Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186752 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunita Andriani
"Pengelolaan obat adalah salah satu aspek manajemen rumah sakit yang sangat penting dalam usaha pelayanan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukitinggi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan proses pengelolaan dan pengendalian yang dilakukan selama ini belum berjalan dengan baik terlihat dari masih tingginya angka kekosongan obat pada tahun 2017 yaitu 7,6% dari 421 jenis obat setiap bulannya dan jumlah obat kadaluwarsa yaitu sebesar 10,45% yang seharusnya 0%. Perencanaan dengan memprioritaskan pembelian kelompok VA, EA dan NA perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kekosongan obat.
Untuk mencegah tingginya jumlah obat kadaluwarsa adalah dengan penghitungan jumlah obat yang dipesan berdasarkan penghitungan ROP dan Safety Stock. Kelompok VA merupakan kelompok dengan prioritas utama dalam pengadaan terdiri dari 10 macam obat dengan NS 500cc infus sebagai obat terpenting dalam kelompok. NS 500 cc infus membutuhkan Safety Stock 23.400 sebesar dengan nilai ROP 34.860.

Drug management is one important aspect of hospital management. This study is aiming at analysing drug management in pharmacy unit National Stroke Hospital Bukittinggi. This case study was using qualitative approach.
The study revealed that drug management and monitoring controlling were not well performed. A high percentage of drug stock out in 2017 was found 7,6% out of 421 drugs item each month, while number of expired drugs was high, reaching 10,45% compared to 0% as target. Planning to prioritize purchasing of drugs using VA, EA and NA drug need to implement in order to prevent stock out.
To avoid expired drug, hospital need to purchased based on ROP and Safety Stock. VA group is the highest priority that include 10 drug item where NS 500 cc infusion fluid is the top one in the group. NS 500 cc infusion fluid would need Safety Stock as much as 23.400 number as Safety Stock and ROP 34.860.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Fernandes
"Ansietas merupakan masalah psikososial yang banyak terjadi pada klien stroke. Ansietas yang tidak ditangani dapat menjadi penyulit bagi klien untuk mengikuti program pengobatan secara efektif dan memperlambat proses pemulihan. Salah satu psikoterapi yang dapat diberikan untuk mengatasi ansietas adalah Acceptance and Commitment Therapy (ACT).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ACT terhadap ansietas klien stroke yang dirawat di Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental pre-post test with control group. Sampel penelitian berjumlah 60 orang dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan skor rata-rata ansietas antara kelompok yang mendapatkan ACT (intervensi) dengan kelompok yang tidak mendapatkan ACT (kontrol) p value=0,002 (P<0,05). ACT direkomendasikan untuk diterapkan sebagai terapi keperawatan untuk mengatasi ansietas pada klien stroke yang dirawat di rumah sakit umum.

Anxiety is a psychological problem that experienced by patients with stroke. Untreated anxiety can be a serious barrier for the patient to follow an effective treatment program and also slowing down the recovery process. One of psychotherapy that can be provided to treat anxiety is Acceptance and Commitment Therapy (ACT).
The purpose of this study was to determine the effect of ACT towards stroke patient's anxiety who are hospitalized at the National Stroke Hospital Bukittinggi. This study used a quasi-experimental prepost test with control group design. The research sample consisted of 60 people with consecutive sampling technique.
The results of the study revealed that the significant difference of anxiety scores between the groups who received ACT (intervention) with the group without receiving ACT (control), p value=0.002 (P <0.05). ACT was recommended to be applied as a nursing therapy to overcome anxiety to the patient who are hospitalized in the general hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etik Wuryanti
"Reformasi cara pembayaran dari fee for service ke arah prospective payment di era JKN menjadi fokus perhatian di rumah sakit, khususnya untuk pengendalian biaya. Instalasi Farmasi Rumah Sakit sebagai bagian utama dari layanan kesehatan dijadikan sebagai revenue center sekaligus cost center, untuk itu perlu dikelola dengan baik agar rumah sakit mampu bertahan dan berkembang di era JKN. Dengan demikian pengendalian persediaan obat yang efektif dan efisien menjadi sesuatu hal yang prioritas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui fungsi pengendalian persediaan obat dengan metode analisa ABC Pemakaian, ABC Investasi dan ABC Indeks Kritis. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi perencanaan dan pengendalian persediaan obat di Instalasi Farmasi RS XYZ belum berjalan dengan optimal dikarenakan belum adanya metode yang cukup tepat dan berbasis bukti. Perencanaan pengadaan obat dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan 3-4 hari kedepan dengan melihat tren pemakaian 14 hari terakhir. Analisa ABC yang dilakukan pada penggunaan obat di Instalasi Farmasi RS XYZ menunjukkan bahwa terdapat 2108 jenis obat yang digunakan, dimana hasil pada analisa ABC pemakaian, 84% atau sejumlah 1769 item obat masuk ke dalam kelompok C yang merupakan item slow moving. Hasil analisa ABC investasi kelompok A memiliki jumlah investasi paling besar dengan nominal Rp. 27.563.544.473,-. Hasil analisa ABC indeks kritis terhadap obat yang dijadikan sampel pada penelitian didapatkan ada 163 item obat yang masuk kelompok A ABC Indeks Kritis. Selanjutnya dilakukan penghitungan EOQ, SS dan ROP terhadap kelompok A ABC Indeks Kritis sebagai metode pengendalian persediaan obat sehingga diketahui berapa jumlah ekonomis yang akan dipesan, berapa stok aman selama masa tunggu dan pada jumlah berapa obat harus dipesan kembali.

The reformation of payment method from fee for service to prospective payment in the JKN era has recently become a primary concern in hospital management, especially for cost control. Hospital pharmacies serves as a revenue center as well as a cost center that needs to be managed properly to ensure hospitals can survive and thrive in the JKN era. Thus, effective and efficient drug management is increasingly important. The aim of this study is to determine the function of drug inventory control with the ABC usage, ABC investment and ABC critical index analysis method. This study utilizes a cross sectional study with qualitative and quantitative approaches. The results of this study show the planning and control functions at XYZ Hospital Pharmacy were not performing well due to lack of appropriate and evidence based method incorporated. The current drug planning is procurement to accommodate the needs of the following three to four days based on the previous 14 days usage trend. The ABC analysis indicated a drug count of 2108 drugs, with 84% in group C, the slow moving items of ABC usage analysis, consisting of 1769 drugs. ABC investment analysis shows that group A has the largest amount of investment (70%) at Rp. 27,563,544,473, whereas the ABC critical index analysis shows that there are 163 drug items included in the group A. Calculations of EOQ, SS and ROP were implemented to group A of the ABC Critical Index as a suggested method of controlling drug inventory, to indicate the most economical volume of drug order, volume of safe stocks necessary during the waiting period and the volume of drugs to be re-ordered."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Pratiwi Suwandi
"Penelitian skripsi ini membahas mengenai analisis pengendalian persediaan obat antibiotik yang ada di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Hermina Daan Mogot dengan menggunakan data pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain studi kualitatif dengan metode telaah dokumen dan wawancara mendalam. Rumah Sakit Hermina Daan Mogot menggunakan perhitungan dengan metode Stok Minimal dan Maksimal untuk melakukan pengendalian persediaan obat, akan tetapi metode tersebut belum mempertimbangkan penggunaan biaya pemesanan, biaya pemeliharaan, serta safety stock dalam rumus perhitungannya. Hasil penelitian menyarankan bahwa dalam pengendalian persediaan yang telah diterapkan, rumah sakit memerlukan perbaikan dengan melakukan pengelompokan prioritas obat antibiotik dengan Analisis ABC, perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) untuk mengetahui jumlah pemesanan, dan perhitungan Reorder Points (ROP) untuk mengetahui waktu pemesanan yang sudah mencakup komponen safety stock sebagai persediaan cadangan untuk menghindari kekosongan obat.

This study explains about inventory control analysis of antibiotic drugs in Hermina Hospital Daan Mogot Pharmacy, using 2018 data. With the use of qualitative study design, document review and deep interview method. Hermina Hospital Daan Mogot using a Minimal and Maximal Stock formula to control their drugs inventory, but it is not considering the ordering cost, holding cost, and safety stock. The result of this study recommends that within hospital's inventory control, require improvement by classifying antibiotic priority with ABC analysis, Economic Order Quantity (EOQ) calculation to find the total order, and Reorder Points (ROP) calculation for order time that includes safety stock component as reserve inventory to avoid drugs stock out."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mailisafitri
"ABSTRAK
Berdasarkan data riskesdas tahun 2007 stroke menjadi penyebab kematian utama
yaitu 15,4% dari total kematian. Penelitian kasus kontrol ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya kematian pasien
stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) Bukittinggi
selama tahun 2010 dengan menggunakan data rekam medik pada tahun 2010.
Pengambilan data dilakukan selama bulan maret 2011, dengan jumlah kasus 200
dan kontrol 400 (1:2). Kasus adalah pasien stroke yang meninggal dibuktikan dari
ringkasan kematian pasien; kontrol adalah pasien yang keluar hidup. Hasil analisis
chi-square menunjukkan faktor yang berhubungan dengan kematian pasien stroke
adalah; umur ≥ 60 tahun (OR=1,718; 95% CI: 1,238-2,384), pasien dengan
riwayat jantung (OR=2,870; 95% CI: 1,684-4,891), kelas rawat di ruangan ICU
(OR=69,167; 95% CI: 32,785-145,92) dan stroke hemoragik (OR=27,556; 95%
CI: 17,907-42,405) sedangkan riwayat hipertensi sebagai faktor protektif
(OR=0,594; 95% CI: 0,383-0,921). Pengendalian faktor risiko dapat menurunkan
morbiditas dan mortalitas akibat stroke. Perlunya penanganan medik yang cepat
untuk menentukan jenis stroke pasien dengan CT scan atau skor kesadaran dan
pemberian obat untuk mengontrol penyakit penyerta pasien dapat menurunkan
kematian akibat stroke.

ABSTRACT
Data from Basic Health Research In Indonesia 2007 found that stroke is the
number one cause of death, causing 15,4% of total deaths. This case control study
aimed to indentify factors that associated with mortality of stroke patients in
inpatient installation in National Stroke Hospital, Bukittinggi during 2010 by
using medical records in 2010. Data were collected in March 2011, with 200 cases
and 400 controls (1:2). The case group is stroke patient who died; evidence was
taken from the summary of the patient’s death; while the control group is stroke
patient who survived. The results from chi-square analysis show that factors
associated with mortality of stroke patients are; age ≥ 60 years old (OR=1.72;
95% CI: 1.24-2.38), patients with history of CHD (OR= 2.87; 95%CI:1.68-4,89),
ICU class treatment (OR=69.17; 95% CI: 32.78-145.92) and hemorraghic stroke
(OR=27.56; 95% CI: 17.91-42.41) whereas hypertension history as protective
factor (OR=0.59; 95% CI: 0.38-0.92). Controlling of risk factors can reduce
morbidity and mortality due to stroke. The need of prompt medical treatment to
determine the type of patient’s stroke by using CT scan or awareness score and
also medication to control comorbidities may reduce the mortality from stroke."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margareth Aryani Santoso
"Mutu pelayanan farmasi dapat dilihat dari tersedianya obat-obat dengan tepat dan efisien. Pemenuhan obat tersebut dilakukan melalui siklus logistik yang terdiri dari proses perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan, penghapusan serta pengendalian.
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masih adanya masalah dalam pemenuhan obat di unit farmasi dan logistik yang ditandai dengan masih ditemukannya stock out sebesar 0,5%-1% dari total pembelanjaan obat setiap bulannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor input yaitu man, money, method,material dan machines terhadap seluruh proses logistik dalam upaya pemenuhan ketersediaan obat di RSIA Keluarga Kita.
Desain penelitian pada penelitian ini berupa deskriptif analitik. Penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan menerapkan analisis ABC Indeks Kritis, Economic Order Quantity (EOQ) maupun Reorder Point (ROP) sebagai metode pengendalian logistik obat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pemenuhan ketersediaan obat dan kejadian stok out bisa dikelola dengan melakukan perbaikan seluruh proses pada siklus logistik terutama pada proses pengendalian perencanaan, penganggaran, dan pengadaan.

The quality of pharmaceutical services can be measured from the availability of medicine in-time and efficient. The supply of the medicines is done through a logistic cycle consisting of planning, budgeting, procurement, storage, distribution, maintenance, deletion and control processes.
This research was motivated by the issue in the medicines lack of availability in pharmacy and logistics unit which is marked by the finding of stock out of 0.5% -1% of total expenditure of medicines every month.
The purpose of this research is to identidy the input factor that is man, money, methods, materials and machines to the entire logistics process in an effort to ensure the availability of medicine stocks at RSIA Keluarga Kita.
The research design is descriptive analytic. This research is qualitative and quantitative by applying ABC analysis of Critical Index, Economic Order Quantity (EOQ) and Reorder Point (ROP) as method of medicine logistic control.
The results show that there are many factors that influence the availability of the medicines and the occurrence of stock outs can be managed by improving the entire process in the logistics cycle, especially in the process of controlling in planning, budgeting, procurement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nadia
"ABSTRAK
Nama : Putri NadiaProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Implementasi Pengelolaan Persediaan Obat Di InstalasiFarmasi Rumah Sakit Swasta XYZ Pada Era Jaminan Kesehatan NasionalPembimbing : Vetty Yulianty Permanasari, S.Si, M.P.HPelayanan Jaminan Kesehatan Nasional JKN di Rumah Sakit memerlukan obat-obatan yang aman, berkhasiat, bermutu dan terjangkau dalam jenis dan jumlah yang cukup. RS XYZ telah menjadi provider program pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional sejak bulan Mei 2017 dan terjadi lonjakan pasien yang cukup signifikan. Rumah sakit perlu berbenah diri dalam melakukan perbaikan untuk pengelolaan persediaan obat di instalasi farmasi demi tercapainya efektifitas dan efisiensi persediaan obat di farmasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi pengelolaan persediaan obat instalasi farmasi Rumah Sakit XYZ dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional dalam rangka penyusunan Rencana Kebutuhan Obat Rumah Sakit XYZ. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross-sectional yang bersifat kualitatif dan kuantitaif dengan wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen dan penghitungan klasifikasi analisa ABC obat di instalasi farmasi. Penelitian in menunjukkan bahwa RS XYZ belum memiliki metode perencanaan dan pengadaan obat khususnya di era JKN. Perencanaan obat melihat trend pemakaian 1 minggu ke belakang untuk penggunaan 10 hari kedepan. Peneliti melakukan analisa ABC untuk melihat pengelolaan persediaan obat di RS XYZ. Analisa ABC yang dilakukan pada penggunaan obat di instalasi farmasi menunjukkan bahwa terdapat 1024 jenis obat yang digunakan dimana analisa ABC pemakaian kelompok C yang termasuk slow moving memiliki jumlah yang paling tinggi yaitu 70 . Hasil analisa ABC investasi kelompok A memiliki jumlah investasi paling besar yaitu 4.445.922.485. Hasil analisa ABC indeks kritis didapatkan hanya 55 obat indeks kritis yang masuk kedalam formularium. Terdapat 30 dokter yang belum patuh terhadap peresepan sesuai formularium. RS XYZ belum memiliki Rencana Kebutuhan Obat RKO dalam rangka memenuhi syarat untuk ikut dalam proses e-purchasing. RS XYZ belum memiliki sistem pengelolaan persediaan obat yang sesuai standar. RS XYZ diharapkan dapat membuat Rencana Kebutuhan Obat yang menerapkan prinsip efisiensi kendali mutu kendali biaya. RS XYZ diharapkan memiliki penghitungan jumlah obat yang harus di pesan, safety stock dan juga titik pemesanan kembali obat.Kata Kunci : Jaminan Kesehatan Nasional, Persediaan Obat, Analisa ABC, Formularium, Rencana Kebutuhan obat,
ABSTRACT
Name Putri NadiaStudy Program Study of Hospital AdministrationTitle The Analysis Of Implementation Of Drug Supply Management In XYZ Hospital Pharmaceutical Installation In The National Health Insurance EraCounsellor Vetty Yulianty Permanasari, S.Si, M.P.HThe National Health Insurance Scheme JKN in hospitals requires safe, nutritious, quality and affordable medicines in adequate types and quantities. XYZ Hospital has been adopting the National Health Insurance scheme since May 2017 and as such, there is a significant surge of patients. Hospitals need to make room for improvements on the management of drug supplies in pharmaceutical installations in order to achieve high effectiveness and efficiency of pharmaceutical inventory utilization. The purpose of this research is to describe the implementation of pharmaceutical dr ug supply management of XYZ Hospital in the National Health Insurance era in preparation of XYZ Hospital Drug Requirement Plan. This study uses descriptive cross sectional method that is both qualitative and quantitative with in depth interviews, observations, document reviews and the ABC classification of the analysis of drugs in pharmaceutical installations. This research shows that XYZ Hospital does not have a definite method of planning and procurement of drug supply, especially in the era of JKN. Drug supply planning utilizes the trend in previous week rsquo s usage in order to forecast supply needs for the next 10 days. Researchers conducted an ABC analysis to review the management of drug supply at XYZ Hospital. ABC analysis performed on pharmaceutical use showed that there were 1024 types of drugs used in which ABC analysis on the utilization of category C drugs which includes slow moving drugs had the highest number at 70 . The result of the ABC analysis of group A reveals the highest amount of inventory value at 4,445,922,485. The result of the ABC critical index analysis reveals that only 55 of critical index drugs were entered into the formulary. There are 30 of doctors who do not faithfully prescribe according to the formulary. XYZ Hospital does not have a Drug Requirement Plan RKO in order to qualify to participate in the e purchasing process. XYZ Hospital does not have a standardized drug supply management system. XYZ Hospital is expected to create a Drug Requirement Plan that applies the principle of efficient cost control and quality control. RS XYZ is expected to be able to perform calculations on the amount of drugs that should be procured, safety stock and also the critical supply point at which the re ordering of drugs commence.Keywords National Health Insurance, Drug Inventory, ABC Analysis, Formulary, Drug Requirement Plan,"
2017
T49471
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indera
"Penelitian menggunakan desain sequential explanatory melalui analisis kuantitatif menggunakan kuesioner Survei Farmasi dalam Budaya Keselamatan Pasien dari AHRQ dilanjutkan focus group discussion untuk merumuskan strategi dan kebijakan dalam membangun budaya keselamatan pasien di Instalasi Farmasi RS Santa Elisabeth Batam Kota.
Analisis budaya keselamatan pasien menghasilkan 4 dimensi kategori budaya sedang yang memerlukan perbaikan keselamatan pasien serta 7 dimensi kategori budaya baik yang menjadi kekuatan dalam keselamatan pasien. Pengorganisasian ketenagaan, beban kerja dan pola kerja; konseling pasien; keterbukaan komunikasi; dan respons terhadap kesalahan menjadi kelemahan budaya keselamatan pasien yang menjadi prioritas perbaikan. Tingkat pelaporan kejadian masih rendah dan harus mendapat perbaikan.

This research uses sequential explanatory design started from quantitative analysis using questionnaire The Pharmacy Survey on Patient Safety Culture (PSOPSC) from AHRQ followed by focus group discussion to formulate strategy to build patient safety culture.
Analysis of patient safety culture resulted in 4 dimensions of moderate cultural categories that require improvement and 7 dimensions of good cultural categories that be strength of the patient safety culture. Staffing, Work Pressure and Pace; Patient counseling; Communication openness; and Response to Mistakes is weakness of the patient safety culture that become priority improvement. Level of incident reporting is still low and need improvement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salmi Sabirin
"Rumah sakit sebagai suatu sarana penyelenggaraan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik dan bermutu. Pelayanan farmasi merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit secara keseluruhan. Untuk dapat terselenggaranya pelayanan fannasi dengan baik, maka diperlukan pengelolaan obat dan alat kesehatan habis pakai dengan baik
Pengelolaan obat dan alat kesehatan habis pakai memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan pelayanan di rumah sakit, baik dilihat dari sudut kepentingan pasien maupun kepentingan rumah sakit. Pengelolaan obat dan alat kesehatan habis pakai perlu dilaksanakan dengan baik supaya ketersediaan obat dan alat kesehatan habis pakai dalam jenis, jumlah dan waktu yang tepat dapat terlaksana dengan baik. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Farmasi RSUP Bukittinggi yang mempunyai masalah dibidang logistik farmasi vaitu terjadinya penumpukan dan kadaluwarsa obat dan alat kesehatan habis pakai dalam jumlah yang cukup besar.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan metode telaah kasus dan pendekatan pemecahan masalah secara kualitatif, Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, FGD, observasi langsung dan telaah dokumen yang berhubungan dengan siklus logistik (perencanaan, penyimpanan, pendistribusian dan pengendalian) obat dan alat kesehatan habis pakai. Validasi data dilakukan dengan cara triangulasi sumber dan metode.
Dari penelitian tersebut didapatkan hasil penelitian bahwa yang menyebabkan terjadinya penumpukan dan kadaluwarsa obat dan alat kesehatan habis pakai adalah tidak terdapatnva Formularium, metode dan prosedur perencanaan yang kurang tepat, pengendalian dan pengawasan yang lemah serta tidak adanya sistem informasi manajemen yang terpadu.
Sebagai saran untuk memperbaiki hal tersebut adalah pihak rumah sakit perlu sesegera nungkin menetapkan Formularium untuk dijadikan standar perencanaan dan pemakaian obat dan alat kesehatan habis pakai, metode perencanaan dilengkapi dengan memasukan indika[or-indikator epidemiologi prosedur perencanaan perlu bersifat bottom up dan melihatkan unit-unit yang terkait, perlu peningkatan pengendalian dan pengawasan serta pelaksanakan sistem informasi manajemen yang terpadu.

Analysis on Drug and Consumable Health Equipment Management in Pharmacy Installation of Bukittinggi General Hospital year 2004.Hospital as health service facility is demanded to provide good and high quality service. Pharmacy service is an integral part of hospital activities and services. In order to provide high quality pharmacy service, good management of drug and consumable health equipment is necessary.
Management of drug and consumable health equipment is important not only for the patient, but also for the hospital itself in order to improve the services offered. Good management is important as to maintain the availability of drug and health equipment in term of type, quantity, and appropriate timing. This study was conducted in Pharmacy Installation of Bukittinggi General Hospital which faced problems in pharmacy logistic i.e. the accumulation of and the expiration of drugs and consumable health equipments in large numbers.
This study was descriptive using case study and qualitative approach. Data was collected by in-depth interview, FGD, direct observation, and studying documents related to logistical cycle (planning, storing, distributing, and controlling) of drugs and consumable health equipment. Data was validated through source and method triangulation.
The study reveals that the causes of accumulation and expired drugs and consumable health equipment were unavailability of formula, inappropriate method and procedure, weak controlling and monitoring, and lack of integrated management information system.
To improve the situation, it is suggested to the hospital to set the formula to be used as planning and implementation standard of drug and consumable health equipment, to complement planning method with epidemiologic indicators, to make the planning in bottom up style, to involve related units, to improve controlling and monitoring system, and to conduct integrated management information system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriah
"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi waktu pelayananinstalasi farmasi rawat jalan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumahsakit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian gabungan mixed method dengan melakukan wawancara mendalam serta observasi waktutunggu pelayanan obat yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisisunivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu pelayanan obatracik dan paten di rumah sakit ini melebih standar waktu yang ditetapkan,ditemukan beberapa penghambat seperti ketersediaan sumber daya manusia, saranaprasarana dan fasilitas kerja yang merupakan hambatan terbesar dalam pelayananini.
Disarankan kepada rumah sakit untuk dapat redisain layout farmasi,menghitung ulang pola ketenagaan serta pengaturan tugas sesuai dengankompetensinya.

This study aims to improve the efficiency of service time of outpatientpharmacy installation in order to improve the quality of hospital services. Theresearch method used is the method of combined research mixed method byconducting in depth interviews and observation of drug service waiting time whichthen analyzed by using univariate analysis.
The result of the research shows that the waiting time for the service of racikand patent medication in this hospital exceeds the standard time set, found someobstacles such as availability of human resources, infrastructure and work facilitieswhich is the biggest obstacle in this service.
It is advisable to the hospital to be ableto redesign the pharmacy layout, recalculate the pattern of the workforce as well asthe arrangement of tasks in accordance with its competence.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>