Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160773 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ellsa Wulandari Safitry
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas kondisi yang menjadi pemicu kebosanan pada lansia di panti werdha dan upaya yang yang dilakukan oleh lansia di panti werdha dalam menghadapi kebosanan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa kondisi aktivitas keseharian dan kondisi lingkungan sosial di panti werdha menjadi pemicu masalah kebosanan pada lansia serta upaya-upaya yang dilakukan lansia di panti werdha dalam menghadapi kebosanan. Namun dalam penelitian ini terlihat bahwa kondisi pemicu dan upaya yang dilakukan pada setiap lansia berbeda-beda, sesuai dengan kondisi tiap lansia di panti werdha. Penelitian ini menyarankan agar pihak panti werdha dapat melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan dengan melibatkan lansia dalam proses pelaksanaannya. Sehingga panti werdha dapat memenuhi hak-hak lansia untuk mencapai kebutuhannya sesuai dengan kondisi yang dimiliki lansia.

ABSTRACT
This study discusses the condition that triggers boredom in elderly at nursing home and the effort made by the elderly to face the boredom. This is a qualitative research with descriptive approach. The result shows that the condition of daily activities and social environment in nursing homes become the trigger of boredom problem in elderly and there are efforts made by the elderly to face the boredom. However, this study shows that the triggers and the efforts made by each elderly are different in accordance with the condition of each elderly in the nursing homes. This study advise that nursing homes can make an evaluation of the services given to the elderly and involve the elderly in doing so in order fulfill the rights of the elderly in achieving their needs according to the conditions of each elderly. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Shinta Uly Noor
"Kerusakan memori yaitu ketidakmampuan mengingat beberapa informasi atau keterampilan perilaku. Pada usia lansia mengalami masalah dalam bidang kesehatan ialah mempertahankan kesehatan untuk melanjutkan fungsi kehidupan seperti: mampu beraktifitas fisik, serta mempertahankan fungsi sosial dan fungsi kognitif. Tujuan penulisan ini adalah menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada klien dengan kerusakan memori dengan menggunakan instrumen Mini Mental State Examination (MMSE) dan Activity of Daily Living (ADL)Salah satu intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah kerusakan memori pada lansia yaitu manajemen demensia dengan aktivitas kelompok berupa latihan handball. Latihan handball dilakukan lima kali dalam seminggu selama 30 menit. Hasil yang didapatkan bahwa klien kelolaan mengalami peningkatan skor MMSE dari 15 (kerusakan kognitif sedang) menjadi 17 (kerusakan kognitif sedang). Sedangkan untuk klien resume 1 mengalami peningkatan MMSE dari 14 (kerusakan kognitif sedang) menjadi 17 (kerusakan kognitif sedang) dan klien resume 2 mengalami penurunan dari skor MMSE 21 (kerusakan kognitif ringan) menjadi 19 (kerusakan kognitif ringan). Peningkatan komponen kognitif klien kelolaan terdapat pada orientasi. Sedangkan untuk resume 1 terjadi peningkatan pada perhatian dan kalkulasi serta mengingat. Klien resume 2 terdapat peningkatan komponen kognitif pada perhatian dan kalkulasi. Dapat disimpulkan bahwa intervensi latihan handball dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan kemampuan pemrosesan visual.

Memory damage is inability to remember some information or behavioral skills. At the age of the elderly have many problems in health as maintaining their health to continue the functions of life such as: being able to engage in physical activity, maintaining social and cognitive functions. The purpose of this paper is to explain about nursing care for elderly with memory damage by using Mini Mental State Examination (MMSE) and Activity of Daily Living (ADL) instruments. One of the nursing interventions to solving for elderly with memory damage is dementia management with group activities  such as handball training. Handball training is carried out five times a week for 30 minutes. The results showed that managed clients experienced an increase in MMSE scores from 15 (moderate cognitive damage) to 17 (moderate cognitive damage). Whereas for resumes 1 clients experienced an increase in MMSE from 14 (moderate cognitive damage) to 17 (moderate cognitive damage)  and resume 2 clients experienced a decrease from MMSE 21 score (mild cognitive damage) to 19 (mild cognitive damage). Increased cognitive components of managed clients are in orientation. Whereas for resume 1 there is an increased in attention and calculation and remembering. Resume 2 clients have increased cognitive component to attention and calculation. The conclution of handball training is improve cognitive abilities and visual processing capabilities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Amanda Nugraha
"Inkontinensia urin atau hilangnya kontrol kandung kemih, sangat umum terjadi akibat perubahan terkait usia. Perubahan terkait usia ini dapat mempengaruhi fungsi berkemih pada lansia. Seiring bertambahnya usia, hipertrofi otot kandung kemih dan penebalan dinding kandung kemih mengganggu kemampuan kandung kemih untuk mengembang. Saat kandung kemih meregang mencapai kapasitas maksimum, detrusor berkontaksi dan dapat menyebabkan inkontinensia urin. Prompted voiding merupakan intervensi dimana perawat atau caregiver secara konsisten dalam interval waktu tertentu mengajak dan membantu lansia untuk berkemih. Prompted voiding memiliki tiga prinsip utama yaitu prompt, puji, dan monitor. Prompt dilakukan untuk mendorong dan membantu lansia menggunakan toilet secara berkala. Pujian artinya pengasuh memberikan pujian saat lansia mampu menahan urin sampai jadwal selanjutnya. Serta monitor secara berkala apakah pasien perlu menggunakan toilet dan intake cairan lansia. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai penerapan prompted voiding pada pasien dengan inkontinensia urin. Hasil yang didapatkan selama lima belas hari melakukan intervensi, menunjukan adanya penurunan skor Incontinence Scale Index (ISI) dari 8 menjadi 3. Sehingga terdapat penurunan skor inkontinensia urin sebesar 62,5%. Tingkat keparahan klien menurun dari inkontinensia parah menjadi inkontinensia sedang. Intervensi ini dapat di terapkan pada lansia yang tinggal di panti werdha sebagai intervensi untuk menurunkan tingkat keparahan inkontinensia urin pada lansia.

Urinary incontinence or loss of bladder control, is very common as a result of age-related changes. These age-related changes can affect urinary function in the elderly. As people age, bladder muscle hypertrophy and bladder wall thickening will impair the bladder's ability to expand. When the bladder is stretched to its maximum capacity, the detrusor contracts and can cause urinary incontinence. Prompted voiding is an intervention where the nurse or caregiver consistently invites and helps the elderly to urinate. Prompted voiding has three main principles prompt, praise, and monitor. Prompts are carried out to encourage and help the elderly to use the toilet regularly. Praise means that caregivers give praise when the elderly are able to hold urine until the next schedule. Last, monitor regularly whether the patient needs to use the toilet and the elderly fluid intake. This scientific paper aimed to provide an overview of prompted voiding application in elderly with urinary incontinence. The results obtained after fifteen day intervention, showed a decrease in the Incontinence Scale Index (ISI) score from 8 to 3. So there was a decrease in urinary incontinence score by 62.5%. The severity of the client decreased from severe incontinence to moderate incontinence. Therefore, this intervention can be applied to the elderly living in nursing homes to reduce the severity of urinary incontinence in the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Christine
"Individu yang memasuki tahap akhir perkembangan akan mengalami penurunan fungsi pada sistem tubuhnya. Salah satunya merupakan perubahan sistem muskuloskeletal yang identik dengan penurunan kekuatan otot, tulang dan sendi yang dapat memengaruhi keseimbangannya. Lansia yag memiliki gangguan keseimbangan akan mengalami risiko jatuh yang lebih tinggi. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran dalam penerapan asuhan keperawatan pada lansia yang memiliki masalah resiko jatuh. Format pengkajian Burg Balance Test (BBT) dan Timed up and Go test (TUG) digunakan untuk mengukur resiko jatuh klien. Bentuk intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah resiko jatuh adalah latihan keseimbangan dengan metode square stepping exercise (SSE). Intervensi diberikan satu kali dalam sehari selama 12 hari dengan durasi 30-40 menit. Hasil yang diperoleh selama menerapkan metode latihan ini didapatkan peningkatan kecepatan berjalan sebesar 1 menit 15 detik saat dilakukan rata-rata pengukuran awal dan akhir dengan timed up and go test, serta peningkatan keseimbangan dilihat dari adanya penambahan skor Berg Balance Test sebesar 3 poin. Latihan ini direkomendasikan untuk diterapkan di nursing home sebagai aktivitas latihan rutin untuk menurunkan resiko jatuh lansia.

Individuals who enter the final stage of development will experience a decline in function in their body systems. One of them is a change in the musculoskeletal system which is synonymous with a decrease in muscle, bone and joint strength which can affect balance. Elderly people who have balance disorders will experience a higher risk of falling. This scientific work aims to provide an overview of the application of nursing care to elderly people who have a risk of falling. The Burg Balance Test (BBT) and Timed up and Go test (TUG) assessment formats are used to measure the client's risk of falling. A form of nursing intervention that can be given to deal with the risk of falls is balance training using the square stepping exercise (SSE) method. Intervention is given once a day for 12 days with a duration of 30-40 minutes. The results obtained during applying this training method showed an increase in walking speed of 1 minute 15 seconds when the initial and final measurements were averaged using a timed up and go test, as well as an increase in balance seen from an increase in the Berg Balance Test score of 3 points. This exercise is recommended to be implemented in nursing homes as a routine exercise activity to reduce the risk of falls in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Jordy Oktananda
"Kesepian merupakan masalah psikososial yang dapat mempengaruhi kesehatan secara holistik. Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasil dari otot rangka sehingga mengeluarkan energi dan bermanfaat untuk kesehatan fisik maupun psikologis. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan aktivitas fisik dengan kesepian pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia di Jakarta. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan metode purposive sampling, jumlah sampel penelitian sebanyak 105 responden. Responden rata-rata lansia yang berusia 60-70 tahun, perempuan, tidak sekolah/lulusan SD, dan memiliki teman dekat di panti.
Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kesepian p = 0.018, =0.5 . Perawat dan pelayanan panti perlu meningkatkan kualitas aktivitas fisik baik dari segi jumlah maupun jenis kegiatan. Aktivitas fisik dapat berupa aktivitas fisik kelompok maupun perorangan sehinga waktu luang lansia dapat digunakan untuk melakukan kegiatan dan lansia tidak mengalami kesepian. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengidentifikasi dan mengembangkan aktivitas fisik untuk lansia serta mengidentifikasi faktor-faktor terkait aktivitas fisik dan kesepian pada lansia yang dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.

Loneliness is a psychosocial problem that can affect health holistically. Physical activity is each body movement produced by the skeletal muscle which can releases energy, and is beneficial to physical and psychological health. The purpose of this research is to identify the relationship of physical activity toward loneliness in elderly at Tresna Werdha Budi Mulia Social Institution in Jakarta. The research in 105 respondents is cross sectional design with purposive sampling method . The major respondent is elderly aged 60 70 years old, women, not undergone formal education, and have close friends in the orphanage.
The results showed there is a relationship of physical activity toward loneliness p le p 0.018, 0.5. Nurses and the services need to improve the quality of physical activity both in terms of number and type of activities. Physical activity can be physical activity of the group or individual, so that the elderly can perform activities and the elderly do not experience loneliness in their spare time. Further research is expected to identify and develop physical activity for the elderly, and to identify factors related to physical activity and loneliness in elderly that can improve the quality of life of the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ollyvia Freeska Dwi Marta
"ABSTRAK
Depresi merupakan permasalahan mental yang sering terjadi pada lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 4 Jakarta Selatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Sampel berjumlah 63 lansia yang tinggal di PSTW Budi Mulia 4 Jakarta Selatan yang diambil secara purposive sampling. Analisa univariat menggunakan uji proporsi dan analisa bivariat menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan tingkat depresi. Hasil penelitian menunjukkan lansia yang mengalami depresi sebesar 41,3% dan yang tidak mengalami depresi sebesar 58,7%. Analisa bivariat ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan usia, jenis kelamin, riwayat penyakit, status perkawinan, pekerjaan sebelum tinggal di panti, dan dukungan keluarga (pvalue ≥ 0,05). Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi tingkat depresi pada lansia seperti faktor dukungan sosial.

Abstract
Depression is a mental disorder that happens in elderly. This study purposed to know elderly depression level and examine what factors that affecting depression. This research used descriptive correlative design. Samples were 63 elderly in Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Jakarta Selatan by purposive sampling technique. Proportion test was used to univariate analysis and Chi-Square test was used to know relationship between internal and external factors with depression. The results showed elder people who got depression were 41,3% and who did not get depression were 58,7%. Bivariate analysis showed that there was no significant relationship between depression and age, gender, illness history, marital status, occupation, and family support (pvalue ≥ 0.05). The researcher suggest for next research to observe another factors that affecting depression in elderly."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43163
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nabilla Hamid
"Nyeri kronik pada sendi dapat berdampak buruk pada kehidupan lansia, seperti mengganggu mobilitas dan aktivitas sehari-hari. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis hasil praktek klinik pada Nenek W (74 tahun) dengan masalah nyeri kronik pada sendi menggunakan intervensi kompres hangat dengan garam epsom. Praktik dilakukan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung selama tiga minggu. Pengkajian nyeri menggunakan pendekatan PQRST, menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan Visual Analogue Scale (VAS). Hasil keperawatan selama tiga minggu dengan jumlah kompres hangat dengan garam epsom dilakukan sebanyak enam kali, menunjukkan tingkat nyeri berkurang dari skala enam menjadi skala tiga dengan menggunakan skala nyeri NRS dan dengan menggunakan VAS dari skala 5 menjadi skala 2. Studi ini merekomendasikan penggunaan kompres hangat dengan garam epsom bagi lansia dengan nyeri kronik di institusi perawatan jangka panjang.

Chronic pain in the joints can have a negative impact on the lives of the elderly, such as interfering with mobility and daily activities. This scientific work aims to analyze the results of clinical practice for Grandmother W (74 years) with chronic joint pain problems using warm compress intervention with Epsom salt. Practices were carried out at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung for three weeks. Pain assessment uses the PQRST approach, using the Numeric Rating Scale (NRS) and Visual Analogue Scale (VAS). The results of nursing for three weeks with the number of warm compresses with Epsom salt carried out six times, showed that the level of pain was reduced from a scale of six to a scale of three using the NRS pain scale and using the VAS from a scale of 5 to a scale of 2. This study recommends the use of warm compresses with Epsom salt for seniors with chronic pain in long-term care institutions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Qothrunnada
"Penuaan merupakan proses alamiah meliputi perubahan anatomi dan fisiologi lansia. Perubahan menyebabkan lansia menjadi rentan mengalami masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang banyak ditemukan pada lansia adalah gangguan integritas kulit seperti kulit kering (xerosis) dan pruritus.  Tujuan tugas akhir ini adalah untuk menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan integritas kulit melalui pemberian gel aloe vera di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1. Intervensi berupa manajemen pruritus menggunakan gel aloe vera melalui pemberian topikal dilakukan sebanyak 2 kali sehari selama 13 hari. Hasil intervensi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hidrasi dan tekstur kulit serta terjadi perubahan nilai pruritus severity scale dari gatal berat menjadi gatal ringan. Perawat di panti sosial tresna werdha budi mulia 1 cipayung diharapkan dapat memberikan intervensi pemberian gel aloe vera. Intervensi ini dilakukan sebagai upaya mengatasi xerosis dan pruritus pada lansia sering kenyamanan dan kualitas hidup lansia meningkat.

Aging is a natural process including changes in the anatomy and physiology of the elderly. Changes cause elderly people to become vulnerable to health problems. Health problems that are often found in the elderly are disorders of skin integrity such as dry skin (xerosis) and pruritus. The aim of this final assignment is to explain nursing care for elderly people with impaired skin integrity by administering aloe vera gel at the Tresna Werdha Budi Mulia Social Home 1. Intervention in the form of pruritus management using aloe vera gel through topical administration is carried out 2 times a day for 13 days. The results of the intervention showed that there was an increase in hydration and skin texture as well as a change in the pruritus severity scale value from severe itching to mild itching. Nurses at the Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung social home are expected to be able to provide interventions for administering aloe vera gel. This intervention is carried out as an effort to overcome xerosis and pruritus in the elderly, often increasing the comfort and quality of life of the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naufalia Zulfa Ad`Hania
"Proses penuaan dan masalah kesehatan di perkotaan dapat menyebabkan masalah penurunan fungsi kognitif pada lansia. Karya ilmiah akhir ini bertujan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah konfusi kronik melalui terapi musik Senosa pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 01 Jakarta. Intervensi terapi musik Senosa dilakukan selama lima puluh menit dilakukan tiga kali setiap minggu selama lima minggu berturut-turut. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa terapi musik Senosa dapat meningkatkan fungsi kognitif, menurunkan gejala apatis dan meningkatkan kemampuan komunikasi lansia dengan konfusi kronik.

The process of ageing and urban health problems cause the decline of the cognitive function of elderly. This study aims to analyze nursing care in elderly with chronic confusion through music therapy senosa at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 01 Jakarta. This music therapy intervention was held for fifty minutes three times each week during the five weeks. The result of this paper shows that music therapy Senosa can increase cognitive function, decrease apathy symptom of dementia, and incrase communication ability in elderly with chronic confusion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Fathidzkia Asmas
"Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang paling sering dialami lansia. Insomnia dahulu dipandang sebagai gejala depresi, namun para ahli baru-baru ini menduga bahwa insomnia dapat menjadi faktor risiko seseorang mengembangkan depresi. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi hubungan antara insomnia dengan depresi pada lansia di PSTW Budi Mulia 01 Jakarta. Metode penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 106, dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yaitu Insomnia Severity Index dan Geriatric Depression Scale.
Hasil penelitian menunjukkan 45,3% lansia di panti mengalami insomnia dan 41,5% mengalami depresi. Hasil uji chi square menyatakan terdapat hubungan bermakna antara insomnia dengan depresi pada lansia (p=0,000 < α=0,05). Perawat di panti hendaknya memperhatikan keluhan insomnia dan tanda-tanda depresi lansia. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengidentifikasi kemungkinan berkurangnya risiko depresi dengan mengatasi insomnia.

Insomnia is a sleep disorder that most often experienced by the elderly. Insomnia formerly seen as a symptom of depression, but experts recently suppose that insomnia can be a risk factor for a person developing depression. This study aims to identify the relationship between insomnia and depression among elderly people living in PSTW Budi Mulia 01 Jakarta. A cross sectional study was conducted on 106 elderly selected using purposive sampling. This study instruments were Insomnia Severity Index and Geriatric Depression Scale.
The result showed that 45,3% elderly people in nursing home experience insomnia, and 41,5% experience depression. Chi-Square test revealed that insomnia was significantly associated with depression (p=0,000 < α=0,05). Nurses in nursing home should pay attention to insomnia complaints and signs of depression in the elderly. Future studies are expected to identify the possibility of reducing the risk of depression with resolving insomnia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>