Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155970 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febriana Sartika Sari
"Pasung merupakan bentuk pengekangan fisik atau kurungan yang dilakukan oleh masyarakat non professional pada ODGJ. Penanganan ODGJ paska pasung di ruang perawatan menjadi bagian penting dalam siklus perawatan. Tujuan penelitian adalah untuk mendiskripsikan secara mendalam penanganan orang dengan gangguan jiwa ODGJ paska pasung di ruang perawatan. Metode penelitian menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan multiple instrumental case study. Penelitian menggunakan 2 kasus dan partisipan sejumlah 11 partisipan dipilih dengan purposive sampling. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada para tenaga kesehatan dan penelusuran dokumen-dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan 6 kategori dengan beberapa subategori yaitu, 1 Kondisi ODGJ paska pasung dengan gejala dominan adalah gejala negatif dan diagnosis keperawatan utamanya isolasi sosial dan defisit perawatan diri, 2 Penanganan ODGJ paska pasung dilakukan di tiap tahap perawatan dan membutuhkan intervensi keperawatan dengan frekuensi lebih banyak, 3 Burnout yang dialami perawat 4 Kendala yang dialami tenaga kesehatan meliputi kebijakan lama rawat dan standar prosedur operasional perawatan kurang efektif, dukungan keluarga tidak adekuat, perbedaan budaya menghambat komunikasi terapeutik, dan ketidakdisiplinan tenaga kesehatan dalam perawatan, 5 Kolaborasi tenaga kesehatan, dan 6 Harapan tenaga kesehatan. Kesimpulan penelitian ini adalah penanganan ODGJ paska pasung di ruang perawatan dilakukan secara kolaboratif namun belum optimal, masih banyak kendala. Sistem pelayanan kesehatan jiwa perlu ditingkatkan baik di rumah sakit maupun di komunitas.

Pasung is a physical restraint or confinement performed by non professional society for people with serious mental illness PWSMI .The treatment for PWSMI post pasung in the mental ward is an important part in the treatment cycle. The objective of the study was to describe the treatment for PWSMI post pasung in the mental ward. The methode of the study was qualitative using multiple instrumental case study approach. Purposive sampling was used to select the participants. Data were obtained by indepth interview with the health care provider and documents tracking. The study used 2 cases and the number of theparticipants in the study was11 participants.
The result of the study was described in six categories 1 The condition of PWSMI post pasung was dominant in negative symptom and the main nursing diagnosis were social isolation and self care deficit, 2 The treatment for PWSMI post pasung in each of the mental ward needed more nursing interventions, 3 Burnout was experienced by the nurse, 4 The obstacles in the treatment experienced by the health care provider were the policy of length of stay and standard operational procedur in treatment were not effective, inadequate of family support, the culture difference between the client dan the health care provider, and indicipline of the health care provider 5 The collaboration of the health care provider in the treatment, 6 The expectation of the health care provider. The conclusion of the study was the treatment for PWSMI post pasung in the mental ward conducted by the health care provider collaboratively was not optimal yet, there were many obstacles. The health care system especially in the mental ward and community had to be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T46831
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aty Nurillawaty Rahayu
"Rehabilitasi psikososial merupakan kegiatan pelayanan yang bertujuan mengembangkan keterampilan emosional, sosial, dan intelektual. Program rehabilitasi psikososial ini diterapkan pada orang dengan gangguan jiwa ODGJ paska pasung. Pasung merupakan bentuk pengekangan fisik atau kurungan yang dilakukan oleh masyarakat non profesional pada orang dengan gangguan jiwa. Pemasungan dapat menimbulkan berbagai dampak bagi ODGJ meliputi dampak fisik, psikologi, dan dampak sosial. Dampak pemasungan dapat mempengaruhi kemampuan adaptasi klien dalam mengikuti rehabilitasi psikososial. Tujuan penelitian kualitatif fenomenologi ini menggambarkan pengalaman ODGJ paska pasung dalam melakukan rehabilitasi psikososial di Panti Sosial Pala Martha Kota Sukabumi. Partisipan penelitian berjumlah 6 orang, data dikumpulkan dengan wawancara mendalam. Empat tema yang dihasilkan: Rendah diri sebagai respon awal rehab psikososial paska pasung, peningkatan kemampuan menjalani kehidupan sehari-hari selama rehabilitasi psikososial, peningkatan potensi diri setelah rehabilitasi psikososial, dan kemampuan aktualisasi diri paska rehabilitasi psikososial. Optimalisasi rehabilitasi psikososial diperlukan dalam mempersiapkan kemandirian dan produktivitas ODGJ.

Psychosocial rehabilitation is a service which aimed to develop emotional, social, and intellectual skills. This program applied for people with mental disorder PWMD who experienced physical restrain pasung . Pasung is a form of physical restrain or confinement conducted by non professional community towards person with mental disorder. Pasung may cause various effects on PWMD, including physical, psychological, and social effects. Pasung may impact on the client rsquo s adaptability in following psychosocial rehabilitation program. The objective of this qualitative phenomenological research was to describe the experience of PWMD post pasung conducting psychosocial rehabilitation in Pala Martha Social Retreat, Sukabumi. This number of the participant in the study was six PWMD. The data were collected by indepth interview. There result of the study was describe in four themes 1 Low self esteem as manifestation of psychosocial rehabilitation in PWMD post pasung, 2 The improvement of activity daily living of PWMD post pasung conducting psychological rehabilitation, 3 The improvement of self capacity after conducting psychosocial rehabilitation, 4 The improvement of self actualization after conducitng psychosocial rehabilitation. The optimalization of psychosocial rehabilitation was needed in order to prepare the independency and productivity of PWMD."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daulima, Novy Helena Catharina
Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
610 JKI 22:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kristianus Triyaspodo
"Kekerasan yang dialami oleh Orang dengan Gangguan Jiwa ODGJ membawa dampak psikologis yang sangat serius. Dampak psikologis tersebut mengakibatkan ODGJ mengalami kekambuhan sehingga angka prevalensi penderita gangguan jiwa terus meningkat.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran pengalaman kekerasan yang dilakukan keluarga terhadap ODGJ pascarawat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi.
Hasil penelitian didapatkan enam tema, yaitu kurang pengetahuan keluarga sebagai penyebab kekerasan yang dialami oleh ODGJ, caregiver utama sebagai pelaku kekerasan terhadap ODGJ, kekerasan fisik mendominasi kekerasan yang dialami oleh ODGJ, ketidakberdayaan sebagai dampak kekerasan, distraksi sebagai mekanisme koping, dan keinginan ODGJ terbebas dari kekerasan.
Hasil penelitian merekomendasikan untuk perawat jiwa agar memberikan terapi kognitif kepada korban kekerasan, dan terapi psikoedukasi keluarga kepada pelaku kekerasan sehingga kekerasan terhadap ODGJ tidak kembali terulang.

The violence experienced by people with mental illness has a very serious psychological impact. These psychological impacts result in people with mental illness experiencing a recurrence so that the prevalence rate of mental illness continues to increase. The purpose of this study is to get an overview of experiences of family violence against people with mental illness post hospitalization. This research uses qualitative method with descriptive approach of phenomenology.
The results of the research are six themes, namely lack of family knowledge as the cause of violence, main caregiver as perpetrator of violence, physical violence dominates violence experienced by people with mental illness, powerlessness as impact of violence, distraction as coping mechanism, and desire free from violence.
The results of this study recommend for mental nurses to provide cognitive therapy to victims of violence, and family psychoeducation therapy to perpetrators of violence so that violence does not reoccur.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48483
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariza Nur Latifa
"Skripsi ini membahas tentang manfaat pemberdayaan bagi penderita gangguan semangat dan tantangan serta faktor pendukung pemberdayaan di Unit Pelayanan Informasi Sosial, yang merupakan pilot project pelayanan rehabilitasi sosial berbasis masyarakat di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa penerima manfaat merasakan peningkatan dalam hal kemandirian, kepercayaan diri, dan kemampuan untuk berintegrasi dalam masyarakat dari layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh UILS Rumah Kita.

This thesis discusses the benefits of empowerment for people who suffer from impaired enthusiasm and challenges as well as supporting factors for empowerment in the Social Information Service Unit, which is a pilot project for community-based social rehabilitation services in Indonesia. This research is a qualitative research. The results of this study illustrate that the beneficiaries feel an increase in terms of independence, self-confidence, and ability to integrate into society from the social rehabilitation services provided by UILS Rumah Kita."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gobel, Ifada Salma Maghfirah Van
"Penelitian ini berlokasi di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa II Cipayung, dan bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk dukungan sosial dalam penerapan silabi yang membantu pemulihan personal ODGJ sebagai penerima manfaatnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan studi literatur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bentuk-bentuk dukungan sosial yang diberikan pada ODGJ melalui penerapan silabi yang mempermudah ODGJ dalam menghadapi pemulihan personal. Berbagai bentuk dukungan sosial membantu proses pemulihan yang dijalani penerima manfaat, terutama dalam meningkatkan kepercayaan diri, kemandirian, kemampuan berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, serta pemahaman mengenai penyakitnya.

This research is located at the Cipayung Harapan Sentosa II Social Institution, and aims to describe forms of social support in the application of syllabus that help the personal recovery of ODGJ as its beneficiaries. This research is a descriptive study and uses qualitative methods. Data collection techniques are done through in-depth interviews, observation and literature studies.
The results show that there are forms of social support provided to ODGJ through the application of syllabi that makes it easy for ODGJ in the face of personal recovery. Various forms of social support help the recovery process that is carried out by the beneficiaries, especially in increasing self-confidence, independence, ability to interact and socialize with the surrounding environment, and understanding of the disease.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Kartikasari
"Gangguan jiwa adalah perubahan signifikan pada pikiran, perasaan maupun perilaku yang dialami individu. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) umumnya menunjukkan perubahan signifikan yang terjadi melalui tanda gejala yang muncul serta berkurangnya atau bahkan hilangnya kemampuan melakukan aktivitas dalam hidup. Kondisi ini memerlukan penanganan segera melalui upaya kuratif. Upaya kuratif yang ditempuh pada perawatan berbasis rumah sakit harus disertai dengan upaya rehabilitatif pada perawatan berbasis komunitas. Salah satu program perawatan berbasis komunitas adalah rehabilitasi psikososial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pengalaman rehabilitasi psikososial pada ODGJ paska rawat inap. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang merupakan ODGJ peserta rehabilitasi psikososial yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan jenis wawancara semi berstruktur. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode colaizzi. Penelitian ini menghasilkan 4 tema yaitu: 1) Transisi paska rawat inap, 2) Motivasi melakukan rehabilitasi psikososial, 3) Dampak rehabilitasi psikososial terhadap upaya pemulihan, 4) Dukungan melakukan rehabilitasi psikososial. Penelitian ini merekomendasikan rehabilitasi psikososial sebagai upaya pemulihan lanjutan bagi ODGJ paska rawat inap.

A mental disorder is a significant change in the thoughts, feelings, or behavior experienced by an individual. People with mental disorders generally show substantial changes that occur through signs or symptoms that appear as well as a decrease or even loss of the ability to carry out life activities. This condition requires immediate treatment through curative efforts. Rehabilitation efforts in community-based treatment must accompany curative efforts in hospital-based care. One of the community-based care programs is psychosocial rehabilitation. This study aims to get an overview of the psychosocial rehabilitation experience in people with post-hospital mental disorders. The design of this research uses a qualitative approach with descriptive phenomenological methods. Participants in this study were seven people who were mentally impaired participants of psychosocial rehabilitation selected based on defined criteria. The data collection method used is in-depth interviews with semi-structured interviews. Data analysis in this study uses the Colaizzi method. The research finds four themes: 1) Transition post-hospital care, 2) Motivation for psychosocial rehabilitation, 3) Impact of psycho-social rehabilitation on recovery efforts, and 4) Support for psycho Social rehabilitation. This study recommends psychosocial rehabilitation as an advanced recovery effort for people with post-hospital mental disorders."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katuuk, Helly M.
"Pasung merupakan tindakan pengekangan secara fisik maupun pengurungan kepada orang dengan gangguan jiwa. Pemasungan berulang merupakan tindakan yang dilakukan keluarga akibat kekhawatiran keluarga terkait perilaku ODGJ yang membahayakan diri sendiri keterbatasan hendaya keluarga dalam perawatan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang pengalaman keluarga dalam merawat ODGJ yang dilakukan pemasungan secara berulang. Metode penelitian adalah riset kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan penelitian berjumlah 10 orang, pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Analisis data dengan metode Colaizzi. Tiga tema yang dihasilkan : Pemenuhan rasa aman sebagai pemicu pasung berulang, Diferensiasi perawatan pada pasung berulang, Keterbatasan aktivitas keluarga sebagai dampak merawat ODGJ dengan pasung berulang. Perawatan pasung berulang memprioritaskan rasa aman dan nyaman ODGJ.

Pasung is an act of physical restraint and confinement to people with mental disorders. Recurring income is an action taken by people who are related to mental ill patient who are responsible for the family. The purpose of this research is how to find experience in treating mental ill patient which is done repeatedly. The research method is qualitative research with a phenomenological approach. Research participants monitored 10 people, entered data with in-depth interviews. Data analysis using the Colaizzi method. Three themes were generated: Fullfilment of security as triggering, Differentiation of treatments for re-pasung, Limitations of family activities as a caused of mental ill patient with re-pasung. Re-pasung treatment is to prioritizes the securities and comfort of mental ill patient."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T519230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Billy Teviano
"Penelitian ini mengkaji tentang illness narrative berupa pengalaman mahasiswa penderita gangguan kejiwaan yang mengalami stigma di lingkungan sosial kampus Universitas Indonesia, menggunakan metode kualitatif etnografi yang meliputi pengamatan, wawancara mendalam, serta studi literatur. Penelitian ini menemukan bahwa para narasumber yang notabene adalah mahasiswa pengidap gangguan kejiwaan mengalami stigma berupa label, stereotyping, serta diskriminasi terjadi pada saat mereka beraktifitas di lingkungan sosial masing-masing; di tingkatan program studi, lingkup satu angkatan, serta lingkup Unit Kegiatan Mahasiswa. konstruksi illness narrative yang dipaparkan oleh masing-masing informan memberikan petunjuk akan kejadian dalam hidup yang menurut mereka penting, yaitu beban emosional yang disebabkan karena stigma yang terjadi pada lingkup sosial terdekat di kampus yang menyebabkan kondisi psikis mereka secara signifikan menurun dan berpengaruh terhadap aspek sosial dan akademis para informan.

This study examines the illness narrative in the form of experiences of students with mental disorders who experience stigma in the social environment of the University of Indonesia campus, using qualitative ethnographic methods which include observations, in-depth interviews, and literature studies. This study found that the informants who incidentally were students with mental disorders experienced stigma in the form of labels, stereotyping, and discrimination occurred when they were active in their respective social environments; at the study program, with fellow students of same year, and the scope of Extracurricular Student Units. The construction of illness narrative presented by each informant provides clues to events in life that they think are important, namely the emotional burden caused by the stigma that occurs in the closest social sphere on campus which causes their psychological condition to significantly decrease and affect social and psychological aspects of the academic informants."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Widyarti Utami
"ABSTRAK
Gangguan jiwa dialami oleh 81 jiwa dari 13764 jiwa penduduk dikelurahan
Sindangbarang Bogor, pelayanan kesehatan jiwa masyarakat melalui puskesmas
belum berjalan dan belum adanya kelompok swabantu (self help group ) klien dan
keluarga. Penelitian ini berjudul pengaruh self help group terhadap kemampuan
keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa di kelurahan Sindangbarang
Bogor.Tujuan penelitian ini adalah memperoleh pengaruh self help group terhadap
kemampuan keluarga dalam merawat klien gangguan jiwa. Desain yang digunakan
dalam penelitian ini adalah ”Quasi experimental pre-post test without control group”
dengan intervensi self help group. Cara pengambilan sampel adalah purposive
sampling dengan sampel sebanyak 18 keluarga . Self help group dilakukan pada tiga
kelompok; kelompok I diberikan self help group dengan enam kali pertemuan
(empat kali bimbingan dan dua kali mandiri), kelompok II diberikan self help group
dengan enam kali pertemuan ( dua kali bimbingan dan empat kali mandiri) dan
kelompok III diberikan self help group dengan tiga kali pertemuan tanpa dibimbing.
Kemampuan kognitif dan psikomotor keluarga diukur dengan menggunakan
kuesioner dan dianalisis menggunakan statistik.Hasil penelitian menunjukkan
peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor keluarga dalam merawat klien
gangguan jiwa secara bermakna. Kemampuan kelompok yang mendapatkan self help
group dan dibimbing dua kali meningkat lebih tinggi secara bermakna dibandingkan
dengan yang dibimbing empat kali dan tanpa bimbingan.Direkomendasikan
membentuk dan melaksanakan self help group bagi keluarga yang memiliki anggota
keluarga dengan gangguan jiwa.

ABSTRACT
Mental illness experienced by 81 people among 13.764 inhabitants in District of
Sindangbarang, Bogor At the same time, a serving for psychology health program by
Centre of Community Health is not run well, and self help group for client and his/her
family was not exist. The title of this research is The Influence of Self Help Group to
Family Ability in Taking Care Client with Mental illness in District of Sindangbarang,
Bogor.
The research was aimed to get a comprehensive picture about the influence of self help
group to family ability in taking care client with Mental illness. Design of the research
was using “quasi experimental pre-post test without control group” by using self help
group intervention. A sample consist of 18 families was chosen by using purposive
sampling. Self Help Group treatment was divided into 3 groups as follows: Group I (6
times meeting consists of 4 times assisting and 2 times self helping); Group II (6 times
meeting consists of 2 times assisting and 4 times self helping) and Group III (3 times self
helping meeting and none assisting ).
The family’s cognitive ability and psychomotor ability are valued by using cognitive
ability and psychomotor ability questioner, and then the results of questioners are
analyzed by using statistic method. The research showed a significant increase in
family’s cognitive ability and psychomotor ability in taking care client with mental
illness. The abilities of the group that treated by self help group with 2 times assisting
were increase highly and significantly compare to the group with 4 times assisting and
the group without assisting. It is recommended to form and to conduct self help group to
families who have client with mental illness."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>