Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92373 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shevia Irdayana
"Banyaknya pemain dan ketatnya persaingan di pasar minuman kategori isotonik Indonesia dan kegagalan yang terjadi di masa lalu tidak membuat Pocari Sweat kehilangan gelarnya sebagai salah satu minuman Top of Mind. Namun sayangnya masih banyak mispersepsi yang muncul di masyarakat yang menyamakan Pocari Sweat dengan jenis minuman berenergi. Padahal dalam mengkampanyekan produknya, Pocari Sweat selalu membuat program yang melibatkan olah raga. Hal tersebut menunjukkan bahwa Pocari Sweat tidaklah sama dengan jenis minuman berenergi dan dianjurkan untuk diminum setelah melakukan kegiatan atau aktivitas yang membuat seseorang bergerak aktif atau banyak bergerak. Tetapi pesan yang ingin disampaikan melalui kampanyenya tersebut tidak sepenuhnya sampai ke masyarakat. Oleh karena itu didalam makalah ini dinyatakan bahwa seharusnya Pocari Sweat melakukan rebranding untuk mengurangi mispersepsi masyarakat tentang Pocari Sweat sebagai minuman isotonik bukan minuman berenergi.

The large number of players and the tight competition in Indonesia rsquo s isotonic category beverage market and its past failures did not make Pocari Sweat lose its osition as one of the Top Of Mind drinks. But unfortunately there are still many community misperceptions that equate Pocari Sweat with a type of energy drinks. Whereas in campaigning products, Pocari Sweat always use programs that involve sports. It shows that Pocari Sweat is not the same as any type of energy drinks and is recommended to be consumed after sport activities. But their message being conveyed through the campaign is not entirely understood by the public. Therefore this paper stated that Pocari Sweat should have rebranding to reduce public misperception about the products as an isotonic drink rather than an energy drink."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syabina Nur Istiana
"Ada keterbatasan berpromosi di Indonesia bagi produk-produk yang memiliki kesan tabu atau menimbulkan perasaan bersalah dan malu ketika membeli produk tertentu. Salah satu produk tersebut adalah kondom Durex sebagai alat kontrasepsi dan alat kesehatan. Kondisi ini mengharuskan Durex menggunakan strategi lain untuk mendekati target pasarnya, yaitu melalui Marketing Public Relations dalam bentuk kampanye sosial. Dengan memanfaatkan momen Earth Hour, kampanye sosial #TurnOfftoTurnOn bukan hanya menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan tetapi juga memberikan solusi untuk perbaikan terhadap kualitas hubungan dengan pasangan. Melalui strategi ini Durex terbantu untuk melakukan kegiatan promosi yang selama ini sulit dilakukan dengan cara-cara biasa.

There are limitations in Indonesia to promote products which has the taboo impression taboo or cause feelings of guilt and shame when buying a certain product. One of the products is condom Durex as contraception and medical kit. This condition requires Durex using other strategies for approaching the target market, through the Marketing Public Relations in the form of social campaign. By utilizing the Earth Hour moment, the social campaign #TurnOfftoTurnOn not only show the concern for the environment but also provide solutions for the improvement of the quality of the relationship with partner. Through this strategy Durex helped to carry out promotional activities which have been hard done by ordinary strategies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Ikhsan Widiyanto
"Penelitian ini diadakan terutama untuk melihat bagaimana efektivitas dari kegiatan kampanye bertemakan "Keterwakilan Perempuan di Legislatif" yang diluncurkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan tahun lalu menjelang proses pemilihan umum 2004. Penelitian diadakan secara survey kepada masyarakat Jakarta yang diambil secara random. Dari sejumlah angket yang disebabkan ke lima wilayah DKI hanya sebagian kecil saja tidak dilanjutkan untuk dianalisa. Selain itu dalam analisis digunakan teknik analisis data path analysis untuk menguji hipotesis bahwa kegiatan kampanye akan mempengaruhi sikap dan perilaku khalayak sasaran, serta cluster analysis untuk mengetahui profil khalayak sasaran yang diterpa oleh kegiatan kampanye ini. Responden penelitian hampir separuhnya berusia remaja yang sebagian berprofesi sebagai mahasiswa dan sebagian ada yang berusia dewasa bekerja. Kesemuanya berimbang antara laki dan perempuan. Untuk yang bekerja rata-rata sudah cukup mapan dengan penghasilan cukup. Hasil penelitian tentang kegiatan kampanye yang dilakukan menunjukkan bahwa kegiatan kampanye komunikasi secara keseluruhan adalah berada pada kategori Efektif . Ada sebagian tidak efektif yang disebabkan kurang kena pada terpaan iklan. Memang sebagian cukup kuat untuk dihadapkan pada terpaan iklan namun ada juga sebagian kecil yang hanya kena terpaan dan hasil tidak terlalu mempengaruhi secara kuat. Hal ini terjadi responden menyatakan tidak pernah melihat iklan. Dapat disimpulkan bahwa bagi responden yang tidak diterpa oleh iklan, maka efektivitas iklan menjadi tidak efektif, tetapi ketika responden diterpa oleh iklan, maka iklan ini efektif di dalam mempengaruhi responden yang bersangkutan. Untuk menguji bagaimana pengaruh kegiatan kampanye pada sikap dan perilaku khalayak sasaran, maka dilakukan analisis dengan teknik path analysis. Model dasar yang diuji berusaha untuk membuktikan adanya pengaruh kegiatan kampanye pada sikap dan perilaku khalayak sasaran. Tetapi setelah dilakukan uji regresi pada setiap hubungan di dalam model tersebut ternyata masih terdapat hubungan yang tidak signifikan, yaitu yang mempunyai level of significance. Oleh karena itu, hubungan-hubungan yang tidak signifikan tersebut harus dikeluarkan dari model. Analisis cluster menunjukkan bahwa ada tiga tipe khalayak sasaran dari kegiatan kampanye ini, yaitu kelompok yang pertama adalah mereka yang lebih senang menghabiskan waktunya sendirian di rumah atau bersama keluarga, kelompok kedua adalah mereka yang sangat gemar bersosialisasi dan berkumpul bersama teman-teman, dan kelompok ketiga adalah mereka yang memiliki karakteristik lebih seimbang, senang di rumah tetap juga senang berkumpul dengan teman-teman. Untuk ketiga kelompok yang ada, kampanye keterwakilan perempuan di lembaga legislatif adalah efektif, terutama pada kelompok terakhir. Tetapi, untuk kategori kampanye Tidak Efektif ternyata juga paling besar jumlahnya adalah di Kelompok ini. Hal ini menunjukkan bahwa terpaan kampanye masih dapat ditambah lagi terutama pada kelompok ini yang memiliki karakteristik adalah mereka yang berusia muda berprofesi sebagi mahasiswa dan sangat gemar bersosialisasi dengan teman-teman kelompok. Artinya, karena gemar bersosialisasi, kelompok ini amat dimungkinkan untuk tidak terterpa kegiatan kampanye, tetapi pada saat mereka diterpa oleh kampanye komunikasi, maka proses komunikasi yang berjalan bagi mereka adalah lebih efektif dibandingkan dengan kedua kelompok lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakina
"Penelitian ini menemukan bahwa expertise paling banyak digunakan di putarankedua Pilkada DKI Jakarta, sedangkan rewarding paling banyak digunakan diputaran pertama. Punishing paling sedikit digunakan di kedua putaran tersebut.Rewarding, expertise, dan moral persuasion terbukti berpengaruh terhadappreferensi pemilih. Ketiga strategi ini signifikan pengaruhnya bagi seluruhpasangan di putaran pertama dan signifikan pula pengaruhnya hanya bagipasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di putaran kedua.Punishing di putaran pertama hanya signifikan pengaruhnya terhadap peluangmemilih bagi pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saeful Hidayat tetapitidak untuk kedua pasangan penantang lainnya. Dan, di putaran kedua tidakterbukti pengaruhnya terhadap preferensi pemilih bagi penantang maupunkompetitor.Variabel kontrol berupa pemimpin non muslim cukup baik menjelaskan peluangmemilih Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saeful Hidayat di putaran keduaPilkada DKI Jakarta 2017.Kata Kunci: Compliance Gaining, Pemasaran Politik, Rewarding, Punishing,Expertise, Moral Persuasion, dan Preferensi Pemilih.

The Jakarta Regional Head Election This research result reveals that expertise was most used in the second round ofDKI Jakarta Election, meanwhile rewarding was mostly used in the first roundelection. Punishing is the least used in both round elections. Rewarding,expertise, and moral persuasion had been proven to have an effect on voterpreferences.The three of those strategies have significant influence to all the candidates in thefirst round election and they have also significant influence to Anies Baswedan Sandiaga Uno in the second round election. Punishing in the first round election had only significant effect on opportunity ofvoting behavior for the pair candidate, Basuki Tjahaja Punama Djarot SaefulHidayat but it is no longer for two other candidates pairs.The non Moeslem Leader as control variable is more reasonable to explain thevoting opportunities of Basuki Tjahaja Purnama Djarot Saeful Hidayat in thesecond round of 2017 Jakarta Election.Key Words Compliance Gaining, Political Marketing, Rewarding, Punishing,Expertise, Moral Persuasion, and Voter Preferences."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
D2338
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Serly
"Pemilihan gubemur secara langsung yang telah dilakukan oleh Provinsi Lampung adalah wujud dari menjadikan Lampung sebagai model demokrasi, untuk itu calon gubemur bersalng untuk mendapatkan sebanyak mungkin pemilihnya dalam bentuk kampanye dan membentuk pencitlaan positif mengenai bagaimana sosok pemimpin yang diinginkan rakyat melalui gaya kepemimpinan yang dimiliki masing-masing calon sehingga mampu mempengaruhi keputusan memilih masyarakat, untuk memilih pemimpin terbaik bagi Provinsi Lampung. Untuk itu penelitian ini mencoba untuk menjawab apakah ada pengaruh kampanye politik dan gaya kepemimpinan terhadap keputusan memilih, apakah j uga ada pengaruh kampanye politik terhadap keputusan memilih dan apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap keputusan memilih masyarakat pada pernilihan Gubernur Lampung 2008. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh pengaruh kesernuanya itu dengan keputusan memilih masyarakat. Steinberg (1981, h.12-20) merumuskan bahwa kampanye politik adalah sebuah usaha public relarions yang bertujuan untuk membujuk dan merangsang perhatian pemilih terdaftar, termasuk foating voters serta pendukung lawan, untuk memilih calon atau pasangan calon tertentu. Ada empat teknik kampanye, yakni door-to-door (pintu-ke-pintu), group discussion (kelompok diskusi), indirecl mass campaign (kampanye massa yang tidak langsung), dan direct mass campaign (kampanye massa yang langsung). Gaya kepemimpinan adalah suatu pola yang-konsisten yang kita tunjukkan dan diketahui oleh pihak lain ketika kita berusaha mempengaruhi kegiatan-kegiatan orang lain (Thoha, 2004, h.76). Penulis menggunakan tiga dimensi kepemimpinan William J Reddin yang menambahkan efektivitas dalarn modelnya yaitu ada gaya kepemimpinan yang efektif dan tidak efektii Gaya kepemimpinan yang efektif yaitu : Bureucrat, Developer, Benevolent Autocrat, dan Executive. Sedangkan gaya kepemimpinan yang tidak efektif yaitu:Deserter; Misionary, Autocrat, dan Compromiser. Penelitian ini memakai metode yang sifat explanatory reseafch,dengan pendekatan kuantitatit; menggunakan teknik statistik regresi linier- berganda (Mulnple Linear Regression) dari hasil uji F dan uji t ternyata acfa pengaruh secara bersamaan antara variabel kampanye politik (Xl) dan gaya kepernimpinan (X2) terhadap variabel keputusan rnemilih. (Y), ada pengaruh antara variabel kampanye politik (Xl) terhadap variabel keputiisan memilih (Y) dan terakhir ada pengaruh antara variabel gaya kepemimpinan (X2) terhadap variabel keputusan memilih (Y).

Direct election of govenor which had been conducted in Lampung Province was a form of' making Lampung as a democracy model. For that reason, govenor candidates had to compete to get as many as potential electors in campaign and formed positive image about the leader wanted by society through their leadership style. The candidates hoped they could influence society voting decision to choose the best leader for Lampung Province. This research tries to answer whether there are influence of political campaign and leadership style simultaneously to society voting decision, influence of political campaign partially to society voting decision, and influence of leadership style partially to society voting decision, in 2008 Lampung Governor Election. Steinberg (1981, h.12-20) formulated political campaign as a public relation effort to persuade and stimulate attention of listed elector, including floating voters and also opponent supporter, to choose a certain candidate couple or a certain candidate. There are four campaign techniques, namely door-to-door, discussion group, indirect mass campaign, and direct mass campaign. Leadership style is a consistent pattern, which we exposed and known by other people, when we try to influence others activities (Thoha, 2004, h.76). Researcher uses three leadership dimensions by William J. Reddin. Reddin enhances effectiveness in its model by categorizing leadership style to effective leadership style and ineffective leadership style. Including in effective leadership style are Bureaucrat, Developer, Benevolent Autocrat, and Officer. While ineffective leadership style contains: Deserter, Missionary, Autocrat, and Compromiser. This research uses explanatory research with quantitative approach, using statistical technique of Multiple Linear Regression. The result of F test and t test shows that there are influence of political campaign (Xl) and leadership style (X2) simultaneously to society voting decision (Y), influence of political campaign (Xl) partially to society voting decision (Y), and influence of leadership style (X2) partially to society voting decision (Y), in 2008 Lampung Govemor Election."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29428
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Glenn Edo Prasetyo Roosland
"Sahrul Garmen memiliki kesadaran merek yang rendah dan sering mengalami arus kas negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan eksposur dan meningkatkan penjualan UMKM. Pelatihan bisnis digunakan dalam makalah ini sebagai metodologi. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam dan observasi lapangan. Data sekunder diperoleh dari buku manajemen, internet, dan basis data UMKM. Data dianalisis menggunakan metode kualitatif. Pemetaan kondisi menunjukkan beberapa kesenjangan antara kondisi aktual dengan situasi ideal yang dihadapi UMKM. Teori R-A digunakan sebagai teori dasar sehingga UMKM dapat unggul dalam persaingan. Oleh karena itu, tujuan pembinaan bisnis adalah mengembangkan produk-produk UMKM Sahrul Garmen yang sejalan dengan tren pasar secara digital, rebranding digital produk-produk UMR Sahrul Garmen, mengembangkan saluran pemasaran/penjualan tambahan baru untuk Sahrul Garmen secara digital. Strategi Sahrul Garmen yang digunakan adalah strategi fokus dengan menargetkan segmen pasar Chinos Pants dan Board Shorts dengan mengembangkan produk baru, membuat logo, membuat situs web, dan mendapatkan keunggulan kompetitif.

Sahrul Garmen has low brand awareness and often experience negative cash flow. This study aimed to create exposure and increase sales of the MSMEs. Business coaching is used in this paper as the methodology. Primary data obtained from in-depth interview and field observation. Secondary data obtained from management books, internet, and the MSMEs database. The data analysed using qualitative method. Condition mapping shows several gaps between the actual conditions with ideal situation that MSMEs face. R-A theory is used as a basic theory so that MSMEs can excel in competition. Therefore, the objectives of business coaching are developing Sahrul Garmen UMKM products that are in line with market trends digitally, digital rebranding of Sahrul Garmen MSME products, developing additional new marketing/sales channels for Sahrul Garmen digitally. Sahrul Garmen strategy used is the focus strategy by targeting market segments of Chinos Pants and Board Shorts by developing new product, creating logo, making website and gain competitive advantage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rissia Priyahita
"Analisis Situasi. Pavlova Party Planner merupakan event organizer untuk special event yang be rdiri sejak Januari 2014. Sudah banyak lembaga lainnya sebagai competitor yang bergerak di bidang yang sama. Belum maksimalnya pemanfaatan media sosial dan online oleh perusahaan. Memaraknya budaya sweet seventeen di kalangan remaja di Indonesia, khususnya Jakarta.
Pernyataan Masalah. Adanya permasalahan komunikasi eksternal yang dialami oleh Pavlova Party Planner yaitu tidak jelasnya khalayak sasaran yang dituju oleh perusahaan karena belum adanya positioning yang jelas, serta belum maksimalnya pemanfaatan media online dan media sosial.
Solusi. Sebuah kampanye humas yang terdiri atas sejumlah kegiatan:
Program social media campaign yang maksimal
Roadshow ke 5 SMA yang tersebar di Jakarta
Special event gathering yang berisi kegiatan sharing dan talkshow
Tujuan Program. Untuk memperkuat posisi Pavlova Party Planner sebagai event organizer yang terpercaya dalam menangani perayaan pesta ulang tahun ke-17 para pelajar tingkat SMA di Jakarta dan sekitarnya, dengan mewujudkan perayaan sweet seventeen idaman para remaja."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tb. Putera Adi Perdana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5129
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh DPD PK Sejahtera Jakarta Timur yang berhasil memperoleh suara terbanyak di daerah Jakarta Timur. Penelitian ini menarik diteliti sebab partai ini memiliki perbedaan dengan partai lain. Bila sebagian besar partai-partai lain menjual tokoh terkenal tingkat nasional untuk menarik dukungan masyarakat, maka PK Sejahtera lebih menjual program-program partai dan isu-isu populis. DPD PK Sejahtera Jakarta Timur menggunakan komunikasi politik untuk memperkenalkan PK Sejahtera kemasyarakat luas. Sehingga masyarakat mau memilih PK Sejahtera.
Dari latar belakang tersebut di atas, pertanyaan penelitian yang diajukan adalah,pertama, bagaimana proses komunikasi politik yang digunakan oleh PK Sejahtera. Kedua,bagaimana pesan-pesan yang disampaikan dalam kampanye. Ketiga, bagaimana saluran dan media komunikasi yang digunakan dalam kampanye. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menggunakan beberapa konsep dan teori, seperti konsep partai politik, teori komunikasi dari berbagai ilmuan, konsep teknik keberhasilan kampanye, dan sosialisasi politik. Penulis berusaha melihat implikasi teori tersebut pada komunikasi politik.
Untuk menjawab pertanyaan penelitian, penulis mengunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data primer menggunakan wawancara mendalam terhadap informan-informan kunci sebanyak 10 orang dan data-data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang digunakan oleh DPD PK Sejahtera Jakarta Timur pada kampanye Pemilu 2004 adalah komunikasi massa, komunikasi interpersonal dan komunikasi organisasi. Proses komunikasi dilakukan oleh komunikator politik terdiri dari, caleg, elit., aktivis partai, dan tokoh masyarakat. Pesan yang disampaikan pada kampanye Pemilu 2004 oleh DPD PK Sejahtera Jakarta Timur adalah bersih dan lebih peduli. Saluran komunikasi menggtmakan saluran vertikal kebawah, vertikal keatas, horisontal, dan informal. Komunikasi interpersonal dan pawai dijalanan menjadi cara yang efektif untuk mempengaruhi calon pemilih.
lmplikasi teoritik dari penelitian ini bahwa teori Komunikasi yang dikemukan oleh Dan Nimmo tentang komunikator berlaku dalam penelitian, dimana komunikator PK Sejahtera efektif dalam kampanye karena memiliki status, kredibilitas, daya tarik yang baik. Sedangkan teori yang dikemukakan Wilburm Scram mengenai Pesan berlaku juga dalam penelitian ini, bahwa pesan yang baik adalah pesan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

The background of this research is the success of DPD of Prosperous Justice Party (PKS) in East Jakarta in gaining first position in the district. It is interesting because the party has significant differences with other parties. If the other parties sell out their national charismatic leader to attract voters, PKS tends to vend programmes and populist issues. DPD of PKS East Jakarta uses political communication to introduce the party to the public so that people want to vote the party.
From that background, the research questions proposed here are first, how is the process of political communication of the party; second, how do the message communicate in the campaign; and third, what are the media used to communicate in the campaign. To answer those questions, researcher uses several concepts and theories such as political party, theory of communication, concept of successful campaign technique, and political socialization. Researcher tries to examine theoretical implication on political communication.
To answer those questions, qualitative method is applied and in-depth interview is used to get primary data. Interview was done with 10 key informants and supported by secondary data.
The result of the research shows that communication used by the party is mass communication, inter-personal communication, and communication of Organization. Communication process id held by political communicator such as legislative member candidates, elites ofthe party, activists of the party, and public figure. Message given in the campaign is that the party is clean and responsive. Channel of communication is vertical, up and down, horizontal and informal. Interpersonal communication and carnival on street are effective campaign to influence potential voters.
Theoretical implication of the research is that theory of communication initiated by Dan Nimmo on communicator is relevant. The party is communicators are very effective because they have status, credibility, and attractive. Meanwhile, theory on message initiated by Wilbum Scram is also relevant in the research that good message is a message which is suitable with the need of the people.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21459
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aruna Anggayasti Priyanto
"ABSTRAK
Sebuah perusahaan besar, terutama perusahaan yang berkecimpung dalam bidang operator telekomunikasi, sudah sewajarnya memiliki sebuah sistem yang disebut Campaign Management System (CMS). CMS pada perusahaan telekomunikasi, pada umumnya, melakukan segmentasi pelanggan berdasarkan profilnya yang kemudian dikirimkan pesan-pesan pemasaran tertentu, biasanya, melalui SMS.
Namun, banyak pelanggan merasa terganggu dengan pesan-pesan pemasaran tersebut. Sebagai solusi dari permasalahan tersebut, sebuah konsep, yang disebut dengan One to One Marketing, digunakan dalam penelitian ini untuk diterapkan pada sistem CMS.
Penelitian ini menggunakan sebuah metode yang disebut dengan Design Science Research (DSR). DSR adalah sebuah paradigma penelitian, khususnya dalam bidang Teknologi Informasi, yang digunakan untuk menemukan solusi bagi permasalahan-permasalahan aktual kehidupan manusia.
Penelitian ini menghasilkan rancangan arsitektur CMS dengan konsep One-to-One Marketing. Pada rancangan yang dihasilkan, jika dibandingkan dengan CMS saat ini, terdapat 9 servis baru dan pengembangan 5 servis yang sebelumnya sudah ada. Pada tahap evaluasi, rancangan ini terbukti membuat pelanggan lebih nyaman dengan pesan pemasaran yang diterima.

ABSTRACT
Big companies, especially telecommunication operator companies, usually has a system which is called Campaign Management System (CMS). This system will differentiate customers based on their profiles. Afterwards, customers, whose profiles are match with campaign definition, will receive particular marketing message, usually, via SMS.
However, there are a lot of complaints coming from customers regarding marketing message. Customers feel disturbed by those marketing messages they received. As a solution to the problem, this research is using One-to-One-Marketing concept.
This research is using a method which is called Design Science Research (DSR) to design new architecture of CMS. DSR is a research paradigm, especially in the field of Information Technology, which is used to design an artifact as a solution of actual problem in real life.
This research produced CMS architecture design which apply One-to-One Marketing concept. Compared to existing CMS, there are 9 new services and 5 enhanced sevices. In evaluastion phase, this design was proved to be able to make customers feel more comfortable with marketing messages."
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>