Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157688 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Raihan
"Karya akhir ini bertujuan untuk menentukan strategi bersaing terbaik bagi Nusantara Motor pada industri reparasi sepeda motor di Kelurahan Cijantung. Opsi strategi yang dapat dipilih adalah cost-leadership dan diferensiasi. Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah observasi dan eksplorasi. Berdasarkan analisis, Nusantara Motor lebih cocok untuk menerapkan strategi diferensiasi. Sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, karakter produk, dan kondisi persaingan yang terjadi, menyebabkan peluang strategi diferensiasi lebih cocok untuk diterapkan dibanding strategi cost-leadership. Kemudian untuk mendapatkan keuntungan dari keunggulan yang dimiliki, Nusantara Motor dapat menerapkan strategi volume.

This thesis aims to determine the best competitive strategy for Nusantara Motor on a motorcycle repair industry in Sub Cijantung. Options that can be selected strategy is cost leadership and differentiation. The method applied in this study is the observation and exploration. Based on the analysis, Nusantara Motor better suited to implement the strategies of differentiation. Resources and capabilities, character products, and competitive conditions that occur, causing differentiation strategy is more suitable opportunity to apply than a cost leadership strategy. Then, in order to acquire profit from benefit advantages, Nusantara Motor can apply volume strategy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Wahyu Pribadi
"Persaingan pasar televisi berlangganan semakin ketat ditandai dengan jumlah operator televisi berlangganan sebanyak 13 lembaga penyiaran. Jumlah itu akan bertambah seiring dengan makin banyaknya pemohon yang mengajukan izin penyiaran.
PT. Mediatama Anugrah Citra sebagai penyedia layanan baru televisi berlangganan yang menyelenggarakan layanannya dengan menggunakan teknologi Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T) dengan merek produknya Nexmedia yang selama ini masih beroperasi diwilayah Jabodetabek haruslah merumuskan strategi perusahaan yang tepat untuk dapat bersaing didalam industri televisi berlangganan.
Berdasarkan metode QSPM, strategi bersaing yang paling menarik bagi Nexmedia adalah pengembangan produk yaitu melakukan kerjasama dengan Screenplay Productions yang merupakan sebuah rumah produksi sinetron di Indonesia, menjalin kerjasama dengan SCTV sebagai pemegang hak siar liga champion musim 2013-2015 dan melakukan peningkatan performansi teknologi yaitu dengan menggunakan teknologi DVB-T2.

The competition in pay TV market is getting tight, marked by number of pay TV operator with total 13 operators. That number will be increased with so many applicants submit broadcast license.
PT. Mediatama Anugrah Citra is a new pay TV operator using Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T) technology (product name is Nexmedia). The coverage area is in Jabodetabek which should have a company strategy for facing competition in pay TV industry.
Based QSPM method, the most attractive competitive strategy for Nexmedia is Product Development. It includes conducting cooperation with Screenplay Production, cooperation with SCTV as the winner license broadcast of Liga Champion for 2013-2015, and improving the performance technology with using DVB-T2 technology
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30358
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adjani Prasanna Sulaeman
"Sebagai langkah menghadapi kondisi kompetitif internasional, dibutuhkan peran pembaharuan strategi bagi seluruh pihak supaya mampu bertahan di tengah persaingan global. Strategi yang dimanfaatkan juga harus mengarah kepada nilai tambah perusahaan, salah satunya berupa inovasi baru oleh perusahaan dalam mengembangkan produk maupun jasa yang ditawarkan. Inovasi ini mampu memberikan keunggulan dalam kondisi bisnis perusahaan demi kelangsungan hidup usaha supaya mampu berkembang baik untuk perusahaan sendiri, ekonomi nasional, maupun menghadapi arus bisnis dunia yang kian kompetitif. Dalam kondisi terburuk perusahaan, inovasi terbuka mampu mengakomodasi perusahaan dalam menghasilkan strategi terbaru sebagai langkah menyelesaikan masalah yang esensial seraya menciptakan reputasi yang baik. Kekayaan perusahaan, penghasilan atas investasi, serta dampak yang tidak diinginkan yang berasal dari inovasi terbuka yang dialami merupakan celah perusahaan untuk melaksanakan revolusi organisasi. PT Grab Indonesia adalah salah satu perusahaan yang memiliki banyak inovasi dimana inovasi-inovasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan minat masyarakat. Terdapat beberapa inovasi yang telah dilakukan oleh PT Grab Indonesia, namun masih ada beberapa inovasi yang harus dilakukan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat mengetahui bagaimana tingkat pelaksanaan dari segi teknologi eksplorasi dan bagaimana tingkat pelaksanaan dari segi eksploitasi yang dapat dilakukan oleh PT Grab Indonesia untuk melakukan open inovasi. Metode penelitian ini telah menggunakan dua teknik yaitu penyebaran kuesioner serta didukung oleh wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari segi technology exploration itu masih belum dijalankan dengan baik oleh PT Grab Indonesia, sedangkan kalau dari segi technology exploitation itu tentunya sudah dijalankan dengan baik oleh PT Grab Indonesia.

As a step to face international competitive conditions, the role of strategy renewal is needed for all parties so that they are able to survive in the midst of global competition. The strategy used must also lead to added value for the company, one of which is in the form of new innovations by the company in developing the products and services offered. This innovation is able to provide superiority in the company's business conditions for the survival of the business so that it is able to develop both for the company itself, the national economy, and to face increasingly competitive world business flows. In the worst conditions of the company, open innovation is able to accommodate companies in producing new strategies as a step to solve essential problems while creating a good reputation. The company's wealth, return on investment, and the unwanted impact that comes from open innovation that is experienced is a gap for companies to carry out organizational revolution. PT Grab Indonesia is a company that has many innovations where innovations are made to meet community needs and community interests. There are several innovations that have been made by PT Grab Indonesia, but there are still some innovations that must be done. The purpose of this research is to find out the level of implementation in terms of exploration technology and the level of implementation in terms of exploitation that can be carried out by PT Grab Indonesia to carry out open innovation. This research method has used two techniques, namely distributing questionnaires and supported by in-depth interviews. The results of the study show that in terms of technology exploration, PT Grab Indonesia has not implemented it well, while in terms of technology exploitation, it has been carried out by PT Grab Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunissa Noermirzanthia
"Era globalisasi menuntut bidang jasa konstruksi untuk selalu bertahan dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin kompetitif Untuk itu diperlukan suatu strategi dalam upaya meningkatkan daya saing perusahaan Strategi tersebut dapat diketahui melalui analisis permasalahan yang muncul baik dari sisi internal maupun dari sisi eksternal perusahaan Permasalahan yang bersumber dari internal disebabkan faktor faktor yang terdapat di dalam perusahaan Sedangkan permasalahan yang bersumber dari eksternal berhubungan dengan hal hal yang diluar kendali perusahaan Laporan magang ini menjelaskan analisis terhadap kekuatan kelemahan peluang dan ancaman yang mempengaruhi PT Catur Teori yang digunakan dalam laporan ini adalah teori analisis strategi dengan menggunakan matriks SWOT dan matriks IE Sehingga dapat teridentifikasi faktor faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perusaahan Dari hasil analisis yang telah dilakukan ini diketahui bahwa posisi perusahaan cukup kuat baik secara internal perusahaan dalam menghadapi persaingan indutri jasa konstruksi maupun secara eksternal perusahaan dalam menghadapi ancaman yang ada Formulasi strategi yang dirasa tepat bagi perusahaan adalah dengan melakukan pengembangan pasar.

The globalization era requires construction business services to survive for facing the increased competitive market Therefore strategies are needed to improve the competitiveness of companies which can be determined through analysis of problems which arise both from the internal and external side of the company Problems sourced from internal factors in the company caused by factors from within the company While problems sourced from external factors are beyond the control of the company This internship report identifies analysis of the strengths weaknesses opportunities and threats affecting the PT CATUR Theory used in this report is the theory of analysis strategy using the SWOT matrix and IE matrix therefore internal and external factors that influenced the company can be identified From this analysis can be discovered that the company position is solid to survived internally from competition between construction industry as well as externally Strategic formulation appropriate for company is by doing a market development.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dianwicaksih Arieftiara
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji kontinjen fit antara strategi bisnis dan ketidakpastian lingkungan, dan efeknya pada penghindaran pajak perusahaan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji peran Efektivitas Pengawasan Dewan Komisaris BME atas kontinjen fit antara strategi bisnis dan ketidakpastian lingkungan, dan perannya dalam pengaruh kontinjen fit strategi bisnis terhadap Penghindaran Pajak Perusahaan. Penelitian ini mengembangkan ukuran baru yaitu ukuran Penghindaran Pajak dan Indeks Ketidakpastian Lingkungan yang terbukti secara statistik lebih baik dibandingkan ukuran lain. Menggunakan data dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2012, studi ini menemukan bahwa dalam kondisi yang tidak pasti, kemungkinan perusahaan memilih strategi prospector lebih tinggi dari probabilitas memilih strategi analyzer. Namun studi ini tidak berhasil menunjukkan bahwa probabilitas perusahaan memilih strategi defender lebih tinggi dibandingkan probabilitas memilih strategi analyzer. Penelitian ini juga menemukan bahwa perusahaan yang cenderung memilih strategi prospector pada kondisi yang sangat tidak pasti kontinjen fit antara strategi prospector dan ketidakpastian lingkungan memiliki tingkat penghindaran pajak yang lebih tinggi dibandingkan dengan analyzer dan defender.Selain itu, dalam ketidakpastian lingkungan yang tinggi, tingkat penghindaran pajak strategi defender lebih rendah daripada strategi analyzer. Selanjutnya, studi ini juga menemukan bahwa ketidakpastian lingkungan memiliki korelasi yang signifikan dan positif dengan tingkat penghindaran pajak. Penelitian ini mengungkapkan bahwa BME memiliki efek positif, tidak hanya pada kontinjen fit antara strategi dan ketidakpastian lingkungan, tetapi juga pada pengaruh kontinjen fit prospector terhadap penghindaran pajak dibandingkan dengan analyzer dan defender. Oleh karena itu, temuan ini menunjukkan bahwa pilihan strategi yang fit dengan ketidakpastian lingkungan dapat mempengaruhi tingkat penghindaran pajak perusahaan.

This study aims to examine the contingent fit between business strategy and environmental uncertainty, and its effect on corporate tax avoidance. This study also aims to examine the role of Board Monitoring Effectiveness BME on contingent fit between business strategy and environmental uncertainty, and its role on the relation of contingent fit of business strategy to Corporate Tax Avoidance. This study develops new measures of Tax Avoidance and Environmental Uncertainty Index, that statistically better than other measures.Using data from Indonesian listed companies for the period from 2009 to 2012, this study finds that under highly uncertain conditions, the probability of companies favoring prospector strategy is higher than the probability of choosing analyzer strategy. The study fails, however, to demonstrate that the probability of a firm choosing the defender strategy is higher than the probability of selecting analyzer strategy. The study also finds that companies inclined to pursue the prospector strategy under highly uncertain conditions contingent fit between prospector strategy and environmental uncertainty have a higher level of tax avoidance than that of the analyzer and defender strategies.Moreover, in a highly uncertain environment, the defender strategy precipitates a lower level of tax avoidance than the analyzer strategy. Furthermore, the study also finds that environmental uncertainty has a significant and positive correlation with the level of tax avoidance. This study reveals that BME has positive effect, not only, on the contingent fit between strategy and environmental uncertainty, but also on the effect of contingent fit between business strategy with environmental uncertainty on tax avoidance of prospector relative to the analyzer and defender. Therefore, the findings suggest that a strategy choice that fits with environmental uncertainty could affect the level of corporate tax avoidance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Rida Salsabila
"Salah satu sektor yang paling terdampak krisis Covid-19 adalah industri makanan dan minuman. Dalam kasus disrupsi parah seperti krisis Covid-19, konsep Business Impact Analysis (BIA) dan Business Continuity Management (BCM) dapat berguna bagi perusahaan untuk mengurangi dampak dari krisis Covid-19 dan menyusun strategi pemulihan terhadap proses bisnis perusahaan yang terdampak untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak krisis Covid-19 terhadap keberlangsungan bisnis dan mengidentifikasi strategi keberlangsungan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan saat terdampak oleh krisis tersebut. Penelitian dilakukan pada tiga perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan bergerak pada industri makanan dan minuman sebagai representasi dari industri tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan analisis berbasis studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaan berupa laporan tahunan. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada perusahaan publik sektor industri makanan dan minuman pada yang terdaftar di Indonesia. Setelah dilakukan analisis terhadap perusahaan menggunakan perspektif Balanced Scorecard, penelitian ini mengungkap bahwa krisis Covid-19 memberikan dampak yang signifikan pada masing-masing perusahaan, tidak hanya dilihat dari aspek keuangan tetapi juga dari aspek non keuangan. Dampak krisis Covid-19 mendorong perusahaan untuk merumuskan strategi baru untuk mengatasi krisis dan menjaga kelangsungan bisnisnya.

One of the most affected industries by the Covid-19 is the food and beverage industry. In cases of severe disruption like Covid-19 crisis, Business Impact Analysis (BIA) and Business Continuity Management (BCM) can be useful for companies to reduce the impact of the Covid-19 crisis and develop recovery strategies for the company's affected business processes to maintain business continuity. This study aims to evaluate the impact of the Covid-19 crisis on business continuity and identify business continuity strategies undertaken by companies when affected by the crisis. The research was conducted on three public companies in the food and beverage industry listed on the Indonesia Stock Exchange. This research was conducted using qualitative methods and case study-based analysis. The data used in this study is secondary data from companies, such as annual reports. The scope of this research is limited to public companies in the food and beverage industry sector listed in Indonesia. This study reveals that the Covid-19 crisis had a significant impact on each company, not only from a financial aspect but also from a non-financial aspect. The impact of the Covid-19 crisis encourages companies to formulate new strategies to overcome the crisis and maintain their business continuity."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Fauzan
"PT Tambang Timah, merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam industry timah di Indonesia. Perusahaan didirikan pada tahun 1976 dan mulai tahun 1995 berubah namanya menjadi PT Timah Tbk setelah go public di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek London. Lebih dari 100 tahun yang lalu logam timah yang berasal dari Indonesia telah dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu logam timah yang paling tinggi kadar kemurnian dan kualitasnya.
Memasuki tahun 1998, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sampai lima kali lipat. Kondisi tersebut menimbulkan efek domino dengan menurunnya daya beli masyarakat dan terjadinya instabilitas politik, keamanan nasional serta menimbulkan ketdakpastian dalam berusaha dan hukum.
Pada tahun 1999 melalui keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan tahun 1999 menghilangkan pasir / bijih timah sebagai komoditas yang diawasi ekspomya oleh pemerintah, kemudian disusul dengan keluarnya Peraturan Daerah Propinsi Bangka-Belitung No. 6/2001, No. 20/2001 dan No. 21/2001 yang mengatur mengenai tata laksana ekspor bijih timah membuat PT Timah Tbk hampir mendekati kebangkrutan karena harga logam timah dunia terjun bebas pada titik terendah dalam tiga dasawarsa terakhir.
Pada awal Juni 2002, setelah perusahaan mengajukan protes terhadap keputusan untuk mengijinkan ekspor timah dalam bentuk bijih, maka pemerintah pusat melalui Departemen Perdagangan dan Perindustrian memutuskan untuk melarang ekspor bijih timah ke luar negeri untuk memberikan kepastian usaha kepada PT Timah Tbk dan Kobatin sebagai produsen logam timah dalam industri ini. Akan tetapi ancaman kemudian datang dari munculnya Global Bangka Mandiri (GBM) sebagai pesaing langsung baru, yang dahulu berfungsi sebagai eksportir kedalam industri ini sebagai Badan Usaha Milik Daerah.
Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian kemudian diarahkan kepada bagaimana cara perusahaan dalam memenuhi tuntutan untuk menyerap produksi bijih timah dari mitra dan Tl, kemudian bagaimana cara untuk menurunkan harga beli bijih timah serta menghadapi persaingan dalam harga pembelian bijih timah dengan Global Bangka Mandiri. Produk logam timah yang tidak memiliki substitusi dan bersifat standar serta harga logam yang diatur berdasarkan bursa logam dunia, meyebabkan perusahaan hanya berfungsi sebagai price taker. Sehingga menyebabkan perusahaan harus berkompetisi dalam industri ini berdasarkan strategi cost leadership (biaya terendah).
Strategi bersaing yang dapat diterapkan oleh perusahaan (PT Timah Tbk) dalam menghadapi persaingan di industri timah melalui analisis TOWS adalah diversiflkasi usaha yang berhubungan (related business), akan tetapi strategi tersebut dapat diterapkan setelah terlebih dahulu perusahaan mengatasi masalah yang dihadapi mengenai persaingan dengan Global Bangka Mandiri (GBM), tuntutan untuk menyerap produksi bijih timah oleh mitra dan TI dan kenaikan harga pembelian bijih timah.
Dalam upaya menyerap produksi bijih timah, perusahaan dapat memberikan pilihan kepada mitra/TI yang menghasilkan bijih timah dengan kadar rendah (<56%) untuk menyewa fasilitas Pusat Pencucian Bijih timah (PPBT) milik perusahaan yang biaya pencuciannya ditanggung oleh penyewa atau menjualnya langsung kepada perusahaan dengan harga murah. Sedangkan bagi kadar bijih >56% akan dibeli dengan harga yang bersaing sesuai dengan tingkat persaingan dan pembelian GBM.
Keuntungan dari penyewaan PPBT bagi mitra I TI adalah dapat menaikkan kadar bijih timah sampai pada tingkat yang menguntungkan (>56%) tanpa harus memiliki aset dan peralatan pencucian. Bagi perusahaan keuntungan yang diperoleh antara lain adalah dapat menyerap seluruh produksi timah bijih berkadar rendah, mineral ikutan akan menjadi milik bersama penyewa dan perusahaan serta perusahaan dapat membeli hasil olahan PPBT sesuai dengan harga pembelian bijih yang telah ditetapkan.
Dalam upaya menurunkan harga pembelian bijih timah perusahaan melakukan inovasi pembelian dan pembayaran bijih timah, yang ditujukan untuk menghilangkan fungsi intermediaries (pengumpul) yang terbukti menimbulkan kenaikan harga pembelian bijih timah. Disamping itu, langkah selanjutnya adalah dengan mengembalikan area Kuasa Penambangan (KP) perusahaan yang sudah tidak lagi produktif termasuk area reklamasi untuk mencegah pembelian kembali bijih timah yang berasal dari area KP milik perusahaan. Langkah terakhir yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah dengan merelokasi pusat usaha dan produksi perusahaan ke lokasi yang lebih strategis sesuai dengan fungsi dan manfaatnya bagi perusahaan.
Kemudian untuk jangka waktu menengah strategi tingkat korporat yang disarankan adalah untuk memfokuskan pada pengembangan usaha yang berhubungan dan menguntungkan bagi perusahaan sesuai dengan core competency yang dimiliki oleh perusahaan sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri pertambangan. Diharapkan dengan diterapkannya strategi diatas, perusahaan dalam hal ini PT Timah Tbk dapat mencapai tingkat margin keuntungan dan laba yang dapat diterima oleh manajemen dan para pemegang saham perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnanto
"Ketahanan ekonomi merupakan cita-cita luhur yang ingin dicapai dalam berbangsa dan bernegara, sebab ketahanan ekonomi merupakan salah satu unsur penting ketahanan nasional yang berperan penting bagi keberlangsungan hidup suatu negara. Dengan demikian untuk menjaga ketahanan ekonomi tersebut, salah satu kunci sukses yang dapat ditempuh adalah memiliki unsur industri yang kuat dan sumberdaya yang mencukupi dan berkelanjutan. Salah satu upaya agar menjaga sektor industri menjadi kuat selain ditopang oleh industri, juga ditopang oleh kehadiran UKM. Namun seakan berjalan sendirian, UKM tentu sangatlah rentan terhadap risiko baik yang datang dari internal maupun eksternal; transformasi proses bisnis dari orientasi pasar ke orientasi inovasi masih menjadi kendala klasik UKM. Dengan demikian, melalui kombinasi antara teori-teori manajemen stratejik-inovasi dan pemberdayaan masyarakat, studi ini bertujuan untuk menjembatani kajian ketahanan ekonomi dengan melibatkan tiga subjek UKM produk pakaian/garment tradisional yakni industri pada sektor Batik Pekalongan, Batik Yogyakarta dan Tenun Sutera Wajo untuk menjawab tentang bagaimana upaya koordinasi antar fungsi manajemen strategis dalam meningkatkan kinerja bisnis sebagai upaya dalam menjaga kualitas ketahanan usaha. Kedua, bagaimana dampak pemberdayaan dan inovasi yang telah dilakukan oleh pemerintah dan para pelaku UKM dalam meningkatkan ketahanan usaha. Ketiga, apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat daam upaya meningkatkan penetrasi persaingan. Disisi lain studi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, dengan menggunakan data primer dan sekunder dalam teknik pengumpulan datanya. Lokasi penelitian sendiri dilakukan di tiga wilayah Seperti Kabupaten Pekalongan, DIY Yogyakarta, dan Kabupaten Wajo- Sulawesi Selatan. Dari analisis yang dilakukan, diketahui bahwa pengusaha batik dan tenun sutera di Pekalongan, Yogyakarta, dan Sengkang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya memonitor inovasi dan strategi pesaing. Mereka menggunakan berbagai metode untuk mengumpulkan informasi dan menerapkan strategi yang memungkinkan mereka untuk mengadopsi dan mengadaptasi praktik terbaik yang ada. Pemerintah berperan aktif dalam menciptakan kondisi yang mendukung melalui pemberian pelatihan, akses sumber daya, dan pengembangan pasar. Selain itu, kolaborasi antara pengusaha, pemerintah, dan pemangku kepentingan lain terbukti krusial dalam mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan daya saing industri ini.

Economic resilience represents a noble aspiration in nation-building and governance, as it constitutes a crucial element of national security essential for a country's survival. To safeguard this economic resilience, a successful strategy includes fostering a strong industrial sector supported by sufficient and sustainable resources. Additionally, the strength of the industrial sector is bolstered not only by large industries but also by the presence of small and medium enterprises (SMEs). However, SMEs often operate independently and are particularly vulnerable to risks from both internal and external sources; transitioning from a market-oriented to an innovation-oriented business process remains a classical challenge for SMEs. Hence, this study seeks to bridge the gap in economic resilience research by incorporating strategic management and innovation theories along with community empowerment. It focuses on three traditional garment SMEs—Batik industries in Pekalongan and Yogyakarta, and Silk Weaving in Wajo—to explore how strategic management functions coordinate to enhance business performance as a means to sustain business resilience. Secondly, it examines the impact of empowerment and innovation initiatives by the government and SMEs on enhancing business resilience. Thirdly, it identifies the supportive and inhibitory factors in increasing competitive penetration. Employing a qualitative descriptive research approach, this study utilizes both primary and secondary data collection techniques. The research is conducted in three regions: Pekalongan District, DIY Yogyakarta, and Wajo District in South Sulawesi. Analysis reveals that batik and silk weaving entrepreneurs in Pekalongan, Yogyakarta, and Sengkang are highly aware of the importance of monitoring innovations and competitor strategies. They employ various methods to gather information and implement strategies that allow them to adopt and adapt best practices. The government plays an active role in creating supportive conditions through training, resource access, and market development. Moreover, collaboration among entrepreneurs, the government, and other stakeholders is crucial in fostering community empowerment and enhancing the competitiveness of this industry."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrul Azis
"Usia 5 tahun merupakan failure rate yakni usia dimana banyak perusahaan kecil dan menengah mengalami kegagalan (SBA, 2011; Suryana, 2001; Lupiyoadi, 2004). Penelitian ini merupakan studi fenomena kualitatif yang bertujuan menggali faktor-faktor sukses yang berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan UKM dalam mengurangi tingkat kegagalan (failure rate) sekaligus meningkatkan kemampuan bertahan (survival rate) terutama dalam periode 5 tahun pertama. Perusahaan-perusahaan yang menjadi objek investigasi merupakan perusahaan keluarga, yakni perusahaan pedagangan dan jasa, perusahaan kontraktor dan fabrikasi, perusahaan jasa penyuplai tenaga kerja, perusahaan Sistem Informasi & Teknologi (IT) serta perusahaan ekspedisi dan transportasi.
Setidaknya ada 49 faktor sukses yang berhasil diidentifikasi dari proses wawancara tersebut dimana sebahagian merupakan faktor sukses yang sudah teridentifikasi pada teori atau penelitian sebelumnya, sisanya merupakan faktor sukses baru yang belum teridentifikasi pada penelitian sebelumnya. Dengan memahami faktor-faktor kunci sukses tersebut, pemilik usaha setidaknya akan memiliki panduan dalam mengurangi risiko kegagalan dan meningkatkan peluang mereka untuk sukses. Kenaikan tingkat keberhasilan UKM akan memiliki efek domino dalam menciptakan perubahan sosial yang positif dengan meningkatkan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan penjualan, meningkatkan penerimaan pajak, dan mengurangi tingkat pengangguran. Dengan demikian akan terciptalah bisnis yang sukses berkelanjutan yang akan membawa keuntungan bagi karyawan, keluarga pengusaha, bisnis lain, masyarakat, maupun perekonomian nasional.

The first five years is the failure rate of the age in which many SME have failed (SBA, 2011; Suryana, 2001; Lupiyoadi, 2004). Quantitative studies have been carried out in relation with this issue, but more detail research in the qualitative is still insufficient in order to see this phenomenon from the perspective of business owners, especially in family businesses. This study is a qualitative study which aims to explore the phenomenon of KSF conducted by the SME?s owner to reduce the failure rate and increase survival rate, especially in the first 5 year period. The companies that are the object of investigation are family small business owners that legally entitled to operate in the territory of the Republic of Indonesia. The company is engaged in different areas of businesses, i.e: trade and services company, contractor and fabricator, manpower supply services company (outsourcing), information system and technology (IT), freight forwarders and transportation company.
There are at least 49 KSFs were identified from the interview process where some of them has been identified on previous research, the rest is the new success factors that have not been identified in previous studies or literature. By understanding the KSFs needed by SME, business owners will have guidance in reducing the risk of failure and increase their chances for success. The increase in the success rate of SMEs will have a domino effect in creating positive social change to increase employment, increase sales revenue, increase tax revenues and reduce the unemployment rate. So that it will creates a sustainable successful business that will bring benefits to employees, family businesses, other businesses, communities, and national economies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Ayu Kinanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi bisnis yang dipilih oleh UMKM untuk mempertahankan keberlangsungan usahanya pada masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan studi kasus pada salah satu unit usaha mikro di Indonesia yang bergerak dalam penjualan pakaian olahraga yaitu UMKM WAP. Pengukuran kinerja untuk mengukur keberhasilan strategi usaha dilakukan dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan Balanced Scorecard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM WAP menerapkan strategi diversifikasi usaha dan bauran pemasaran pada masa Pandemi Covid-19. Berdasarkan pengukuran kinerja terhadap strategi diketahui bahwa strategi bisnis yang diterapkan oleh UMKM WAP dapat memberikan arus kas masuk kepada unit usaha sehingga UMKM WAP dapat melakukan kegiatan operasional dan mempertahankan keberlangsungan usahanya pada masa Pandemi Covid-19.

This study aims to evaluate the business strategies chosen by SME to maintain their business continuity during the Covid-19 Pandemic. This study used a case study on one of the micro business units in Indonesia engaged in selling sportswear, namely WAP SME. Performance measurement to measure the success of business strategies is carried out using financial ratio analysis and a Balanced Scorecard. The results showed that WAP SME implemented business diversification strategies and marketing mix during the Covid-19 Pandemic. Based on performance measurements of the strategy, it is known that the business strategy implemented by WAP SMe can provide cash inflows to business units so that WAP SME can carry out operational activities and maintain their business continuity during the Covid-19 Pandemic."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>