Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166808 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lidya Ambarsari
"ABSTRAK
Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan. Gejala yang paling sering muncul yaitu kelelahan, nyeri serta terjadi perubahan secara psikologis. Keadaan ini mempengaruhi pemenuhan kebutuhan kenyamanan pasien kanker secara holistik. Pemenuhan kebutuhan kenyamanan yang holistik ini dapat tercapai jika kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi salah satunya tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kenyamanan dan kualitas tidur pada pasien kanker. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif-analitik dengan pendekatan secara cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 95 pasien kanker, dimana pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian ini menggambarkan terdapat hubungan antara kenyamanan dan kualitas tidur pada pasien kanker p = 0,0001 ; a = 0,05 Hasil penelitian ini merekomendasikan perawat untuk melakukan pengkajian penyebab ketidaknyamanan dan gangguan tidur yang dialami pasien, sehingga perawat dapat memodifikasi lingkungan serta memberikan edukasi kesehatan yang tepat agar kebutuhan kenyamanan dan tidur dapat terpenuhi dengan baik.

ABSTRACT
Cancer is one of illness that can affect many aspects of life. Symptoms the most often appears that exhaution, pain and psychological suffering. This situation affects the fulfillment of cancer patient rsquo s comfort need in holistically. The fulfillment of need comfort that which holistic would be achieve if their basic needs have been fulfilled like sleep. Research aim to review the relationship between comfort and quality of sleep on cancer patient. This research using design descriptive analytical with cross sectional approach. The research involving 95 cancer patients, where the sample collection used technique consecutive sampling. The result of this research describe there are relationship between comfort and quality of sleep on cancer patients p 0,0001 a 0,05 . This research recommended a nurse to do assesments about couse of discomfort and sleep disturbances in patients. This reaserch also recommended the nurses to modify environment and providing health education so the needs of comfort and sleep could be met."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Widyastuti
"ABSTRAK
Keluhan yang dirasakan pasien kanker baik karena progresivitas penyakit atau efek samping pengobatan membuat kenyamanan pasien terganggu. Ketidaknyamanan pada aspek fisik, psikospiritual, sosio-kultural, finansial, dan lingkungan yang dirasakan terus menerus oleh pasien kanker dapat mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan kenyamanan dengan kualitas hidup. Penelitian dilakukan pada 95 responden dengan teknik consecutive sampling dan dilakukan pada satu waktu cross sectional . Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat yaitu uji korelasi dan perbedaan mean. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara seluruh aspek kenyamanan dengan kualitas hidup pasien kanker p < 0.05 . Semakin tinggi ketidaknyamanan pada aspek fisik, psikospiritual, sosio-kultural, finansial, dan lingkungan maka semakin buruk kualitas hidupnya. Stadium kanker juga diketahui berhubungan dengan kualitas hidup p = .002 = 0.05, dengan semakin tinggi stadium maka semakin menurun kualitas hidup pasien. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi landasan praktik berbasis bukti untuk meningkatkan keterampilan perawat memberi kenyamanan pasien kanker. Oleh karena semakin tinggi stadium kanker membuat kualitas hidup pasien semakin menurun, perawat perlu mengoptimalkan seluruh aspek kenyamanan yang masih dapat ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

ABSTRACT
Cancer patients have symptoms cause by cancer progressivity and the effects of therapy that makes their comfort impaired. Discomfort in the physical, psychospiritual, socio cultural, financial, and environmental aspects can severely affect the quality of life. This study aimed to identified the correlation between comfort and quality of life in cancer patients. The study was conducted on 95 respondents with consecutive sampling technique in cross sectional method. The data analysis used on this study is univariate and bivariate analysis that is test of correlation and mean differences. This study showed there was a significant correlation between all aspects of comfort and the quality of life in cancer patients p 0.05, higher discomfort in physical, psychospiritual, socio cultural, financial, and environmental aspects cause worse quality of life. Stage of cancer is also known to be associated with quality of life p .002 0.05 , with the higher level stage showed the low quality of life. The results are expected to be the evidence based practice to improve nurse skill to provide comfort to cancer patients. Because the higher stage of cancer makes the quality of life lower, nurses need to optimize all aspects that can still be improved for a better quality of life of patients. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Dwi Kartika
"Kualitas tidur yang buruk merupakan salah satu masalah utama pasien kanker dan dampaknya akan mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan dari telaah literatur ini ialah untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dan kualitas hidup pada pasien kanker. Telaah review  dilakukan dengan menggunakan studi yang dicari di  7 database (Proquest, Ebscohost, SpringerLink, Sciencedirect, Wiley, Google Scholar, dan Pubmed). PRISMA checklist digunakan dalam penyeleksian literatur. Sintesis data disajikan dalam tabel dan narasi. Sebanyak 14 artikel yang terpilih memenuhi kriteria inklusi. Studi terpilih memiliki sampel mulai dari  35-515. Kualitas tidur memiliki hubungan yang negatif signifikan pada kualitas hidup di setiap domainnya dan memiliki hubungan positif dengan gejala . Hal ini menunjukkan, masalah tidur pada pasien kanker memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas hidup. Masalah in perlu mendapatkan perhatian dengan tujuan meminimalkan pengaruh terhadap penurunan kualitas hidup.

Poor sleep quality is one of the main symptoms in cancer patients and it may cause reducing the quality of life. The aim of this literature review is to identify the correlation between sleep quality and quality of life in cancer patients. This literature review using the articles in journals by searched from 7 journal databases (Proquest, Ebscohost, SpringerLink, Sciencedirect, Wiley, google scholar, and  Pubmed.  The PRISMA checklist used for assessing the eligibility of the studies. The result of the study showed in tabular and narrative. There are 14 that met the inclusion and used on this study. The samples are about 35 to 515 respondents. The result of this study shows that sleep quality has a negative significant correlation with quality of life in cancer patients. It signifies that sleep problem has negative influences to quality of life. It is needed to be more concern to assess sleep problem to minimize the impact of decreasing quality of life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Fakhirah
"Pasien kanker paru mengalami kualitas tidur yang buruk sehingga dapat memengaruhi kualitas hidup pasien secara negatif dan bahkan dapat memperparah perkembangan kanker. Peranan gejala psikologis terhadap kualitas tidur pasien kanker paru tidak bisa diabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gejala psikologis dengan kualitas tidur pada pasien kanker paru. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan 92 pasien kanker paru dengan teknik convenience sampling. Data dianalisis menggunakan uji korelatif Pearson. Hasil penelitian ini menemukan adanya hubungan positif antara gejala psikologis dengan kualitas tidur pada pasien kanker paru (p<0,001, α=0,05). Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan agar perawat mengkaji gejala psikologis dan kualitas tidur pasien agar dapat memberikan intervensi yang spesifik seperti edukasi terkait manajemen gejala psikologis dan kualitas tidur yang buruk.

Patients with lung cancer experience poor sleep quality, which can negatively affect their quality of life and potentially worsen the progression of cancer. The role of psychological symptoms in the sleep quality of lung cancer patients cannot be overlooked. This study aims to determine the relationship between psychological symptoms and sleep quality in lung cancer patients. It employed a quantitative observational approach with a cross-sectional design, involving 92 lung cancer patients selected through convenience sampling. The collected data is analyzed using Pearson Correlation test. The results indicate a positive correlation between psychological symptoms and sleep quality in lung cancer patients (p<0.001, α=0.05). Therefore, this research highlights the importance for nurses to assess psychological symptoms and quality of sleep in patients to provide specific intervention like education regarding the management of psychological symptoms and poor quality of sleep."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Mastura
"Latar belakang: kanker payudara saat ini menjadi penyakit dengan prevalensi tertinggi pada wanita di dunia maupun di Indonesia yang juga dapat dialami di usia produktif. Dampak yang diakibatkan dari kanker payudara maupun pengobatannya bermacam ragam, mulai dari masalah fisik (seperti kualitas tidur) maupun masalah spiritualitas. Tujuan: untuk mengetahui adanya dampak spiritualitas terhadap kualitas tidur wanita kanker payudara. Desain penelitian: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional serta teknik consecutive sampling pada 127 responden. Hasil: terdapat hubungan antara spiritualitas dengan kualitas tidur (p-value 0.047) pada wanita kanker payudara. Hasil analisis multivariat memperlihatkan bahwa usia merupakan faktor yang dominan dalam mempengaruhi dengan kualitas tidur wanita kanker payudara. Simpulan: spiritualitas dan usia mempunyai dampak terhadap kualitas tidur wanita kanker payudara. Perlu adanya pengkajian terkait kualitas tidur yang dapat dipertimbangkan untuk mengurangi komplikasi kanker payudara.

Background: Recently, breast cancer becomes a disease with the highest prevalence among the women whether in the world or in Indonesia. Cancer disease and its treatment can cause not only physical problems, but also spiritual problems. Objective: This research is conducted to determine the relationship of spirituality and sleeping quality of women with breast cancer. Methodology: This research is a quantitative study conducted by implementing cross sectional design and consecutive sampling technique towards 127 respondents. Results: There is a relationship between the spirituality and sleeping quality (p-value 0.047) among the women with breast cancer. Based on the multivariate analysis, it is found that age is the dominant factor effecting the sleeping quality. Conclusion: Spirituality and age cause impact on sleeping quality of women with breast cancer. A further research in sleeping quality is required to help reduce the breast cancer complications."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Mikhael
"Latar belakan: Kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua dan tingkat kematian terbesar ketiga di Indonesia. Sebagian besar pasien datang dengan stadium lanjut (IIB-IIIB), sehingga terapi pilihan untuk pasien adalah radioterapi atau kemoradiasi. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa terdapat perbedaan respon tumor antara pasien yang dilakukan radiasi di pagi hari dibandingkan sore hari. Terlepas dari hal tersebut, kualitas dan kuantitas tidur dihubungkan dengan peningkatan faktor karsinogenik yang dapat menyebabkan imunosupresi. Penelitian juga menunjukkan bahwa gangguan tidur merupakan faktor prognostik independen dalam memengaruhi overall survival pasien kanker kolorektal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas dan kuantitas tidur terhadap respon klinis pada pasien kanker serviks stadium lokal lanjut yang menjalani radioterapi.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional pada pasien kanker serviks stadium IIB – IIIB yang telah menjalani radioterapi di IPTOR RSCM. Data pola dan kebiasaan tidur didapatkan dari wawancara yang telah dilakukan kepada pasien kanker serviks dari penelitian terdahulu oleh Ramli dkk., berupa durasi, kualitas, dan jam mulai tidur malam, serta frekuensi, durasi, kualitas, dan jam mulai tidur siang. Data hasil terapi didapatkan dari pencatatan hasil pemeriksaan fisik di rekam medik.
Hasil : Rerata usia dari 43 sampel adalah 50 tahun dengan jenis karsinoma sel skuamosa tidak berkeratin diferensiasi sedang. Pada analisis regresi logistik univariat, didapatkan adanya hubungan antara jam mulai tidur malam dengan respon klinis (p=0.032), dengan pengaruh yang cukup kuat (OR: 3,13, 95%CI; 1,10-8,88). Pada analisis multivariat, variabel jam mulai tidur malam masih memberikan signifikansi 0,032, dengan pengaruh terhadap respon yang cukup kuat (OR: 3,14,95%CI; 1,10-8,94), dimana jam mulai tidur yang lebih malam akan meningkatkan kemungkinan terjadinya respon tidakkomplit pada pasien.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur dan respon klinis pada pasien kanker serviks stadium lokal lanjut yang menjalani radioterapi. Terdapat hubungan antara jam mulai tidur dan respon klinis pada pasien kanker serviks stadium lokal lanjut yang menjalani radioterapi. Semakin telat pasien tidur akan meningkatkan kemungkinan respon klinis yang lebih buruk. Setelah disesuaikan dengan faktor-faktor lain, dapat diketahui bahwa jam mulai tidur pasien mempengaruhi secara independen terhadap respon klinis pada pasien kanker serviks stadium lokal lanjut yang menjalani radioterapi

Background: Cervical cancer is the second most common cancer and the third largest cause of mortality due to cancer in Indonesia. Definitive chemoradiotherapy is the main modality in treating locally advanced cervical cancer patient. Previous studies have shown that there is a difference in tumour response between patients who received radiation in the morning compared to the afternoon. It is known that the quality and quantity of sleep is associated with an increase in carcinogenic factors, and may cause immunosuppression. Research also shows that sleep disturbance is an independent prognostic factor in influencing overall survival. The aim of this study is to determine the relationship between sleep quality and quantity on clinical response in locally advanced cervical cancer patients undergoing radiotherapy.
Methods: This is a cross-sectional study in cervical cancer patients treated with definitive chemoradiotherapy in Radiotherapy Department, Ciptomangunkusumo Hospital. Quality and quantity of sleep data was extracted from previous interview done with study subjects by Ramli et al, which include the duration, quality, and night bedtime schedule, and also the frequency, duration, quality, and nap time. Clinical response was assessed by physical examination by the end of radiotherapy treatment.
Results: Mean age of 43 patients were 50 years with non-keratinizing, moderate differentiation squamous cell carcinoma. From univariate logistic regression, there was an association between bedtime schedule and clinical response (p=0.032) with a good strength (OR: 3.13; 95% CI: 1.1-8.88). Multivariate analysis also showed that with a late bedtime schedule, there was a higher chance of incomplete clinical response in patients (p=0.035, OR: 3.14; 95% CI: 1.1-8.94)
Conclusion: There was no relationship between quality of sleep and clinical response for locally advanced cervical cancer who underwent radiotherapy. Meanwhile, bedtime yield a significant association with cervical cancer clinical response. After further adjustment with other factors, bedtime was an independent factor for locally advanced cervical cancer clinical response. 
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Fauziah
"ABSTRAK
Luka kanker merupakan salah satu dampak dari perkembangan sel kanker dimana luka kanker dapat menyebabkan berbagai gangguan kenyamanan, salah satunya nyeri sehingga dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian adalah untuk mengatahui hubungan nyeri dengan kualitas tidur pada pasien luka kanker. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional dengan sampel 76 pasien, diambil di RSKD Jakarta. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur buruk lebih banyak terjadi pada pasien yang memiliki skala nyeri sedang-berat (93.1%). Sedangkan presentase nyeri sedang-berat pada pasien yang memiliki kualitas tidur baik hanya 6.9%. Namun hasil uji fischer exact menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara nyeri dengan kualitas tidur (p: 0.301, α: 0.05). Hasil penelitian ini merekomendasikan pentingnya penelitian selanjutnya yang membandingkan nyeri dan kualitas tidur pada pasien rawat inap dengan pasien rawat jalan di RSKD Jakarta.

ABSTRACT
Fungating malignant wound is one of the impacts of cancer cell growth that the wound would cause many discomforts and one of them is pain that effects on poor quality of life. The aim of this research was to identify the relationship between pain and sleep quality in cancer patients with fungating wound. This research design used cross sectional study with 76 samples that recruiting in RSKD Jakarta. The instrument used the Numeric Rating Scale (NRS) and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The result showed that poor quality sleep is more common in patients who had moderate to severe pain scale (93.1%) while the percentage of moderate to severe pain in patients who had good quality sleep was only 6.9%. However, fischer exact test results stated that there was no a significant relationship between pain and sleep quality (p: 0.301, α: 0.05). The result of this study recommended the importance of pain and quality of sleep in patients hospitalized with outpatients at RSKD Jakarta.;;"
2016
S65752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keyni Regina Danilasari
"Diagnosis kanker adalah peristiwa yang sulit untuk dihadapi. Kanker sebagai Penyakit kronis yang bisa berakibat fatal membuat penderita kanker payudara merasakan cemas dan khawatir tentang masa depan mereka. Pengobatan tidak dilakukan yang mudah untuk dilalui, banyak pasien kanker payudara merasa kewalahan pengobatan yang harus dilakukan. Stres yang timbul dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien, yang dapat mengganggu proses pengobatan dan pemulihan. Pasien kanker payudara perlu mendapat dukungan sosial yang tepat untuk membantu pasien masuk proses pengobatan penyakit. Studi ini melihat hubungan antara dukungan yang dirasakan sosial dan kualitas hidup pasien kanker payudara. Responden penelitian ini sebanyak 60 orang pasien kanker payudara yang sedang menjalani proses pengobatan. Pasien diminta mengisi alat ukur Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dan WHOQOL-BREF. Hasil analisis metode korelasi antara persepsi dukungan sosial dan kualitas hidup menunjukkan hasil yang tidak signifikan (r = 0.195, p <0.05). Hubungan dukungan sosial yang dirasakan dan kualitas hidup tidak signifikan secara statistik.

A cancer diagnosis is a difficult event to know. Cancer as a chronic disease that can be fatal makes breast cancer sufferers feel anxious and worried about their future. Treatment is not easy to pass, many breast cancer patients feel overwhelmed by what to do. The road that arises can affect a patient's quality of life, which can interfere with treatment and recovery. Breast cancer patients need to receive appropriate social support to help patients enter disease treatment process. This study looked at the relationship between perceived support and quality of life in breast cancer patients. Research respondents were 60 breast cancer patients who were undergoing the treatment process. Patients serve to fill in the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) and WHOQOL-BREF measuring instrument. The results of the analysis method assume the perception of social support and
quality of life showed insignificant results (r = 0.195, p <0.05). The relationship between perceived social support and quality of life was not statistically significant.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Syarofina
"Mahasiswa seringkali dihadapkan oleh beban perkuliahan yang berat sehingga dapat menyebabkan ansietas dan perubahan pola tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat ansietas dengan kualitas tidur. Penelitian ini bersifat analisis dengan pendekatan desain cross sectional study. Responden pada penelitian ini berjumlah 77 mahasiswa program ekstensi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) yang diambil dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil uji korelasi gamma menunjukkan adanya hubungan antara tingkat ansietas dengan kualitas tidur (p=0,016). Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan penyuluhan, pelatihan dan konseling secara berkala oleh pihak universitas dan fakultas sebagai upaya menurunkan tingkat ansietas dan memperbaiki kualitas tidur pada mahasiswa. Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor lain yg dapat memengaruhi tingkat ansietas dan kualitas tidur.

College students are often faced with difficult course that can cause anxiety and changes in sleep patterns. This study aims to determine the relationship between anxiety levels and sleep quality. This research is an analytical study with a cross sectional design approach. Respondents in this study were 77 students of the extension program at the Faculty of Nursing, University of Indonesia (FIK-UI) who were taken using total sampling technique. The instruments used were the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The results of the gamma correlation test showed a relationship between anxiety levels and sleep quality (p = 0.016). This study recommends regular counseling, training and counseling by university and faculty as an effort to reduce anxiety levels and improve sleep quality in students. Suggestions for further research are to search other factors that can affect anxiety levels and sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermin Esti Dianingtyas
"CABG (coronary artery bypass graft) merupakan prosedur revaskularisasi utama bagi penderita penyakit jantung koroner yang bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke arteri koroner. Kualitas hidup pasien yang menjalani operasi CABG masih menjadi bahan pertanyaan dan diskusi karena dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah kualitas tidur. Kurang tidur mempengaruhi kualitas hidup pasien dan kesejahteraan pasien. Gangguan tidur adalah masalah yang sering terjadi pada pasien pasca bedah dibandingkan pada pasien medical (nonbedah).
Studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan fatigue pada pasien pasca CABG dengan menggunakan metode cross sectional yang melibatkan 80 orang responden. Hasil pemodelan yang didapat dari uji regresi logistik, didapatkan bahwa penyakit penyerta, nyeri, dan kualitas tidur yang buruk berkontribusi sebesar 53,7% untuk meningkatkan fatigue pada pasien post CABG. Studi ini memberikan arahan pada perawat untuk lebih memperhatikan pengkajian kualitas tidur pada pasien pasca coronary artery bypass graft (CABG) dengan cara menyiapkan format pengkajian kualitas tidur. 

CABG (coronary artery bypass graft) is the main revascularization procedure for patients with coronary heart disease which aims to increase blood flow to the coronary arteries. The quality of life of patients undergoing CABG surgery is still a question and discussion material because it is influenced by many factors, one of which is the quality of sleep. Sleep deprivation affects the quality of life and the well-being of patients. Sleep disturbance is a problem that often occurs in postoperative patients compared to medical (non-surgical) patients.
This study was conducted to determine the relationship between the quality of sleep and fatigue in patients after CABG using a cross sectional method involving 80 respondents. The modeling results obtained from logistic regression tests, found that comorbidities, pain, and poor sleep quality contributed 53.7% to improve fatigue in post CABG patients. This study provides direction for nurses to pay more attention to the assessment of sleep quality in post coronary artery bypass graft (CABG) patients.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>