukung terciptanya tata kelola yang baik di dalam organisasi. Tata Kelola TI, tidak terbantahkan lagi, memiliki kontribusi yang besar dalam mendukung terciptanya Tata Kelola Organisasi yang baik Penelitian ini menyoroti tata kelola TI di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai salah satu organisasi pemerintah sekaligus layanan publik dengan intensitas penggunaan TI yang tinggi di Indonesia. Penulisan penelitian bersifat studi kasus dan secara kualitatif dan eksploratif merumuskan struktur, proses, dan mekanisme pada tempat studi kasus secara deskriptif Dalam melakukan pemetaan digunakan kerangka kerja Centre for Information System Research (CISR) MIT, untuk mengetahui struktur, proses dalam pengambilan keputusan, dan mekanisme dalam tata kelola TI. Identifikasi permasalahan berkaitan dengan implementasi TI dilakukan dengan menganalisa Tata Kelola TI menggunakan beberapa kerangka kerja. Hasil pemetaan dan analisa diharapkan dapat memberikan gambaran dan pemahaman yang komprehensif tentang penatakelolaan TI sehingga memudahkan organisasi dalam mengidentifkasi permasalahan yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap aspek penatakelolaan TI.

The implementation of good corporate governance in the public sector has the same importance as a corporate sector. The arraignment of accountability and transparency either from stakeholder or the public society lacked for support to create good governance in the public organization. This research focused on the IT Governance which is implemented in Directorate General of Tax (DJP) as a public service organization which has high IT intensity in Indonesia. This research used CISR framework to maps structure, process, and relational mechanisms in making IT decisions and used another frameworks in order to analyze the problems in the IT organization due to the lack of understanding of IT Governance. The methodology of this research was a case study and qualitatively formulate structure, process, and relational mechanisms in such a way that can increase the understanding of IT Governance in DJP. Based on the research, researcher hoped that organization could identify the IT Governance problems of the organizations through Organization IT Governance mapping and analyze the mapping used the frameworks implemented."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Sri Yulianti
"Tata kelola teknologi informasi (IT Governance) telah menjadi sesuatu hal penting dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam penerapan Good Corporate Governance di dalam sebuah organisasi. Tata kelola TI adalah sebuah konsep yang menjadi jawaban atas kebutuhan organisasi akan jaminan kepastian penciptaan nilai dari TI serta jaminan kepastian kembalinya investasi TI yang telah ditanamkan. Beberapa organisasi telah memulai menerapkan tata kelola TI untuk dapat mencapai keselarasan antara bisnis dengan TI.
Dari hasil pengamatan, pemanfaatan TI di Bpmigas hanya dianggap pendukung atau penyedia kegiatan masing-masing unit fungsi di dalam pengiriman layanan TI. Layanan TI hanya dianggap sebagai komoditas yang dapat dibeli. Sikap ini tidak sesuai dengan kebutuhan Bpmigas untuk mencapai visinya yaitu agar dapat menjadi suatu lembaga pengawasan dan pengendalian Kegiatan Usaha Hulu Migas yang efisien dan efektif. Untuk mencapai visi diatas, salah satu strategi Bpmigas ialah dengan membangun sistem informasi yang terintegrasi. Tujuan ini tidak akan tercapai jika Bpmigas tidak mengubah pandangannya terhadap TI. Untuk membangun SI yang terintegrasi perlu hubungan yang erat antara TI dan setiap unit fungsi, dimana ada pengenalan yang lebih baik dari perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu TI harus dianggap partner, yang memiliki posisi atau kedudukan yang sederajat dengan unit fungsi yang lain. Pertama-tama, penelitian ini mempelajari beberapa kerangka kerja tata kelola TI yang ada. Kemudian penelitian ini menggambarkan kondisi akan kebutuhan tata kelola TI lalu mengajukan rancangan model tata kelola TI yang sesuai dengan kebutuhan Bpmigas agar visi Bpmigas dapat tercapai. Untuk menggambarkan kondisi akan kebutuhan tata kelola TI digunakan kerangka kerja struktur, proses dan mekanisme hubungan dan kebutuhan TI yang terintegrasi dengan strategi bisnis. Kerangka kerja IT BSC, Cobit dan model tata kelola TI yang menggabungkan struktur, proses dan mekanisme hubungan digunakan untuk model tata kelola TI di Bpmigas dimana outsourcing partnership sangat diperhatikan. Pada akhirnya tata kelola TI yang efektif ini dapat memberikan kontribusi untuk terwujudnya good corporate governance, dengan adanya akuntabilitas, transparansi dan pertanggungjawaban dari investasi TI, dan perbaikan pelayanan penyampaian informasi secara keseluruhan. Akan tetapi penelitian ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut mengenai keefektifan rancangan kerangka kerja model tata kelola TI dengan diukur berdasarkan peningkatan unjuk kerja Bpmigas dan kontribusi TI dalam pencapaian visi Bpmigas setelah diterapkannya model tata kelola TI yang diusulkan.

IT Governance becomes important thing and integrated part for Good Corporate Governance within an organization. IT Governance concept is the answer for organization need to assure the creating of IT value and to assure the return of IT investment which has been spent. Some organizations have begun to apply IT Governance to achieve alignment between business and IT. As the result of review and observation, the IT application in BPMIGAS is only supporting function or just tools for providing activity in each unit within delivering IT services. IT services is just considered as commodity which can be purchased easily. This attitude is not in line with the need of BPMIGAS to achieve its vision: To become efficient and effective regulation and controlling institution for upstream oil and gas industry sector. In order to achieve its vision, one of the BPMIGAS strategies is to build integrated information system. This objective cannot be achieved if BPMIGAS will not change its perception about IT. To build the integrated information system, the close relationship between IT and the function units is necessary where there is better recognizing of the company organization as a whole. There fore, IT should be considered as partner, which has the same position and level as other units. Firstly, this study describes the conditions for IT Governance?s need and then proposes the IT Governance model which fulfill the need for BPMIGAS in order to achieve its vision. To describe the condition about the need of IT Governance, this study uses structure, process and relational mechanism framework, and integrated IT need with business strategy. IT BSC framework, Cobit and IT Governance model which is combined the structure, process and relational mechanism, would be used for IT Governance model in BPMIGAS where there is a focus on outsourcing partnership. At the end, the effective IT Governance can give contribution to build good corporate governance by accountability, transparency, IT Investment responsibility and also improvement of information delivery services as a whole. However, it still need further research and assessment for the effectiveness of this proposed IT Governance model framework by measuring the improved performance of BPMIGAS and IT contribution in achieving BPMIGAS ?s vision after this proposed IT Governance model is applied."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Prawira B.
"Teknologi Informasi telah menjadi peranan yang sangat penting dalam menunjang strategi dan visi organisasi. Hal ini didasari oleh Survey yang dilakukan oleh PricewaterhouseCoopers pada tahun 2003 dan 2005. Hasil survey menunjukan bahwa 52% di tahun 2003 dan 57 % ditahun 2005 menyatakan TI memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan strategi dan visi perusahaan. Industri keuangan seperti perbankan merupakan salah satu industri yang tertinggi menyatakan bahwa TI berperan sangat penting untuk mewujudkan strategi dan visi perusahaan dibandingkan industri lainnya. Oleh karena itu penulis ingin melihat kesesuaian model tata kelola TI pada Bank DA dengan beberapa kerangka kerja dari teori yang telah ada. Penulis tidak merancang kembali tata kelola TI yang sudah ada pada Bank DA hanya mendeskripsikan tata kelola TI nya.
Penelitian dilakukan menggunakan tiga kerangka kerja tata kelola TI berikut: kerangka kerja Struktur, Proses dan Hubungan atau Komunikasi, kerangka kerja IT Governance Institute, dan kerangka kerja Australian Standard for Good Corporate Governance of ICT. Penulis akan memetakan tata kelola TI bank DA ke kerangka kerja-kerangka kerja tersebut. Setelah memetakan tata kelola TI bank DA penulis akan menganalisa menggunakan teori tata kelola TI dari ketiga kerangka kerja tersebut dan mencari temuan-temuan dalam penganalisaannya.
Dari hasil analisis penulis menemukan bahwa tata kelola TI bank DA sebagian besar sesuai dengan ketiga kerangka kerja yang digunakan. Penulis juga menemukan ada sebuah proses pada bank DA yaitu formally tracking business value of IT yang belum dijalankan dengan baik. Selain itu tata kelola TI bank DA sesuai dengan empat dari tujuh karakteristik yang terdapat pada perusahaan yang memiliki tata kelola TI dan kinerja keuangan yang baik. Dengan melihat tata kelola TI yang baik dan sesuai dengan sebagian besar kerangka kerja yang ada penulis menyarankan menggunakan tata kelola TI sebagai salah satu masukan untuk mengembangkan pola tata kelola TI perusahaan di Indonesia.

Information Technology has been an important role to support the vision and strategy of the organization. This is based on the survey that is conducted by PricewaterhouseCoopers in 2003 and 2005. The result of the survey shows that 52 % in 2003 and 57 % in 2005 state that Information Technology has been an important role to achieve the vision and strategy of an organization. Financial Industry like bank was one of the highest industries that state this statement compare to the other industries. Author is interested to investigate the fitness of Bank DA IT Governance Model compare to existing framework from other theory. Author doesn't re-design the IT Governance of Bank DA, but only describe the existing IT Governance that Bank DA impalement.
The Research is conducted using three IT Governance frameworks as follow: Structure, Process and Relationship mechanism framework, IT Governance Institute framework, and Australian Standard for Good Corporate Governance of ICT framework. Author will map Bank DA IT Governance to these three frameworks. After mapping them, Author will analyze it using IT Governance theory from the three frameworks and give some fact that is found from analysis. From the analysis author found that most of Bank DA IT Governance is match to the three frameworks.
Author also found that there is one process in Bank DA, formally tracking business value of IT, which is not performed well. The other finding is Bank DA IT Governance has applied four characteristic of seven that has been applied in the organization that has great IT Governance and financial performance. Refer to the analysis that show Bank DA has run their IT Governance well and mostly match to the IT Governance framework from other theory. Author suggests using Bank DA IT Goverancne as an input to develop Indonesia IT Governanace Model. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Arisandi
"Perkembangan Teknologi Informasi (TI) dan meningkatnya penggunaan TI oleh organisasi, baik bisnis maupun non bisnis dapat menunjukkan bahwa peran TI dalam mendukung kegiatan bisnis dan mencapai tujuan organisasi semakin meningkat. Dalam industri penerbangan, IT sangat berperan dalam mendukung proses bisnis. PT. M sebagai salah satu perusahaan penerbangan di Indonesia juga memanfaatkan IT dalam menjalankan proses bisnisnya, banyaknya aplikasi IT yang digunakan dalam menjalankan proses bisnis menunjukkan investasi perusahaan terhadap IT cukup besar. Investasi terhadap IT seharusnya disertai dengan adanya tata kelola (IT Governance) yang baik agar investasi IT dapat memberikan hasil yaitu adanya keselarasan antara kegiatan bisnis dan IT dalam mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan penelitan ini adalah untuk mendeskripsikan dan memetakan IT Governance pada PT. M sehingga memperoleh gambaran umum bagaimana pelaksanaan IT Governance perusahaan. Dalam melakukan pemetaan terdapat IT Governance Framework yang digunakan, yaitu model Van Grambergen untuk memetakan bagaimana Struktur, Proses dan Mekanisme Relasional IT Governance pada PT. M. Selain itu terdapat beberapa framework lain yang digunakan yaitu Weill & Ross, ITGI dan AS-8015. Laporan penelitian ini akan menguraikan bagaimana penerapan masing-masing framework tersebut untuk pengelolaan IT di PT. M. Berdasarkan hasil pemetaan terhadap beberapa framework tersebut, diketahui beberapa gejala yang menyebabkan terhambatnya IT Governance pada PT. M. Hal ini menyebabkan munculnya beberapa masalah yang ditimbulkan karena belum berjalannya IT Governance di PT. M. Beberapa masalah tersebut antara lain adalah tidak tercapainya strategic alignment antara bisnis dan IT, kurangnya akuntabilitas penggunaan sumber daya IT dan tidak adanya competitive advantage dari IT.

Information Technology expansion and more IT usage is raising by organization that run in business or non business can show that IT character as business support can gain an advance objective for organization. In airline business where IT is really associate for business support, PT. M as one of airlines business in Indonesia also use IT to perform their business process, lot of IT Applications used in business process show that large IT investment in their company. IT investment should be follow with good IT Governance; therefore IT investment can gain alignment between business activity and IT within reach company objective.
Objective of this research is to describe and mapping of IT Governance in PT. M until have a general picture of how IT Governance implement in company. Within mapping, it have IT Governance Framework used such as; Van Grembergen model for how mapping Structure, Process, and Relational Mechanisms of IT Governance on PT. M. In addition also have other framework that used as Weill & Ross, ITGI and AS-8015. This thesis will explain about how to utilize for each IT Governance framework in PT. M. As result of this mapping toward those several frameworks there are known some symptom that cumber IT Governance of PT. M. From those several symptoms, causes several problems such as less of bussiness - IT strategic alignment, less of accountability in IT usability and loss of competitive advantage from IT."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Anggara Heaqal
"Semakin meningkatnya kebutuhan kalangan eksekutif organisasi untuk memastikan proses penghantaran nilai dari investasi Teknologi Informasi (TI), serta untuk mencapai fusi antara bisnis dengan TI, semakin menuntut kesadaran dan pemahaman tentang bagaimana sebuah organisasi dapat mengimplementasikan IT Governance (tata-pamong TI). Penelitian eksploratori dengan pendekatan kualitatif ini, bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi IT Governance pada PTX, sebuah perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia, dengan menggunakan beberapa teori kontigensi dan kerangka kerja IT Governance, dimana kombinasi struktur, proses, dan mekanisme relasional adalah kerangka kerja utama yang digunakan dalam penelitian ini. Studi kasus ini dilaksanakan dengan melakukan wawancara, observasi dan studi dokumen, di PTX. Hasil dari penelitian ini menghadirkan deskripsi sebuah pemetaan implementasi IT Governance (IT Governance Map) sebagai sudut pandang alternatif dalam memahami bagaimana pengimlementasian IT Governance pada sebuah organisasi. Hasil dari studi kasus ini mengindikasikan campuran antara pengaturan implementasi IT Governance dengan kontigensi dari lingkungan dan organisasi semua berperan dalam menciptakan nilai TI bagi organisasi.

The increasing need for organization executive to verify the value generation process from Information Technology (IT) investment, and to achieve the fusion between business and Information Technology (IT), call for an increasing awareness and understanding of how an organization can implemented IT Governance. In the purpose of qualitatively describes how an organization can implement IT Governance, this exploratory case study reviews and analyses several frameworks, rooted in a mixture of structure, process and relational mechanism, and contingencies theories of IT Governance within PTX, a major Indonesian mining company. The research was conduct through several indepth interviews, observation, and documents study within PTX. This research results an alternative view through a description of an implementation mapping of IT Govenance (IT Govenance Map) in PTX, blended in organization and environmental contingency, and generated the IT Governance outcome to the organization."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Sopia
"IT Governance (Tata Kelola IT) adalah kapasitas organisasi untuk mengendalikan formulasi dan implementasi dari strategi TI serta menjadi arah tujuan dari organisasi untuk meningkatkan daya saing organisasi, juga merupakan faktor penting di dalam mengangkat business value dari TI. IT Governance merupakan satu hal penting yang menjadi bagian dari tanggungjawab bagi pimpinan level atas dalam upaya mengintegrasikan antara kebutuhan bisnis dan TI-nya. Penerapan IT Governance ini akan berbeda seiring dengan proses bisnis yang berjalan di organisasinya, juga disesuaikan dengan kebijakan-kebijakan negara tempat organisasi tersebut beroperasi.
KepMenBUMN (KEP-117/M-MBU/2002) merupakan acuan penting bagi perusahaan-perusahaan BUMN di Indonesia mengenai wajibnya penerapan Good Corporate Governance (GCG), secara konsisten dan atau menjadikan GCG sebagai landasan operasionalnya. Diyakini, optimalisasi Corporate Governance ini sangat membutuhkan peranan Teknologi Informasi dalam menjalaninya. Penelitian deskriptif ini ingin memotret IT Governance yang sudah ada di PT. ABC sebuah perusahaan studi kasus Asuransi Sosial BUMN dengan beberapa model IT Governance, dengan tujuan ingin mendeskripsikan bagaimana penerapan IT Governance di PT.ABC berdasarkan teori-teori yang ada.. Penulis meyakini bahwa, penelitian ini akan meghasilkan sebuah pemodelan IT Governance yang ada di PT.ABC dan terdapat nya suatu yang unik di perusahaan ini, yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengimplementasian IT Governance di perusahaan studi kasus.

IT Governance is organizational capacities to control the formulation and implementation from strategy of IT and also become direction for the organization to increase the organizational competitiveness, also represent an important factor in excisting business value from IT. IT Governance is one of an important matter, which suitable to be a part of executive`s level responsibility, the effort to integrating all requirements of the business and the use of IT. Implementing IT Governance will be different along with process of business in each organisation, and its also adapted by a state`s policy where the organizational stayed.
KepMen BUMN (KEP-117/M-MBU/2002) is an important principle of State own-Companies in Indonesia, about the implementetion Good Corporate Governance (GCG) in organisation activities, consistently and formulate GCG as a basis for its operational. In the movement to optimizing Corporate Governance needs Information Technology`s role to realize the strategies. This Descriptive research will capture the PT. ABC`s IT Governance, which is as a case study company of Social Insurance, one of State own-Company, with a few model of IT Governance, in objective to descripe of, how IT Governance have been applied in PT.ABC, based on existing theories. Writer believe that, trough this research will formulate a model of IT Governance, which subsist in PT.ABC and there is a unique research finding from this company, which can be made by a consideration for implementation of IT Governance in case study company."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selda Shabrina
"Saat ini banyak perusahaan yang sangat bergantung pada teknologi informasi (TI) dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. TI menjadi semakin penting lagi bagi perusahaan multinasional untuk dapat berkoordinasi dengan baik. Chevron merupakan salah satu perusahaan multinasional yang memiliki unit bisnis di Indonesia dengan nama perusahaan Chevron Indonesia Company (CICO). Skripsi ini akan membahas hasil mapping atas tujuan bisnis dengan tujuan TI perusahaan serta membahas tata kelola TI CICO menggunakan 2 domain pada CobiT 4.1, yaitu domain plan and organize dan acquire and implement. Terdapat penilaian atas tata kelola TI menggunakan maturity level dalam kerangka CobiT. Hasil penilaian dari kedua domain tersebut, tata kelola TI pada CICO memperoleh level 4,38 (Managed and Measurable). Tingkat kematangan TI CICO pada kedua domain tersebut sudah baik. Meskipun begitu masih terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi agar TI dapat mendukung kegiatan operasional CICO dengan sempurna.

Nowadays, there are many companies that rely heavily on information technology (IT) in operating their activities. IT becomes more important for multinational companies to enable good coordination. Chevron is one of multinational company that has a business unit in Indonesia with the name of Chevron Indonesia Company (CICO). This paper presents the result of mapping business goals to IT goals and the result of analyzing CICO?s IT governance using 2 domains on CobiT 4.1, which are plan and organize with acquire and implement. There is an assessment of IT governance maturity level using CobiT framework. The result shows that CICO?s IT governance in domain PO and AI gain level 4,38 (Managed and Measurable). This level is good. However, there are still some things that need to be enhanced in CICO?s IT to support CICO?s activities perfectly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>