Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34095 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifkie Nurcahya Putra
"Kompleksitas menuntut para peneliti untuk membuat kecerdasan buatan. Skripsi ini membahas tentang implementasi algoritma pencarian rute Swarm Intelligece pada sistem kontrol visual berbasis MATLAB sebagai kontrol Mobile Microrobot yang menggunakan modul mikro kontroler ESP8266. Robot bergerak dengan menerima perintah dari sistem kontrol menggunakan koneksi nirkabel WiFi. Algoritma pencarian rute yang digunakan merupakan sifat dari kecerdasan kerumunan semut ant colony , yang meliputi: penemuan rute route discovery , pemeliharaan rute route maintenance . Hasil akhir dari penelitian ini adalah sistem kontrol visual telah di-implementasikan algoritma pencarian rute swarm intelligence dari sifat yang dimiliki ant colony.

Complexity demanding to the researchers to make artificial intelligence. The focus of this study is about implementing swarm intelligence for routing algorithm on the visual servoing control system MATLAB based, to control mobile microrobot with ESP8266 micro controller module. The robot moves by receiving task from a control system using a WiFi wireless connection. Routing Algorithm used is the nature intelligence from ant colony, which include route discovery, route maintenance, The end result of this research is visual control system has been implemented with swarm intelligence routing algorithm from the nature of ant colony. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifkie Nurcahya Putra
"Kompleksitas menuntut para peneliti untuk membuat kecerdasan buatan. Skripsi ini membahas tentang implementasi algoritma pencarian rute Swarm Intelligece pada sistem kontrol visual berbasis MATLAB sebagai kontrol Mobile Microrobot yang menggunakan modul mikro kontroler ESP8266. Robot bergerak dengan menerima perintah dari sistem kontrol menggunakan koneksi nirkabel WiFi. Algoritma pencarian rute yang digunakan merupakan sifat dari kecerdasan kerumunan semut (ant colony), yang meliputi: penemuan rute (route discovery), pemeliharaan rute (route maintenance). Hasil akhir dari penelitian ini adalah sistem kontrol visual telah di-implementasikan algoritma pencarian rute swarm intelligence dari sifat yang dimiliki ant colony.

Complexity demanding to the researchers to make artificial intelligence. The focus of this study is about implementing swarm intelligence for routing algorithm on the visual servoing control system MATLAB based, to control mobile microrobot with ESP8266 micro controller module. The robot moves by receiving task from a control system using a WiFi wireless connection. Routing Algorithm used is the nature intelligence from ant colony, which include: route discovery, route maintenance, The end result of this research is visual control system has been implemented with swarm intelligence routing algorithm from the nature of ant colony."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: CRC Press, 2004
004.678 MOB
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan
"ABSTRAK
Sektor Telekomunikasi Selular merupakan sektor yang sangat menarik untuk
diamati. Pertumbuhan yang luar blasa terjadi dalam sektor ini, baik dari sisi volume
pengguna maupun teknologi yang berkembang. Perkembangan yang demikian cepat
membuat pemain dalam indusiri ini harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan.
Permasalahan yang muncul adalah bagaimana memprediksi perkembangan ini terjadi
ke depan, apakah akan selalu mengikuti suatu kecenderungan atau hanya sesaat? Dan
apa yang harus menjadi pedoman suatu perusahaan telekomunikasi selular ke depan?
Scenario Planning merupakan suatu metode dalam manajemen yang mencoba
menterjemahkan kondisi-kondisi dan fakta-fakta yang akan memberi pengaruh
keadaan di masa depan. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan?perusahaan
besar sebagai alat manajemen yang membantu perusahaan dalam membuat keputusan
strategis di masa depan.
Penelitian ini melakukan ha! yang sama, PT XYZ Indonesia yang menjadi
obyek dalam penelitian dikondisikan sebagai perusahaan penyedia infrastruktur
telekomunikasi yang ingin mengetahui gambaran sektor telekomunikasi selular ke
depan.
Tahapan-tahapan metode Scenario Planning dilakukan dalam penelitian ini.
mulai dari membuat kerangka pertanyaan, pencarian fakta, hingga menjadi suatu
gambaran skenario telekomunikasi di masa depan.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah Scenario Planning teknologi
telekomunikasi selular di masa depan. Penelitian ini mengidentifikasi 3 skenario yang
menjelaskan teknologi selular, yakni skenario Wireless in the Sky, Mesh &
Unstructured, dan Wireless is Pathless.
Wireless in the Sky merupakan gambaran kondisi ideal terhadap
perkembangan teknologi selular di masa depan. Skenario ini merupakan gambaran
kondisi teknologi selular masa depan yang dapat memenuhi segala kebutuhan
informasi multimedia bergerak dengan harga yang terjangkau. Skenario Mesh &
Unstructured merupakan gambaran yang tidak jauh berbeda dengan dengan sekarang.
Secara teknologi sebagian besar keinginan untuk melakukaan telekomunikasi
multimedia bergerak mulai dapat dipenuhi, tetapi secara interoperability dan standar
teknologi masih menjadi kendala. Sementara Wireless is Pathless merupakan
gambaran berbagai teknologi berkembang masing-masing tanpa menuju suatu standar
tertentu. Akibatnya banyak permasalahan yang muncul di belakang hari terutama
interoperability teknologi. Efeknya teknologi masa depan teknologi telekomunikasi
wireless multimedia yang dicita-citakan kemungkinan besar tidak bakal pemah
terwujud.
Ketiga skenanio diatas dianggap sama dalam penelitian ini, dengan arti kata
semua mempunyai kernungkinan untuk terjadi di masa depan, Dan PT XYZ Indonesia
harus menyadari bahwa skenario ini adalah refleksi dari keadaan yang muncul pada
saat sekarang, sehingga dari saat sekarang-pun bagian dari skenanio yang mungkin
bakal terjadi tersebut telah berlangsung. Oleh karena itu dalam mengembangkan
strategi perusahaan ke depan, skenario ini dapat menjadi peganga bagi PT XYZ
Indonesia.
"
2002
T3147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Roland Maulana
"LoRa (Long Range) merupakan sebuah teknologi komunikasi nirkabel yang dirancang khusus untuk mendukung komunikasi jarak jauh dengan konsumsi daya yang rendah. LoRa menggunakan modulasi chirp spread spectrum, yang memungkinkan transmisi data dalam frekuensi radio yang rendah dengan daya pancar yang efisien. Keunggulan utama dari teknologi ini terletak pada jangkauan komunikasi yang jauh, mencapai beberapa hingga puluhan kilometer. Hal ini membuat LoRa sangat cocok untuk digunakan pada Internet of Things (IoT). Akan tetapi, di samping kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh LoRa, teknologi ini juga memiliki kelemahan. Beberapa di antaranya adalah data rate yang terbatas, kemungkinan terjadinya interference, dan rawan data collision. Salah satu yang paling utama untuk diatasi adalah masalah kemungkinan tabrakan data (collision). Masalah ini dapat terjadi apabila dalam satu waktu yang sama, terdapat beberapa node yang ingin mengirimkan data kepada gateway. Apabila situasi ini terjadi, akan ada sejumlah packet yang tidak terkirim dan hilang. Untuk mengatasi masalah ini, algoritma ADR (Adaptive Data Rate) dan Randomized Backoff dapat digunakan. Pengujian penerapan kedua algoritma tersebut dilakukan pada sebuah Smart Environmental Monitoring System untuk mengetahui kemampuannya ketika diimplementasikan pada sebuah jaringan LoRa multinode. Dalam pengujian yang dilakukan dengan tambahan variasi algoritma TDMA (Time Division Multiple Access) dan CSMA (Carrier Sense Multiple Access), algoritma komunikasi Randomized Backoff menghasilkan persentase keberhasilan pengiriman data lebih dari 90% dan jumlah packet terkirim lebih dari 3.000 kali untuk ketiga node sensor yang membuatnya menjadi algoritma yang terbaik dalam penelitian ini. Selain itu, nilai Signal-to-Noise Ratio dan Received Signal Strength Indicator yang dihasilkan juga baik dengan hasil packet loss dan data corruption yang sedikit.

LoRa (Long Range) is a wireless communication technology specifically designed to support long distance communications with low power consumption. LoRa uses chirp spread spectrum modulation, which allows data transmission in low radio frequencies with efficient transmit power. The main advantage of this technology lies in its long communication range, reaching several to tens of kilometers. This makes LoRa very suitable for Internet of Things (IoT) usage. However, apart from LoRa's advantages, this technology also has weaknesses. Some of the examples are limited data rates, the possibility of interference, and prone to data collisions. One of the most important things to overcome is the problem of possible data collisions. This problem can occur if at the same time, several nodes want to send data to the gateway. If this situation occurs, there will be a number of data that is not sent and lost. To overcome this problem, the ADR (Adaptive Data Rate) and Randomized Backoff algorithms can be used. The testing of the implementation of these two algorithms was carried out on a Smart Environmental Monitoring System to determine its capabilities when implemented on a multinode LoRa network. In the tests carried out with additional variations of the TDMA (Time Division Multiple Access) and CSMA (Carrier Sense Multiple Access) algorithms, the Randomized Backoff communication algorithm produced a successful percentage of data delivery of more than 90% and the number of packets sent more than 3.000 times for all three sensor nodes used, making it the best algorithm in this research. Moreover, the resulting Signal-to-Noise Ratio and Received Signal Strength Indicator values are also good with minimal packet loss and data corruption."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Afrianto
"ABSTRAK
Jurnal ini menyajikan perancangan sistem mekanikal dan elektrikal, proses manufaktur dan perakitan, dan proses pengukuran dan parameterisasi mobile microrobot untuk sistem vision control dan sistem kolaborasi swarm intelligence. Robot terdiri dari dua roda dimana rodanya saling bergerak secara independen dan disertai dengan sistem komunikasi nirkabel yaitu dengan menggunakan wifi. Sistem kendali pada robot menggunakan sistem vision control dimana kamera menangkap gambar dari robot yang kemudian diproses dengan menggunakan matlab, rangka robot harus dirancang dengan baik agar sistem vision control dapat mengenali robot. Data perintah yang dihasilkan oleh matlab kemudian disimpan pada web server yang selanjutnya robot membaca data dari web server yang kemudian diubah oleh microcontroller menjadi sinyal yang akan mengaktifkan aktuator dan sistem koordinasi antar robot menggunakan sistem swarm intelligence untuk menyelesaikan sebuah permasalahan.

ABSTRACT
This paper presents the mechanical and electrical design, manufacturing and assembly process, and mobile microrobot measurement and parameterizing process for vision control system and swarm intelligence collaboration system. The robots consist of two wheels in which the wheels can move independently and the robots is equipped with wireless communication system by using a Wi Fi. The robots use vision control system in which the camera takes the robot images and it rsquo s processed using matlab, the chassis must be designed well so that vision control system can recognize the robot. The command data that generated by matlab is stored at web server, the data that stored at web server is read by microcontroller and changed into a signal to activate the actuators and the coordination system between robots using swarm intelligence system to solve a problem."
2017
S67283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Safhire
"ABSTRAK
Untuk dapat terus mengejar kemajuan dalam bidang robotika terutama dalam bidang microrobot dimensi robot terus diminimalisir. Peminimalisiran ini membuat terjadi beberapa halangan-halangan dalam hal komponen. Dengan menggantikan sensor yang ada dirobot menjadi sensor vision terpusat kita dapat menghiangkan banyak sekali ruang yang tadinya dipakai. Penelitian ini melakukan pengembangan sistem visual servoing untuk mobil microrobot. Sistem ini menggunakan multi object tracking dan hough transform untuk mengetahui posisi robot. Pengujian dari sistem yang dibuat mendapatkan bahwa sistem dapat mengendalikan banyak robot sekaligus. Dan dapat menggerakan robot dengan tingkat akurasi 5-6 pixel dari target yang diinginkan.

ABSTRACT
To achieve grater advancements in the fields of robotics especialy in microrobotics field the dimensions of robots are minimalize. With this isue there are several hurdles in which component can be minimize. By changing several sensors in the robot with a centralized vision sensor we can eliminate large spaces that are usualy ocuppied. A study and design of a visual servoing for microrobots have been developed. This system uses multy object tracking and hough transform to know the position of the robot. A test of the developed system conclude that it can control several robots at once. And can control robots with an accuracy of 5 6 pixels from the desired target."
2017
S67342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Bachtiar
"Wireless Sensor Network (WSN) adalah jaringan yang terdiri dari kumpulan node sensor berukuran kecil yang berfungsi untuk memantau dan mengirimkan data ke base station (BS). WSN menawarkan berbagai keunggulan seperti biaya yang rendah dan instalasi yang mudah. Namun, keterbatasan energi pada setiap node sensor menyebabkan masa operasionalnya menjadi terbatas. Keterbatasan ini semakin signifikan pada aplikasi di lingkungan yang sulit dijangkau karena penggantian atau pengisian ulang energi tidak dapat dilakukan dengan mudah. Oleh karena itu, dibutuhkan efisiensi energi untuk memastikan WSN dapat beroperasi secara optimal dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini mengusulkan protokol clustering dan routing menggunakan algoritma tuna swarm optimization dan hybrid multi-hop routing (TSO-HMR) untuk mengoptimalkan efisiensi energi dan memperpanjang network lifetime. Algoritma tuna swarm optimization (TSO) digunakan untuk mengoptimalkan klaster jaringan dengan mengevaluasi rata-rata dan standar deviasi jarak antara node sensor dan pusat klasternya sehingga jarak komunikasi dalam klaster berkurang dan konsumsi energi menjadi lebih efisien. Sementara itu, pemilihan cluster head (CH) dilakukan secara adaptif dengan mengevaluasi energi residu node sensor, jarak ke base station (BS), dan jarak node sensor dalam klaster. Skema hybrid multi-hop routing dirancang untuk memilih jalur komunikasi yang optimal untuk mengurangi energi yang dikonsumsi dalam proses komunikasi antara CH dan BS dengan CH dapat mengirimkan data langsung ke BS atau melalui CH lain yang bertindak sebagai relay dengan memenuhi persyaratan seperi energi residu tersisa, jarak antara relay dengan BS dan CH, serta jarak antara CH dengan BS. Hasil simulasi menunjukkan bahwa TSO-HMR meningkatkan efisiensi energi secara signifikan, yaitu dengan meningkatnya network lifetime sebesar 94.1% dibandingkan penelitian sebelumnya, yaitu tuna swarm optimization and fuzzy logic control (TSFC). Penelitian ini menunjukkan potensi TSO-HMR sebagai solusi yang andal untuk mengatasi keterbatasan energi dalam WSN, khususnya pada aplikasi yang membutuhkan kinerja jaringan dengan masa operasional yang panjang.

Wireless Sensor Network (WSN) consists of numerous small-scale sensor nodes deployed to monitor environmental parameters and transmit data to a base station (BS). Despite their advantages, including cost-effectiveness and ease of deployment, WSNs face a critical limitation in the form of constrained energy resources at each sensor node, which significantly affects the operational lifetime of the network. This limitation becomes particularly challenging in inaccessible environments, where replacing or recharging batteries is impractical. Consequently, optimizing energy consumption is paramount to ensure prolonged and reliable network operation. This study introduces a novel clustering and routing protocol, termed tuna swarm optimization and hybrid multi-hop routing (TSO-HMR), designed to enhance energy efficiency and extend network lifetime. The tuna swarm optimization (TSO) algorithm is employed to optimize cluster formation by minimizing the average and standard deviation of distances between nodes and their respective cluster centers. This approach improves the compactness of cluster structures, reducing intra-cluster communication distances and energy consumption. Furthermore, the selection of cluster heads (CHs) is performed adaptively using a fitness function that evaluates three critical parameters: the residual energy of sensor nodes, their distances to the BS, and the intra-cluster distances. To further reduce energy consumption during data transmission, a hybrid multi-hop routing scheme is incorporated. This scheme enables CHs to transmit data either directly to the BS or through other CHs acting as relays. The relay selection process is governed by multiple criteria, including residual energy, the distance between the relay and both the BS and transmitting CH, as well as the distance between the transmitting CH and the BS. This dual-mode routing mechanism ensures optimal energy utilization across the network. Simulation results demonstrate that the TSO-HMR protocol achieves substantial improvements in energy efficiency, with a 94.1% increase in network lifetime compared to the baseline protocol, tuna swarm optimization and fuzzy logic control (TSFC). This research highlights the potential of TSO-HMR as a robust solution for addressing energy constraints in WSNs, particularly in scenarios demanding prolonged operational performance. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhany Krishna Murti
"ABSTRAK
Dewasa ini di Indonesia perkembangan pengguna layanan internet berkembang
dengan sangat pesat, dan dengan prediksi pertumbuhan pengguna yang sangat
pesat, maka layanan mobile internet merupakan suatu sumber pemasukan sangat
menjanjikan bagi Industri Telekomunikasi di dunia pada umumnya dan di
Indonesia khususnya. Persaingan layanan mobile internet antara operator
telekomunikasi di Indonesia sangat sengit, sehingga diperlukan strategi pemasaran
yang sesuai dengan kemauan calon pelanggan. Dari operator ? operator tersebut,
saat ini jumlah pelanggan layanan mobile internet yang paling banyak dimiliki
oleh PT. Telkomsel melalui merek Telkomsel Flash. Dimana jumlah pelanggan
telkomsel Flash yang masih sedikit sekali jika dibandingkan dengan jumlah total
pelangan telkomsel. Maka potensi Telkmosel Flash sebagai sumber revenue baru
untuk Telkomsel sangatlah besar, dan oleh karena itu Telkomsel perlu
menganalisa faktor ? faktor yang mempengaruhi pelanggan dalam memilih
layanan telkomsel flash sebagai bahan acuan untuk memfokuskan kekuatan
internal dalam menghadapi persaingan atau meningkatkan jumlah pelanggan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan calon pelanggan dalam
memilih suatu layanan mobile internet.
Tesis ini bertujuan untuk menganalisa faktor ? faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam memilih telkomsel flash sebagai sebagai bahan acuan
bagi PT Telkomsel untuk memfokuskan kekuatan internal dalam menghadapi
persaingan atau meningkatkan jumlah pelanggan.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa faktor motivasi, persepsi, dan sikap terbukti
mempengaruhi keputusan pelanggan dalam memilih layanan Telkomsel Flash.
Faktor motivasi (X1), persepsi (X2), dan sikap (X3) berpengaruh highly
significant terhadap keputusan memilih (Y) layanan Telkomsel Flash. Makna
highly significant menunjukkan bahwa motivasi, persepsi, dan sikap berpengaruh
sangat nyata secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen memilih layanan
Telkomsel Flash, sehingga dengan demikian semakin baik motivasi, persepsi, dan
sikap konsumen terhadap Telkomsel Flash maka keputusan untuk memilih
layanan tersebut akan semakin meningkat. Faktor motivasi (X1), persepsi (X2),
dan sikap (X3) juga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen
memilih layanan Telkomsel Flash.

ABSTRACT
Today in Indonesia internet user are developing very rapidly, and with a very
rapid user growth prediction for mobile internet, made mobile internet service a
very promising source of revenue for telecommunication industry in the world and
Indonesia. The competition of mobile internet service among the operators in
Indinesia is very fierce, so a marketing strategy which in accordance with the
wishes of potential customers is a must. From those operators,PT Telkomsel with
Telkomsel Flash Brand is the one who have the most number of subscribers of
mobile internet servicesThe subscribers of Telkomsel Flash is still very
little compared with the total number of Telkomsel customers. So the potentialof
TelkmoselFlash as a new revenue source for Telkomsel is very large, and
therefore Telkomsel need to analyze the factors that affect customers
in choosing service Telkomsel flash as reference to focus the internal strength in
the face of competition or increase the number of subscribers. Many factors can
influence customer decision in choosing a mobile internet service.
This tesis will analyze factors that influence customer decision to choose
Telkomsel Flash as their mobile internet service as a reference materials for PT
Telkomsel to focus its internal strength in the face of competition or to increase
the number of Telkomsel Flash Subscriber.
Research have proven that motivation, pereption, and attitude affect customer?s
decision to chose Telkomsel Flash service.motivation (X1), perception (X2), and
attitude (X3)high significantly affectthe decision to choce Telkomsel Flash
service. High significantly affect here means that motivation, perception, and
attitude altogether really give a concrete influence he decision to chose Telkomsel
Flash service. Therefore, as the higher and more positive the motivation,
perception, and attitude towards Telkomsel Flash, the decision to xhose Telkomsel
Flash is more likely. Motivation (X1), perception (X2), and attitute (X3) also
partially affect the consumer?s decision to chose Telkomsel Flash service."
2011
T29923
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aradea Haikal Ikhwan
"k Berbahasa Indonesia/Berbahasa Lain (Selain Bahasa Inggris):
Wireless Sensor Networks (WSN) terdiri dari node sensor yang tersebar dalam area monitoring untuk mengumpulkan dan mengirimkan data. Namun, keterbatasan energi pada node sensor menjadi tantangan utama dalam memperpanjang network lifetime. Ketergantungan pada baterai sebagai sumber daya menyebabkan node sensor mudah mengalami kehabisan energi, yang pada akhirnya memengaruhi kinerja jaringan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang efektif untuk mengurangi konsumsi energi dan menyeimbangkan distribusi beban dalam jaringan sensor. Penelitian ini mengusulkan protokol Single-Hop Clustering Routing berbasis Tuna Swarm Optimization (TSO) dan Gravitational Search Algorithm (GSA). Algoritma TSO digunakan untuk membentuk cluster secara optimal dengan meminimalkan jarak komunikasi antar node dalam cluster, sedangkan GSA diterapkan untuk memilih cluster head (CH) berdasarkan faktor-faktor seperti residual energy, jarak ke base station (BS), dan jarak intracluster. Hasil simulasi menunjukkan bahwa algoritma TSO-GSA mampu meningkatkan efisiensi energi dan memperpanjang lifetime jaringan secara signifikan dibandingkan protokol referensi TSO-FC. Pada skenario utama dengan 100 node dalam area 150 × 150 m², TSO-GSA mencatat peningkatan lifetime jaringan sebesar 24.03% pada LND (1615 round dibandingkan 1302 round oleh TSO-FC). Namun, sebagai trade-off, FND pada TSO-GSA terjadi lebih awal, yaitu pada round ke-444 dibandingkan round ke-902 pada TSO-FC. Di sisi lain, protokol ini mampu mempertahankan energi residu yang lebih tinggi, mencapai peningkatan sebesar 17,22% pada round ke-800 dibandingkan TSO-FC. Selain itu, algoritma TSO-GSA menunjukkan adaptabilitas yang baik terhadap perubahan kompleksitas jaringan, dengan peningkatan LND sebesar 26,7% dalam lingkungan dengan 200 node. Dalam hal performa komunikasi, protokol ini juga meningkatkan jumlah total data yang diterima BS sebesar 12,5% dibandingkan TSO-FC. Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, penelitian ini menyimpulkan bahwa protokol TSO-GSA dapat menjadi solusi efektif untuk mengoptimalkan efisiensi energi dan memperpanjang lifetime jaringan dalam WSN.

Wireless Sensor Networks (WSN) consist of sensor nodes distributed in a monitoring area to collect and transmit data. However, the limited energy of sensor nodes is a major challenge in extending network lifetime. Dependence on batteries as a power source causes sensor nodes to easily run out of energy, which ultimately affects network performance. Therefore, an effective approach is needed to reduce energy consumption and balance load distribution in sensor networks. This research proposes a Single-Hop Clustering Routing protocol based on Tuna Swarm Optimization (TSO) and Gravitational Search Algorithm (GSA). The TSO algorithm is used to form clusters optimally by minimizing the communication distance between nodes in the cluster, while GSA is applied to select the cluster head (CH) based on factors such as residual energy, distance to the base station (BS), and intracluster distance. Simulation results show that the TSO-GSA algorithm is able to significantly improve energy efficiency and extend network lifetime compared to the reference protocol TSO-FC. In the main scenario with 100 nodes in a 150 × 150 m² area, TSO-GSA recorded a 24.03% increase in network lifetime on LND (1615 rounds compared to 1302 rounds by TSO-FC). However, as a trade-off, FND in TSO-GSA occurs earlier, at 444th round compared to 902nd round in TSO-FC. On the other hand, this protocol is able to maintain higher residual energy, achieving an improvement of 17.22% in the 800th round compared to TSO-FC. Moreover, the TSO-GSA algorithm shows good adaptability to changes in network complexity, with a 26.7% improvement in LND in a 200-node environment. In terms of communication performance, the protocol also increases the total amount of data received by the BS by 12.5% compared to TSO-FC. With these advantages, this study concludes that the TSO-GSA protocol can be an effective solution to optimize energy efficiency and extend network lifetime in WSNs. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>