Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151198 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Violita Sabilla
"Kue kering lebaran merupakan usaha yang menjanjikan dan relatif mudah terutama bagi ibu rumah tangga, sehingga banyak pengusaha rumahan atau yang disebut Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM membuka usaha ini. UMKM memiliki cara pemasaran khususnya distribusi yang berbeda dari perusahaan besar, karena modalnya yang terbatas, baik biaya maupun sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola distribusi kue kering lebaran pada UMKM di Kota Depok. Dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif, didapat enam produsen dengan karakteristik tertentu, yaitu berdasarkan partai produksi dan atribut produk jaminan kualitas dan harga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Relasi sosial dan lokasi pemasaran menciptakan jenis distribusi yang membentuk saluran distribusi kue kering lebaran tertentu, pada UMKM di Kota Depok. Terdapat dua jenis distribusi, yaitu distribusi personal dan impersonal. Distribusi personal mampu membentuk saluran distribusi tingkat nol, satu, dan dua. Sedangkan distribusi impersonal membentuk saluran distribusi tingkat satu.

Eid al fitr cookie is a promising business and relatively easy to be run especially for housewife. Therefore, some home industries or so called Micro, Small, and Medium Enterprises MSME opened this business. MSME has different way of marketing, especially distribution, from large company, because its limited asset, both cost and human resources. This research aims to understand the distribution pattern of eid al fitr cookie on MSME in Depok City. Using qualitative methodologies, obtained six producers with certain characteristics, based on party of production and product attribute quality warranty and price.
The result show that social relation and marketing location create types of distribution that formed certain distribution channel of eid al fitr cookie on MSME in Depok City. There are two types of distribution, i.e. personal and impersonal distribution. Personal distribution is capable of forming a zero, one, and two level distribution channel. While impersonal distribution forms one level distribution channel.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Aziza
"Pertambahan UMKM di kota yang pesat tidak di dukung dengan jumlah area yang digunakan untuk berdagang akibatnya berdagang di tempat yang tidak semestinya. Hal ini berdampak pada kenyamanan warga kota dan keindahan kota yang menjadi semrawut dan jauh dari kata tertib. Di sisi lain, keberadaan UMKM membantu menaikkan perekonomian Jakarta, mengurangi angka pengangguran dan memenuhi kebutuhan para konsumen UMKM.
Skripsi ini menjelaskan keberadaan UMKM dan tempat berdagang yang seharusnya serta mengetahui pentingnya keberadaan UMKM pada ruang publik kota. Skripsi ini juga melihat bagaimana fasilitas perdagangan menjadi unsur penting dalam kota. Berbagai macam fasilitas perdagangan menyediakan tempat berdagang UMKM sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku. Ruang publik juga membutuhkan kehadiran Usaha Mikro dan Kecil sebagai fasilitas yang menghidupkan suasana. Oleh karena itu dibutuhkan penataan yang baik agar menciptakan kota yang indah dan rapih demi kenyamanan warga kota.

The rapid increment of MSMEs in city are not supported by the area of trading itself, as a result, they trade in undue places. This has an impact on the comfort of the citizen and the beauty of the city which becomes chaotic and far from the orderliness. On the other hand, the presence of MSMEs helps raise the economy of Jakarta, reduce unemployment and meet the needs of MSMEs consumers.
This thesis explains the existence of MSMEs and the appropriate place for trading as well as the importance of MSMEs in urban public space. This thesis also describes how trade facilities become an important element in a city. Various trade facilities provide a place for SMEs to run their business in accordance with local regulations. Public space also requires the presence of Micro and Small Business as a facility which enliven the atmosphere of city. Therefore, it needs a good arrangement in order to create a well ordered city for the convenience of citizens.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagitha Fadhilah Nur’aini
"Skala usaha pada UMKM memang menjadi salah satu upaya yang ingin dicapai oleh para pelaku usaha untuk melihat perkembangan usahanya. Peran digitalisasi dalam kegiatan usaha juga menjadi faktor pendukung skala usaha. Beberapa studi juga berpendapat bahwa adopsi digitalisasi berkorelasi positif terhadap kegiatan UMKM terutama di masa pandemi Covid-19. Adopsi digitalisasi dilihat sebagai pendorong tingginya tingkat skala usaha melalui tingkat pendapatan dan jumlah tenaga kerja. Peneliti menambahkan tingkat pendidikan sebagai variabel kontrol antara pengaruh adopsi digitalisasi dengan skala usaha. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei pada UMKM kuliner di Kota Depok. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adopsi digitalisasi tidak memiliki pengaruh signifikan dengan skala usaha. Namun, jika dikontrol dengan tingkat pendidikan menunjukkan adanya pengaruh antara adopsi digitalisasi dan skala usaha meskipun arah pengaruh berbeda. Dengan demikian, hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pengaruh antara adopsi digitalisasi dan skala usaha dapat dimoderasi oleh tingkat pendidikan sebagai faktor-faktor sosiologis.

Business scale in MSMEs is one of the efforts that business actors want to achieve to see the development of their business. The role of digitalization in business activities is also a supporting factor for business scale. Several studies also argue that the adoption of digitalization has a positive correlation with MSME activities, especially during the Covid-19 pandemic. The adoption of digitalization is seen as driving high levels of business scale through income levels and the number of workers. Researchers added education level as a control variable between the influence of digitalization adoption and business scale. In this research, researchers used a quantitative approach with a survey method on culinary MSMEs in Depok City. The results of this research show that digitalization adoption does not have a significant influence on business scale. However, if controlled for education level, it shows that there is an influence between digitalization adoption and business scale, although the direction of influence is different. Thus, the results of this study show that the influence between digitalization adoption and business scale can be moderated by the level of education as sociological factors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endar Purnawan
"Tesis ini membahas tentang pengembangan UMKM Olahan Pangan Lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa gerakan ODNR telah mendorong munculnya UMKM yang bergerak di bidang kuliner dan kemudian menyediakan menu pangan lokal non beras dan non terigu. Peran UMKM olahan pangan lokal dalam gerakan ODNR adalah memproduksi, menyuplai, mendistribusikan, memasarkan pangan lokal, melakukan inovasi, mensosialisasikan ODNR, memunculkan UMKM baru dan membuka lapangan kerja. Hal-hal yang mendukung perkembangan UMKM pangan lokal adalah tempat usaha, peralatan, modal, tenaga kerja, keterampilan, bahan baku, dan gerakan ODNR itu sendiri, sedangkan faktor penghambatnya adalah pergantian pegawai dan pengaturan waktu kerja, kurangnya kreatifitas, kurangnya pengetahuan dan kelangkaan bahan baku tertentu.

This thesis reveals the development of micro, small and medium local food entreprise. Furthermore, this descriptive research uses a qualitative approach. The result of this research show that ODNR action has encouraged the appearance of UMKM in a culinary sector and it also provided local food - non rice and non wheat. The roles of UMKM in a ODNR action is producing, supplying, distributing, marketing local food, conducting inovation, socializing ODNR action, creating new UMKM and job vacancies. Things supporting the development of UMKM are place, equipment, capital, human resources, skills, raw materials, and ODNR action itself. On the other hand, there are some factor that inhibit its development, such as the alteration of human resources and setting of working time, lack of creativity, lack of knowledge and scarcity of raw materials."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fardan Kaftaro
"Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia mengalami beragam kesulitan untuk dapat bertahan dan berkembang. Pemerintah kemudian menerbitkan UU Cipta Kerja yang di dalamnya memuat ketentuan mengenai reformasi aspek kemudahan berusaha bagi UMK. Namun, implementasi peraturan tersebut masih memiliki beberapa hambatan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan implementasi kebijakan kemudahan berusaha bagi UMK di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan teori integrated implementation model dari Winter (2012). Penggunaan teori ini ditujukan untuk menganalisis implementasi kebijakan dari dua sudut perspektif yang berbeda: penyelenggara kebijakan dan kelompok target. Penelitian ini menggunakan pendekatan postpoitivist. Data diperoleh dari wawancara mendalam sebagai data primer dan studi kepustakaan sebagai data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan kemudahan berusaha bagi UMK di Kota Depok sudah berjalan dengan cukup optimal. Hal ini ditunjukkan dengan hampir terpenuhinya tujuh belas indikator dari empat dimensi yang digunakan pada penelitian ini. Ada beberapa hal yang menjadi catatan, seperti: belum adanya kerja sama produktif untuk menigkatkan pemahaman UMK terhadap insentif pajak; rendahnya kesadaran pelaku UMK terhadap pelayanan bantuan hukum karena ketiadaan sosialisasi; persepsi UMK di Kota Depok yang cenderung negatif terhadap pelaporan pajak; dan penyalahgunaan pinjaman KUR untuk kepentingan non-usaha. Oleh karena itu, sosialisasi mengenai pelaporan pajak dan bantuan hukum perlu dilakukan dan dimasifkan. Mekanisme pengawasan atau pertanggungjawaban penggunaan KUR juga diperlukan untuk mencegah penyimpangan.

Micro and Small Enterprises (MSEs) in Indonesia experience various difficulties to survive and develop. The government then issued Job Creation Law which contains provisions regarding reform of aspects of ease of doing business for MSEs. However, the implementation of these regulations still has several obstacles. This research aims to explain the implementation of the ease of doing business policy for MSEs in Depok City. This research uses integrated implementation model theory by Winter (2012). The use of this theory is intended to analyse policy implementation from two different perspectives: policy administrators and target groups. This study uses a postpositivist approach. Data were obtained from in-depth interviews as primary data and literature studies as secondary data. The research results show that the implementation of the ease of doing business policy for MSEs in Depok City has been implemented quite optimally. This is shown by the almost complete fulfillment of seventeen indicators from the four dimensions used in this research. There are several things to note, such as: the absence of productive collaboration to improve MSEs' understanding of tax incentives; low awareness of MSEs regarding legal aid services due to lack of socialization; the perception of MSEs in Depok City which tends to be negative towards tax reporting; and misuse of KUR loans for non-business purposes. Therefore, socialization regarding tax reporting and legal assistance needs to be carried out and accelerated. Monitoring or accountability mechanisms for the use of KUR are also needed to prevent a misuse."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfin Hidayat
"ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the effect of 7 core dimension of entrepreneurial marketing proactiveness, innovativeness level, calculated risk taking, customer intensity, opportunity focus, resource leveraging, and value creation to the small and medium enterprise rsquo s innovative performance. Seven hypotheses were developed with relevant literature support. The hypotheses were tested with primary data n 60 collected through structured questionnaire using non probability convenience sampling from CEO rsquo s and business managers who do their business in Depok area. Multiple regression statistical technique was used to test the hypotheses. Out of seven hypotheses, only two hypotheses were supported innovativeness level and opportunity focus , the other four proactiveness, calculated risk taking, customer intensity, resource leveraging, and value creation was not supported.

ABSTRAK
Tujuan utama penelitian ialah untuk mengetahui efek dari 7 dimensi inti entrepreneurial proactiveness, innovativeness level, calculated risk taking, customer intensity, opportunity focus, resource leveraging, dan value creation terhadap performa inovatif UMKM. Tujuh hipotesis dibentuk dengan berdasarkan berbagai macam literatur. Hipotesis dites dengan data primer n=60 yang didapat melalui kuesioner terstruktur menggunakan non-probability convenience sampling dari CEO dan manajer bisnis yang melakukan aktivitas bisnisnya di area Depok. Teknik statistic yang digunakan untuk mengukur hipotesis ialah multiple regression statistical technique. Dari tujuh hipotesis yang dibentuk, hanya dua yang terbukti memiliki pengaruh signifikan innovativeness level dan opportunity focus , sedangkan empat hipotesis lainnya proactiveness, calculated risk taking, customer intensity, resource leveraging, dan value creation didapat tidak memiliki pengaruh yang signifikan. "
2017
S69481
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dhiya Ul-Haq
"In 2017, obesity incidence rate in Indonesia significantly increased from 2014. The rise of obesity incidence rate in Indonesia also expected to continue in the future. Recent studies in developed countries shows that areas with overabundant access to unhealthy foods provider tends to have a higher obesity incidence rate. This phenomenon, known as food swamps, correlates with obesity by influencing the people to consume more unhealthy foods. However, research to prove that statement in Indonesia seems impossible to execute due to the absence of individual food choice data in Indonesia`s mainstream surveys. This study tries to employ Twitter and Google Places data as an alternative data source to fill the absence of data that mentioned before. Logistic regression results show that food swamps area has a significant positive correlation with the popularity of unhealthy foods and the engagement on unhealthy foods. Therefore, it can be concluded that the results in this study indicates the influence of food swamps area on peoples choice towards unhealthy foods.

Pada tahun 2017, angka obesitas di Indonesia meningkat secara signifikan dari tahun 2014. Kenaikan tersebut diprediksi akan terus berlanjut di masa depan. Studi terbaru di negara-negara maju menunjukkan bahwa daerah dengan akses berlebihan terhadap penjual makanan yang tidak sehat cenderung memiliki angka obesitas yang lebih tinggi. Fenomena ini, dikenal sebagai food swamps, berkorelasi dengan obesitas dengan cara mempengaruhi orang-orang untuk mengkonsumsi lebih banyak makanan yang tidak sehat. Namun, penelitian untuk membuktikan pernyataan tersebut di Indonesia terlihat tidak mungkin dilaksanakan karena tidak adanya data pilihan makanan individu dalam survei-survei skala besar utama di Indonesia. Penelitian ini mencoba menggunakan data Twitter dan Google Places sebagai sumber data alternatif untuk mengisi ketiadaan data yang disebutkan sebelumnya. Hasil regresi logistik menunjukkan bahwa daerah food swamps memiliki korelasi positif yang signifikan dengan popularitas makanan tidak sehat dan sentiment positif terhadap makanan tidak sehat. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil dalam penelitian ini mengindikasikan hubungan antara daerah food swamps terhadap kecenderungan orang untuk lebih memilih makanan yang tidak sehat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Puad Mansur
"Penelitian ini menggunakan model Strategic Entrepreneruship SE Model yang dikembangkan Ireland et al. 2003 , yang menggabungkan manajemen stratejik dan kewirausahaan. Dalam perspektif SE, untuk meningkatkan daya saing diperlukan pengelolaan sumber daya secara stratejik yang membuahkan inovasi sebagai salah satu sumber keunggulan kompetitif. Namun sebelumnya, diperlukan pola pikir, budaya, dan kepemimpinan entrepreneurial sebagai prasyarat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola pikir, budaya, dan kepemimpinan entrepreneurial dan pengelolaan sumber daya secara stratejik terhadap inovasi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Sebanyak 86 pemilik UMKM di Jakarta dan Depok dilibatkan dalam penelitian. Data yang diperoleh kemudian dioleh menggunakan metode Partial Least Square PLS . Hasilnya diketahui bahwa budaya dan kepemimpinan entrepreneurial memberikan pengaruh paling signifikan terhadap inovasi pada UMKM.

This study uses Strategic Entrepreneurship SE Model from Ireland et al., 2003 , that is combined strategic management and entrepreneurship on its analysis. On SE perspective, ability to manage resources strategically and innovation is needed to build firm competitiveness. But in the other hand, firms need an entrepreneurial mindset, entrepreneurial culture, and entrepreneurial leadership as necessary condition.
This study aims to investigate the effect of entrepreneurial mindset, entrepreneurial culture, entrepreneurial leadership and managing resources strategically on Small Medium Enterprise's Innovation process. Responses from 86 SME's owners who reside in Jakarta and Depok was involved in the study. Data collection was analyzed using Partial Least Square PLS method. This study finds that entrepreneurial culture and leadership have the strongest effect on SME's Innovation process.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S70085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achsan Daffa Yudhistira
"Tradisi Hari Raya Idul Fitri mudik memiliki berbagai dampak yang berefek pada kesehatan masyarakat serta lingkungan, salah satunya adalah dampak berupa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari penggunaan kendaraan pribadi untuk melakukan perjalanan. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini ialah menghitung serta menganalisis angka jejak karbon yang dihasilkan oleh pemudik, menganalisis faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap jejak karbon yang dihasilkan, serta mengajukan rekomendasi untuk menurunkan jejak karbon yang dihasilkan oleh pemudik. Ada pun metode perhitungan jejak karbon yang digunakan pada penelitian ini adalah metode yang didasarkan pada jarak tempuh perjalanan atau distance-based method. Data yang digunakan pada penelitian ini didapat dari penyebaran kuesioner yang ditujukan kepada para pemudik yang bertempat tinggal di Kota Depok dan Kota Jakarta Timur. Perhitungan menunjukkan hasil bahwa rata-rata jejak karbon yang dihasilkan per pemudik Kota Depok adalah 51,696 kgCO2/orang untuk perjalanan keberangkatan dan 54,475 kgCO2/orang untuk perjalanan kepulangan; sedangkan untuk Kota Jakarta Timur didapat sebesar 57,984 kgCO2/orang untuk perjalanan keberangkatan dan 58,258 kgCO2/orang untuk perjalanan kepulangan. Analisis koefisien korelasi Pearson menunjukkan bahwa jumlah penumpang pada kendaraan dan jarak tempuh merupakan faktor utama yang menentukan besarnya jejak karbon. Melalui penelitian ini, didapat gambaran mengenai besarnya jejak karbon yang dihasilkan dari aktivitas mudik pada masyarakat Kota Depok dan Jakarta Timur serta beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan untuk menurunkan angka jejak karbon tersebut.

The annual Eid Al-Fitr tradition of ‘mudik’ has its own impacts on human health as well as the environment’s, one of which takes form as the greenhouse gas emissions as the result of private vehicles use. The objectives of this research include analyzing the greenhouse gas emission, analyzing its contributing factors, and providing recommendations to decrease said emission. The method used in this research is the distance-based method. Information utilized was collected through the spreading of an online questionnaire targeted towards the travelers residing in the city of Depok and East Jakarta. Results show that the average individual carbon footprint amounts to 51,696 kgCO2/person from Depok citizens’ departure trip dan 54,475 kgCO2/person from their return; as for the East Jakarta citizens, the carbon footprint weighs at 57,984 kgCO2/person from departure and 58,258 kgCO2/person from return. Pearson correlation coefficient analysis shows that the main contributing factors as to how much greenhouse gas is emitted are the number of passengers occupying the vehicle and the distance through which the vehicles travel. This research paints the image of how much the tradition of mudik done by Depok and East Jakarta citizens produces greenhouse gas and offers considerable suggestions to decrease the numbers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aini
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana jejaring sosial dalam manajemen pengetahuan sosial bermain mengimplementasikan program digitalisasi UMKM. Penelitian sebelumnya menjelaskan hal itu manajemen pengetahuan memiliki peran penting dalam mengembangkan organisasi atau perusahaan, serta digitalisasi bisnis di UMKM (Nonaka, 1995; Nguyen, 2011; Choochote, 2012;). Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini lebih fokus pada aspek sosial manajemen pengetahuan atau yang kemudian disebut manajemen pengetahuan sosial yang berfokus pada peran jejaring sosial di dalamnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendalam metode wawancara dan observasi lapangan menggunakan Kelompok UKM Belimbing sebagai objek penelitian. Dalam tulisan ini, diskusi tentang jejaring sosial berfokus pada ikatan jaringan yang termasuk ikatan kuat, ikatan lemah, dan lubang struktural.
Temuan dalam tulisan ini menjelaskan perbedaan dalam penerapan pengetahuan digitalisasi UMKM berdasarkan posisi dan ikatan jejaring sosial yang mereka miliki. UMKM dengan ikatan lemah lebih baik mampu menerapkan pengetatan digitalisasi bisnis lebih efisien daripada pelaku UMKM dengan ikatan yang kuat karena keanekaragaman sumber daya pengetahuan mereka, yang mendukung teori Granovetter (1973) tentang kekuatan ikatan lemah. Sedangkan di diskusi lubang struktural, penelitian ini menemukan bahwa lubang struktural sebenarnya berada di individu dengan ikatan kuat yang merupakan kritik terhadap teori lubang struktural Burt (1922) dan Granovetter (1973) yang menjelaskan bahwa lubang struktural umumnya pada individu dengan ikatan lemah.

This study aims to see how social networks in social knowledge management play implementing the MSME digitalization program. Previous research explains that knowledge management has an important role in developing organizations or companies, as well as digitizing businesses in MSMEs (Nonaka, 1995; Nguyen, 2011; Choochote, 2012;). In contrast to previous research, this research focuses more on the social aspects of knowledge management or what is later called social knowledge management that focuses on the role of social networks in it. This study uses a qualitative approach with in-depth interviews and field observations using the Starfruit UKM as the research object. In this paper, discussions about social networking focus on network ties which includes strong bonds, weak bonds, and structural holes.
The findings in this paper explain the differences in the application of MSME digitalization knowledge based on their social networking positions and ties. MSMEs with weak ties are better able to apply business digitization tightening more efficiently than MSMEs with strong ties because of the diversity of their knowledge resources, which supports Granovetter's (1973) theory of the strength of weak ties. Whereas in the discussion of structural holes, this study found that structural holes are actually in individuals with strong bonds which is a critique of the theory of structural holes Burt (1922) and Granovetter (1973) who explain that structural holes are generally in individuals with weak ties.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>