Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179760 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meszieshan Dhenati Monikasari
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Pembelajaran Berbasis Proyek dan keterlibatan siswa berdasarkan ciri-ciri kepribadian mereka dalam kelas Bahasa Inggris, Prodi Inggris, Universitas Indonesia. Aspek keterlibatan termasuk keterlibatan perilaku, emosional, dan kognitif. Penelitian-penelitian sebelumnya mengacu pada generalisasi terhadap ciri kepribadian siswa ketika berbicara tentang keterlibatan siswa. Dalam penelitian ini, siswa diklasifikasikan menjadi dua sifat yang berbeda, yaitu ekstrovert dan introvert. Penelitian ini menunjukkan perbedaan keterlibatan siswa dalam belajar menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek dimana perbedaan tersebut didasari oleh perbedan kepribadian siswa. Peserta dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 7. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kepribadian yang tersedia online, survei skala keterlibatan siswa secara online, dan pertanyaan wawancara. Data dianalisa berdasarkan tiga aspek, yaitu perilaku, emosional, dan kognitif. Keterlibatan secara perilaku dan kognitif baik ekstrovert dan introvert cenderung sama. Perbedaannya terletak pada keterlibatan secara emosional. Meskipun hasilnya tidak terlalu signifikan, penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrovert memiliki keterlibatan yang lebih tinggi daripada introvert ketika Pembelajaran Berbasis Proyek digunakan di kelas.

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine how Project-based Learning PBL influenced students 39; engagement based on their personality traits in English as Foreign Language EFL class, English Studies, Universitas Indonesia. The aspects of the engagement were including behavioral, emotional, and cognitive engagement. Most previous research studies referred to a generalization of students when speaking of student engagement. In this research, the students were classified into two different traits, extrovert and introvert. The participants were the 7th-semester students. The instruments used in this research were personality test provided online, online student engagement scale survey, and the questions of the interview. The data were examined based on the three aspects. Behavioral and cognitive engagement of both extrovert and introvert remained similar. The difference was on the emotional engagement. Although the result was slightly significant, it indicated that the extrovert had higher engagement than the introvert when Project-based Learning was used in class. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Asrianty Putri
"Di Indonesia, Kurikulum 2013 mendorong guru-guru untuk menggunakan
pembelajaran berbasis penemuan untuk pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Akan tetapi, keberhasilan dari metode ini sangat bergantung pada motivasi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat motivasi siswa laki-laki dan perempuan dalam belajar bahasa Inggris di dalam sebuah kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berbasis penemuan. Subyek dalam penelitian ini adalah para siswa dari SMAN X Jakarta. Penelitian ini mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif yang dikumpulkan dari survei dan wawancara. Kemudian, survei dianalisis melalui Independent-Sample T-test dan analisis deskriptif. Sementara itu, transkripsi verbatim dari wawancara dianalisis menggunakan analisis grounded theory. Temuan data
kuantitatif mengungkapkan bahwa orientasi bertujuan ekstrinsik menjadi faktor yang paling
memotivasi para siswa untuk menerapkan pembelajaran berbasis penemuan dalam mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Selanjutnya, data kualitatif menjelaskan secara lebih lanjut bagaimana para siswa memandang keenam faktor motivasi secara berbeda.
Temuan di dalam penelitian ini juga menyarankan beberapa cara untuk meningkatkan pengalaman belajar dan mengajar bahasa Inggris melalui pembelajaran berbasis penemuan.

In Indonesia, the Curriculum 2013 encourages teachers to use discovery learning for the
teaching of English as a foreign language. However, the success of this method really depends on students motivation. This research aims to look into female and male students motivation in learning English language in a classroom that implements discovery learning.
The subjects in this study were the students of SMAN X Jakarta. The research collected both
quantitative and qualitative data that were gathered through a survey and interviews. Then, the survey was analysed using the Independent-Sample T-test and descriptive analysis.
Meanwhile, the verbatim transcriptions of the interviews were analyzed using the grounded
theory analysis. The quantitative data findings reveal that extrinsic goal orientation became the most motivating factor for the students to implement discovery learning in studying English language as a foreign language. In addition, the qualitative data explains how the
students perceived the six motivational factors differently. The findings in this study also suggest some ways to enhance English language learning and teaching through discovery learning.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Khoirunnisa Akofa
"Motivasi siswa saat mereka mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa asing merupakan komponen penting yang dapat dipengaruhi berbagai faktor. Dengan menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif serta dimensi motivasi dan sikap yang dikembangkan oleh Dörnyei, Csizér, and Németh (2006) sebagai kerangka teori, penelitian ini berusaha untuk melihat bagaimana implementasi pembelajaran daring mempengaruhi motivasi mahasiswa yang mengambil kelas bahasa Inggris sebagai bahasa asing di sebuah universitas negeri di Indonesia. Untuk meneliti pengaruh implementasi pembelajaran daring terhadap penggunaan wadah pembelajaran daring dan motivasi mahasiswa, pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara daring. Selaras dengan penelitian Wright (2017) yang membandingkan persepsi siswa terhadap pembelajaran daring dan luring, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring mempengaruhi sikap mahasiswa terhadap bahasa Inggris dan kepercayaan diri linguistik mereka secara negatif. Namun, bertentangan dengan penelitian Wu, Yen, dan Marek (2011), penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa merasakan tingkat kecemasan yang lebih rendah saat melakukan sesi sinkronus daring tanpa kamera.

Students’ motivation, which is an essential aspect in an EFL (English as a foreign language) classroom, is affected by several factors. Employing a mixed method using Dörnyei, Csizér, and Németh’s attitudinal and motivational dimensions (2006) as its framework, this research attempts to discover how the implementation of online learning impacts the motivation of EFL students in a public university in Indonesia. To find out how the implementation of online learning impacts the use of online learning platforms and students’ motivation, data were collected using an online questionnaire and virtual interviews. Supporting the findings of previous literature comparing the students’ perception of in-class and online instruction in a blended learning setting (Wright, 2017), the results of this research demonstrate that online learning has influenced students’ attitude towards the English language and their linguistic confidence negatively. However, a lower level of self-consciousness during off-camera synchronous sessions was reported to contribute to the declining level of anxiety during online learning, which may contrast a finding of a previous study on students’ motivation and confidence during video conference classroom activities (Wu, et al., 2011)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Amanah
"Netflix merupakan media untuk menonton streaming yang sudah berdiri sejak 1998. Saat ini, Netflix telah hadir di 190 negara dan menyediakan serial dan film dengan berbagai macam genre. Penggunaan audio-visual untuk belajar bahasa asing pun bukan hal yang jarang. Sudah banyak proses belajar daring yang mengimplementasi teknik belajar menggunakan audio-visual dan dinilai efektif. Artikel ini membahas tentang efektivitas serial Netflix sebagai media pembelajaran bahasa asing bagi mahasiswa Program Studi Prancis Universitas Indonesia. Metode kualitatif dengan studi kepustakaan digunakan dalam melakukan penelitian. Dengan menggunakan teknik analisis kesalahan berbahasa oleh Tarigan (2011), teori fonetik dan fonologi bahasa Prancis oleh Léon (1993), teori fonetik bahasa Indonesia oleh Chaer (2013), dan teori interferensi oleh Weinreich (2010), ditemukan bahwa serial Netflix mampu memberikan paparan kosakata bahasa asing baru yang cukup baik bagi penontonnya. Namun, paparan yang diterima dengan cukup baik tidak sejalan dengan kemampuan berbahasa subjek penelitian. Kemampuan berbahasa Prancis subjek penelitian yang sudah menonton serial berbahasa Prancis berjudul Family Business di Netflix tidak mengalami perubahan yang signifikan dengan begitu Netflix terbukti belum mampu menjadi media pembelajaran bahasa asing yang efektif bagi pemelajar bahasa asing.

Netflix is a media for streaming that has been established since 1998. Currently, Netflix is available in 190 countries and provides series and films of various genres. The use of audio-visuals to learn foreign languages is very common. There are many online learning processes that implement audio-visual learning techniques and are considered effective. This article discusses the effectiveness of Netflix series as a foreign language learning media for students of the French Studies Programme at the University of Indonesia. Qualitative method with literature study is used in conducting the research. Using Tarigan's (2011) language error analysis technique, Léon's (1993) theory of French phonetics and phonology, Chaer's (2013) theory of Indonesian phonetics, and Weinreich's (2010) theory of interference, it is found that Netflix series is able to provide a fairly good exposure to new foreign language vocabulary for its audience. However, the well-received exposure is not in line with the language proficiency of the research subjects. The French language skills of the research subjects who had watched the French series Family Business on Netflix did not change significantly, therefore Netflix proved not to be an effective foreign language learning medium for foreign language learners."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Ayu Putri Anas
"Pada masa Pandemi Covid-19, keterlibatan siswa belajar di kelas selama berlangsungnya sistem Pembelajaran Jarak Jauh semakin menurun. Beberapa penelitian menemukan adanya pengaruh kepuasan siswa dan kehadiran guru mengajar secara aktif tehadap keterlibatan siswa. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran peran kepuasan siswa dan kehadiran pengajar pada siswa kelas 12 SMA selama masa pembelajaran jarak jauh terhadap agentic engagement atau keterlibatan agentik siswa di kelas. Kepuasan siswa mengacu pada alat ukur Online Course Student Satisfaction (OCSS), Kehadiran pengajar diukur dengan CoI (Community of Inquiry) untuk komponen teaching presence, sedangkan Agentic Engagement diukur melalui Agentic Engagement Scales (AES). Partisipan penelitian ini adalah 202 siswa kelas 12 dengan rentang usia 16-20 (M=17.68). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan siswa dan kehadiran pengajar berperan sebagai prediktor yang signifikan (= 0.358, p <0.05) atau prediktor berkontribusi sebesar 35.8% terhadap Agentic Engagement pada siswa kelas 12 SMA. Hal ini menunjukkan bahwa semakin siswa puas dalam pembelajaran di sekolah dan guru hadir secara aktif dalam pengajaran, maka semakin tinggi pula keterlibatan siswa belajar di kelas. Selain itu, diketahui bahwa kehadiran pengajar di dalam kelas memprediksi lebih besar keterlibatan siswa di kelas dibandingkan kepuasan siswa dalam pembelajaran jarak jauh.

During the Covid-19 Pandemic, student involvement in learning in class during the Distance Learning system has decreased. Several studies found that there was an effect of student satisfaction and the teaching presence actively teaching on student engagement. Therefore, this study aims to describe the role of student satisfaction and teaching presence in 12th grade high school students during the distance learning period on student engagement in class. Student Satisfaction refers Online Course Student Satisfaction (OCSS) measurement tool, Teaching Presence is measured by CoI (Community of Inquiry) for the teaching presence component, while Agentic Engagement is measured through Agentic Engagement Scales (AES). The participants of this study were 202 students with an age range of 16-20 (M=17.68). The results of this study indicate that student satisfaction and teaching presence act as significant predictors (= 0.358, p <0.05) or predictors contribute 35.8% to Agentic Engagement in 12th grade high school students. This shows that the more satisfied students are in learning at school and the teacher is actively present in teaching, the higher the involvement of students in learning in class. In addition, it is known that the presence of the teacher in the classroom predicts greater student engagement in class than student satisfaction in distance learning."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pribadi Hadhi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan apakah penggunaan teacher talk di kelas bahasa Inggris untuk anak-anak sudah sesuai dengan prinsip-prinsip teacher talk untuk pemelajar anak-anak, yaitu teacher talk, teacher questions, dan teacher feedback. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan ancangan kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teacher talk dapat dilihat dari dua aspek yaitu jenis mode dan interactional feature. Jenis mode dan interactional feature yang sesuai dengan prinsip-prinsip teacher talk untuk pemelajar anak-anak yaitu the materials mode, the skills and systems mode, the classroom context mode, referential question, extended learner turn dan corrective feedback. Sedangkan jenis mode dan interactional feature yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip teacher talk untuk pemelajar anak-anak yaitu the managerial mode, display question dan extended teacher turn. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teacher talk di kelas bahasa Inggris untuk anak-anak tidak sepenuhnya sesuai dengan prinsip-prinsip teacher talk untuk pemelajar anak-anak. Oleh karena itu, pengajar sebaiknya memperhatikan penggunaan teacher talk yang disesuaikan dengan prinsip-prinsip teacher talk untuk pemelajar anak-anak demi mencapai tujuan pemelajaran.

ABSTRACT
The focus of this study is the appropriateness of teacher talk used in a young learner English as a Foreign Language (EFL) classroom in accordance with the principles of teacher talk for young learners, namely: teacher talk, teacher questions, and teacher feedback. This design of this study is a case study that applies qualitative approach. The instrument used to collect the data is classroom observations. The results of this study show that teacher talk is seen through two aspects: mode and interactional feature. Some modes and interactional features are appropriate with the principles of teacher talk for young learners, namely the materials mode, the skills and systems mode, the classroom context mode, referential question, extended learner turn and corrective feedback. However, the other modes and interactional features are not appropriate with the principles of teacher talk for young learners. They are the managerial mode, display question and extended teacher turn. In sum, teacher talk used in a young learner EFL classroom is not fully appropriate with the principles of teacher talk for young learners. The teacher in a young learner EFL classroom, then, should take into account about her use of teacher talk to achieve the institutional goals.
"
2016
T45283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridha
"ABSTRAK
Proses pembelajaran menjadi sangat mendasar dalam kehidupan kita. Melalui pembelajaran akan terbentuk karakter dan kualitas seseorang. Proses pembelajaran yang baik dan benar merupakan suatu keharusan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan belajar dapat terpenuhi dengan baik ketika siswa merasa puas dengan proses belajar yang ada saat ini. Proses pembelajaran dapat mencakup metode, model, dan strategi pembelajaran. Perkembangan teknologi telah menyebar ke seluruh industri. Pengembangan teknologi membuat ketertarikan masyarakat untuk belajar bahasa pemrograman menjadi lebih tinggi, namun nyatanya, banyak siswa yang belajar tentang komputer, kurang memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah dan berpikir logis yang menjadi dasar pembelajaran bahasa pemrograman. Masalah ini mungkin terjadi karena proses pembelajaran yang tidak semestinya, seperti penggunaan metode atau model atau strategi pembelajaran yang salah. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat memenuhi kepuasan siswa dalam mempelajari bahasa pemrograman. Penelitian ini ingin menguji kepuasan siswa dengan menggunakan peta konsep dalam mempelajari bahasa pemrograman.Peserta dipilih dengan mendistribusikan formulir pendaftaran melalui beberapa media sosial menggunakan formulir Google. Peserta diminta mengisi formulir yang menyatakan kemauan untuk mengikuti penelitian sampai penelitian berakhir. Empat puluh sembilan orang mendaftar, tapi hanya 35 yang dinyatakan valid. Penulis menggunakan analisis korelasi dan analisis Pearson dalam menganalisa data. Hasil yang diperoleh bahwa faktor keandalan dalam peta konsep adalah faktor yang memiliki pengaruh paling tinggi terhadap kepuasan siswa. Sedangkan unsur berwujud adalah pengaruh terendah terhadap kepuasan siswa. Sementara itu, kegunaan dan kualitas informasi merupakan faktor yang memiliki dampak tinggi pada kepuasan siswa setelah keandalan. Selanjutnya diikuti oleh kredibilitas, empati, dan kepastian. Secara keseluruhan, semua faktor memiliki efek positif pada kepuasan siswa. Dapat disimpulkan bahwa siswa merasa puas dengan penggunaan peta konsep dalam mempelajari bahasa pemrograman.

ABSTRACT
The learning process is fundamental in our life. Through learning, it will form the character and quality of a person. An excellent and correct learning process is a must in achieving the learning objectives. Learning goals can be met well when students are satisfied with the current learning process. The learning process can include methods, models, and learning strategies. Technological developments that have spread throughout the industry. Development of technology makes the community interest in learning programming language becomes higher, but in fact, many students who learn about computers have less ability in problem solving and logical thinking which is the basis of learning programming languages. This problem may occur due to the improper learning process, the use of methods or models or learning strategies are wrong. Therefore, it takes a learning method that can meet the student`s satisfaction in learning the programming language. This study wants to examine student rsquo s satisfaction using the concept map in learning programming languages.Participants were chosen by distributing the registration form through some social media using Google form. Participants are requested to fill the willingness to follow the research until the study ends. Forty nine people were registering, but only 35 were declared valid. The author uses Pearson correlation and regression analysis in analyzing the data. The results obtained that the reliability factor in the concept map is the factor that has the highest influence on student satisfaction. While the tangible element is the lowest influence on student satisfaction. Meanwhile, Usability and information quality are factors that have a high impact on student satisfaction after reliability. Furthermore, followed by credibility, empathy, and assurance. Overall, all factors have a positive effect on student satisfaction. It can be concluded that students are satisfied with the use of the concept map in learning programming languages."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Kumala Shinta
"Penelitian ini mengeksplorasi penerapan umpan balik korektif melalui rekaman terhadap pemelajar bahasa Inggris di kelas Listening and Speaking di Universitas X. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian studi kasus. Seorang pembelajar bahasa Inggris dan 23 pemelajarnya menjadi informan dalam penelitian ini. Data diperoleh dari kuesioner dan wawancara. Fokus dalam penelitian ini terkait bagaimana pola praktik penerapan umpan balik korektif implisit melalui rekaman, apa persepsi pemelajar dan pembelajar mengenai penerapan umpan balik korektif melalui rekaman, dan apa implikasi penerapan umpan balik korektif implisit melalui rekaman bagi pemelajar dan pembelajar. Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan kegiatan menyimak dan diakhiri dengan latihan berbicara monolog yang direkam oleh masing-masing pemelajar. Setelah itu, pemberian umpan balik korektif implisit diberikan oleh pembelajar melalui rekaman menggunakan Screencast-O-Matic. Berdasarkan temuan penelitian, pola praktik penerapan umpan balik korektif implisit melalui rekaman diawali dengan pengantar, dilanjutkan dengan umpan balik korektif implisit, dan diakhiri penutup. Persepsi pemelajar dan pembelajar terhadap penerapan umpan balik korektif implisit melalui rekaman terbukti positif. Implikasi dari penerapan umpan balik korektif melaui rekaman bagi pemelajar mencakup peningkatan dalam keterampilan berbicara dan motivasi belajar secara mandiri, sedangkan bagi pembelajar adalah terdapatnya kesempatan memberikan umpan balik korektif secara personal kepada setiap pemelajar. Terkait kendala yang dihadapi pemelajar dan pembelajar dalam penerapan umpan balik korektif implisit sebagian besar terletak pada hal teknis.

This thesis explores the implementation of implicit corrective feedback through recordings in an English Listening and Speaking class of first year university students. The research employed a case study method. An English teacher and 23 English students acted as the informants of this study. The data were obtained from questionaries and interviews. The aim of this study is to reveal the implementation of implicit corrective feedback in the class, the students’ and teacher’s perceptions, as well as the implications about the practice. From observation, there were some listening activities before students practice English through monologue recordings. Implicit corrective feedbacks were given through recordings by Screencast-O-Matic. By use of this application, the teacher gave implicit corrective feedback on students’ pronunciation and grammar mistakes in their monologue. The students had positive perceptions on the implementation of implicit corrective feedback through recordings, as they found it helpful and motivating their speaking skills. The teacher also had positive perception; the recordings gave the chance to give personal corrective feedbacks based on students’ needs. The implications of the practice towards students related to enhancing students’ awareness on English pronunciation and grammar and motivation on self-learning, as well as their readiness on technical issues. For the teacher, the implications of the implicit corrective feedback through recordings were related to chances to deliver personal feedbacks, time also technical issues."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prashinta Rizky Larasati
"ABSTRAK
Dalam pembelajaran bahasa asing, media pembelajaran yang dipilih turut mempengaruhi keberhasilan belajar bahasa asing. Media pembelajaran digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pada penulisan jurnal ini membahas penggunaan media lagu untuk pembelajaran bahasa. Lagu dapat membantu menata suasana hati, mengubah sikap siswa dan mendukung lingkungan belajar. Peran lagu sebagai media pembelajaran bahasa asing mempunyai hasil yang signifikan dan dapat meningkatkan aspek afektif pada pelajar. Keempat kemahiran bahasa seperti mendengar, berbicara, menulis, dan membaca dapat dilatih melalui lagu apabila diberikan kepada individu pada waktu dan bentuk latihan yang tepat.

ABSTRACT
In foreign language learning, the chosen learning media influences the success of learning foreign language. Learning media is used to deliver message so that it could stimulate attention, interest, thoughts, and feelings of students in learning activities to achieve learning goals. This journal discusses the use of songs for language learning. Songs can help to organize moods, alter students 39 attitude and support learning environments. The role of songs as a base for foreign language learning media have significant results and can improve the affective aspect of the learner. The four language skills, such as listening, speaking, writing, and reading can be trained through the song if given to the individual at the right time and with the proper form of practice. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Juniato
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penggunaan instruksi berfokus bentuk dan pengaruhnya bagi pembelajar bahasa asing terkait kesalahan berbahasa pembelajar di kelas kemahiran berbicara. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa pembelajar umumnya memproduksi kesalahan tatabahasa, kosakata dan pelafalan. Pengajar memberikan instruksi berfokus bentuk berupa elisitasi langsung, permintaan klarifikasi, koreksi langsung, pengulangan, pengubahan, tanggapan metalinguistik, dan non verbal. Tanggap paling efektif adalah tanggap penggunaan balikan permintaan klarifikasi. Hasil penelitian menyarankan bahwa pengajar perlu memberikan balikan yang tepat agar menghasilkan tanggap yang sukses. Mengingat pentingnya penggunaan balikan untuk mendapatkan tanggap pembelajar dalam interaksi di kelas kemahiran berbicara, lembaga pengajaran diharapkan dapat memberikan pelatihan yang mendalam kepada pengajar tentang pemberian balikan yang efektif.

ABSTRACT
The focus of this study is to observe the use of form-focused instruction and its effects on foreign language learners’ mistakes/errors in speaking class. This is a descriptive research. The findings show that the learners produced mistakes/errors on grammar, vocabulary, and pronunciation and the teacher used form-focused instruction and provided different kinds of feedback (elicitation, clarification request, direct correction, repetition, recasts, metalinguistic, and non-verbal feedback). The most effective uptake is clarification request. The findings of the research suggest that teachers need to choose the right type of feedback to produce successful uptakes. Considering the importance of feedback in interactions in the classroom, teaching institution should conduct workshops on effective form-focused instruction to teachers."
2013
T32969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>