Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195275 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inayah
"ABSTRAK
Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan perkotaan yang sangat berkaitan dengan kepadatan penduduk yang menyebabkan angka kematian tertinggi di dunia. Salah satu komplikasi yang disebabkan oleh bakteri tuberkulosis adalah efusi pleura dimana efusi pleura dapat menimbulkan nyeri dada yang berkelanjutan. Penelitian menyatakan bahwa teknik relaksasi napas dalam berpengaruh pada penurunan level nyeri kronik yang dialami pasien dengan tuberkulosis paru dan efusi pleura. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan analisis asuhan keperawatan relaksasi napas dalam pada pasien tuberkulosis paru dengan efusi pleura. Karya ilmiah ini menggunakan pendekatan studi kasus klinik. Intervensi keperawatan relaksasi napas dalam yang diberikan pada pasien selama 6 hari menunjukkan penurunan level nyeri. Implikasi keperawatan teknik relaksasi napas dalam pada studi ini dapat dilakukan pada pasien tuberkulosis paru dengan efusi pleura saat dirumah sebelum mendapatkan terapi obat untuk mengatasi nyeri.

ABSTRACT
Tuberculosis is the common disease in urban communities due to over population that causes high risk mortality in the world. The bacteria of tuberculosis can lead pleura effusion that cause of prolong chest pain. Research prove that deep breath relaxation technique can relieve chronic pain level in tuberculosis and pleura effusion patient. This study used clinical cases method and aim to analyze the influence of deep breath relaxation technique to patient with chronic pain. The results show that deep breath relaxation technique can reduce patients pain level. Recommendation of this study is patient with chronic pain could improve their ability to control pain with deep breath relaxation technique before medical therapy."
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Romaully
"Salah satu tindakan keperawatan mandiri perawat adalah mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam. Dalam karya Ilmiah ini diterapkan  tindakan keperawatan tersebut kepada klien kanker payudara yang telah bermetastase dan terjadi efusi pleura sehingga klien mengalami sesak, batuk kelelahan. Klien menderita kanker payudara disebabkan karena klien tidak menikah dan telah  berusia 51 tahun. Tindakan yang diberikan dilakukan tiga kali sehari selama lebih kurang 15 menit. Sebelum dan sesudah  melakukan teknik relaksasi nafas dalam klien diukur saturasi oksigennya,dan jumlah pernafasannya. Selama diberikan tindakan  relaksasi nafas dalam ini klien menunjukkan semakin baik tingkat saturasi oksigennya dan  terlihat  perbaikan  pola nafas. Tindakan relaksasi nafas dalam ini dinilai penting untuk dilakukan kepada klien yang mengalami sesak nafas dan kelelahan karena bertujuan untuk memperkuat otot pernafasan,mengurangi kelelahan dan meningkatkan kapasitas vital paru. Tindakan teknik relaksasi nafas dalam ini akan lebih terlihat hasilnya apabila dilakukan murni tanpa intervensi medis seperti pemberian obat-obatan dan dilakukan saat klien dalam kondisi tenang dan kooperatif.

One of the nurse's independent nursing actions is to teach deep breathing relaxation techniques. In this Scientific work is applied nursing actions to clients who have metastasize breast cancer and pleural effusion occurs so that clients experience shortness, cough fatigue. Clients suffering from breast cancer are caused because the client is not married and has 51 years of age. The action given is done three times a day for approximately 15 minutes. Before and after doing breath relaxation techniques in the client measured oxygen saturation, and the amount of breathing. During this breathing relaxation action the client shows the better the oxygen saturation level and the improvement of the breath pattern. This deep breath relaxation action is considered important to do to clients who experience shortness of breath and fatigue as it aims to strengthen the respiratory muscles, reduce fatigue and increase vital capacity of the lung. This deep breath relaxation technique action will be more visible if done purely without medical intervention such as drug delivery and performed when clients are calm and cooperative.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jihaz Haneen Hakiki
"Efusi pleura merupakan kondisi terkumpulnya cairan didalam rongga pleura yang dapat berupa cairan eksudat dan transudat. Efusi pleura terjadi karena komplikasi dari penyakit yang menyertai. Selain itu dapat disebabkan juga karena penyakit infeksi maupun dan non infeksi. Masalah yang umum muncul pada efusi pleura adalah sesak napas dikarenakan penurunan ekspansi paru sebagai akibat penumpukan cairan di rongga pleura. Masalah keperawatan yang dapat ditegakkan yaitu pola napas tidak efektif. Karya Ilmiah Akhir ini memberikan gambaran tentang keefektifan pemberian posisi semi fowler terhadap penurunan sesak napas pada Tn. S dengan efusi pleura. Hasil evaluasi yang dilakukan selama empat hari menunjukkan penurunan sesak napas dan penurunan penggunaan otot bantu pernapasan pada Tn. S setelah diberikan posisi semi fowler. Posisi semi fowler mampu menurunkan upaya penggunaan alat bantu otot pernapasan. Posisi semi fowler dapat direkomendasikan untuk memaksimalkan ekspansi paru dan penurunan upaya penggunaan alat bantu otot pernapasan.

Pleural effusion is a condition of fluid accumulation in the pleural cavity which can be fluid exudate and transudate. Pleural effusion occurs because of complications from the accompanying disease. Besides that it is also caused by infectious and non-infectious diseases. A common problem in pleural effusion is shortness of breath due to decrease lung expansion as a result of accumulation of fluid in the pleural cavity. Nursing problems that can be enforced are ineffective breathing patterns. This paper provides an overview of the effectiveness of giving a semi fowler position to decrease shortness of breath in Mr. S pleural effusion. The results of semi fowler position intervention were decreasing in shortness of breath and in using of respiratory muscles in Mr. S. The semi fowler position is recommended to maximize lung expansion and to decrease the use of respiratory muscles.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Agustianti
"Kanker payudara merupakan adanya tumor pada sel-sel jaringan payudara. Secara umum kanker payudara belum dapat dipastikan penyebab utamanya, namun pola hidup masyarakat perkotaan yang tidak sehat dapat menjadi salah satu faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker payudara. Kanker payudara dapat menimbulkan komplikasi apabila telah terjadi metastasis atau penyebaran ke organ lain, salah satunya adalah ke organ paru-paru sehingga akan menimbulkan efusi pleura. Efusi pleura merupakan adanya akumulasi cairan dalam rongga pleura. Salah satu dampak efusi pleura adalah sistem pernapasan. Salah satu intervensi keperawatan dalam menangani masalah pernapasan adalah pemberian posisi tidur yang sesuai. Pemberian posisi yang sesuai dapat membantu ekspansi paru dalam proses bernapas.
Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi pemberian posisi semi fowler pada klien kanker payudara dengan efusi pleura di Ruang Rawat Inap Lantai 4 Selatan Gedung Irna Teratai RSUP Fatmawati. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan saturasi oksigen dan frekuensi napas menjadi optimal saat klien diberikan posisi semi fowler. Perlu dilakukan sosialisasi terkait manfaat pemberian posisi semi fowler pada perawat ruangan agar oksigenasi pada klien dengan masalah pernapasan menjadi lebih maksimal.

Breast cancer is the presence of tumor cells in breast tissue. Generally the cause of breast cancer is uncertain, but the lifestyle of urban community which is not healthy can be one of the factors that may lead to the occurrence of breast cancer. Breast cancer can cause complications when metastasis has occurred or spread to other organs, one of them is to the lungs so that the organ will cause pleural effusion. The presence of pleural effusion is an accumulation of fluid in the pleural cavity. One of the impacts of pleural effusion is the respiratory system. The nursing interventions in dealing with respiratory problems is the awarding of appropriate semi fowler positioning. The granting of the corresponding position can help in the process of breathing lung expansion.
Scientific works on this research aims to analyse the intervention of giving a semi fowler position on clients of breast cancer with pleural effusion in South Section of 4th floor Fatmawati Hospital. The results of the analysis show an increase in oxygen saturation and frequency of breath be optimal when the client is given the position of semi fowler. Socialisation related of the benefits of semi fowler position in nurses room in order for oxygenation on the client with respiratory problems being more maximum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiya Hanisya
"Dispnea merupakan manifestasi klinis yang paling umum terjadi pada klien dengan empiema. Dispnea terjadi karena gangguan ekspansi paru akibat akumulasi pus nanah dalam rongga pleura. Berdasarkan dispnea dan data-data penunjang lain yang dialami klien maka dapat ditegakkan masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas. Intervensi keperawatan dapat diberikan untuk mengurangi dispnea. Latihan tarik nafas dalam merupakan intervensi keperawatan yang diberikan untuk mengatasi keluhan dispnea. Intervensi keperawatan latihan tarik nafas dalam diberikan selama enam hari perawatan. Hasil intervensi yang didapat berupa penurunan signifikan pada dispnea dan frekuensi pernafasan. Karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai intervensi keperawatan rekomendasi untuk mengatasi dispnea pada klien dengan empiema.

Dyspnea is the most common clinical manifestation of clients with empyema. Dyspnea occurs due to impaired pulmonary expansion due to accumulation of pus pus in the pleural space. Based on dyspnea and other supporting data experienced by the client it can be enforced nursing ineffective breathing pattern. Nursing intervention may be given to reduce dyspnea. Deep breathing exercise is a nursing intervention given to overcome dyspnea complaints. Nursing interventions deep breathing exercises are given for six days of treatment. The result of the intervention was a significant decrease in dyspnea and respiratory frequency. This scientific work may serve as a recommendation nursing intervention to treat dyspnea in clients with empyema."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Helzah
"Kanker rektum merupakan salah satu penyakit keganasan saluran pencernaan yang banyak dialami masyarakat perkotaan. Salah satu gejala yang dirasakan oleh pasien kanker rektum adalah nyeri. Upaya untuk mengatasi nyeri dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi. Salah satu intervensi non farmakologis adalah teknik relaksasi napas dalam. Teknik relaksasi napas dalam merupakan metode yang mudah dilakukan untuk mengurangi nyeri dan ansietas. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi efek teknik relaksasi napas dalam terhadap nyeri kronik pada pasien kanker rektum. Evaluasi hasil setelah diberikan intervensi adalah skala nyeri berkurang dari empat menjadi tiga, tekanan darah menurun dari 168/78 mmHg menjadi 137/70 mmHg, dan membuat pasien menjadi lebih rileks dan nyaman. Teknik relaksasi napas dalam dapat direkomendasikan untuk mengurangi nyeri pada kanker.

Rectal cancer is a malignancy of the gastrointestinal tract that is experienced by the urban community. Pain is one of the symptom that felt by the patient with colorectal cancer. The pain management that can be used to reduce the pain is trough pharmacological and non- pharmacological. One of the non-pharmacological intervention is by doing a deep breathing relaxation technique . Deep breathing relaxation technique is a simple technique to reduce  pain and anxiety. The purpose of this paper is to identify the effect of deep breathing relaxation in rectal cancer patients with chronic pain. The evaluation results after patients was given intervention was pain scale decreased from four to two, blood preasure decreased from 168/78 mmHg to 137/70 mmHg, and patients was more relaxed and comfortable. Deep breathing relaxation can be recommended in reducing cancer pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nurmala Sari
"Tuberculosis paru berdampak pada masalah fisiologis terutama masalah respirasi. Masalah keperawatan yang umum pada klien dengan TB paru adalah pola napas tidak efektif yang disebabkan oleh deformitas dinding thorak dan kondisi penyakit. Bentuk tindakan keperawatan yang sederhana dan mudah dilakukan adalah pemberian posisi semi fowler. Posisi semi fowler akan membuat paru dapat memaksimalkan ekspansinya dan menurunkan penggunaan otot bantu napas. Karya Ilmiah Akhir ini memberikan gambaran tentang keefektifan pemberian posisi semi fowler terhadap penurunan sesak napas pada Tn. S dengan TB Paru. Hasil evaluasi yang dilakukan selama lima hari menunjukkan penurunan sesak napas dan penurunan penggunaan otot bantu pernapasan pada Tn. S setelah diberikan posisi semi fowler. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, posisi semi fowler mampu memaksimalkan ekspansi paru dan menurunkan upaya penggunaan otot bantu napas. Pemberian posisi semi fowler dapat diaplikasikan sebagai salah satu intervensi non-farmakologi utama dalam mengatasi pola napas tidak efektif.

Pulmonary tuberculosis has an impact on physiological problems, especially respiratory problems. A common nursing problem in clients with pulmonary TB is an ineffective breathing pattern caused by thoracic wall deformities and disease conditions. One of the nursing actions that is simple and easy to perform is the provision of a semi-Fowler's position. The semi-Fowler's position will allow the lungs to maximize their expansion and reduce the use of accessory muscles for breathing. This final scientific work provides an overview of the effectiveness of giving the semi-fowler position to reduce shortness of breath in Mr. S with pulmonary TB. The results of the evaluation carried out for five days showed a decrease in shortness of breath and a decrease in the use of accessory muscles of respiration in Mr. S after being given a semi-Fowler's position. Based on the research that has been done, the semi-Fowler position is able to maximize lung expansion and reduce the effort to use the accessory muscles of breathing. Provision of a semi-Fowler's position can be applied as one of the main non-pharmacological interventions in overcoming ineffective breathing patterns."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yayang Bayu Tria Arisandi
"Nyeri pasca Open Reduction Internal Fictation (ORIF) atau bedah terbuka selalu menjadi masalah bagi pasien fraktur. Karya Ilmiah Akhir Ners ini menyajikan hasil analisis asuhan keperawatan pada pasien laki-laki yang mengalami fraktur multiple pasca kecelakan lalu lintas yang kemudian dilakukan ORIF fasialis. Metode yang digunakan adalah studi kasus dan penerapan EBN yaitu intervensi napas dalam untuk mengurangi nyeri akut yang dilakukan selama lima hari perawatan pasca bedah. Skala nyeri pasien pada awal pasca tindakan ORIF berada pada rentang moderat hingga berat. Sedangkan skala nyeri saat hari ke lima pasca bedah dan pemberian intervensi napas dalam, mengalami penurunan di rentang ringan hingga sedang/moderat. Satu hal yang menjadi masalah saat melakukan intervensi napas dalam pada pasien pasca ORIF fasialis adalah kesulitan pasien dalam mengeluarkan napas dengan mencucu. Adapun intervensi lain yang direkomendasikan berdasar pada kajian praktik berbasis bukti meliputi penerapan intervensi metode Guided Imagery pada pasien pasca ORIF untuk menurunkan tingkat nyeri. Penggabungan penerapan teknik relaksasi napas dalam dengan metode Guided Imagery dan terapi farmakologi diharapkan dapat diaplikasikan oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, khusus nya pada pasien yang mengalami nyeri akut pasca ORIF


Pain after Open Reduction Internal Fictation (ORIF) or open surgery is always a problem for fracture patients. This Paper presents the results of the analysis of nursing care in a male patient who has multiple fractures after a traffic accident, which is then performed a facial ORIF. The method used was a case study and the application of EBN, namely deep breath intervention to reduce acute pain during five days of postoperative care. The patients pain scale at the start of the post-ORIF treatment ranged from moderate to severe. Meanwhile, the pain scale on the fifth day after surgery and giving deep breath intervention, decreased in the mild to moderate range. One thing that becomes a problem when doing deep breath interventions in patients after facial ORIF is the difficulty of the patient in exhaling with clenching. Other interventions recommended based on evidence-based practice studies include the application of the Guided Imagery method intervention in post-ORIF patients to reduce pain levels. Combining the application of deep breath relaxation techniques with the Guided Imagery method and pharmacological therapy is expected to be applied by nurses in providing nursing care, especially for patients experiencing acute pain after ORIF procedure

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Dwi Amalia
"Kolelitiasis menjadi salah satu masalah kesehatan sistem gastrointestinal utama di tingkat global. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup masyarakat meliputi penurunan aktivitas fisik dan pola diet yang kurang tepat. Salah satu penatalaksanaan pembedahan yang dilakukan pada pasien kolelitiasis ialah laparoskopi kolesistektomi. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menyajikan hasil analisis asuhan keperawatan pada pasien kolelitiasis pre laparoskopi kolesistektomi dengan menerapkan intervensi keperawatan teknik relaksasi napas dalam guna mengatasi ansietas preoperasi. Adapun intervensi lain yang direkomendasikan berdasar pada kajian praktik berbasis bukti meliputi penerapan intervensi penggunaan terapi musik guna menurunkan kecemasan pada pasien pra pembedahan laparoskopi kolesistektomi. Penggabungan penerapan relaksasi napas dalam dan terapi musikdiharapkan dapat diaplikasikan oleh perawat di ruangan khususnya pada pasien yang akan menjalankan operasi laparoskopi kolesistektomi untuk mengatasi masalah ansietas preoperasi.


Cholelithiasis is one of the major health problems of gastrointestinal system at the global level. This is due to changes in peoples lifestyles including decreased physical activity and inappropriate dietary patterns. One of the surgical treatments performed on cholelithiasis patients is laparoscopic cholecystectomy. The aims of this study is to analyse the nursing care of pre-laparoscopic cholecystectomy patients by applying deep breathing relaxation intervention to overcome the preoperative anxiety problem. Besides that, another intervention that is recommended based on evidence-based practice studies is the use of intervention of music therapy to reduce anxiety in pre-laparoscopic cholecystectomy patients. Combining the application of deep breathing relaxation and music therapy is expected to be applied by nurses, especially for patients who will undergo laparoscopic cholecystectomy to overcome the problem of preoperative anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Roup
"Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas pada tulang tibia dan fibula. Pada penderita fraktur, nyeri merupakan salah satu masalah keperawatan yang sering ditemukan. Nyeri adalah mekanisme perlindungan bagi tubuh dalam sebagai kontrol atau alarm terhadap bahaya. Nyeri pada fraktur bersifat akut dan dapat diprediksi akan tetapi membuat pasien tidak nyaman dan mengganggu aktivitas lain. Karya ilmiah ini memaparkan dan menganalisis asuhan keperawatan post operatif dengan penanganan nyeri menggunakan manajemen nonfarmakologi dengan teknik relaksasi napas dalam.
Hasil analisis menunjukkan bahwa manajemen nyeri menggunakan relaksasi napas dalam cukup efektif membantu mengatasi keluhan nyeri post operasi fratur tibia fibula disamping penggunaan terapi farmakologi. Perawat agar menerapkan manajemen nyeri non farmakologi yang salah satunya dengan relaksasi napas dalam secara optimal dalam membantu mengatasi keluhan nyeri klien sehingga kebutuhan nyaman klien terpenuhi.

Cruris fracture is the discontinuity of the tibia and fibula bones. In patients with fractures, pain is one of the nursing problems that are often found in clinical practice. Pain is a protective mechanism for the body as a control or alarm of danger. Pain in the fracture is acute and can be predicted but will make the patient uncomfortable and interfere with other activities. This scientific work presented and analyzed postoperative nursing care with pain management using nonpharmacologic management with deep breathing technique.
The results of the analysis showed that pain management using deep breath relaxation effectively reduced postoperative pain in patients with tibial fractures in addition to pharmacological treatment. Nurses are encouraged to apply nonpharmacological pain management, one of them by using deep breath relaxation in order to optimize in controlling the patient 39 s pain complaints so that the comfortable needs are fulfilled.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>