Ditemukan 124989 dokumen yang sesuai dengan query
Erita Marisdianti
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh kepribadian tangguh terhadap perilaku kerja inovatif pada karyawan perusahaan BUMN yang bergerak pada bidang manufaktur kapal. Sebagai BUMN, perusahaan X memiliki peranan penting untuk mendukung program kerja pemerintah, inovasi diperlukan agar dapat memproduksi barang secara efisien dengan kualitas terbaik. Terdapat 135 responden dalam penelitian ini.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Skala Perilaku Kerja inovatif 2000 dan Dispositional Resilience Scale-15 2007. Teknik Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah simple regression. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kepribadian tangguh berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku kerja inovatif R2=0.16, F 1,133 =26.44.
This study was conducted to investigate the influence of hardiness personality towards innovative work behavior on employee of shipping manufacture BUMN. There were 135 respondents in this study. As a BUMN, company X has an important role to support the government work program, innovation is needed in order to produce goods efficiently with the best quality. This research is a quantitative research that using Innovative Work Behavior Scale 2000 and Dispositional Resilience Scale 15 2007. The analysis technique used in this study is simple regression. The result shows that there was a positive and significant influence of hardiness personality towards innovative work behavior on employee of shipping manufacture BUMN R2 0.16, F 1,133 26.44."
Depok: Fakultas Psikologi Unversitas Indonesia, 2017
S69390
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arini Pradewi Putri
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh trait kepribadian Big Five terhadap perilaku inovatif karyawan di tempat kerja pada PT X dan PT Y. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengukuran trait kepribadian Big Five menggunakan alat ukur Mini-IPIP yang dikembangkan oleh Donnellan, Oswald, Baird, dan Lucas pada tahun 2006 dan alat ukur perilaku inovatif menggunakan alat ukur Innovative Work Behavior Scale yang dikembangkan oleh Onne Janssen pada tahun 2000. Partisipan berjumlah 216 orang karyawan yang bekerja pada perusahaan photovoltaic (penghasil produk berenergi terbarukan).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan pada trait agreeableness dan trait conscientiousness terhadap perilaku inovatif (R2 = 0,124; p < 0,01). Artinya, semakin tinggi trait agreeableness dan trait conscientiousness yang dimiliki individu, maka semakin tinggi perilaku inovatif yang dimilikinya.
This study was conducted to see the influence of the Big Five personality trait on employees’ innovative behavior at work on X company and Y company. This research was conducted using a quantitative approach. Big Five personality trait measurements using the Mini-IPIP measure developed by Donnellan, Oswald, Baird, and Lucas in 2006 and innovative behavior measurement using Innovative Work Behavior Scale developed by Onne Janssen in 2000. Participants totaled 216 employees working on photovoltaic company (producer of renewable energy products). Results of this study indicate that there is a significant positive effect on agreeableness trait and conscientiousness trait to innovative behavior (R2 = 0.124, p < 0,01). It means, the higher agreeableness trait and conscientiousness trait of the individual, the higher its innovative behavior. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47425
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Laras Kusumaningtyas
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara leader-member exchange (LMX) dan perilaku inovatif di tempat kerja. Responden penelitian ini adalah 103 karyawan dari PT.X. PT.X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pertambangan batu bara yang juga menerapkan inovasi di tempat kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Innovative Work Behavior Scale (IWB Scale) dari Janssen (2000) dan Leader-Member Exchange Multidimensional (LMX-MDM) dari Liden dan Maslyn (1998). Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pearson Product Moment correlation, Simple Regression, dan Multiple Regression.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LMX memiliki hubungan positif secara signifikan dengan perilaku inovatif di tempat kerja pada PT.X (r = .324, p < .01). Penelitan ini juga menemukan bahwa LMX berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku inovatif di tempat kerja (R2 =.105, p < .01). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dari keempat dimensi LMX, hanya satu dimensi yang berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku inovatif di tempat kerja yaitu contribution (β = .383, p < .01). Di sisi lain, dimensi affect, loyalty, dan professional respect tidak berkontribusi secara signifikan terhadap perilaku inovatif di tempat kerja.
This study was conducted to examine the relationship between leader-member exchange (LMX) and innovative work behavior. The respondents of this study were 103 employees of PT.X. PT X is a company that engaged in the coal mining industry and also implements innovation in the workplace. This research is a quantitative research that used Innovative Work Behavior Scale (IWB Scale) from Janssen (2000) and Leader-Member Exchange Multidimensional (LMX-MDM) from Liden and Maslyn (1998). This study used Pearson Product moment correlation, Simple Regression, and Multiple Regression as the analysis technique. The result showed that LMX has significant relationship with the innovative work behavior in the workplace (r =.324, p < .01). This research also found that LMX contributed to innovative work behavior (R2 =.105, p < .01). In addition, this study showed that from the four dimensions of LMX, only one dimension that contributed to innovative work behavior significantly, namely contribution (β =.383, p < .01). On the other hand, affect, loyalty, and professional respect did not contribute significantly to innovative work behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57811
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gilang Asri Nurahma
"
ABSTRACTPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan self-related work commitment sebagai variabel moderator pada hubungan antara trait kepribadian Machiavellianisme dan perilaku kerja inovatif. Data diperoleh dari 196 karyawan di beberapa perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif dan dianalisis menggunakan teknik analisis statistik regresi dengan program Macro Hayes PROCESS dalam SPSS Statistics 22. Skala perilaku kerja inovatif dari Janssen 2000 yang telah diadaptasi oleh Etikariena dan Muluk 2014 ?=0.82 digunakan untuk mengukur perilaku inovatif di tempat kerja, Machiavellian Personality Scale yang diadaptasi dari Dahling dkk 2009 ?=0.89 digunakan untuk mengukur kecenderungan trait kepribadian Machiavellianisme, dan alat ukur Employee Commitment yang diadaptasi dari Zettler dkk 2011 ?=0.94 digunakan untuk mengukur self-related work commitment. Analisis moderasi menunjukkan bahwa self-related work commitment tidak dapat berperan sebagai moderator yang memperkuat hubungan antara trait kepribadian Machiavellianisme dan perilaku kerja inovatif. Implikasi secara teoretis dan praktis akan dibahas dalam penelitian ini.
ABSTRACTThis study aims to determine the moderating role of self related work commitment on the relationship between Machiavellianism personality trait and Innovative Work Behavior. Data were collected among 196 employees from various creative industry companies and were analyzed using statistical regression analysis technique with Hayes PROCESS Macro program on SPSS Statistics 22. Innovative Work Behavior Scale from Janssen 2000 that has been adapted by Etikariena and Muluk 2014 was used 0.82 to measure innovative behavior in the workplace, Machiavellian Personality Scale from Dahling dkk 2009 was used to measure Machiavellianism personality trait 0.89 , and Employee Commitment from Zettler dkk 2011 was used to measure self related work commitment 0.94 . Moderation analysis showed that self related work commitment have no significant role on enhancing the positive relationship between Machiavellianism and Innovative Work Behavior. Theoretical and practical implications were discussed."
2017
S67533
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Claudia Yosephine
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara perilaku inovatif dengan stres kerja pada karyawan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi Tenaga Surya. 216 karyawan dari Perusahaan Tenaga Surya di Indonesia menjadi partisipan dalam penelitian ini. Perilaku inovatif diukur dengan menggunakan Innovative Work Behaviour Scale, Janssen (2000) yang terdiri dari tiga tahapan, yakni generalisasi ide, promosi ide, dan implementasi. Stres kerja diukur melalui Job Stress Scale yang dibuat dan dikembangkan oleh Parker dan DeCotiis (1983).
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif dan signifikan antara perilaku inovatif karyawan dengan stres kerja pada karyawan Perusahaan Tenaga Surya (R = -0.329, n = 216, p<0.01). Selain itu, partisipan dalam penelitian ini memiliki skor perilaku inovatif yang tinggi dan stres kerja yang rendah.
This research was conducted to investigate the correlation between innovative work behaviour and job stress on Employees Solar Photovoltaic Energy Company 216 employee were completed all questionnaires of innovative work behaviour and job stress. Innovative work behavior was measured by Innovative Work Behavior Scale (IWB Scale) which was constructed by Janssen (2000) and consist of three stages of innovative work behavior, namely idea generation, championing or supporting idea, and implementation. Job stress was measured by Job Stress Scale which was constructed and developed by Parker and DeCotiis (1983). The results show that there was a negative and significant correlation between innovative work behavior and job stress on Employees Solar Photovoltaic Energy Company Surya (R = -0.329, n = 216, p<0.01). Besides, participant in this research had a high score on innovative work behavior and a low score on job stress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46978
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Niode, Siti Hajar Maharani
"Perilaku inovatif pada karyawan dapat didorong dengan menerapkan sebuah proses pembelajaran yang telah tersistem dengan baik di dalam perusahaan, hal ini dapat dinamakan dengan organisasi pembelajaran. Selain perilaku inovatif, organisasi pembelajaran juga dapat dipercayai meningkatkan keterlibatan kerja dari karyawan,yang selanjutnya dapat meningkatkan perilaku inovatif yang dimiliki dari parakaryawan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari organisasi pembelajaran terhadap perilaku inovatif karyawan dengan keterlibatan kerja sebagai mediasi, penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling SEM .Data penelitian diperoleh dari 244 karyawan 2 dua perusahaan dealer mobil di Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi pembelajaran memiliki pengaruh positif terhadap keterlibatan kerja, dimana keterlibatan kerja memiliki pengaruh yang juga positif terhadap perilaku inovatif karyawan. Sedang kanorganisasi pembelajaran juga memiliki pengaruh langsung yang positif terhadap perilaku inovatif karyawan. Sehingga menunjukkan peran mediasi keterlibatan kerja yaitu partial mediation.
Iovation has been regarded as one of the most important aspect in a succesful company. Innovation is not something that could take place in a second, a company has to nurture and develop the innovative behaviors of their employees. Innovative behaviors can be nurtured and developed by continuous learning and developing a learning a culture, or becoming a learning organization. Besides inonovative behavior, a learning organization can also develop a sense of well being, that is work engagement, which in turn can also develop innovative behavior of the employees. This study aims to analyze the effect of learning organization towards employees rsquo innovative behavior and mediated by work engagement using Structural Equation Modelling SEM method. Research data were collected from 244 employees of 2 two automobile dealers company in Indonesia using questionnaires. The study result showed that learning organization has a positve effect towards work engagement, in which work engagement has a positive effect toward employees rsquo innovative behavior. Also, learning organization has a positive effect towards employees rsquo innovative behavior, which means work engagement has a role of partial mediation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67544
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Steers, Richard M., compiler
New York: McGraw-Hill, 1991
658.314 STE m (2)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ni Made Dian Swandewi
"Adanya komitmen untuk berubah dari karyawan sangat diperlukan bagi kesuksesan perusahaan yang sedang melakukan perubahan organisasi. Tujuan dari penelitian ini ialah ingin mengidentifikasi hubungan antara ketahanan psikologis dan psychological hardiness terhadap komitmen untuk berubah. Responden dari penelitian ini adalah karyawan pada institusi keuangan Indonesia n = 226. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 3 alat ukur, yaitu C2C Inventory Herscovitch Meyer, 2002, Modified CD-RISC Frank Dong dkk, 2013 , dan Dispositional Resilience Scale DRS Bartone, 1995.
Pada penelitian ini ditemukan hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara ketahanan psikologis dan psychological hardiness dengan komitmen afektif untuk, komitmen kontinuans untuk berubah, dan komitmen normatif untuk berubah. Sementara itu, ketahanan psikologis memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap komitmen afektif untuk berubah dibandingkan dengan psychological hardiness, sedangkan psychological hardiness memiliki perngaruh yang lebih besar terhadap komitmen kontinuans untuk berubah dan komitmen normatif untuk berubah dibandingkan dengan ketahanan psikologis. Penelitian ini sangat penting untuk perusahaan yang mengalami perubahan, dimana perusahaan dapat memperhatikan aspek individu khususnya ketahanan psikologis dan psychological hardiness untuk meningkatkan komitmen untuk berubah.
Employees rsquo commitment to change is required for the success of organizational change in the company. This study aimed to identify the correlation between psychological resilience and psychological hardiness on commitment to change. The respondents are employees at financial sector in Indonesia n 226. Data was collected using Commitment to Change Inventory Herscovitch Meyer, 2002 , Modified CD RISC Frank Dong et al, 2013 , and Dispositional Resilience Scale DRS Bartone, 1995.This study found, there are significant effects between psychological resilience and psychological hardiness on affective commitment to change, continuance commitment to change, and normative commitment to. Meanwhile, psychological resilience has greater influence on affective commitment to change than psychological hardiness, while psychological hardiness has greater influence on continuance commitment to change and normative commitment to change than psychological resilience. This study is important for companies that undergo organizational change, where the company can pay attention to individual aspects, especially psychological resilience and psychological hardiness to increase commitment to change."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67443
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lawler, Edward E.
California: Brooks/Cole, 1973
658.314 LAW m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Yohana Andini Rosaria C.
"Kohesivitas keluarga merupakan salah satu sub-komponen dari resiliensi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi kohesivitas keluarga terhadap resiliensi keluarga pada mahasiswa dengan latar belakang keluarga miskin. Penelitian dilakukan pada 373 mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi 2012. Terdapat dua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Walsh Family Resilience Questionnaire (WRFQ) dan Balanced Cohesion dari Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale IV (FACES IV).
Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat kontribusi yang signifikan dari kohesivitas keluarga terhadap resiliensi keluarga. Sebanyak 44,7% variasi skor resiliensi keluarga dapat dijelaskan oleh variasi skor kohesivitas keluarga. Selain itu, ditemukan korelasi yang signifikan antara resiliensi keluarga dengan keutuhan orangtua, kualitas interaksi dengan orangtua, serta antara kohesivitas keluarga dengan keutuhan orangtua, kualitas interaksi dengan orangtua, dan kualitas interaksi dengan saudara kandung.
Family cohesion is a sub-component of family resilience. This research aims to know family cohesion’s contribution on family resilience in college students who lives in poverty. Total participants is 373 college students who receive Bidikmisi 2012 scholarship. There are two scales that used in this research, Walsh Family Resilience Questionnaire (WRFQ) and Balanced Cohesion from Family Adaptability and Cohesion Evaluation Scale IV (FACES IV). This research concludes that there is significant contribution of family cohesion on family resilience, where 44.7% of family resilience’s variation score can be explained by family cohesion’s variation score. Moreover, there is significant correlation between family resilience and marital condition, quality of interaction with parents, also between family cohesion and marital condition, quality of interaction with parents, quality interaction with siblings."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47592
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library