Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135379 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afrida Fitri
"Kecamatan Limo merupakan kecamatan di Kota Depok dengan cakupan ASI eksklusif terendah pada tahun 2015 dan mengalami penurunan pada tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini IMD terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah keraja UPT. Puskesmas Kecamatan Limo tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sumber data laporan KP-ASI yang dikumpulkan oleh kader masing-masing posyandu sepanjang tahun 2017 dan register kohort ibu yang dikumpulkan oleh Puskesmas Kecamatan Limo sejak tahun 2015 - 2017.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa ibu yang melaksanakan IMD 5,03 kali lebih berpeluang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya selama 6 bulan dibandingkan ibu yang tidak melaksanakan IMD OR = 5,03 : 95 CI 2,8 ndash; 8,4. Serta terdapat perbedaan peluang pada masing-masing kategori variabel usia ibu, wilayah tempat tinggal, paritas, kunjungan ANC dan penolong persalinan dengan melaksanakan inisiasi menyusu dini IMD terhadap pemberian ASI eksklusif 6 bulan. Dimana peluang terendah pada ibu berusia < 20 tahun OR = 2,7 : 95 CI 0,28 ndash; 26,6 dan peluang tertinggi pada ibu yang tinggal di Kelurahan Limo OR= 6,5 : 95 CI 2,2 ndash; 19,4, ibu primipara OR= 5,7 : 95 CI 1,6 ndash; 9,8 , ibu dengan kunjungan ANC ge; 4 kali OR= 8,5 : 95 CI 2,1 ndash; 33,8, dan ibu dengan persainan di tolong oleh Dokter OR= 36,8 : 95 CI 3,4-396,7.

Limo sub district is a sub district in Depok City with the lowest coverage of exclusive breastfeeding in 2015 and decreased by 2016. The purpose of this study was to examine the relationship of early breastfeeding initiation IMD to exclusive breastfeeding in the Heath Center District of Limo in 2017. This study used cross sectional study design with data source of KP ASI report collected by each posyandu cadre during 2017 and mother cohort register collected by Limo District Health Center since 2015 2017.
The result of this research found that mother who carried out IMD 5,03 times more likely to give exclusive breastfeeding to her infant for 6 months than mother who did not implement IMD OR 5,03 95 CI 2,8 8,4. There was also difference of opportunity in each category of variable maternal age, residence area, parity, ANC visit and birth attendant by initiation u early IMD against exclusive breastfeeding 6 months. Where the lowest probability was for mothers aged.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Widi Astuti
"Keputusan memberikan ASI pada ibu remaja merupakan hal yang dilematis, ibu harus memenuhi tugas perkembangan remaja dan harus menjalankan peran sebagai orang tua. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui makna pengalaman ibu remaja dalam menjalani IMD dan memberikan ASI eksklusif. Penelitian menggunakan desain fenomenologi. Analisis dilakukan dengan tematik konten dari hasil wawancara terhadap 8 partisipan. Didapatkan sebelas tema, yaitu: pemahaman dan respon ketika melakukan IMD, pemahaman, masalah, keputusan, berbagai upaya dan kebutuhan serta harapan ibu remaja dalam pemberian ASI eksklusif. Penelitian merekomendasikan bahwa ibu remaja membutuhkan dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan untuk dapat memberikan ASI eksklusif.

Decision to give breastfeeding in teenage mothers is a dilemma, the mother must meet the developmental task of adolescence and need to perform the role as parents. This study aim to identify the meaning of teenage mothers experience in implementing the early initiation and providing the exclusive breastfeeding. This study use a phenomenological research design. The data are analyzed using thematic content analysis from the interview of 8 participants. The researcher found eleven theme, namely the understanding and responses during the early initiation implementation, the understanding, the problem, the decision, a various attempts, and the teenage mothers needs and hopes in providing the exclusive breastfeeding. It is recommended that the teenage mothers need a family and health professionals supports to be able to provide the exclusive breastfeeding."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30773
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Rizki Santy
"Untuk mengukur derajat kesehatan suatu negara dapat diukur dari tingkat kesehatan ibu dan balita yang tergambar dari besarnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Sebagai upaya penurunan AKB, pemerintah menggalakkan program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang dilanjutkan dengan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran perilaku IMD di wilayah kerja UPT Puskesmas Neglasari Kota Tangerang, mengetahui hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan, tempat persalinan, metode persalinan, pengetahuan, sikap, paritas, riwayat kunjungan Ante Natal Care (ANC), dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, dan sarana fasilitas pelayanan kesehatan dengan perilaku IMD di wilayah kerja UPT Puskesmas Neglasari Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan mix method melalui pendekatan sequential explanatory. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang melakukan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Neglasari Kota Tangerang selama periode penelitian dengan jumlah responden untuk penelitian kuantitatif sebanyak 103 orang yang diperoleh melalui metode systematic random sampling, dan 10 informan kunci untuk penelitian kualitatif. Instrumen menggunakan kuesioner terstruktur dan pedoman wawancara yang dibuat dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis data univariat, bivariat dan multivariat. Sedangkan analisis data pada penelitian kualitatif meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

A country's health status can be measured from the health level of mothers and toddlers, which is reflected in the magnitude of the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). As an effort to reduce IMR, the government is promoting the Early Breastfeeding Initiation (IMD) program which is followed by exclusive breastfeeding for 6 months. This study aims to describe the behavior of IMD at Neglasari Community Health Center, Tangerang City, to find out the relationship between knowledge, education, work, age, attitude, parity, history of Ante Natal Care (ANC), family support, support from health workers, and health service facilities with behavior IMD at Neglasari Community Health Center, Tangerang City. This study uses a mixed method through a sequential explanatory approach. The population of this study was all patients who gave birth at the Neglasari Health Center in Tangerang City during the study period with a total number of respondents for the quantitative study of 103 people obtained through a systematic random sampling method, and 10 key informants for the qualitative study. The instrument uses a structured questionnaire and interview guidelines that are made and adapted to the research objectives. Quantitative data analysis using univariate, bivariate, and multivariate data analysis. While data analysis in qualitative research includes data reduction (data reduction), data display (data display), and drawing conclusions or verification."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yesy Wijayanti
"Menyusui adalah perilaku kesehatan multidimensional yang dipengaruhi dari faktor predisposing, enabling maupun reinforcing. Masalah menyusui kerap hadir pada minggu pertama kelahiran yang dapat mengakhiri proses pemberian ASI eksklusif. Penelitian dilakukan untuk mengetahui determinan pemberian ASI eksklusif pada tujuh hari pertama kelahiran. Cross sectional study dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kaliabang Tengah pada Mei 2015. Sebanyak 132 ibu dari anak berusia ≤1 tahun dilibatkan sebagai sampel penelitian dengan metode purposive sampling. Data dikumpulkan dengan bantuan instrumen kuesioner dilakukan uji Chi-Square.
Hasil menunjukkan angka ASI eksklusif pada tujuh hari pertama kelahiran sebesar 55,3%. Pengetahuan (p=0,02), IMD (p=0,005), cara persalinan (p=0,01), dukungan suami (p=0,02), dan dukungan petugas kesehatan (p=0,003) memiliki hubungan yang bermakna dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Dinas Kesehatan Kota Bekasi, khususnya Puskemas Kaliabang Tengah untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif.

Breastfeeding is a multidimensional health behavior influenced by factors predisposing, enabling, and reinforcing. Breastfeeding problems often present in the first seven days after birth that can end the process of exclusive breastfeeding. This research aims to identify determinant factors that influence exclusive breastfeeding within first seven days after birth. Cross sectional study conducted at health centers Kaliabang Tengah working area on May 2015. Research subjects are 132 mothers of children aged ≤ 1 year chosen with purposive sampling method. Questionnaire used as research instrument then tested with Chi-squre test.
The result showed exclusive breastfeeding in the first week of birth is 55,3%. Knowledge (p=0.02), breastfeeding initiation (p=0.005), mode of delivery (p=0.01), husband?s support (p=0.02), health workers support (0.003) had a significant association with the success of exclusive breastfeeding within first seven days after birth. It is hoped that the result of this research is usefull for Bekasi City Public Health Department, in particular health center Kelurahan Kaliabang Tengah can improve the giving of exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida
"Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya proporsi pemberian ASI eksklusif 6 bulan dan faktor-faktor yang berhubungan di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok Jawa Barat tahun 2011. Penelitian ini menggunakan disain crossectional dengan responden adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 6 bulan sampai dengan 12 bulan sejumlah 172 responden. Penelitian dilakukan pada Bulan Oktober 2011.
Hasil penelitian didapatkan persentase pemberian ASI eksklusif 6 bulan masih rendah yaitu hanya 25,6%. Faktor predisposisi yang berhubungan bermakna dengan pemberian ASI eksklusif 6 bulan adalah paritas (p=0,043, OR=2,333, 95% CI=1,084-5,022). Faktor pemungkin yang berhubungan bermakna adalah inisiasi menyusu dini (IMD) (p=0,024, OR=2,368, 95% CI=1,174-4,780) dan rawat gabung (p=0,009, OR=3,180, 95% CI=1,369-7,388). Faktor penguat yang berhubungan bermakna adalah dukungan suami (p=0,001, OR=3,737, 95% CI=1,737-8,040), dukungan sarana dan tenaga kesehatan (p=0,000, OR=3,974, 95% CI=1,896-8,329), dukungan teman (p=0,009, OR=3,388, 95% CI=1,402-8,189), dan dukungan keluarga (ibu dan ibu mertua) (p=0,002, OR=4,111, 95% CI=1,705-9,912). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa dukungan keluarga (ibu dan ibu mertua) merupakan faktor yang paling dominan dalam hubungannya dengan pemberian ASI eksklusif 6 bulan (p=0,001, OR=5,606, 95% CI=2,086-15,068).
Saran untuk Dinas Kesehatan Kota Depok adalah adanya pengawasan dari Dinas Kesehatan agar seluruh sarana kesehatan di Kota Depok untuk menerapkan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui. Sedangkan untuk Puskesmas Kemiri Muka adalah disarankan agar membuat klinik menyusui di puskesmas, dan memberikan penjelasan kepada ibu hamil dan menyusui, suami ibu hamil dan menyusui, dan keluarga ibu hamil dan menyusui tentang pentingnya dan manfaat pemberian ASI eksklusif 6 bulan.

The objectives of this study was to asses the proportion of practice of exclusive breastfeeding for 6 months and their associated factors. This study used a crossectional design study. Respondents are mothers who had babies aged 6 to 12 months a number of 172. The study was conducted in October 2011.
The study found the percentage of practice exclusive breastfeeding for 6 months was still low at only 25.6%. The predisposing factors significantly associated with exclusive practice breastfeeding for 6 months is parity (p=0,043, OR=2,333, 95% CI=1,084-5,022). The enabling factors significantly related are early initiation of breastfeeding (p=0,024, OR=2,368, 95% CI=1,174-4,780) and rooming in (p=0,009, OR=3,180, 95% CI=1,369-7,388). The reinforcing factors significantly associated are support of her husband (p=0,001, OR=3,737, 95% CI=1,737-8,040), support of facilities and health workers (p=0,000, OR=3,974, 95% CI=1,896-8,329), support of friends (p=0,009, OR=3,388, 95% CI=1,402-8,189), and family support (mother and mother-in-law) (p=0,002, OR=4,111, 95% CI=1,705-9,912). The results of multivariate analysis showed that the support of family (mother and mother-inlaw) is the most dominant factor in association with exclusive breastfeeding 6 months (p=0,001, OR=5,606, 95% CI=2,086-15,068).
Suggestions for Depok City Health Office who developed policy of oversight to all health facilities in Depok City to apply the 10 steps to successful breastfeeding. For Kemiri Muka Public Health Center, it is recommended make breastfeeding clinic, and deliver information to pregnant and lactating mothers, her husband and families on the importance and benefits of exclusive breastfeeding 6 months.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30146
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuning Wulandari
"ASI merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi karena ASI mengandung lebih dari 200 unsur unsur pokok yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, zat kekebalan,dll. Pemberian ASI eksklusif selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi, juga dapat menekan AKB yang merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Menurut WHO (2008) han ya 36% kelahiran bayi di dunia yang mendapat ASI eksklusif di tahun 2004. Hasil dari SUSENAS (2007-2008) cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia menunjukkan penurunan dari 62,2% (2007) menjadi 56,2% (2008). Kota Karawang merupakan salah satu kota yang tingkat pencapaian ASI eksklusif masih rendah yaitu 9,5% pada tahun 2011. Rengas Dengklok merupakan salah satu kecamatan yang ada di kota Karawang yang mempunyai cakupan ASI eksklusif yang relatif rendah yaitu sebesar 4,27% di tahun 2011. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Rengas Dengklok Kota Karawang tahun 2012.
Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain Cross Sectional. Sampel penelitian ini adalah 120 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Analisa statistik mengunakan analisa univariat dan analisa bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil (16,7%) ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Dari 6 variabel yang diteliti (umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan dan sikap) diperoleh hanya faktor umur yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif.
Diharapkan pada pemerintah Kota Karawang membuat kebijakan untuk mendukung ibu dalam pemberian ASI eksklusif, dapat memberikan pelatihan kepada para bidan sebagai konselor ASI untuk memberikan perubahan perilaku masyarakat tentang pentingnya ASI eksklusif. Diharapkan pada penelitian selanjutnya secara kualitatif agar dapat menggali lebih dalam faktor faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif.

Breast milk is the most suitable food for babies because breast milk contains more than 200 elements of the basic elements needed for growth and development of infants, such as albumen, fat, carbohydrates, vitamins, minerals, immune substances, etc.. Exclusive breastfeeding can increase endurance in addition to the baby's body, also can reduce the infant mortality rate is one indicator of health status. According to WHO (2008) only 36% of infants in the world to receive exclusive breastfeeding in 2004. According to results of SUSENAS (2007-2008), Exclusive breastfeeding coverage in Indonesia showed a decrease of 62.2% (2007) to 56.2% (2008). Karawang City is one of the exclusive breastfeeding rates remain low achievement, namely 9.5% in 2011. Rengas Dengklok is one of the districts in the Karawang City that has a range of exclusive breastfeeding is relatively low, amounting to 4.27% in 2011. The purpose of this study is to determine the characteristics of the mother's relationship with the behavior of exclusive breastfeeding in the working area of the City Health Center Rengas Dengklok Karawang in 2012.
This research is descriptive method with Cross Sectional design. The research sample was 120 respondents. Techniques of data collection is done by using a questionnaire. Statistical analysis using univariate analysis and bivariate analysis. Statistical tests used were Chi Square test.
The result of this study showed only a small portion (16,7%) mothers who exclusively breasfed their infants. From 6 variables studied (age, education, occupation, parity, knowledge, and attitudes) obtained only age which related factor to the behavior of exclusive breastfeeding.
Karawang City government is expected to create policies to support mothers in exclusive breastfeeding, to provide training to midwives as a breastfeeding counselor to change community attitudes about the importance of exclusive breastfeeding. Expected in the future studies is qualitatively in order to deepen into the factors that most influence on the behaviour of exlusive breastfeeders.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda
"ABSTRAK
Kolostrum merupakan cairan ASI pertama yang kaya akan protein dan mengandung zat antibodi atau kekebalan tubuh yang berfungsi melindungi tubuh terhadap infeksi. Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kemantian balita. Masih sedikitnya penelitian mengenai hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap kejadian pneumonia balita menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Penelitian yang melihat hubungan IMD terhadap kejadian pneumonia balita usia 2-23 bulan di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Kalideres tahun 2018 ini menggunakan desain kasus kontrol. Sampel penelitian adalah 62 kasus dan 62 kontrol. Dari hasil penelitian didapatkan hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap kejadian pneumonia balita usia 2-23 bulan di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2018 dengan OR 2,527 (95% CI 1,173 - 5,364). Artinya, balita usia 2-23 bulan yang tidak melakukan IMD memiliki risiko 2,527 kali lebih besar menjadi sakit pneumonia dibandingkan dengan balita usia 2-23 bulan yang melakukan IMD.

ABSTRACT
Colostrum is the first breast milk that rich in protein and contains antibodies or immune serving as bodies protection against infection. Pneumonia is one of main causes of death among infants. Fewer researchers on relation of early breastfeeding's initiation to pneumonia among infants was the reason for this study. This research sees relation of early breastfeeding's initiation to pneumonia among 2-23 months infants on MTBS at Kalideres public health center 2018 by using case control method. Samples of this research are 62 cases and 62 controls. Result of this research shows relation of early breastfeeding's initiation to pneumonia among 2-23 infants on MTBS at Kalideres public health centers 2018 (OR 2,527 ; 95% CI 1,173 - 5,364). It means infants among 2-23 months without early initiation of brestfeeding have 2,527 times greater risks of pneumonia than infants among 2-23 months with early initiation of brestfeeding."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Nurlaili
"Upaya untuk menurunkan kematian neonatal merupakan kunci utama dalam keberhasilan penurunan kematian bayi. Meningkatkan status kesehatan bayi dengan pemberian ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif merupakan upaya penurunan AKB. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif, diantaranya pemahaman dan motivasi adalah faktor utama keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Untuk menanamkan pemahaman pentingnya ASI eksklusif seluruh ibu setidaknya harus mendapat informasi tentang ASI eksklusif dimulai sejak masa kehamilan Dengan memperoleh konseling tentang ASI diharapkan ibu hamil akan memperoleh pengetahuan tentang manfaat ASI sehingga bila ibu memahaminya maka ia akan termotivasi untuk memberikan ASI pada bayinya
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kualitas pelayanan antenatal dan pelaksanaan ASI eksklusif setelah dikontrol oleh variabel IMD, berat bayi lahir, umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, kontrasepsi dan dukungan suami/keluarga. Desain yang dipakai adalah Crossectional terhadap 143 ibu yang memiliki bayi umur 6-24 bulan di wilayah Kota Cirebon tahun 2013. Analisis data yang digunakan adalah uji chi square dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 41,3% ibu memberikan ASI eksklusif/predominan. Ibu yang mendapat kualitas pelayanan antenatal baik dalam hubungannya dengan ASI eksklusif sebanyak 48,3%. Hasil analisis bivariat yang terbukti berhubungan secara bermakna adalah pekerjaan (0,004) dan IMD (0,15). Hasil analisis multivariat menjelaskan bahwa, ibu yang bekerja (OR 0,250) memiliki kemungkinan empat kali untuk melaksanakan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang tidak bekerja dikontrol oleh variabel IMD, berat bayi lahir, umur, pendidikan, paritas, kontrasepsi dan dukungan suami/keluarga.
Disarankan untuk bidan sebagai tenaga kesehatan yang terbanyak dipilih ibu untuk memberikan pertolongan kesehatan harus meningkatkan kualitas KIE terutama tentang ASI eksklusif dan IMD disamping informasi kesehatan lainnya. Bagi Dinas Kesehatan mengadakan pelatihan konselor ASI, dan setiap Puskesmas harus memiliki Pojok ASI beserta kelengkapannya serta ruang bimbingan laktasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui.

Efforts to reduce neonatal mortality is the main key to successfully reducing infant mortality. Improving the health status of infants with breastfeeding (breast milk) exclusively, is an efforts to reduce IMR. There are many factors that affect the success of exclusive breastfeeding, including the knowledge and motivation which were the key factors of successfully mother’s breastfeeding. To embed the knowledge about the importance of exclusive breastfeeding, mothers should be informed about exclusive breastfeeding during pregnancy by obtaining the counseling about breastfeeding. The more they understand about breastfeeding, the more motivations they will get to give exclusive breastfeeding to their babies.
This study aims to look at the relationship between the quality of antenatal care and the implementation of exclusive breastfeeding after it controlled by the IMD variable, birth weight, age, education, occupation, parity, contraception and support from her husband/family. The design of this research are using Cross-sectional design to 143 mothers of infants aged 6-24 months in the city of Cirebon in 2013. To analyze the data, the researcher used chi square test and logistic regression.
The results of research shows 41.3% of mothers are giving breastfeed xclusively/predominantly. Mothers who received antenatal care quality related to exclusive breastfeeding are 48.3%. Results of the bivariate analysis are proven to be significantly related to employment (0.004) and IMD (0.15). Multivariate analysis explains that working mothers (OR 0.250) had four times the possibility to carry out exclusive breastfeeding than mothers who are not working is controlled by the IMD variable, birth weight, age, education, parity, contraception and support from her husband/family.
Recommended for midwives as the most selected health workers by mothers to provide health aid should improve the quality of KIE, especially on exclusive breastfeeding and IMD, besides other health information. The Health Department have to held a breastfeeding counselor training, and each Health Center should have a breastfeeding corner along with the equipment as well as a lactation counseling for pregnant and nursing mothers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herfia Risfiani
"IMD (inisiasi menyusu dini), pemberian ASI dini pada jam pertama sesudah bayi lahir, selain berdampak pada pertumbuhan, perkembangan dan perlindungan bayi, juga akan berdampak pada keberhasilan pemberian ASI eksklusif . Proporsi IMD di Kecamatan Wanaraja masih rendah yaitu sekitar 53,3% lebih rendah dari kecamatan tetangganya yaitu Kecamatan Karangpawitan, 63,3%.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya gambaran IMD di wilayah Puskesmas DTP WanarajaGarut tahun 2012 dan faktor-faktor apa saja yang terbukti berhubungan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, bersifat observasional yang cross sectional dengan pengumpulan data primer yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012 pada 97 responden.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi inisiasi menyusui dini di Puskesmas DTP Wanaraja tahun 2011 masih rendah yaitu 53,6%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan inisiasi menyusui dini adalah promosi kesehatan, dukungan suami, dan dukungan petugas.
Masih rendahnya proporsi IMD di Puskesmas DTP Wanaraja disarankan agar Kepala Puskesmas DTP Wanaraja dapat memfungsikan petugas kesehatan di wilayah kerjanya untuk mempromosikan dan memfasilitasi IMD. Petugas kesehatan khususnya bidan, lebih proaktif dalam menyampaikan informasi tentang IMD. Dinas Kesehatan Kabupaten Garut agar membuat kebijakan tentang IMD, sekaligus membuat petunjuk pelaksanaan dan media informasi serta evaluasi dan koreksi tentang pelaksanaan dan pengawasan program tersebut.

IMD (early initiation), early breastfeeding in the first hour after birth, in addition to impact on growth, development and protection of infants, will also impact on the success of exclusive breastfeeding. Wanaraja proportion of IMD in the District is still low at about 53.3% lower than the neighboring sub districts Karangpawitan, 63,3%.
This study aims to prove the existence of IMD in the picture Wanaraja Garut DTP health centers in 2012 and what factors are shown to be associated.
The study was conducted using a quantitative approach, is a cross sectional observational study with primary data collection is carried out in March through June 2012 in 97 respondents.
The results showed the proportion of early initiation of breastfeeding in the health center in 2011 Wanaraja is still low at 53.6%. Variables that have a meaningful relationship with early initiation of breastfeeding is a health promotion, support my husband, and support staff.
The low proportion of IMD in the health center is recommended that the Head Wanaraja health centers Wanaraja can enable health workers in their working area to promote and facilitate the IMD. Health workers, especially midwives, to be more proactive in providing information about the IMD. Garut District Health Office in order to make policy on the IMD, as well as create guidelines and media as well as evaluation and correction of information about the implementation and supervision of the program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sudjaroh
"Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah kematian Balita sebanyak 13%. Berdasarkan data Puskesmas Bangun Galih tahun 2010 pencapaian ASI eksklusif sebesar 30% dibandingkan dengan target Depkes RI yaitu 80%.
Tujuan Penelitian ini adalah diketahuinya gambaran dan faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Desain penelitian adalah cross sectional dengan jumlah sampel 90 orang ibu yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan dan bertempat tinggal di Puskesmas Bangun Galih.
Hasil analisis univariat diperoleh ibu yang memberikan ASI eksklusif sebesar 7,8%. Analisis bivariat dari faktor pemungkin yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif adalah penyuluhan petugas kesehatan (POR=7,4; 95% CI: 0,8-64,7), untuk faktor penguat yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif adalah dukungan keluarga (POR=6,9; 95% CI: 1,2-38,3) dan dukungan dari petugas kesehatan (POR=10,6; 95% CI: 1,2-92,2). Pentingnya peningkatan kualitas pelayanan dan dukungan dari semua pihak agar perilaku pemberian ASI eksklusif oleh ibu-ibu yang menyusui lebih ditingkatkan lagi.
Exclusive breastfeeding can prevent the toddler's death as much as 13%. Based on data from the 2010 Bangun Galih Health Center (Puskesmas) achievement of exclusive breastfeeding by 30% compared to the Depkes, the target of 80%.
The purpose of this study is known characteristic factors associated with exclusive breastfeeding. The study design was cross sectional a sample of 90 mothers with babies aged 6-12 months and residing in the Bangun Galih Health Center (Puskesmas).
Univariate analysis results obtained by mothers who exclusively breastfed at 7.8%. Bivariate analysis of enabling factors associated with exclusive breastfeeding is by health workers counseling (POR = 7.4, 95% CI: 0.8 to 64.7), reinforcing factors associated with exclusive breastfeeding is families support (POR = 6.9, 95% CI: 1.2 to 38.3) and health workers support (POR = 10.6, 95% CI: 1.2 to 92.2). The importance of improving the quality of service and support from all parties to exclusive breastfeeding further enhanced.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>