Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166185 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Panggabean, Nova Romaida
"ABSTRAK
Sampai saat ini penyakit pneumonia masih menjadi penyebab utama kematian
balita di Indonesia. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko seperti
status gizi, status imunisasi, pemberian asi, dan juga faktor lingkungan. Tanda dan
gejala dari pneumonia salah satunya adalah hipertermi. Tujuan dari karya ilmiah
ini adalah untuk memberikan gambaran proses asuhan keperawatan bayi dengan
pneumonia yang mengalami hipertemi atau mengalami peningkatan suhu.
Peningkatan suhu tubuh dapat mengakibatkan tubuh mengalami peningkatan
metabolism dan apabila tidak ditangani dapat menyebabkan anak dehidrasi. Salah
satu intervensi keperawatan yang dilakukan pada klien adalah tepid water
sponge. Hasil intervensi menunjukkan adanya penurunan suhu tubuh dan juga
memberikan rasa nyaman kepada klien pasca pemberian tindakan tepid water
sponge

ABSTRACT
Pneumonia remains a major cause of infant mortality in Indonesia. It is
influenced by a number of risk factors such as nutritional status, immunization
status, breast-feeding, as well as environmental factors. Signs and symptoms of
pneumonia, one of which is hyperthermia. The purpose of this paper is to
illustrate the process of nursing care of infant with pneumonia with suffered
hyperthermia or increased body terperature. Increased body temperature can
cause the body to increase metabolism and if left untreated can lead to
dehydration child. One of the nursing interventions performed on the client is
tepid water sponge. The results of the intervention showed a decrease in body
temperature and also gives a sense of comfort to the client pascathrough nursing
interventions tepid water sponge"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chandri Bunga Wijayanti
"Hipertermia merupakan peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan mekanisme alami tubuh untuk menurunkan produksi panas. Hipertermia dapat diatasi secara farmakologis maupun non farmakologis. Tepid water sponge sebagai salah satu terapi non farmakologis sering direkomendasikan untuk menurunkan suhu tubuh secara terkontrol. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orangtua terhadap tepid water sponge sebagai salah satu cara menurunkan suhu tubuh anak hipertermia di Kelurahan Bojong Kulur, Bogor.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan sampel sebanyak 102 ibu yang memiliki anak balita dan dipilih secara cluster sampling. Hasil menunjukkan bahwa 55,9% ibu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai tepid water sponge, sedangkan 39,2% lainnya memiliki pengetahuan yang kurang dan hanya 4,9% ibu yang memiliki pengetahuan baik. Penelitian ini menyarankan diadakannya penyuluhan tentang tepid water sponge sebagai pendidikan kesehatan terkait penatalaksanaan anak hipertermia bagi ibu yang memiliki anak balita.

Hyperthermia is a condition when the body temperature increased with respect to the inability of the body's natural mechanism to reduce heat production. Hyperthermia can be overcome by pharmacological and non-pharmacological. Tepid water sponge as a non-pharmacological therapy is often recommended to lower the body temperature in a controlled manner. This research was conducted to know the description of parental knowledge of the tepid water sponge as a way to reduce the child's temperature hyperthermia in Bojong Kulur village, Bogor.
A descriptive survey was used and 102 mothers who have children between the ages of one to five years old were selected as respondents by cluster sampling technique. The results showed that 55.9% of respondents had a considerable knowledge of tepid water sponge, whereas 39.2% had less knowledge and only 4.9% of women who had a good knowledge. This study suggests the holding extension of tepid water sponge as health education related to child hyperthermia treatment for mothers with children between the ages of one to five years old
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Ayu Pramesty
"ABSTRAK
Bronkopneumonia atau bisa disebut sebagai bronchial pneumonia adalah suatu peradangan atau inflamasi paru yang biasanya menyerang bronkus, bronkiolus dan sekitar alveolus. Seorang anak yang menderita penyakit ini akan menunjukan manifestasi klinik seperti demam tinggi (>38℃), batuk, takipneu, adanya retraksi dada, pernafasan cuping hidung, dan ditemukan suara paru yang abnormal. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak Bronkopenumonia yang mengalami demam. Demam adalah suatu kondisi di mana terjadi peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal yang disertai peningkatan set point di hipotalamus. Anak yang mengalami demam membutuhkan intervensi yang efektif untuk menurunkan suhu tubuhnya. Aplikasi Tepid Water Sponge yang dikombinasikan dengan pemberian antipiretik merupakan salah satu intervensi yang efektif untuk menurunkan demam. Tepid Water Sponge bekerja dengan menstimulus hipotalamus untuk menurunkan set point dan merangsang vasodilatasi pembuluh darah perifer dengan cara konduksi dan evaporasi. Penulis menggunakan thermometer digital, air hangat dengan suhu 37-40 ̊C dalam aplikasi Tepid Water Sponge pada pasien berusia 3 tahun 8 bulan. Masalah keperawatan hipertermia dapat teratasi yang dibuktikan dengan adanya penurunan suhu tubuh 38,5 ̊C menjadi berada pada rentang normal. Rekomendasi hasil praktik keperawatan ini adalah bahwa intervensi Tepid Water Sponge dikombinasikan dengan antipiretik lebih efektif dalam menurunkan demam pada anak jika dibandingkan dengan intervensi kompres hangat di dahi yang dikombinasikan dengan antipiretik.

ABSTRACT
Bronchopneumonia or can be referred to as bronchial pneumonia is an inflammation of the lungs which usually attacks the bronchi, bronchioles and around the alveoli. A child suffering from this disease will show clinical manifestations such as high fever (> 38 ℃), cough, tachypnea, chest retraction, nasal flaring, and abnormal lung sounds. This paper aims to describe nursing care in children who have Bronkopneumonia with fever experience. Fever is an increase body temperature above in normal range, which are caused by several etiologies that can increase temperature setting point in hypothalamus. Children with fever need an effective nursing intervention to decrease body temperature. The application of tepid water sponge combined with antipyretic is effective intervention to decrease fever. This intervenstion stimulates the hyppotlamus to decrease setting point and stimulates vasodilation peripheral blood vessel through conduction and evaporation. The author used digital thermometer, warm water with temperature 37-40 ̊C in the application of tepid water sponge for a 3,8 years old child. The problem of hyperthermia can be slved through this intervention, which was proved by body temperature decrease from 38,5 ̊C to normal temperature. The recommendation of this nursing practice is that, the intervention tepid water sponge combined with antypiretic is more effective than warm compress on the forehead with antypiretic to decrease fever in children.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Rahmayanto
"Demam neutropenia yang terjadi pada anak leukemia limfoblastik akut (LLA) didefinisikan sebagai suatu keadaan suhu tubuh di atas normal (>38℃) yang disebabkan karena adanya penurunan kadar absolute neutropil count (ANC). Untuk mengatasi demam neutropenia perawat dapat melakukan tindakan keperawatan mandiri yaitu tepid water sponge yang berguna untuk menurunkan suhu tubuh anak. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh tepid water sponge pada anak dengan akut limfoblastik leukemia (LLA) yang mengalami demam neutropenia. Karya ilmiah ini ditulis berdasarkan hasil praktik mengelola pasien selama enam hari di salah satu rumah sakit rujukan nasional di Jakarta. Hasil menunjukkan bahwa tindakan keperawatan tepid water sponge terbukti efektif menurunkan demam neutropenia 1℃ sampai dengan 1,6℃. Hasil ini diharapkan dapat menjadi studi rekomendasi untuk dijadikan salah satu intervensi keperawatan dalam menurunkan suhu tubuh pada anak yang mengalami demam neutropenia.

Febrile neutropenia in children with acute lymphoblastic leukemia (ALL)  is a state of increased body temperature (> 38°C) caused by a decrease in absolute neutrophil count (ANC). Nurses may perform independent nursing intervention to treat febrile neutropenia, such as using a tepid water sponge to reduce the child's body temperature. The goal of this scientific paper is to see how the tepid water sponge affects febrile neutropenia in children with acute lymphoblastic leukemia (ALL). This scientific paper was based on the results of a six-day patient performance management at a national referral hospital in Jakarta. The results showed that the tepid water sponge's nursing intervention was efficient in reducing febrile neutropenia by 1°C to 1.6°C. These results are intended to be implemented as a recommendation study for one of the nursing interventions used to reduce body temperature in children with febrile neutropenia.   "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Sahwa Kusnana
"Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah masalah kesehatan serius di wilayah tropis seperti Indonesia. Gejalanya bervariasi dari ringan hingga parah, dengan potensi fatal bagi penderitanya, terutama anak-anak. Diagnosa dini dan penanganan yang tepat menjadi krusial dalam mengurangi risiko komplikasi dan kematian. Studi kasus di RSUI Depok menemukan bahwa lebih dari 8 kasus DHF pada anak dalam periode 1-20 April 2024. Fase demam adalah tahap awal penyakit yang penting untuk dikenali, dengan peningkatan suhu tubuh menjadi indikator penting. Komplikasi seperti penumpukan cairan dan perdarahan membutuhkan penanganan yang cermat. Tepid Water Sponge (TWS) adalah salah satu pendekatan non-farmakologis untuk menurunkan suhu tubuh yang efektif, dengan memperluas pembuluh darah perifer dan memfasilitasi transfer panas dari tubuh. Studi kasus ini bertujuan untuk mengimplementasikan penggunaan TWS dalam menurunkan suhu tubuh pasien DHF di RSUI, dengan harapan dapat meningkatkan asuhan keperawatan yang efektif.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) or Demam Berdarah Dengue (DBD) is a serious health issue in tropical regions such as Indonesia. Symptoms vary from mild to severe, with the potential for fatality, especially among children. Early diagnosis and proper management are crucial in reducing the risk of complications and death. A case study at RSUI Depok found more than 8 cases of DHF in children during the period of April 1-20, 2024. The fever phase is an important initial stage of the disease to be recognized, with an increase in body temperature being a significant indicator. Complications such as fluid accumulation and bleeding require careful management. Tepid Water Sponge (TWS) is one of the non-pharmacological approaches to effectively reduce body temperature by dilating peripheral blood vessels and facilitating heat transfer from the body. This case study aims to implement the use of TWS in lowering the body temperature of DHF patients at RSUI, with the hope of improving effective nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Maryati
"COVID-19 merupakan penyakit menular yang mengganggu saluran pernapasan akibat adanya virus SARS Cov-2. Gejala yang paling umum yaitu demam, batuk kering, dan kelelahan. Demam merupakan satu-satunya manifestasi COVID-19 yang paling sering dilaporkan dalam skrining COVID-19. Demam atau adanya peningkatan suhu tubuh yang terjadi pada balita dapat berbahaya dan memengaruhi fungsi fisiologis organnya. Demam ini juga terjadi pada bayi Ny.L dengan demam tertinggi 39.6°C. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melihat keefektifan aplikasi tepid water sponge untuk menurunkan suhu tubuh bayi terkonfirmasi COVID-19. Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk membantu pasien menurunkan suhu tubuhnya adalah dengan memberikan terapi tepid water sponge. Hasil pengecekan suhu tubuh sesaat setelah dilakukan tepid water sponge suhu tubuh menurun sebesar 0.1°C dari 38.5°C menjadi 38.4°C. Adapun terapi kolaborasi dengan pemberian antipiretik sehingga perpaduan antara tepid water sponge dengan pemberian antipiretik memberikan hasil yang signifikan yaitu suhu bayi menjadi 37.4°C. Pemberian terapi tepid water sponge dan antipiretik merupakan kolaborasi yang cukup baik dalam penurunan suhu tubuh. Akan tetapi, pemberian antipiretik ini akan menjadi lebih efektif apabila diberikan sebelum atau bersamaan dengan terapi tepid water sponge.

COVID-19 is an infectious disease that interferes with the respiratory tract due to the SARS Cov-2 virus. The most common symptoms are fever, dry cough, and fatigue. Fever is the single most frequently reported manifestation of COVID-19 in COVID-19 screening. Fever or an increase in body temperature that occurs in toddlers can be dangerous and affect the physiological functions of their organs. This fever also occurred in Mrs. L's baby with the highest fever of 39.6°C. The purpose of this paper is to see the effectiveness of the Tepid Water Sponge application for lowering the body temperature of infants with confirmed COVID-19. Nursing interventions that are carried out to help patients reduce their body temperature are by providing tepid water sponge therapy. The results of checking body temperature immediately after the tepid water sponge decreased the body temperature by 0.1°C from 38.5°C to 38.4°C. The collaboration therapy with the provision of antipyretics so that the combination of the tepid water sponge with the administration of antipyretics gives significant results, namely the baby's temperature is 37.4°C. Therefore, the administration of tepid water sponge and antipyretic therapy is a good collaboration in reducing body temperature. However, the administration of this antipyretic will be more effective if it is given before or at the same time as the tepid water sponge therapy. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Irawan
"Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak yang mengalami demam. Demam merupakan peningkatan suhu tubuh diatas normal yang disebabkan berbagai etiologi, sehingga meningkatkan titik patokan suhu tubuh di hipotalamus. Anakyang yang mengalami demam membutuhkan intervensi efektif untuk menurunkan suhu tubuhnya. Aplikasi tepid water spongeyang dikombinasikan dengan pemberian antipiretik merupakan salah satu intervensi efektif untuk menurunkan demam. Tepid water spongemenstimulus hipotalamus untuk menurunkan titik patokan suhu dan memacu vasodilatasi pembuluh darah perifer yang meningkatkan evaporasi. Penulis menggunakan termometer digital, air hangat dengan suhu 37oC dalam aplikasi tepid water sponge kepada pasien berusia 10 bulan. Masalah keperawatan hipertermia dapat teratasi yang dibuktikan dengan adanya penurunan suhu tubuh dari 39,1oC menjadi normal. Rekomendasi hasil praktik keperawatan ini adalah bahwa intervensi tepid water sponge dikombinasikan dengan antipiretik efektif untuk menurunkan demam pada anak sesuai indikasi. Kata kunci: anak, demam, tepid water sponge.

This paper aims to describe nursing care in children who experience fever. Fever is an increase in body temperature above in normal range, which is caused by several etiologies, that can increasetemperature setting point in hypotalamus. Children with fever need an effective nursing intervention to decrease body temperature. The application of tepid water spongecombined with antipyretic is one of effective intervention to decrease fever. This intervention stimulatesthe hypotalamus to decrease temperature setting point and stimulates the peripheral vasodilatation for increasing evaporation. The author used digital thermometer, warm water with temperature 37oC in the application of tepid water sponge for a 10 months old infant. The problem of hypertermia can be solved through this interventions, which was proved by body temperature decrease from 39.1oC to normal temperature. The recommendation of this nursing practice is that the application of tepid water sponge combined with antipyretic can be used to decrease fever in children.Keywords children, fever, tepid water sponge."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Muhammad Yanuar Abdurrahman
"Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan bawah yang dapat disebabkan oleh kerusakan lingkungan fisik akibat dampak urbanisasi. Intervensi manajemen jalan nafas dengan mengajarkan anak napas dalam merupakan intervensi yang bertujuan untuk mengatasi masalah hambatan pertukaran gas. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan mendeskripsikan asuhan keperawatan pada anak dengan Pneumonia dan menganalisis penerapan intervensi manajemen jalan napas melalui napas dalam. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa intervensi manajemen jalan napas melalui teknik napas dalam sangat efektif dilakukan pada anak dengan Pneumonia dibuktikan dengan  status pernapasan dan status oksigenasi anak yang membaik. Rekomendasi karya ilmiah ini adalah penerapan intervensi manajemen jalan napas pada anak dengan Pneumonia secara teratur dan terencana di ruang rawat anak di rumah sakit.

Pneumonia is a lower respiratory tract infection that can be triggered by damage to the physical environment due to the impact of urbanization. An airway management intervention by teaching children to conduct deep breathe is an intervention aimed at overcoming the problem of gas exchange. This paper aims to describe nursing care in children with Pneumonia and analyze the application of airway management interventions through deep breathing. The results of deep breathing implementation show that airway management intervention through deep breathing techniques was very effective in children with Pneumonia as evidenced by respiratory status and improved oxygenation status of children. The recommendation is that to implement airway management interventions in children with Pneumonia regulary and planned."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Audi Amalia Rahmawati
"Jaundice merupakan kondisi klinis yang sering ditemui pada bayi. Gangguan dalam proses menyusui dapat meningkatkan kejadian jaundice pada bayi. Fenomena ini berhubungan dengan ketidakefektifan proses menyusui. Kurang optimalnya proses menyusui dapat mempengaruhi pembangunan bonding ibu dan bayi yang berdampak pada tidak tercapainya peran maternal ibu.
Karya ilmiah ini disusun untuk melaporkan asuhan keperawatan pada klien dengan ketidakefektifan proses menyusui dari periode antenatal hingga postnatal. Klien Ny T dengan masalah ketidakefektifan proses menyusui dan bayi dengan jaundice. Implementasi yang dilakukan adalah edukasi menyusui dan pemantauan kondisi bayi. Evaluasi dari tindakan adalah kemampuan menyusui klien meningkat dan kuning pada bayi berkurang pada hari ke dua puluh delapan.

Neonatal jaundice is a common physiological occurrence in newborns. Disruption in breastfeeding can increase risk of neonatal jaundice. This phenomenon is related to ineffective breastfeeding. Furthermore, ineffective breastfeeding can affect maternal-infant bonding development that contribute to unsuccessful maternal-role attainment.
This report aimed to analyze nursing care to client with ineffective breastfeeding from antenatal to postnatal period. Client is Mrs T 29 y.o with ineffective breastfeeding and neonatal jaundice. Implementation that was given are breastfeeding education and monitoring of baby rsquo;s condition. Evaluation obtained that client rsquo;s ability of proper breastfeeding was increased and yellow discoloration of the baby rsquo;s skin was reduced on the twenty-eighth day.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Lita Yohana
"Penuaan menyebabkan adanya perubahan struktur maupun fungsi pada sistem kardiovaskular lansia. Perubahan sistem kardiovaskular tersebut membuat lansia rentan mengalami hipertensi atau risiko ketidakstabilan tekanan darah. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah adalah terapi rendam kaki dengan air hangat. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan hasil intervensi keperawatan pada lansia dengan hipertensi melalui terapi rendam kaki dengan air hangat terhadap penurunan tekanan darah. Intervensi dilakukan selama 5 hari berturut-turut dengan durasi 15 menit dan menggunakan suhu air hangat dalam rentang 400C -40,50C. Hasil menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sistolik sekitar 2 – 5 mmHg dan 2 – 12 mmHg pada tekanan darah diastolik. Terapi rendam kaki air hangat merupakan intervensi yang sederhana, aman yang dapat menimbulkan sensasi kenyamanan dan relaksasi untuk masalah penyakit jantung sehingga membantu mengurangi keluhan hipertensi pada lansia.

Aging causes structural and functional changes in the cardiovascular system of the elderly. Changes in the cardiovascular system make the elderly vulnerable to hypertension or the risk for unstable blood pressure. One of the nursing interventions that can be done to reduce blood pressure is foot soak therapy with warm water. This case study aims to describe the results of therapy soak feet with warm water in changing blood pressure which conducted in the elderly with hypertension. This intervention performed for 5 consecutive days in 15 minutes duration and using warm water temperatures in the range of 400C -40,50C. The results showed the blood pressure has decreased, in systolic around 2 - 5mmHg and 2 - 12mmHg in diastolic. Warm water foot soak therapy is a simple, safe intervention that can cause a sensation of comfort and relaxation for heart disease problems so that it helps reduce complaints of hypertension in the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>